Anda di halaman 1dari 13

Kelompok :V

Gelombang : I/B

Pengaruh Penambahan Etanol, NaOH dan Waktu Pemasakan Pada


Pembuatan Pulp Berbahan Baku Sabut Kelapa Muda

1. Peubah Tetap
Peubah tetap yang digunakan dalam percobaan ini adalah Sabut Kelapa
Muda.

2. Faktor
Faktor-faktor yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Konsentrasi Etanol yang dimasukkan.
b. Konsentrasi NaOH yang dimasukkan.
c. Waktu Pemasakan.

3. Taraf Faktor
Taraf faktor yang digunakan
a. Konsentrasi Etanol yang dimasukkan dengan dua taraf faktor yaitu:
1) Konsentrasi Etanol yang dimasukkan yaitu 5% 20 m.
2) Konsentrasi Etanol yang dimasukkan yaitu 10% 20 ml.
b. Konsentrasi NaOH yang dimasukkan dengan dua taraf faktor yaitu:
1) Konsentrasi NaOH yang dimasukkan yaitu 5% 40 ml.
2) Konsentrasi NaOH yang dimasukkan yaitu 10% 40 ml.
c. Waktu pemasakan dengan dua taraf faktor yaitu:
1) Waktu pemasakan 30 menit.
2) Waktu pemasakan 60 menit.
4. Langkah – Langkah Percobaan
Terdapat 8 langkah percobaan eksperimen dengan jumlah taraf faktor yang
berbeda, yaitu:
1. Percobaan I menggunakan Etanol 5% 20 ml, NaOH 5% 40 ml, dan waktu
pemasakan 30 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 5%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 5 % sebanyak 40 ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 30 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
2. Percobaan II menggunakan Etanol 10% 20 ml, NaOH 5% 40 ml, dan waktu
pemasakan 30 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 10%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 5% sebanyak 40 ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 30 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
3. Percobaan III menggunakan Etanol 5% 20 ml, NaOH 10% 40 ml, dan waktu
pemasakan 30 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 5%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 10% sebanyak 40
ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 30 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
4. Percobaan IV menggunakan Etanol 10% 20 ml, NaOH 10% 40 ml, dan waktu
pemasakan 30 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 10%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 10% sebanyak 40
ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 30 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
5. Percobaan V menggunakan Etanol 5% 20 ml, NaOH 5% 40 ml, dan waktu
pemasakan 60 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 5%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 5 % sebanyak 40 ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 60 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
6. Percobaan VI menggunakan Etanol 10% 20 ml, NaOH 5% 40 ml, dan waktu
pemasakan 60 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 10%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 5% sebanyak 40 ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 60 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
7. Percobaan VII menggunakan Etanol 5% 20 ml, NaOH 10% 40 ml, dan waktu
pemasakan 60 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 5% 20 ml
dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan disaring dan
serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 10% sebanyak 40
ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 60 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
8. Percobaan VIII menggunakan Etanol 10% 20 ml, NaOH 10% 40 ml, dan
waktu pemasakan 60 menit.
a. Serat sabut kelapa muda dipotong kecil-kecil dengan pisau 1-2 cm.
b. Serat sabut kelapa muda tersebut dicuci dengan air sampai bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari.
c. Serat yang telah kering kemudian dihaluskan. Serat sabut kelapa muda
ditimbang sebanyak 20 gr kemudian ditambahkan larutan Etanol 10%
sebanyak 20 ml dan didiamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, larutan
disaring dan serat yang tertinggal dicuci dengan air sampai bebas asam.
d. Sampel yang telah disaring dan bebas asam dimasak dengan larutan
pemasak NaOH. Konsentrasi larutan pemasak NaOH 10% sebanyak 40
ml.
e. Erlenmeyer ditutup dengan gabus lalu dimasukkan ke dalam panci. Waktu
pemasakan yang digunakan selama 60 menit.
f. Setelah proses pemasakan selesai, erlenmeyer dikeluarkan dan didinginkan
dalam air hingga temperatur kamar.
g. Padatan (pulp) dipisahkan dari larutan pemasak dengan saringan. Padatan
dibilas dengan air sampai filtrat kelihatan jernih.
h. Kemudian padatan dicetak dan dikeringkan pada suhu ruangan sampai
terbentuk pulp kering.
i. Lalu sampel ditimbang sebanyak 5 gram.
j. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
k. Setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.

5. Alat dan Bahan


a. Berikut adalah alat yang digunakan dalam percobaan ini.
1) Pisau
Sebagai alat untuk memotong sabut kelapa muda.

Gambar 1. Pisau

2) Ember Plastik
Sebagai wadah untuk mencuci sabut kelapa muda.

Gambar 2. Ember Plastik


3) Timbangan Digital
Sebagai alat untuk menimbang sabut kelapa muda.

Gambar 3. Timbangan Digital

4) Saringan
Sebagai alat untuk menyaring sabut kelapa muda.

Gambar 4. Saringan

5) Panci
Sebagai wadah untuk memasak serat hasil penyaringan sabut kelapa
muda.

Gambar 5. Panci
6) Erlenmeyer
Sebagai wadah dari serat sabut kelapa muda yang akan digunakan.

Gambar 6. Erlenmeyer

7) Oven
Sebagai alat untuk mengeringkan pulp yang telah dibuat.

Gambar 7. Oven

8) Eksikator
Sebagai wadah serat sabut kelapa muda saat setelah dikeringkan.

Gambar 8. Eksikator
b. Berikut adalah bahan yang digunakan dalam percobaan ini.
1) NaOH
Konsentrasi NaOH yang akan digunakan adalah 5% dan 10% sebanyak
40 ml.

Gambar 9. NaOH

2) Etanol
Konsentrasi Etanol yang akan digunakan adalah 5% dan 10% sebanyak
20 ml.

Gambar 10. Etanol

3) Sabut Kelapa Muda


Massa sabut kelapa muda yang akan digunakan adalah 20 gr.

Gambar 11. Sabut Kelapa Muda


4) Air
Sebagai bahan untuk membilas pulp yang akan digunakan.

Gambar 12. Air

6. Hasil dan Tujuan Pengukuran


Pengukuran yang dilakukan dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui
perbedaan kadar air pulp yang berasal dari sabut kelapa muda yang
ditambahkan dari NaOH dengan kadar air pulp yang berasal dari sabut kelapa
muda yang ditambahkan dari Etanol.

7. Perhitungan Replikasi
t(n-1)  15
8(n-1)  15
8n – 8  15
8n  23
n  2,9
n 3
8. Tabel ANOVA
Konsentrasi Etanol 20 ml
5% 10%
Faktor
Konsentrasi NaOH 40 ml
5% 10% 5% 10%

30 menit
Waktu
Pemasakan
60 menit

9. Unit Eksperimen
Unit eksperimen dari percobaan ini adalah Sabut Kelapa Muda.

10. Galat
Berikut galat yang terdapat pada percobaan ini:
a. Kesalahan dalam pengukuran volume larutan Etanol.
b. Kesalahan dalam pengukuran volume larutan NaOH.
c. Kesalahan dalam pengukuran waktu pemasakan.

Anda mungkin juga menyukai