Anda di halaman 1dari 7

Stres merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari

namun sangat individual; sebuah situasi yang menuru-

seseorang merupakan stresor utama mungkin tidak ter

lalu berpengaruh pada orang lain. Beberapa metode=

untuk membantu mengurangi stres akan efektif bagi

seseorang; metode lain akan lebih sesuai untuk orang

lain. Seorang perawat yang peka terhadap kebutuhan

dan reaksi klien dapat memilih metode intervensi yang

paling efektif bagi masing-masing individu.

Mendorong Strategi Promosi Kesehatan

Beberapa strategi promosi kesehatan sering kali sesuai

sebagai intervensi untuk klien dengan diagnosis kepe-

rawatan yang berhubungan dengan stres. Strategi ter

sebut, antara lain latihan fisik, nutrisi optimal, istirahat

dan tidur yang adekuat, dan manajemen waktu.

Latihan Fisik. Olahraga teratur meningkatkan kesehatan

fisik dan emosi. Man faat fisiologik termasuk peningkatkan

tonus otot, peningkatan fungsi jantung-paru, dan

pengendalian berat badan. Manfaat psikologis mencakup

penurunan ketegangan, perasaan sejahtera, dan relaksasi.

Secara umum, pedoman kesehatan merekomendasikan

olahraga minimal tiga kali seminggu selama 30 sampai

45 menit.
Nutrisi. Nutrisi optimal sangat penting untuk kesehatan

dan dalam meningkatkan resistansi tubuh terhadap stres.

Untuk meminimalkan efek negatif stres (mis., iritabilitas,

hiperaktivitas, ansietas), individu perlu menghindari

konsumsi kafein, gula, garam, dan lemak berlebihan

serta defisiensi vitamin dan mineral. Pedoman diet sehat

dan seimbang dibahas secara perinci pada Bab 45.

Istirahat dan Tidur. Istirahat dan tidur memulihkan ting-

kat energi dan merupakan aspek penting dalam penata-

laksanaan stres. Untuk memastikan istirahat dan tidur

yang adekuat, klien mungkin membutuhkan bantuan

untuk mendapatkan kenyamanan (seperti penatalak-

sanaan nyeri) dan untuk mempelajari teknik yang me-

ningkatkan ketenangan pikiran dan relaksasi. (Lihat

"Menggunakan Teknik Relaksasi" pada bab ini.)

Manajemen waktu. Individu yang mengelola waktu

secara efektif biasanya mengalami stres yang lebih

ringan karena merasa lebih mampu mengendalikan situ-

asi yang mereka hadapi. Klien yang merasa kewalah

an sering kali membutuhkan bantuan dalam memprio-

ritaskan tugas dan untuk mempertimbangkan apakah

modifikasi dapat dilakukan untuk menurunkan tuntut-

an peran. Ibu yang bekerja, misalnya, mungkin perlu


mempertimbangkan untuk mendelegasikan tugas kepada

anggota keluarga atau membayar tenaga untuk bantuan

paruh waktu. Mengendalikan tuntutan orang lain juga

merupakan aspek penting manajemen waktu yang efek-

tif karena permintaan yang dibuat oleh orang lain tidak

selalu dapat dipenuhi. Klien mungkin perlu belajar me-

ngembangkan kesadaran mengenai jenis permintaan

yang dapat mereka penuhi tanpa stres yang tidak se-

mestinya, yang dapat dinegosiasi, dan yang perlu di-

tolak. Perasaan kendali dapat ditingkatkan ketika klien

membuat jadwal harian atau mingguan untuk meng-

hadapi tugas tertentu. Manajemen waktu harus men

cakup apa yang penting bagi klien dan apa yang secara

realistis dapat dicapai klien. Sebagai contoh, klien

perlu mempertimbangkan apakah rumah yang bersih

dan waktu yang dihabiskan dengan anak-anak dapat di-

selesaikan dengan memuaskan dan, apabila tidak, yang

mana yang lebih penting. Klien yang merasa kewalahan

perlu mengkaji ulang situasi "sebaiknya dilakukan,"

"seharusnya dilakukan," dan "harus dilakukan" dalam

kehidupan mereka dan mengembangkan harapan diri

yang realistis.

Meminimalkan Ansietas

Perawat melaksanakan tindakan untuk meminimalkan

ansietas dan stres klien. Sebagai contoh, perawat men-


dorong klien untuk mengambil napas dalam sebelum

prosedur penyuntikan, menjelaskan prosedur sebelumn

implementasi termasuk sensasi yang kemungkinan

besar akan dialami selama prosedur, melakukan masase

untuk membantu klien relaks, dan menawarkan dukungan

terhadap klien dan keluarga selama sakit. Perawat me-

nyadari bahwa tindakan yang segera diperlukan untuk

menghindari sifat ansietas yang menular. Yaitu, perasaan

ansietas seseorang cenderung membuat orang lain di

sekitarnya, yaitu anggota keluarga, klien lain, atau tern

enaga

kesehatan juga mengalami ansietas. Pedoman amum

untuk membantu klien yang mengalami stres dan ansieta

tertera dalam Kotak 40-2.

Menengahi Marah

Perawat sering kali merasa kemarahan klien sulit d.

ngani. Alasan sulitnya merawat klien yang marah ada-

lah:

Klien kadang mengatakan, "saya merasa marah atau

frustrasi," atau menunjukkan alasan mereka marah.

Mereka juga menolak penanganan, menjadi sering

menuntut atau melakukan perilaku kekerasan ver-

bal, melakukan perilaku kekerasan yang mengan-

cam, atau sering mengajukan kritik pedas. Keluhan

mereka jarang merefleksikan penyebab kemarahan


mereka.

Marah klien dapat mengakibatkan rasa takut dan

marah perawat, yang mungkin berespons dalam

cara yang memperberat kemarahan klien, bahkan

sampai menimbulkan perilaku kekerasan. Perawat

cenderung berespons dalam cara yang mengurangi

stres mereka, bukan stres klien.

Fontaine and Fletcher (1999) merekomendasikan strategi

berikut untuk menghadapi kemarahan klien:

Mengetahui dan memahami respons Anda sendiri ter-

hadap perasaan dan ekspresi marah.

Menerima hak klien untuk marah; perasaan itu nya ata

dan tidak dapat diabaikan atau tak-dindahkan.

Coba pahami makna kemarahan klien.

anyakan kepada klien apa yang menyebabkan

marahannya. Jangan

Bantu klien untuk "memiliki" kemarahny a

bebankan tanggung jawab atas perasaannya kema-

rerkenankan klien membicarakan mengenai

rahannya. ngkin.

. Perkenankan klien membicarakan mengenai kema-

rahannya.

Dengarkan klien dan berperilaku setenang mungkin.

Setelah interaksi selesai, luangkan waktu untuk me-

ngelola perasaan Anda dan respons Anda terhadap


klien dengan rekan kerja Anda.

Selalu perhatikan keamanan klien dan orang lain. Kenali

prosedur institusi. untuk meminta bantuan dari staf lain

atau personel keamanan apabila Anda meyakini bahwa

seseorang (termasuk diri Anda sendiri) sedang dalam

bahaya.

Menggunakan Teknik Relaksasi

Beberapa teknik relaksasi dapat digunakaan untuk me-

nenangkan pikiran, melepaskan ketegangan, dan me

netralkan respons lari atau lawan GAS yang dibahas

sebelumnya dalam bab ini. Perawat dapat mengajarkan

teknik ini kepada klien. Perawat juga harus mendorong

klien untuk menggunakan teknik ini ketika mereka

menghadapi situasi kesehatan yang pebuh tekanan,

seperti (a) selama persalinan, (b) saat pascaoperasi untuk

meredakan nyeri, dan (c) sebelum dan selama prosedur

yang nyeri. Banyak institusi saat ini memiliki rekaman

relaksasi yang dapat dipinjam atau dibeli oleh klien.

Beberapa klien membuat rekaman mereka sendiri.

Teknik relaksasi spesifik dibahas dalam Bab 14 dan

mencakupLatihan napas

Masase

Relaksasi progresif

Imajinasi

Biofeedback
Yoga

Meditasi

Sentuhan terapeutik

Terapi musik

Humor and tawa.

Intervensi Krisis

Krisis adalah kondisi ketidakseimbangan akut yang akan

pulih seiring waktu dan disebabkan oleh sumber stres

situasional, perkembangan, atauu sosial. Individu yang

berada dalam situasi krisis untuk sementara tidak mampu

menghadapi atau beradaptasi dengan stresor dengan

menggunakan metode pemecahan masalah sebelumnya.

Individu yang berada dalam situasi krisis secara umum

mengalami distorsi persepsi terhadap kejadian dan tidak

memiliki dukungan situasional atau mekanisme koping

Anda mungkin juga menyukai