Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KASUS ASUHAN KDK/KDM

Pengkajian
Hari/Tanggal : Selasa, 8 oktober 2019
Pukul : 14.00
No.RM : 319130

Indentitas
Nama : Boby Hartanto
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sriwijaya, Komplek griya sriwijaya, Banjarbaru.

Prolog
Tn.B 25 tahun datang ke RSD idaman pada tanggal 7 oktober 2019 pada pukul 10.45
WITA, dengan pasien mengeluh nyeri perut sejak kemarin, disertai muntah ± 4 kali sampai
pagi , mual (+). Setelah dilakukan dilakukan pemeriksaan, diperoleh data GCS : E4V5M6 TD
: 110/80 mmHg, Nadi : 95 ×/menit, suhu : 36,2⁰c , Pernapasan : 21×/menit, SPO2 : 98 %.
Pasien dirawat inap di Ruang Kasuari (Ruang Penyakit Dalam Kelas I) RSD Idaman
Banjarbaru.

Subjektif
Bapak mengeluh pasien mengeluh nyeri perut sejak kemarin, disertai muntah ± 4 kali
sampai pagi , mual (+). Riwayat penyakit terdahulu Gastritis Kronis (+)

Objektif
KU tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS : E4V5M6 TD : 110/80
mmHg, Nadi : 95 ×/menit, suhu : 36,2⁰c , Pernapasan : 21×/menit, SPO2 : 98 %. Hasil
laboratorium dengan Darah Lengkap (Hb : 13,8 gr/dl, Leukosit : 7.300/ mm3, Trombosit :
221.000/ mm3, Hematokrit : 39,5 %)

Analisa
Tn.B dengan diagnosa GERD

Penatalaksanaan
1.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pemberian cairan intravena merupakan pemberian cairan melalui alat intravena untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, obat-obatan, pemantauan hemodinamik, serta
mempertahankan fungsi jantung dan ginjal (Schaffer, dkk, 2004).
Terapi intravena merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara
memasukkan cairan melalui intravena dengan bantuan infus set yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh (Tamsuri,2008). Pemasangan infuse
adalah tindakan pemasangan kateter intravena pada vena tertentu untuk memberikan
terapi intravena. Terapi intravena digunakan untuk mengoreksi berbagai kondisi pasien,
terutama dalam hal pemasukan peroral tidak adekuat, ketidakseimbangan elektrolit,
kurangnya nutrient tubuh, untuk medikasi secara IV dan untuk memasukkan produk
darah (Craven &Hirnle, 2000).
Gastroesophageal Reflux Disease atau biasa disebut GERD adalah kembalinya isi
lambung ke esophagus atau lebih proksimal. Isi lambung tersebut bisa berupa asam
lambung, udara, maupun makanan (Resto, 2002).
Jadi, Tn.B dengan diagnosa GERD dilakukan pemberian cairan melalui injeksi
intravena yaitu obat Omeprazole, santagesik, mecobalamin, dan ondansetron.

B. Saran
Lakukan tindakan pemeberian cairan melalui injeksi intravena sesuai prosuder yang
sudah ada dan selalu cek ulang nama pasien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian
dan lokasi penyuntikan. Dan yang paling penting lakukan TTV sebelum pemberian
cairan melalui injeksi intravena agar apabila terdapat kenaikan TD atau Suhu kita dapat
melakukan tindakan sesuai prosuder.
Daftar pustaka

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A.Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta
: Salemba Medika

Carpenito – moyet,L.J. 2004. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai