Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya


berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik
seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu
faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil
akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.

Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah
dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu
memperhatikan,mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang
anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya.

Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran


sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi
yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi
diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan
sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara
maksimal tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri,
yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat
dan membesarkan buah hati kita.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep tumbuh kembang bayi dan balita?


2. Bagaimana perkembangan bayi dan balita?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
2. Mengetahui prinsip-prinsip tumbuh kembang bayi dan balita
3. Mengetahui faktor-faktor yang mengetahui yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi
4. Mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang pada bayi dan balita
5. Mengetahui tahap-tahap tumbuh kembang bayi dan balita
6. Mengetahui pertumbuhan bayi dan balita
7. Mengetahui perkembangan Motorik kasar dan halus
8. Mengetahui perkembangan bahasa, kepribadian, dan perilaku sosial bayi dan balita
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Tumbuh Kembang


1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Menurut Wahalley dan Wong (2000, cit. Hidayat 2005), pertumbuhan merupakan
bertambah jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh kematangan dan belajar.
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
dalam jumlah besar, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat, (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) sedangkan
perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan.
Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Perkembangan lebih
menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu,
termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh
bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Sedangakan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.

2. Prinsip-prinsip Perkembangan (Hukum Perkembangan)


a. Hukum konvergensi
Dalam hukum ini disebutkan bahwa perkembangan individu ditentukan dan
dipengaruhi oleh pembawaan sejak lahir dan lingkungan.
b. Hukum irama perkembangan
Irama perkembangan suatu fungsi tidaklah tetapakan tetapi suatu ketika cepat sekali,
pada saat yang lain biasa-biasa saja ataui suatau saat sangat lambat.
c. Hukum masa peka
Ada suatu masa dimana fungsi-fungsi jiwa menonjolkan diri keluar dan sangat peka
terhadap rangsangan dari luar. Hukum ini menyatakan bahwa untuk setiap fungsi
hanya satu kali saja mengalami masa peka. Contoh : masa peka untuk berjalan adalah
usia 9-15 bulan sedangkan untuk belajar bahasa ibu dan bahasa daerah
setempat adalah usia 3-5 tahun.
d. Hukum tempo perkembangan
Tempo perkembangan setiap anak berbeda, ada yang cepat, sedang atau lambat.
Contohnya : ada 3 anak dengan usia yang sama yang satu baru bisa duduk, yang satu
sudah bisa berdiri dan yang satu lagi sudah bisa berjalan.
e. Hukum rekapitulasi
Perkembanga anak adalah ulangan secara singkat dari perkembangan umat manusia.
Contohnya :
1) Anak kecil mempunyai kesamaan dalam memilih warna sebagai mana bangsa
primitive, warna yang dipilih adalah warna-warna tajam (merah, biru, hitam)
2) Anak kecil memiliki pikiran yang animis, sebagaimana yang dimiliki bangsa
primitive, buktinya setiap anak takut hantu.
3) Perkembangan anak sesuai perkembangan umat manusia, yaitu :
a) Masa berburu : 2-8 tahun
b) Masa berternak : 8-10 tahun
c) Masa bercocok tanam : 10-12 tahun
d) Masa berdagang : 12-14 tahun
4) Hukum masa menentang
Yaitu masa dimana anak sangat nakal. Masa kenakalan I belangsung umur 3-7
tahun. Masa kenakalan II berlangsung umur 14-17 tahun.
5) Hukum penjelajahan dan penemuan
Anak disaat memasuki kehidupan ini masih belum mengenal dunia kehidupannya.
Oleh karena itu Dia menjelajahi dunia ini, kemudian menemukan bermacam-
macam hal. Dengan penemuan ini kemudian Dia pun mengalami perkembangan.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Factor genetic
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak dan
merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya.
b. Factor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan dan disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup dan berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:
1) Lingkungan pranatal
Factor lingkungan prenatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin
mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
1) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang
hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat
bawaan, hambatan pertumbuhan otak,anemia pada bayi baru lahir, bayi baru
lahir muda terkena infeksi, abortus dan sebagainya.
2) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat
kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis
atau kranio tabes.
3) Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain
obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainya.
4) Endokrin
Hormone-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah
somatotropin, tiroid, insulin, hormone plasenta, peptide-peptida lainya dengan
aktipada fitas mirip insulin. Apabila salah satu dari hormone tersebut mengalami
defisiensi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan
susunan saraf pusat hingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.
5) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, tau cacat bawaan lainya, sedangkan
efek radiasi pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada
anaknya.
6) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterine yang
sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainya
yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria,
polio, influenza dan lain-lain.
7) Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis,
kern icterus atau lahir mati.
9) Anoksia embrio
Menurunya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,
menyebabkan BBLR.
2) Lingkungan post natal
Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum
dapat digolongkan menjadi :
1) Factor biologis
Yang termasuk didalamnya adalah rass (suku bangsa), jenis kelamin, umur, gizi,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi
metabolisme, hormone.
2) Factor fisik
Yang termasuk didalamnya adalah cuaca (musim, keadaan geografis), keadaan
rumah, sanitasi, radiasi.
3) Factor psikososial
Yang termasuk didalamnya adalah stimulasi, ganjaran/hukuman yang wajar,
motivasi belajar, keluarga sebaya, sekolah, stress, cinta dan kasih sayang,
kualitas interaksi anak dan orang tua.
d) Factor keluarga dan adat istiadat
Yang termasuk didalamnya adalah pekerjaan/pendapatan keluarga, pendidikan
ayah dan ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayang dan ibu, adapt istiadat, norma, agama, dan lain-lain.

4. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak


a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan,
serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
anatara anak satu dengan lainnya.
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturitas system susunan saraf.
e. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
f. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
g. Reflek primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunteer tercapai.

5. Tahap-tahap tumbuh kembang bayi dan balita


a. Masa Neonatus
Masa baru lahir, merupakan perkembangan yang terpendek dalam kehidupan.
Dimulai sejak lahir dan berakhir umur 2 minggu. Dibagi dalam 2 masa :
1) Masa pertunate yaitu berlangsung 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusat
dipotong.
2) masa neonate yaitu telah menjadi individu yang terpisah dan berdiri sendiri. Masa
ini terjadi penyesuaian terhadap lingkungan yang baru. Ada 4 penyesuaian utama
yang harus dilakukan sebelum anak memperoleh kemajuan perkembangan, yaitu :
perubahan suhu, pernafasan, menghisap da menelah serta pembuangan melalui
organ sekresi. Keempat penyesuaian tersebut terlihat nyata dengan penurunan berat
badan fisiologis selama minggu pertama – kedua, yaitu 5% - 10% dari berat badan
lahir.
b. Masa Bayi
Masa antara usia 1 bulan -1 tahun. Disebut periode vital, artinya bahwa periode
ini mempbnunyai makna mempertahankan kehidupannya untuk dapat melaksanakan
perkembangan selanjutnya. Dengan beberapa kemampuan, yaitu : instink, reflek
dan kemampuan belajar.
1) Instink yaitu kemampuan yang telah ada sejak lahir, sifatnya psikofisis untuk dapat
bereaksi terhadap lingkungan melalui rangsangan-rangsangan tertentu dengan cara
khas, tanpa bekerja atau berpikir lebih dahulu. Contohnya : reaksi senyum bila ibu
mengajak bayi berbicara walaupun belum mengerti kata-kata yang diucapkan, bayi
bereaksi ketakutan bila ada orang yang mendekati dengan sikap marah.
2) Reflek Suatu gerakan yang terjadi secara otomatis atau sepontan tanpa disadari,
pada bayi normal. Macam-macam reflek pada usia bayi :
a) Tonic neck reflek
Gerakan sepontan otot kuduk pada bayi normal. Bila bayi ditengkurapkan
maka secara sepontan akan memiringkan kepalanya.
b) Rooting reflek
Bila menyentuh daerah bibir maka akan segera membuka mulut dan
memiringkan kepala kearah tersebut. Bila menyentuhkan dot atau putting susu
keujung mulutnya, gerakan ini kemudian diikuti dengan gerakan menghisap.
c) Grasp reflek
Bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi, maka jari-jarinya akan langsung
menggenggam dengan kuat.
d) Moro reflek
Sering disebut sebagai reflek emosional. Bila bayi diangkat seolah-olah
menyambut dan mendekap orang yang yang mengangkatnya tersebut. Bila bayi
dingkat secara kasar maka dia akan menabgis dengan kuat.
e) Startle reflek
Reaksi emosional beberapa hentakan dan gerakan seperti mengejang pada
lengan dan tangan dan sering diikuti dengan tangis yang menunjukkan rasa
takut. Bisa disebabkan suara-suara yang keras dengan tiba-tiba, cahaya yang
kuat atau perubahan suhu mendadak.
f) Stapping reflex
Suatu reflex kaki spontan apabila bayi diangkat tegak dan kakinya satu persatu
disentuhkan pada suatu dasar maka bayi akan melakukan gerakan melangkah,
bersifat reflek seolah belajar berjalan.
g) Doll’s eyes reflek
Bila kepala bayi dimiringkan maka mata juga akan bergerak miring mengikuti,
seperti mata boneka.
6. Pertumbuhan bayi dan balita
a. Berat Badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke
10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan,
1) Berat badan BBL normal adalah 2500-4000 gr.
2) Penurunan fisiologis 5-10% selama 10 hari pertama.
3) Perkiraan berat badan :
- 5 bulan = 2 X BB lahir
- 1 tahun = 3 X BB lahir
- 2 tahun = 4 X BB lahir
- pra sekolah = 2 kg / tahun
4) Growth spurt (Pacu tumbuh) :
- Anak perempuan: 8-18 tahun
- Anak laki-laki : 10-20 tahun
5) Kenaikan berat anak pada tahun pertama kehidupan dengan gizi yang baik :
- Triwulan pertama : 700 - 1000 gr
- Triwulan kedua : 500 - 600 gr
- Triwulan ketiga : 350 - 450 gr
- Triwulan keempat : 250 - 350 gr
6) Formula berat badan :
BB = 8 + 2n Kg
n : jumlah umur dalam tahun
b. Panjang Badan/Tinggi Badan
1) Panjang badan BBl normal 48-50 cm.
2) Kenaikan tinggi badan pada tahun 1 peratama :
- Triwulan pertama : 10 cm
- Triwulan kedua : 6 cm
- Triwulan ketiga : 5 cm
- Triwulan keempat : 4 cm
3) Perkiraan panjang badan :
- 1 tahun = 1,5 X PB lahir
- 4 tahun = 2 X PB lahir
- 6 tahun = 1,5 X TB 1 tahun
- 13 tahun = 3 X PB lahir
- Dewasa = 3,5 X PB lahir atau 2 X TB 2 tahun
4) Fomula tinggi badan anak lebih dari 3 tahun :
TB = 80 = 5n cm
n : jumlah umur dalam tahun
c. Lingkar Kepala
1) Berhubungan dengan isi ruang tengkorak (Pertumbuhan otak).
2) Lingkar kepala BBL : 33-35 cm (Lebih dari lingkar dada)
3) Kenaikan lingkar kepala tahun pertama 44-47 cm.
4) Perkiraan lingkar kepala :
- 6 bulan : 44 cm
- 1 tahun : 47 cm
- 2 tahun : 49 cm
- 10 tahun : 53 cm
- dewasa : 55-57 cm
5) Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, begitu juga sebaliknya.
6) Pertumbuhan tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6 bulan
pertama setelah lahir, setalah itu hanya terjadi pembesaran sel-sel otak saja.
7) Berat otak BBL adalah 1/4 berat otak orang dewasa tapi jumlah selnya sudah
mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa.
d. Lingkar Lengan Atas
1) Lingkar lengan atas BBL adalah 9,5-13,5 cm.
2) Mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh
banyak oleh keadaan cairan tubuh disbandingkan berat badan.
3) Efektif uuntuk mengetahui keadaan gizi atau tumbuh kembang anak pra sekolah
yaitu 1-3 tahun.
4) Alat yang digunkan adalah pita ukur/metlin.
5) Diukur pada pertengahan lengan kiri bagian atas.
6) Lengan harus dalam keadaan tergantung bebas dan lingkar metlin tidak ketat dan
tidak longgar.
e. Pertumbuhan gigi
1) Gigi pertama tumbuh pada 5-9 bulan
2) Umur 1 tahun sebagian besar anak punya 6-8 gigi susu untuk sulung
3) Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji
4) Umur 2 ½ tahun gigi lengkap, dengan jumlah gigi 20 buah gigi susu untuk sulung
yang terdiri dari :
- 4 buah gigi seri I (incicivus I)
- 4 buah gigi seri II (incicivus II)
- 4 buah gigi taring (caninus)
- 4 buah geraham I (molare I)
- 4 buah geraham II (molare II)
5) Gigi tetap atau gigi dewasa akan mulai muncul ketika anak mencapai usia sekitar
5 - 6 tahun
6) Tinggalnya gigi susu ini boleh dikatakan hampir sama urutanya dengan waktu
pertumbuhanya, yaitu gigi seri, gigi geraham, dan gigi taring
Fase pertumbuhan gigi :
1) Fase gigi sulung/susu : gigi pada bayi yang baru lahir, meskipun tidak terlihat
sudah ada dalam rahang gigi sulung mulai tumbuh pada waktu anak berumur 6
bulan
2) Fase gigi peralihan : keadaan gigi dimana tetap telah tumbuh disamping gigi
sulung. Sekitar usia 6 tahun gigi tetap yang pertama akan tumbuh. Usia 6 tahun –
12 tahun gigi sulung diganti gigi tetap
f. Perkembangan panca indra
1) Perabaan
Sejak lahir sudah mempunyai indra perabaan, buktinya :
- Begitu lahir merasa dingin lalu menangis
- Dapat merasakan perabaan dari seseorang dan merasa enak/aman atau tidak.
2) Penglihatan
- Bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang, lambat laun akan menjadi baik
pada usia 1 bulan dapat mengikuti sinar.
- Apabila sampai dengan usia 3 bulan belum dapat mengikuti arah baying-bayang
sinar berarti bayi tersebut bermasalah dalam penglihatan.
3) Pendengaran
- Pada waktu lahir belum ada pendengaran, setelah 1 bulan baru dapat mengetahui
letak letak suara.
- Apabila sampai dengan usia 9-10 bulan belum bisa mendengar berarti bayi
tersebut bermasalah dalam pendengaran.
4) Penciuman
Belum bisa membedakan bau kecuali menyatakan denga kekhususan atau
perasaannya.
5) Rasa
Panca indra yang paling lambat berkembang. Sesudah 1-2 tahun.Yaitu setelah
mempunyai perasaan suka dan tidak suka.
g. Pertumbuhan otak
Kenaikan berat otak anak (lazuardi, 1984)
UMUR KENAIKAN BERAT OTAK
6 s/d 9 bulan kehamilan 3 gr / 24 jam
lahir - 6 bulan 2 gr / 24 jam
6 bulan -3 tahun 0,35 gr / 24 jam
3 tahun - 6 tahun 0,15 gr / 24 jam

Pertumbuhan otak tercepat adalah trimester III kehamilan sampai 5 – 6 bulan


pertama setelah lahir. Jaringan otak dan system syaraf tumbuh secara maksimal
selama 2 tahun.

B. Perkembangan Bayi dan Balita


1. Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:

Usia Motorik kasar Motorik halus


- Melihat, meraih dan
menendang mainan
- Mengangkat kepala gantung
- Guling-guling - Memperhatikan benda
0-3 bulan - Menahan kepala tetap bergerak
tegak - Melihat benda-benda kecil
- Memegang benda
- Meraba dan merasakan
bentuk permukaan
- Memegang benda dengan
kuat
- Menyangga berat
- Memegang benda dengan
- Mengembangkan control
3-6 bulan kedua tangan
kepala
- Makan sendiri
- Duduk
- Mengambil benda-benda
kecil
- Memasukkan benda
kedalam wadah
- Bermain
- Merangkak - Memegang alat tulis dan
- Menarik ke posisi berdiri mencoret-coret
6-9 bulan - Berjalan berpegangan - Bermain main yang
- Berjalan dengan bantuan mengapung di air
- Membuat bunyi-bunyian
- Menyembunyikan dan
mencari mainan
- Bermain bola - Menyusun balok/kotak
9-12 - Membungkuk - Menggambar
bulan - Berjalan sendiri - Bermain di dapur
- Naik tangga.

2. Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sebagai berikut :

Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa


- Prabicara
- meniru suara-suara
0-3 bulan
- mengenali berbagai suara

- mencari sumber suara


3-6 bulan - menirukan kata-kata
- menyebutkan nama gambar di
buku majalah
6-9 bulan - menunjuk dan menyebutkan nama
gambar-gambar

- menirukan kata-kata
- berbicara dengan boneka
9-12 bulan
- bersenandung dan bernyanyi

3. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi sebagai berikut:

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


- memberi rasa aman dan kasih saying
- mengajak bayi tersenyum
- mengajak bayi mengamati benda-benda dan
0-3 bulan keadaan di sekitarnya
- meniru ocehan dan mimik muka bayi
- mengayun bayi
- menina bobokan
- bermain “ciluk ba’
3-6 bulan - melihat dirinya di kaca
- berusaha meraih mainan
- mulai bermain atau ‘bersosialisasi’ dengan
orang lain.
6-9 bulan - Mulai melambaikan tangan jika ditinggal
pergi
- Mulai membalas lambaian tangan orang lain
- Minum sendiri dari sebuah cangkir
- Makan bersama-sama
9-12 bulan
- Menarik mainan yang letaknya agak jauh
4. Kemampuan motorik yang dimiliki balita sebagai berikut:

Usia Motorik kasar Motorik Halus


- Berjalan tanpa pegangan - Bermainan balok dan
sambil menarik mainan menyusun balok
yang bersuara - Memasukkan dan
- Berjalan mundur mengeluarkan benda
12-15
- Berjalan naik dan turun kedalam wadah
bulan
tangga - Memasukkan benda
- Berjalan sambil berjinjit yang satu ke benda
- Menangkap dan melempar lainnya
bola
- Bermain di luar rumah - Meniup
15-18
- Bermain airMenendang - Membuat untaian
bulan
bola
- Mengenal berbagai
ukuran dan bentuk
- Melompat - Bermain puzzle
- Melatih keseimbangan - Menggambar wajah
18-24
tubuh atau bentuk
bulan
- Mendorong mainan - Membuat berbagai
dengan kaki bentuk dari adonan
kue/lilin mainan

- Membuat gambar
- Latihan menghadapi
tempelan
rintangan,
24-36 - Memilih dan
- Melompat jauh
bulan mengelompokkan
- Melempar dan menangkap
benda-benda menurut
bola besar
jenisnya
- Mencocokan gambar
dan benda
- Konsep jumlah
- Bermain/menyusun
balok-balok
- Memotong dengan
menggunakan gunting
- Menempel guntingan
gambar sesuai dengan
cerita
- Menangkap bola kecil dan
- Menempel gambar
melemparkan kembali
pada karton
- Berjalan mengikuti garis
- Belajar ‘menjahit’
lurus
dengan tali raffia
- Melompat dengan satu
- Menggambar/menulis
36-48 kaki
garis lurus, bulatan,segi
bulan - Melempar benda-benda
empat, huruf dan angka
kecil ke atas
- Menghitung lebih dari
- Menirukan binatang
2 atau 3 angka.
berjalan
- Menggambar dengan
- Berjalan jinjit secara
jari, memakai cat
bergantian
- Mengenal campuran
warna dengan cat air
- Mengenal bentuk
dengan menempel
potongan bentuk
- Mengenal konsep
- Lomba karung “separuh atau satu”
48-60
- Main engklek - Menggambar dan atau
bulan
- Melompat tali. melengkapi gambar
- Menghitung benda-
benda kecil dan
mencocokkan dengan
angka
- Menggunting kertas
(sudah dilipat) dengan
gunting tumpul
- Membandingkan
besar/kecil,
banyak/sedikit,
berat/ringan
- Belajar ‘percobaan
ilmiah’
- Berkebun.

5. Kemampuan berbicara dan bahasa balita

Usia Kemampuan berbicara dan bahasa


- Membuat suara dari dari
barang2 yang dipilihnya,
12-15 bulan - Menyebut nama bagian tubuh,
- Melakukan pembicaraan.,

- Bercerita tentang gambar di


buku/majalah,
15-18 bulan - Permainan telepon-teleponan,
- Menyebut berbagai nama
barang.
- Melihat acara televisi,
18-24 bulan - Mengerjakan perintah
sederhana,
- Bercerita tentang apa yang
dilihatnya.

- Menyebut nama lengkap anak,


- Bercerita tentang diri anak,
- Menyebut berbagi jenis
24-36 bulan pakaian.
- Menyatakan keadaan suatu
benda.

- Berbicara dengan anak,


- Bercerita mengenai dirinya,
- Bercerita melalui album foto,
36-48 bulan - Mengenal huruf besar menurut
alfabet di koran/majalah.

- Belajar mengingat-ingat,
- Mengenal huruf dan simbol,
- Mengenal angka,
- Membaca majalah,
- Mengenal musim,
48-60 bulan - Mengumpulkan foto kegiatan
keluarga,
- Mengenal dan mencintai buku,
- Melengkapi dan menyelesaikan
kalimat,
- Menceritakan masa kecil anak,
- Membantu pekerjaan di dapur.
6. Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian
Usia Kemampuan bersosialisai dan
kemandirian
- Menirukan pekerjaan rumah
tangga,
12-15 bulan - Melepas pakaian,
- Makan sendiri,
- Merawat mainan,
- Pergi ke tempat-tempat umum.

- Belajar memeluk dan mencium,


- Membereskan
15-18 bulan mainan/membantu kegiatan di
rumah,
- Bermain dengan teman sebaya,
- Permainan baru,
- Bermain petak umpet.

- Mengancingkan kancing baju,


18-24 bulan - Permainan yang memerlukan
interkasi dengan teman
bermain.
- Membuat rumah-rumahan,
- Berpakaian,
- Memisahkan diri dengan anak.

- Melatih buang air kecil dan


buang air besar di WC/kamar
mandi.
24-36 bulan - Berdandan/memilih pakaian
sendiri.
- Berpakaian sendiri.

- Mengancingkan kancing tarik,


- Makan pakai sendok garpu,
- Membantu memasak,
36-48 bulan - Mencuci tangan dan kaki,
- Mengenal aturan/batasan.

- Membentuk kemandirian
dengan memberi kesempatan
mengunjungi temannya tanpa
48-60 bulan ditemani.
- Membuat atau menempel foto
keluarga,
- Membuat mainan/boneka dari
kertas.
- Menggambar orang,
- Mengikuti aturan
permainan/petunjuk,
- Bermain kreatif dengan teman-
temannya,
- Bermain 'berjualan dan
berbelanja di toko"
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh
yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
secara umum terbagi menjadi dua factor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu faktor genetetik dan fakor lingkungan. Adapun ciri-ciri tumbuh
kembang yaitu :
1) Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
2) Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta
laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
3) Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
anatara anak satu dengan lainnya.
4) Perkembangan erat hubungannya dengan maturitas system susunan saraf.
5) Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6) Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7) Reflek primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunteer tercapai.
Pertumbuhan bayi dan balita meliputi berat badan, tinggi badan, kepala, lingkar lengan,
gigi dan organ-organ tubuh. Serta pertumbuhan motorik kasar dan halus, kepribadian,
sosial dan bahasa.

3.2 Saran

Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai


orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia
dini karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan
pemberiannutrisi dan gizi yang seimbang.
Setiap manusia, baik pada masa kanak-kanak, pada masa remaja bahkan pada masa
dewasa, memiliki tingkatan pertumbuhan yang akan terjadi dalam menuju
kedewasaannya. Dan pertumbuhan itu akan terjadi secara bertahap dan berangsur-angsur.
Selain itu pula didalam proses pertumbuhan yang terjadi, perlu diperhatikan beberapa hal
baik cirri-ciri pertumbuhan serta tugas masing-masing dalam tahap pertumbuhan anak.
Untuk itu setiap manusia perlu memperhatikan pertumbuhan anak secara mendetail agar
dalam proses pertumbuhannya, tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti kekerasan pada anak, yang akan mengakibatkan depresi pada anak, serta gaguan
pada sistem syaraf anak.
DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia
Soetjiningsih, Sp, Tumbuh kembang anak. .A.K. 1995. EGC.

Asian Brain. 2009. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Narendra, Moersintowarti B., dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta : Sagung Seto.

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.

Hurlock, E. B. (2000). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga


Soal IKA Kelompok 3

1. Dalam hukum disebutkan bahwa perkembangan individu ditentukan dan dipengaruhi


oleh pembawaan sejak lahir dan lingkungan adalah prinsip perkembangan menurut.....
a. Hukum masa peka
b. Hukum konvergensi
c. Hukum irama perkembangan
d. Hukum tempo perkembangan
2. Masa 15-30 menit pertama sejak bayi lahir sampai dengan tali pusatnya dipotong disebut
masa.....
a. Masa pertunate
b. Masa neonate
c. Masa bayi
d. Masa perkembangan
3. Pada gerak reflek bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi,maka jari-jarinya akan
langsung menggenggam dengan kuat disebut.....
a. Moro reflek
b. Startle reflek
c. Grasp reflek
d. Stapping reflek
4. Triwulan kedua pada kenaikan tinggi badan bayi pada tahun pertama adalah.....
a. 700-1000 gr
b. 350-450 gr
c. 500-600 gr
d. 250-350 gr
5. Berapakah kenaikan berat otak anak pada usia 6 bulan-3 tahun.....
a. 3 gr/24 jam
b. 2 gr/24 jam
c. 0,35 gr/24 jam
d. 0,15 gr/24 jam
6. Efektif untuk mengetahui keadaan gizi atau tumbuh kembang anak prasekolah yaitu pada
saat anak berumur.....
a. 1 tahun
b. 1-2 tahun
c. 3 tahun
d. 1-3 tahun
7. Menurunnya ksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat,menyebabkan BBLR disebut.....
a. Imunitas
b. Anoksia embrio
c. Stress
d. Infeksi
8. Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur merupakan pengertian pertumbuhan menurut.....
a. Depkes RI
b. Markum dkk
c. Soetjiningsih
d. Wahalley
9. Gigi tetap atau gigi dewasa akan mulai muncul ketika anak mencapai usia sekitar....
a. 1-2 tahun
b. 2-3 tahun
c. 2 tahun
d. 5-6 tahun
10. Pada kemampuan motorik kasar saat bayi sudah mulai mengangkat kepala,berguling-
guling,dan menahan kepala tetap tegak adalah saat bayi berusia.....
a. 40 hari
b. 1 bulan
c. 1-2 bulan
d. 0-3 bulan

Anda mungkin juga menyukai