Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR

PENDIDIKAN
21/11/2013 AFID BURHANUDDIN LEAVE A COMMENT

Dalam kehidupan manusia tidak akan lepas dari yang namanya pendidikan. Pendidikan
merupakan modal dasar dalam mencapai kehidupan yang sejahtera. Pendidikan adalah proses
belajar menuju kehidupan yang lebih baik dari hal-hal yang terkecil hingga terbesar dengan
cara mentransfer keilmuan untuk mencerdaskan siswa dalam memperbaiki akhlak siswa.
Pendidikan bekal untuk mengejar semua yang ditargstkan oleh seseorang dalam hidupnya
sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan menjadi sangat
sulit untuk dapat diwujudkan. Faktanya , memang tidak semua orang yang berpendidikan
sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang
berpendidikan tetep jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan dari pada orang yang
tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.
Pendidikan adalah alat untuk pengembangan diri, mental, pola pikir yang juga kualitas diri
seseorang. Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada atau bahkan banyak
yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan dengan mereka yang tidak dibekali ilmu
sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka yang lebih kesulitan dalam mengembangkan hal-
hal yang diminatinya dengan tujuan untuk mendapatkan level kehidupan yang lebih baik.
Proses hidup membutuhkan teori, dan dengan pendidikan teori tersebut bisa didapatkan.
Apapun alasanya, setiap orang tetap membutuhkan pendidikan. Meskipun pendidikan tidak
menjamin kesuksesan seseorang, namun pendidikan akan membekali kualitas diri yang lebih
baik sehingga akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan.pendidikan
adalah prioritas untuk merealisasikan semua impian. Dalam pendidikan terdapat beberapa
aspek yang dapat memengaruhi perkembangan perilaku dan pribadi suatu individu yang
harus dipahami bersama diantaranya adalah pendidikan fisik dan psikomotorik.

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan Secara Luas
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempelajari pertumbuhan individu, suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial
dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.
1. Pengertian Pendidikan Secara Sempit
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan
formal, segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan
kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap
hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

1. Definisi Pendidikan Berdasarkan Fungsi


1) Pendidikan Sebagai Proses Transfarmasi Budaya

Sebagai proses transfarmasi budaya dari satu generasi ke generasi yang lain, nilai-nilai
budaya tersebut mengalami proses transfarmasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga
bentuk transfarmasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai
kejujuran, rasa tanggung jawab dan lain-lain.

2) Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi pendidikan diartikan suatu kegiatan yang sistematik dan
sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi
melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa dan oleh
mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

3) Pendidikan Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara

Diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi
warga negara yang baik.

4) Pendidikan Sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk
bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan dan ketrampilan kerja
pada calon luaran.

1. Definisi Pendidikan Menurut GBHN


GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 108) memberikan batasan tentang pendidikan nasional
sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan
berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk
meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
1. Pendidikan Menurut Para Ahli
1) Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa:
“pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan
sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan”.

2) Aristoteles (filosof terbesar Yunani yang lahir pada tahun 384SM-322 SM) mengatakan
bahwa: “ pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.

3) Ibnu muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H-143 H)
mengatakan bahwa: “pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu
yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih
kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan
rohani.”.

4) Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa: “pendidikan ialah


pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak,
akan tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa”.

5) James mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa: “pendidikan itu harus
menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai
kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya”.

6) John dewey (filosof Chicago, 1859 M-1952 M) mengatakan bahwa: “ pendidikan


adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan
mencontoh peninggalan-peninggalan budaya lama masyarakat manusia”.

7) Jean-jacques rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya: “pendidikan adalah


memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, tetapi kita
membutuhkannya diwaktu dewasa.”

8) Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda ahli ini merumuskan
pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya
dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dangan
bantuan orang lain”.

9) Ki hajar dewantara (bapak pendidikan nasional indonesia, 1889-1959) merumuskan


pengertian pandidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan badi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras
dangan alam dan masyarakatnya”.

10) Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan disekolah
yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.
Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan
seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

2. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1. Subyek yang dibimbing (peserta didik).


2. Orang yang membimbing (pendidik).
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).
Penjelasan:

a) Peserta didik

Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subyek atau pribadi yang otonom, yang ingin
diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

 Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
 Individu yang sedang berkembang.
 Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
 Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
b) Orang yang membimbing (pendidik)

Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin
program pembelajaran, latihan dan masyarakat.

c) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara
optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta
alat-alat pendidikan.

d) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

 Alat dan metode


Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan
metode melihat efesiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang
preventif dan yang kuratif.

 Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)


Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.

PENUTUP

1. KESIMPULAN:
Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atau bertujuan mengarahkan
membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang
diketahui baik secara umum maupun pribadi. Dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana
yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasilkan
suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan
hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka. Jadi pendidikan itu
adalah suatu hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua
imdera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.batasan pendidikan yang
dibuat oleh para ahli yang beraneka ragam dan kandungannya berbeda yang satu dangan yang
lain. Perbedaan tarsebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek
yang menjadi tekanan atau karena falsafah yang melandasinya, dan unsur-unsurnya:

1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).


2. Orang yang membimbing (pendidik).
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
4. Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

1. SARAN
1. Bagi calon pendidik
Berusaha mengedepankan pendidikan agar pendidikan bisa berjalan dengan baik.

1. Bagi calon pendidik


Supaya memilih metode yang tepat agar proses pendidikan dapat dengan mudah diterima
peserta didik.

1. Bagi lembaga pendidikan


Berusaha mengkoordinasi sistem pendidikan agar pendidikan dari tahun ke tahun dapat
menunjukkan keunggulannya.
DAFTAR PUSTAKA

Tirtaraharja, 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ihsan, 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Rineka Cipta

Notoadmojo, 2003. Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai