Modul 3 dan 4
PEMBELAJARAN PKn di SEKOLAH DASAR
(PDGK 4201)
Disusun oleh
NAMA : ULIYA ULFAH
NIM : 857671492
Tugas Tgl : 27 September 2019
Modul ini akan ini akan membahas tentang keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan IPS
dan Mata Pelajaran lainnya. Masudnya adalah agar para guru SD memahami bahwa
kewarganegaraan terdapat hubungan yang erat antara mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya khususnya dengan IPS.
Hal itu dimungkinkan olehh karena baik pendidikan kewarganegaraan maupun IPS adalah
berasal dari satu rumpun, ,yaitu rumpun-rumpun ilmu sosial. Hubungan dengan Mata pelajaran
lainnya adalah dimaksudkan agar mempelajari pendidikan kewarganegraan tidak dibangun atas
dasar-dasar pengetahuan yang luas. Keterkaitanya dengan demikian tidak terbatas hanya antar
mata pelajaran serumpun (Ilmu-ilmu sosial), tetapi juga dengan lintas rumpun, misalnya rupun
humaniora (Bahasa dan Seni, pedidikan Agama) dan juga denan rumpun Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
Kegiatan Belajar 1
A. PENGANTAR
Pembahasan tentang hubungan tau keterkaitan anar mata pelajaran di SD. Maksudnya tiada lain
adalah upaya mengaitkan antar mata pelajaran dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan
dasar-dasar pertimbangan psikologis untuk tujuan-tujuan pendidikan. Dasar pertimbangan untuk
hal tersebut adalah siswa SD berpikir dalam kerangka yang bersifat holistic (menyeluruh) dan
belum bersifat fragmentaris dan detail. Artinya, upaya mengsitkansecara alami tersebut memang
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan anak, dengan demikian anak akan belajar
lebih wajar, bermakna, dan dalam suasana yang menanang.
2
B. GAMBARAN UMUM, HAKIKAT DAN KAREKTERISTIK PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisifasi secara aktifdan bertanggung jawab, serta beeertindak cerdas dalam kegiatan
kemasyararakatan, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratisuntuk membentuk diri beerdasarkan pada
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya.
3
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pecaturan dunia secar langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
4
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Landasan Konsep yang mendasari Pendidikan Kewarganegaraan yaitu manusia sebagai
Mahluk ciptaan Tuhan dan insan politik yang terorganisasi dengan tujuan agar manusia
Indonesia memiliki kemauan dan kemampuan untuk:
a. Sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum);
b. Sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (melek
politik);
c. Memahami dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional (insan pembangunan);
d. Cinta bangsa dan tanah air (memiliki sikap heroism dan patriotisnme).
Karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan
paradigma baru, yaitu bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang
kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama
serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga Negara baik dalam
dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
Negara yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga Negara atau dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, social, maupun sebagai pemimpin
hari depan.
Kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Komptenesi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan
2. Komptensi untuk menguasai ketrampilan kewarganegaraan
3. Kompetensi untuk menguasai karakteristik kewarganegaraan
5
Adalah pendidikan Nilai dan moral karena yang disampaikan sebagai substansi isi
Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan oleh
seorang warga negara dalam berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu
suatu kehidupan yang dikenal dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Sebagai Pendidikan Politik
Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan
Diharapkan menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Sebgai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
Tidak hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap apa yang
menjadi hak dan kewajibannya, namun dapat pula menggunakannya dalam menghadapi
persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kegiatan Belajar 2
6
B. KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU
Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center
of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik
yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang
mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan kemampuan
perkembangan anak.
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
simultan.
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Karakteristik Pembelajaran Terpadu Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berpusat pada anak (child centered)
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak.
3. Pemisahan anatara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.
7
Kegiatan Belajar 3
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya
Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi IPS, Pendidikan Kewarganegaraan juga
memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran atau bidang studi lainnya. Model yang dapat
digunakan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang dihubungkan dengan bidang
studi lainya yaitu model webbed (jarring laba-laba) atau model intergrated (terpadu).
Model Webbed,
melibatkan sebanyak mungkin konsep dari setiap disiplin untuk mengkaji secara tuntas dan
komprehensif tema yang ditetapkan, yang tentu saja disesuaikan dengan tingkat perkembangan
siswa SD
Model Integrated
menekankan pada tema untuk dapat menunjukkan keterhubungan mata pelajaran dalam
menjelaskan tema pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya
sama dalam sebuah tema tertentu.
8
Secara sosiologis dan cultural, dampak teknologi manuusia yang berkembang selama berabad-
abad menghasilkan perbedaan yang berbeda. Heterogenitas selain merupakan potensi kekayaan
bangsa, sekaligus jiga sangat rentan akan bahaya konflik.
9
Pengamalan pncasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyrakat, berbangsa
dan bernegara Peningkatan pengalaman pelajaran agama dalam kehidupan sehar-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
dan berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai. Menjamin kondisi aman, damai, tertib dan
ketenteraman masyarakat.
Perwujudan system hokum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hokum dan hak
asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran. Perwujudan kehidupan social budaya yang
berkepribadian, dinamis, kreatif dan berdaya tahan terhaap pengaruh globalisasi.
Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha
kecil, menengah, dan koperasi, dengan mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan berbasis pada sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan, dan berkelanjutan.
Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan
dalam wadah NKRI
Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan
yang layak dan bermartabat serta memeri perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar
Perwujudan aparat Negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya guna,
produktif transparan, bbebas dari KKN
Perwujudan system dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna
memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin,
dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai IPTEK dalam rangka mengembangkan
kualitas manusia Indonesia
Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional daalam menghadapi perkembangan global.
10
Konsep Dan Prinsip Semangat Kebangsaan
PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENNTUKNYA BANGSA
Unsur-unsur yang merupakan factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, antara
lain:
1. Persamaan asal keturunan bangsa(etnik)
2. Persamaan pola kebudayaan
3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas tanah air
4. Persamaan nasib kesejahterannya
5. Persamaan cita-cita
11
PATRIOTISME SEBAGAI WUJUD SIKAP PERILAKU KEBANGSAAN
Patriotisme diartikan sebagai pecinta atau pembela tanah air. Tujuan konsep patriotisme adalah
menumbuhkan dan meningkatkan semangat cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Patriotisme mengandung makna yang dalam bagi bangsa Indonesia, yaitu:
1. Merupakan cirri khas kepribadian bangsa Indonesia
2. Merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia
3. Merupakan alat pemersatu rakyat Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
12