Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH E-Commerce

E-Commerce

TEHNIK INFORMATIKA
Makalah ini Disusun Dalam Rangka Tugas Mahasiswa.

Disusun Oleh:
DANANG RESTIYANTO
NIM : 17110110053

SEMESTER 4

STIKOM CKI
(SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CIPTA KARYA INFORMATIKA)
Jl Radin Inten II Duren Sawit Seberang Pengadilan Tinggi Agama DKI
Jakarta, Jakarta Timur, Telp. 021 - 8661 4332
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Internet yang berkembang secara cepat menyebabkan


lahirnya dunia baru yang disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap
pribadi memiliki hak yang sama untuk memberikan dan
mendapatkan informasi tanpa batasan dan penghalang. Globalisasi
yang sempurna sebenarnya telah terjadi di dunia maya, karenanya
setiap komunitas digital dapat terhubung satu sama lain.
Pada era globalisasi seperti ini, teknologi informasi mengalami
perkembangan yang sangat kompleks dan pesat dalam beberapa tahun
terakhir yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pada
dunia bisnis. Perkembangan ini memunculkan istilah-istilah baru yang tidak
asing lagi bagi kita, seperti e-business, e-commerce, e- learning, e-
university, e-book, e- banking, dan istilah sejenis yang beredar.
Dari beberapa konsep bisnis pemanfaatan
teknologi yang berkembang, e-business menjadi sorotan bisnis yang
tergolong masih baru dan akan terus berkembang secara luas seiring
berjalannya waktu. E-commerce memiliki dampak yang sangat besar dalam
dunia bisnis, terutama pada proses penyempurnaan marketing
perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. E-commerce
seperti memiliki daya tarik yang kuat sehingga banyak pribadi atau
organisasi tertarik untuk menjalankan bisnis ini.
Angka mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan memenuhi
kebutuhan akan jasa dan barang secara cepat sesuai permintaan konsumen. Oleh
karena itu, e-commerce hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. E-
commerce menjadi penghubung antara penyedia jasa atau barang dengan
konsumen. Melalui e-commerce, setiap pribadi memiliki kesempatan dan peluang
yang sama untuk berhasil dan bersaing dalam dunia bisnis di dunia maya. Pada
kesempatankali ini Penyusun akan menelaah lebih dalam mengenai e-
commerce. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan
jenis-jenis dan peluang- peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi
bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan
mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli.
Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam
segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi,
berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru
dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu
merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai
mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media
ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi
suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa
keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan
informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi
perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan
melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh
beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih
dikenal dengan e- commerce, yang merupakan bentuk
perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-commerce
pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan
antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet.
Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui
internet. Keberadaan e-commerce merupakan alternatif bisnis
yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena
e-commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah
pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak
pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan,
meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun.
Dengan e- commerce setiap transaksi tidak memerlukan
pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena itu jaringan
internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial
termasuk yurisdiksi hukumnya.
2. Masalah Penelitian
Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah
yang dihadapi oleh kebanyakan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan mendalam tentang e- commerce.
Adapun faktor penyebabnya antara lain:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dunia
internet terutama dalam bisnis e-commerce.
b. Kurangnya komunikasi masayarakat dengan pihak yang
sudah sukses dalam bidang e-commerce.
c. Kebiasaan masyarakat sebagian masih banyak
melakukan transaksi jual beli offline.

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas, maka
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. pengertian e-commerce
2. bidang bidang e-commerce
3. keuntungan dan kerugian
4. jenis e-bussnes
5. ditinjau dari sisi hukum ecommerce
6. dan lain yang berhubungan dengan tema e-commerce

1. Pengertian E-Commerce (Perdagangan Elektronik)


Secara umum, pengertian E-commerce (perdagangan elektronik) adalah
kegiatan jual beli barang/jasa atau transmisi dana/data melalui jaringan
elektronik, terutama internet.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan software, hal ini membuat
transaksi konvensional menjadi mungkin untuk dilakukan secara elektronik.
Website digunakan sebagai pengganti toko offline. Website ecommerce
mencakup berbagai fungsi seperti etalase produk, pemesanan online dan
inventarisasi stok, untuk menjalankan fungsi utama sebagai e-commerce.
Software yang digunakan terpasang pada server e-commerce dan bekerja secara
simultan dengan sistem pembayaran online untuk memproses transaksi.
Berikut beberapa contoh dari praktek e-commerce:

 Menerima pembayaran kartu kredit untuk transaksi penjualan online


 Menghasilkan pendapatan dari iklan online
 Pertukaran saham melalui broker online
 Penyaluran informasi kepada perusahaan melalui intranet
 Penyaluran manufaktur dan distribusi dengan partner melalui ekstranet
 Melakukan penjualan produk digital melalui website

Transaksi e-commerce terjadi pada banyak ruang lingkup mulai dari bisnis ke
bisnis, bisnis ke konsumen, konsumen ke konsumen dan konsumen ke bisnis.
Istilah e-commerce atau e-business sering digunakan secara bergantian juga
dengan istilah e-tail dalam referensi untuk proses transaksional belanja online.

2. Bidang-bidang E-commerce
Secara umum bisnis e-commerce di Indonesia dapat dibedakan menjadi 5 bentuk
berbeda. Dan bagi anda yang memang aktif dalam bidang ecommerce atau
mungkin ingin mengenal lebih dalam tentang ladang bisnis online yang satu ini,
akan sangat berguna bagi anda untuk menyimak artikel tentang 5 bentuk bisnis
e-commerce yang ada di Indonesia berikut ini.

1. Marketplace

Konsep bisnis online ini sering disebut sebagai bisnis C2C atau
Customer to Customer. Situs e-commerce model ini cukup berkembang di
Indonesia. Beberapa nama situsnya pasti Anda kenal karena sering melakukan
promo yang cukup besar. Sebut saja Tokopedia dan Bukalapak. Konsep e-
commerce marketplace adalah penjual bisa berjualan di platform yang
disediakan dan pembeli bisa bebas memilih. Namun, ketika transaksi terjadi,
maka penjual dan pembeli harus melakukan transaksi via rekening bersama.
Atau layanan escrow. Kelebihannya dari ecommerce marketplace ini adalah
membebaskan siapapun, baik penjual individu ataupun penjual yang sudah
memiliki toko untuk berjualan di situs ini. Dan tentu saja penjual dan pembeli
tidak perlu takut tertipu karena menggunakan rekening bersama. Selain
Tokopedia dan Bukalapak, situs semacam Blanja dan Elevenia juga bagian dari
e-commerce konsep marketplace ini. Perbedaannya, Blanja dan Elevenia
menerapkan sistem verifikasi data.

2. Toko Retail (B2C)

Umumnya bentuk bisnis ini lebih berfokus pada penjualan barang atau
produk milik perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga semua keuntungan
dari penjualan produk murni milik perusahaan e-commerce dan tidak dibagi
dengan pihak lain. Bisnis ini merupakan salah satu bentuk yang sudah sukses
berkembang di Indonesia, dan tentunya juga tidak mudah. Dikarenakan butuh
modal yang cukup besar, ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan
semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-commerce.

Beberapa perusahaan seperti Lazada, Bhineka, dan Berry Benka, telah


menerapkan bentuk bisnis ini. Layaknya Marketplace C2C yang dapat menerima
penjual mandiri yang memiliki barang yang cukup banyak dan terjamin
ketersediannya.

3. Retail dan Marketplace

Konsep e-commerce ini merupakan konsep gabungan toko online


sendiri dengan marketplace. Artinya, situs e-commerce yang menggunakan
konsep ini menggabungkan konsep C2C dan B2C. Dua contoh situs e-commerce
yang menggunakan konsep ini adalah Qoo10 dan Rakuten. Kedua situs ini
memiliki produk sendiri yang dijual langsung dan mendapat profit dari penjualan
dan juga memiliki layanan membebaskan siapapun untuk berjualan tetapi sudah
terverifikasi.
4. Classifieds / Daftar Iklan Baris

Bentuk bisnis yang pertama adalah classifieds atau daftar iklan baris.
Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari usaha e-
commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini mempunyai ciri khas dimana
penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli
yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak perusahaan e-commerce hanya
menjadi media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu
tempat.

Ciri-ciri dari bentuk bisnis classifieds atau daftar iklan baris adalah
web penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau
memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung. Ciri
yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa
saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut
kapan dan dimana saja secara online. Ciri lain dari bentuk ini adalah pihak e-
commerce mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada
website tersebut.

Penyedia layanan e-commerce di Indonesia yang menggunakan


bentuk bisnis ini antara lain Berniaga, TokoBagus dan juga OLX. Hingga saat ini
OLX menjadi jaringan perusahaan e-commerce yang terlama yang ada di
Indonesia dan masih tetap eksis hingga saat detik ini.

5. Daily Deals

Groupon Indonesia, Lakupon, OgahRugi, MetroDeal, Kliktoday,


adalah beberapa contoh situs e-commerce dengan konsep Daily Deals. Konsep
Daily Deals adalah konsep situs yang menghadirkan layanan diskon atau promo.
Tentunya situs seperti ini bakal disukai Anda yang ingin jalan-jalan atau datang
ke tempat wisata tetapi anggaran terbatas. Pasalnya, situs Daily Deals selalu
menghadirkan diskon yang cukup menariik dan diburu penyuka diskon.

6. Situs Layanan e-Commerce


Situs ini memiliki konsep sebagai penyedia yang membantu Anda
untuk membuat atau bahkan mengelola toko online Anda sendiri. Jika Anda
ingin punya toko online layaknya Lazada dan situs toko online lainnya, maka
situs ini bisa menjadi solusi. Situs dengan konsep layanan ini mendapatkan dana
dari orang yang ingin menggunakan jasa. Jadi, jika Anda ingin punya toko online
dan tidak mau ribet urusan teknis, situs-situs layanan ini bisa menajdi solusinya.
Situs-situs semacam ini diantaranya adalah Jarvis Store, Folio Deck, Circlo,
Jejualan, dan sebagainya.

7. Sosial Media Shop

Dan yang terakhir adalah sosial media shop. Seiring dengan


perkembangan sosial media yang makin menanjak. Potensi dari sosial media
tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan e-commerce dengan
membangun bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut. Saat ini sosial
media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis ini masih
didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media yang
terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram dan
juga Twitter.

E-commerce di Indonesia yang menyediakan bentuk bisnis ini adalah


Onigi. Keuntungan dari bentuk ini adalah dari segi pemanfaatan banyaknya
konsumen yang berasal dari sosial media tersebut dan juga kemudahan dalam
pembuatannya.

3. keuntungan dan kerugian E-commerce

Kelebihan E-Commerce
Ada tiga aspek kelebihannya, yaitu:
1. Kelebihan bagi organisasi
a. Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International
b. Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan
c. Meningkatkan Brand perusahaan
d. Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik
e. Mempercepat dan efesiensi proses bisnis
2. Kelebihan bagi pelanggan
a. Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam
b. Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman
c. Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu
dengan lainnya
d. Dapat melakukan review komentar terkait produk
e. Dapat memberikan informasi lebih cepat
3. Kelebihan bagi masyarakat

a. Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli


b. Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga seharusnya dapat lebih
terjangkau
c. Dapat membantu pemerintah dalam pemberian pelayanan publik
Kekurangan E-Commerce
Sementara kekurangannya dalam dua aspek, yakni:
1. Kekurangan dari segi teknis
a. Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan
dan standar sistem yang ada
b. Perubahan/perkembangan industri perangkat lunak sangatlah cepat
c. Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI
d. Kesulitan dalam integrasi sistem
e. Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem
2. Kekurangan dari segi non-teknis
a. Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce
b. Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang terhadap situs E-Commerce
c. Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi dalam setiap transaksi secara
online
d. Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli
e. Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat cepat
f. Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu.
4. Jenis-jenis E-business

1. B2C (Business to Consument)


B2C adalah kegiatan e-business dalam pelayanan secara langsung kepada
konsumen melalui barang atau jasa. Transaksi penjualan dapat dilakukan di
intenet dan pemesanan langsung dilakukan oleh konsumen dengan melihat harga
- harga yang sudah tercantum.
Contoh dari Website E-Commerse B2C adalah :
- Giestore Aksesoris (Giestore.com)
Giestore adalah sebuah toko online yang menjual berbagai jenis aksesoris,
giestore.com termasuk kedalam jenis website E-Commerse B2C karena Giestore
adalah sebuah perusahaan yang menjual barang – barangnya kepada konsumen
secara langsung.
- Asus Store (store.asus.com)
Asus Store adalah sebuah website E-Commerse yang baru didirikan oleh Asus
yang menjual smartphone buatan asus langsung kepada konsumen. Oleh karena
itu asus store juga termasuk kedalam Website E-Commerse B2C.

2. B2B (Business to Business)


B2B adalah transaksi secara elektronik antara objek bisnis yang satu dengan objek
bisnis lainnya. B2B disebut juga transaksi antar perusahaan. Transaksinya
menggunakan EDI (Elektronikm data Interchange) dan email untuk pembelian
barang dan jasa, informasi dan konsultasi. B2B juga digunakan untuk pengiriman
dan penerimaan berupa proposal bisnis.
Contoh website E-commerce B2B adalah :
- PT Krakatau Steel (www.krakatausteel.com)
PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia, untuk melakukan
pemesanan baja di Krakatau Steel setiap perusahaan harus mendaftarkan
perusahaannya. Setelah terdaftar Perusahaan Mitra dapat memesan baja di
Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.
- Unilever (www.unilever.co.id/id/)
Unilever adalah perusahaan penghasil produk Home and Personal Care serta
Foods & Ice Cream di Indonesia. Unilever adalah salah satu customers dari PT.
Electronic Data Interchange Indonesia.

3. C2C (Consumer to Consumer)


C2C adalah Sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi antar
konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu. C2C
merupakan model e-commerce yang telah menjamur di Indonesia.
Contoh Dari Website C2C adalah :
- Carmudi (carmudi.co.id)
Carmudi.co.id adalah situs jual beli kendaraan yang memberikan penawaran
terbaik dalam pasar mobil di Indonesia. Di carmudi.co.id pengunjung situs dapat
mengiklankan mobil yang akan dijual ataupun jika ingin membeli mobil,
pengunjung situs dapat mencari mobil mobil yang ditawarkan oleh pengunjung
lain di carmudi.co.id
- Puali.com
Sama halnya dengan carmudi.co.id, puali.com adalah sebuah situs jual beli.
namun di puali.com pengunjung situs bisa mengiklankan lebih banyak jenis
barang tidak seperti di carmudi.co.id yang hanya dikhususkan untuk jual beli
kendaraan.

4. C2B (Consumer to Business)


C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran
atau jual beli barang secara tradisional, meliputi individu yang menjual produk
atau jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual, berinteraksi
dengan penjual tersebut, dan melakukan transaksi.
Contoh C2B Yaitu :
- Google Play (http://play.google.com/)
Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko
untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan. Para
pengembang dapat mengupload produk – produk nya di google play. Produk yang
telah di upload ke google play kemudian akan ditawarkan oleh google ke
pengguna. Dengan kerjasama ini berarti pengembang bertindak sebagai consumer
dan google sebagai business yang menampung produk- produk dari para
pengembang.
- MBT (www.mybloggerthemes.com)
MBT (My Blogger Themes) adalah sebuah situs yang menjual template – template
blog dari berbagai pengembang template. Pembuat template dapat mengupload
template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian
MBT akan Menjual Template Yang telah di upload dan berbagi keuntungan
dengan pembuat template.

5. G2B (Goverment to Business)


G2B adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku
bisnis/sektor bisnis dengan menggunakan interaksi secara online.
Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan
pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, hak paten merk dagang, dll
6. B2G (Bussiness to Government)
B2G sama dengan B2B disebut sebagai definisi pasar “pemasaran sektor publik”
yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui
teknik komunikasi pemasaran terpadu seperti iklan, dan komunikasi berbasis web,
dll.
Contoh:
http://www.businessofgovernment.org/
IBM Center for the Business of Government menghubungkan penelitian
manajemen publik dengan praktek. Sejak tahun 1998, telah membantu para
eksekutif sektor publik meningkatkan efektivitas pemerintah dengan ide-ide
praktis. Kami mensponsori penelitian independen oleh pikiran teratas di perguruan
tinggi dan sektor non-profit. Dan menciptakan peluang untuk dialog tentang
berbagai topik manajemen publik.

7. G2G (Government to Governments)


Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk
saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk
berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya
berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk
memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara
(masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme
hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
Contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial,
Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi
Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan
bencana

5. ditinjau dari sisi hukum ecommerce


Kemudahan Transaksi Online
Arus globalisasi yang saat ini membuat jarak antar negara bukanlah suatu
problematika lagi.
Orang semakin mudah berhubungan dengan orang lain melalui perkembangan
teknologi dan komunikasi. Salah satu perkembangan yang signifikan sekarang
adalah transaksi jual beli secara online atau E-Commerce.

Penjual dan pembeli tidak perlu bertatap muka (face to face) untuk melakukan
transaksi jual beli, melainkan hanya perlu memiliki koneksi internet yang akan
mempertemukan mereka di dunia virtual.

Eksistensi E-Commerce ini penting untuk dikaji aspek legalitasnya, agar tidak
menjadi sengketa hukum yang dapat merugikan berbagai pihak secara komersial.

Adapun kajian aspek legalitas sebagaimana diuraikan berikut ini:

Keabsahan Kontrak Elektronik


E-Commerce lahir berdasarkan kontrak jual beli yang terjadi secara elektronik
antara penjual dan pembeli.

Hingga saat ini masih terjadi kekosongan hukum di Indonesia, sebab belum
mengakomodir tentang syarat-syarat sahnya suatu kontrak elektronik secara
khusus.

Namun, prinsip dasar keberlakuan suatu kontrak di Indonesia mengacu pada


Pasal 1320 KUHPerdata, sehingga dapat pula diterapkan pada kontrak
elektronik.

Adapun syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 KUHPerdata adalah:

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya


Keberadaan suatu unsur kesepakatan dalam E-Commerce diukur melalui pembeli
yang mengakses dan menyetujui penawaran melalui internet.

Hal ini dapat diterjemahkan sebagai penerimaan untuk menyepakati sebuah


hubungan hukum.

E-Commerce ini secara tertuang dalam kontrak baku dengan prinsip take it or
leave it, sebab seluruh penawaran beserta persyaratan pembelian suatu produk
sudah tercantum dan pembeli dapat menyetujuinya atau tidak.
Persetujuan yang diberikan oleh pembeli ini menjadi dasar dari kesamaan
kehendak para pihak, sehingga kesepakatan dalam kontrak elektronik lahir.

2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian


Cakap menurut hukum adalah orang yang telah dewasa menurut hukum, yaitu
seseorang yang telah berumur 21 tahun dan telah kawin, serta tidak di bawah
pengampuan.

Unsur kecapakan dalam E-Commerce sulit untuk diukur, sebab setiap orang
(tanpa dibatasi dengan umur tertentu) dapat mejalankan transaksi elektronik
sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transksi Elektronik (“UU ITE”).

Berdasarkan ketentuan ini, anak-anak yang masih di bawah umur dapat


melakukan E-Commerce dan tidak memenuhi syarat subjektif dalam Pasal 1320
KUHPerdata.

Oleh karena itu, kontrak ini dapat dibatalkan melalui seseorang yang
mengajukan pembatalan di pengadilan.

3. Suatu hal tertentu


Suatu hal tertentu adalah barang-barang yan dapat diperdagangkan dan dapat
ditentukan jenisnya.

Produk yang ditawarkan secara online tertuang dalam bentuk gambar atau foto
yang disertai dengan spesifikasi produk tersebut.

Namun, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut pasti dikirimkan kepada
pembeli sekalipun telah membayar melalui sistem pengiriman uang atau transfer
melalui bank.

4. Suatu sebab yang halal


Maksud dari suatu sebab yang halal adalah tidak bertentangan dengan undang-
undang, kesusilaan, dan kepentingan umum.

Dalam E-Commerce harus dipastikan bahwa transaksi jual beli dilakukan dengan
prinsip itikad baik oleh penjual dan pembeli.

Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka kontrak elektronik batal demi hukum.
Berdasarkan pemaparan di atas, E-Commerce telah sah menurut hukum
sepanjang memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata. Syarat pertama dan kedua disebut
dengan syarat subjektif, sebab melekat kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam E-Commerce. Sedangkan, syarat ketiga dan keempat merupakan syarat
objektif, karena melekat pada objek dalam E-Commerce. Apabila syarat pertama
dan/atau syarat kedua tidak dipenuhi, maka kontrak elektronik dapat dibatalkan
oleh pihak yang berkepentingan dalam jangka waktu selama 5 (lima) tahun
sesuai dengan Pasal 1454 KUHPerdata. Dalam hal syarat ketiga dan/atau syarat
keempat tidak dipenuhi, maka kontrak elektronik batal demi hukum atau
dianggap tidak pernah ada dan tidak ada dasar untuk menuntut.

Pajak dalam E-Commerce


Para pelaku usaha sudah sepatutnya dikenai pajak, sebab E-Commerce sama
dengan transaksi jual beli secara konvensional. Namun, pelaku usaha E-
Commerce yang tidak memiliki keberadaan secara fisik layaknya pelaku usaha
konvensional menyebabkan pengenaan pajak atas transaksi E-Commerce sering
diabaikan.

Oleh karena kenyataan ini, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) menerbitkan Surat
Edaran DJP tentang Penegasan Ketentuan Perpajakan atas Transaksi E-
Commerce Nomor SE-62/PJ/2013 pada tanggal 27 Desember 2013. Pada
prinsipnya, tidak ada pajak yang mengatur secara khusus mengenai E-
Commerce, melainkan menerapkan peraturan pajak yang telah ada.

SE-62/PJ/2013 memandatkan setiap pihak-pihak yang terlibat dalam E-


Commerce dan memenuhi syarat subjektif dan objektif berdasarkan UU Nomor 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009.

Ada 2 (dua) macam pajak yang dapat dikenakan atas E-Commerce, yaitu Pajak
Penghasilan (“PPh”) yang diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana
diubah terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun 2008 dan Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (“PPNBM”) yang diatur
dalam UU Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU
Nomor 42 Tahun 2009. SE-62/PJ/2013 mengklasifikasi E-Commerce ke dalam 4
(empat) kegiatan besar, antara lain:

1. Online Marketplace
Online marketplace atau biasa disebut marketplace adalah kegiatan
menyediakan tempat kegiatan usaha berupa Toko Internet atau Mal Internet
sebagai tempat online Maketplace Merchant menjual barang atau jasa.
Adapun pihak-pihak yang terlibat adalah penyelenggara, merchant (penjual), dan
pembeli.

Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis jasa penyediaan tempat dan/atau waktu, penjualan
barang dan/atau jasa, serta proses bisnis penyetoran hasil penjualan kepada
merchant oleh penyelenggara.

2. Classified Ads
Classified Ads adalah kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk
memajang content barang dan atau jasa bagi pengiklan untuk memasang iklan
yang ditujukan kepada pengguna iklan melalui situs yang disediakan oleh
penyelenggara classified Ads.

Adapun pihak-pihak yang terlibat adalah penyelenggara, merchant (penjual), dan


pembeli.

Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis penyediaan tempat dan/atau waktu untuk memajang
content baran dan/atau jasa.

3. Daily Deals
Daily deals adalah kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs
Daily Deals sebagai tempat Daily Deals Merchant menjual barang atau jasa
kepada pembeli dengan menggunakan voucher sebagai alat pembayaran.

Adapun pihak-pihak yang terlibat adalah penyelenggara, merchant (penjual), dan


pembeli.

Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis jasa penyediaan tempat dan/atau waktu, penjualan
barang dan/atau jasa, serta dalam proses bisnis penyetoran hasil penjualan
kepada merchan oleh penyelenggara.

4. Online Retail
Online retail adalah kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang
diselenggarakan oleh penyelenggara kepada pembeli di situs online retail.

Adapun pihak-pihak yang terlibat adalah penyelenggara sekaligus merchant


(penjual) dan pembeli.
Pada skema transaksi ini, terdapat kewajiban Pajak PPh dan PPN dan/atau
PPNBM dalam proses bisnis jasa penyediaan tempat dan/atau waktu, penjualan
barang dan/atau jasa, serta dalam proses penjualan barang dan/atau jasa.

Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang E-Commerce


Saat ini pemerintah belum mengatur spesifik secara tegas peraturan dan
ketentuan mengenai kegiatan usaha / bisnis secara online.

Menurut Kompas yang mengutip dari Daily Social per Juni 2015, bahwa
pemerintah telah menyusun peraturan ecommerce melalui kegiatan Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP).

Selanjutnya dalam draft rancangan tersebut mengatur tentang transaksi jual beli
online (e-commerce) yang justru dikhawatirkan bakal mematikan pelaku industri
lokal.

Dimana salah satu pasal yang mewajibkan pihak penjual dan pembeli dalam
transaksi online, terverifikasi melalui input nomor KTP dan NPWP. Tahap
verifikasi ini biasa disebut dengan KYC (Know Your Customer).

Daily Social menyebut bahwa proses verifikasi yang harus dilakukan lebih dulu
dalam setiap transaksi online melalui situs e-commerce lokal, seperti Bukalapak,
Tokopedia, Kaskus, atau OLX, bisa merepotkan pengguna.

Jika pengguna merasa repot, maka dikhawatirkan mereka akan pindah ke


platform jual beli lain, seperti Facebook, Instagram, atau eBay yang prosesnya
lebih sederhana.

Dengan demikian, situs e-commerce di Indonesia akan semakin sulit bersaing


dengan situs-situs e-commerce luar seperti AliExpress, Amazon, eBay, atau
situs-situs yang tidak terekspos ke regulasi Indonesia.

6. dan lain yang berhubungan dengan tema e-commerce


E-COMMERCE
Ø Definisi :
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get
and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan) .

Ø E-Commerce dapat didifinisikan dari beberapa perspektif :

1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi,


produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi
lainnya;
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3. Dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk
mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual
dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online
lainnya.

Ø Perbedaan E-Commerce dengan E-Business


Istilah e-business dan e-commerce seringkali terlihat dan digunakan untuk proses
yang sama. Namun demikian, meskipun berhubungan, keduanya memiliki arti
yang berbeda. Awalan “e” berarti “elektronik”, yang berartikegiatan atau transaksi
yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik. Transaksi diadakan secara
elektronik atau digital, sesuatu dibuat menjadi mungkin dengan pesatnya
perkembangan komunikasi digital.

1. E-business lebih luas dalam lingkup dan e-commerce hanya merupakan satu
aspek atau satu bagian dari e-business.
2. E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual
barang dan jasa melalui internet.
3. E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan
dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.
4. E-business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan
konsumen

Ø Macam-macam produk E-Business


1. Informasi : koran, majalah, jurnal
2. Hiburan : kalender, peta, poster, film
3. Simbol : tiket pesawat, tiket kereta api, reservasi hotel
4. Jasa : pendidikan, telemedicine
5. Barang : buku, bunga, komputer
6. Keuangan : tabungan, asuransi

Ø Manfaat E-Business
a. Manfaat e-business bagi perusahaan
- Memperluas pasar hingga mancakup pasar nasional dan pasar global
- Menekan biaya penyusunan, memproses, mendistribusikan, meyimpanan dan
mengakses informasi berbasis kertas
- Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan prpduk/jasa.
- Memperpendek jarak
- Efisien
- Perluasan jaringa mitra
- Cash flow terjamin

b. Manfaat e-business bagi konsumen


- Memungkin konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainny setiap saat
(24 jam sehari) dan dimana saja
- Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
- Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk atau jasa yang lebih
murah.
- Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalan
electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
- Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon subtansional bagi
pelanggannya.

c. Manfaat e-business bagi masyarakat


- Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan jarang berpergian
untuk belanja, sehingga kemacetan dan populasi udara berkurang.
- Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga
harga terjangkau.
- Memungkinkan masyarakat di Negara berkembang dan kawasan perdalaman
menikmati produk dan jasa relative langka di tempat tinggalnya atau jarak yang
jauh untuk memperolehnya.
- Peluang kerja baru

d. Manfaat e-business bagi dunia akademis


- Tantangan baru
- Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis
- Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan.
Ø Struktur dan Klasifikasi E-Commerce
Business-to-Consumer (B2C) : transaksi online terjadi antara perusahaan dengan
konsumen individual.

Business-to-Employee (B2E): layanan yang disediakan sebuah perusahaan pada


karyawannya untuk memudahkan urusan karyawan dengan perusahaan.

Government-to-Citizen (G2C) : Pelayanan Negara Pada Warganya.

Business-to-Business (B2B): perusahaan melakukan transaksi online dengan


perusahaan lain.

Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C): model EC dimana suatu perusahaan


menjadi perantara (broker) antara perusahaan lain dengan konsumennya.

Consumer-to-Business (C2B): model EC dimana individu menggunakan portal


Internet untuk menjual produk atau jasa kepada suatu perusahaan, atau untuk
mencari penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya.

Consumer-to-Consumer (C2C): model EC dimana konsumen menjual


(bertransaksi) langsung kepada konsumen lain.

Mobile Commerce (M-commerce): e-commerce dilaksanakan dengan


menggunakan fasilitas wireless. Misal: penggunaan handphone untuk berbelanja
melalui internet

Ø Faktor Pendukung E-Commerce


1. Cakupan yang luas

2. Proses transaksi yang cepat

3. E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan
tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara
periodik.

4. E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta informatif.

5. E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan


yang cepat, mudah, aman dan akurat
Ø Karakteristik E-Commerce
a. Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi seringkali menjadi penghalang suatu
bisnis untuk go international, sehingga hanya perusahaan yang bermodal besar
saja yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan
internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara
internasional, cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di
situs-situs internet tanpa dibatas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari
seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut serta melakukan transaksi secara on
line.

b. Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu
muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang
pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran yang
ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit, dan bahkan kini transaksi bisa
dilakukan secara virtual melalui Paypal atau payment gateway sejenisnya.

c. Produk Digital dan Non Digital


Produk-produk digital seperti software computer, musik dan produk lain yang
bersifat digital, dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload
secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui
internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.

d. Produk barang tak berwujud


Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce menawarkan barang tak
berwujud (intangible) seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui
internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama semakin luas tidak
hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga mengubah suasana
kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan teknologi tidak
hanya mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun
juga menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai