Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FISIKA

Disusun oleh :

Dimas irfantoro

2111171009

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI


CIMAHI-BANDUNG
BESARAN DAN SATUAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat di ukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan
dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti
dari suatu besaran.

BESARAN POKOK, BESARAN TURUNAN & SATUANNYA

Besaran pokok merupakan besaran yang dipandang berdiri sendiri dan tidak di turunkan dari
besaran lain. Sampai saat ini di tetapkan 7 besaran pokok sebagai berikut :

Tabel 1 Besaran pokok & satuannya

BESARAN POKOK SATUAN


Panjang Kilometer, meter, sentimeter
Massa Kilogram, gram, ton
Waktu Tahun, hari, sekon, menit
Suhu Fahrenheit, kelvin, celcius
Kuat Arus Listrik Ampere
Kuat Cahaya Kandela
Jumlah Zat Mol

Besaran turunan
Besaran turunan ialah besaran yang diturunkan dan diperoleh dari besaran-besaran pokok.

Tabel 2 besaran turunan & satuannya

Besaran turunan Rumus Satuan


3 3
Volume Panjang x lebar x tinggi 𝑚 . 𝑐𝑚 . Liter
Massa Jenis Massa/volume Kg/ 𝑚3
Percepatan Keepatan/waktu m/𝑠 2
Gaya Massa x percepatan Kg.m/𝑠 2 ,newton
Usaha & Energi Gaya x perpindahan Kg.𝑚2 /𝑠 2 ,joule
Daya Usaha/waktu Kg.𝑚2 /𝑠 3 ,watt
Tekanan Gaya/luas Kg/(m.𝑠 2 ),pascal
Muatan Listrik Kuat arus x waktu A.s, coloumb

SISTEM SATUAN

Sistem satuan yang biasa digunakan pada besaran pokok dan besaran turunan adalah sistem
satuan internasional (SI) atau biasa dikenal sebagai sistem metrik yaitu meter, kilogram dan
sekon yang di singkat MKS.
Tabel 3 Satuan Internasional

Besaran SI
Panjang Meter
Massa Kilogram
Waktu Sekon
Besaran pokok Suhu Kelvin
Kuat Arus Listrik Ampere
Kuat Cahaya Kandela
Jumlah Zat Mol
Luas 𝑚2
Kecepatan m/s
Besaran Turunan
Volume 𝑚3
Massa Jenis Kg/𝑚3
Percepatan m/𝑠 2
Gaya Kg.m/𝑠 2 , N

GERAK LURUS BERATURAN ( GLB )

a) Konsep Awal
Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya (jaraknya) berubah setiap
saat terhadap titik asalnya ( titik acuan ). Sebuah benda dikatakan bergerak lurus, jika
lintasannya berbentuk garis lurus.
Contoh :
- gerak jatuh bebas
- gerak mobil di jalan.
Gerak lurus yang kita bahas ada dua macam yaitu :
1. Gerak lurus beraturan (disingkat GLB)
2. Gerak lurus berubah beraturan (disingkat GLBB)
Definisi yang perlu di pahami :

1. Kinematika ialah ilmu yang mempelajari gerak tanpa mengindahkan penyebabnya.


2. Dinamika ialah ilmu yang mempelajari gerak dan gaya-gaya penyebabnya.

Jarak dan Perpindahan Pada Garis Lurus.


- Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu materi (zat)
- Perpindahan ialah perubahan posisi suatu benda yang dihitung dari posisi awal
(acuan)benda tersebut dan tergantung pada arah geraknya.

a. Perpindahan positif jika arah gerak ke kanan


b. Perpindahan negatif jika arah gerak ke kiri
CONTOH

- Perpindahan dari x1 ke x2 = x2 - x1 = 7 - 2 = 5 ( positif )


- Perpindahan dari x1 ke X3 = x3 - x1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )

Gerak lurus beraturan ialah gerak dengan lintasan serta kecepatannya selalu tetap.
Kecepatan ( v ) ialah besaran vektor yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap
satuan waktu. Kelajuan ialah besaran skalar yang besarnya sesuai dengan perubahan
lintasan tiap satuan waktu.

- Grafik Gerak Lurus Beraturan


perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini

Dari grafik di atas, v = 5 m/s, sedangkan t = 3 s. Dengan


demikian, besar perpindahan yang ditempuh benda = (5 m/s x 3 s) = 15 m. Cara lain
menghitung besar perpindahan adalah menggunakan persamaan GLB. s = v t = 5 m/s x 3 s =
15 m.

- Grafik Perpindahan terhadap Waktu (x-t)


Contoh : Perhatikancontoh grafik posisi terhadap waktu (x–t) di bawah

Bagaimanakah cara membaca grafik ini ?


Pada saat t = 0 s, besar perpindahan yang ditempuh oleh benda = x = 0. Pada saat t = 1 s, besar
perpindahan yang ditempuh oleh benda = 2 m. Pada saat t = 2 s, besar perpindahan yang
ditempuh oleh benda = 4 m. Pada saat t = 3 s, besar perpindahan yang ditempuh oleh benda = 6
m dan seterusnya. Berdasarkan hal ini dapat kita simpulkan bahwa benda bergerak dengan
kecepatan konstan sebesar 2 m/s.
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ( GLBB )
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya
selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan
arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat.
Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu
berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah
percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka
percepatan benda tidak konstan.

Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara konstan)

Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil


bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah
3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 8
m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa setiap detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa
mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s 2.

Contoh 2 : Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan)

Misalnya mula-mula benda bergerak dengan


kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik
benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda bergerak dengan kelajuan 4
km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5 detik benda
berhenti. Tampak bahwa setiap detik kelajuan benda berkurang 2 km/jam.
- Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas
permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat.

vo = kecepatan awal (m/s)


vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt
sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:

Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :

dan dapat disederhanakan menjadi :

S = jarak yang ditempuh


seperti halnya dalam GLB besarnya jarak tempuh juga dapat dihitung dengan mencari
luasnya daerah dibawah grafik v - t
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka akan dapatkan persamaan GLBB

yang ketiga
REFERENSI

1. Dr. Eng. Mikrajuddin abdullah. Fisika dasar 1


2. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit
Erlangga
3. Sutrisno, Fisika Dasar – Mekanika, Penerbit ITB, Bandung, 1997

Anda mungkin juga menyukai