Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah salah satu decision science yang memiliki teori,
konsep, dan alat-alat analisis yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan agar
keputusannya menjadi lebih rasional dan obyektif. Manajemen keuangan merupakan
salah satu bidang manajemen fungsional yang mempelajari tentang penggunaan dana,
memperoleh dana dan pembagian hasil operasional rumah sakit. Manajemen
keuangan dapat pula diartikan sebagai manajemen tentang tugas-tugas pokok dari
manajer keuangan yang tidak lain merupakan fungsi keuangan (Armen, 2013).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jenis dan jumlah aktiva
yang layak dari investasi dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva-aktiva tersebut (Armen, 2013).

2.2 Fungsi Pokok Keuangan


Allocation of fund sering juga disebut sebagai keputusan-keputusan tentang
investasi (investment decision). Adalah semua bentuk kebijakan-kebijakan keuangan
yang berkaitan dengan penggunaan dana. Berapa harusnya jumlah kas, berapa
besarnya modal kerja, berapa jumlah persediaan, apakah akan membeli mobil untuk
karyawan, apakah akan membangun gedung baru, adalah contoh-contoh bentuk
kebijakan yang akan diambil oleh manajer keuangan sehubungan dengan fungsi
mengalokasikan dana (Armen, 2013).
Raising of fund atau sering juga disebut sebagai keputusan pembelanjaan
(financing decision) adalah fungsi yang berhubungan dengan semua bentuk kebijakan
yang berhubungan dengan pencarian dan perolehan dana. Berapa jumlah hutang yang
akan ditarik, berapa modal sendiri, apakah akan menggunakan modal sendiri atau
melakukan pinjaman dan sebagainya, adalah kebijakan-kebijakan yang berhubungan
dengan fungsi mencari dana (Armen, 2013). Dari kedua fungsi tersebut jelas terlihat
bahwa manajemen keuangan adalah suatu ilmu tentang pengambilan keputusan dalam
hal mendapatkan dan pengalokasiannya agar nilai organisasi meningkat (Armen,
2013).

2.3 Tujuan Manajemen Keuangan


Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai rumah sakit atau
organisasi. Samakah artinya antara memaksimumkan nilai dengan memaksimumkan
laba? Jawabannya; tidak sama. Laba hanyalah merupakan tujuan jangka pendek,
sedangkan memaksimumkan nilai memiliki arti yang lebih luas daripada
“memaksimumkan laba” karena (Armen, 2013);
1. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap
nilai uang. Nilai tidak hanya diciptakan dari laba.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai risiko terhadap
arus pendapatan dalam jangka panjang.
3. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik rumah sakit
tidak mengingkari adanya sosial objektif dan kewajiban sosial. Tanggung
jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan rumah sakit, maksudnya;
 Keberhasilan memaksimumkan nilai rumah sakit akan memberikan
sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan.
 Pengaruh lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan
produk atau jasa juga harus diperhitungkan.
 Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting
agar rumah sakit tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
 Rumah sakit harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemilik dalam
kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan
lingkungan.

2.4 Lingkungan Keuangan


Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah
sektor keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial
markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrument keuangan
(financial instruments) (Armen, 2013).
a) Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities.
Sekurities adalah secarik kertas yang mempunyai nilai pasar karena surat
tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil rumah sakit (misalnya mesin-
mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dan lain-lain).
b) Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagi lembaga perantara
yang mempertemukan unit surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga
keuangan dalam sistem moneter adalah Bank Sentral, Bank pencipta uang
giral/bank umum atau bank komersial. Lembaga keuangan dan di luar sistem
moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR), lembaga pembiayaan
asuransi, dana pension, lembaga di bidang pasar modal, dan lain-lain.
c) Instrument keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat
berharga di pasar uang dan pasar modal lainnya.

2.5 Tugas Manajer Keuangan


Perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja sama
dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum
organisasi.
1. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, sera segala hal yang berkaitan dengannya.
2. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di suatu
organisasi agar organisasi tersebut dapat beroperasii seefisien mungkin.
3. Menyangkut penggunaan sumber pendanaan.
Dari keempat tugas tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuagan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya (Armen, 2013).
2.6 Siklus Transaksi Rumah Sakit
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan komponen vital dalam sistem
informasi manajemen. SIA menjadi pendukung semua aktivitas pelayanan dengan
mengedepankan tiga fungsi utama, yaitu:
 pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan seluruh data transaksi rumah sakit;
 transformasi data menjadi informasi yang dipakai oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan dan melakukan pengendalian; dan
 kontrol internal terhadap aset-aset rumah sakit sehingga data yang disimpan
menjadi akurat dan terpercaya (reliable).
Meskipun hanya bersifat sebagai pendukung dalam rumah sakit, SIA mampu
menjadikan kelima aktivitas utama rumah sakit menjadi efektif dan efisien. Kelima
aktivitas tersebut terangkum dalam siklus transaksi rumah sakit, yaitu siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, siklus pelayanan, dan siklus keuangan, dan siklus
pelaporan keuangan, seperti tergambar dalam ilustrasi di bawah ini.

Model
Model Siklus
Siklus Transaksi
Transaksi
Siklus
Pendapatan

Siklus
Pengeluaran Siklus
Peristiwa Ekonomi Laporan
Pelaporan
( Transaksi ) Keuangan
Keuangan
Siklus Pelayanan

Siklus Keuangan

a. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada
pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak
lain.
b. Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain
dan pelunasan utang dan kewajibannya.
c. Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya rumah sakit
menjadi jasa pelayanan rumah sakit.
d. Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana
modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan
sumber dana jangka panjang.
e. Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating cycle)
sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi
dan akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Apabila kelima siklus di atas dikaitkan dengan SIA dan sistem aplikasi terkait
di RSUD A, korelasi antara satu siklus dengan siklus lainnya terlihat pada gambar di
bawah ini. Sistem aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit. Pengembangan sistem aplikasi di RSUD A dijelaskan pada bagian berikutnya
dalam bab ini.

Model
Model Hirarkis
Hirarkis Sistem
Sistem Informasi
Informasi Akuntansi
Akuntansi
Laporan Keuangan

Siklus
Siklus
Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Pelaporan
Pendapatan Pengeluaran Pelayanan Keuangan Keuangan

Sistem
Sistem
Aplikasi
Aplikasi Pendapatan Pembelian Inventori Penerimaan Kas Buku Besar

Piutang Usaha Payroll Properti Pengeluaran Kas Konsolidasi

Standard
Standard
Journal
Journal Identifikasi akun -akun yang dipengaruhi oleh masing -masing sistem aplikasi
Entries
Entries

Dengan format ilustrasi lain, sistem aplikasi dalam Model Hirarkis Sistem
Informasi Akuntansi di atas dideskripsikan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Siklus Siklus Pelaporan Siklus Siklus Siklus
Pendapatan Keuangan Pengeluaran Keuangan Pelayanan

Account General Inventory


Receivable Ledger Account
Payable Cash
Management
Purchasing

Payroll Property Fixed Asset

2.6.1 Siklus Pendapatan


Pendapatan adalah penghasilan yang timbul atau diperoleh dari suatu aktifitas
atau suatu pekerjaan di suatu layanan kesehatan dan menyebabkan kas rumah sakit
bertambah. Kieso dan Weyganth (2007) memberikan pengertian bahwa pendapatan
adalah:“Inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its
liabilities during a period from delivering or producing goods, rendering service or
other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations”.
Yang berarti, pendapatan adalah arus masuk atau penambahan lain atas harta suatu
kesatuan atau penyelesaian suatu kewajiban selama satu periode dari penyerahan atau
produksi barang, penyerahan jasa atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama
kesatuan tersebut (Saifudin dan Ardani, 2017).
Sedangkan pengertian pendapatan menurut Persyaratan Standar Akuntansi
Keuangan No.23 (2007) adalah sebagai berikut : “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.” (Saifudin dan Ardani, 2017).
Besarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih menunjuk pada seluruh biaya
investasi (investment cost) serta seluruh biaya operasional (operational cost) yang
harus disediakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan besarnnya
dana bagi pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk pada jumlah uang yang harus
dikeluarkan (out of pocket) untuk dapat memanfaatkan suatu upaya kesehatan
(Sulastomo, 2000).
Secara umum disebutkan apabila total dana yang dikeluarkan oleh seluruh
pemakai jasa pelayanan, dan arena itu merupakan pemasukan bagi penyedia pelayan
kesehatan (income) adalah lebih besar daripada yang dikeluarkan oleh penyedia
pelayanan kesehatan (expenses), maka berarti penyelenggaraan upaya kesehatan
tersebut mengalami keuntungan (profit). Tetapi apabila sebaliknya, maka berarti
penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut mengalami kerugian (loss) (Sulastomo,
2000).
Sumber pendapatan suatu rumah sakit terdiri dari beberapa fungsi seperti
pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien, penerimaan kas, dan
pengelolaan piutang.
A. Pemberian pelayanan
Fungsi pemberian pelayanan rumah sakit (usaha) terdiri dari sub fungsi
pelayanan medis dan pelayan non medis dan uraiannya sebagai berikut:
a. Pelayanan medis yang terbagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
a. Pelayanan medis yaitu jasa yang terkait langsung dengan pelayanan dokter
kepada masyarakat.
b. pelayanan keperawatan yaitu jasa yang terkait langsung dengan pelayanan
keperawatan kepada masyarakat.
c. penunjang medis yaitu jasa yang berfungsi sebagai pendukung di dalam
peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:
1) penunjang medis yang berhubungan dengan pasien
a) Farmasi
b) Laboratorium
c) Fisioterapi
d) Radiologi
e) Pemulasaran jenazah
f) Central Sterile Supply Department (CSSD)
g) Operatie Khamer (OK)
h) Hemodialisis
i) Extracorporeal Shckwave Lithotripsy (ESWL)
j) Endoskopi
k) Echocardiography (ECG)
l) Gizi
2) penunjang medis yang tidak berhubungan dengan pasien
a) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)
b) Sistem Informasi Manajemen
c) Laundry
b. Pelayanan non-medis yaitu jasa yang berfungsi di dalam peningkatan mutu
kinerja rumah sakit, namun tidak terkait secara langsung dengan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, misalnya administrasi.
B. Penerimaan Kas
Sumber penerimaan kas rumah sakit yang terkait dengan operasi rumah sakit
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Penerimaan hasil usaha rumah sakit
a. Pendapatan operasional
1) pendapatan rawat jalan;
2) pendapatan rawat inap;
3) pendapatan tindakan medis;
4) pendapatan penunjang medis;
5) pendapatan operasional lainnya.
b. Penghasilan non operasional
1) pendapatan jasa lembaga keuangan;
2) pendapatan kerja sama operasi (KSO);
3) pendapatan sewa
b. Penerimaan hibah
c. Penerimaan anggaran APBN/D

C. Pengelolaan Puitang
Fungsi pengelolaan piutang tidak terlepas dari fungsi pemberian jasa
pelayanan dan mencakup sub fungsi penerimaan kas dari pencairan piutang,
penagihan, dan sub fungsi piutang usaha itu sendiri yang bertugas memelihara
informasi piutang pasien/ pihak lain secara berkelanjutan.

Sistem pembiayaan kesehatan Indonesia secara umum terbagi dalam 2 sistem


yaitu (Setyawan dan Supriyanto, 2019):
1. Fee for Service (Out of Pocket)
Sistem ini secara singkat diartikan sebagai sistem pembayaran
berdasarkan layanan, dimana pencari layanan kesehatan berobat
lalumembayar kepada pemberi pelayanan kesehatan (PPK). PPK (dokter atau
rumah sakit) mendapatkan pendapatan berdasarkan atas pelayanan yang
diberikan, semakin banyak yang dilayani, semakin banyak pula pendapatan
yang diterima.
2. Health Insurance
Sistem ini diartikan sebagai sistem pembayaran yang dilakukan oleh
pihak ketiga atau pihak asuransi setelah pencari layanan kesehatan berobat.
Definisi asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan resiko (sakit)
dari resoko perorangan menjadi resiko kelompok. Unsur-unsur asuransi kesehatan
diantaranya adanya perjanjian, adanya pembelian perlindungan, adanya pembayaran
premi oleh masyarakat. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari asuransi
kesehatan merupakan salah satu cara yang terbaik untuk mengatasi mahalnya biaya
pelayanan kesehatan. alasannya antara lain karena:
 Pemerintah dapat mendiversifikasikan sumber-sumber pendapatan dari sektor
kesehatan.
 Meningkatkan efisiensi dengan cara memberikan peran kepada masyarakat
dalam pembiayaan pelayanan kesehatan.
 Memeratakan beban biaya kesehatan menurut waktu dan populasi yang luas
sehingga dapat mengurangi resiko secara individu (Setyawan dan Supriyanto,
2019).

Secara umum sumber biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Bersumber dari anggaran pemerintah
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan secara
cuma-cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan
pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak swasta. Untuk negara yang kondisi
keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena memerlukan
dana yang sangat besar (Setyawan dan Supriyanto, 2019).
2. Bersumber dari anggaran masyarakat
Dapat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini
mengharapkan agar masyarakat (swasta) berperan aktif secara mandiri dalam
penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Hal ini memberikan dampak
adanya pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak swasta,
dengan fasilitas dan penggunaan alat-alat berteknologi tinggi disertai
peningkatan biaya pemanfaatan atau penggunaannya oleh pihak pemakai jasa
layanan kesehatan tersebut. Contohnya CSR (Corporate Social Reponsibility)
dan pengeluaran rumah tangga baik yang dibayarkan tunai atau melalui sistem
asuransi. Dana yang bersumber dari swasta anatara lain :
- Perusahaan swasta
- Lembaga swadaya masyarakat
- Dana kemanusiaan (charity) (Setyawan dan Supriyanto, 2019).
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri
Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan
penyakit-penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya pihak
lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain.
Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk penanganan HIV dan
virusH5N1 yang diberikan oleh WHO kepada negara-negara berkembang
(termasuk Indonesia) (Setyawan dan Supriyanto, 2019).

2.6. 2 Siklus Pengeluaran


Pengeluaran adalah suatu proses dimana biaya dialokasikan pada kegiatan
atau layanan tertentu yang telah direncanakan untuk jangka waktu yang telah
ditentukan dan menyebabkan kas rumah sakit berkurang. Pengeluaran dapat diartikan
sebagai biaya yang sudah dilaksanakan (expired). Sedangkan biaya sendiri adalah
semua biaya yang ditunjukkan untuk mendapatkan pendapatan (Armen, 2013).
Sedangkan pengeluaran medis adalah semua jumlah uang yang dikeluarkan seseorang
saat orang tersebut mengalami suatu penyakit. Pengeluaran medis mencakup biaya
konsultasi dokter, pembelian obat, biaya pemeriksaan penunjang, dan retribusi
pelayanan kesehatan.
Pengeluaran di rumah sakit mencakup fungsi-fungsi yang terkait dengan
pengadaan barang dan atau jasa yang digunakan oleh rumah sakit dalam menjalankan
usahanya. Fungsi dalam siklus ini terdiri dari proses seleksi pemasok (vendor
selection), permintaan pembelian (requisitioning), pembelian (purchasing), utang
usaha (accounts payable), dan akuntansi pengupahan (payroll accounting).
A. Pembelian
Pembelian/pengadaan barang dan jasa di rumah sakit mengacu pada Peraturan
Presiden Nomor 54 tahun 2010 dan peraturan perubahannya, serta Peraturan Bupati A
nomor XX tahun 20XX. Pengadaan barang dan jasa yang sumber dananya berasal
dari:
a. APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah);
b. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Menggunakan dasar Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, sedangkan
pengadaan barang dan jasa yang sumber dananya dari:
a. Pendapatan jasa layanan/ operasional;
b. Hibah tidak terikat;
c. Hasil kerjasama/ KSO dengan pihak lain; dan
d. Pendapatan lain-lain RSUD A yang sah.
Menggunakan dasar Peraturan Bupati nomor XX tahun 20XX yang
berdasarkan ketentuan pasal XXX, Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD.
Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain
dan pelunasan utang dan kewajibannya. Pengeluaran layanan kesehatan (Setyawan
dan Supriyanto, 2019):
1. Belanja rutin adalah pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan
aktivitas pelayanan kesehatan sehari-hari:
a. Belanja Pegawai, yaitu pembayaran gaji atau upah tenaga kesehatan maupun
pegawai administrasi termasuk gaji pokok dan segala macam tunjangan
b. Belanja Barang, yatu pembelian barang-barang yang digunakan untuk
penyelenggaraan aktivitas pelayanan kesehatan
c. Belanja Pemeliharaan, yaitu pengeluaran untuk memelihara agar milik atau
kekayaan layanan kesehatan tetap terjaga dengan baik
d. Belanja Perjalanan, yaitu biaya perjalanan untuk kepentingan
penyelenggaraan pemerintah
e. Belanja Pembangunan, adalah pengeluaran untuk pembangunan fisik.
2. Jenis pengadaan barang/jasa
a. Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/ jasa
1) Pengadaan Barang
2) Pengadaan Jasa Pemborongan
3) Pengadaan Jasa Konsultasi
4) Pengadaan Jasa Lainnya
b. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan swakelola
3. Metoda pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya terdiri dari
c. pelelangan umum
d. pelelangan terbatas
e. pemilihan langsung,
f. penunjukan langsung.
B. Pengelolaan Utang
Fungsi pengelolaan utang bertugas untuk melakukan pembayaran kepada
rekanan/pemasok. Untuk dapat memastikan bahwa pelunasan utang sesuai dengan
dokumen-dokumen yang terkait dengan pembelian, perlu dilakukan matching
process, yaitu semua dokumen dikumpulkan, diverifikasi, dan ditelaah sebelum
dilakukan pembayaran (Indrayathi dan Dedy, 2017).
C. Pengupahan
Sistem pengupahan melibatkan seluruh payroll process dan personnel
reporting dan menyajikan informasi terkait dengan personalia, seperti ketrampilan
pegawai, pajak, dan potongan-potongan karyawan. Sistem pengupahan RSUD A
mencakup pegawai tetap yang sekaligus merupakan Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai tidak tetap (honorer daerah dan kontrak) dengan remunerasi dalam bentuk
gaji, insentif, dan/atau honor (Indrayathi dan Dedy, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Armen, F., V. Azwar. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Rumah Sakit.


Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Indrayathi, Putu A. dan I Putu Dedy. 2017. Manajemen Keuangan dan Manajemen
Logistik dalam Pelayanan Kesehatan. Denpasar: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Udayana.

Saifudin dan Firda P. Ardani. 2017. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Internal atas
Pendapatanpada RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Riset Akutansi Keuangan
2(2): 124-137.

Setyawan, F. E. B., S. Supriyanto. 2019. Manajemen Rumah Sakit. Sidoarjo:


Zifatama Jawara.

Sulastomo, 2000.Manajemen Kesehatan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai