Anda di halaman 1dari 20

Kuliah

HIDROLOGI
HIDROLOGI UNTUK JALAN REL
BUKU REFERENSI
BUKU REFERENSI
PENILAIAN
 Absensi minimal 75%, Mahasiswa
diperbolehkan izin/bolos maksimal 3X selama
14 X pertemuan
 Sistem penilaian
10 % Absen
20 % Tugas Mandiri
30 % UTS
40 % UAS
Penerapan hidrologi dalam rekayasa

MATERI PENGAJARAN

1. SIKLUS HIDROLOGI
 Pengertian hidrologi
 Jumlah air yang ada di bumi
 Sirkulasi air di bumi
 Sirkulasi hidrologi
 Sifat-sifat air
 Penerapan hidrologi dalam rekayasa
1.1. Pengertian Hidrologi
 Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan air yang ada di bumi, meliputi
kejadiannya, peredaran, penyebaran, sifat-sifat fisik dan
kimia, dan hubungan dengan lingkungan termasuk
dengan mahluk hidup
 Hidrologi juga membahas
 Berbagai bentuk air
 Kelembaban yang ada
 Perubahan wujud zat cair antara cair, padat, gas
 Pergerakan air di udara, pada permukaan, dan di dalam tanah
 Air laut dan kumpulan semua air yang yang memberi kehidupan
1.2. JUMLAH AIR DI BUMI

Sumber: Chow, V.T, 1987


1.2. JUMLAH AIR DI BUMI
 Jumlah air di bumi adalah 1,386 milyar Km3; Yang terdiri dari:
 Air laut sebesar 96,5%
 Es di kutub sebesar 1,7%
 Air tanah (tawar, asin, dan lengas tanah) sebesar 1,7%
 Sisanya air permukaan dan di atmosfir sebesar 0,1%
 Sebagian besar merupakan air laut, sehingga jumlah air tawar yang
langsung dapat di gunakan manusia (air danau dan sungai) sangat terbatas
 Air tawar (air dalam tanah, es dan salju, air permukaan) jumlahnya sebesar
35 juta Km3, dua pertiganya adalah berbentuk es di kutub, sisanya
sebagian besar berupa air tanah pada kedalaman 200 sampai 800 m,
hanya 2.120 Km3 atau 0,0002% berupa air tawar di sungai
 Sumber air permukaan berasal dari air di atmosfer hanya berjumlah 12.900
Km3, atau 0,001% dari seluruh air di bumi.
1.3. SIRKULASI AIR DI BUMI
 Sirkulasi air di bumi, dimulai penguapan air dari laut karena penyinaran
matahari, uap yang di hasilkan bergerak dan di padatkan membentuk awan,
awan bergerak ke daratan karena tertiup angin, dan kemudian jatuh
sebagai hujan (presipitasi) yang berbentuk air hujan, butiran es atau salju,
yang jatuh ke permukaan laut atau daratan. Hujan terjadi karena adanya
tabrakan antara butir2 uap air akibat desakan angin
 Salju dan es di daratan adalah air dalam simpanan sementara
 Hujan yang jatuh ke bumi menghambur dengan arah yang berbeda dengan
berbagai cara, sebagian langsung menguap keudara (evaporation) , dan
sebagian tiba di permukaan bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh ke
permukaan bumi mencapai permukaan tanah, sebagian tertahan oleh
tumbuh2an (intersepsi) dimana sebagian akan menguap (evaporation) dan
sebagian lagi akan akan jatuh atau mengalir melalui dahan2 ke permukaan
tanah
1.3. SIRKULASI AIR DI BUMI
 Air yang mencapai permukaan tanah, sebagian akan menguap
(evaporation), sebagian lagi air mencari jalannya sendiri melalui permukaan
tanah menuju sungai (surface stream flow, run off) yang akhirnya menuju
laut, dalam perjalanan ke laut sebagian akan menguap (evaporation) dan
kembali ke udara
 Sebagian air masuk dalam tanah merembes (infiltrasi), dan sebagian
bergerak terus kebawah (perkolasi) kedalam daerah jenuh (saturated zone),
yang terdapat di bawah permukaan air tanah yang menjadi bagian air tanah
(ground water), yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu
yang lama ke permukaan tanah di daerah-daerah rendah (limpasan air
tanah, groundwater runnoff) yang kemudian keluar sebagai mata air yang
akan mengalir ke sungai atau langsung merembes ke pantai-pantai
1.3. SIRKULASI AIR DI BUMI
 Air yang masuk kedalam tanah (infiltrasi) memberi hidup kepada tumbuhan
namun ada diantaranya naik keatas lewat akuifer diserap akar dan
batangnya kemudian melalui bagian bawah daun (stomata) diuapkan
(pemeluhan) sehingga terjadi transpirasi
 Permukaan sungai dan danau juga mengalami penguapan (evaporasi),
dimana air dipindahkan menjadi uap, dan kembali keudara.
 Sungai mengumpulkan tiga jenis limpasan, limpasan permukaan (surface
runoff), aliran intra (interflow), dan limpasan air tanah (groundwater runnoff )
yang akhirnya akan mengalir ke laut.
 Proses tersebut berlangsung terus menerus yang disebut dengan siklus
hidrologi
1.4. SIKLUS HIDROLOGI
 Siklus Hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh
kepermukaan tanah, dan akhirnya mengalir kelaut kembali
 Daur ini tidak sederhana tapi kompleks:
 Pertama: daur pendek yang membuat jalur pintas yaitu curah hujan yang
segera dapat mengalir ke danau, sungai atau laut;
 Kedua: tidak ada keseragaman waktu misal musim kemarau daur ini
berhenti samasekali, dan selama musim hujan tampak berlangsung terus
menerus.
 Ketiga: Intensitas dan frekuensi daur tergantung kepada letak geografi dan
keadaan iklim suatu lokasi, siklus berjalanan karena adanya penyinaran
matahari, dimana posisi matahari selalu berubah, tergantung pada garis
lintang dan musim sepanjang tahun
 Keempat: beberapa bagian dari daur dapat menjadi kompleks, dan hanya
dapat di kendalikan sedikit di bagian akhir di mana air jatuh ke bumi dan
bergerak menempuh perjalanan ke lautan
1.4. SIKLUS HIDROLOGI

Sumber: Chow, V.T, 1987


1.5. SIFAT-SIFAT AIR
 Air berubah bentuk menurut waktu dan tempat
 Air sebagai bahan padat,
 Air sebagai cairan dan
 Air sebagai uap seperti gas.
 Hal ini merupakan sifat aneh diantara seluruh benda yang ada, tidak ada
benda lain yang berubah kedalam tiga sifat dengan suhu dan tekanan yang
terjadi dalam hidup kita sehari2.
 Umumnya benda menjadi kecil jika suhu menjadi rendah, air mempunyai
volume minimum pada suhu 4o C, lebih rendah 4o C volume air menjadi
lebih besar, pada pembekuan volume es menjadi 1/11 kali lebih besar dari
volume air semula.
1.5. SIFAT-SIFAT AIR
 Es mengambang di permukaan air (karena es lebih ringan dari air), maka
keseimbangan antara air dan es dapat dipertahankan oleh pembekuan dan
pencairan; jika es tenggelam dalam air, maka es akan menumpuk sehingga
dapat menutupi seluruh dunia
 Air mudah mengembang dan menyusut menurut perubahan suhu, tapi
volume air hanya berkurang sangat kecil oleh tekanan dari luar, vol air
hanya berkurang 5/100.000 kali oleh tekanan 1 atm
 Air mempunyai kapasitas menahan panas (heat holding capacity) yang
sangat besar, jika es menjadi air dan air menjadi uap, maka sangat banyak
panas yang di serap, hal ini disebut panas pencairan (panas sebanyak 80
cal mencairkan 1g es), dan panas penguapan ( panas sebanyak 540 cal
yang dibutuhkan untuk menguapkan 1 g air pada suhu 100o C).
1.5. SIFAT-SIFAT AIR
 Air juga mudah melarutkan banyak bahan, sehingga air sungai
mengandung komponen2 yang aneh dari daerah yang bersangkutan,
seringkali sungai memupuk daerah yang dialiri, tapi kadang2 merupakan
sungai mati karena mengandung bahan yang berbahaya.
 Sifat melarutkan ini yang sering dipakai untuk pertanian, seperti
pemanfaatan serba guna irigasi sprinkler (irigasi siraman), menyebarkan
bahan2 kimia pertanian (seperti pupuk, obat hama)
1.6. PENERAPAN HIDROLOGI
DALAM REKAYASA
 Hidrologi dipakai dalam rekayaa teknik terutama untuk perencanaan dan
pelaksanaan bangunan-bangunan, seperti jembatan, gorong-gorong
(culvert), jalan rel, terowongan, bendungan,
 Data debit banjir, hidrologi permukaan sangat penting untuk pembangunan,
perawatan dan kestabilan konstruksi
 Untuk pembangunan jembatan kereta api data yang diperlukan:
 Berapa besar curah hujan yang jatuh di dalam daerah cakupan
(catchment area)
 Berapa lama musim hujan dan musim kemarau, untuk pembangunan
di harapkan pada musim kemarau, kalua musim hujan biayanya makin
besar
 Berapa tinggi muka air
 Berapa besar air jenuh yang ada
1.6. PENERAPAN HIDROLOGI
DALAM REKAYASA
Penerapan ilmu hidrologi juga di jumpai pada kegiatan
1. Perencanaan dan operasi bangunan air
2. Penyediaan air untuk berbagai keperluan (air bersih, irigasi, perikanan,
peternakan)
3. Pembangit listrik tenaga air
4. Pengendalian banjir
5. Pengendalian erosi dan sedimentasi
6. Transportasi air
7. Drainasi
8. Pengendalian polusi
9. Air limbah dsb
1.6. PENERAPAN HIDROLOGI
DALAM REKAYASA
Hidrologi di pelajari para ahli untuk beberapa kegiatan:
1. Memperkirakan besarnya banjir yang di timbulkan oleh hujan deras,
sehingga dapat direncanakan bangunan2 untuk mengendalikannya seperti
pembuatan tanggul banjir, saluran drainase, gorong-gorong, jembatan dll
2. Memperkirakan jumlah air yang di butuhkan oleh suatu jenis tanaman,
sehingga dapat direncanakan bangunan untuk melayani kebutuhan
tersebut.
3. Memperkirakan jumlah air yang tersedia di suatu sumber air (mata air,
sungai, danau, dll) untuk dapat dimanfaatkan guna berbagai keperluan
seperti air baku (air untuk keperluan rumah tangga, perdagangan,
industri), irigasi, pembangkit listrik tenaga air, perikanan, peternakan, dll
1.6. PENERAPAN HIDROLOGI
DALAM REKAYASA
Ilmu hidrologis lebih banyak bersifat empiris, dari pada teoritis, karena banyak
parameter yang berpengaruh seperti:
 Kondisi klimatologi (angin, suhu, kelembaban, penyinaran)
 Kondisi lahan (daerah aliran sungai, DAS)
 Jenis tanah,
 Tata guna lahan
 Kemiringan lahan,
Analisis hidrologi sulit diselesaikan secara analitis, karena kondisi hidrologis
sangant dinamis seperti:
 Tataguna lahan (penggundulan hutan, penghijauan, perubahan lahan
sawah menjadi daerah pemukiman, atau industri,
 Perubahan hutan menjadi sawah atau fungsi lainnya,
 Perubahan penutupan permukaan tanah (dari tanah, rumput, atau
pepohonan menjadi permukaan aspal atau beton)

Anda mungkin juga menyukai