Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PATOLOGI UMUM (KRP 411)


Rabu, 25 September 2019 (14.30-17.00)

Dosen Penanggung Jawab:


Prof. drh. Bambang Pontjo P., MS, PhD, APVet
Dr. drh. Eva Harlina, MSi, APVet

Judul Praktikum:
Nekropsi pada Ayam

Disusun oleh:
Diahsari Putri (B04170119)
Rama Adi Rianto (B04170141)
Mutiara Asa Citra G (B04170147)
Desy Erianti (B04170154)

DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tata cara nekropsi ungas, yaitu ayam dan
mendapatkan informasi tentang keadaan anatomi patologi hewan.

METODE NEKROPSI AYAM

Metode yang dilakukan untuk nekropsi ayam diawali dengan memeriksa kondisi
eksternal ayam dengan inspeksi. Ayam diamati ada tidaknya lesio atau trauma pada ayam.
Kemudian diamati warna membran mukosa yang ada pada lubang kumlah pada tubuh.

Setelah bagian eksternal selesai, dilakukan pemeriksaan kondisi internal ayam dengan
membuka bagian dalam tubuh ayam. Ayam diletakkan dengan bagian dorsal menempel pada
meja nekropsi lalu lipatan axilla dan lipatan paha disayat sehingga lipatan axilla terlepas dari
scapula dan os femur terlepas dari acetabulumnya sehingga terkuak ke lateral. Penyayatan ini
dilakukan untuk memfiksir badan ayam sehingga lebih mudah untuk dinekropsi.

Pembukaan rongga perut dilakukan dengan menyayat bagian linea alba hingga batas
costae kanan kiri, namun saat dilakukan sayatan pada bagian linea alba sayat sedikit dahulu
untuk mengecek apakah terdapat eksudat di rongga perut. Bila tidak ada cairan eksudat baru
disayat hingga batas costae kanan dan kiri. Setelah dilakukan penyayatan rongga perut dilihat
apakah posisi organ yang berada di rongga perut berada pada tempatnya dan perlekatan organ
– organ yang ada di rongga perut terutama usus dengan usus dan usus dengan peritoneum. Bila
terdapat eksudat di rongga perut perlu dilihat warna dan kekentalan eksudat. Organ yang ada
pada rongga perut dikeluarkan dari rongga perut. Pemeriksaan penyumbatan saluran empedu
apakah terdapat batu empedu. Pemeriksaan pankreas dilakukan dengan inspeksi warna dan
perubahan bentuk dan palpasi apakah ada perubahan konsistensi pankreas. Inspeksi
pemeriksaan hati dilihat apakah terdapat perubahan warna, lobulasi, dan perubahan bentuk.
Lalu dilakukan insisi apakah keluar darah atau tidak. Pemeriksaan organ limpa juga dilakukan
dengan inspeksi perubahan warna limpa dan bentuk limpa. Palpasi dilakukan dengan krepitasi
untuk mengetahui konsistensi limpa. Insisi dilakukan untuk melihat perubahan warna korteks
dan medulla serta batas antara korteks dan medulla.

Untuk pembukaan rongga dada, dilakukan inspeksi dahulu terhadap bentuk cekung dan
cembung diafragma. Kemudian, dilakukan pengecekan adanya tekanan negatif atau tidak
dengan cara penusukan rongga dada menggunakan pisau lewat otot intercostales. Setelah itu,
rongga dada dibuka dengan melakukan pemotongan os sternum. Diperiksa adanya cairan
disekitar rongga dada atau tidak, posisi organ, perlekatan organ, dan pleura. Setelah itu,
dilakukan pengeluaran organ yang terdapat pada rongga dada diawali dengan menyayat otot
yang bertaut pada os mandibula sehingga lidah dapat ditarik kearah ventral. Lidah, esophagus,
trakea, diangkat dan menyayat alat penggantung jantung dan paru-paru sehinga jantung dan
paru-paru dapat dikeluarkan dari rongga dada. Dilakukan pemeriksaan terhadap organ lidah,
esophagus, trakea, apakah terdapat gumpalan darah maupun tumor. Sementara untuk
pemeriksaan jantung ventrikel jantung disayat sesuai dengan sulcus longitudinalis. Awalnya
lakukan inspeksi terlebih dahulu perubahan warna pada pericardium dan miokardium. Lalu
sayat sulcus longitudinalis dan lihat dinding ventrikel apakah terdapat kondisi yang abnormal
dan penebalan maupun penipisan dinding dan katub bikuspidalis maupun trikuspidalis.

Pembukaan cranium dilakukan dengan membersihkan tulang tengkorak dari otot dan
kulit yang melekat terlebih dahulu. Lalu, tulang tengkorak digergaji dengan pola garis
melingkar tepat dibelakang mata, diatas telinga, dan menuju lumen occipitale. Penyayatan
selanjutnya dilakukan dari os frontale hingga occipital. Setelah terbuka melakukan pengamatan
terhadap otak dan selaput otak apakah terdapat eksudat, tumor, maupun gumpalan darah.

Hasil Pemeriksaan Nekropsi

Organ Epikrise Diagnosa PA

Keadaan Umum Luar


Kulit dan bulu
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Mukosa Mata
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Lubang kumlah
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Subkutis
Perlemakan
Tidak ada lemak Tidak ada lemak
Otot
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Rongga tubuh
Situs viscerum
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Traktus Respiratorius
Kantung hawa
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sinus hidung
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Koane
Terdapat eksudat Rhinitis
Laring
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Trakhea
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Paru-paru
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Pleura
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Traktus Digestivus
Rongga mulut Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Lidah Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Esofagus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tembolok Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Proventrikulus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gizzard Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Usus Halus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Usus Besar Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sekum Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Seka tonsil Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Empedu Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Pankreas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Hati Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Traktus Sirkulatorius
Jantung
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Pembuluh darah
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Sistem Limforetikuler
Thymus
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Limpa
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Bursa Fabricius
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Traktus Urogenitalia
Ginjal Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Ureter Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Testikel Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sistem syaraf pusat
dan perifer
Otak Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Korda spinalis - -
Saraf perifer Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sistem lokomosi
Otot Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tulang Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sumsum tulang Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Persendian Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Anda mungkin juga menyukai