Anda di halaman 1dari 4

LIEVIA ANGELIN

21116135
Quis Audit Pajak 4 AK-3
1. Apa kaitannya antara SPT dan Pemeriksaan
SPT merupakan dasar yang mengawali untuk dilakukannya pemeriksaan. Dengan demikian
keadaan SPT yang dilaporkan oleh wajib pajak akan dapat menentukan apakah terhadap
wajib pajak akan dilakukan pemeriksaan atau tidak.
Selain itu sesuai dengan fungsi SPT itu sendiri yaitu sebagai sarana pelaporan penghitungan
dan pembayaran pajak yang terutang, akan dapat diketahui berapa besarnya jumlah pajak
yang terutang, berapa jumlah pajak yang telah dibayar atau disetor oleh wajib pajak,
termasuk berapa jumlah pajak yang kurang atau yang lebih dibayar dalam suatu kurun
waktu yaitu dalam masa pajak tertentu atau tahun pajak tertentu.
Dengan dilakukan pemeriksaan pajak, akan diperoleh tingkat kebenaran laporan wajib pajak
yang dituangkan dalam SPT beserta lampiran-lampiran yang menyertainya, yaitu antara lain
laporan keuangan dan lampiran lainnya yang dianggap perlu.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, akan dapat diukur tingkat kepatuhan atau
ketaatan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, sebagaimana telah
dirumuskan dalam pengertian pemeriksaan itu sendiri, untuk tujuan apa sebenarnya
pemeriksaan itu dilakukan.

2. Mengapa pemeriksaan pajak harus dilakukan oleh DJP


Karena DJP berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

3. Di dalam pengertian pemeriksaan harus didasarkan pada standar pemeriksaan


pertanyaannya apa yang dimaksud dengan standar pemertiksaan
Standar Pemeriksaan adalah capaian minimum yang harus dicapai dalam
melaksanakan Pemeriksaan. Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan oleh WP harus dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan. Standar
pemeriksaan tersebut terdiri dari standar umum, standar pelaksanaan pemeriksaan,
dan standar pelaporan hasil pemeriksan.
 Standar Umum pemeriksaan pajak, yaitu:
1. Telah mendapat pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup serta memiliki
keterampilan sebagai Pemeriksa Pajak
2. Bekerja jujur, bertanggung jawab, penuh pengabdian, bersikap terbuka, sopan, dan
obyektif, serta menghindari diri dari perbuatan tercela
3. Menggunakan keterampilannya secara cermat dan seksama serta memberikan
gambaran yang sesuai dengan keadaan sebenarnya tentang wajib pajak
 Standar Pelaksanaan Pemeriksaan, yaitu:
1. Pelaksanaan Pemeriksaan harus didahului dengan persiapan yang baik, sesuai dengan
tujuan pemeriksaan, dan mendapat pengawasan yang seksama;
2. Luas Pemeriksaan ditentukan berdasarkan petunjuk yang diperoleh yang harus
dikembangkan melalui pencocokan data, pengamatan, tanya jawab dan tindakan lain
berkenan dengan Pemeriksaan
LIEVIA ANGELIN
21116135
Quis Audit Pajak 4 AK-3
3. temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
4. Pendapat dan kesimpulan Pemeriksa Pajak harus didasarkan pada temuan yang kuat
dan berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
 Standar pelaporan hasil Pemeriksaan, yaitu:
1. Laporan pemeriksaan pajak disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup
sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang didukung
temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang
terkait.
2. Laporan Pemeriksaan Pajak yang berkaitan dengan pengungkapan penyimpangan SPT
harus mempearjatikan Kertas Kerja pemeriksaan antara lain mengenai:
 Berbagai faktor perbandingan
 Nilai absolut dari penyimpangan
 Sifat dari penyimpangan
 Petunjuk atau temuan adanya penyimpangan
 Pengaruh penyimpangan
 Hubugan dengan permasalahan lainnya
3. Laporan pemeriksaan pajak harus didukung oleh daftar yang lengkap dan rinci sesuai
dengan tujuan pemeriksaan.

4. Apa yang menjadi latra belakang kenapa pemerikasaan harus dilakukan


1. Konsekuensi kepatuhan perpajakan
2. Meminimisir adanya Tax Avoidance dan Tax Evasion
3. Mengurangi tingkat kebocoran pajak penghasilan akitab sistem pelaporan pajak yang
tidak benar
4. Pengenaan sanksi atau penalty dari hasil pemeriksaan akan membuat efek jera kepada
Wajib Pajak untuk tidak lagi mengulangi pelanggaran pajak
5. Keberhasilan suatu sistem kebijakan pemeriksa pajak ditentukan oleh
a. Penentuan utang pajak harus didasarkan pada sistem pencatatan yang memadai
b. Adanya sumber daya manusia yang ditugaskan melakukan pemeriksaan
menguasai sistem pembukuan Wajib Pajak
c. Harus ada akses terhadap arsip catatan pihak ketiga

5. Siapa saja yang akan diperiksa oleh DJP


Wajib Pajak

6. Apa yang dimaksud dengan criteria seleksi resiko


Analisi resiko diarahkan pada WP dengan resiko tinggi yang dihitung dari tax revenue at risk
berdasarkan analisa tertentu baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga terdapat potensi
penerimaan sebagai akibat ketidakpatuhan

7. Apakah dengan dilakukannya pemeriksaan akan meningkatkan penerimaan Negara


LIEVIA ANGELIN
21116135
Quis Audit Pajak 4 AK-3

8. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan kantor


Pemeriksaan Kantor meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun berjalan dan atau tahun-
tahun sebelumnya yang dilakukan di kantor Direktorat Jendra Pajak. Pemeriksaan kantor
hanya dapat dilaksanakan dengan pemeriksaan sederhana kantor.
jangka waktu pemeriksaan kantor paling lama 4 bulan yang dihitung sejak tanggal WP atau
wakil, kuasa, pegawai atau anggota keluarga yang telah dewasa dari WP, datang memenuhi
surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP).
Berdasarkan pasal 14 ayat 2, berikut ini kewajiban wajib pajak dalam pemeriksaan kantor:
1. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
2. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi
dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola
secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan
usaha, pekerjaan bebas WP, atau objek yang terutang pajak.
3. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;
5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh akuntan publik
6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.

9. Mengapa waktu pemeriksaan pajak harus dibatasi


10. Apa yang membedakan antara harus dilakukan dengan dapat dilakukan pemeriksaan
dalam menguji kepatuhan pajak
11. PT.AYZ diketemukan adanya indikasi tindakan penggelapan pajak, menurut pendapat
kalian jenis pemeriksaan apa yang dapt dikenakan terhadap PT.ANZ jelaskan
12. Apa yang dimaksud dengan setiap wajib pajak mempunyai peluang yang sama untuk
diperiksa di dalam kebijakan umum pemeriksaan

13. Jelaskan pedoman umum pemeriksaan pajak


Pemeriksaan pajak dilaksanaan oleh pemeriksa pajak yang :
1. Telah mendapat pendidikan teknis yang cukup dan memiliki keterampilan sebagai pemeriksa
pajak
2. Bekerja jujur, bertanggung jawab, penuh pengabdian, bersikap terbuka, sopan, dan obyektif,
serta menghindari diri dari perbuatan tercela
3. Menggunakan keahliannya secara cermat dan seksama serta memberikan gambaran yang sesuai
dengan keadaan sebenarnya tentang Wajib pajak

14. Jelaskan pemeriksaan menurut KUP


Berdasarkan Pasal 1 angka 24 UU KUP, dijelaskan
pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
 menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
LIEVIA ANGELIN
21116135
Quis Audit Pajak 4 AK-3
 yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
 berdasarkan suatu standar pemeriksaan
 untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

15. Apa kendala dalam pemeriksaan pajak


1. Psikologi
Persepsi wajib pajak tentang pemeriksaan pajak
Persepsi pemeriksaan pajak mengenai kapatuhan wajib pajak
2. Komunikasi
Komitmen wajib pajak untuk membantu kelancaran pemeriksaan pajak
Frekuensi pembahasan sementara temuan hasil pemeriksaan
3. Teknis
Ukuran perusahaan, jumlah peredaran usahanya dan jumlah cabang
Pemanfaatan teknologi informasi
Kepemilikan modal
Cakupan transaksi baik dalam negri maupun luar negri
4. Regulasi
Kelengkapan ketentuan yang berlaku yang mengatur perlakuan atas transaksi yang timbul
Sejauh mana jangkauan hak pemajakan undang-undang domestik atas transaksi-transaksi
international

16. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan wajib pajak lokasi


Pemeriksaan yang dilakukan terhadap cabang, perwakilan, pabrik dan atau tempat usaha yang pada
umumnya berbeda lokasinya dengan wajib pajak domisili, berdasarkan permintaan dari Unit
Pelaksana Pemerintah (UPP) yang berada di luar wilayahnya
Pemeriksaan terhadap wajib pajak lokasi dapat dilakukan dalam hal :
1. SPT tahunan PPh pasal 21 dan atau SPT masa PPN menyatakan lebih bayar
2. SPT tahunan PPh pasal 21 dan atau SPT masa PPN tidak disampaikan masing-masing selama 2
tahun berturut-turut atau selama 3 bulan berturut-turut dari suatu tahun pajak
3. Adanya permintaan dari unit pelaksana pemeriksaan pajak (UP3) tempat wajib pajak domisili
terdaftar dan atau berdasarkan usulan dari UP3 lokasi
4. Wajib Pajak mengajukan permohonan pemusatan tempat terutang PPN.
5. Wajib pajak bergerak dalam bidang usaha tertentu yang ditentukan oleh kepala kanwil DJP
khususnya atas PPh pasal 23, Pasal 26, PPN dan PPnBM
Kecuali terhadap :
WP Bank
Lembaga pembiayaan dan asuransi, serta
WP yang telah memperoleh ijin oemusatan PPn

17. Apakah pemeriksaan harus dilakukan untuk semua jenis pajak


IYA

Anda mungkin juga menyukai