Penanggung Jawab
RD David Lerebulan
(Ketua Komisi Komsos
Bertobat dan
Keuskupan Bogor)
Redaktur
Memasyarakat
Aurelia Rani
Maria Dwi Anggraeni
S
alah satu pokok bahasan yang menjadi poin
Kontributor penting dalam Sinode II Keuskupan Bogor adalah
Paroki-paroki bidang sosial kemasyarakatan. Area ini menjadi
poin penting, karena misi penyelamatan yang dilakukan
Desain dan Tata Letak oleh Tuhan Yesus adalah dengan hadir dan terlibat
Mentari Puteri Muliawan bersama manusia yang ingin diselamatkan.
Hari Sisworo Misi agung perutusan yang juga diemban oleh
umat beriman adalah juga misi penyelamatan, dan
oleh karenanya harus juga dilakukan melalui proses
Pemasaran & Penjualan
kehadiran dan keterlibatan nyata dalam sejarah
Matheus Rico Herjuno
kehidupan manusia. Dalam hal ini, keterlibatan tersebut
diwujudkan dalam lingkungan masyarakat di mana
Keuangan
kita tinggal. Maka, dengan dasar misi Agung Yesus
Hartati Hambalie
Kristus, umat Katolik terpanggil untuk berjumpa dan
Isabella Jany terlibat dalam sosial kemasyarakatan. Pada khususnya,
umat Katolik terpanggil dan wajib untuk ikut serta
Sirkulasi & Distribusi menggunakan hak pilihnya dalam pilpres dan pileg.
Komsos se-Keuskupan Bogor Kemeriahan pilpres dan pileg serta pelaksanaan
Sekretaris Paroki se-Keuskupan Bogor Sinode II Keuskupan Bogor menjadi tema yang dikupas
dalam MEKAR edisi Maret-April 2019 ini. Harapan kami
Alamat Redaksi & Usaha adalah kehadiran edisi MEKAR yang bertemakan sosial
Gedung Pusat Pastoral kemasyarakatan ini bisa menuntun umat untuk bersikap
Keuskupan Bogor dalam menghadapi peristiwa bangsa ini dengan terang
Jl. Kapten Muslihat No. 22 Bogor ilahi, serta tetap dalam semangat pertobatan yang kita
16122 hayati selama masa prapaskah.
Telp: (0251) 8313997 MEKAR edisi kali ini juga menampilkan rubrik
Fax: (0251) 8359102 “Sekilas Dokumen” dan “Pojok Sinode” yang semoga
E-mail: dapat menambah pengetahuan umat sekalian tentang
mekarkeuskupanbogor@gmail.com dokumen-dokumen Gereja dan ikut larut dalam
kemeriahan sinode yang telah terlaksana di beberapa
Rekening BCA paroki. Salam sukacita. •
No. Rek: 166.035.2348
a.n. David Lerebulan &
Hartati Hambalie
Opini
14 OMK sebagai Agen Perubahan 8 Berpolitik:
16 Keuskupan Bogor: Panggilan Merasul
Semakin Terlibat,
Semakin Terberkati di Masa Kini
Renungan
18 Berani Memilih,
Tanggung Jawab
Umat Kristiani
Laporan Khusus
19 Pemilu a la WNI
di Luar Neger
20 Hasil Akhir Temu Karya
Komisi Kateketik Regio Jawa
23 Memilih Pemimpin
dengan Hati dan Pikiran
Geliat Paroki
24 Rekoleksi OMK Paroki
St Andreas Sukaraja
26 Geliat Komisi
Sosok
28 Melling V Situmorang 39 Gaya Hidup
40 Lintas Iman
31 Sekilas Dokumen:
Apostolicam Actuositatem
Jejak Iman
32 Komik Katolik 42 Mengenang Kabar
Sukacita
33 Liturgi & Katekese di Santa Casa
34 Kesehatan
36 Internasional
38 Nasional
46 Pojok Sinode
48 Ragam
55 Lensa Mekar
56 Wajah
Desain Sampul
Hari Sisworo
Inspirasi iman
dan informasi
Rek. BCA 166.035.2348 keuskupan,
a.n. David Lerebulan & Hartati Hambalie
diantar langsung
mekarkeuskupanbogor@gmail.com kepada Anda.
Hubungi distributor kami
dan jadilah yang pertama
mendapatkan edisi-edisi
terbaru Mekar.
Matheus Rico Herjuno
0821-2091-2451
G e m B a l a me NYa Pa
kita. Maka tema prapaskah kita merumuskannya 2. Gerakan merayakan Paskah bercorak
bahwa air berkualitas (di lingkungan hidup kita) kebangsaan. Artinya kita mengimani bahwa
mencerminkan hidup kristiani kita yang berkualitas. Kristus yang bangkit membawa keselamatan
Tentu kualitas pertobatan dan pembaruan dan fajar harapan baru bagi kebaikan Gereja
hidup kristiani diukur tidak hanya oleh kualitas dan bangsa kita. Iman kita akan Kristus yang
air yang semakin lebih baik. Ada pula aspek mengalahkan kuasa dosa dan kuasa kematian
pertobatan lain yang dituntut oleh tanda-tanda mendorong kita untuk mempromosikan
zaman masa kini dan dalam konteks keindonesiaan “budaya kehidupan”, yang bercorak menghargai
kita. Paus Fransiskus mengingatkan kita:” Iman keberbedaan kita dan memberi semangat harapan
sejati – yang tak pernah nyaman atau sepenuhnya baru bagi sesama warga.
individual – selalu melibatkan hasrat mendalam 3. Gerakan peduli akan pengamalan nilai-
untuk mengubah dunia, meneruskan nilai-nilai, nilai Pancasila dan nilai-nilai ke-Indonesiaan.
meninggalkan dunia ini agak lebih baik daripada Adakan dan rayakan momen-momen kebangsaan
ketika kita temukan” (EG 183). Itu berarti bersama elemen bangsa lainnya. Semua umat
gerakan pertobatan kita mesti mengandung katolik yang mempunyai hak pilih mesti terlibat
hasrat mendalam untuk memberikan yang dalam pesta demokrasi, PEMIlU PIlPRES, PIlEG
terbaik bagi bangsa Indonesia. Artinya kita 2019 ini dengan ikut mencoblos. Dengan demikian
mesti terlibat penuh dan teguh untuk ikut serta kita berjuang bersama membangun masyarakat
mengembangkan bangsa dan tanah air Indonesia yang beradab, adil dan saling menghargai. Kita
atas dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar berinisiatif membangun dialog lintas iman dan
1945. Kita berjuang untuk menjadikan Indonesia dialog budaya, serta dialog dengan pejabat-pejabat
“Rumah kita bersama”, yang di dalamnya semua negara, serta para anggota wakil rakyat.
orang Indonesia mengalami hidup dalam damai, 4. Gerakan pertobatan ekologis, dengan
sejahtera dan bersaudara serta berkelimpahan fokus 2019 ini ialah meningkatkan kualitas
air yang berkualitas. Komitmen “Kita Indonesia” air dengan tidak ikut melakukan pencemaran-
mengandung daya batin dan kerelaan hati untuk pencemaran pada sumber-sumber air, sungai, laut.
merasakan hidup senasib, sepenanggungan Komitmen mengurangi penggunaan plastik harus
bersama warga bangsa lainnya dan saling diteruskan dan “aqua gelas” tidak lagi dipakai
membutuhkan satu terhadap yang lain. Sikap dalam perayaan-perayaan di gereja-gereja, paroki,
peduli dan saling berbagi dikonkretkan dalam lingkungan dan sekolah-sekolah.
gerakan-gerakan dan kegiatan kebangsaan. 5. Gerakan meningkatkan kualitas
Maka dengan mencermati tanda-tanda perjumpaan dan “peduli sesama” dalam
zaman now, kami menyerukan: “Umatku, setiap keluarga. “Sedekahkan-waktumu” untuk
adakan dan rayakan gerakan-gerakan pertobatan sesama yang membutuhkan sapaanmu, terutama
berdimensi kebangsaan di lingkungan-lingkungan dalam keluarga-keluarga. Bersepakatlah untuk
dan puncaknya ialah pada perayaan Paskah mengadakan jam perjumpaan dengan “duduk
Kristus bercorak kebangsaan”. Gerakan-gerakan bareng bersama tanpa smart-phone”. Jam itu bisa
pertobatan itu antara lain: diisi dengan cerita-cerita (apa saja) antara orang
1. Gerakan pertobatan sakramental, tua dan anak-anak.
berpuasa dan bersedekah ditingkatkan. Akhirnya, marilah kita menjadikan masa
Penuhilah bilik-bilik pengakuan dosa di gereja- prapaskah ini sebagai masa yang indah serta
gerejamu; isilah kotak-kotak derma dengan penuh sukacita, karena kita disayangi Tuhan dan
sukacita dan tulus. Hapuskanlah hutang-hutang kita kembali kepadaNya untuk mencintaiNya dan
irihati, dendam kesumat yang terpendam dalam sesama manusia. Bersama Bunda Maria, Bunda
hatimu. Berpestalah karena Allah mengasihi kita Gereja, kita menyongsong Paskah Kristus dengan
dan mengampuni kita. Rayakan cinta persaudaraan riang gembira.
dengan saling memaafkan. Selamat memasuki masa Prapaskah. •
T
dan Yesus pun naik ke atasnya. orang entulah biasa seorang anak membagikan
banyak yang sangat besar jumlahnya pengalamannya terutama peristiwa-peristiwa besar
menghamparkan pakaiannya di jalan, ada dalam hidupnya dengan orang tuanya, khususnya
pula yang memotong ranting-ranting dari dengan ibu. Kita belum tahu persis apakah Bunda Maria
pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. sudah berada di Yerusalem pada waktu itu. Tetapi kita bisa
Dan orang banyak yang berjalan di depan memastikan bahwa Bunda Maria segera tiba untuk menolong
Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang orang-orang dalam menata Ruang Atas bagi suatu perjamuan
berseru, katanya: “Hosana bagi Anak Daud, Paskah. Juga hampir pasti bahwa dia hadir dalam Perjamuan
diberkatilah Dia yang datang dalam nama Malam Terakhir dengan beberapa wanita yang lain. Mereka
Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” hadir sekurang-kurangnya pada bagian awal dari Perjamuan
Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, itu. Kemudian Yesus mempunyai waktu khusus dengan para
gemparlah seluruh kota itu dan orang muridNya untuk membasuh kaki mereka dan memberikan
berkata: “Siapakah orang ini?” Dan orang wejangan-wejangan akhir. Kita akan berjumpa dengan para
banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari perempuan ini lagi dalam perjalanan menuju Golgotha yang
Nazaret di Galilea.” menyaksikan peristiwa penyaliban Yesus hingga akhir. •
(Matius 21:1-11)
Salam damai.
Peristiwa Aku masuk ke Yerusalem kali ini merupakan suatu pemandangan yang luar biasa, Ibu. Aku naik
keledai betina dan mereka menggunakan pakaian mereka untuk menjadi alas dudukKu diatas keledai itu. Mereka
menggiring keledai itu ke Kota Suci Yerusalem dari arah Bukit Zaitun. Peristiwa masuk ke Yerusalem itu benar-
benar suatu peristiwa penuh kemenangan dan kemegahan. Sesuatu yang tidak pernah Aku bayangkan! Banyak
orang memotong ranting pohon-pohon di sekeliling mereka dan mereka melambai-lambaikan daun-daun pohon itu
sambil bersorak-sorai: “Hosanna bagi Dia yang datang dalam nama Tuhan”.
Para wanita menghamparkan selendang dan kerudung-kerudung mereka di atas tanah tempat keledai betina
itu berjalan. Suara sorak-sorai dan gemuruh berpesta-ria berlangsung terus hingga memasuki Kota Suci. Ibu,
peristiwa itu benar-benar menakjubkanKu.
Ada begitu banyak anak-anak yang bersorak-sorai, bertepuk tangan dan berlari-lari keliling seolah-olah
mengungkapkan sukacita mereka yang menggelegar. Suasana sukacita menyebar kemana-mana. Aku
membayangkan bagaimana Raja Daud dahulu mendapat sambutan luar biasa, hingar bingar, tatkala kembali
dengan kemenangan dari medan perang. Tentu saja dia naik kuda yang gagah, sementara Aku naik keledai
betina yang biasa digunakan untuk bekerja di tanah pertanian. Aku heran bagaimana keledai betina itu
dapat mengangkut Aku yang cukup berat. Tetapi mungkin dia juga ikut bergembira karena dia mengira segala
kegembiraan itu hanyalah untuk dirinya. Aku tidak ingat persis kisah kelahiranKu yang engkau ceritakan,
dimana ada sapi dan keledai. Aku menantikan adanya sapi pada hari itu, tetapi tidak ada yang tersedia.
Ibu, sesungguhnya ada kebenaran lain yang hendak disingkapkan melalui peristiwa masuknya Aku ke Kota
Suci Yerusalem. Peristiwa Aku naik keledai betina merupakan pemenuhan nubuat nabi Zakaria tetang figur
Messiah yang akan datang untuk merebut Bait Allah dan kota Tanah Suci. Orang-orang kebanyakan melihat dari
sudut pandang ini. Aku tidak tahu bagaimana reaksi para pemimpin Bait Allah.
Aku sesungguhnya berharap engkau ada di sana saat itu, Ibu. Engkau bisa menyaksikan sukacita banyak
orang dan mereka menerima Aku dengan kegembiraan luar biasa. Namun di sela-sela suasana sukacita besar itu,
Aku merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang mengerikan pada diriKu. Sebab seperti sudah Kukatakan, para
pemimpin Bait Allah tidak mau kedudukan mereka digoyahkan. Aku yakin saatKu sudah tiba dan Aku berdoa
kepada Bapa agar memberikan kekuatan dan keteguhan hati.
Ibu, sebagaimana telah Kuceritakan kepadamu beberapa kali, Aku amat yakin tentang akhir kehidupanKu
dan rasanya itu tidak akan lama lagi. Namun, Aku agak heran akan paradoks yang ada dalam hati manusia,
yang di satu sisi penerimaan kedatanganKu oleh para penduduk Yerusalem dan orang lain yang datang untuk
merayakan Pesta Paskah begitu antusias dan gembira. Seruan gemuruh “Hosanna” kemudian bisa berubah
menjadi teriakan bercorak permusuhan. Aku tidak paham akan hal ini. Tetapi satu hal yang Aku yakini ialah
bahwa Aku harus melaksanakan kehendak BapaKu.
Aku merasa diteguhkan oleh kehadiranmu bersamaKu, Ibu. Aku menunggu engkau sehingga kita dapat
merayakan Paskah bersama dengan murid-muridKu dan para wanita yang ada bersama kami.
Kasih-Ku
Yesus
Berpolitik:
Panggilan Merasul
di Masa Kini
Oleh: RD Andreas Bramantyo *)
Politik bukan merupakan kata asing bagi kehidupan setiap pribadi ataupun masyarakat. Politik seringkali
muncul dalam berita di berbagai media, di lingkungan pendidikan, di perkantoran, bahkan di warung makan
sekalipun. Kabar-kabar mengenai dunia perpolitikan menjadi topik yang selalu hangat diperbincangkan oleh
berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kalangan atas hingga lapisan bawah masyarakat. Topik tentang
politik akhir-akhir ini semakin ramai diperbincangkan karena berkaitan dengan Pilpres yang sebentar lagi akan
dilaksanakan. Masyarakat di Indonesia menjelang pelaksanaan Pilpres semakin merasakan suhu politik yang
semakin memanas.
Umat Katolik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat di Negara Republik ini. Menjadi
bagian yang tak terpisahkan berarti menjadikan setiap umat mau tidak mau merasakan apa yang sedang dan
akan dilalui dalam seluruh proses pesta demokrasi yang erat kaitannya dengan politik. Lalu, bagaimana sikap
Gereja terhadap politik? Apakah Gereja pada akhirnya berpolitik? Atau, apakah Gereja tidak berpolitik tetapi
tidak anti politik? Politik dan Gereja adalah dua entitas yang berbeda. Kendati berbeda namun keduanya
harus saling bersinergi agar dapat saling mengisi satu dengan yang lain dan pada akhirnya keduanya, terlebih
Gereja dapat melaksanakan tugas panggilannya.
POLITIK
Politik berasal dari bahasa Yunani Mengacu pada definisi politik dalamnya terdapat keharmonisan,
yaitu “polis” berarti negara atau tersebut, maka secara umum politik perdamaian, persekutuan dan
kota dan “teta” berarti urusan. juga memiliki tujuan dalam sebuah kesejahteraan lahir dan batin dari
Politik pertama kali diperkenalkan tatanan negara secara khusus di setiap warga negara.
dan digunakan oleh Aristoteles Indonesia. Antara lain : Untuk Politik pada hakikatnya
(384 SM – 322 SM) di mana kata mengupayakan agar kekuasaan di merupakan sesuatu yang baik,
politik pada awalnya disebut Zoon masyarakat dan pemerintahan dapat untuk kebaikan umum. Namun
Politikon. Dengan istilah itu, ia diperoleh, dikelola, dan diterapkan justru secara faktual politik
ingin menjelaskan bahwa hakikat sesuai dengan norma hukum yang dipenuhi dengan keburukan,
kehidupan sosial adalah politik dan berlaku; Untuk mengupayakan penuh persaingan tidak sehat,
interaksi antara dua orang atau agar kekuasaan yang ada di pertentangan dan perpecahan,
lebih sudah pasti akan melibatkan masyarakat dan pemerintah dapat serta dijadikan sebagai alat untuk
hubungan politik. Aristoteles melihat memperoleh, mengelola, dan kepentingan diri sendiri atau
politik sebagai kecenderungan menerapkan demokrasi secara kelompok. Kebaikan umum yang
alami dan tidak dapat dihindari keseluruhan; Untuk mengupayakan seharusnya diperjuangkan, justru
oleh manusia. Dari Zoon Politikon penerapan dan pengelolaan politik diabaikan dan dihancurkan, hanya
kemudian terus berkembang di masyarakat dan pemerintahan menjadi slogan kosong. Peter Merkl,
menjadi polites, politeia, politika, sesuai dengan kerangka seorang ahli ilmu politik Jerman,
politikos. “Polites” adalah warga mempertahankan prinsip Negara memberikan teorinya tentang
negara. “Politeia” adalah hal-hal Kesatuan Republik Indonesia. politik. ”Politics, at its best is a noble
yang berhubungan dengan negara. Pada hakikatnya politik adalah quest for a good order and justice”.
“Politika” adalah pemerintahan suatu “seni” menata negara secara Politik dalam bentuk yang paling
negara. “Politikos” adalah nasional dan konstitusional dalam baik adalah usaha mulia untuk
kewarganegaraan, dengan demikian suatu sistem untuk mencapai tujuan mencapai tatanan yang baik dan
politik berarti menyangkut dengan negara, yakni kebaikan umum berkeadilan.
urusan negara atau pemerintahan. atau bonum commune, yang di
GEREJA KATOLIK
KATA Gereja yang berasal dari kata akan wafat dan kebangkitan-Nya. seluruh wilayah kekuasaan Romawi,
igreja dibawa ke Indonesia oleh Gereja adalah “jemaat Allah yang dengan latar belakang suku bangsa,
para misionaris Portugis sekitar dikuduskan dalam Kristus Yesus”. bahasa, dan tradisi yang berbeda.
abad 15. Kata tersebut adalah ejaan Maka sebetulnya ada tiga “nama” Namun demikian, jemaat-jemaat
Portugis untuk kata latin ecclesia, yang dipakai untuk Gereja dalam ini mengakui keesaan mereka di
yang ternyata berasal dari bahasa Perjanjian Baru: “Umat Allah”, dalam iman kepada Yesus Kristus
Yunani, ekklèsia. Kata Yunani itu “Tubuh Kristus”, dan “Bait Roh dan di dalam tugas panggilan
sebetulnya berarti “kumpulan” Kudus”. Ketiganya berkaitan satu mereka untuk bersekutu, bersaksi,
atau “pertemuan”. Namun Gereja sama lain. dan melayani sebagai jemaat-jemaat
atau ekklèsia bukan sembarang Gereja adalah persekutuan Kristen. Jadi, keesaan mereka
kumpulan, melainkan kelompok orang-orang yang percaya kepada pertama-tama terletak pada iman
orang yang sangat khusus karena Yesus Kristus. Ia lahir seiring mereka kepada Yesus Kristus dan
imannya kepada Bapa melalui kehidupan dan pelayanan Yesus panggilan mereka untuk bersaksi di
Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Kristus di dunia. Karena itu, apa dalam dunia.
Maka untuk mengungkapkan yang disebut gereja perdana adalah Dalam abad-abad selanjutnya
kekhususannya itu, dipakailah kata persekutuan para murid Yesus dan iman Kristen terus bergerak meluas
Gereja meski kadang dipakai juga ditambah dengan beberapa orang ke Afrika dan Eropa. Pada periode
kata “jemaat” atau “umat”. oleh lain yang telah mengaku Yesus penjelajahan samudra di akhir abad
karena kata Gereja itu merupakan sebagai Tuhan dan menjadi saksi pertengahan, iman Kristen bergerak
terjemahan dari kata dalam bahasa atas kebangkitan-Nya. dari Eropa dan menyebar di wilayah
Yunani, ekklèsia, yang artinya Gereja perdana ini memiliki Asia termasuk Indonesia. Hasilnya
memanggil maka Gereja adalah semangat persekutuan, pelayanan, adalah bertumbuhnya sejumlah
umat yang dipanggil Tuhan secara dan kesaksian yang kuat, sehingga besar Gereja dan jemaat lokal di
khusus karena imannya yang iman Kristen mulai tersebar dari Asia pada umumnya dan Indonesia
membedakannya dari himpunan Yerusalem, seluruh daerah Yudea, pada khususnya, dengan latar
atau kumpulan orang yang lebih Samaria, dan sampai ke ujung dunia belakang budaya, bahasa, tradisi,
umum lainnya. (Kis. 1:8). Salah seorang murid dan gaya hidup yang berbeda-beda.
Kata “Gereja” bukanlah Yesus yang giat dalam pengabaran Secara doktrinal dan
semacam batasan atau definisi. Injil ini adalah rasul Paulus. Ia kelembagaan gereja yang satu
Ekklesia adalah kata yang biasa mengabarkan Injil hampir di seluruh dapat berbeda dengan gereja yang
saja pada zaman para rasul. wilayah kekuasaan Romawi pada lain, sesuai dengan situasi dan
Dari cara memakainya, tampak abad pertama, baik di kalangan kondisi objektif lingkungannya.
bagaimana jemaat perdana orang-orang Yahudi diaspora Namun secara esensial, gereja-gereja
memahami diri dan merumuskan maupun orang-orang bukan Yahudi. ini mengakui kesatuan atau keesaan
karya keselamatan Tuhan di antara Selain rasul Paulus, para murid mereka di dalam iman kepada Yesus
mereka. Kadang-kadang mereka yang lain juga aktif mengabarkan Kristus dan di dalam panggilan
berkata “Gereja Allah” atau juga Injil ke seluruh dunia. Konon rasul mereka untuk mengabarkan Injil di
“jemaat Allah”, yang kiranya sesuai Thomas mengabarkan Injil sampai dalam dunia. Dalam konteks inilah
dengan cara berbicara orang ke India. Karena itu, pada akhir kita dapat membicarakan konsep
Yahudi. Mereka menjadi “jemaat” abad pertama dan memasuki abad dan praktik keesaan Gereja.
atau “Gereja” karena iman mereka kedua, sejumlah jemaat-jemaat
akan Yesus Kristus, khususnya Kristen lahir dan bertumbuh di
Keesaan Gereja terletak
pada iman kepada Yesus
Kristus dan panggilan untuk
bersaksi di dalam dunia.
POLITIK
dalam sudut pandang
GEREJA KATOLIK
PolITIK dan Gereja adalah dua sesuai dengan tuntutan dan bernegara, terutama dalam politik.
entitas yang berbeda. Politik sebagai perkembangan zaman. Dalam Menurut dokumen Gaudium et
institusi sekuler sedangkan Gereja perjalanan praktek berdemokrasi, Spes, Gereja tidak melepaskan
sebagai institusi keagamaan. Gereja memang pernah memasuki diri dari tanggung jawab pada
Kendati berbeda, namun yang masa kelam dengan sistem teokrasi masyarakat di sekitar. Tanggung
harus dicermati adalah Gereja absolut. Teokrasi adalah sistem jawab untuk terlibat secara aktif
jangan sampai terjebak dalam pemerintahan yang menjunjung dalam hidup bermasyarakat demi
dikotomi pemikiran antara yang tinggi dan berpedoman pada prinsip terciptanya dunia yang beradab
sakral dengan yang sekuler dan Ilahi, pemerintahan oleh Tuhan. dan berkeadilan juga merupakan
tidak terjebak dalam politik praktis. Namun pada akhir abad ke-19, tanggung jawab dari Gereja.
Justru kehadiran Gereja harus bisa Gereja kembali memperbaharui diri Gereja adalah sebuah institusi yang
membawa dampak yang positif dengan memperhatikan prinsip- berada dalam Negara. Dengan
sesuai visi dan misi untuk mencapai prinsip nilai dan praktek demokrasi. demikian Gereja mengambil bagian
kebaikan umum, keduanya saling Gerakan pembaharuan diri dari dalam kehidupan berbangsa dan
mengisi dan melayani. Gereja terlihat dari beberapa tulisan, bernegara termasuk di dalamnya
“Ecclesia semper reformanda.” dokumen, serta dekrit. Gereja tidak ikut berpartisipasi dalam seluruh
Gereja senantiasa memperbaharui semata-mata mengurusi hal yang proses berdemokrasi sebagai tanda
diri. Semboyan ini hendak bersifat kerohanian. Gereja turut bahwa Gereja hadir.
membuktikan bahwa Gereja selalu mengajak umatnya untuk turut
terbuka terhadap pembaharuan serta berpartisipasi dalam kehidupan
PANGGIL AN GEREJA
dalam K O N T E K S P O L I T I K
DASAR pemikiran utama Gereja hariannya dalam hidupnya sehari- demi mencapai tujuan masyarakat
terlibat dalam konteks politik adalah hari (Apostolicam Actuositatem yang adil, damai dan penuh cinta
panggilannya untuk menjadi tanda 16). Keterlibatan Gereja semestinya (lG 36). Sakramen Penguatan akan
dan sarana keselamatan bagi semua dapat mendorong setiap umat mendewasakan orang agar mampu
orang. Panggilan itu terwujud beriman untuk mengambil bagian terlibat di dalam dunia dengan
secara konkrit dalam solidaritas dalam hidup bermasyarakat. semangat Kristus. Sakramen Ekaristi
dengan mereka yang tidak Keterlibatan Umat Katolik dalam akan memperbaharui terus-menerus
diuntungkan dalam arus perubahan, kehidupan bermasyarakat datang seorang beriman agar berani masuk
pembebasan manusia dari semua dari sakramen-sakramen gerejawi ke dunia. Ungkapan “Pergilah, kita
bentuk ketidakadilan, penindasan, yang diterimanya, terutama: diutus” adalah pengutusan agar
kekerasan dalam berbagai bentuk Sakramen Baptis, Sakramen membawa iman itu masuk ke dalam
dehumanisasi. Penguatan dan Sakramen Ekaristi. kehidupan sehari-hari.
Gereja terlibat dalam hidup Melalui Sakramen Baptis seseorang Ajaran Sosial Gereja pun terus
manusia secara nyata dikarenakan dianugerahi martabat sebagai imam, menerus menyerukan agar awam
beberapa hal, pertama; Gereja nabi dan raja. Dengan menjadi terlibat aktif di dalam hidup
adalah sakramen (tanda dan bermasyarakat khususnya dalam
sarana) penyelamatan di mana bidang politik. Paus Paulus VI
didalamnya terjadi persatuan antara Gereja tidak boleh lari menganjurkan keterlibatan umat
umat manusia dengan Allah dan dari dunia, melainkan dalam hidup bernegara dan kerja
kesatuan seluruh umat manusia masuk dan berjalan sama yang saling menguntungkan
(Lumen Gentium 1). Kedua; Gereja bersamanya. Kehadiran dan membawa orang pada
ingin merangkum dunia sebagai Gereja adalah kehadiran kesejahteraan. Ensiklik Octogesima
teman ziarah di dunia ini (GS 1). yang membawa Adveniens (1971) berpendapat
Maka sebagai tanda, Gereja harus keselamatan dan bahwa tugas politik adalah tugas
tampak, kelihatan dan dapat dilihat kebaikan bagi semua. warga negara. Warga Gereja
oleh orang yang lain. Sebagai sebagai warga negara juga harus
sarana, Gereja harus hadir dan terlibat di dalam politik demi
menyelamatkan orang dengan imam, seorang beriman akan mencerminkan perencanaan
“Menjadi garam dan terang dunia.” menyucikan diri lewat pekerjaan masyarakat yang konsisten dalam
(Mat 5:13). yang dilakukannya, “Demikianlah upaya-upaya konkrit maupun
Menjadi Garam dan Terang para awam pun sebagai penyembah inspirasinya dan yang berdasarkan
dalam politik adalah tugas semua Allah, yang di mana-mana hidup pengertian lengkap tentang
orang Katolik. Semua komponen dengan suci, membaktikan dunia panggilan manusia serta aneka
tersebut dapat dan perlu kepada Allah.” (lG 34). Seorang ungkapan sosialnya.
memainkan peranannya sesuai hak beriman dipanggil untuk menjadi
dan kewajibannya sebagai warga nabi karena ia harus memadukan
masyarakat serentak warga Gereja. pengakuan iman dengan
Karena itu, Gereja selalu mendorong penghayatan iman dalam hidupnya
umatnya, khususnya awam untuk sehari-hari sambil mewartakan
senantiasa terlibat aktif di dalam kebenaran, keadilan dan cinta kasih
hidup berbangsa dan bernegara, kepada sesamanya (lG 35). Dengan
hidup sosial kemasyarakatan. menjadi raja, seorang beriman ikut
Tugas awam secara khusus untuk dalam tugas duniawi supaya dunia
menyucikan dunia lewat tugas ini diresapi oleh semangat Kristus
Keterlibatan
K A U M A W A M dalam Bidang Politik
sebagai
bentuk K E R A S U L A N G E R E J A
DENGAN adanya Ajaran Sosial kaum awam untuk terjun dalam pribadi yang bebas dan hanya mau
Gereja, khususnya Gaudium et berpolitik. Kaum awam diharapkan memperjuangkan tegaknya Kerajaan
Spes, dapat dilihat sebagai bentuk mampu menyuarakan visi hidup Allah. Namun kehidupannya yang
keprihatinan Gereja terhadap bermasyarakat dan bermartabat sangat dekat dan terlibat dalam
keberadaan kaum awam yang berdasarkan iman Katolik yang masyarakat memberi pengaruh
bersikap apatis terhadap politik. benar. Justru yang berpolitik adalah politik yang cukup kelihatan. Sikap
Ajaran Sosial Gereja bertujuan anggota Gerejanya, yakni awamnya. politik itu ditunjukkan-Nya dengan
untuk menanggapi keprihatinan, Merekalah yang membawa iman cara: Yesus menentang status quo
kecemasan dan harapan dari situasi itu secara tegas ke dalam “pasar” agama dan politik (luk 18:9-14).
zaman dimana Gereja hidup. kehidupan. Berpolitik yang benar adalah
Tanggapan ini diharapkan menjadi Gereja tidak boleh lari dari dunia menentang kemunafikan dan
dorongan dan sekaligus guideline melainkan masuk dan berjalan memperjuangkan kejujuran dan
bagi awam untuk mengembangkan bersamanya. Kehadiran Gereja keadilan; Sikap keberpihakan Yesus
diri dengan menghidupi nilai-nilai adalah kehadiran yang membawa terhadap orang miskin (luk 4:16-
dasar Kristiani. keselamatan dan kebaikan 20). Berpolitik yang sejati adalah
Gereja dan dunia adalah satu, bagi semua, termasuk di dalam mengambil posisi keberpihakan
dan keduanya menjadi panggung kehidupan di bidang politik. Kiranya kepada orang miskin karena mereka
sejarah hidup manusia. Demikian Gereja, dalam hal ini Hierarki, perlu adalah orang-orang yang paling
dikotomi diantara keduanya yang mendorong kaum awam agar tersingkir dari arus kesejahteraan itu;
ingin dikaji terus-menerus agar mereka melibatkan diri dalam hidup Yesus berjuang demi keadilan dan
setiap orang, terutama awam sosial kemasyarakatan. Semakin kebenaran (Mat 5:18-19). Berpolitik
menyadari panggilannya sebagai kaum awam aktif, semakin pula berarti membuat orang menjadi
seorang manusia yang utuh, sebagai Gereja hidup dan berkembang sejahtera dan seorang pemimpin
anggota masyarakat dan anggota sehingga kerasulan Rasul Paulus adalah seorang hamba, bukan tuan
Gereja umat Allah. Keterlibatan pada zaman Gereja perdana yang harus dilayani; Gerakan yang
seorang beriman di dalam Gereja terwujud hingga masa kini. dipimpin Yesus adalah gerakan
mesti dilengkapi pula dengan Dalam menjalankan panggilan cinta (Yoh 18:11). Berpolitik berarti
keterlibatan di dalam hidup bersama di bidang politik, kita tetap belajar membawa orang hidup dalam cinta,
di dalam masyarakat. pada Yesus Sang Guru yang juga bukan pada kekerasan. •
Gereja tidak berpolitik praktis. memiliki “sikap” politik. Yesus
Gereja juga tidak berwenang adalah tokoh yang tidak terlibat
menawarkan suatu bentuk dalam politik karena Ia tidak
atau sistem politik yang tepat masuk dalam partai atau gerakan
untuk masyarakat luas. Namun politik demi pembebasan dari
demikian, Gereja mendorong penjajahan Romawi. Ia adalah
RD Andreas Bramantyo
Magister Ilmu Komunikasi
Program Studi Komunikasi Politik
Pastor Paroki Santa Maria Tak Bernoda Rangkasbitung
Oleh: Okto
Ketua PMKRI Cabang Bogor St Joseph a Cupertino
S
angat prihatin dan miris melihat kondisi
bangsa Indonesia saat ini. Indonesia saat ini
sudah jauh dari apa yang dicita-citakan oleh
para pendahulu, pahlawan bangsa kita, yakni
menikmati kemerdekaan yang telah direbut
dengan susah payah tanpa membedakan suku,
agama dan ras.
Saat ini yang terjadi adalah aturan pada terwujudnya keadilan sosial, kebenaran dan
suatu kelompok dipaksakan secara frontal dan kemanusiaan sejati dalam penghayatan iman
terbuka. Prinsip-prinsip internal dari kelompok yang jujur dan realistis.
diyakini sebagai kebenaran universal, sehingga
di mana-mana terjadi kooptasi kebenaran secara OMK bersikap aktif
sepihak tanpa mengindahkan asas musyawarah. Iman baru memperoleh wujudnya justru
Maraknya pemberitaan yang memicu ketika berhadapan dengan tantangan sosial,
perseteruan antarkelompok membuat kaum politik dan ekonomi. Dalam menyikapi kondisi
muda kita rentan terhadap krisis identitas. Jati sosial politik, dan termasuk di dalamnya adalah
diri bangsa kita pun terdistorsi, hingga rasa- pemilu, umat Katolik perlu mengantisipasi
rasanya kebinekaan menjadi tunduk pada suara praktik politik yang tidak sehat. Praktik yang
mayoritas sehingga tidak ada lagi rasa syukur menghalalkan segala cara demi meraih
atas anugerah kemerdekaan bangsa Indonesia kekuasaan, misalnya dengan menggunakan
yang diberikan oleh Tuhan. isu hoax dan SARA, perlu diwaspadai karena
merupakan bentuk upaya memecah belah
Menjadi garam dan terang persatuan dan kesatuan. Keberagaman bangsa
Melihat kondisi bangsa ini, tentunya Indonesia adalah harta yang perlu dijaga demi
selain menyeret kita ke dalam persoalan, juga menjaga keharmonisan dan persaudaraan
menggerakan hati bangsa termasuk orang sebangsa.
Muda Katolik untuk terlibat secara praktis di Pemaknaan secara tepat terhadap
tengah kehidupan sosial masyarakat. Karena tujuan politik akan mengarahkan kita pada
iman menuntut keterlibatan sosial, tentunya pembentukan kesadaran sikap kita terhadapnya.
iman itu bertumbuh bukan sebatas dari Pada hakikatnya, politik dimaksudkan untuk
dalam diri, melainkan dari setiap keterlibatan mencapai kesejahteraan umum (bonum
kita dengan masyarakat sekitar. Inilah misi commune). Dalam hal inilah, orang Muda
gereja dalam sosial kemasyarakatan, yakni Katolik perlu mengambil sikap, berkomitmen
“menggarami” dan menjadi “terang”. Kita untuk terlibat aktif dalam proses pemilihan
menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan umum, baik sebagai peserta pemilu maupun
gerakan dalam aktivitas Gereja dalam sosial sebagai pemilih. Dengan demikian, oMK
kemasyarakatan. bukan lagi menjadi penonton sandiwara politis
Selain keterlibatan, juga perlu ada yang pasif, namun dengan segala daya dan
keberpihakan terhadap kaum tertindas demi kreativitasnya, oMK juga mampu menjadi agent
of change. •
KEUSKUPAN BOGOR:
Semakin Terlibat,
Semakin Terberkati
Oleh: RD Agustinus Wimbodo Purnomo
Vikaris Parokial Santo Matias Cinere Foto: Aureliarani
P
ada akhir tahun 2013, Paus Fransiskus Gereja Katolik tengah berusaha menampilkan wajah
dinobatkan oleh Majalah TIME sebagai Person yang demikian hangat dan terbuka, apa kabar
of the Year.1 Namanya bersaing dengan tokoh- dengan kita sebagai Gereja lokal?
tokoh dari wilayah sekular seperti Presiden Amerika
Barrack obama, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Perspektif Teologis Gereja4
bahkan Milley Cyrus. Mereka yang masuk nominasi Semenjak Konsili Vatikan II (1962-1965),
sebagai Person of the Year adalah orang-orang Gereja mengangkat gagasan communio untuk
yang mampu menarik perhatian dunia karena menegaskan dirinya dalam dunia yang modern.
kiprahnya di ranah publik dan mempengaruhi Dalam bahasa dan rasa kebudayaan kita sebagai
sekian banyak orang. Paus Fransiskus hadir saat itu orang Indonesia, communio bisa diterjemahkan
dengan membawa wajah baru Gereja Katolik yang sebagai paguyuban. Artinya Gereja merupakan
seringkali dikaitkan dengan nilai-nilai konservatif persekutuan paguyuban-paguyuban yang tampak
dengan wajah yang lebih terbuka, welcome, dan dalam setiap jemaat konkret yang terdiri dari
santai. Meski begitu, tentu beliau tidak ingin berbagai macam asal dan latar belakang serta
menampilkan wajah Gereja yang tidak berpendirian hidup dalam realitas hidup konkret berdasarkan
dan hanya ikut arus dunia sekuler. Kiranya sabda Tuhan. Dengan demikian, paguyuban umat
keyakinan Redaksi Majalah TIME memilih Paus Allah itu merupakan paguyuban yang terbentuk
Fransiskus sebagai Person of the Year juga karena atas dasar iman akan Yesus yang bangkit ditandai
didukung pernyataan yang sempat dikeluarkan dengan doa dan pemecahan roti serta diwujudkan
oleh beliau di tahun yang sama yang menyerukan dalam semangat berbagi dengan mereka yang
“Bangun jembatan, bukan tembok!”2 menderita. Gereja pun dapat dimaknai sebagai satu
Paus Fransiskus bisa disebut sebagai seorang Tubuh (1Kor 12:12-31) sehingga setiap anggotanya
tokoh yang hadir dan menawarkan cara pandang mendapatkan identitasnya dalam kesatuan dengan
baru dunia terhadap Gereja Katolik dengan sepak seluruh persekutuan Gereja karena semua disatukan
terjangnya. Selama tahun 2018 saja, Majalah HIDUP dengan Kristus sendiri.
telah mencatat setidaknya ada 20 aktivitas Paus Berdasarkan dengan kriteria tersebut, Gereja
Fransiskus dalam skala global sebagai kepala negara menjadi persekutuan paguyuban-paguyuban yang
dan pemimpin Gereja Katolik yang menunjukkan menegaskan suatu jemaat yang turut terlibat
geliat kuat bahwa Gereja kian terbuka dan aktif aktif mengambil bagian serta memberi tempat
dengan banyak pihak.3 Jika dalam skala global pada semua karisma (talenta, bakat, kemampuan,
1
https://dunia.tempo.co/read/536723/paus-fransiskus-person-of-the-year-versi-time
2
http://www.katolisitas.org/paus-fransiskus-bangun-jembatan-bukan-tembok/
3
Majalah HIDUP edisi 52, 30 Desember 2018, hlm. 8-10.
4
M. Purwatma, “Persekutuan Paguyuban-Paguyuban yang Berbagi dan Berbelarasa” dalam E. Martasudjita (ed.), Gereja yang Melayani
dengan Rendah Hati, Kanisius, Yogyakarta, 2009, hlm. 133-137.
dan potensi) yang ada dalam Gereja dengan Gereja: Terlibat dan Terbuka
mengakui dan mengamalkan kurnia-kurnia yang Gereja harus semakin profetik dan secara sosial
dianugerahkan oleh Roh Kudus kepada semua keterlibatannya dalam kehidupan bermasyarakat
orang beriman untuk membangun Gereja dan harus semakin bermakna pula. Hal itu ditanggapi
melaksanakan tugas serta karya misinya. Gereja secara baik oleh Keuskupan Bogor sebagai Gereja
hendak mendorong segenap umat beriman, Partikular. Dengan situasi dan kondisinya yang khas,
terlebih kaum awam yang dengan ciri khasnya baik secara geografis, sosio-religius dan sosio-
menjalani serta menghidupi tata dunia dengan kultural, Gereja Keuskupan Bogor tetap berusaha
dijiwai oleh iman Kristiani.5 Hidup religius dan hidup menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan
sosial hendaknya tidak menjadi suatu dikotomi diri secara aktif dalam meningkatkan keimanan dan
melainkan keduanya harus saling meresapkan martabat manusia melalui pemberdayaan semua
sehingga antara iman dan perbuatan menjadi potensi. Itulah yang dilakukan Keuskupan Bogor
suatu kombinasi hidup Kristiani yang utuh (bdk. GS untuk mendukung serta merealisasikan visinya
43). Iman Kristiani harus memiliki implikasi dalam untuk menjadi communio (persekutuan) dari aneka
setiap aspek kehidupan yang dijalani. Singkatnya, komunitas basis yang beriman mendalam, solider
keterlibatan Gereja dalam dunia nampak nyata dan dialogal, memasyarakat dan misioner. Dari
dalam konkretisasi iman dalam setiap lini kehidupan. visinya itu kita dapat mengetahui bahwa Keuskupan
Gereja selalu berdiri teguh memperjuangkan Bogor berusaha mengimplementasikan wajah sosial
nilai-nilai universal seperti bonum commune, primat dari Gereja itu sendiri.
martabat manusia, dan keadilan sosial sehingga Berhadapan dengan majemuknya kelompok
percik-percik keselamatan yang dibawa oleh Gereja masyarakat yang ada di sekitar Gereja, mungkinkah
bagi dunia dapat dirasakan oleh siapapun. kita menginisiasi gerakan karitatif kecil-kecilan
Kehadirannya pun harus ditandai, dihidupi, yang dapat mereka rasakan secara nyata apalagi
dan senantiasa disemangati oleh spirit berbagi; mengingat cukup banyaknya kelompok kategorial
berbagi dalam kebutuhan hidup dan dalam upaya- yang ada di Gereja kita ini. Mungkinkah pula salah
upaya untuk memberi perhatian pada siapapun satu komunitas kategorial kita menginisiasi sebuah
yang membutuhkan. Untuk menunjang itu, jelas gerakan pemberdayaan yang sungguh sesuai
diperlukan sikap terbuka. Keterbukaan adalah dengan tuntutan zaman saat ini bagi masyarakat
sebuah sikap dasar yang mesti menjadi pondasi sekitar? Bukankah dengan demikian usaha
kuat sekaligus menjadi penggerak bagaimana membangun jembatan sebagaimana Paus Fransiskus
setiap sendi hidup menggereja mesti berjalan. dengungkan dapat terwujud dalam konteks lokal
Tanpa sikap terbuka, Gereja hanya akan menjadi Gereja kita? Bukankah hal itu telah mewujudkan
berjarak; membangun “tembok” dan bukan berbaur dengan apa yang disebut Gereja sebagai komunitas
menjadi pihak yang membantu mereka yang ada yang terbuka dan terlibat dalam kebutuhan
di dalamnya ataupun mereka yang ingin mengenal sesamanya? Gereja yang terbuka akan terwujud jika
kiprah serta sepak terjang Gereja itu sendiri. masing-masing anggota tubuhnya itu pun memiliki
sifat dan semangat yang terbuka pula. Semoga
tidak jauh panggang dari api. •
5
J. Brian Benestad, “Doctrinal Perspectives on the Church in the
Modern World”, dalam Matthew l. lamb & Matthew levering (Ed.),
Vatican II: Renewal Within Tradition, oxford University Press, New
York, 2008, hlm. 161
Berani Memilih,
Tanggung Jawab Umat Kristiani
S
audara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Pada perkara-perkara
tahun 2019 ini, kita sebagai rakyat Indonesia akan masyarakat dunia diakui
bersama-sama melalui masa yang penting dalam kebebasannya, sama
perkembangan konstelasi politik dan bernegara. Kita seperti yang merupakan hak
akan berpartisipasi dalam Pemilihan Umum untuk memilih semua warga masyarakat;
Presiden dan Anggota legislatif baik DPR, DPRD I maupun tetapi dalam menggunakan
DPRD II. Peristiwa ini bagi kita semua adalah wujud kebebasan itu hendaknya mereka
kewajiban kita bersama sebagai warga negara yang baik. mengusahakan agar kegiatan-kegiatan
Bagaimanapun kita juga berhak untuk menyuarakan pilihan mereka diresapi semangat Injili, dan hendaknya mereka
kita yang sesuai dengan hati nurani untuk memilih calon mengindahkan ajaran yang dikemukakan Magisterium
pemimpin dan para wakil rakyat yang akan berkoordinasi Gereja; tetapi hendaknya mereka berhati-hati jangan
bersama membangun negara ini 5 tahun ke depan. sampai dalam soal-soal yang masih terbuka mengajukan
Maka kita sebagai bagian dari Gereja, diajak bersama- pendapat sendiri sebagai ajaran Gereja.”
sama untuk melihat politik sebagai sesuatu yang pada Maka dalam konteks ini semua anggota Gereja
hakikatnya adalah baik dan mutlak diperlukan bagi Katolik baik kaum klerus, biarawan-biarawati dan kaum
manusia. Politik idealnya berpijak pada kemanusiaan awam diajak memainkan peranannya sesuai hak dan
untuk kebaikan umum (bonum commune). Dalam politik kewajibannya sebagai warga negara juga serentak sebagai
seharusnya ada nilai-nilai kemanusiaan yang universal warga Gereja. Kaum klerus serta biarawan dan biarawati
seperti kebebasan, kebenaran, keadilan, kerukunan, berperan secara formatif dan tak langsung, sebagai
kedamaian, dan pelbagai unsur hak asasi manusia lainnya pembina, pengawal dan pengontrol, sedangkan kaum
yang harus tetap diakui, dihormati dan diwujudkan. awam berperan secara praktis dan langsung, sebagai
Untuk itulah maka ada rupa-rupa ajaran, peraturan, politisi, pemimpin eksekutif dan birokrat. Dengan demikian
undang-undang dan hukum yang dibuat untuk dipatuhi menjadi jelas posisi dan peran kehadiran Gereja adalah
dan menjadi pegangan. Maka menghadapi kenyataan untuk membela kepentingan masyarakat dan negara.
politik yang tidak sesuai dengan hakikatnya sekarang Dengan demikian, kita semua disadarkan untuk
ini, Gereja Katolik mengajak semua pihak untuk kembali sungguh dapat berperan aktif di masyarakat sesuai dengan
kepada visi dan misi politik yang sebenarnya. Memang tanggung jawab, situasi dan kemampuan serta sesuai
hakikatnya Gereja Katolik selalu berdiri netral di dunia aturan yang berlaku di lingkungan kita masing-masing.
politik. Namun, jika keadaan politik kini telah bergeser, Bagaimanapun kita harus bisa peka dalam melihat apa
Gereja Katolik memiliki pandangan serta kebijakannya sungguh yang terjadi di lingkungan kita masing-masing dan
sendiri demi menegakkan nilai kemanusiaan, iman, serta bagaimana kita bisa bijak menanggapinya sebagai seorang
kenegaraan sebagai bagian dari NKRI. Kristiani yang baik.
Sebagai murid-murid Yesus, kita diharapkan dapat Marilah kita mohon kepada Roh Kudus dan berdoa,
berpikir jernih dan cerdas dalam memilih, karena bagi khususnya di dalam masa Prapaskah ini dan dalam terang
Gereja, kita semua adalah “Garam dan Terang dunia” Sinode Keuskupan kita yang kedua, semoga kita semua
(matius 5:13-16). Dalam Kitab Hukum Kanonik Kanon dilindungi dan tetap tidak takut untuk memegang teguh
225 pasal 2 dikatakan : “Mereka, setiap orang menurut prinsip kebenaran dalam berperan aktif di pemilihan umum
kedudukan masing-masing juga terikat kewajiban khusus kali ini untuk benar-benar bijaksana dan tanpa perasaan
untuk meresapi dan menyempurnakan tata dunia dengan bersalah memilih pemimpin dan wakil negara yang
semangat Injili, dan dengan demikian khususnya dalam menurut kita adil, penuh kasih, setia serta solider pada
menangani masalah-masalah itu dan dalam memenuhi kepentingan rakyat dan negara yang seturut rahmat Allah
tugas-tugas keduniaan memberi kesaksian tentang Kristus.” Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin. •
Selanjutnya dalam kanon 227 dikatakan : “Kaum
beriman kristiani awam mempunyai hak agar dalam *) Penulis adalah frater yang sedang menjalani Tahun Orientasi
Rohani (TOR) di Seminari Tinggi Keuskupan Bogor-Bandung.
Pesta Demokrasi a la
WNI di Luar Negeri
Oleh: Lucy Wea/Colorado
Foto: Dok. Pribadi
W
NI di luar negeri, khususnya yang berdomisili yang lebih baik. Dengan menyumbangkan suara, kami
di Amerika Serikat, sangat antusias untuk berharap dapat ikut memilih pemimpin yang mampu
mengikuti pemilu 2019. Pasalnya, untuk WNI mengelola bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
yang ada di Amerika Serikat–khususnya saya dan teman- maju dan sejahtera, baik yang di dalam negeri maupun
teman yang tinggal di Colorado ataupun di California, yang menetap di luar negeri. Pemilihan umum (pemilu)
merasa mempunyai kewajiban. Sebagai WNI yang baik, merupakan sarana kedaulatan rakyat dan suara kami
kami perlu turut serta menggunakan hak pilih kami. akan sangat berguna bagi bangsa Indonesia yang kami
Demokrasi yang adil perlu dilaksanakan supaya suara cintai. Jika kami tidak menggunakan hak pilih (golput),
kami dapat mendukung lahirnya pemimpin bangsa yang kesempatan kami untuk memilih pemimpin negara bisa
bijaksana, yang bisa membawa bangsa kita ke arah disalahgunakan oleh orang lain.
T
emu Karya Komisi Kateketik Regio Jawa 2019, 3. Membangun nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila
berlangsung pada tanggal 4-7 Februari 2019 di dalam ruang-ruang strategis katekese secara terencana
Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan Keuskupan Agung dan komprehensif.
Semarang. Temu Karya ini dihadiri oleh 72 peserta, yang Untuk mencapai tujuan itu, dalam pertemuan
terdiri dari: Keuskupan Agung Semarang (35 orang), Komkat Regio Jawa ini dihadirkan para narasumber
Keuskupan Agung Jakarta (7orang), Keuskupan Purwokerto yang mengajarkan dan menghidupi nilai-nilai Pancasila
(4 orang), Keuskupan Malang (4 orang), Keuskupan dalam lingkungan hidup dan karya mereka; mengunjungi
Surabaya (7 orang), Keuskupan Bogor (4 orang), Keuskupan komunitas yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Bandung (4 orang), Komkat KWI (1 orang), Sekolah Tinggi
Pastoral Kateketik Semarang (2 orang), Program Studi Pemaparan aneka fenomena
Pendidikan Agama Katolik USD Yogyakarta (2 orang), Peserta diajak untuk mendengarkan paparan
Penerbit dan Percetakan dari PT Kanisius (1 orang) dan PT narasumber dari Riset SETARA institute. Narasumber
Pohon Cahaya (1 orang) dan 2 orang mahasiswa Program pertama adalah Halili MA yang membawakan materi
Studi PAK sebagai notulis. Keuskupan Bogor sendiri diwakili dengan tema merawat kebinekaan. Komisi Kateketik
oleh RD Andreas Bramantyo (Ketua Komkat Keuskupan Regio Jawa mendapatkan inspirasi tentang situasi politik
Bogor), Monika Apriyani, RD Jeremias Uskono dan Frater masyarakat Indonesia yaitu keberagaman yang diwarnai
Constantin Reynaldo. dua situasi yakni penguatan identitas keagamaan masing-
Dalam Temu Karya ini, para peserta diajak untuk masing dan penguatan resistensi terhadap identitas
membahas tema “Katekese Kebangsaan Dalam Konteks agama yang berbeda. lebih rinci beliau memaparkan riset
Politik Masyarakat Indonesia”. Penentuan tema ini atau data tentang dinamika masyarakat saat ini yang
merupakan kesepakatan para peserta Pertemuan Persiapan berkaitan dengan kecenderungan sikap intolerasi maupun
Temu Karya di Wisma Samadi Jakarta, pada Mei 2018, kecenderungan-kecenderungan lain yang membahayakan
dengan menyepakati untuk melanjutkan hasil temu karya kebhinekaan Indonesia.
di Keuskupan Bandung yang membahas topik “Katekese Data mengungkapkan 35,7% responden masuk dalam
Kebangsaan”. Disadari bahwa dasar dari katekese kategori intoleransi pasif, 2,4% kategori intoleransi aktif,
kebangsaan adalah Spiritualitas Inkarnasi, yakni, Allah 0,3% kategori terror sementara sisanya 61,6 % dalam
menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Allah tidak tinggal kategori toleran. Menurut Halili, data ini mengungkapkan
diam atas manusia yang sedang berjerih payah menghadapi bahwa Indonesia masih masuk dalam situasi intoleransi
carut marut dunia, agar manusia tidak kehilangan iman, yang tinggi sebagai negara yang menganut dasar Pancasila
harapan dan kasih. Mengingat bahwa di tahun 2019, di mana penghargaan antaragama dan ras hendaknya
Bangsa Indonesia sedang menjalankan pesta demokrasi, dijunjung tinggi baik di wilayah sosial maupun pendidikan.
yakni pemilihan umum untuk memilih Presiden dan wakil Permasalahan ini dapat diatasi dengan peningkatan
Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten, kesadaran kebangsaan, konkretnya ada dua cara yaitu:
maka dipilihlah konteks politik sebagai konteks katekese. penguatan komunitas basis lokal (memperbanyak
Konteks politik masyarakat Indonesia tidak dapat dilepaskan perjumpaan) dan penyediaan literasi. Melalui cara
dengan ideologi bangsa yaitu Pancasila. Pancasila menjadi tersebut, masyarakat dapat saling terbuka dan lepas dari
Dasar Negara dalam mensikapi berbagai carut marut dan rasa saling curiga. Di tengah berbagai permasalahan
desakan berbagai ideologi yang cenderung memecah belah yang menggerus kebinekaan dan nilai Pancasila muncul
bangsa ini. gerakan-gerakan tandingan yang menjadi titik cerah untuk
Tujuan diadakannya Temu Karya Komisi Kateketik mempertahankan nilai-nilai tersebut.
Keuskupan se-Regio Jawa tahun 2019 adalah: Narasumber kedua adalah listia (seorang peneliti dan
1. Menemukan simpul-simpul strategis dan penggerak inter-religius) memaparkan situasi yang terjadi
implementatif bagi peluang katekese kebangsaan terkait di kaum muda saat ini, bahwa Pancasila masih menjadi
dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan kesadaran dalam “barang asing” di kalangan muda. Budaya persaingan,
hidup bermasyarakat dan bernegara. materialisme, kurang empati dan kekerasan masih marak
2. Memperdalam praktik-praktik “Katekese Kebangsaan” terjadi. Perlu penjernihan dan titik temu agar Pancasila dapat
yang telah dikembangkan di keuskupan-keuskupan dibicarakan bersama di ruang publik. Sila-sila Pancasila diakui
Regio Jawa selama ini. sangat baik dan tidak bertentangan dengan ajaran dan
kepercayaan mana pun. Maka Pancasila perlu dibicarakan sudah dirilis secara publik. Data dan fakta tersebut dapat
dalam konteks yang lebih luas mulai dari keluarga, dunia dirangkum sebagai berikut:
pendidikan sampai masyarakat dan harus menjadi gerakan 1) Semakin pudarnya nilai-nilai Pancasila akibat sikap
yang masif agar generasi muda bisa terinspirasi dan apatis dan skeptis masyarakat terhadap Pancasila serta
mengimplementasikannya sebagai cara bergaul dalam hidup akibat maraknya politik identitas yang memicu terkotak-
bermasyarakat. kotaknya masyarakat.
Narasumber ketiga, Y Niken Sasanti, M.Pd (kepala 2) Politik identitas diperparah oleh aksi dan gerakan
sekolah SMPN 1 Kota Yogyakarta) menjelaskan implementasi radikal dan intoleran, yang menganggap ideologi
Pendidikan berparadigma Pancasila. Beliau mengutarakan agamanya paling benar, sedangkan agama atau ideologi
bahwa tidak mustahil untuk mewujudkan nilai Pancasila lain sebagai musuh yang harus dimusnahkan. Aksi teror
dalam kehidupan nyata, contoh yang diambil beliau adalah dan bom bunuh diri masih menghantui bangsa Indonesia.
tentang dinamika pembelajaran di SMPN 1 dengan nuansa 3) Rumor campur tangan asing yang tidak menginginkan
kebinekaan yang kental dimana relasi terbangun harmonis Indonesia menjadi negara maju juga memperkeruh
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan kondisi yang mencemaskan ini.
guru dengan guru tanpa memandang ras, suku, agama 4) Beberapa kondisi sosial, ekonomi, politik, keamanan
dan golongan. Relasi ini dibangun dengan pengelolaan dan hukum yang masih sering tidak mencerminkan
manajemen pendidikan yang baik dan optimalisasi kegiatan keadilan, juga menjadi lahan yang empuk bagi para
sekolah dengan mengajak semua komponen sekolah politisi dan kelompok-kelompok yang berseberangan
secara sinergis dan sistematis. Beliau juga secara bijaksana dengan pemerintah untuk mengeruhkan suasana.
menggunakan ruang publik untuk sarana perjumpaan dan 5) Panasnya kontestasi pileg dan pilpres yang akan
sarana evaluasi bersama. Prinsipnya,tidak ada prinsip dari digelar pada bulan April 2019 ikut mempertajam
PANCASIlA yang bertentangan dengan prinsip agama pengkotak-kotakan yang terjadi di masyarakat.
manapun. 6) Media Sosial dimanfaatkan sebagai sarana
perpecahan, konflik, penyebaran hoax dan ujaran
Diskusi tantangan dan harapan kebencian.
Setelah mendapatkan masukan dari tiga narasumber, 7) Di tengah-tengah kondisi yang mencemaskan tersebut,
peserta diminta untuk mengadakan diskusi kelompok dengan masih muncul percik harapan, misalnya munculnya
output “Diamalkannya nilai-nilai Pancasila oleh umat tingkat kelompok gusdurian di kalangan orang muda dan
lingkungan di keuskupan-keuskupan Regio Jawa”. Peserta solidnya TNI dan Polri.
dibagi dalam 7 kelompok untuk mendiskusikan konteks Menghadapi situasi tersebut, peserta merasakan perlunya
politik tahun 2017-2020 dan merumuskan langkah-langkah mengajak umat Katolik untuk tetap optimis dan berpegang
strategis 2019-2020 dengan tema-tema yang mendesak dan teguh pada iman Katolik. Maka langkah strategis yang
mencari bentuk-bentuk dan cara-cara yang efektif. harus diambil untuk menyikapi kondisi tersebut adalah
Secara umum, semua kelompok mencermati adanya dengan membahas tema-tema yang menjadi prioritas
kondisi dan situasi politik tahun 2017-2020 yang seperti penghayatan Pancasila dan Iman Katolik, upaya
mencemaskan dalam hidup berbangsa dan bernegara. memperjuangkan kesejahteraan sosial, upaya penyadaran
Kondisi ini tampak dari fakta dan data yang kasat mata, baik tanggung jawab orang Katolik di bidang politik dengan
secara empiris maupun berdasarkan data penelitian yang mencegah hoax dan menggunakan hak (terutama hak pilih)
Memilih Pemimpin
dengan Hati dan Pikiran
“P
olitik mengarah pada bonum commune (kebaikan dihasut oleh berbagai berita itu. Keruhnya informasi yang
bersama, kesejahteraan rakyat),” demikian kalimat kita dapatkan setiap hari dapat mengganggu rasionalitas
pembuka yang disampaikan oleh Ketua Komisi atau cara berpikir kita. Maka, adalah tugas para katekis
Kateketik Keuskupan Bogor, RD Andreas Bramantyo pada dan rasul-rasul awam untuk mendidik umat agar selalu
Minggu (20/1/2019) di Aula Puspas Keuskupan Bogor. berpikir rasional kendati dipengaruhi oleh berbagai macam
Pastor yang baru saja menyelesaikan studi Magister pengaruh tersebut. Pastor Benny mengajak para katekis
Ilmu Komunikasi Politik ini menjadi moderator Seminar dan rasul awam untuk berani menyuarakan, menyerukan,
Kebangsaan bertema “Saya Katolik, Saya Indonesia” yang dan mewartakan kebenaran dalam politik, dengan cara
diselenggarakan sebagai kerja sama antara Komisi Kateketik, menyangkal hoax yang merebak di Negara Kesatuan
Komisi HAAK dan Komisi Kerawam Keuskupan Bogor. Republik Indonesia. Selain itu, kita juga harus cermat dalam
Seminar yang dihadiri oleh 139 orang katekis se- mengawal proses politik di negara kita.
Keuskupan Bogor ini merupakan salah satu tanggapan Sementara itu, Pastor Driyanto membawakan materi
Keuskupan Bogor terhadap tahun politik 2019. Para mengenai panduan memilih pemimpin sesuai Ajaran Sosial
katekis yang perpanjangan tangan Uskup dan para imam Gereja (ASG). Pastor Driyanto menjabarkan beberapa ciri
dalam pewartaan dan pengajaran iman kepada seluruh pemimpin yang baik dan harus kita pilih, antara lain:
umat, perlu mendapatkan bekal pengetahuan seputar 1. Pemimpin yang memiliki identitas dan misi yang jelas
pewartaan di tahun politik. Narasumber dalam seminar 2. Pemimpin yang memegang prinsipnya dengan teguh,
kebangsaan ini adalah RD Benny Susetyo (anggota Badan meskipun dihadapkan dengan tantangan dan godaan
Pembinaan Ideologi Pancasila) dan RD Yohanes Driyanto yang berat,
(Vikaris Yudisial Keuskupan Bogor). Mengawali seminar, 3. Pemimpin yang memiliki kepercayaan dan determinasi
Pastor Andre membacakan surat dari Mgr Paskalis Bruno diri,
Syukur yang mengimbau seluruh umat Keuskupan Bogor 4. Pemimpin yang mau mendengarkan, memberikan
untuk menggunakan hak politiknya pada pemilu yang akan kesempatan bagi tim kerja dan orang di sekitarnya
dilaksanakan pada 17 April 2019. untuk menyampaikan pendapat meski keputusan akhir
tetap berada di tangannya. Ia membangun komunitas/
Jernih hati, jernih pikiran team work yang baik, bukan one man show
Pastor Benny membedah isi surat dari Mgr Paskalis dan 5. Pemimpin yang mendedikasikan kepemimpinannya
menyatakan bahwa di dalamnya, terkandung ajakan bagi untuk melayani dengan mau berkeliling, berinteraksi,
kita untuk tidak hanya menggunakan hati dalam pemilu, beragul dengan masyarakat
namun terlebih juga menggunakan pikiran. Untuk dapat 6. Pemimpin yang betul-betul menghayati dirinya
memilih pemimpin yang betul-betul baik dan benar, kita sebagai putra terkasih bangsa Indonesia, sehingga
memerlukan kewarasan. Kewarasan itu juga tidak cukup mau bertindak dan berjuang demi perkembangan
jika hanya kita miliki sendiri. Sebagai umat beriman yang bangsanya.
juga menjunjung tinggi ke-Indonesia-an kita, kita wajib Pada intinya, Pastor Driyanto mengajak kita untuk
mempengaruhi teman, saudara, dan orang-orang terdekat memilih pemimpin yang memiliki ciri kepemimpinan seperti
kita untuk memilih sesuai hati nurani dan akal budi yang Yesus: “Datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
sungguh jernih. Dengan demikian, para katekis harus mau melayani”. Meskipun politik kerap dibuat keruh oleh berbagai
terlibat dalam politik, jangan hanya diam. pihak yang ingin mencapai kepentingannya sendiri, sebagai
Pastor Benny menceritakan kondisi negara kita saat ini umat yang 100% Katolik dan 100% Indonesia, adalah tugas
yang sangat rentan disusupi oleh berita dan informasi berbau kita untuk turut menyukseskan proses politik yang bersih dan
radikalisme. Media sosial telah menjadi wahana penyebaran damai. Mari memilih pemimpin yang menjunjung tinggi UUD
pemikiran ekstrem dan kampanye yang terselubung. Tanpa 1945 dan Pancasila, sekaligus bertindak dan bersikap seperti
kita sadari, setiap hari kita telah terpapar, dipengaruhi, dan Kristus! • RD Jeremias Uskono/Aureliarani
U
ntuk menumbuhkan semangat tengah-tengah Gereja, tetapi sebagai Pelayanan bukan pula soal take and
pelayanan bagi orang Muda tanda nyata bagi banyak orang. give atau bersifat timbal balik: saya
Katolik di Gereja, Paroki St Mereka merupakan penerus Gereja mau melayani, maka saya harus
Andreas mengadakan rekoleksi kaum masa depan yang perlu disiapkan mendapatkan imbalan atau hadiah
muda dengan tema Not Me But Us. sedini mungkin lewat pendampingan dari apa yang saya lakukan tersebut.
Villa 1000 Cisarua menjadi tempat dan pembekalan yang cukup. orang Sebaliknya, pelayanan bersifat bebas,
rekoleksi bagi 50 orang Muda Katolik Muda juga perlu disiapkan sebagai cinta, dan demi keselamatan itu
ini yang berlangsung dari tanggal 2-3 regenerasi pengurus di lingkungan sendiri.
Maret 2019. maupun di paroki. Mereka diharapkan Pelayanan juga harus disertai
Rekoleksi ini dipandu oleh RD untuk menjadi kader-kader yang siap hidup doa, karena doa menjadi
Paulus Pera dan Frater Wolfgang Ama- sedia diutus di tengah dunia. api pengobar semangat dalam
deus Mario S. dengan mengangkat oleh karena itu, arti dan makna pelayanan dan api dalam hidup
tema “Dasar dan Hakikat Spiritualitas pelayanan pun perlu dimurnikan di oMK. Doa yang sederhana dan polos
Pelayanan bagi orang Muda”. Tujuan kalangan orang muda ini, jangan sam- seperti anak kecil maupun doa syafaat
dari pemilihan tema ini adalah men- pai kita terjebak pelayanan sebagai untuk mendoakan orang lain adalah
gajak oMK untuk menyadari tentang sebuah keterpaksaan. Pelayanan sumber energi yang membantu dalam
jati diri mereka, baik sebagai pribadi adalah sebuah pemberian diri demi pelayanan itu, walaupun tentunya ada
maupun sebagai bagian dari Gereja. menghadirkan keselamatan di tengah metode-metode lain dalam berdoa.
oMK diharapkan mengambil bagian dunia, sebagaimana Tuhan Yesus Pada intinya, doa berfungsi untuk
yang sama, yaitu panggilan hidup hadir di tengah dunia untuk member- menumbuhkembangkan kesetiaan
dalam membagikan kasih di dalam ikan diri-Nya, bahkan menyerahkan serta komitmen dalam pelayanan
pelayanan sebagaimana Tuhan Yesus nyawa-Nya bagi manusia. oleh sebab di Gereja. Pelayanan adalah sebuah
datang tidak untuk dilayani, melainkan itu, pelayanan bukan ajang pamer diri ketaatan kepada Bapa yang empunya
untuk melayani (bdk. Markus 10:5). untuk menonjolkan “aku”. Pelayanan ladang di mana kita adalah peker-
Kehadiran orang Muda bukan bermakna mengambil bagian dalam ja-Nya. Pelayanan juga sebuah bentuk
semata-mata sebagai pelengkap di cinta kasih dan kerendahan hati. compassion, yaitu ikut menderita,
Komisi PSE,
Pilar Kepedulian Gereja
Kehadiran Gereja di dunia bukan hanya sebagai ‘pengurus’ keimanan umat semata. Lebih dari
itu, Gereja mewujudkan semangat misionernya dengan masuk ke berbagai aspek kehidupan
umat. Mulai dari pembinaan keluarga, pendidikan, kesehatan, sosialisasi proses politik, hingga
pendampingan warakawuri, Gereja hadir di dalamnya.
Melalui Komisi Pengembangan Sosial dan Ekonomi (PSE), Gereja Keuskupan Bogor menjangkau
masyarakat dalam berbagai bentuk kepedulian. Komisi PSE menjadi perpanjangan tangan Gereja
untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
B
ertempat di MDC Pasir Muncang – Bogor, kristiani dalam bidang sosial ekonomi”, jelasnya.
Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Sementara itu, Pastor Yohanes Maria Ridwan
Keuskupan Bogor menggelar pertemuan Amo selaku ketua Komisi PSE memperkenalkan
pengurus PSE se-Keuskupan Bogor (2-3/03/2019). biro-biro PSE Keuskupan Bogor berikut dengan
Dalam pertemuan ini para peserta diberikan moderatornya. Adanya biro-biro dalam PSE ini untuk
wawasan dan pemahaman terkait biro-biro PSE mempermudah dalam membagi tugas dan peran
berikut dengan para moderator serta tugas dan yang cukup luas dalam PSE. Setidaknya ada empat
perannya masing-masing. biro dalam PSE Keuskupan Bogor.
Mgr Paskalis Bruno Syukur hadir pula dan 1. Biro Ekologi. Biro ini bertugas dalam
memberikan penjelasan terkait Komisi PSE. mempromosikan pastoral lingkungan hidup.
“Komisi PSE dibentuk untuk membantu Uskup Salah satu programnya adalah menciptakan
dalam menggembalakan Gereja Keuskupan paroki hijau atau sekolah hijau; dikepalai oleh
Bogor agar terwujud solidaritas dan kepedulian Ibu Elizabeth linggiarti Tedjojuwono.
Foto: Istimewa
MELLING VITTIPALDY
SITUMORANG
Memberi Kontribusi
Positif melalui
SIFORMAT
Sistem Informasi Umat, atau biasa disebut dengan SIFORMAT, merupakan aplikasi berbasis web yang saat ini
memberikan kemudahan bagi pengurus lingkungan, wilayah, paroki hingga keuskupan dalam kaitannya dengan
pengelolaan data umat di Keuskupan Bogor. Setiap hari-nya ada saja yang mengakses data, baik melalui sistem
berbasis komputer ataupun dari smartphone. Melling Vittipaldy Situmorang adalah sosok yang berperan di balik
pengadaan dan pengembangan SIFORMAT di Keuskupan Bogor.
P
roses yang cukup panjang telah dilalui oleh Melling juga pelayanan dasar umat yang kaitannya dengan kartu
beserta tim sehingga SIFoRMAT dapat hadir di keluarga. lalu, Mgr Paskalis memberikan mandat kepada
Keuskupan Bogor dan memberikan manfaat bagi umat. Romo Monang dan saya untuk menjalankan tugas dan
SIFoRMAT sendiri resmi digunakan sebagai akses dalam fungsi Manajemen Sistem Informatika di Keuskupan Bogor.
pengelolaan data umat di Keuskupan Bogor sejak awal bulan Tahun 2016 adalah proses pengenalan SIFoRMAT ke
Februari 2016 lalu. masing-masing paroki di Keuskupan Bogor,” cerita pria yang
Namun, sebenarnya aplikasi SIFoRMAT terlebih dahulu berprofesi sebagai IT Manager di Kedutaan Besar Australia
hadir di Paroki BMV Katedral Bogor pada tahun 2008 ini.
dan resmi digunakan untuk pendataan umat mulai pada
tahun 2011 yang pada saat itu diinisiasi oleh tim kecil Integritas dalam pelayanan
yang beranggotakan Michael Indra Wahyudi, Ferdinandus Proses pengembangan yang panjang menjadikan
Rujijanto dan Melling sendiri. SIFoRMAT sebagai sebuah produk yang dapat menjawab
Setelah melakukan pemaparan di hadapan Kuria kebutuhan dasar tentang pengelolaan Kartu Keluarga
Keuskupan Bogor dan berdiskusi dengan Bapa Uskup, pada Katolik. Banyak manfaat dari aplikasi ini yang sudah
akhirnya SIFoRMAT diadopsi dari Paroki BMV Katedral ke dirasakan baik oleh pastor paroki, pengurus paroki, wilayah
tingkat Keuskupan Bogor melalui surat nomor 014/SKB/ dan lingkungan yang berada di Keuskupan Bogor.
II/2016 tanggal 27 Februari 2016. SIFoRMAT dapat diakses di mana saja dan mudah untuk
“Dalam pemaparan saat itu di hadapan kuria, digunakan. Selain itu, SIFoRMAT juga diharapkan mampu
disampaikan pentingnya Keuskupan Bogor memiliki membantu setiap pihak terkait di Keuskupan Bogor untuk
sebuah sistem yang bisa menangani pendataan umat dan menjalankan tugas, fungsi dan peranannya dengan efisien
APOSTOLICAM ACTUOSITATEM
DEKRIT TENTANG KERASULAN AWAM
Tujuan dari dokumen ini adalah untuk mendorong dan menuntun umat awam Katolik dalam pelayanan
kristianinya. Dalam dekrit ini, Konsili menjabarkan mengenai hakikat, karakter, dan berbagai bidang
kerasulan awam.
Tahukah
tergabung dalam berbagai paguyuban atau
?
perserikatan.
Bahkan jika kita tidak memiliki
kesempatan atau kemungkinan untuk
bergabung dalam perserikatan, namun Anda
semua awam dipanggil dan wajib
menjalankan kerasulan melalui tindakan Pada 2018, Konferensi Waligereja Indonesia
dan perkataan kita sehari-hari. menerbitkan Nota Pastoral bertajuk “Panggilan
Gereja dalam Hidup Berbangsa - Menjadi Gereja
yang Relevan dan Signifikan”. Selaras dengan
Dekrit Kerasulan Awam, melalui Nota ini para
“
uskup mengajak seluruh umat untuk semakin
Dan segala sesuatu memahami gagasan dan makna Pancasila yang
yang kamu lakukan selaras dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
dengan perkataan atau Dalam #Sinode2019, Dekrit Kerasulan
Awam juga menjadi salah satu dokumen
perbuatan lakukanlah acuan, terutama untuk topik bahasan Sosial
semuanya itu dalam Kemasyarakatan. oleh karena itu, umat juga
nama Tuhan Yesus, diimbau untuk membaca dokumen ini. Materi
sambil mengucap syukur dokumen ini dapat diakses melalui tautan di
oleh Dia kepada laman keuskupanbogor.org/sinode-2019
”
Allah, Bapa kita.
Kolose 3:17
Q
Sebelum Perayaan Ekaristi dimulai, beberapa kelompok kor biasanya membawakan semacam lagu
persiapan. Kadang berupa lagu yang dinyanyikan, kadang berupa musik instrumental dengan organ
saja. Apakah hal ini diperbolehkan?
A RD Habel Jadera:
Pertobatan menjadi nuansa utama dalam Masa Masa Prapaskah adalah masa rahmat, karena
Madu,
Si Manis Segudang Manfaat
S
aat ini hampir semua masyarakat Indonesia ditanaman lainnya akan
mengenal madu, akan tetapi hanya sedikit menghasilkan rasa dan
yang mengerti manfaat madu. Madu mer- aroma yang berbeda
upakan cairan alami dengan gizi tinggi yang sejak pula.
berabad-abad telah diakui khasiatnya. Para pelopor Hasil analisa kimia
kedokteran modern, seperti Hippocrates dan Ibnu menunjukkan jenis
Sina (Avicenna), sampai gula yang dikandung
seorang ilmuwan yang madu adalah glukosa
juga seniman terkenal yang merupakan
Yunani yaitu Dioscorides, jenis monosacharida
sangat menganjurkan yang mudah diserap
mengkonsumsi madu di dalam usus tanpa
untuk terjaganya keseha- membutuhkan proses pemecahan seperti gula pasir
tan tubuh saat ini. atau jenis gula disacharida lainnya. Bahkan dalam
Di negara-negara dunia medis, glukosa sering langsung disuntikan ke
maju khususnya Eropa, dalam pembuluh darah dan ini menunjukkan bahwa
Amerika, dan Australia glukosa yang dikandung madu adalah senyawa
madu merupakan bagian yang sangat sesuai dengan system di dalam tubuh
dari menu harian. Karena manusia.
masyarakat negara maju yakini Berbagai vitamineral
dengan mengkonsumsi madu setiap hari merupa- yang ada dalam madu
kan cara terbaik untuk merawat kesehatan. yaitu: Vitamin A, Beta
Caroten, Vitamin B
Madu tiap hari, kesehatan terawat Kompleks, Vitamin C, D,
Madu adalah madu murni yang sudah E, dan K dengan mineral
spesifik bunga tergantung dimana lebah tersebut yaitu Magnesium, Sulfur,
digembalakan. Contoh: lebah digembalakan Fosfor, Zat Besi, Kalsium,
diperkebunan Kapuk Randu, akan menghasilkan Klorida, Kalium, Yodium,
madu yang berbeda dengan lebah yang Natrium, Tembaga, dan
digembalakan di perkebunan Rambutan, Mangan.
perbedaannya meliputi rasa, aroma, dan Madu mengandung
kekentalannya, begitu pula bila digembalakan zat antibakteri serta
KOMPOSISI JUMLAH
Kalori 328 kal
Kadar air 18,2 g
Protein 0,5 g
Karbohidrat 82,4 g
QUIZ!
Abu 0,2 g
dipersembahkan oleh
Fosfor 1,9 - 6,3 mg
Magnesium 1,2 - 3,5 mg Berapa banyak varian madu
Thiamin 0,1 mg yang ada di Serambi Botani?
Riboflavin 0,02 mg Kirim jawaban Anda melalui Instagram Story!
1) Foto halaman kuis ini
Niasin 0,20 mg
2) Tuliskan jawaban Anda
lemak 0,1 g 3) Mention akun Instagram @komsosbogor dan
pH 3,9 sertakan tagar #serambiofficial2
Asam total (mek/kg) 43,1 mg Pemenang akan diumumkan pada awal Mei 2019
di Instagram @komsosbogor.
A
wal Februari silam, tepatnya pada 2-5 konflik berkepanjangan di Timur Tengah maupun
Februari 2019, Paus Fransiskus melakukan dunia yang memecah belah umat Kristiani dan
kunjungan apostolik ke Uni Emirat Arab Muslim, tidaklah berlebihan jika perjumpaan
(UEA). Kunjungan tersebut merupakan tanggapan keduanya disebut sebagai oase di padang gurun.
atas undangan dari putra mahkota Abu Dhabi, Mereka menampilkan secercah harapan akan
Sheikh Mohamed bin Zayed al-Nahyan, yang persaudaraan dalam kemanusiaan yang semakin
mengajak Paus Fransiskus untuk turut serta dalam terkikis oleh kebencian.
konferensi antaragama bertajuk Human Fraternity Pada akhir pertemuan tersebut, Paus Fransiskus
Meeting (Pertemuan Persaudaraan Manusia). Dalam dan Imam Besar At-Tayyeb menandatangani
kunjungannya, Paus Fransiskus memimpin Perayaan dokumen Human Fraternity (Persaudaraan
Ekaristi yang diikuti oleh sekitar 135.000 umat, Manusia). Dokumen tersebut memuat deklarasi
serta bertemu dan berdialog dengan Imam Besar mengenai keprihatinan terhadap isu-isu
Al-Azhar Ahmed Al-Tayyeb. Sebelumnya, keduanya kemanusiaan yang merebak pada zaman modern
telah bertemu juga di Vatikan pada tahun 2016 ini, sekaligus komitmen tindak lanjut bersama untuk
sebagai bentuk inisiasi dialog antaragama, dan menciptakan perdamaian yang universal.
sepakat untuk bekerja sama bagi kemanusiaan. Isu-isu yang disinggung dalam dokumen
tersebut antara lain adalah terorisme, korupsi,
Toleransi dan budaya berdialog kemerosotan moral, dan ekstremisme. Kedua
Meski kunjungan apostolik ini bukan aksi pihak berharap bahwa deklarasi ini menjadi
pertama dari Paus Fransiskus dalam menjalin dialog undangan bagi seluruh orang yang berkehendak
dengan umat Muslim, ia menjadi Paus Katolik baik untuk merestorasi persaudaraan atas nama
pertama yang mengunjungi Semenanjung Arab. kemanusiaan. Melalui dokumen ini pula, mereka
Pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar mendorong agama-agama untuk membiasakan
Al-Tayyeb di Abu Dhabi ini seolah menghidupkan budaya berdialog, toleransi, dan kerja sama sebagai
kembali pertemuan antara Santo Fransiskus Asisi upaya untuk mencapai perdamaian yang selalu
dan Sultan Malik al-Kamil di tengah kecamuk dicita-citakan.
Perang Salib pada tahun 1219. Di tengah beragam
Foto: thenational.ae
Mendapat tanggapan positif
Kunjungan Paus Fransiskus ke UEA ini disambut dengan
baik oleh para umat Muslim maupun Katolik di sana. Meski
mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, UEA kini
juga menjadi rumah bagi hampir satu juta umat Katolik.
Mayoritas dari mereka merupakan imigran asal Filipina atau
India.
Di Indonesia sendiri, peristiwa bersejarah yang
melibatkan dua tokoh pemimpin agama besar ini juga
menuai dukungan dari organisasi Islam terbesar di
Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Secara khusus, Ketua
PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan dukungannya
terhadap penandatanganan komitmen persaudaraan
kemanusiaan. Menurut Said Aqil, dukungan tersebut
didasarkan pada persaudaraan sesama muslim (ukhuwah
islamiyah), persaudaraan sebangsa dan setanah air
(ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan manusia
(ukhuwah insaniyah).
Tentunya, upaya Paus Fransiskus dalam mengusahakan
perdamaian antarumat manusia tidak berhenti pada
penandatanganan dokumen persaudaraan tersebut. Pada
Maret 2019, Paus Fransiskus akan mengunjungi Maroko
untuk memenuhi undangan dari Raja Mohamed VI dan
para Uskup Maroko. Perjalanan ke negara yang mayoritas
warganya beragama Islam ini akan menjadi perjalanan
ke luar Italia yang ke-26 dari Paus Fransiskus. • Mentari/
MEKAR/dari berbagai sumber
Seruan Moral
Komisi Kerawam KWI
untuk Pemilu 2019
Foto: faktual.co.id
P
emilihan Umum (Pemilu) untuk memilih Presiden-Wakil terang dunia (bdk. Mat.15:13-14). Dalam konteks pemilu,
Presiden, calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD garam dan terang dunia diwujudkan dengan menjadi
Kabupaten/kota, dan DPD yang akan diselenggarakan pemilih, penyelenggara dan pengawas, serta kandidat.
pada 17 April 2019 mendatang sudah semakin dekat. Terkait Sebagai pemilih, kita perlu mencari informasi tentang
hal ini, Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja kandidat yang akan dipilih dan partai politiknya, mencoblos
Indonesia (Kerawam KWI) menyampaikan seruan moral secara benar dan ikut mengawasi penghitungan suara,
kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang beragama menolak politik uang, serta memilih kandidat yang menolak
Katolik. radikalisme dan intoleransi serta mengamalkan Pancasila dan
Dalam seruannya, Mgr Vincentius Sensi Potokota Bhinneka Tunggal Ika.
selaku Ketua Komisi Kerawam KWI bersama RD Paulus
Christian Siswantoko yang menjabat sebagai Sekretaris Kampanye bersih tanpa berita bohong
Komisi Kerawam KWI mengingatkan bahwa umat Katolik Jika ada umat Katolik yang menjadi kandidat, diimbau
adalah bagian dari bangsa Indonesia yang dipanggil untuk agar berkampanye bersih tanpa mengumbar kebencian
ikut menghidupi, merawat, dan mengupayakan kehidupan dan menyebar berita bohong, mempunyai komitmen
demokrasi yang rasional, sehat, dan bermartabat. memperjuangkan kepentingan umum dan Gereja Katolik.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Yang tak kalah penting adalah para kandidat perlu memiliki
secara saksama: kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka
Pertama, yaitu meyakini bahwa politik itu pada dasarnya Tunggal Ika. Mgr Sensi juga menyerukan pentingnya bagi
baik karena sarana untuk mewujudkan kesejahteraan seorang kandidat yang bersih dari cacat hukum dan moral.
bersama (bonum commune). Politik dalam dirinya sendiri Selain itu apabila ada umat Katolik yang memiliki peranan
mengandung nilai-nilai luhur seperti pelayanan, pengabdian, sebagai Penyelenggara dan Pengawas Pemilu (KPU, Bawaslu,
pengorbanan, keadilan, kejujuran, ketulusan, solidaritas, dan DKPP), perlu menekankan pentingnya memahami dan
kebebasan, dan tanggung jawab. melaksanakan secara konsisten undang-undang pemilu serta
oleh karena itu dunia politik harus diisi oleh orang-orang aturan yang berlaku. Selain itu, apabila ada umat Katolik
yang berkualifikasi, mempunyai kapasitas, loyalitas, integritas, yang bertindak sebagai penyelenggara dan pengawas
dan dedikasi yang tinggi dalam mengemban jabatan dan pemilu diminta untuk bekerja secara profesional dan netral,
menggunakan kekuasaan. Pemilu harus dilaksanakan dalam melayani masyarakat, kandidat dan partai politik secara
batas-batas moral sehingga kehidupan bersama yang lebih baik, memberikan informasi yang cukup dan akurat kepada
baik akan menjadi nyata (bdk. Gaudium et Spes no.74). masyarakat terkait dengan pemilu, dan menegakkan kode
Kedua, bangsa ini membutuhkan orang-orang yang etik penyelenggara pemilu secara konsisten.
cerdas dan baik untuk menjadi pemimpin. Mereka hanya Pada akhirnya, dalam Seruan Moral tersebut Komisi
akan bisa menjadi pemimpin kalau kita yang memilih. Kerawam KWI mengajak seluruh umat Katolik untuk ikut
Memilih untuk tidak memilih (golput) sama artinya menciptakan suasana yang aman dan damai pada sebelum,
membiarkan bangsa ini dikuasai oleh siapapun, termasuk saat dan sesudah pemilu berlangsung dengan tidak
orang-orang yang ingin merongrong Pancasila dan terprovokasi oleh berbagai ajakan, ajaran, dan tawaran yang
meruntuhkan negeri ini. mengarah pada munculnya konflik dan perpecahan dalam
Ketiga, Mgr Sensi juga menekankan bahwa umat Katolik masyarakat. • mirifica.net
dipanggil dan diutus oleh Allah untuk menjadi garam dan
Persiapan
berbagai sumber. Mulai dari sumber konvensional seperti
media cetak, koran, brosur, majalah, hingga internet,
semua bisa diakses dengan mudah. Artikel atau tips ini
Pernikahan
penulis sampaikan dengan meninjau dari sisi persiapan
acaranya, berdasarakan pengalaman penulis yang telah
aktif membantu para pengantin sejak tahun 2005.
M
ayoritas calon mempelai masih sering galau dalam mempersiapkan pesta pernikahannya, meskipun secara mental
mereka siap dan serius. Terlebih jika banyak anggota keluarga atau sahabat yang ingin turut membantu atau
sekedar memberi saran, akan membuat mereka semakin “bingung”. Dalam budaya di Indonesia, keterlibatan orang
tua dalam mempersiapkan pernikahan putra putrinya masih sangat dominan, karena biaya pernikahan umumnya masih
menjadi beban mereka. Namun demikian, tidak jarang hal ini menimbulkan konflik tersendiri, terlebih jika calon pengantin
memiliki selera yang bertentangan dengan keinginan orang tua. Untuk mengurangi dampak atau konflik yang tidak perlu,
ada baiknya para calon pengantin mempersiapkan diri, seperti tips di bawah ini:
1. Waktu ideal untuk kecukupan makanan, baik buffet 6. Pilih vendor entertaiment dan
mempersiapkan pesta pernikahan maupun gubukan. Mereka akan jenis musik yang sesuai dengan
adalah minimal 6 bulan. Sisihkan memilihkan menu menu yang pantas. suasana pesta yang akan dibangun.
waktu yang cukup untuk persiapan Pilih menu yang sesuai dengan Pada umumnya, musik-musik yang
tersebut. usia rata-rata tamu undangan, dan lembut, sangat tepat untuk mengiringi
selalu libatkan orang tua dalam sebuah pesta pernikahan. Perhatikan
2. Pilih lokasi gedung (jika pemilihan menu masakan, karena juga sound system dan peralatan
diadakan di gedung), yang mampu orang tua umumnya sudah sangat serta penyanyi yang akan ditampilkan.
dijangkau oleh para tamu, tidak berpengalaman dalam menilai rasa. Hiburan yang sopan dan elegan akan
macet, lahan parkir luas, keamanan menjadi nilai tambah pada suksesnya
terjamin, fasilitas listrik memadai, 4. Sesuaikan dekorasi pelaminan sebuah pesta pernikahan, khusunya
tersedia genset dan tenaga operator dengan konsep pakaian yang akan tampilan musiknya. Pilihlah lagu yang
yang stand by saat acara. Pastikan AC digunakan. Pakaian daerah atau bisa dinikmati oleh semua orang.
dalam kondisi baik, dan kebersihan gaya internasional; tentulah dekorasi
toilet harus terjamin. pelaminan akan menyesuaikan. 7. Master Of Ceremony (MC)
Mintakan detail sketsa gambar berikut wedding organizer (WO)
3. Pilih dan lakukan survei pelaminan berikut bunga dan dengan jam terbang yang memadai,
mengenai catering yang akan peralatan lain. Bunga merupakan tentu akan memperlancar jalannya
anda pakai. lihat rekam jejak melalui bagian romantis, dan cara yang indah acara. Penting sekali bagi para
wawancara dengan orang yang pernah untuk membangun suasana pesta pasangan pengantin untuk melakukan
menggunakan jasa catering tersebut. yang menawan, untuk itu Anda pengamatan dengan mendatangi
Ketika melakukan survei, datanglah perlu melakukan konsultasi dengan sebuah acara di mana MC dan Wo
saat jam ramai, misal pukul 12.00. perangkai bunga. tersebut bertugas. Hal tersebut akan
Saat itulah akan terlihat bagaimana kru menjadi patokan dan sebagai bahan
catering melaksanakan tugas, mulai 5. Pilih vendor fotografer yang masukan ketika anda memilih MC
dari penyajian, pengisian makanan, telah berpengalaman. Tampilan dan Wo yang gesit dan bertanggung
dan clear up. Anda bisa menilai. foto atau album foto, adalah bagian jawab untuk menyukseskan acara
Kunjungan ke dapur tempat terakhir yang masih bisa dinikmati, pernikahan Anda. •
pengolahan makanan adalah hal yang takala dekorasi pelaminan sudah
positif, kita dapat memastikan bahwa dibongkar dan makanan catering
proses memasak dilakukan secara baik sudah dicerna. lihat portofolio dan
dan benar. jenis kamera yag digunakan oleh
Catering yang profesional, fotografer. Mintalah penjelasan kepada
akan membantu menghitung soal fotografer tentang hal-hal di atas.
Marcus Tri Djoko S
Alfa Omega Event Planner & Organizer
Setangkai Mawar
untuk Bangsa
B
ermula dari pertemuan para Pastor dan Pendeta
di ruang rapat Katedral pada akhir bulan Januari
tercetuslah ide untuk mengumpulkan Orang Muda
Katolik dan Kristen. Rencana awal kegiatan ini akan
dilaksanakan pada 15 Februari atau sehari setelah hari
Valentine. Namun, kenyataannya dilaksanakan pada 2 Maret
2019. Waktu yang sangat singkat untuk mengumpulkan
orang muda. Usulan saat itu adalah mengadakan kegiatan
dengan tema setangkai mawar untuk bangsa. Tema ini
diajukan oleh RD.Mikail Endro Susanto, pastor Vikaris Paroki
BMV Katedral sekaligus ketua komisi HAAK Keuskupan
Bogor.
Gagasan tema ini berlatar belakang hari kasih sayang
(valentine) yang mengandung nilai filosofis yaitu memberikan
kasih untuk bangsa dengan simbol setangkai mawar
yang ditancapkan sebagai komitmen dan konsistensi
untuk negara. Kasih kepada bangsa dan negara adalah Kegiatan talkshow. (Foto: Ita Marthania)
seperti kasih kita kepada Allah. Kasih kepada bangsa dan
negara mutlak diberikan oleh warga negaranya. Dengan dan negara. Orang Muda Katolik dan Kristen perlu dibantu
memberikan cinta kasih kepada bangsa, maka bangsa ini untuk memiliki pemahaman yang benar tentang hidup
akan menjadi bangsa yang bermartabat di mata dunia. berbangsa dan bernegara. Orang Muda Katolik dan Kristen
Sasaran yang dipilih dalam acara ini adalah orang muda tidak mungkin berjalan sendirian untuk memahami ideologi
milenial. Orang Muda Katolik dan Kristen pada era milenial bangsa dan negara. Gereja perlu menemani mereka dalam
ini diajak untuk membangun kesadaran mereka sebagai anak menumbuhkan kesadaran dan semangat nasionalisme bagi
bangsa. Hal ini menjadi salah satu perhatian pastoral Gereja Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Katolik dan Kristen karena ada keprihatinan bersama bahwa Tidak mudah mengumpulkan Orang Muda Katolik
orang muda memiliki sikap apatis terhadap kehidupan dan Kristen yang padat dengan kegiatan. Namun,
berbangsa dan bernegara. Kesadaran ini mesti diawali oleh koordinator yang telah membentuk panitia tetap berusaha
Gereja secara umum dalam memberikan perhatian terhadap maksimal dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.
pastoral orang muda agar memiliki nasionalisme yang kuat. Setelah bersusah payah, akhirnya terkumpullah panitia
Maka, dalam pertemuan itu, Pendeta Arif Multi Ardania perwakilan dari semua organisasi pemuda dan organisasi
dari Gereja Sidang Jemaat Allah dan Pastor Vikaris Paroki kemahasiswaan dari berbagai denominasi Gereja Katolik dan
Katedral sekaligus pastor moderator OMK Dekanat Tengah Kristen. Sebanyak 14 perwakilan Orang Muda Kristen dan
RD Marselinus Wisnu Wardhana terpilih sebagai koordinator Katolik menjadi panitia.
untuk mengumpulkan Orang Muda Katolik dan Kristen. Setelah disepakati dalam tiga kali pertemuan, ditetapkan
Para pastor dan pendeta yang hadir sangat sadar bahwa 2 Maret sebagai momen berkumpulnya Orang Muda Katolik
orang muda harus memupuk cinta kasih kepada bangsa dan Kristen untuk berikrar setia terhadap NKRI. Kegiatan
tersebut dilaksanakan di Gereja Sidang Jemaat Allah
Mengenang
Kabar Sukacita
di
Santa Casa
Foto-foto: Dok. Pribadi
Oleh: RD Habel Jadera
Para saudara terkasih, tanggal 25 Maret 2019 ini, tepat pada Hari Raya Kabar Sukacita, Paus
Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi sebuah tempat ziarah di Kota Loreto – Italia yang dikenal
dengan nama Santuario della Santa Casa di Loreto. Dalam bahasa Indonesia, tempat ini disebut Tempat
Ziarah Rumah Kudus, Loreto. Untuk selanjutnya penulis akan menggunakan isilah Santuario.
Mengapa disebut Rumah Kudus? Lalu mengapa Paus menyempatkan diri untuk berkunjung tepat
di Hari Raya Kabar Sukacita? Dalam rubrik ini, penulis akan mengajak para pembaca setia Mekar untuk
menelusuri jejak-jejak iman yang terdapat di Santuario tersebut.
l
oreto adalah sebuah kota kecil di Propinsi Ancona, menjadi sangat penting karena di dalamnya terdapat
Regio Marche, Italia yang berpenduduk sekitar “Santa Casa” atau Rumah Suci, yang berdasarkan studi
11.000 jiwa. loreto terletak di atas sebuah bukit sejarah dan arkeologi, adalah Rumah Bunda Maria di
yang berhadapan langsung dengan laut Adriatik. Karena Nazareth.
itu, loreto juga dikenal sebagai Pintu Masuk Maritim di Rumah Maria ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama
zamannya. Tepat di pusat kota tersebut, terdapat sebuah berbentuk seperti gua yang terbelah, berlokasi di Basilika
Santuario yang menjadi pusat bagi seluruh kehidupan kota; Kabar Sukacita di Nazareth; dan bagian kedua terdiri dari
baik sebagai pusat ekonomi maupun pusat seni dan iman. dinding batu yang menjadi penutup gua tersebut. Di rumah
Seperti di berbagai kota suci lainnya di Italia, di pusat inilah, Perawan Maria menerima kunjungan Malaikat
kota loreto juga terdapat sebuah Basilika (Gereja yang Gabriel dan menerima Kabar Sukacita.
Besar) yang dikhususkan bagi Bunda Maria. Basilika ini
Mengembangkan Bakat,
Menjalankan Panggilan
K
omunitas yang baik adalah komunitas yang mampu
membuat setiap pribadi yang bergabung di dalamnya
dapat bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang menuju ke arah yang lebih baik daripada sebelumnya.
Semangat Muda
Foto-foto: Brillante Production
untuk Gereja
K
aum muda Paroki Keluarga Kudus Cibinong yang meliputi Rekat, oMK,
dan KKMK pada tanggal 2 Maret 2019 mengadakan Ekaristi Kaum
Muda (Miskamu 2019) di Gereja Keluarga Kudus Cibinong dengan tema
“Bersama orang Muda Membangun Gereja”. Sub tema acara ini adalah “Aku
Muda, Hatiku Untuk Gereja”.
Perayaan Ekaristi Kaum Muda ini dipimpin oleh Ketua Komisi Kepemu-
daan Keuskupan Bogor RD Robertus Ari Priyanto sebagai Selebran Utama,
didampingi Pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong RD Agustinus Suyatno,
Pastor Vikaris PKKC RD Alfonsus Sombolinggi, Direktur Pendidikan Seminari
Menengah Stella Maris RD Jeremias Uskono, dan Romo Gusti dari Hambal-
ang. Semua pelayan liturgi dalam Perayaan Ekaristi ini merupakan kaum
muda PKKC. dan doa umat didoakan dengan 6 bahasa daerah yaitu, Jawa,
Flores, Sunda, Batak, Toraja, dan Betawi yang juga dibawakan oleh Kaum
Muda PKKC.
Acara ini merupakan lanjutan dari acara Cibinong Youth Day yang
diadakan pada bulan oktober 2018. Tujuan dari acara ini adalah membangun
semangat orang muda untuk dapat lebih berpartisipasi aktif di lingkungan,
wilayah, maupun di Pparoki. Persiapan dari acara ini bisa dibilang singkat,
karena hanya dilaksanakan dalam waktu selama 6 minggu saja.
Acara yang dihadiri lebih dari 700 kaum muda se-PKKC ini tidak hanya
berupa Ekaristi Kaum Muda saja, tetapi juga dilanjutkan dengan pentas seni
yang dihadiri oleh beberapa bintang tamu, yaitu Five Percent, Komika Bintang
Bete, Petrus Mahendra, dan tentunya band-band dari Kaum Muda PKKC serta
beberapa Kaum Muda dari Paroki di Dekanat Tengah.
Untuk mendata peserta, panitia menggunakan Google Form sebagai
media pendaftaran. Sosialisasi di Paroki dan di Stasi St Vincentius Gunung
Putri adalah salah satu strategi panitia untuk mempromosikan acara ini agar
kaum muda di Paroki dan di Stasi St Vincentius mengetahui akan adanya
perhelatan Ekaristi Kaum Muda yang dilanjutkan dengan pentas seni ini. •
Matheus Rico Herjuno/MEKAR
Pembukaan
#Sinode2019
Paroki St Joannes Baptista, Parung
22 Februari 2019
Sinode
Tingkat Paroki
Paroki Serang, Semplak, Herkulanus,
Rangkasbitung, Sukasari
S
etelah berkat penutup dalam Perayaan Ekaristi selama dua hari, dan pada hari ke-3, saya perdengarkan ke
pembukaan Sinode 2019, enam pemuda-pemudi beberapa OMK Keuskupan Bogor. Respons mereka yang
berpakaian serba hitam maju satu per satu menuju sangat bersemangat membuat saya semakin semangat juga.
area pementasan. Satu di antara mereka berjalan tertatih, Jadi, saya langsung kirimkan contoh lagunya ke Bapa Uskup
wajahnya lesu, seluruh tubuhnya terikat rantai. Sementara dan langsung diterima saya senang lagu ini bisa menjadi
itu, lima lainnya mulai mengucapkan kalimat demi kalimat theme song Sinode dan dinyanyikan oleh seluruh kalangan.
yang mendeskripsikan diri mereka sebagai representasi dari Saya berharap lagu ini dapat menjadi suatu media untuk
lima panca indra. Suara mereka menggelegar melawan menyatukan umat bersama,” tutur RD Habel.
riuhnya derai hujan. Perlahan-lahan, kelima ‘panca indra’ itu Sebelum Misa dimulai, seluruh tamu yang hadir
menghampiri sang pemuda yang terikat rantai, menyatukan menyaksikan drama bertajuk “Potret 70 Tahun Perjalanan
usaha mereka untuk membebaskan ikatannya. Keuskupan Bogor”. Drama ini mengisahkan awal mula
Enam pemuda tersebut adalah kelompok OMK Theatrical berdirinya Keuskupan Bogor. Selain Perayaan Ekaristi
Paroki St Joannes Baptista Parung. Dalam pembukaan yang dipimpin oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur bersama
Sinode 2019 Keuskupan Bogor di Gereja Paroki Parung para imam Keuskupan Bogor, pembukaan sinode ini juga
pada Jumat (22/2/2019) lalu, mereka mempersembahkan dimeriahkan oleh berbagai penampilan dari para murid
visualisasi teatrikal dari Sinode 2019 Keuskupan Bogor. Sekolah Marsudirini, OMK St Joannes Baptista Parung, dan
Berbekal ide dari Pastor Paroki Parung RD Yustinus Joned OMK BMV Katedral Bogor.
Saputra, keenam OMK berusia belasan tahun ini berlatih dan Nuansa gembira juga semakin kuat dengan lantunan
mempersiapkan diri selama tiga minggu. Dalam prosesnya, lagu-lagu merdu yang dibawakan oleh Wonderful Choir dari
mereka dilatih oleh Mas Dinar dan Romo Joned. Paroki St. Joannes Baptista Parung. “Kami senang sekali
Menurut Aegi, salah satu penampil visualisasi teatrikal ini, dapat menjadi bagian dari acara besar Keuskupan Bogor
mereka terinspirasi dari banyaknya umat yang masih belum ini. Semoga dengan sinode ini, kita semua menjadi semakin
mau keluar dari zona nyaman untuk aktif melayani di Gereja. sehati sejiwa!” ungkap Nila Saragih, salah satu anggota
Para umat ini dilambangkan dengan pemuda yang terikat Wonderful Choir.
rantai, yang kelima panca indranya belum mau bekerja sama,
sehingga ia pun hidup dalam kungkungan. Visualisasi ini pun Ruang perjumpaan yang luas
menyuarakan harapan mereka bagi Sinode 2019 Keuskupan Sinode 2019 Keuskupan Bogor akan dilaksanakan selama
Bogor. “Melaui visualisasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa satu tahun, mulai dari tingkat paroki, dekanat, hingga
gerakan umat Keuskupan Bogor bisa berdampak besar jika keuskupan. Seluruh proses sinode ini diawasi dan diarahkan
semuanya mau keluar zona nyaman, menyatukan kontribusi oleh Bapa Uskup Mgr Paskalis Bruno Syukur, dibantu dengan
untuk Keuskupan Bogor,” ujar Aegi. beberapa imam, suster, bruder, dan umat awam sebagai
panitia. Tim panitia ini terdiri dari tim pengarah (steering
Penuh kegembiraan dan berkat committee/SC) dan tim pelaksana (organizing committee/
Pembukaan Sinode 2019 Keuskupan Bogor yang OC).
diselenggarakan di Paroki St Joannes Baptista lalu Tim SC merupakan penyusun konsep sekaligus pengarah
meninggalkan kesan istimewa bagi para umat yang proses dan hasil sinode. Tim ini terdiri dari RD Yohanes
hadir. Hujan deras yang mengiringi Perayaan Ekaristi Driyanto, RD Jatmiko, RD Habel Jadera, dan Anton Sulis
tidak mengurangi sukacita atas perjumpaan antarumat sebagai Koordinator. Menurut Anton Sulis, sinode kali ini
se-Keuskupan Bogor ini. Mereka berbondong-bondong sengaja dibuat berjenjang dan dalam rentang waktu setahun
menyerbu papan tanda tangan Komitmen Bersama untuk untuk memberi ruang keterlibatan seluas-luasnya bagi
Sinode, bahkan ikut bergoyang bersama mengikuti irama sebanyak-banyaknya umat untuk mengalami perjumpaan.
lagu tema Sinode 2019 Walking Together dan lagu daerah Dengan demikian, umat memiliki cukup waktu untuk
Maluku Tobelo. menggali ide dan sumber kesegaran baru bagi karya pastoral
Menurut RD Habel Jadera, pencipta lagu Walking selanjutnya.
Together, inspirasi lagu ini berasal dari tema Sinode 2019 “Bagi semua umat beriman, semoga semua membawa
sendiri, yaitu ‘Sukacita sebagai Communio yang Injili, serta dalam doa masing-masing agar Sinode 2019 dapat
Peduli, Cinta Alam dan Misioner. Isi liriknya pun sama, yakni berjalan baik dan mencapai tujuannya-terlebih agar hati
bersukacita melangkah pada Kristus, peduli terhadap sesama, semua orang berkobar-kobar dalam sukacita,” ujar Anton. •
berjalan bersama. “Proses pembuatan lagu ini berlangsung Elizabeth Janggu/Mentari
P Foto: Yongky S
erayaan Hari Perkawinan Sedunia Keuskupan Bogor ekolah Regina Pacis Bogor mengadakan lomba Desain
2019 dilaksanakan di Paroki St. Joseph Sukabumi pada Tas Ramah Lingkungan dari semua Unit (TK, SD, SMP
hari Minggu, 17 Februari 2019. Perayaan ini diikuti oleh dan SMA). Acara yang dimulai sejak 28 Januari sampai
para pasangan suami istri dari seluruh paroki di Keuskupan 16 Feruarib 2019 ini dibagi ke dalam dua kategori: kategori
Bogor. Misa dipimpin oleh Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno A (TK/SD) dan kategori B (SMP dan SMA). Tema lomba ini
Syukur sebagai selebran utama, didampingi oleh RD Yustinus adalah “Cintailah Bumi dan Kurangi Sampah".
Dwi Karyanto, RD Alfonsus Sutarno, RD Markus Lukas, Senin (25/2) adalah pengumuman pemenang lomba
RD Antonius, RD Dominikus Savio Tukiyo, RD Agustinus sekaligus pembagian hadiah pemenang untuk semua
Hardono, RD Kurniadi, RD Paulus Haruna, dan Pater kategori. Pengumuman disampaikan saat upacara bendera
Bonefasius OFM. di Aula SMP RP. Para dewan juri yang terdiri dari semua
Mgr Paskalis menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru seni rupa TK, SD, SMP dan SMA, telah memutuskan 5
peserta karena telah berkenan hadir untuk merayakan Hari pemenang setiap kategori. Untuk kategori A, Juara 1 Sava
Perkawinan Sedunia bersama para pasutri dari seluruh Ozora (TK-A5), Juara 2 Daniel N (SD-VC), Juara 3 Angeline
Keuskupan Bogor. Dalam homilinya, ia menyampaikan VP (TK-A2), Harapan 1 Gwen Sharon (TK-A4), dan Harapan
bahwa hari itu adalah hari di mana pasutri meyakini satu 2 Audrey (SD-2A). Untuk kategori B, Juara 1 Bernadeth
pilihan hidup untuk menikah. Dengan memilih untuk Astried (XII Ips 3), Juara 2 Abelia Cinkatari (XII IPS 2), Juara
menikah, berarti mereka hanya memilih satu saja, baik istri 3 Marciana Aurora (VII F), Harapan 1 Maria Kezia (XI IPS 2),
maupun suami, untuk selamanya. dan Harapan 2 Felisita Nata (XII IPS 3).
Mgr Paskalis juga berpesan agar pasangan suami istri Kepala SMP Agnes Atik Susilawati S.Pd. selaku ketua
selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Pasutri diajak panitia lomba desain tas ramah lingkungan ini mengatakan
untuk dapat menunjukkan kekhasan sebagai pasangan bahwa lomba desain tas ini adalah sebagai bentuk aksi
Katolik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan “talk about nyata Sekolah Regina Pacis dalam mendukung pengurangan
Jesus and talk to Jesus”. Artinya, pasutri hendaknya selalu sampah plastik di bumi ini. Selain itu, kegiatan ini juga
menyampaikan berita tentang Yesus Kristus, menjadi kabar mendukung program pemerintah Kota Bogor dalam
gembira bagi sesama, dan selalu berdoa kepada Yesus. pengurangan sampah plastik. Menurut Ibu Atik, hasil
Dengan demikian, pasangan suami-istri dapat memancarkan karya pemenang lomba ini akan dicetak menjadi tas ramah
Gereja rumah tangga sesuai dengan tema WMD tahun 2019, lingkungan resmi di Sekolah Regina Pacis Bogor.
yakni “Pasutri memancarkan Ecclesia Domestica”. Sr Christina Sri Murni FMM selaku Ketua yayasan
Misa Hari Perkawinan Sedunia di Sukabumi ini Regina Pacis FMM juga menyampaikan terima kasih dan
juga menjadi istimewa karena adanya pembaruan janji mengapresiasi 172 siswa yang mengikuti lomba ini. Ia
perkawinan. Seolah mengulang kembali momen-momen berharap agar ke depannya ada lebih banyak lagi siswa
pengucapan janji suci di hari perkawinan mereka, pasutri yang berpartisipasi. “Melalui lomba ini, kita harus semakin
mengucapkan tiap kalimat dengan penuh keyakinan dan peduli terhadap lingkungan sekolah maupun bumi kita,
rasa haru. Pada seruan tobat, pasutri juga berdiri saling terutama terhadap bahaya sampah plastik sejak sekarang,”
berhadapan untuk merenungkan kembali perjalanan ujar Sr Christina dalam sambutan singkatnya.
kehidupan mereka. Pada akhir Perayaan Ekaristi, terdapat Pada kesempatan ini juga, setiap pemenang lomba
perwakilan keluarga yang sharing mengenai bagaimana diberikan hadiah berupa uang tunai serta sertifikat. Hasil
perjalanan hidup berkeluarga, dilanjutkan dengan acara karya para peserta maupun pemenang juga dipamerkan di
ramah tamah. • Donny/Komsos St Joseph Sukabumi Aula SMP RP selama satu minggu. • Yongky
Alumni Bersinergi,
Kuatkan Hidup Keluarga
Foto: Yanuar
S
ebanyak 135 peserta yang terdiri dari alumni Priskat mengutamakan kebersamaan. Kesatuan hati dalam Yesus
beserta istri yang telah ikut Camp Wise Woman (ada akan mampu terwujudkan bila itu bisa sungguh disadari
juga yang belum ikut) bersama dengan anak-anak dan dihayati. Kesatuan yang kuat dimulai dalam keluarga.
(sekitar 20 anak) berkumpul bersama dalam kegiatan yang Kegiatan ini rencananya akan menjadi kegiatan
diberi nama komsel gabungan di gedung Puspas Lantai 4 rutin sebagai sarana untuk menjalin kasih antaralumni.
pada Kamis (7/03/2019). Tim aftercamp menjadi panitia Harapannya, para alumni Priskat dan Wise Woman mampu
kegiatan ini. membangun bukan hanya kehidupan keluarga yang lebih
Dengan tema UNITED WE ARE STRONG, kegiatan baik, tetapi juga semangat komunitas hidup beriman yang
jumpa alumni Priskat dan Wise Woman ini pertama kalinya sungguh saling peduli dan meneguhkan. Acara ini seperti
digelar. Pasutri (Bro) Ferry Boen dan (Sis) Ayi memimpin menjadi ajang nostalgia antaralumni. Mereka yang tadinya
jalannya acara dengan dasar biblis 1 Petrus 5:8 “ Sadarlah belum saling mengenal, di akhir acara bisa menjadi akrab
dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling dan menjadi teman perjalanan iman bagi masing-masing
sama seperti singa mengaum-aum dan mencari orang keluarga. Salah satu peserta, (Bro) Andre JNE melantunkan
yg dapat di telannya” mengantar semua keluarga untuk sebuah puisi cinta yang sarat mana bagi kehidupan
saling peduli, saling menjaga, saling menguatkan dan bekeluarga saat ini. • Yanuar/RD David
70 Tahun Paroki Cipanas, gratis, dan lain-lain. Puncak acara HUT ini adalah Perayaan
Tanda Damai dan Toleransi Ekaristi.
Sebanyak 16 imam hadir dalam Misa. RD Monang
(Sekretaris Keuskupan Bogor) hadir mewakili Bapa Uskup
dan menjadi selebran utama. RP Widi OFM, RP Haryo OFM,
RD Endro, RP Lauren Tueng OFM, RP Gabby OFM, RP
Anton OFM, RP Bone OFM, RP Alex OFM, RP Alfons OFM,
RP Martin Harun OFM, RP Robby OFM, RD Hadi, RP Agung
O Carm, RP Yosef Tote OFM, dan RP Patrice CSE menjadi
konselebran. Para imam ini merupakan imam yang berasal
dari Paroki Cipanas maupun mereka yang pernah bertugas
di paroki ini.
Foto: Gema Suci
K
Cianjur). “Usia 70 tahun Paroki Maria Para Malaikat
ita yang Bersyukur, Bersatu dan Berbagi menjadi Cipanas, itu menandakan bahwa kita selama ini hidup
tema yang diangkat dalam HUT ke-70 Paroki Santa berdampingan dengan saudara yang lain dengan penuh
Maria Para Malaikat, Cipanas (Minggu, 3/2/2019). toleransi dan damai,” jelas KH Cepi dalam sambutannya.
Paroki ini menggelar HUT dengan persiapan yang telah Berbagai acara hiburan, pengundian kupon, pemutaran
dilakukan setahun sebelumnya. Sejak Agustus 2017, video profil Paroki Cipanas dan makan bersama menjadi
Paroki Cipanas menggelar berbagai kegiatan seperti Susur pelengkap acara syukur ini. Semoga lewat kegiatan besar
sungai, pungut sampah, donor darah, seminar Kitab Suci, ini, kita semakin bangga sebagai umat Gereja Katolik
Novena, renungan AAP/APP, seminar Bunda Maria, ziarah yang semakin bersyukur, selalu bersatu dan mau berbagi,
serta membersihkan makam dan gereja, jalan santai, lomba ditengah toleransi hidup beragama. • Yuli/Gema Suci
olahraga, lomba memasak, senam tobelo, pengobatan
K
ongres XX Wanita Katolik RI telah berlangsung di Kerja yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di daerah
Jakarta pada 29 Oktober – 1 November 2018 dengan masing-masing.
mengambil tema “Wanita Katolik RI Ambil Bagian
Berjuang mewujudkan Indonesia Sejahtera, Bermartabat dan Menanggapi hasil lewat program kerja
Berkeadilan Sosial dalam Bingkai Kebinekaan”. Kongres yang Wanita Katolik RI DPD Keuskupan Bogor melakukan
dihadiri oleh lebih dari 500 orang yang terdiri dari utusan, sosialisasi Hasil Kongres XX Wanita Katolik RI pada hari
peninjau dan penasihat rohani dari 35 DPD dari seluruh Minggu, 17 Maret 2019 bertempat di Gedung Pusat Pastoral
Indonesia serta undangan ini secara resmi dibuka oleh Keuskupan Bogor. Acara yang dihadiri oleh total kurang lebih
Presiden Republik Indonesia Bp Ir. H. Joko Widodo. 410 orang dari 134 ranting dari 22 cabang di wilayah kerja
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia yang berdiri DPD Keuskupan Bogor ini diawali dengan menyanyikan lagu
sejak tahun 1924 telah membuktikan sebagai organisasi Indonesia Raya dan Mars WKRI.
yang semakin matang dan selalu siap menghadapi tantangan Pemapar pertama adalah Ketua Presidium Wanita Katolik
zaman, ikut serta secara aktif dalam membangun negara RI DPD Keuskupan Bogor Ibu MF Nining dan Presidium I
dan senantiasa berada di sisi Gereja, bergandeng tangan Ibu Feria Arum yang menyampaikan Serba-serbi Kongres
dan menjalani perutusan melakukan pelayanan kepada yang XX, dilanjutkan dengan Paparan Hasil Kongres dari Komisi
tersisih dan membutuhkan. Program Pengembangan dan Peningkatan Organisasi ,
Selama empat hari berkongres, selain dilakukan Komisi Perubahan AD-ART dan Komisi Program Kerja.
pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban Kepengurusan Hasil Kongres XX kemudian diejawantahkan dalam
Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia strategi dan program-program, terutama untuk peningkatan
Masa Bakti Tahun 2013 – 2018, juga dilakukan sidang-sidang kualitas organisasi yang bertujuan agar organisasi menjadi
Komisi membahas Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran lebih lentur dan berdaya guna dalam menghadapi tantangan
Rumah Tangga tahun 2018, Program Pengembangan dan zaman, dan luwes dalam menanggapi perkembangan situasi
Peningkatan Kualitas Organisasi, dan Strategi dan Program ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Program-
Kerja Nasional. program kerja yang dirancang berfokus pada sasaran
Kongres XX merespons beberapa isu keprihatinan, yaitu prioritas yang mengacu pada isu keprihatinan.
radikalisme dan terorisme yang meningkat, lingkungan Program-program yang sudah disampaikan akan menjadi
Hidup yang semakin menurun kualitasnya, dan korupsi yang panduan bagi Wanita Katolik RI DPD Keuskupan Bogor dan
semakin menggurita dan menyeluruh. cabang-cabang di wilayah kerjanya untuk menyusun program
Hasil dari sidang komisi-komisi tersebut kemudian kerja dan kegiatan/ karya nyata sesuai perkembangan
disahkan dan dibawa oleh para utusan untuk disosialisasikan situasi dan kondisi daerah masing-masing. • Humas WKRI DPD
dan digunakan sebagai panduan untuk menyusun Program Keuskupan Bogor
“S
erviens Domino Cum Omni Humilitate” yang keluarga Katolik.
artinya “Pelayanan Kepada Tuhan dengan Segala Ia juga mengatakan bahwa jubah adalah tanda menjadi
Kerendahan Hati”, menjadi motto enam frater pelayan Tuhan. Maka, para Frater terjubah diharapkan
Tahun Orientasi Rohani (TOR) yang menerima jubah di mau terus berusaha mempertahankan hidup rohani dan
Seminari Tinggi Petrus-Paulus Keuskupan Bogor pada Sabtu, komitmennya. Ia juga berpesan agar para calon Imam
2 Februari 2019. Keenam frater tersebut adalah: senantiasa berdoa memohon agar semakin dimampukan
1. Frater Yulius Simson Ericson Simanjuntak dalam melayani Tuhan.
(Ciampea, Paroki BMV Katedral Bogor) Fr Yulius Simson Ericson merasa bersyukur karena
2. Frater Gregorius Lorenzy Manek diberikan kesempatan untuk dapat terus melayani di
(Paroki St Markus Depok Timur) Keuskupan Bogor. Baginya, jubah yang kini ia pakai bukanlah
3. Frater Julius Vincent Pratama Duslam simbol kemegahan tetapi sebuah pengingat bahwa mereka
(Paroki Kristus Raja Serang) harus seperti Yesus untuk terus bersikap rendah hati dalam
4. Frater Henrikus Ageng Pranowo melayani.
(Paroki Arnoldus Jansen Bekasi)
5. Frater Alexander Editya Pribadi Pentingya Peranan Keluarga
(Paroki St Markus Depok Timur) Melalui dukungan, orang tua ikut berperan penting
6. Frater Benediktus Hasiholan Gultom bagi pertumbuhan dan perkembangan hidup anak-anak
(Ciampea, Paroki BMV Katedral Bogor) mereka, tidak terkecuali para orang tua dari para Frater
Penjubahan tersebut diadakan dalam Perayaan Ekaristi yang tengah menempuh jalan panggilannya menjadi
yang dilakukan secara konselebrasi oleh RD Yustinus Monang calon Imam Keuskupan Bogor. Oleh karena itu, Romo Iko
Damanik yang menjadi selebran utama, didampingi oleh RD mengatakan bahwa amatlah penting bagi para orangtua
Nikasius Jatmiko selaku Rektor seminari tinggi, RD Robertus untuk mengambil bagian dalam memberikan dukungan
Untung Hatmoko selaku Direktur Tahun Orientasi Rohani dan perhatian bagi putra mereka yang tengah menempuh
seminari tinggi dan RD Habel Jadera selaku Pendamping pendidikan di seminari.
Teologan seminari tinggi. Perayaan penjubahan keenam frater Tahun Orientasi
Bertepatan dengan perayaan Pesta Yesus Rohani tahun ini merupakan salah satu rangkaian dari
Dipersembahkan di Kenisah, Romo Monang dalam homilinya pelaksanaan Hari Orang tua. Dalam kegiatan tersebut
mengatakan bahwa setiap orang yang mempersembahkan para orang tua dan para Frater diajak untuk membangun
diri bagi Tuhan akan dikuatkan. Begitupun dengan communio sebagai satu keluarga besar. Kegiatan ini menjadi
keluarga yang menyerahkan para putranya sebagai calon penting karena para orang tua diajak untuk lebih mengenal
imam, mereka akan dikuatkan dan menjadi keluarga yang seperti apa pendidikan dan kegiatan yang dilakukan oleh
berbahagia. Teladan Maria dan Yosef dapat dijadikan anak-anak mereka. • Maria Dwi Anggraeni/MEKAR
sebagai suatu sikap iman yang dapat diikuti oleh keluarga-
P
aroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Kotawisata adalah lagu Komuni. Tujuannya tidak lain adalah untuk
akan menyelenggarakan Konser Musik Gereja pada memperluas referensi lagu komuni yang dapat digunakan
tanggal 1 Mei 2019. Konser Musik Gereja yang dalam Perayaan Ekaristi. Pemilihan lagu juga tidak
bertajuk HARMoNY IN CoMMUNIoN ini, memiliki makna mengabaikan kaidah musik liturgi, dengan mengedepankan
kesatuan atau keterikatan dalam persekutuan, yang turut aneka jenis musik Gereja Katolik, yaitu Gregorian, Polifoni
bersinergi dengan tema Sinode II Keuskupan Bogor. Secara Suci, dan lagu-lagu dari Puji Syukur, Madah Bakti, lagu
khusus, kesatuan dalam nada dan irama yang membawa liturgi Bahasa Inggris, serta lagu liturgi dari komposer asal
semangat dan sukacita dalam communio/persekutuan yang Indonesia.
Injili. Konser ini diharapkan dapat membawa sukacita dan Konser ini juga merupakan bentuk dukungan Gereja
menjadi pengalaman yang dapat dinikmati oleh seluruh MBSB untuk menjadi saluran berkat dalam penggalangan
penggiat musik liturgi di Paroki MBSB. dana pembangunan Gereja Hati Kudus Yesus - Jonggol.
Konser Musik ini juga merupakan puncak rangkaian Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak,
kegiatan pembinaan paduan suara dan praktisi musik mulai dari pengisi acara, umat, dan donatur, untuk bersama-
liturgi di Paroki MBSB. Proses pembinaan ini harus dilalui sama mewujudkan pembangunan Gereja Hati Kudus Yesus.
oleh seluruh peserta konser paduan suara dan pemusik Untuk itu, para hadirin yang membeli tiket konser, tidak
yang terlibat. Kegiatan diawali dengan pembinaan secara hanya turut bersukacita dalam menikmati sajian lagu-lagu
individual dalam kegiatan Choral Clinic 1 (CC1). Fokus pada yang akan ditampilkan, tapi turut serta memberikan
CC1 ini adalah untuk melatih teknik pernafasan, membentuk sumbangsih dalam pembangunan Gereja Katolik Hati Kudus
vokal yang benar, serta memproduksi choral voice dalam Yesus.
kelompok. CC1 diikuti oleh hampir 300 peserta, dengan Kesempatan luar biasa juga akan dialami dalam
dipandu oleh Benedictus Praba Adi Wibawa (Benny PAW). konser ini, di mana MC ternama Mayong Suryolaksono
Tahap selanjutnya adalah Choral Clinic 2, yaitu akan menjadi pemandu acara. Selain itu, vokalis soprano
pembinaan tentang interpretasi lagu, yakni dinamika lagu Indonesia yang melegenda yaitu Aning Katamsi juga akan
yang akan dibawakan pada saat konser. CC2 juga dipandu tampil berkolaborasi dengan kor Paroki MBSB. Arranger
oleh bapak Benny PAW, dan wajib diikuti oleh seluruh dan komposer lagu Gereja, onggo lukito, juga akan
peserta konser. Selanjutnya adalah pembinaan kolaborasi memainkan 2 komposisi organ. Ada juga Dwipa Hanggana
antara paduan suara dan pemusik. Pemusik yang dilibatkan Pratala, sebagai pemain orkestra yang kerap terlibat dalam
disini adalah oganis pemula, organis dewasa dan pemain Twilite orchestra dan Erwin Gutawa orchestra, yang akan
string. Proses ini merupakan latihan bagi dirigen untuk memeriahkan konser bersama tim ensemble string.
memimpin paduan suara dan pemusik untuk pagelaran. Mari meriahkan dan ikut menjadi bagian dalam
lagu-lagu yang akan ditampilkan dalam Konser kali ini perjalanan bersama menuju sukacita melalui musik Gereja. •
Mgr Paskalis dan RD Ridwan dalam RD Andreas Arie, RD Dion Manopo, RD Pera, dan RD Nanang mengikuti
perayaan pesta perak Yayasan Abas. (Foto: Istimewa) prosesi penerimaan sesuai adat Sanggau. (Foto: Istimewa)
Pastor dan umat bernyanyi bersama dalam acara pembukaan Mgr Paskalis bersama para fasilitator
sinode di Paroki St Thomas Kelapadua. (Foto: Aureliarani) Sinode 2019 Keuskupan Bogor. (Foto: Komsos Keuskupan Bogor)
K
onsep 100% Katolik, 100% seperti di RT, RW di mana kita tinggal, OMK Perlu Peka akan Kondisi Politik
Indonesia dari Mgr Albertus perlulah kita mengamalkan nilai-nilai Berkecimpung dan terlibat aktif di
Soegijapranata SJ terus Pancasila dan semangat nasionalisme. oMK, Brigitta berpendapat kalau oMK
digaungkan. Konsep ini mengarahkan Hal senada diungkapkan oleh harus melek politik. Tidak hanya itu,
orang-orang Katolik yang taat pada Brigitta Dwi Suryaningrum,Ketua sebagai generasi muda yang nantinya
agamanya, diharapkan juga menjadi orang Muda Katolik (oMK) dari akan menjadi penerus bangsa, oMK
warga negara yang nasionalis, yang Paroki St Petrus Cianjur. Menurutnya, perlu peka terhadap kondisi politik yang
mencintai tanah airnya. taat pada iman Katolik haruslah ada di negeri ini.
Idealnya, karena iman Katolik selaras dengan mencintai bangsa dan Ia berharap, oMK tidak
yang dimiliki, kita sebagai umat memiliki semangat nasionalisme demi bersikap apatis namun mencari
Katolik sekaligus WNI dapat bergerak mewujudkan kehidupan yang sejahtera informasi-informasi terkait para calon
melibatkan diri dalam kehidupan dan damai bagi setiap rakyat Indonesia. pemimpin negeri agar tidak terjebak
bermasyarakat. Mulai dari lingkup kecil Gadis kelahiran Cianjur, 5 Agustus dengan isu-isu hoax. Dengan pemilu
2000 ini telah memiliki hak dalam mendatang, Ia ingin Indonesia terus
Pemilu yang akan diadakan pada bulan maju dan mewujudkan keamanan
April mendatang. Ia merasa sangat dan kesejahteraan bagi setiap warga
antusias dalam menggunakan hak negaranya.
pilihnya yang ia dapatkan pertama “Semoga Pemilu yang akan
kalinya di tahun ini. “Sebagai warga diadakan pada 17 April mendatang
negara yang baik dan demi kemajuan dapat berjalan dengan lancar.
Indonesia di masa yang akan datang, Semoga Juga tidak ada lagi hoax
saya merasa perlu menggunakan hak yang bertebaran yang menimbulkan
pilih yang saya miliki dengan sebaik- kebencian antara yang satu dengan
baiknya.” tutur siswi kelas XII di SMA yang lainnnya.” harapnya. • Maria Dwi
Mardi Yuana Cianjur ini. Anggraeni/MEKAR
P
ada 17 April mendatang, Pemilihan yang kita pilih juga berperan dalam
Umum (Pemilu) akan dilaksanakan kebaikan bangsa kita” ungkap gadis
serentak dan diikuti oleh Warga yang memiliki kegemaran membaca
Negara Indonesia (WNI). Semua WNI buku ini.
yang sudah cukup usia dan memiliki
hak untuk memilih dapat menggunakan Mencermati Latar Belakang
haknya untuk kepentingan bersama Bagi mahasiswi semester 2 ini, oMK
menuju Indonesia yang lebih baik. perlu melek politik. Ia mengatakan
Banyak anak muda yang jika seharusnya orang-orang muda
memiliki kesempatan pertama dalam menanggapi dengan baik pelaksanaan
menggunakan hak pilih dalam pemilu pemilu di tahun ini dan tidak memilih
mendatang. Salah satunya adalah untuk menjadi golongan orang-orang
Josephine Paula Magnatia, atau biasa yang golput.
disapa Ephin, orang Muda Katolik lanjutnya, penting juga mengamati sejahtera dan benar-benar mewujudkan
(oMK) dari Paroki St Andreas Sukaraja visi dan misi para calon pemimpin kebaikan yang akan dirasakan oleh
ini mengungkapkan jika Ia sangat selama masa kampanye serta rekam seluruh warga negara tanpa terkecuali.
antusias menghadapi pengalaman jejak yang mereka miliki. Pemilu adalah “Semoga tahun ini pemilu dapat
pertamanya dalam menggunakan suatu kegiatan bersama untuk masa berjalan dengan baik dan orang-orang
hak-nya sebagai WNI. depan dan kesejahteraan bersama. muda menggunakan hak pilihnya
“Deg-degan pastinya, terus merasa Hal tersebut juga demi kepentingan dan tidak ada yang golput. Semoga
excited banget untuk ikut pemilu masyarakat bersama. pemimpin nanti semoga dapat
tahun ini. Karena ini pertama kalinya oMK yang aktif sebagai anggota menjalankan program kerjanya dengan
dapat kesempatan menggunakan hak lektor St Andreas Sukaraja ini memiliki baik dan bisa membuat Indonesia lebih
pilih dan merasa bahwa ini sebuah harapan jika kelak Indonesia akan maju lagi,” tutup gadis kelahiran Bogor,
kewajiban untuk digunakan sebaik- memiliki tatanan pemerintahan yang 6 September 2000 ini. • Maria Dwi
baiknya sebagai WNI dan lagipula apa dapat membawa seluruh rakyat Anggraeni/MEKAR