Anda di halaman 1dari 5

Makalah

TUMBUHAN AIR TERATAI (Nymphaea alba )

oleh:
Mega Deza Tahta Rahmawati
(1131419038)

Prodi S1 manajemen sumberdaya perairan


Fakultas perikanan dan ilmu kelautan
Universitas negeri gorontalo
2019
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikanNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul. “Bunga Teratai”. Dalam penilisan Makalah ini,
berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya Makalah ini
tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya
dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut,
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu menyelesaikan laporan Makalah ini. Dalam penyusunan Makalah
ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak
agar Makalah ini lebih baik dan bermanfaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga
Tuhan yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua.

Gorontalo, 06 Oktober 2019


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasisfikasi Teratai .................................................................................
2.2 Biji Teratai ................................................................................................
2.3 Umbi Teratai ............................................................................................
BAB III Pembahasan
3.1 Karekteristi Bunga Teratai ....................................................................
3.2 Habitat Bunga Teratai ............................................................................
3.3 Periodisasi Mekar Dan Mengungcup Bunga Teratai ..........................
3.4 Adaptasi Bunga teratai ...........................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................
4.2 Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Indonesia memiliki potensi alam yang beragam dan sangat bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini banyak potensi alam di Indonesia
yang belum sepenuhnya digali dan dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Pradono et al.
(2006), Indonesia memiliki kekayaan sumber daya hayati terbesar kedua setelah Brazil dengan
lebih dari 28000 spesies tanaman. Meskipun demikian, baru sekitar 1000 spesies tanaman
yang terdaftar dalam Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang telah digunakan
untuk memproduksi pangan fungsional, terutama jamu.

Wilayah Indonesia terdiri dari daratan dan perairan yang masingmasing memiliki aneka ragam
kekayaan alam yang sangat bermanfaat. Wilayah perairannya sendiri mencapai dua per tiga
dari keseluruhan luas wilayah Indonesia. Wilayah perairan di Indonesia dibedakan menjadi
wilayah laut dan perairan tawar. Potensi laut telah banyak memberikan manfaat bagi
masyarakat Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pangan. Selain laut, potensi dari
perairan tawar juga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Akan tetapi, saat ini potensi dari
perairan tawar belum dimanfaatkan secara maksimal.

Perairan tawar di Indonesia terdiri dari danau, sungai, payau, dan rawa. Daerah rawa di
Indonesia cukup luas dan seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Menurut
Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2002), luas rawa di Indonesia
berkisar 33,4 juta hektar dari luas lahan 162,4 juta hektar. Rawa tersebut berupa rawa pasang
surut dan rawa non-pasang surut. Dari luas rawa tersebut, 20,096 juta hektar diantaranya
berupa rawa pasang surut dan 13,296 juta hektar berupa rawa non-pasang surut. Potensi rawa
terbesar berada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Di Sumatera, luas rawa
pasang surutnya 6,6 juta hektar dan rawa non-pasang surutnya 2,7 juta hektar. Di Kalimantan
rawa pasang surutnya mencapai 8,12 juta hektar dan rawa non-pasang surutnya 3,3 juta
hektar. Sedangkan di Sulawesi, rawa pasang surutnya mencapai 1,2 juta hektar sedangkan
rawa non pasang surutnya mencapai 645 ribu hektar. Di Papua, rawa pasang surutnya 4,2 juta
hektar sedangkan rawa non pasang surutnya 6,3 juta hektar.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa wilayah perairan tawar di Indonesia sangat luas,
terutama daerah rawa. Hal ini tentu harus dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu potensi
rawa yang saat ini banyak dikembangkan adalah tanaman teratai (Nymphaea). Tanaman ini
tumbuh subur di tanah berawa. Sentral tanaman ini banyak terdapat di Kalimantan, terutama
Kalimantan Selatan. Biji bunga teratai bagi masyarakat Kalimantan, khususnya Kalimantan
Selatan, merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi. Selain karena
khasiatnya sebagai obat diare, biji bunga teratai ini dipercaya dapat mengobati berbagai
penyakit hingga obat awet muda. Sehingga diperkirakan biji teratai mengandung komponen
yang memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan.

Anda mungkin juga menyukai