Disusun Oleh :
Erza Oktaria 302018001
Dian Rismawati 302018020
Silfia Ajeng Wulandari 302018022
Widya Indah Nirwana 302018029
Hevita Nur Wulansari 302018030
Dini Kurnia Dewi 302018033
Meliana Fikri Qurani 302018034
Bunga Yustika 302018035
Dina Wildasari 302018044
Ica Epa Diana 302018047
Meli Wiranda Putri Utama 302018053
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt., atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pemurnian dan
Pembaharuan Islam tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi mahasiswa lainnnya.
Dalam penulisan makalah ini kami sadar masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan
terimakasih dan semoga Allah swt., memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada abad ke XIII M agama Islam mulai masuk ke Indonesia, dan
ada yang berpendapat bahwa penyebaran Islam pertama kali dilakukan
oleh para pedagang dan mubaligh dari Gujarat-India. Sekarang jumlah
umat Islam di Indonesia merupakan yang paling besar dibandingkan umat
Islam di negara-negara lain di dunia ini oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa umat Islam di Indonesia mempunyai peranan yang penting bagi
bangsa-bangsa dan negara-negara Islam lainnya.
Semenjak datangnya Islam di Indonesia yang disiarkan oleh para
mubaligh khususnya di Jawa oleh Wali Sanga atau Sembilan Wali Allah
hingga berabad-abad kemudian, masyarakat sangat dijiwai oleh keyakinan
agama, khususnya Islam. Sejarah telah mencatat pula, bahwa Islam yang
datang di Indonesia ini sebagiannya dibawa dari India, dimana Islam tidak
lepas dari pengaruh Hindu. Campurnya Islam dengan elemen-elemen
Hindu menambah mudah tersiarnya agama itu di kalangan masyarakat
Indonesia, terutama masyarakat Jawa, karena sudah lama kenal akan
ajaran-ajaran Hindu itu.
Sebelumnya, masyarakat sangat kuat berpegang teguh pada Agama
Hindu dan Budha. Setelah kedatangan Islam, mereka banyak berpindah
agama secara sukarela. Tetapi sementara itu mereka masih membiasakan
diri dengan adat kebiasaan lama, sehingga bercampur-baur antara adat
kebiasaan Hindu-Budha dengan ajaran Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan tersebut dapat disimpulkan rumusan masalah
yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat menyimpulkan bahwa
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan
Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan terknologi modern. Dengan demikian pembaharuan
dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks
Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas
keduanya.
Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan
Islam adalah pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah
bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-
tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang
membawa kepada kekufuran. Kedua, sifat jumud membuat umat Islam
berhenti berfikir danberusaha, umat Islam maju di zaman klasik karena
mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat
Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak
mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang
berusaha memberantas kejumudan. Ketiga, umat Islam selalu berpecah
belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami kemajuan. Keempat,
hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.
B. SARAN
Adapaun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca
melalui makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Pembaharuan Islam (tajdid) merupakan suatu keharusan karena ajaran
Islam yang rahmatan lil al’alamin serta sebagai agama “pamungkas”
menuntut adanya upaya rasionalisasi dan kontekstualisasi sesuai dengan
semangat jaman. Hal itu karena pada hakikatnya pembaruan Islam
merupakan ikhtiar melakukan rasionalisasi dan kontekstualisasi ajaran
Islam dalam segala ranah kehidupan.
2. Keharusan bagi upaya tajdid setidaknya memiliki tiga landasan dasar
yaitu landasan teologis, landasan normatif, dan landasan historis.
Artinya bahwa gerakan tajdid dilaksanakan dengan dasar dan pijakan
yang kuat.
3. Agar tajdid dalam Islam dapat terimplementasikan dan
teraktualisasikan, maka ijtihad harus dijalankan karena tajdid dan
ijtihad hakikatnya merupakan dua hal yang saling terkait.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_cendekiawan_pendidikan_islam
http://yayang08.wordpress.com/2009/02/17/al-islam-dan-kemuhammadiyahan