Anda di halaman 1dari 6

LEPRA

A.30

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPTD NS. H. Asar Mahri, S.Kep
kesehatan NIP. 197407232005011009
puskesmas kari

1. Pengertian Lepra adalah penyakit menular, menahun dan disebab kan oleh
mucobacterium leprrae yang bersifat Intraselular bobligat.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan lepra.

3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasitas Pelayanan Kesehatan tingkat Pertama.

5. Langkah- 1. Petugas memegang pasien.


langkah 2. Petugas mencocok Identitas pasien dengan rekam medis.
3. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien sesuai dengan
keluhan yang diderita pasien seperti :
 Bercak berwarna merah atau putih berbentuk plakat, terutama
diwajah dan telinga. Bercak kurang/mati rasa dan tidak gatal.
Lepuh pada kulit tidak dirasakan nyeri. Kelainan kulit tidak
sembuh dengan pengobatan rutin, terutama ba terdapat
keterlibatan saraf tepi.
4. Petugas menayakan apakah terdapat faktor resiko riwayat alergi
pada keluarga :
 Sosial ekonomi rendah.
 Kontak laama dengan pasien, seperti anggota keluarga yang
didiagnosis dengan lepra.
 Imunokompromais.
 Tinggal didaerah endemik lepra.
5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
1) Tanda-tanda pada kulit
Perhatikan setiap bercak, bint(nodul), bercak berbentuk plakat
dengan kulit mengkat atau kering bersisik. Kulit tidak
berkeringat dan berambut. Terdapat baal pada lesi kulit, hang
sensasi nyeri dan suhu, vitigo. Pada kulit dapat pula ditemukan
nodul.
2) Tanda tanda pada saraf
Penebalan nervus perifer, nyeri tekan atau spontan pada saraf,
kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak,
kelemahan anggota gerak atau wajah, adanya deformitas dan
ulkus yang sangat sulit sembuh.
3) Ekstremitas dapat terjadi mutasi
Untuk kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik, simbol-
simbol pada gambar 1.5 digunakan dalam penulisan direkam
medik.
7. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan has pemeriksaan :
 Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan apaba terdapat satu dari tand- tanda
utama atau kardinal (cardinal signs) yaitu :
1) Kelainan (lesi) kulit yang mati rasa.
2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf.
3) Adanya bas tahan asam (BTA) dalam kerokan jaringan kulit
(slit skin smear).
 Diagnosis banding
1) Bercak eritema.
2) Psoriasi.
3) Tinea circinata.
4) Dermatitis seboroik.
5) Bercak putih.
6) Vetigo.
7) Pitriasis versikolor.
8) Pitriasi alba.
9) Nodul.
10) Neurofibromatosis.
11) Sarkoma kaposi.
12) Veruka vulgaris.
13) Komplikasi.
14) Arthritis.
15) Sepsis.
16) Amoid sekunder.
17) Reaksi kusta adalah interupsi dengan episode akut pada
perjalanan yang sangat kronis. Reaksi ini merupakan reaksi
hipersensitivitas seluler (tipe 1/reversal) atau
hipertensitivitas humoral(tipe 2/ eritema nodosun
leprosum/enl).
8. Petugas melakukan penatalaksanaan berupa :
a. Pasien diberikan informasi mengenai kondisi pasien saat ini,
serta mengenai pengobatan dan pentingnya kepatuhan untuk
eliminasi penyakit.
b. Kebersihan diri dan pola makan yang baik perlu dakukan.
c. Pasien dimotivasi untuk memulai terapi hingga selesai terapi
daksanakan.
d. Terapi menggunakan multi drug therapy (MDT) pada :
1) Pasien yang baru didiagnosis kusta dan belum pernah
mendapat MDT.
2) Pasien ulangan, yaitu pasien yang mengalami hal-hal
dibawah ini :
 Relaps.
 Masuk kembali setelah default (terdapat PB maupun
MB).
 Pindahan (pindah masuk).
 Ganti klasifikasi/tipe.
e. Terapipasien TB
 Pengobatan bulanan: hari pertama setiap bulannya (obat
diminum didepan petugas) terdiri dari: 2 kapsul rifampisin
300 mg(600mg) dan 1 tablet dapson/DDS 100mg.
 Pengobatan harian: hari ke 2-28 setiap bulannya:1 tablet
dapson/DDS 100mg. 1 blister obat untuk satu bulan.
 Pasien minum obat selama 6-9 bulan(kuranglebih 6 blister).
 Pada anak anak 10-15 tahun, dosis rifampisin 450 mg dan
DDS 50 mg.
f. Terapipasien MB
 Pengobatan bulanan: hari pertama setiap bulannya (obat
diminum didepan petugas) terdiri dari: 2kapsul rifampisin
300mg(600mg),3 tablet lampren (klofamizin)100mg(300mg)
dan 1 tablet dapson/DDS 100mg.
 Pengobatan harian: hari ke 2-28 setiap bulannya: 1 tablet
dapson/DDS 100mg. 1 blister obat untuk 1 bulan.
 Pasien minum obat selama 12-18 bulan (kuranglebih 12
blister).
 Pada anak 10-15 tahun, dosis rifampisin 450 mg, lampren
150 mg, DDS 50 mg untuk dosis bulanannya, sedangkan
dosis harian untuk lampren 50mg diselang 1 hari.
g. Dosis MDT pada anak<10 tahun dapat disesuaikan dengan
berat badan
 Rifampisin: 10-15mg/kg/BB.
 Dapson: 1-2 mg/kg/BB/
 Lampren 1mg/kg/BB.
h. Obat penunjang (vitamin/roboransia) dapat diberikan vitamin
B1,B6, dan B12.
i. Tablet MDT dapat diberikan pada pasien ham dan menyusui.
Ba pasien juga mengalami tuberkulosis,terapi rifampisin
disesuaikan dengan tuberkulosis.
j. Untuk pasien yang alergi dapson,dapat diganti dengan lampren,
untuk MB dengan alergi, terapinya hanya 2 macam obat
(dikurang DDS).
9. Petugas melakukan rencana tindak lanjut berupa :
1) Setiap petugas harus memonitor tanggal pengamban obat.
2) Ba terlambat, paling lama dalam 1 bulan harus dakukan
pelacakan.
3) Release from treatment (RFT) dapat dinyatakan setalah dosis
diperlukan pemeriksaan laboratorium.
4) Pasien yang sudah RFT namun memiki faktor resiko: cacat
tingkat 1atau 2, pernah mengalami reaksi, BTA pada awal
pengobatan >3(ada nodul atau inftrat), maka perlu dakukan
pengamatan semiaktif.
5) Pasien TB yang telah mendapat pengobatan 6
dosis(blister)dalam waktu 6-9 bulan dinyatakan RFT tanpa
harus pemeriksaan laboratorium.
6) Pasein TB yang telah mendapat pengobatan MDT 12 dosis
(blister) dalam waktu12-18 bulan dinyatakan RFT, tanpa harus
pemeriksaan laboratorium .
7) defult .
10. Petugas melengkapi rekam medik.

6.Hal yang perlu Petugas menjelaskan informasi yang di minta pasien.


diperhatikan
7. Unit terkait 1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang. Pemeriksaan Umum
3. Ruang Pelayanan Lanjut Usia
4. Ruang KIA
5. Ruang Gawat Darurat dan Tindakan

8. Dokumen 1. Rekam medis


terkait 2. Buku register
3. Blankoresep

9. Riwayat perubahan dokumen


No Yangdirubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
LEPRA
A.30

No. Dokumen :
No. Revisi :

DAFTAR TanggalTerbit :
TILIK Halaman : UPTD
KUANTAN KESEHATAN
SINGINGI PUSKESMAS
KARI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

Tidak
NO KEGIATAN Ya Tidak
Ada
1. 1Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?

2. 2Apakah petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam


medis?
3. 3Apakah petugas melakukan anamnesa kepada pasien sesuai
dengan keluhan pasien?
4. 4Apakah petugas menayakan apakah terdapat faktor resiko
alergi kepada pasien?
5. 5Apakah petugas melakukan penilaian tanda vital?

6. 6Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang?


7. Apakah petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil
pemeriksaan?

8. Apakah petugas melakukan penatalaksanaan dan rencana


tindak lanjut kepada pasien Dan rekam medis?

Jumlah

CR : .......................%
Kari
Auditor

( )

Anda mungkin juga menyukai