Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Ekonomi, Koperasi, dan Bisnis di Indonesia

Pengertian Ekonomi, Koperasi, dan Bisnis

A. Ekonomi

Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani: Oikos dan Nomos. Oikos berarti

rumah tangga, sedang Nomos berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan. Dengan

demikian secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah,

aturan-aturan, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga. Definisi yang lebih

popular yang sering digunakan untuk menerangkan ilmu ekonomi adalah: “Salah

satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari tingkah laku manusia atau

segolongan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif tak

terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya”.

Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia terhadap jasa dan barang dapat dibedakan atas

sejumlah criteria. Berdasarkan seberapa pentingnya tingkat kebutuhan, kebutuhan

dibedakan atas:

a) Kebutuhan primer, adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

b) Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan manusia yang tidak hanya

memerlukan kebutuhan primer saja, tetapi juga memerlukan kebutuhan

lainnya.

c) Kebutuhan tersier, yaitu merupakan kebutuhan ketiga setelah kebutuhan

primer daan sekunder.


B. Koperasi

Koperasi berasal dari kata cooperation. Co artinya bersama-

sama, operationberarti bekerja atau berusaha. Jadi cooperation atau koperasi

berarti bekerja atau berusaha bersama. Pengertian koperasi di negara Indonesia

seperti yang dimaksud di dalam UU koperasi No. 25 tahun 1992 adalah badan

usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi yang sekaligus merupakan

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan pengertian ciri koperasi, khususnya yang ada di Indonesia

pendirian koperasi beranggotakan atau badan hukum koperasi. Adapun koperasi

yang anggotanya orang-orang adalah koperasi primer. Untuk mendirikan koperasi

primer paling sedikit anggotanya harus berjumlah 20 orang. Selain beranggotakan

orang-orang, koperasi juga beranggotakan badan hukum koperasi yang disebut

koperasi sekunder. Koperasi sekunder dibentuk atau beranggotakan sedikitnya

tiga koperasi primer.

Prinsip-prinsip koperasi berdasarkan pasal 5 ayat (1) dan (2) UU Koperasi

No. 25 tahun 1992:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil


d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

e. Kemandirian

Tujuan utama koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota,

sedngkan tujuan umumnya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material

dan spiritual berdasarka Pancasila dan UUD 1945.

Bidang Usaha Koperasi

Koperasi dibedakan berdasarkan:

1. Berdasarkan Lapangan Usaha

a. Koperasi Konsumsi, yaitu koperasi yang tujuannyamengusahakan

pemenuhan barang-barang kebutuhan yang diperlukan para

anggota.

b. Koperasi Produksi, yaitu sejenis koperasi yang menghasilkan

produksi untuk disalurkan baik kepada para anggotanya maupun

untuk pasar. Koperasi produksi dapat digolongkan berbagai macam

koperasi, yaitu: Koperasi Pertanian, Koperasi Peternakan, Koperasi

Perikanan, dan Koperasi Kerajinan.

c. Koperasi Kredit, ialah untuk mendorong para anggota suka

menyimpan uangnya dalam koperasi agar tersedia uang bagi

anggota lain yang membutuhkan kredit.


2. Berdasarkan Lingkungannya

a. Koperasi Fungsional, yaitu koperasi yang anggota-anggotanya terdiri

dari para pegawai negeri, baik sipil maupun ABRI.

b. Koperasi Unit Desa(KUD), yaitu koperasi yang meliputi daerah

usaha di wilayah unit desa.

c. Koperasi Sekolah, ialah koperasi yang anggotanya adalah murid-

murid sekolah dasar, lanjutan utama, lanjutan atas dan sekolah-

sekolah yang setaraf dengan itu.

Kondisi Ekonomi, Koperasi dan Bisnis Di Indonesia

Upaya yang ditempuh negara untuk dapat memakmurkan atau

meningkatkan taraf hidup rakyatnya adalah dengan melakukan pembangunan

ekonomi. Beberapa sasaran pembangunan ekonomi yang harus menjadi pedoman

bagi setiap warga negara dan pemerintah adalah:

a) Meningkatkan persediaan dan memperluas pemerataan bahan pokok

yang dibutuhkan untuk bisa hidup.

b) Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi

pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik

dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi.

c) Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan social bagi semua individu.


Sejumlah faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi yang dikaji

oleh para ilmu ekonomi adalah:

a. Faktor alam yaitu kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, hasil

hutan dan kekayaan laut.

b. Faktor teknologi dan barang modal.

c. Faktor budaya.

Kaitannya dengan upaya pembangunan ekonomi, pola kebijakan

pembangunan nasional, seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD adalah

bahwa pembangunan nasional merupakan proses pengembangan keseluruhan

sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional yaitu

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya.

Visi dan misi pembangunan nasional antara lain mewujudkan masyarakat

Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, daya saing, maju, dan sejahtera,

dalam wadah NKRI yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,

beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, kesadaran hokum dan

lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang

tinggi, serta berdisiplin.

Pengembangan Ekonomi Koperasi

Munculnya usaha ekonomi melalui lembaga perkoperasian, kali pertama

muncul di Eropa. Pada saat itu berkembang 3 aliran yang saling berbeda dalam
pembangunan koperasi. Pertama aliran Yardstick, aliran ini berpendapat bahwa di

dalam negara yang menganut sistem kapitalis perbedaan pendapat antara

kelompok majikan atau pengusaha dengan kelompok buruh. Kedua

aliran persemakmuran, berpendapat kaum kapitalis selalu berbuat curang di dalam

membagikan pendapatan sehingga tidak akan terwujud keadilan. Ketiga adalah

aliran Sosialis yang berpendapat bahwa sistem perekonomian yang paling baik

adalah sistem sosialis.

Sejumlah tokoh yang berperan membangun koperasi di Eropa antara lain

dari golongan Utopis (Charles Fourier, Louis Blanc, Robert Owen, William

King), golongan Praktisi (N. Grundwig, Charles Howart, Herman Schulze,

Freidrich William Raiffeisen, Alphonse Desharains, M.M. Coady.

Seperti halnya negara-negara di benua Eropa, Indonesiapun mempunyai

sejarah perkembangan perkoperasian. Fungsi koperasi di Indonesia awal mulanya

adalah penyelamatan bangsa Indonesia dari tekanan penjajah yang mengakibatkan

kesengsaraan dan kemiskinan rakyat. Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai

dari tahun 1895. Adalah R. Ariawiriaatmaja seorang patih di Purwokerto

mendirikan semacam koperasi simpan pinjam yang diberi nama Bank Pertolongan

dan Simpanan. Tahun 1903, pejuang kemerdekaan mendirikan koperasi yang

bergerak di bidang konsumsi. Tahun 1912 yang dirintis oleh Serikat Islam juga

berusaha mendirikan took bersama, yaitu took koperasi. Akhirnya untuk

menyempurnakan dan meningkatkan peran koperasi sebagai salah satu sektor

perekonomian Indonesia dikeluarkanlah UU Kop. No. 25/1992.


Fungsi dan peran koperasi Indonesia dan perekonomian nasional adalah:

a. Mendorong, membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan

ekonomi yang ada pada anggotanya dan masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan social rakyat Indonesia.

b. Ikut berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.

c. Meningkatkan kekuatan ekonomi rakyat sebagai dasar kekuatan pokoknya.

d. Mewujudkan cita-cita perekonomian nasional yang bercorak perekonomian

sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan menganut sistem

demokrasi ekonomi Indonesia.

Bisnis

Selain koperasi, pemerintah juga membuka bagi warganegara untuk

mengembangkan ekonomi melalui sektor negara dan sektor swasta.

Sektor negara merupakan perwujudan isi Pasal 33 UUD 1945 ayat 2 dan 3

yang direalisasikan melalui pendirian Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan

bentuk badan usaha milik swasta antara lain:

a. Perusahaan Perorangan yaitu perusahaan yang modalnya berasal dari

perorangan.

b. Firma (Fa), didirikan oleh beberapa orang yang bersekutu dan masing-

masing sekutu menyetorkan sejumlah modal, mengelola, dan memimpin

bersama dan bertanggung jawab bersama pula.

c. Persekutuan Komanditer (CV), didirikan oleh beberapa orang yang

bersekutu dan menyetor sejumlah modal.


d. PT (Perseroan Terbatas) yaitu perusahaan yang terbatas modal.

Sistem Ekonomi Global dan Dampaknya

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dunia dan perkembangan

ilmu pengetahuan serta teknologi, terutama perkembangan teknologi informasi

mengantarkan masyarakat dunia pada sistem ekonomi global. Globalisasi

mendorong kemajuan, kemakmuran, dan modernisasi yang berbasis investasi pada

teknologi dan komunikasi di seluruh belahan dunia. Namun pada sisi lain, dapat

pula berdampak negatif yaitu dapat menimbulkan gangguan terhadap tatanan

sosial dan politik serta prasarana kebudayaan pada komunitas masyarakat tertentu.

Karena globalisasi tidak dapat dihindari, respons yang terbaik untuk

menyongsong globalisasi tersebut adalah bagaimana masyarakat dunia dapat

belajar dari negara-negara maju ketika mereka merelokasi modalnya di negara

dunia, seperti dengan ikut magang atau praktek kerja dan bagaimana cara mereka

meningkatkan kompetensi, kinerja, dan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai