Anda di halaman 1dari 10

“Struktur Jaringan Tumbuhan”

Mata Kuliah : Biologi

Martasya Syahnun
193020404095
Kelas : B

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN KEHUTANAN

2019
A. Struktur Tumbuhan
Sel-sel tumbuhan yang sama bentuk dan fungsinya berkelompok membentuk
jaringan. Secara garis besar jaringan pada tumbuhan berdasarkan sifatnya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (jaringan
permanen).

B. Jaringan Pada Tumbuhan


1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari atas sekelompok sel yang
selalu membelah diri. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum
mengalami diferensiasi. Jaringan meristem dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu:
a. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih
berada dalam masa embrional.
b. Meristem Primer
Meristem primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada tumbuhan
dewasa, dan masih bersifat meristematis (sel-selnya aktif membelah diri).
Contoh jaringan meristem primer terdapat pada kuncup ujung batang
(meristem apikal) dan ujung akar. Selain memiliki meristem apikal, jaringan
tumbuhan juga memiliki meristem interkalar. Jaringan meristem interkalar
disebut juga meristem antara. Letak jaringan ini berada diantara jaringan
permanen (jaringan dewasa). Pertumbuhan meristem interkalar akan
menghasilkan bunga. Meristem inerkalar banyak terdapat pada pangkal ruas
batangrumput-rumputan(Graminae).
c. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem
primer dan pada pertumbuhan selanjutnya akan menjadi sel-sel yang bersifat
meristematis. Contohnya adalah kambium.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa (jaringan permanen) adalah jaringan yang tidak bersifat
meristimatis lagi. Jaringan dewasa terbentuk dari diferensiasi sel-sel hasil
pembelahan jaringan meristem, baik meristem primer maupun sekunder. Menurut
fungsinya, jaringan dewasa dapat dibagi sebagai berikut:
a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan terluar tumbuhan yang menutupi
permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi
jaringan lainnya. Jaringan epidermis juga mampu melakukan diferensiasi
epidermis. Karena itu, jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki
memiliki derivat seperti stomata, sel kipas, sel gabus, sel kersik, trikomata,
spina, dan velamen. Derivat-derivat ini dapat ditemukan baik pada akar,
batang, maupun daun. Ciri-ciri jaringan epidermis antara lain sebagai berikut:
1) Umumnya terdiri atas satu lapis sel yang terletak pada lapisan paling luar
2) Bentuk sel seperti balok dan tersusun rapat umumnya tidak berklorofil,
kecuali sel penjaga (guard cell) pada stomata.

b. Jaringan Parenkim
Jaringan Parenkim atau jaringan dasar adalah jaringa terbesar pada tubuh
tumbuhan, karena mengisi hamper sebagian besar jaringan tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan parenkim antara lain sebagai berikut:
1) Umumnya sel berukuran besar dan berdinding tipis.
2) Mengandung banyak rongga antarsel.
3) Letak sel tidak rapat (jarang).
4) Mengandung banyak vakuola.
5) Sel nya hidup dan mengandung kloroplas.
Fungsi jaringan parenkim antara lain adalah untuk berfotosintesis (disebut
klorenkim karena memiliki klorofil), menyimpan bahan makanan,
transportasi, menyimpan air, serta menyimpan udara. Berdasarkan fungsinya,
jaringan parenkim terbagi menjadi:
1) Parenkim air, berperan dalam menyimpan air.
2) Parenkim pengangkut, berperan dalam menyusun xilem dan floem
mengangkut air disebut xilem dan mengangkut hasil asimilasi yg diedarkan
keseluruh tubuh disebut floem.
3) Parenkim penyimpan udara (aerenkim), sebagai penyimpan udara
pada ruang antarsel.
4) Parenkim asimilasi (klorenkim), adalah tempat pembuatan zat makanan
pada proses fotosintesis. Biasanya terdapat pada tumbuhan berwarna hijau.
5) Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan yang tersimpan
pada vakuola.

c. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong atau jaringan penunjang adalah jaringan yang berfungsi
untuk menunjang tumbuhan agar dapat berdiri kokoh dan kuat. Ada 2 macam
jaringan penyokong, yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
Jaringan yang banyak terdapat pada tumbuhan muda yang sedang tumbuh
serta pada tumbuhan herba. Sel kolenkim merupakan sel hidup dan tidak
berlignin. Dinding selnya mengalami penebalan dari selulosa yang biasanya
terdapat di bagian sudut-sudut selnya.
2) Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel mati. Dinding sel mengalami
penebalan dari zat kayu (lignin). Fungsi sklerenkim adalah menguatkan
bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Menurut bentuknya, jaringan
sklerenkim ada 2 macam, yaitu:
a) Sklereid (sel batu), berbentuk bulat, dan berdinding keras sehingga
tahan tekanan. Contohnya sel-sel tempurung kelapa dan tempurung
kenari.
b) Serabut sklerenkim (serat), berbentuk panjang dan umumnya terdapat
pada permukaan batang. Contohnya serat rami, digunakan untuk
membuat tali dan serat rami halus untuk dipintal menjadi linen.

d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Gabungan antara xilem dan
floem membentuk suatu berkas pengangkut.
1) Xilem (Pembuluh Kayu)
Sel-sel penyusun xilem adalah trakeid dan trakea, elemen pembuluh, dan
parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral
dari akar ke daun. Pada xilem terdapat dua jenis sel, yaitu trakeid dan
unsur pembuluh. Sel trakeid berbentuk gelondongan, panjang dan tipis
dengan ujung runcing. Pada dinding selnya terdapat lignin, sehingga
trakeid berfungsi sebagai penyokong dan pengangkut air. Unsur pembuluh
berbentuk pipa kecil panjang dari ujung ke ujung, ukuran lebih pendek,
dinding sel tipis, dan ujung unsur pembuluh ini terdapat perforasi (lubang)
yang memungkinkan air mengalir bebas.
2) Floem (Pembuluh Tapis)
Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas sel-sel yang hidup,
berdinding selulosa, dan dinding melintangnya berpori. Floem terdiri atas
elemen buluh tapis, sel pengiring, dan serabut floem. Dengan adanya
dinding berpori, aliran zat yang berasal dari sel-sel pada pembuluh tapis
bergerak dengan mudah. Di sepanjang sisi anggota pembuluh tapis
terdapat sel pengiring yang memiliki nukleus. Pada daun, sel pengiring
ini dapat membuat gula yang selanjutnya disalurkan ke seluruh anggota
pembuluh tapis.

e. Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim
gabus. Jaringan ini memiliki sel gabus yang mati dan kosong. Bentuknya
memanjang dan berdinding gabus. Jaringan gabus berguna melindungi
jaringan-jaringan dibawahnya dari kehilangan air. Jaringan gabus pada
tumbuhandikotikdibentuk oleh cambium gabus atau felogen yang ada
dibawah epidermis. Jaringan gabus terbagi menjadi dua macam. Jaringan
gabus yang dibentuk kambium gabus kearah luar dan sel-selnya mati disebut
felem. Sedangkan jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah
dalam dan sel-sel yang hidup menyerupai parenkim disebut feloderm.

C. Organ Pada Tumbuhan


1) Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang berfungsi untuk:
a) Menyerap air dan zat-zat hara yang terlalu serta mengangkutnya ke batang
dan daun.
b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya batang pada tanah atau substrat
lain.
c) Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berperan sebagai tempat penyimpan
cadangan makanan dan sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Tumbuhan dikotil berakar tunggang, sedangkan tumbuhan monokotil berakar
serabut.
a. Struktur Mrofologi Akar
Struktur morfologi (Struktur luar) akar tersusun atas batang akar, cabang akar,
rambut akar, dan tudung akar.Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang
aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra), yang
dibentuk oleh kaliptrogen. Kaliptra berfungsi sebagai penentu arah pertumbuhan
akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi dan melindungi akar terhadap
kerukasan mekanis pada waktu menembus tanah.
b. Struktur Anatomi Akar
Secara anatomi, akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat (stele).
1) Epidermis (Kulit Luar)
Terdiri dari selapis sel yang tersusun raat, berbentuk pipih, berdinding
tipis,serta mudah dilalui air dan zat zat har (bersifat semipermeabel). Didekat
ujung akar terdapat akar rambut yg berfungsi sebagai memperluas area
penyerapan air dan zat hara.

2) Korteks
Korteks terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis dan memiliki
banyak ruang udara untuk pertukaran gas.
3) Endodermis
Endodermis terdiri dari selapis sel yang tebal. Terdapat sel pita yang
mengandung gabus (zat suberin) atau za lignin yang disebut pita Kaspari.
Endodermis berfungsi sebagai mengatur jalannya air dan zat hara yang diserap
akar dari tanah masuk ke silinder pusat.

4) Silinder Pusat (Stele)


Silinder pusat terdiri dari perisikel (perikambium), xylem (pembuluh kayu),
dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari silinder pusat
yang terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal (pada tumbuhan dikotil) atau
beberapa lapis sel yang berdinding tebal pada tumbuhan monokotil).

2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai alat
transportasi air dan zat hara dari akar ke daun (xylem) dan hasil fotosintesis dari
daun ke selutuh bagian tubuh tumbuhan (oleh floem), sebagai pembentuk dan
penyangga daun, sebagai alat pembiakan bvegetatif dan penyimpan bahan
makanan cadangan (contoh: setek,umbi). Batang merupakan bagian system
tunas pada tumbuhan. Pada bang terdapat buku (node) atau tempat daun
melekat dan ruas (internode), bagian batang yang letaknya diantara buku-buku.
Terdapat tunas pada sudut diantara daun dan batang yang bernama tunas
aksiler. Tunas ini bercabang. Ujung bang terdapat tunas terminal.
a. Protoderma bagian luar menjadi epidermis.
b. Prokambium bagian tengah menjadi jaringan pengangkut (xylem dan floem)
dan kambium vaskular.
c. Meristem dasar menjadi korteks dan empulur.

a. Jaringan Primer
Jaringan Primer menyebabkan tumbuhan bertambah panjang atau tinggi.
Jaringan ini terdapat pada tumbuhan monokotil dan dikotil muda.
1) Jaringan Primer Batang Monokotil
Terdiri dari epidermis, berkas pembuluh, empulur, dan slerenkim.
2) Jaringan Primer Batang Dikotil
Dibentuk oleh 4 jaringan: Epidermis, Korteks, Endodermis, Stele ( silinder
pusat).

b. Jaringan Sekunder
Terebentuknya lingkaran tahun pada batang dikotil adalah hasil aktivitas
kambium. Saat pembelahan sel, cambium gabus pada akar dan batang akan
mengalami proses penebalan (lignifikasi). Akibatnya, akar atau batang akan
semakin membesar. Pertumbuhan ini dinamakan pertumbuhan sekunder dan
jaringan yang dihasilkan jaringan sekunder, yang terdiri dari floem sekunder,
xilem sekunder, gabus(felem), dam kambium gabus (felogen).

3. Daun
Fungsi nya tempat fotosintesis, menyimpan bahan makanan, alat penguapan
(transpirasi).
Helaian daun (lamina) , Tangkai daun (petiolus), Pelepah daun (folius).
4. Bunga
Bunga sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan kelompok Angiospermae.
Bagian bunga, yaitu: Kelopak Bunga (Calyx), Mahkota Bunga (Corolla),
Benang Sari (Stamen), Putik (Pistillum), Buah.
D. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan dan Kultur Jaringan
Sifat sel tumbuhan mampu membentuk individu secara utuh disebut sifat
totipotensi. Dengan sifat itu tumbuhan baru dapat dibudidayakan dengan teknik
tertentu, yakni kultur jaringan.

1. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan


Tumbuhan yang hidup mempunyai informasi genetic dan perangkat fisiologis.
2. Sifat Totipotensi Dasar Kultur Jaringan.
Menumbuhkan kembangkan bagian tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Ermawati Ristie,S. Pd.Si dan Rifki Aziz, S. Pd. 2012. Inovasi Tanpa Batas Biologi

SMA/MA. Yogyakarta: Kendi Mas Media.

Hayati Siti, M.Pd. 2014. Intisari Biologi SMA/MA. Bandung: Pustaka Setia.

Prof.Subowo, dr., MSc, PhD. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Bandung: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai