Anda di halaman 1dari 5

PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI

Darwis Tampubolon*), Robert Samosir**)


*)
Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
**) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan

Abstrak
Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini teruma bagi masyarakat perkotaan.
Karena itu kita perlu mempelajari sitem kerja refrigerasi dan sekali gus mengenal komponen-komponen
refrigerasi. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin pembeku (freezer), pendingin
sayur dan buah-buahan pada super mrket dan sebagainya. Peralatan ini dapat dijumpai mulai dari skala
kecil pada rumah tangga hingg skala besar pada aplikasi di industri. Sistem refrigerasi kompressi uap juga
digunakan pada aplikasi tata udara (air condition). Aplikasi tata udara untuk hunian manusia, mesin yang
digunakan dapat ditemui mulai dari skala kecil seperti AC window dan AC spilit dan skala besar seperti air
cooled chiller.

Kata-kata kunci: Udara dingin, Udara sejuk dengan refrigerasi

1. Pendahuluan 2. Tujuan
Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor 1. Dengan memahami cara kerja sistem
atau panas dari suatu benda atau ruang untuk refrigerasi calon teknisi refrigerasi dapat lebih
menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu mudah mencari kesalahan atau kerusakan pada
bentuk dari energi, sehingga mengambil kalor suatu sistem refrigerasi.
benda ekuivalen dengan mengambil sebagian 2. Dengan memahami cara kerja sistem
energi dari molekul-molekulnya. Pada aplikasi tata refrigerasi, masyarakat dapat menghindari
udara (air conditioning), kalor yang diambil berasal kesalahan pemakaian dalam pengoperasian
dari udara. Untuk mengambil kalor dari udara, mesin refrigerasi.
maka udara harus bersentuhan dengan suatu bahan
atau material yang memiliki temperatur yang lebih
rendah. 3. Sistem Refrigerasi Sederhana
Suatu mesin refrigerasi akan memiliki tiga Sistem refrigerasi yang umum dan mudah
sistem terpisah yakni: dijumpai pada apliksai sehari-hari, baik untuk
1. Sistem refrigerasi keperluan rumah tangga, komersial, dan industri,
2. Sumberdaya untuk menggerakkan kompresor, adalah sistem refrigerasi kompresi uap (vapor
yang berupa motor listrik compression refrigeration). Pada sistem ini terdapat
3. Sistem kontrol untuk menjaga suhu benda atau refrigeran (refrigerant), yakni suatu senyawa yang
ruangan seperti di inginkan. dapat berubah fase secara cepat dari uap ke cair dan
sebaliknya. Pada saat terjadi perubahan fase dari
Mesin refrigerasi dapat berupa lemari es pada cair ke uap, refrigeran akan mengambil kalor
rumah tangga, mesin pembeku (freezer), pendingin (panas) dari lingkungan. Sebaliknya, saat berubah
sayur dan buah-buahan pada supermarket, mesin fase dari uap ke cair, refrigeran akan membuang
pembeku daging dan ikan, dan sebagainya. kalor (panas) ke lingkungan sekelilingnya.
Peralatan ini dapat dijumpai mulai dari skala Komponen utama dari suatu sistem refrigerasi
kecil pada rumah tangga hingga skala besar pada kompresi uap adalah:
aplikasi komersial dan industri. 1. Evaporator
Di samping itu, sistem refrigerasi komputer 2. Kompresor
uap jugga digunakan pada aplikasi tata udara. Pada 3. Kondenser
aplikasi tata udara untuk hunian manusia, mesin 4. Alat ekspansi (metering device)
yang digunakan dapat ditemui mulai dari skala
kecil seperti AC window dan AC split, sampai Semua komponen tersebut dihubungkan oleh
dengan skala menengah dan besar seperti packaget suatu sistem pemipaan sebagaimana ditunjukkan
rooftop air conditioner, water-cooled chiller, dan pada Gambar 5.
air-cooled chiller.

314 Pemahaman tentang Sistem Refrigerasi (Darwis Tampubolon/Robert Samosir)


3.1 Evaporator menghubungkan antara evaporator dengaan
Evaporator adalah komponen yang digunakan kompresor dikenal sebagai saluran hisap (suction
untuk mengambil kalor dari suatu ruangan atau line). Penambahan tekanan uap refrigeran dengan
suatu benda yang bersentuhan dengannya. Pada kompresor ini dimaksud agar refrigeran dapat
evaporator terjadi pendidihan (boiling) atau mengembun pada temperatur yang relatif tinggi.
penguapan (evaporation), atau perubahan Refrigeran yang keluar dari kompresor masih
fasarefrigran dari cair menjadi uap. Refrigeran pada berfasa uap dengan tekanan tinggi. Perbandingan
umumnya memiliki titik didih yang rendah. Sebagai antara absolut tekanan buang (discharge pressure)
contoh, refrigeran 22 (R22) memiliki titik didih -41° dan tekanan isap (suction pressure) disebut dengan
C. Dengan demikian, refrigeran mampu menyerap ratio kompresi (compression ratio).
kalor pada temperatur yang sangat rendah. Kompresor pada sistem refrigerasi dapat
Evaporator dapat berupa koil telanjang tanpa berupa kompresor torak (reciprocating compresor),
sirip (bare pipe coil), koil bersirip (finned coil), rotary, scrol, screw, dan centrifugal. Kompresor
pelat (plate evaporator) shell and coil, atau shell yang paling umum dijumpai dan terdapat dalam
and tube evaporator. Jenis evaporator yang berbagai tingkat kapasitas adalah kompresor torak.
digunakan pada suatu sistem refrigerasi tergantung Refrigeran yang masuk kedalam kompresor
pada jenis aplikasinya. harus benar-benar berfasa uap. Adanya cairan yang
masuk ke kompresor dapat merusak piston, silinder,
3.2 Kompresor piston ring dan batang torak. Karena itu, beberapa
Kompresor dikenal sebagai jantung dari suatu jenis mesin refrigerasi dilengkapi dengan liquid
sistem refrigerasi, dan digunakan untuk menghisap receiver untuk memastikan refrigeran yang diisap
dan menaikkan tekanan uap refrigeran yang berasal oleh kompresor benar-benar telah berfasa uap.
dari evaporator. Bagian pemipaan yang

Gambar 1: Evaporator

Gambar 2: Kompresor torak

Jurnal Teknik SIMETRIKA Vol. 4 No. 1 – April 2005: 312 – 316 315
Gambar 3: Thermostatic expansion valve

3.3 Kondenser Sight Glass


Kondenser berfungsi untuk mengembunkan Alat ini digunakan untuk mengamati secara
atau mengkondensasikan refrigeran bertekanan visual kondisi refrigeran pada liquid line. Apabila
tinggi dari kompresor. Pemipaan yang ada pada sight glass terlihat ada gelembung, berarti
menghubungkan antara kompresor dengan kondensasi pada kondensor tidak berlangsung
kondenser dikenal dengan saluran buang (discharge secara sempurna. Selain itu, dari warna yang
line). Dengan demikian, pada kondenser terjadi tampak pada alat ini dapat dilihat apakah refrigeran
perubahan fasa uap ke cair ini selalu disertai pada sistem refrigerasi masih mengandung uap air
dengan penbuangan kalor ke lingkungan. Pada atau tidak.
kondenser berpendingin udara (air cooled
condenser), pembuangan kalor dilakukan ke udara. 4.4 Access Port / Service Valve
Pada kondenser berpendingin air (water cooled
Alat ini digunakan untuk keperluan
condenser), pembuangan kalor dilakukan ke air.
pemvakuman dan pengisian refrigeran. Alat ini juga
3.4 Alat Ekspansi (Metering Device ) dapat digunakan untuk keperluan pumpdown.
Komponen ini berfungsi memberikan satu
cairan refrigeran dalam tekanan rendah ke 4.5 Liquid Receiver
Evaporator sesuai dengan kebutuhan. Pada alat Alat ini digunakan untuk menampung
ekspansi terjadi penurunan tekanan refrigeran refrigeran cair yang berasal dari kondenser. Liquid
akibat adanya penyempitan aliran. Alat ekspansi receiver dipasang padaliquid line sebelum filter
dapat berupa pipa kapiler, katup ekspansi dryer dan sight glass.
termostatik (TXV, thermostatik expansion valve,
Gambar 3), katup ekspansi automatik, maupun
katup ekspansi manual.

4. Komponen Pendukung pada Sistem


Refrigerasi
Solenoid Valve
Pada sistem refrigerasi, solenoid valve atau
katup solenoid dapat digunakaan untuk menyekat
aliran refrigeran pada saat sistem tidak sedang Gambar 4: Filter Dryer dan Sight Glass
bekerja. Pada berbagai aplikasi, katup solenoid juga
dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
penghilangan bunga es pada evaporator dengan
metode hot gas defrosts.

Filter Dryer
Komponen ini berfungsi menyaring kotoran
dan menghilangkan uap air yang kemungkinan
masih tertinggal pada sistem refrigerasi. Filter
dryer dipasang pada liquid line, yakni saluran yang
menghubungkan antara keluaran kondenser dengan
alat ekspansi. Gambar 5: Liquid Reciver

316 Pemahaman tentang Sistem Refrigerasi (Darwis Tampubolon/Robert Samosir)


5. Peralatan Kontrol di mana:
W = Kerja kompresor, (kJ / kg) atau (Btu/lb)
Peralatan kontrol pada sistem refrigerasi
h2 = Entalpi refrigeran keluaran kompresor,
umumnya digunakan untuk pengaman dan menjaga
(kJ/kg) atau (Btu/lb)
temperatur/kelembaban yang konstan pada harga
h1 = Entalpi refrigeran masukan kompresor,
yang diinginkan.
(kJ/kg) atau (Btu/lb)
5.1 Termostat
Perbandingan antara besarnya kalor dari
Termostat merupakan alat kontrol yang
lingkungan yang dapat diambil oleh evaporator
digunakan untuk menjaga temperatur ruangan atau
dengan kerja kompresor yang harus diberikan
produk pada kisaran harga yang diinginkan.
disebut sebagai koefisien kinerja (coeffisient of
performance, COP)
5.2 Hlpstat
Hlpstat (high-low pressurestat) adalah alat qΕ
COP =
kontrol yang memiliki fungsi menjaga sitem W
refrigerasi agar bekerja pada kisaran tekanan yang
diinginkan. Atau,

5.3 Motor Over Load Proteksi


Semua kompresor yang berjenis hermatik harus
h1 − h4
COP =
dilengkapi dengan pengaman yang dapat h2 − h1
melindungi motor dari pemanasan yang berlebihan,
apapun penyebabnya. Pengaman jenis ini pada
umumnya dirancang untuk dapat dipasang langsung Dengan rumus di atas, maka besar COP selalu
pada motor dan memiliki hantaran hantaran termal lebih besar dari satu. Pembuangan kalor (heat
yang baik. Dengan demikian, peralatan ini tidak rejection) pada kondenser sebanding dengan
saja sensitif terhadap pemanasan akibat arus yang panjang garis proses pada kondenser, yakni garis
berlebihan, namun juga pemanasan yang mendatar bagian atas pada plot siklus pada diagram
diakibatkan oleh tekanan discharge yang terlalu tekanan entalpi. Pembuangan kalor pada kondenser
tinggi dan sebab-sebab lainnya. Pengaman ini dinyatakan dengan:
berbeda dengan starting relay, yang hanya dapat q C = h2 – h 3
memberikan pengamanan terhadap arus yang
Karena
berlebihan, namun tidak dapat melindungi motor
dari pemanasan yang berlebihan. h2 – h3 = (h2 – h1) + (h1 – h4)
Maka:
qC = W + qC
6. Kinerja Sistem Refrigerasi
Atau dengan kata lain Pembuangan panas
Pada suatu sistem refrigerasi, besarnya kalor
kondenser= kerja kompresor + efek refrigerasi.
yang diambil oleh refrigeran pada evaporator dari
lingkungannya akan sebanding dengan selisih
entalpi antara keluaran dan masukan evaporator, ini
dikenal dengan sebutan efek refrigerasi, qE atau 7. Kesimpulan
1. Komponen utama dari suatu sistem
q E = h1 – h 4 refrigerasi kompresi uap adalah: Evaporator.
2. Kompresor, Kondensor dan alat ekspansi.
di mana: 3. Pada evaporator terjadi pendidihan (boiling)
qE = Efek refrigerasi, (kJ/kg) atau (Btu/lb) atau penguapan atau perubahan fasa.
h2 = Entalpi refrigeran keluaran evaporator, 4. Refrigeran dari cair menjadi uap.
(kJ/kg) atau (Btu/lb) 5. Refrigeran mampu menyerap kalor pada
h1 = Entalpi refrigeran masukan evaporator, temperatur yang sangat rendah mis:
(kJ/kg) atau (Btu/lb) refrigerant.
6. 22 (R 22) memiliki titik didih -410 C.
Pada proses kompresi, entalpi refrigeran akan 7. Kompresor akan mengisap refrigeran dalam
mengalami kenaikan akibat energi yang fasa uap dengan tekanan rendah,
ditambahkan olehkompresor kepada refrigeran. selanjutnya mengubah refrigeran fasa uap
Besarnya kenaikan energi refrigeran akan dengan tekanan tinggi.
sebanding dengan kerja kompresor yang dinyatakan 8. Refrigeran yang masuk ke kompresor harus
dengan: benar-benar berfasa uap, adanya cairan yang
masuk ke kompresor dapat merusak piston,
W = h2 - h1 silinder, ring piston dan batang torak.

Jurnal Teknik SIMETRIKA Vol. 4 No. 1 – April 2005: 312 – 316 317
9. Pada kondensor terjadi perubahan fasa
refrigeran dari uap menjadi cair.
10. Alat ekspansi dapat berupa pipa kapiler atau
katup ekspansi termostatik.

Daftar Pustaka
Arismunandar, W. 1998, Teknik Penyegaran udara,
Penerbir erlangga;
Handoko. K, 1981. Teknik Lemari Es, PT. Ichtiar
Baru Jakarta.
Instalasi Arus Kuat 2; P. Van Harten, E.Setiawan,
1995. Bina Cipta Bandung Cetakan ketiga;
Agustus.
Roy J. Dossat, 2002. Principle of Refrigeration,
Printice Hall ed-5.
Stocker. WR, 1987. Refrigerasi dan Pengkondisian
Udara, Penerbit Erlangga.

318 Pemahaman tentang Sistem Refrigerasi (Darwis Tampubolon/Robert Samosir)

Anda mungkin juga menyukai