Anda di halaman 1dari 66

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” UMUR KEHAMILAN


36 MINGGU 1 HARI DENGAN PLASENTA PREVIA
DI RUMAH SAKIT UMUM SAWERIGADING
TANGGAL 23 MEI 2017

OLEH:

MARYAM MUNIR
DK.14.02.021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2017

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” UMUR KEHAMILAN


36 MINGGU 1 HARI DENGAN PLASENTA PREVIA
DI RUMAH SAKIT UMUM SAWERIGADING
TANGGAL 23 MEI 2017

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi DIII Kebidanan Stikes Bhakti Pertiwi
Luwu Raya Palopo

OLEH :

MARYAM MUNIR
DK.14.02.021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2017

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” UMUR KEHAMILAN


36 MINGGU 1 HARI DENGAN PLASENTA PREVIA
DI RSUD SAWERIGADING PALOPO
TANGGAL 23 MEI 2017

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian


Karya Tulis Ilmiah Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo
Pada Hari Sabtu tanggal 10 Juni 2017

Pembimbing

FEBRIANI TANDIPASANG S,ST


NIP : 0905028801

Mengetahui

Ketua STIKES Ketua Program Studi


Bhakti Pertiwi Luwu Raya D III Kebidanan

(Dr.Ns.Agustina R Palamba,S.sos,S.Kep,M.Kes)(FebrianiTandipasang,S.ST)
NIDN : 092 608 5301 NIP 0905028801

ii KTI STIKes Luwu Raya Palopo


HALAMAN PENGESAHAN

Pada hari ini Sabtu tanggal 10 bulan Juni 2017 bertempat di


Ruangan Ujian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Pertiwi
Luwu Raya Palopo, telah dilaksanakan Seminar KTI Hasil Penelitian
Kebidanan, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program
studi D III Kebidanan, terhadap mahasiswa atas nama :
Nama : MARYAM MUNIR
Nim : DK.14.02.021
Program Studi : Kebidanan
Jenjang : Diploma III Kebidanan
Judul KTI : Asuhan Kebidanan Pada Ny “ S ” Umur Kehamilan
36 Minggu 1 Hari Dengan Plasenta Previa Di RSUD
Sawerigading palopo
Yang telah diuji oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah, sebagai berikut :

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Febriani Tandipasang, S.ST (...........................)

2. Dr.Ns.Agustina R Palamba, S.sos,S.Kep,M.Kes ( ...........................).

3. Sumarlan, SKM.M.kes (...........................)


Mengetahui,

Ketua STIKES Ketua Program Studi


Bhakti Pertiwi Luwu Raya D III Kebidanan

(Dr.Ns.Agustina R Palamba,S,sos,S.Kep,M.Kes)(Febriani Tandipasang,S.ST)


NIDN : 09 2608 5301 NIP 0905028801

iii KTI STIKes Luwu Raya Palopo


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MARYAM MUNIR

NIM : DK. 14.02.021

Program Studi : D III Kebidanan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang

saya tulis ini benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Bukan

merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di

kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau

keseluruhan karya tulis ini hasil karya orang lain. Saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tesebut.

Dibuat di : Palopo

Pada tanggal : 10 Juni 2017

Yang menyatakan

(MARYAM MUNIR)

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MARYAM MUNIR

NIM : DK. 14.02.021

Program Studi : D III Kebidanan

Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, menyatakan bersedia

membuat karya ilmiah dalam bentuk jurnal dan menyetujui untuk

memberikan kepada STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo atas karya

ilmiah saya, beserta perangkat yang ada (jika diperlukan) Dengan hak

bebas Royalty Non-Ekslusif STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolah, mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palopo

Pada tanggal : 10 Juni 2017

Yang menyatakan

(MARYAM MUNIR)

v KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BIODATA PENULIS

A. IDENTITAS PENULIS

1. Nama : MARYAM MUNIR

2. NIM : DK. 14.02.021

3. Tempat Tanggal Lahir : Palopo, 21 Februari 1996

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Peda-peda Lr.1 No.2

B. IDENTITAS ORANG TUA

1. Nama Ayah/Ibu : Munir Nurung/Fitriani Ruslan

2. Pekerjaan : Wiraswasta / IRT

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN No. 78 Ponjalae tamat tahun 2008

2. SMP Negeri 3 Palopo tamat tahun 2011

3. SMA Negeri 3 Palopo tamat tahun 2014

4. Program Studi DIII Kebidanan STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya

Palopo tahun 2014 – 2017.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini, yang merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar

Ahli Madya pada Program Pendidikan DIII Kebidanan di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIKes) Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan, mungkin masih banyak kekurangan atau kelemahan baik

dari segi penyusunan maupun dari pandangan pengetahuan, oleh karena

itu penulis mengharap adanya saran, pendapat, atau kritik yang bersifat

konstruktif dari semua demi kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Selama proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini banyak kesulitan

dan hambatan yang penulis hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan

kerjasama dari semua pihak yang terlibat didalamnya sehingga hambatan

dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu

perkenankanlah penulis dengan segala hormat dan kerendahan hati

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada ibu Febriani Tandipasang, S.ST selaku pembimbing dengan penuh

kesabaran, dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk

memberikan perhatian, bimbingan dan arahan kepada penulis.

vii KTI STIKes Luwu Raya Palopo


Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tuaku

tercinta, Bapak saya Munir Nurung dan Ibu saya Fitriani H.Ruslan

yang tidak henti-hentinya memberikan bantuan moral, spritual, kasih

sayang, yang terus mendoakan dan mendukung selama menempuh

pendidikan ini, serta dorongan dan arahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan ini, dan juga kepada saudara-saudaraku

dan keluarga besar yang senantiasa mendoakan dan mendorong

penulis selama menjalani pendidikan ini.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Asrul Prayudhi, SE, MM. selaku Ketua Yayasan Stikes Bhakti

Pertiwi Luwu Raya Palopo.

2. Ibu Dr. Ns. Agustina R Palamba,S.Kep, M.Kes, selaku Ketua Stikes

Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

3. Ibu Febriani Tandipasang, S.ST selaku Ketua Program Studi Akademi

Kebidanan STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

4. Seluruh Dosen serta Staf Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam

menyelesaikan pendidikan selama ini.

5. Bapak dr. Nasaruddin, SpOG selaku Direktur RSUD Sawerigading

Palopo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


viii
6. Semua rekan – rekan seperjuangan mahasiswa program kebidanan

“MIDWIFERY 2014” Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo yang

telah berbagi suka dan duka selama menempuh kuliah.

7. Rekan–rekan Mahasiswa Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

angkatan 2014 dan yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah

memberikan dukungan selama perkuliahan sampai menyelesaikan

penelitian.

Palopo, 10 Juni 2017

Maryam Munir

Penulis

ix KTI STIKes Luwu Raya Palopo


DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN KTI .......................................................... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI KTI ........................................................ v

BIODATA PENULIS ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Ruang Lingkup Pembahasan ........................................ ` 3

C. Tujuan Penulisan ........................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ......................................................... 5

E. Metode penulisan ........................................................... 5

F. Sistematika penulisan..................................................... 7

x KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Kehamilan ................................. 10

B. Tinjauan Umum tentang Plasenta Previa ........................ 20

C. Proses Standar Asuhan Kebidanan ............................... 29

BAB III STUDI KASUS ...................................................................... 32

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................... 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 49

B. Saran ............................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi KTI STIKes Luwu Raya Palopo


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar persetujuan judul Karya Tulis Ilmiah

Lampiran II : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran III : Surat Izin penelitian dari kesbang kota palopo

Lampiran I : Surat keterangan selesai penelitian dari RSU

Sawerigading Palopo

xii KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdarahan pada kehamilan tua disebut perdarahan

anterpartum. Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai

kelainan yang berbahaya. Plasenta previa merupakan salah satu

penyebab perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum adalah

perdarahan pervaginam yang yang terjadi pada kehamilan diatas 28

minggu (Manuaba, 2013). Perdarahan antepartum merupakan kasus

gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan,

penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan

perdarahan yang belum jelas (Athanasias et al,2011).

Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang telah

di publikasikan pada tahun 2014 memperkirakan 800 perempuan

meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses

kelahiran. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai angka 289.000

jiwa (WHO, 2014).

Menurut Association of South East Asian Nations (ASEAN)

dalam profil kesehatan Indonesia 2014, Brunei Darussalam,

Malaysia, dan Singapura tergolong plasenta previa yang rendah,

yaitu dibawah 20 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Indonesia

yaitu 39 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini masih di bawah

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


negara Filipina dan Thailand, yang masing-masing angka plasenta

previa adalah 28 dan 20 per 1000 kelahiran hidup.

Di Indonesia, menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012, rata-rata AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran

hidup. Rata-rata kematian ini melonjak di banding hasil SDKI tahun

2012 yang mencapai 228/100 kelahiran hidup. Penyebab terpenting

kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan (40-60%) infeksi

(20-30%) dan keracunan kehamilan (20-30%), sisanya sekitar 5%

disebabkan penyakit lain yang memburuk saat kehamilan atau

persalinan. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4-0,6% dari

keseluruhan persalinan. Mortalitas plasenta previa sebesar 50 per

1000 kelahiran hidup (Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 2014).

Di Sulawesi Selatan khususnya tercatat 30 kehamilan yang

meninggal akibat plasenta previa, dari 62 kasus penderita plasenta

previa (Kuncoro, 2014).

Menurut data di RSUD Sawerigading Kota Palopo dari bulan

januari – desember jumlah kejadian plasenta previa berjumlah 159

pada tahun 2016.

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada

segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari

pembukaan jalan lahir (Ostium uteri internum) dan oleh karenanya

bagian terendah janin tidak masuk kedalam panggul, tetapi masih

mengambang diatas pintu atas panggul (Sarwono, 2014).

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


Dari latar belakang diatas masih tingginya angka kematian

disebabkan perdarahan maka penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus tentang Asuhan kebidanan pada Ny “S” umur kehamilan 36

minggu 1 hari dengan plasenta previa di RSUD Sawerigading Palopo

Tanggal 23 Mei 2017 sebagai judul Karya Tulis Ilmiah dengan harapan

dapat membantu klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi

dengan menetapkan asuhan kebidanan sehingga menjaga kesehatan

dan dapat meningkatkan keselamatan ibu dan janin.

B. Ruang lingkup pembahasan

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam pembahasan karya

tulis ilmiah ini, menggunakan pendekatan proses asuhan kebidanan

pada Ny “S” dengan plasenta previa di RSUD Sawerigading Palopo

yang dilakukan pada tanggal 23 Mei 2017.

C. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Mampu melaksanakan Manajemen asuhan kebidanan pada Ny “ S”

umur kehamilan 36 minggu 1 hari dengan plasenta previa di RSUD

Sawerigading Palopo pada tanggal 23 mei 2017 sesuai wewenang

bidan.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


2. Tujuan khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data dasar pada

Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari dengan plasenta

previa di RSUD Sawerigading Palopo tanggal 23 mei 2017.

b. Dapat melaksanakan perumusan diagnosa dan atau masalah

kebidanan pada Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari

dengan plasenta previa di RSUD Sawerigading Palopo tanggal

23 mei 2017.

c. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada

Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari dengan plasenta

previa di RSUD Sawerigading Palopo tanggal 23 mei 2017.

d. Dapat melakukan pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

pada Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari dengan plasenta

previa di RSUD Sawerigading Palopo tanggal 23 mei 2017.

e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan

pada Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari dengan plasenta

previa di RSUD Sawerigading Palopo tanggal 23 mei 2017.

f. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang

telah diberikan pada Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari

dengan plasenta previa di RSUD Sawerigading Palopo tanggal

23 mei 2017.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat institusi pendidikan

Sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswi Stikes Bhakti

Pertiwi Luwu Raya Palopo program studi DIII kebidanan dalam

penerapan asuhan kebidanan dan sebagai salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan diploma DIII kebidanan Stikes

Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

2. Bagi instansi tempat pengambilan kasus

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan

utamanya bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan

janin khususnya yang berkaitan dengan plasenta previa.

3. Manfaat Bagi Penulis

Merupakan pengalaman baru yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan menambah wawasan dalam penerapan asuhan

kebidanan khususnya pada kasus plasenta previa.

E. Metode penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini metode yang digunakan

sebagai berikut

1. Study kepustakaan

Yaitu penulis membaca dan mempelajari buku–buku, literatur-

literatur, profil kesehatan dan data dari internet yang relevan

dengan plasenta previa.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


2. Study kasus

Yaitu penulis melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

metode pendekatan pemecahan masalah dalam kebidanan yang

meliputipengkajian data, perumusan diagnosa/masalah kebidanan,

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta mendokumentasikan

hasil asuhan kebidanan. Untuk memperoleh data/informasi akurat

penulis menggunakan teknik

a. Wawancara

Penulis mengadakan Tanya jawab dengan pasien, suami,

keluarga, bidan yang berada di RSUD Sawerigading palopo

yang berhubungan dengan kasus yang dihadapi pasien.

b. Observasi

Pengkajian psikososial meliputi status emosional, respon

terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien

terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya

serta pengetahuan tentang kesehatan.

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain  inspeksi,

palpasi, dan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan

format pengkajian.

3. Studi Dokumentasi

Dalam manajemen Asuhan Kebidanan dengan kasus plasenta

previa, penulis membaca dan mempelajari kasus yang

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


berhubungan dengan keadaan kesehatan klien yang bersumber

dari dokter, bidan, perawat maupun dari sumber lain yang

menunjang yaitu hasil pemeriksaan laboratorium.

4. Diskusi

Penulis mengadakan tanya jawab/Diskusi dengan tenaga

kesehatan yaitu bidan dan dokter yang menangani langsung klien

serta berdiskusi dengan dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam penulisan ini dan

memperoleh gambaran tentang karya tulis ini maka penulis menyusun

dengan sistematika sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

B. Ruang Lingkup Pembahasan

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian kehamilan

2. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan

3. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


4. Diagnosis kehamilan

a. Tanda-tanda dugaan hamil

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

c. Tanda-tanda pasti hamil

5. Kunjungan antenatal care ( ANC )

B. Tinjauan Umum Tentang Plasenta Previa

1. Pengertian plasenta previa

2. Etiologi plasenta previa

3. Klasifikasi plasenta previa

4. Tanda dan gejala plasenta previa

5. Faktor resiko plasenta previa

6. Diagnosa dan gambaran klinis plasenta pevia

7. Patofisiologi plasenta previa

8. Penanganan plasenta previa

9. Komplikasi plasenta previa

C. Proses Standar Asuhan Kebidanan

1. Standar I : Pengkajian

2. Standar II : Perumusan Diagnosa Masalah

Kebidanan

3. Standar III : Perencanaan

4. Standar IV : Implementasi

5. Standar V : Evaluasi

6. Pendokumentasian asuhan kebidanan

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB III STUDI KASUS

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan dan

kesesuaian teori dan fakta yang ada pada pelaksanaan Asuhan

Kebidanan pada klien.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim yang dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40

minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Saifuddin, A. B, 2012).

Kehamilan merupakan proses pertumbuhan hasil konsepsi

yang pada umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari

dihitung dari hari pertama haid terakhir, dimana kehamilan aterm

usia kehamilan antara 38-42 minggu ini merupakan periode

terjadinya persalinan normal (Sarwono Prawirohardjo, 2014).

Kehamilan di defenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi (Sarwono Prawirohardjo, 2011).

Kehamilan adalah merupakan suatu proses yang alamiah

dan fisiologi. Setiap wanita yang mengalami organ reproduksi

sehat, yang telah mengalami menstruasi dan melakukan

hubungan seksual kepada pria yang organ reproduksinya sehat

sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


2. Perubahan Fisiologi yang terjadi pada kehamilan

a. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di

bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya

meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh

hipertrofi otot polos uterus disamping serabut-serabut kolagen

yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar

estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan bulan-

bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alvokat,

agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat.

Selanjutnya, pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk

semula, lonjong seperti telur.

b. Serviks uteri

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami

perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri

mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih

banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10 % jaringan otot.

Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen.

Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya

hypervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.

c. Vagina dan Vulva

Akibat hormon estrogen vagina dan vulva juga

mengalami perubahan. Adanya hypervaskularisasi

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak

kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna

porsio pun tampak kebiru-biruan. Pembuluh-pembuluh darah

alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti

karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut

meningkat.

d. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus

luteum pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus

luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira

kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter

kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah plasenta

terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum ini

mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Lambat laun

fungsi ini diambil alih oleh plasenta.

e. Mamma

Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon

somatomammotropin, estrogen dan progesteron akan tetapi

belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan

hypertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah

sel-sel asinus pada mamma. Somatomammotropin mem-

pengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan

perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein,

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


laktabumin dan laktoglobulin. Dengan demikian, mamma

dipersiapkan untuk laktasi. Disamping ini dibawah pengaruh

progesteron dan somatomammotrofin, terbentuk lemak

disekitar kelompok-kelompok alveolus, sehingga mamma

menjadi lebih besar. Papilla mamma akan membesar, lebih

tegak, tampak lebih hitam, seperti seluruh aerola mamma

karena hyperpigmentasi. Glandula Montgomery tampak lebih

jelas menonjol dipermukaan areola mamma. Pada kehamilan

12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwana

putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari

kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah

partus, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning.

Postpartum dengan dilahirkannya plasenta pengaruh estrogen,

progesteron, dan somatomammotropin terhadap hipotalamus

hilang, sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi.

f. Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan

pembuluh-pembuluh darah yang besar pula, mamma dan alat-

alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.

Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologi

dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.

Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output

yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Akibat hemodilusi

tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu,

ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam

keadaan dekompensasi kordis.

g. Sistem Respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi

untuk dapat memenuhi kebutuhan O2, disamping itu terjadi

desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar

pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai konpensasi

terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat,

ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.

h. Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi

alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh

Melanophore stimulation hormon (MSH) yang meningkat. MSH

ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus

anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen

pada dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai kloasma

gravidarum. Didaerah leher sering terdapat hyperpigmentasi

yang sama, juga didaerah aerolamamma. Linea alba pada

kehamilan menjadi hitam, dikenal linea grisea. Tidak jarang

dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide. Setelah

partus, striae livide ini berubah warnanya menjadi putih dan

disebut striae albicans. Pada seorang multigravida sering

tampak striae livide bersama dengan striae albicans.

i. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan metabolisme tubuh

mengalami perubahan yang mendasar dimana kebutuhan

nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan

memberikan ASI.

3. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan

a. Trimester I (1 – 3 bulan )

Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu

karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana

membentuk hidup baru, karena tubuh dan emosi seluruhnya

berhubungan fisik dapat mempengaruhi emosi. Calon ibu akan

merasa tidak sehat benar umumnya mengalami depresi.

b. Trimester II ( 4 – 6 bulan )

Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormone

yang tinggi, morning sickness telah hilang. Ia telah menerima

kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih

konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan

ketidaknyamanan dengan ukurannya.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


c. Trimester III (7 – 9 bulan)

Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan

emosi karena menunggu kelahiran bayi. Sekitar bulan

kedelapan mungkin terdapat periode tidak semangat dan

depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan

bertambah. Dua minggu sebelum melahirkan sebagian besar

wanita mulai mengalami perasaan senang, yang mencapai

klimaksnya sekitar 24 jam setelah melahirkan.

4. Diagnosis Kehamilan

a. Tanda dugaan hamil

1) Amenorhoe (tidak dapat haid), Untuk menentukan usia

kehamilan dan perkiraan persalinan akan terjadi yang

dihitung dengan menggunakan rumus Neagle.

2) Mual dan muntah (Nausea dan Vomiting).

3) Ngidam (ingin makanan khusus).

4) Tidak tahan suatu bau-bauan.

5) Pingsan.

6) Tidak ada selera makan (Anorexia).

7) Lelah (Fotique).

8) Payudara membesar, tegang dan sedikit terasa nyeri

disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron

yang merangsang duktulus dan alveoli payudara.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


9) Buang air kecil (BAK) sering, karena kandung kemih

tertekan oleh rahim yang membesar, dan akan hilang

pada kehamilan triwulan kedua. Pada akhir kehamilan

gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih

tertekan oleh kepala janin.

10) Konstipasi / obstipasi Pengaruh dari progesterone dapat

menghambat peristaltik usus mengakibatkan usus

kesulitan untuk buang air besar.

11) Pigmentasi kulit Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta

dijumpai pada muka, areola payudara, leher dan dinding

perut.

b. Tanda – tanda kemungkinan hamil

1) Tanda hegar

Tanda ini berdasarkan adanya uterus segmen

bawah yang lebih lunak daripada bagian yang lain, adanya

perubahan isthmus uteri yang menyebabkan isthmus lebih

panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam

seolah kedua jari dapat saling sentuh. Embrio belum

mengisi seluruh ruang uterus, tetapi biasanya bertempat

diatas dekat dengan fundus uteri, jadi uterus masih

kosong.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


2) Tanda–tanda piskacek

Tanda ini berdasarkan adanya tempat yang kosong

pada rongga uterus. Pertumbuhan rahim ternyata tidak

sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang

cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim

bentuknya tidak sama. Uterus membesar ke salah satu

jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran

tersebut, karena embrio biasanya terletak disebelah atas.

Oleh karena itu pada pemeriksaan bimanual terasa

benjolan yang asimetris.

3) Tanda-tanda broxtan hicks.

Tanda–tanda ini berdasarkan adanya kontraksi-

kontraksi dan relaksasi pada otot–otot uterus yang sedang

membesar, hal ini terjadi sejak minggu-minggu pertama

dalam kehamilan, biasanya tidak mengakibatkan rasa

sakit, karenanya tidak pernah dirasakan oleh ibu, tanda ini

dapat dirasakan waktu mengadakan pemeriksaan

bimanual.

4) Tanda–tanda Chadwick

Tanda–tanda Chadwick ini berdasarkan adanya

konesti setempat ialah pada uterus karena uterus sangat

banyak membutuhkan darah, sehingga vagina dan vulva

mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru–

biruan. Pada pemeriksaan dalam dapat dilihat adanya

perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-

biruan.

5) Reaksi ascheim-zondek

Reaksi berdasarkan adanya progesterone yang

berlebihan yang dikeluarkan kedalam air kemih disebut

pregnandiol. Tiap- tiap orang hamil air kemih nya

mengandung pregnandiol. Cara khas yang dipakai untuk

menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada

kehamilan muda adalah air kemih pertama. Dengan tes

kehamilan tertentu air kemih dapat membantu membuat

diagnosis kehamilan sedini mungkin.

c. Tanda-tanda pasti hamil (tanda positif)

1) Gerakan janin dalam rahim

a. Terlihat/teraba gerakan janin

b. Teraba bagian-bagian janin

2) Denyut jantung janin

a. Didengar dengan stetoscope, leaneg, alat dopler.

b. Dilihat pada ultrasonografi (USG).

3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


5. Kunjungan Antenatal Care

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang

bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil

memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan

(Saifuddin, A. B, 2012 ) :

1) Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14

minggu)

2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara 14-28

minggu)

3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara 28-36

minggu dan sesudah minggu ke – 36)

B. Tinjauan Umum Tentang Plasenta previa

1. Pengertian

Plasenta previa berasal dari kata prae = di depan dan vias=

jalan, sehingga plasenta previa adalah plasenta yang berada di

depan jalan lahir ( Sastrawinata et al, 2013 ).

Plasenta previa adalah keadaan letak plasenta yang

abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat

menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir (pada keadaan normal,

plasenta terletak dibagian fundus atau segmen atas uterus)

(Wiknjosastro dkk, 2011 ).

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta

berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu pada segmen

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium

uteri internum (Rustam Mochtar, 2012).

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada

segmen bawah rahim dan menutupi seluruh atau sebagian ostium

uteri internum (Sarwono 2014).

2. Etiologi

Etiologi terjadinya plasenta previa belum diketahui secara

pasti, plasenta previa mungkin terjadi kalau keadaan endometrium

kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium, keadaan ini

misalnya terdapat pada (Winkjosastro 2011) :

a. Multipara, terutama dengan jarak antara kehamilan pendek.

b. Myoma uteri.

c. Curettage yang berulang.

d. Primigravida.

e. Beberapa kali menjalani seksio sesaria.

f. Endometrium fundus kurang subur.

g. Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam bentuk

blastula belum siap nidasi ( Manuaba, 2010).

3. Klasifikasi

Klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya

jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


tertentu, karena klasifikasi ini tidak didasarkan pada keadaan

anatomik melainkan fisiologik (Wiknojosastro dkk, 2011 ).

a. Plasenta previa totalis, bila seluruh pembukaan tertutup oleh

jaringan plasenta.

b. Plasenta previa parsialis, bila sebagian pembukaan tertutup

oleh jaringan plasenta.

c. Plasenta previa marginalis, bila pinggir plasenta berada tepat

pada pinggir pembukaan.

d. Plasenta letak rendah, bila tepi plasenta berada 3-4 cm diatas

pinggir pembukaan, pada pemeriksaan dalam tidak teraba.

Plasenta previa totalis Plasenta previa marginalis Plasenta Previa Parsialis

Gambar 2.1. Klasifikasi plasenta previa

4. Tanda dan gejala

1) Perdarahan pervaginam tanpa sebab yang tidak menimbulkan

nyeri dari biasanya dan berulang.

2) Darah biasanya berwarna merah segar.

3) Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


4) Bagian terendah janin tinggi, sering dijumpai kelainan letak

janin.

5) Perdarahan pertama berlangsung sedikit dan berhenti sendiri,

perdarahan dapat berulang dan pada setiap pengulangan

terjadi perdarahan yang lebih banyak.

5. Faktor Resiko

Menurut Mochtar yang dikutup pada buku Norma (2013),

ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan plasenta

previa, diantaranya :

1) Usia >35 tahun atau <20 tahun.

2) Paritas.

3) Riwayat pembedahan rahim.

4) Jarak persalinan yang dekat < 2 tahun.

5) Hipoplasia endometrium.

6) Korpus luteum bereaksi lambat.

6. Diagnosa dan gambaran klinis

Untuk menegakkan diagnosa pasti kejadian plasenta

previa, hal hal yang harus dilakukan menurut Ai yeyeh, dkk 2010:

a. Anamnesis

1) perdarahan setelah kehamilan 28 minggu.

2) sifat perdarahannya tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri

(painless) dan berulang (recurrent).

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


b. Inspeksi

1) dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam : banyak,

sedikit, darah beku, dsb.

2) kalau sudah berdarah banyak, maka ibu kelihatan

pucat/anemis.

c. Palpasi abdomen

1) janin yang belum cukup bulan, fundus uteri masih rendah.

2) sering dijumpai kesalahan letak janin.

3) bagian terbawah janin belum turun.

4) dapat dirasakan suatu bantalan di SBR.

d. Pemeriksaan inspekulo

Dengan memakai speculum secara hati-hati, dilihat

dari mana asal perdarahan, apakah dari uterus, kelainan

serviks, vaginam, varices pecah (wiknjosastro hanifa, 2013).

e. Pemeriksaan radioisotope

Citogravi: mula-mula kandung kemih dikosongkan, lalu

dimasukkan 40 cc larutan NaCl 12,5%, kepala janin ditekan

kearah PAP lalu dibuat foto. Bila jarak kepala dan kandung

kemih berselisih lebih dari 1 cm, terdapat kemungkinan

plasenta previa.

7. Patofisiologi

Perdarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak

kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


dan mulai melebar serta menipis. Umumnya terjadi pada trimester

ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami

perubahan. Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan

serviks menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya

plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis

dari plasenta. Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena

ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk

berkontraksi seperti pada plasenta letak normal.

8. Penanganan

Sesuai dengan hasil pemeriksaan, dapat ditetapkan

rancangan tatalaksana terapi plasenta previa sebagai berikut

menurut (Saifuddin,2011 ) :

a. Terapi ekspektatif

Tujuan espektatif ialah supaya janin tidak terlahir

prematur, penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam

melalui kanalis servikalis dan upaya diagnosis dilakukan secara

non-invasif. Pemantauan dilaksanakan secara ketat dan baik.

Syarat-syarat terapi espektatif adalah sebagai berikut :

1) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang

kemudian berhenti.

2) Belum ada tanda-tanda inpartu.

3) Keadaan ibu cukup baik ( kadar hemoglobin dalam batas

normal ).

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


4) Janin masih hidup.

Terapi espektatif adalah sebagai berikut :

1) Pasien dilaksanakan rawat inap, tirah baring dan berikan

antibiotika profilaksis.

2) Lakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk mengetahui

implantasi plasenta, usia kehamilan, profil biofisik, letak dan

presentasi janin.

3) Berikan tokolitik bila ada kontraksi:

a) MgSO4 4 g intravena dosis awal dianjurkan 4 g setiap 6

jam.

b) Nifedipin 3 x 20 mg / hari.

c) Betametason 24 jam intravena dosis tunggal untuk

pematangan paru janin.

4) Perbaiki anemia dengan pemberian Sufas ferosus atau

Ferosus fumarat per oral 60 mg selama satu bulan.

5) Pastikan tersedianya sarana untuk melakukan transfusi.

6) Uji pematangan paru janin dengan tes kocok ( bubble test )

dari hasil amniosintesis.

7) Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta

masih berada di sekitar ostium uteri internum, maka dugaan

plasenta previa menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan

observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan

keadaan gawat darurat.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


8) Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37

minggu masih lama, pasien dapat dipulangkan untuk rawat

jalan ( kecuali apabila rumah pasien di luar kota dan jarak

untuk mencapai rumah sakit lebih 2 jam ) dengan pesan

segera kembali ke rumah sakit apabila terjadi perdarahan

ulang.

9) Jika perdarahan berulang pertimbangkan manfaat dan risiko

ibu dan janin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut

dibandingkan dengan terminasi kehamilan.

b. Terapi aktif ( Tindakan Segera )

Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam

yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif

tanpa memandang maturitas janin.

Rencana terminasi kehamilan dengan seksio sesaria jika :

1) Seksio sesarea

Prinsip utama dalam melaksanakan seksio sesarea

adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga walaupun janin

meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini

tetap dilaksanakan.

Indikasi dilakukan terminasi kehamilan dengan seksio

sesarea antara lain:

a) Kejadian plasenta previa pada primigravida

b) Usia kehamilan >34 minggu

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


c) Pada plasenta previa totalis

d) Pada plasenta previa dengan perdarahan yang banyak

e) Gagal tindakan pemecahan ketuban dengan atau tanpa

diikuti drip oksitosin dalam bentuk:

(1) Ruptur uteri iminens

(2) Gawat janin

(3) Perdarahan tidak berhenti ( Manuaba, 2010).

9. Komplikasi

Ada beberapa komplikasi yang bila terjadi pada ibu hamil

dengan plasenta previa menurut Manuaba 2010, yaitu :

a. Komplikasi pada ibu

1) Dapat terjadi anemi bahkan syok

2) Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen

bawah rahim yang rapuh

3) Infeksi pada perdarahan yang banyak

b. Komplikasi pada janin

1) Kelainan letak janin

2) Prematuritas, morbiditas dan mortalitas yang tinggi

3) Asfiksia intauterine sampai dengan kematian

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


C. Proses Standar Asuhan Kebidanan

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan

wewenang dan ruang lingkup praktiknya. Mulai dari pengkajian,

perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan,

implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan (Standar

Profesi Bidan, 2007)

a. Standar I : Pengkajian

Mengumpulkan semua data yang akurat, relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

Terdiri dari data subjektif ( hasil anamnese : biodata, keluhan

utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang

sosial budaya). Data objektif ( hasil pemeriksaan fisik, psikologis

dan pemeriksaan penunjang).

b. Standar II : Perumusan diagnosa/masalah kebidanan

Menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk

menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.

c. Standar III : Perencanaan

Merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose

dan masalah yang ditegakkan, rencana tindakan disusun

berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


d. Standar IV : Implementasi

Melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif dan aman berdasarkan evidence based

kepada klien / pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri,

kolaborasi dan rujukan.

e. Standar V : Evaluasi

Melakukan evaluasi secara berkesinambungan untuk

melihat keefektifan dari asuhan yang diberikan sesuai dengan

perubahan perkembangan kondisi klien.

f. Standar IV : pencatatan asuhan kebidanan

Melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat,

dan jelas mengenai keadaan / kejadian yang ditemukan dan yang

dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP :

a) S adalah data subjektif , mencatat hasil anamnesa.

b) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.

c) A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah

kebidanan.

d) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan

antisipasi, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan

rujukan.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB III

STUDI KASUS

Pada bab ini akan diuraikan asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan

plasenta previa di RSUD Sawerigading kota palopo tanggal 23 mei 2017

meliputi : pengkajian data, analisa dan perumusan diagnose masalah

kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pendokumentasian

No. Register : XXXXXX

Tanggal masuk : 23 mei 2017, pukul 11.00 Wita

Tanggal pengkajian : 23 mei 2017, pukul 11.10 Wita

STANDAR I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Klien/ suami

Nama : Ny “S” / Tn “T”

Umur : 21 Tahun/ 23 Tahun

Suku : Bugis/ Toraja

Agama : Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Nikah/Lamanya : 1 kali / ± 1 tahun

Alamat : Jl. Maroangin

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


B. Riwayat keluhan

Ibu datang ke RSUD Sawerigading palopo pada tanggal 23 mei

2017, mengeluh ada pengeluaran darah berwarna merah segar

dari jalan lahir pada malam hari pukul 23.00 wita dan pagi hari saat

beraktivitas pukul 07.00 wita, tanpa ada rasa nyeri sejak 2 hari

yang lalu pada tanggal 21 mei 2017.

C. Riwayat kehamilan sekarang

GI P0 A0 HPHT tanggal 12-09-2016, tafsiran persalinan tanggal

19-06-2017. Ibu sudah memeriksakan kehamilannya 4 kali di

posyandu maroangin dan prakter dokter, pergerakan janin mulai

dirasakan pada umur kehamilan 5 bulan. Ibu sudah mendapatkan

suntikan imunisasi TT 2 kali di posyandu, TT1 tanggal 12 desember

2016 dan TT2 tanggal 12 januari 2017.

D. Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang

Ibu tidak pernah mengalami penyakit jantung, hipertensi, malaria,

DM, asma, TBC maupun Penyakit Menular Seksual (HIV/AIDS) Ibu

tidak ada riwayat penyakit turunan, tidak ada riwayat alergi

terhadap makanan dan obat-obatan.

E. Riwayat psikologis, ekonomi, sosial dan spiritual

Menikah dengan suami sekarang sudah 1 tahun, Ibu suami dan

keluarga senang dengan kehamilannya, Pengambil keputusan

dalam keluarga adalah suami, pendapatan suami cukup untuk

membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari, ibu tidak mengonsumsi

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


jamu, tidak mengonsumsi obat-obatan khusus selain dari dokter

dan bidan, Ibu mengurus rumah tangga sendiri dan melakukan

pekerjaan rumah sendiri, hubungan Ibu dan keluarga serta

tetangganya baik, Ibu merencanakan ingin bersalin di RSUD

Sawerigading Palopo dan ditangani oleh dokter. Ibu percaya

kepada Tuhan Yang Maha Esa , Ibu rajin melaksanakan ibadah

dengan agama dan keyakinannya.

F. Riwayat Menstruasi

Menarche umur 14 tahun, siklus haid 28-30 hari selama 5-6 hari,

tidak ada nyeri saat haid.

G. Riwayat pemenuhan kebutuhan sehari-hari

1. Nutrisi

Makan 3 kali sehari dengan porsi dihabiskan, Jenis makanan :

nasi, sayur, ikan serta buah-buahan.

Frekuensi minum 7- 8 gelas sehari.

2. Eliminasi

Frekuensi BAK : 3-5 kali sehari, Konsistensi warna kuning jernih.

Frekuensi BAB : 1 kali sehari, Konsistensi warna kuning lunak.

3. Istirahat

Tidur siang 1- 2 jam sehari, pukul 13.00-15.00 Wita.

Tidur malam 7- 8 jam sehari, pukul 21.00-05.00 Wita.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


4. Personal hygiene

Mandi 2 kali sehari memakai sabun mandi, keramas 3 kali dalam

seminggu dengan memakai shampo, Gosok gigi 3 kali sehari,

dengan pasta gigi, ganti pakaian 2 kali sehari.

H. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, berat badan

sebelum hamil 70 kg, berat badan saat hamil 81 kg, tinggi badan

158 cm, LILA: 28 cm, Tanda-tanda Vital: TD 120/80 mmHg, Nadi:

80x/menit, Suhu: 36,5 0c, Pernafasan: 20x/menit, Kepala dan

rambut : kulit kepala bersih, tidak rontok, tidak ada nyeri tekan,

Wajah : tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum, Mata

: bersih, konjungtiva merah muda, sclera putih, Hidung : tidak ada

secret, Mulut dan gigi : bersih, bibir lembab, tidak ada karies,

Telinga : tidak ada secret, Leher : tidak ada pembesaran pada vena

jugularis, kelenjar tyroid dan limfe, Payudara : simetris kiri dan

kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola

mammae, tidak ada benjolan, tidak ada kolostrum saat puting susu

di pencet, Abdomen: pembesaran perut sesuai umur kehamilan,

tidak ada bekas operasi tampak linea nigra, Leopold I : TFU 3 jari

atas pusat (31 cm), lingkar perut 109 cm, Tafsiran Berat Janin:

3379 gram, Leopold II : PU-KA, Leopold III : Kepala, Leopold IV :

BAP (bergerak atas panggul), Auskultasi Denyut Jantung Janin

terdengar jelas dan teratur pada kuadran kanan perut ibu dengan

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


frekuensi 135x/menit, Genetalia : ada pengeluaran darah dari jalan

lahir berwarna merah segar, ekstremitas atas dan bawah : simetris

kiri dan kanan, tidak ada oedema dan varises, refleks patella positif,

pemeriksaan penunjang terdapat bagian plasenta yang menutupi

jalan lahir yang disebut plasenta previa. Pemeriksaan diagnostic :

USG tanggal 23 mei 2017 oleh dokter obstetric dan ginekologi

(plasenta previa, ketuban cukup, dan keadaan janin baik).

STANDAR II PERUMUSAN DIAGNOSA MASALAH KEBIDANAN

GI P0 A0, umur kehamilan 36 minggu 1 hari, situs memanjang, punggung

kanan, presentase kepala, BAP, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin

baik ibu dengan plasenta previa.

STANDAR III PERENCANAAN

Tanggal 23 mei 2017 pukul 11.20 Wita

1. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu kondisi saat ini serta

janinnya.

2. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.

3. Observasi perdarahan.

4. Berikan konseling kepada ibu tentang kebutuhan gizi dan nutrisi pada

ibu hamil, istirahat, dan personal hygiene.

5. Jelaskan kepada ibu dampak plasenta previa pada ibu hamil dan

janinnya.

6. Berikan konseling tentang persiapan persalinan.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


7. Diskusikan tentang rencana KB.

8. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan lanjut.

STANDAR IV PENATALAKSANAAN

Tanggal 23 mei 2017 pukul 11.35 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu kondisi saat ini serta

janinnya.

2. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital.

3. Mengobservasi perdarahan .

4. Memberikan konseling kepada ibu tentang :

a. Gizi ibu hamil seperti Nasi, sayur, ikan, telur, tempe,daging buah-

buahan dan susu.

b. Istirahat tirah baring total untuk mengurangi terjadinya perdarahan.

c. Personal hygiene seperti mengganti pakaian dalam tiap kali basah

dan kotor serta lembab dan menjaga kebersihan diri terutama pada

alat kelamin.

5. Menjelaskan kepada ibu dampak plasenta previa pada ibu hamil dan

janinnya yaitu :

a. pada ibu

1) Dapat terjadi anemi bahkan syok.

2) Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim

yang rapuh.

3) Infeksi pada perdarahan yang banyak.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


b. Komplikasi pada janin

1) Kelainan letak janin.

2) Prematuritas, morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

3) Asfiksia intauterine sampai dengan kematian.

6. Memberikan konseling pada ibu tentang persiapan persalinan seperti

tempat persalinan, penolong persalinan, biaya persalinan, transportasi,

mempersiapkan kebutuhan ibu dan bayi, pendamping dan pendonor

darah.

7. Mendiskusikan tentang rencana KB.

8. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk tindakan lanjut.

STANDAR V EVALUASI

Tanggal 23 mei 2017 pukul 11.50 Wita

1. Ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini

mengalami masalah yaitu plasenta menutupi seluruh jalan lahir dan

janin dalam keadaan baik denyut jantungnya 135x/menit.

2. Keadaan ibu dan janin baik ditandai dengan tanda-tanda vital : Tekanan

darah : 120/80 MmHg, Nadi : 80 x/menit, Pernapasan : 20x/menit, Suhu

: 36,5 0c.

3. Memantau perdarahan ibu ±40 cc.

4. Ibu mengerti dengan konseling yang diberikan ditandai dengan:

a. ibu mau mengonsumsi makanan yang bergizi seperti (nasi, sayur,

ikan, telur, tempe, daging, buah-buahan dan susu).

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


b. ibu bersedia mengganti pakaian dalam setiap kali basah dan kotor

atau lembab dan menjaga kebersihan dirinya terutama pada alat

kelamin.

c. ibu tirah baring total untuk mengurangi terjadinya perdarahan.

5. Ibu memahami dampak plasenta previa pada ibu hamil dan janinnya

yang sudah dijelaskan.

6. Ibu sudah mempersiapkan perlengkapan persalinan seperti pakaian ibu

dan bayi, serta pendonor darah, dan biaya persalinan ditanggung oleh

BPJS.

7. Ibu bersedia menggunakan KB 40 hari pasca persalinan.

8. Dokter akan merujuk ke kamar operasi untuk dilakukan operasi.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S”

DENGAN PLASENTA PREVIA DI RSUD SAWERIGADING PALOPO

TANGGAL 23 MEI 2017

No. Register : XXXXXX

Tanggal masuk : 23 mei 2017, pukul 11.00 Wita

Tanggal pengkajian : 23 mei 2017, pukul 11.10 Wita

Identitas istri/suami

Nama : Ny “S” / Tn “T”

Umur : 21 tahun/ 23 tahun

Alamat : Jl. Maroangin

DATA SUBJEKTIF (S)

Ibu datang ke RSUD Sawerigading palopo pada tanggal 23 mei 2017,

mengeluh ada pengeluaran darah berwarna merah segar dari jalan lahir

pada malam hari pukul 23.00 wita dan pagi hari saat beraktivitas pukul

07.00 wita tanpa ada rasa nyeri sejak 2 hari yang lalu pada tanggal 21 mei

2017, HPHT 12-09-2016, Tafsiran persalinan tanggal 19-06 2017, ini

kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran, janin pertama kali

bergerak pada usia kehamilan 5 bulan.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


DATA OBJEKTIF (O)

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, berat badan sebelum

hamil 70 kg, berat badan saat hamil 81 kg, tinggi badan 158 cm, LILA: 28

cm, Tanda-tanda Vital: TD 120/80 mmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu: 36,5 0c,

Pernafasan: 20x/menit, Kepala dan rambut : kulit kepala bersih, tidak

rontok, tidak ada nyeri tekan, Wajah : tidak ada oedema dan tidak ada

cloasma gravidarum, Mata : bersih, konjungtiva merah muda, sclera putih,

Hidung : tidak ada secret, Mulut dan gigi : bersih, bibir lembab, tidak ada

karies, Telinga : tidak ada secret, Leher : tidak ada pembesaran pada

vena jugularis, kelenjar tyroid dan limfe, Payudara : simetris kiri dan

kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae,

tidak ada benjolan, tidak ada kolostrum saat puting susu di pencet,

Abdomen: pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas

operasi tampak linea nigra, Leopold I : TFU 3 jari atas pusat (31 cm),

lingkar perut 109 cm, Tafsiran Berat Janin: 3379 gram, Leopold II : PU-KA,

Leopold III : Kepala, Leopold IV : BAP (bergerak atas panggul), Auskultasi

Denyut Jantung Janin terdengar jelas dan teratur pada kuadran kanan

perut ibu dengan frekuensi 135x/menit, Genetalia : ada pengeluaran darah

dar jalan lahir berwarna merah segar, ekstremitas atas dan bawah :

simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan varises, refleks patella

positif, pemeriksaan penunjang terdapat bagian plasenta yang menutupi

jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis. Pemeriksaan diagnostic :

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


USG tanggal 23 mei 2017 oleh dokter obstetric dan ginekologi (plasenta

previa, ketuban cukup, dan keadaan janin baik).

ANALISA (A)

GI P0 A0, umur kehamilan 36 minggu 1 hari, situs memanjang, punggung

kanan, presentase kepala, BAP, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin

baik ibu dengan plasenta previa.

PENATALAKSANAAN (P)

Tanggal 23 mei 2017 pukul 11.35 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu kondisi saat ini serta

janinnya.

: Ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini

mengalami masalah yaitu plasenta menutupi seluruh jalan lahir dan

janin dalam keadaan baik denyut jantungnya 135x/menit.

2. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital.

: Keadaan ibu dan janin baik ditandai dengan tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 120/80 MmHg, Nadi : 80 x/menit, Pernapasan :

20x/menit, Suhu : 36,5 0c.

3. Mengobservasi perdarahan.

: Memantau perdarahan ibu ±40 cc (1 pembalut penuh).

4. Berikan konseling kepada ibu tentang kebutuhan gizi dan nutrisi pada

ibu hamil, istirahat, dan personal hygiene.

: Ibu mengerti dengan konseling yang diberikan ditandai dengan

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


a. ibu mau mengonsumsi makanan yang bergizi seperti (nasi,

sayur, ikan, telur, tempe, daging, buah-buahan dan susu).

b. ibu bersedia mengganti pakaian dalam setiap kali basah dan

kotor atau lembab dan menjaga kebersihan dirinya terutama

pada alat kelamin.

c. ibu tirah baring total untuk mengurangi terjadinya perdarahan.

5. Menjelaskan kepada ibu dampak plasenta previa pada ibu hamil dan

janinnya.

: Ibu memahami dampak plasenta previa pada ibu hamil dan janinnya

yang sudah dijelaskan.

6. Memberikan konseling pada ibu tentang persiapan persalinan seperti

tempat persalinan, penolong persalinan, biaya persalinan, transportasi,

mempersiapkan kebutuhan ibu dan bayi, pendamping dan pendonor

darah.

: Ibu sudah mempersiapkan perlengkapan persalinan seperti pakaian

ibu dan bayi, serta pendonor darah dan biaya persalinan ditanggung

oleh BPJS.

7. Mendiskusikan tentang rencana KB

: Ibu bersedia menggunakan KB 40 hari pasca persalinan.

8. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk tindakan lanjut

: Dokter akan merujuk ke kamar operasi untuk dilakukan operasi.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini akan membahas tentang kesenjangan

antara teori dan studi kasus dengan pelaksanaan asuhan kebidanan

pada Ny “S” umur kehamilan 36 minggu 1 hari dengan plasenta

previa di RSUD Sawerigading kota palopo pada tanggal 23 mei

2017.

Pembahasan ini berdasarkan teori dan alasan nyata dengan

pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari 5 standar.

A. Identifikasi data

Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen

kebidanan, langkah yang merupakan kemampuan intelektual dalam

mengidentifikasi klien, data dasar meliputi pengumpulan dan

pengolahan data.

Pada tahap identifikasi data penulis tidak menemukan hambatan

yang berarti, karena pada saat pengumpulan data pada Ny “S”

maupun keluarganya serta bidan yang mendampingi dapat memberikan

informasi secara terbuka sehingga memudahkan penulis untuk

memperoleh data-data yang diinginkan sesuai dengan permasalahan

yang akan diangkat. Data yang diambil oleh penulis dilakukan secara

terfokus pada masalah yang dialami oleh Ny “S”.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


Dalam tinjauan pustaka dikatakan bahwa plasenta previa

merupakan perdarahan tanpa rasa nyeri dan berulang, darah

berwarna merah segar, terjadi pada saat tidur atau saat melakukan

aktivitas dan bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai

kelainan letak janin.

Pada studi kasus Ny “S” saat pengkajian didapatkan data antara

lain Umur kehamilan 36 minggu 1 hari, pada saat pemeriksaan

ditemukan pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna merah segar

tanpa rasa nyeri dan pengeluaran ini terjadi saat aktivitas atau saat

tidur dan hal ini menandakan bahwa ibu tersebut mengalami plasenta

previa.

Dengan demikian apa yang dijelaskan dalam tinjauan pustaka

dengan studi kasus Ny “S” tampak adanya kesamaan yaitu didapatkan

adanya gejala utama yaitu : pengeluran darah berwarna merah segar

tanpa rasa nyeri dan pengeluaran ini terjadi saat aktivitas atau saat

tidur.

B. Merumuskan diagnosa

Dalam menegakkan suatu diagnose kebidanan atau masalah

kebidanan berdasarkan pendekatan asuhan kebidanan didukung oleh

beberapa data baik data subjektif maupun data objektif yang di peroleh

dari hasil pengkajian yang telah dilaksanakan.

Pada tinjauan pustaka dikatakan bahwa diagnosa plasenta

previa ditegakkan berdasarkan adanya tanda-tanda utama yaitu : darah

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


keluar dari jalan lahir berwarna merah segar tanpa rasa nyeri dan

berulang, darah keluar saat tidur atau pada saat melakukan aktvitas,

sedangkan pada kasus Ny ”S” diperoleh diagnosa yaitu GI P0 A0,

usia kehamilan 36 minggu 1 hari, intra uteri, tunggal, hidup, situs

memanjang, keadaan janin baik dan keadaan ibu dengan plasenta

previa ditandai dengan pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna

merah segar tanpa rasa nyeri dan berulang, darah keluar saat tidur

dan pada saat melakukan aktivitas.

Dengan demikian diagnosa yang telah diidentifikasi pada Ny “S”

dengan kasus plasenta previa menunjukkan adanya persamaan dari

tinjauan pustaka.

C. Perencanaan asuhan kebidanan

Dalam membuat perencanaan penulis melakukan sesuai data

yang diperoleh dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan klien.

Penetapan tujuan dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam suatu

proses tindakan.

Pada tinjauan pustaka intervensi yang diberikan pada plasenta

previa totalis, rencana dilakukan terminasi kehamilan dengan seksio

sesaria apabila Kejadian plasenta previa pada primigravida, usia

kehamilan >34 minggu, pada plasenta previa totalis, Pada plasenta

previa dengan perdarahan yang banyak.

Adapun rencana tindakan yang dilakukan pada Ny “S” dengan

plasenta previa totalis di RSUD Sawerigading Kota Palopo tanggal 23

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


Mei 2017 adalah menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu kondisi

saat ini serta janinnya, observasi keadaan umum ibu tanda–tanda vital,

observasi perdarahan, berikan konseling tentang kebutuhan gizi,

istirahat dan personal hygiene, jelaskan kepada ibu dampak plasenta

previa pada ibu hamil dan janinya, konseling tentang persiapan

persalinan, diskusikan tentang KB, dan kolaborasi dengan dokter untuk

tindakan lanjut yaitu seksio sesaria pada tanggal 24 Mei 2017 pukul

10.00 wita.

Dari rencana tindakan diatas secara garis besar menunjukan

adanya kesamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada

Ny “S”.

D. Implementasi

Dalam tahapan asuhan kebidanan pada Ny “S” dalam

penatalaksanaan tindakan didasarkan atas perencanaan yang telah

ditetapkan. Penulis tidak menemukan permasalahan yang berarti, hal

itu karena tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

telah disusun disamping adanya kerja sama yang baik dengan petugas

kesehatan yang lain.

Pada tinjauan kasus semua rencana asuhan kebidanan telah

dilaksanakan di RSUD Sawerigading Kota Palopo tanggal 23 Mei 2017.

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus pada Ny “S”.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


E. Evaluasi

Adapun evaluasi dimaksudkan untuk memperoleh atau

memberi nilai terhdap intervensi yang dilakukan berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada tanggal 23 Mei 2017, pukul 11:35 WITA, kondisi

kehamilan Ny “S” saat ini terjadi komplikasi yaitu plasenta menutupi

seluruh jalan lahir dan janin dalam keadaan baik, TTV, TD : 120/80

mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,50c, P : 20 x/menit, perdarahan 40 cc, ibu

mengerti tentang dampak plasenta previa pada ibu dan janin. Dari Hasil

evaluasi setelah pemeriksaan pada tanggal 23 mei 2017 dapat

disimpulkan tindakan asuhan kebidanan pada Ny “S” tercapai dan ibu

bersedia untuk dilakukan tindakan rencana operasi.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


BAB V

PENUTUP

Setelah mempelajari teori – teori dan pengalaman langsung dari

lahan praktek melalui studi kasus pada Ny “S” umur kehamilan 36 minggu

1 hari dengan plasenta previa di RSUD Sawerigading palopo tanggal 23

mei 2017, maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran

sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Menurut data di RSUD Sawerigading Kota Palopo dari bulan

januari – desember jumlah kejadian plasenta previa berjumlah 159

pada tahun 2016.

2. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen

bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari

pembukaan jalan lahir (Ostium uteri internum). Tanda dan gejala

utama dari plasenta previa adanya pengeluaran dari jalan lahir

berwarna merah segar tanpa rasa nyeri pada malam hari atau saat

melakukan aktivitas.

3. Ny “S” mengalami perdarahan dalam kehamilan yang ditandai

dengan mengeluh adanya pengeluaran darah berwarna merah

segar dari jalan lahir pada malam hari pukul 23.00 wita dan pagi

hari pukul 07.00 wita saat melakukan aktivitas, tanpa ada rasa

nyeri, sejak 2 hari yang lalu pada tanggal 21 mei 2017.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


4. Berdasarkan studi kasus yang dialami Ny “S” yang mengeluh

adanya pengeluaran darah dari jalan lahir yang berulang tanpa

rasa nyeri, hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka yaitu plasenta

previa.

5. Pada perencanaan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada

Ny “S”, semua rencana tindakan yang dilakukan berdasarkan

dengan hasil dari pengkajian pada Ny “S” sesuai dengan tinjauan

pustaka yang ada.

6. Pada penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny “S” dimulai dari

pengkajian data sampai tahap akhir tidak ditemukan adanya

hambatan yang berarti hal ini dikarenakan adanya kerja sama

antara klien dan petugas kesehatan, sehingga semua perencanaan

asuhan dapat dilaksanakan dengan baik.

7. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, tindakan akhir

yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter untuk tindakan

operasi. Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan yang telah

dilakukan penting karena merupakan salah satu pembuktian

pertanggung jawaban atas setiap penanganan yang dilakukan

terhadap klien.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


B. Saran

1. Saran untuk institusi pendidikan

Diharapkan setiap institusi pendidikan agar dapat meningkatkan

dan mengembangkan metode pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan dalam memecahkan masalah. Meningkatkan metode

tersebut sangat bermanfaat untuk membina petugas kesehatan

guna menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional.

2. Saran untuk petugas kesehatan

Bidan sebagai petugas kesehatan yang dapat dikatakan sangat

dekat dengan ibu hamil diharapkan mampu mengetahui ,

mengenali dan mendeteksi secara dini setiap kemungkinan

terjadinya komplikasi kehamilan terutama kasus plasenta previa

sehingga dapat memberikan asuhan sesuai kewenangannya dan

dapat segera mengambil keputusan klinik dalam penanganan

selanjutnya yaitu dengan konsultasi, kolaborasi, atau rujukan ke

tempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai.

3. Saran untuk klien

Setiap Ibu hamil harus rutin melakukan kunjungan ANC dan

diharapkan ibu hamil dan keluarga harus mengetahui tanda-tanda

bahaya dalam kehamilan, sehingga dapat segera memeriksakan

dirinya dan kehamilannya agar dapat dideteksi sedini mungkin.

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


DAFTAR PUSTAKA

Hanifa, 2011. Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC

Lauren A. Dutton, dkk. 2012. Rujukan Cepat Kebidanan. Jakarta : EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde, 2013. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan,

dan KB untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC

Medical Mini Notes Production 2016, Obstetrick Edition Padjajaran.

Norma, Nita, dkk, 2011. Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan

Yogyakarta : Nuha Medika

Nell L. Tharpe, 2013. Kapita Selekta Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta :

EGC

Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta :

Trans Info Media

Rustam Mochtar, 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta : Binarupa

Aksara

Saifuddin, A. B, 2012. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal, Jakarta : Yayasan Bina pustaka

Prawirohardjo Sarwono, 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka

Varney Helen, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Wiknjosastro, Hanifa 2011, Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

KTI STIKes Luwu Raya Palopo


https://repository.unimal.ac.id/116/1/jurnal-lentera-vol.15.no.13-2015

diakses tanggal 20 april 2017

http://kesehatanbangsa.blogspot.com/plasenta-previa.html

diakses 21 mei 2017

http://klinikherbaldunia.com/dampak-plasenta-previa-pada-kehamilan

diakses tanggal 25 mei 2017

KTI STIKes Luwu Raya Palopo

Anda mungkin juga menyukai