Makalah e Commerce
Makalah e Commerce
E-Commerce
TEHNIK INFORMATIKA
Makalah ini Disusun Dalam Rangka Tugas Mahasiswa.
Disusun Oleh:
DANANG RESTIYANTO
NIM : 17110110053
SEMESTER 4
STIKOM CKI
(SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CIPTA KARYA INFORMATIKA)
Jl Radin Inten II Duren Sawit Seberang Pengadilan Tinggi Agama DKI
Jakarta, Jakarta Timur, Telp. 021 - 8661 4332
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas, maka
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. pengertian e-commerce
2. bidang bidang e-commerce
3. keuntungan dan kerugian
4. jenis e-bussnes
5. ditinjau dari sisi hukum ecommerce
6. dan lain yang berhubungan dengan tema e-commerce
Transaksi e-commerce terjadi pada banyak ruang lingkup mulai dari bisnis ke
bisnis, bisnis ke konsumen, konsumen ke konsumen dan konsumen ke bisnis.
Istilah e-commerce atau e-business sering digunakan secara bergantian juga
dengan istilah e-tail dalam referensi untuk proses transaksional belanja online.
2. Bidang-bidang E-commerce
Secara umum bisnis e-commerce di Indonesia dapat dibedakan menjadi 5 bentuk
berbeda. Dan bagi anda yang memang aktif dalam bidang ecommerce atau
mungkin ingin mengenal lebih dalam tentang ladang bisnis online yang satu ini,
akan sangat berguna bagi anda untuk menyimak artikel tentang 5 bentuk bisnis
e-commerce yang ada di Indonesia berikut ini.
1. Marketplace
Konsep bisnis online ini sering disebut sebagai bisnis C2C atau
Customer to Customer. Situs e-commerce model ini cukup berkembang di
Indonesia. Beberapa nama situsnya pasti Anda kenal karena sering melakukan
promo yang cukup besar. Sebut saja Tokopedia dan Bukalapak. Konsep e-
commerce marketplace adalah penjual bisa berjualan di platform yang
disediakan dan pembeli bisa bebas memilih. Namun, ketika transaksi terjadi,
maka penjual dan pembeli harus melakukan transaksi via rekening bersama.
Atau layanan escrow. Kelebihannya dari ecommerce marketplace ini adalah
membebaskan siapapun, baik penjual individu ataupun penjual yang sudah
memiliki toko untuk berjualan di situs ini. Dan tentu saja penjual dan pembeli
tidak perlu takut tertipu karena menggunakan rekening bersama. Selain
Tokopedia dan Bukalapak, situs semacam Blanja dan Elevenia juga bagian dari
e-commerce konsep marketplace ini. Perbedaannya, Blanja dan Elevenia
menerapkan sistem verifikasi data.
Umumnya bentuk bisnis ini lebih berfokus pada penjualan barang atau
produk milik perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga semua keuntungan
dari penjualan produk murni milik perusahaan e-commerce dan tidak dibagi
dengan pihak lain. Bisnis ini merupakan salah satu bentuk yang sudah sukses
berkembang di Indonesia, dan tentunya juga tidak mudah. Dikarenakan butuh
modal yang cukup besar, ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan
semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-commerce.
Bentuk bisnis yang pertama adalah classifieds atau daftar iklan baris.
Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari usaha e-
commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini mempunyai ciri khas dimana
penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli
yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak perusahaan e-commerce hanya
menjadi media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu
tempat.
Ciri-ciri dari bentuk bisnis classifieds atau daftar iklan baris adalah
web penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau
memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung. Ciri
yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa
saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut
kapan dan dimana saja secara online. Ciri lain dari bentuk ini adalah pihak e-
commerce mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada
website tersebut.
5. Daily Deals
Kelebihan E-Commerce
Ada tiga aspek kelebihannya, yaitu:
1. Kelebihan bagi organisasi
a. Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International
b. Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan
c. Meningkatkan Brand perusahaan
d. Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik
e. Mempercepat dan efesiensi proses bisnis
2. Kelebihan bagi pelanggan
a. Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam
b. Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman
c. Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu
dengan lainnya
d. Dapat melakukan review komentar terkait produk
e. Dapat memberikan informasi lebih cepat
3. Kelebihan bagi masyarakat
Penjual dan pembeli tidak perlu bertatap muka (face to face) untuk melakukan
transaksi jual beli, melainkan hanya perlu memiliki koneksi internet yang akan
mempertemukan mereka di dunia virtual.
Eksistensi E-Commerce ini penting untuk dikaji aspek legalitasnya, agar tidak
menjadi sengketa hukum yang dapat merugikan berbagai pihak secara komersial.
Hingga saat ini masih terjadi kekosongan hukum di Indonesia, sebab belum
mengakomodir tentang syarat-syarat sahnya suatu kontrak elektronik secara
khusus.
E-Commerce ini secara tertuang dalam kontrak baku dengan prinsip take it or
leave it, sebab seluruh penawaran beserta persyaratan pembelian suatu produk
sudah tercantum dan pembeli dapat menyetujuinya atau tidak.
Persetujuan yang diberikan oleh pembeli ini menjadi dasar dari kesamaan
kehendak para pihak, sehingga kesepakatan dalam kontrak elektronik lahir.
Unsur kecapakan dalam E-Commerce sulit untuk diukur, sebab setiap orang
(tanpa dibatasi dengan umur tertentu) dapat mejalankan transaksi elektronik
sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transksi Elektronik (“UU ITE”).
Oleh karena itu, kontrak ini dapat dibatalkan melalui seseorang yang
mengajukan pembatalan di pengadilan.
Produk yang ditawarkan secara online tertuang dalam bentuk gambar atau foto
yang disertai dengan spesifikasi produk tersebut.
Namun, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut pasti dikirimkan kepada
pembeli sekalipun telah membayar melalui sistem pengiriman uang atau transfer
melalui bank.
Dalam E-Commerce harus dipastikan bahwa transaksi jual beli dilakukan dengan
prinsip itikad baik oleh penjual dan pembeli.
Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka kontrak elektronik batal demi hukum.
Berdasarkan pemaparan di atas, E-Commerce telah sah menurut hukum
sepanjang memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata. Syarat pertama dan kedua disebut
dengan syarat subjektif, sebab melekat kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam E-Commerce. Sedangkan, syarat ketiga dan keempat merupakan syarat
objektif, karena melekat pada objek dalam E-Commerce. Apabila syarat pertama
dan/atau syarat kedua tidak dipenuhi, maka kontrak elektronik dapat dibatalkan
oleh pihak yang berkepentingan dalam jangka waktu selama 5 (lima) tahun
sesuai dengan Pasal 1454 KUHPerdata. Dalam hal syarat ketiga dan/atau syarat
keempat tidak dipenuhi, maka kontrak elektronik batal demi hukum atau
dianggap tidak pernah ada dan tidak ada dasar untuk menuntut.
Oleh karena kenyataan ini, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) menerbitkan Surat
Edaran DJP tentang Penegasan Ketentuan Perpajakan atas Transaksi E-
Commerce Nomor SE-62/PJ/2013 pada tanggal 27 Desember 2013. Pada
prinsipnya, tidak ada pajak yang mengatur secara khusus mengenai E-
Commerce, melainkan menerapkan peraturan pajak yang telah ada.
Ada 2 (dua) macam pajak yang dapat dikenakan atas E-Commerce, yaitu Pajak
Penghasilan (“PPh”) yang diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana
diubah terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun 2008 dan Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (“PPNBM”) yang diatur
dalam UU Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU
Nomor 42 Tahun 2009. SE-62/PJ/2013 mengklasifikasi E-Commerce ke dalam 4
(empat) kegiatan besar, antara lain:
1. Online Marketplace
Online marketplace atau biasa disebut marketplace adalah kegiatan
menyediakan tempat kegiatan usaha berupa Toko Internet atau Mal Internet
sebagai tempat online Maketplace Merchant menjual barang atau jasa.
Adapun pihak-pihak yang terlibat adalah penyelenggara, merchant (penjual), dan
pembeli.
Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis jasa penyediaan tempat dan/atau waktu, penjualan
barang dan/atau jasa, serta proses bisnis penyetoran hasil penjualan kepada
merchant oleh penyelenggara.
2. Classified Ads
Classified Ads adalah kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk
memajang content barang dan atau jasa bagi pengiklan untuk memasang iklan
yang ditujukan kepada pengguna iklan melalui situs yang disediakan oleh
penyelenggara classified Ads.
Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis penyediaan tempat dan/atau waktu untuk memajang
content baran dan/atau jasa.
3. Daily Deals
Daily deals adalah kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs
Daily Deals sebagai tempat Daily Deals Merchant menjual barang atau jasa
kepada pembeli dengan menggunakan voucher sebagai alat pembayaran.
Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis jasa penyediaan tempat dan/atau waktu, penjualan
barang dan/atau jasa, serta dalam proses bisnis penyetoran hasil penjualan
kepada merchan oleh penyelenggara.
4. Online Retail
Online retail adalah kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang
diselenggarakan oleh penyelenggara kepada pembeli di situs online retail.
Menurut Kompas yang mengutip dari Daily Social per Juni 2015, bahwa
pemerintah telah menyusun peraturan ecommerce melalui kegiatan Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP).
Selanjutnya dalam draft rancangan tersebut mengatur tentang transaksi jual beli
online (e-commerce) yang justru dikhawatirkan bakal mematikan pelaku industri
lokal.
Dimana salah satu pasal yang mewajibkan pihak penjual dan pembeli dalam
transaksi online, terverifikasi melalui input nomor KTP dan NPWP. Tahap
verifikasi ini biasa disebut dengan KYC (Know Your Customer).
Daily Social menyebut bahwa proses verifikasi yang harus dilakukan lebih dulu
dalam setiap transaksi online melalui situs e-commerce lokal, seperti Bukalapak,
Tokopedia, Kaskus, atau OLX, bisa merepotkan pengguna.
1. E-business lebih luas dalam lingkup dan e-commerce hanya merupakan satu
aspek atau satu bagian dari e-business.
2. E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual
barang dan jasa melalui internet.
3. E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan
dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.
4. E-business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan
konsumen
Ø Manfaat E-Business
a. Manfaat e-business bagi perusahaan
- Memperluas pasar hingga mancakup pasar nasional dan pasar global
- Menekan biaya penyusunan, memproses, mendistribusikan, meyimpanan dan
mengakses informasi berbasis kertas
- Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan prpduk/jasa.
- Memperpendek jarak
- Efisien
- Perluasan jaringa mitra
- Cash flow terjamin
3. E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan
tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara
periodik.
b. Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu
muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang
pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran yang
ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit, dan bahkan kini transaksi bisa
dilakukan secara virtual melalui Paypal atau payment gateway sejenisnya.