Anda di halaman 1dari 21

”KOMUNIKASI PERIKLANAN”

Disusun Oleh:
Lisa Suyati (OM-J47)

Dosen Pengajar :
Efrizar Sunni,S.E.,

LP3I SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah Character
Building. Dengan selesainya makalah ini,pemakalah sangan bersyukur meskipun hasil dari
pengetikan ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Pemakalah sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pengajar, pemakalah meminta masukannya demi peningkatan
kualitas penyusunan makalah selanjutnya.

Surabaya,24 September 2019


Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………. ii


Daftar Isi ………………………………………………;…………………………………… iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang …………………………………………………….…………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 2
C. Tujuan ..………………………………………………………………………….. 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Komunikasi Periklanan …………………………….……………..… 3
B. Proses Komunikasi Periklanan ………………………………………………….. 5
C. Peran Iklan Dalam Pemasaran …………………………………………………... 7
D. Semiotika dalam Komunikasi Periklanan ……………………………………….. 8
E. Komunikasi Periklanan Advertising Plan ………………………………

Bab III Kesimpulan


Daftar Pustaka …………………………………………………………..

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Periklanan tidak akan pernah sepi sebagaimana fungsinya dalam mengenalkan


produk yang memiliki sifat kegunaan yang efektif dan efisien. Produk dan jasa yang ada
semakin beraneka ragam, dan dalam tahun ke tahun semakin banyak perusahaan yang berdiri
dengan produk andalan mereka. Semakin banyak kompetitor semakin besar juga persaingan
yang akan terjadi, jika sudah begini dibutuhkan strategi dan konsep iklan yang mampu
menarik minat konsumen. Dalam dunia periklanan seperti saat ini banyak dibutuhkan biro
iklan yang memiliki kualitas dan bekerja secara profesional sehingga iklan yang mereka
kenalkan ke khalayak akan tepat sesuai target dari produk melalui brief yang sudah disepakati
tersebut. Eksistensi suatu biro tidak luput dari klien, klien merupakan hal yang penting dalam
suatu biro iklan. Pemasukan pendapatan dan keloyalan dari klien adalah sasaran utama untuk
terus maju dan bertahan dalam persaingan dunia usaha dan bisnis seperti saat ini. Strategi
komunikasi yang diterapkan merupakan salah satu hal terpenting dalam mempertahankan
klien dari persaingan bisnis yang dilakukan oleh kompetitor lain demi mendapatkan
kepercayaan klien/konsumen. Perusahaan advertising yang tergabung dalam Persatuan
Perusahaan Advertising Indonesia (PPPI) adalah perusahaan yang berkecimpung dalah
bidang periklanan, biro/perusahaan seperti inilah yang dicari oleh konsumen untuk
mengenalkan produk dan jasa yang mereka tawarkan. Persaingan antar biro iklan akan selalu
ada dan meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan tersebut untuk mempertahankan
eksistensi dari biro iklan mereka.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Periklanan


Menurut M. Suyanto mendefinisikan ”Periklanan adalah penggunaan media bauran
oleh penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun
organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat”. sedangkan definisi periklanan menurut
Henry Simamora, Periklanan adalah komunikasi non pribadi melalui bermacam-macam
media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi nirlaba atau individu yang
dalam berbagai cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan
atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu.
Jadi Inti dari periklanan itu sendiri merupakan suatu alat yang digunakan oleh
pembeli/ penjual, setiap orang termasuk lembaga non laba atau dengan kata lain, periklanan
dapat dipandang sebagai kegiatan pemasaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara
lisan maupun dengan penglihatan suatu produk, jasa atau ide. Komunikasi periklanan adalah
penyampaian pesan penawaran mengenai suatu produk, jasa atau ide kepada khayalak
(konsumen) melalui media massa dan media lainnya yang dibayar untuk mempengaruhi
khayalak sehingga menggunakan produk, jasa atau ide yang ditawarkan.
Periklanan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris advertising, advertising sendiri
berasal dari bahasa latin Advertere, artinya mengalihkan perhatian. Dengan demikian
periklanan dapat diartikan sebagai taktik untuk memikat khalayak sasaran melalui berbagai
strategi. Periklanan merupakan bentuk komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan oleh
pengiklan (advertiser) untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada konsumen (decoder)
melalui media (Santosa, 2009:1).
Periklanan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris advertising, advertising sendiri
berasal Menelaah uraian definisi di atas maka pengertian komunikasi periklanan yaitu, suatu
proses dimana sumber mentransmisikan informasi, gagasan, emosi, dan keterampilan dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya kepada
penerima, pesan tersebut dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan taktik dan strategi
untuk memikat para khalayak sasaran.

2
Proses komunikasi periklanan adalah urut-urutan peristiwa yang terjadi dalam
komunikasi periklanan. Dalam proses komunikasi tersebut terdapat unsur- unsur komunikasi
sebagai berikut:
1. Source (Produk)
Sumber komunikasi adalah produsen yang menjadi pemilik produk/jasa/ide yang akan
ditawarkan. Produsen bermaksud supaya produk/jasa/ide digunakan oleh konsumen.
Produk/jasa/ide merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan
memuaskan konsumen.
Produk adalah barang yang bernilai ekonomis yang diperlukan oleh konsumen.
o Produk tahan lama : yang tidak habis dipakai misalnya perabotan, mobil,
elektronik, dsb.
o Produk tidak tahan lama :habis dipakai misalnya, sabun, makanan, minuman,
dsb.
o Produk berwujud (tangible) : adalah produk yang ada bentuk fisiknya.

Jasa adalah layanan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Misalnya jasa angkutan
transportasi, jasa pendidikan, jasa perbankan, dsb. Jasa sering disebut sebagai produk tidak
berwujud (intangible).
2. Message (Iklan)
Iklan adalah pesan-pesan penawaran yang dibuat untuk membantu menjual produk/jasa/ide
yang dimaksud. Proses perumusan pesan yang dapat membantu penjualan meliputi isi,
struktur dan format yang paling baik untuk kondisi produk /jasa/ide yang ditawarkan.
3. Channel (Saluran)
Media adalah alat perantara yang digunakan dalam menyalurkan pesan penawaran kepada
konsumen. Misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, billboard, bioskop,
VCD/DVD, mobile, dsb.
Disini terjadi proses pemilihan media yang paling kuat pengaruhnya untuk membantu
menyalurkan pesan-pesan iklan.
4. Receiver (Audiens)
Audiens orang yang menjadi sasaran penyampaian iklan.
Komunikasi dalam komunikasi periklanan sering disebut khayalak konsumen atau calon
konsumen yang menjadi pengguna produk/jasa/ide yang ditawarkan.
Komunikasi menerima iklan dan mengolahnya sehingga menghasilkan efek.
3
5. Effect (Efek)
Efek adalah tujuan yang diharapkan oleh komunikasi periklanan dapat berupa:
 Kognitif: Pengetahuan terhadap produk
 Afektif: Menyukai
 Konatif: Tindakan pembelian.
a. Tahap Mencapai Efek
1. Exposure
Proses pertama yang dialami konsumen yaitu diterpa (terdedah) atau tersentuh oleh pesan
iklan.
2. Processing
Iklan yang disampai kepada konsumen akan diolah atau diproses dalam memori konsumen.
Konsumen coba memahami isi iklan dan membandingkan dengan nilai-nilai yang ada dalam
memori.
3. Communication Effect
Informasi yang diolah dalam memori mengakibatkan terjadinya pengaruh dalam diri
konsumen berupa :
 Kesadaran terhadap produk.
 Pengetahuan terhadap produk.
 Menyukai produk.
 Mengutamakan merk.
 Yakin akan produk.
4. Target Audience Action
Konsumen membeli produk yang ditawarkan.

4
B. Proses Komunikasi Periklanan
Dalam proses menuangkan ide ke dalam pesan, terjadi proses encoding, dimana ide
dituangkan dalam bahas iklan yang meyakinkan orang. Media kemudian mengambil alih ide
tersebut dan kemudian dikonstribusikan menjadi bahan media. Pada tahapan ini terjadi
decoding karena audiens menangkap bahasa media itu dan membentuk pengetahuan-
pengetahuan atau realitas, dan pengetahuan itu bisa mendorongnya merespon balik iklan
tersebut. Respon itu terdiri dari dua macam yaitu: pemirsa merespon materi iklan dan
merespon pesan media.
Merespon materi iklan bisa berbentuk raeksi terhadap iklan tersebut, karena
merugikan pihak-pihak tertentu. Sedangkan merespon pesan media, bisa merupakan sikap
untuk memilih atau tidak memilih obyek tersebut. Proses ini terjadi secara kontinyu seumur
iklan tersebut, atau bahkan memproduksi iklan baru dan itu artinya akan lahir kembali sebuah
realitas baru dalam dunia kognisis pemirsa sebagai hasil rekosntruksi.
Untuk membangun komunikasi yang efektif dalam sebuah iklan, pengirim pesan
harus tahu sasaran (target audiens) apa yang diinginkan, sehingga pesan yang akan
disampaikan dapat mencapai sasaran tersebut dengan tepat. Pesan yang berisikan informasi
dari pengirim pesan tersebut harus dikodekan melalui proses konversi menjadi data yang
dapat diterima oleh sasaran secara jelas. Pengiriman pesan tersebut harus melalui media yang
menjangkau khalayak sasaran dan mengembangkan saluran umpan balik untuk memantau
tanggapan yang ada.

Proses Komunikasi Model


(1) Pengirim adalah seseorang, sekelompok orang, perusahaan atau organisasi yang
mengirimkanatau menyampaikan ide, serangkaian ide atau proposisi kepada pihak lain,
(2) encoding merupakan pengkodean pesan dalam bentuk simbolis untuk mencapai tujuan
komunikasi,
(3) Pesan adalah representasi simbolis pikiran ide dari pengirim/sumber,
(4) media. Sebagai saluran/sarana untuk penyampaian pesan,
(5) decoding merupakan pemaknaan dari pesan yang diterima yang merupakan gabungan dari
pesan yang sebenarnya dan pengaruh media,

5
(6) penerima adalah orang atau organisasi yang dituju pengirim untuk berbagi pemikiran, ide
dan sebagainya
(7) noise (kebisingan) menunjukkan gangguan atau impedansi seperti sinyal radio, adalah
istilah untuk menggambarkan distorsi pesan pada setiap tahap dalam proses komunikasi
pemasaran.
Jika penerima tidak memahami pesan atau tidak bisa menafsirkan dengan cara yang
dimaksudkan oleh pengirim, maka komunikasi akan terputus atau rusak. Pesan juga dapat
terputus apabila penerima pesan adalah orang lain yang tidak dituju pengirim atau penerima
mungkin memahami pesan tetapi mengabaikan atau melupakannya.

6
C. Peran Iklan Dalam Pemasaran
Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix) sedangkan bauran promosi
adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) dimana marketing mix meliputi:
 Product (Barang/ Jasa)
 Price (Harga)
 Place (Distribusi)
 Promotion (Usaha peningkatan penjualan)
Dalam bauran promosi sendiri dikenal ada lima unsur komunikasi yang utama:
 Advertising (Periklanan): Semua bentuk penyajian pesan-pesan penjualan yang
bersifat nonpersonal, berupa penjualan tentang barang atau jasa yang dibayar oleh
suatu perusahaan.
 Sales promotion (Promosi Penjualan): Berbagai bentuk insentif jangka pendek yang
diberikan produsen untuk mendorong keinginan konsumen agar tertarik dan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
 Publicity/ Public Relations (Publisitas atau Hubungan Masyarakat): Berbagai macam
program yang dibuat untuk memelihara, menciptakan, dan mengembangkan citra dan
image perusahaan atau merek sebuah produk.
 Personal selling (Promosi pribadi): Interaksi langsung dengan satu atau beberapa
calon pembeli dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima
pesanan dari pembeli.
 Direct marketing (Pemasaran Langsung): Interaksi langsung dengan konsumen
melalui penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, dan alat komunikasi nonpersonal
lainnya untuk melakukan komunikasi secara langsung agar mendapat tanggapan dari
calon konsumen.
Peran Periklanan
Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat
menjalankan fungsi pemasaran, maka periklanan tentu saja tidak sekedar memberikan
informasi kepada khalayak tapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan,
makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau
merek. Citra produk yang terbaik biasanya tercipta melalui kegiatan-kegiatan periklanan.
Segmen pasar yang dipilih sangat menentukan corak periklanan yang akan diluncurkan atau
media yang harus.
7
D. Semiotika dalam Komunikasi Periklanan
Dalam komunikasi periklanan, tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya,
tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar, warna, dan bunyi. Iklan disampaikan
melaui dua saluran media massa, yaitu media cetak (surat kabar, majalah, brosur, dan papan
iklan atau billboard) dan media elektronik (radio, televisi, film). Untuk mengkaji iklan dalam
perspektif semiotika, dengan mengkajinya lewat sistem tanda dalam iklan. Iklan
menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik yang verbal maupun yang berupa
ikon. Iklan juga menggunakan tiruan indeks, terutama dalam iklan radio, televisi,dan film.
Pada dasarnya, lambang yang digunakan dalam iklan terdiri atas dua jenis, yaitu yang
verbal dan yang nonverbal. Lambang verbal adalah bahasa yang banyak dikenal, lambang
yang nonverbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan, yang tidak secara
khusus meniru rupa atas bentuk realitas. Ikon adalah bentuk dan warna yang serupa atau
mirip dengan keadaan sebenarnya seperti gambar benda, orang, atau binatang. Ikon disini
digunakan sebagai lambang.
Kajian sistem tanda dalam iklan juga mencakup objek. Objek iklan adalah hal yang
diiklankan. Dalam iklan produk atau jasa, yang merupakan objeknya adalah produk atau jasa
tersebut, yang penting dalam menelaah iklan adalah penafsiran kelompok sasaran dalam
proses intrepetan. Jadi, sebuah kata seperti eksekutif meskipun dasarnya mengacu pada
manajer menengah, tetapi selanjutnya manajer menengah ini ditafsirkan sebagai “suatu
tingkatan keadaan ekonomi tertentu” yang kemudian dapat ditafsirkan sebagai “gaya hidup
tertentu” yang kemudian dapat ditafsirkan sebagai “kemewahan”, dan seterusnya. Penafsiran
yang bertahap-tahap itu merupakan segi penting dalam iklan, proses tersebut disebut semiosis
(Hoed, 2001 :97, dalam Sobur, 2006:117).
Dalam menganalisa iklan, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan, (Berger, 2000a:199,
dalam Sobur, 2006:117):
1. Penanda dan petanda
2. Gambar, indeks, dan simbol
3. Fenomena sosiologi: demografi orang di dalam iklan dan orang-orang yang menjadi
sasaran iklan, rekfleksikan kelas-kelas sosial ekonomi, gaya hidup, dan sebagainya.
4. Sifat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk, melalui naskah dan orang-orang yang
dilibatkan di dalam iklan.

8
5. Desain dari iklan, termasuk tipe perwajahan yang digunakan, warna, dan unsur estetik
yang lain.
6. Publikasi yang ditemukan dalam iklan, dan khayalan yang diharapkan oleh publikasi
tersebut.
Selanjutnya bagaimana cara menganalisis tanda-tanda dan sistem tanda dalam iklan
suatu majalah, dalam hal ini harus mempertimbangkan sebagian atau bahkan dengan semua
hal-hal berikut (Berger, 2000b:175-176, dalam Sobur, 2006:117-118):
1. Apakah makna keseluruhan dari iklan itu, mood apa yang ditimbulkannya, dan bagaimana
iklan itu melakukannya,
2. Bagaimana desain iklan itu, apakah menggunakan keseimbangan axial atau bentuk lain,
bagaimana komponen-komponen atau elemen-elemen dasar iklan disusun,
3. Apa hubungannya yang muncul antara elemen gambar dan elemen tertulis serta
mengatakan apa,
4. Bagaimana dengan ruang pada iklan itu, adakah bidang ruang putih itu penuh dengan
elemen-elemen grafis dan tertulis (misalnya “ramai”),
5. Tanda-tanda dan lambang-lambang apa yang ditemukan, peran apa yang dimainkan oleh
tanda-tanda dan simbol-simbol dalam iklan,
6. Adakah gambar-gambar pribadi (orang laki-laki, perempuan, anak-anak, binatang-
binatang) dalam iklan itu dan seperti apa, apa yang bisa dikatakan tentang ekspresi-ekspresi,
pose, model rambut, jenis kelamin, warna rambut, etnisnya, pendidikannya, hubungan yang
satu dengan yang lain,
7. Apa yang dikatakan background, dimana kejadian iklan itu dan arti apa yang dimiliki oleh
background itu,
8. Kegiatan apa yang terjadi dalam iklan itu dan apa artinya.

9
E. Komunikasi Periklanan Advertising Plan
1. Advertising Plan
berisi latar belakang histories dan data-data mengenai program periklanan yang sudah pernah
dibuat sebelumnya untuk suatu produk
2. Advertising Plan
merupakan rekomendasi mengenai rencana kampanye periklanan di masa yang akan datang
3. Advertising Plan
berisi analisis SWOT mengenai suatu produk dan solusi untuk mengatasi problem,sekaligus
menangkap peluang yang ada
4. Advertising Plan
merupakan action dokumen yang berisi tidak hanya strategi tapi juga implementasi dari
strategi periklanan
5. Advertising Plan
berisi rekomendasi mengenai jumlah dana yang dibutuhkan dan rincian penggunaannya untuk
suatu kampanye periklanan dalam periode tertentu.

a. Komponen-komponen Perencanaan Periklanan


Perencanaan Periklanan harus sejalan dengan perencanaan pemasaran (marketing planning).
1. Tujuan Periklanan harus sejalan dengan tujuan pemasaran atau dengan kata lain tujuan
Periklanan hanya bisa ditetapkan jika tujuan pemasaran suatu produk telah ditransformasikan
ke dalam tujuan promosi. Dalam tujuan Periklanan harus menjabarkan berapa % tingkat
awareness (sadar kenal/tanggapan) yang diharapkan terhadap target audience Dalam tujuan
promosi biasanya dinyatakan berapa banyak orang yang diharapkan tahu tentang promosi
yang disampaikan dan pada tingkat tanggapan yang bagaimana Selanjutnya ditetapkan berapa
banyak yang harus menjadi tanggung jawab Periklanan dan berapa banyak dari unsur-unsur
promosi lainnya (Personal Selling, Publicity, Sales Promotion) Bila seandainya aktivitas
unsur-unsur promosi lainnya dianggap tidak diperlukan dengan sendirinya target audience
tersebut harus menjadi tanggung jawab sepenuhnya Periklanan. Langkah berikutnya adalah
menentukan tingkat tanggapan yang bagaimana yang diharapkan sehingga khalayak sasaran
bersedia membeli produk yang diiklankan

10
2. Strategi Periklanan.
Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi:
a. Siapa khalayak sasaran Periklanan
b. Bagaimana membuat khalayak sasaran Periklanan tsb tahu tentang iklan produk kita
sehingga tercapai yang dinyatakan oleh tujuan Periklanan. Sebagai alat pencapaian tersebut
ialah dengan advertising mix yang terdiri dari unsure media dan unsure kreatif
3. Program Dinyatakan dalam bentuk penjabaran strategi Periklanan yang dikaitkan dengan
unsure waktu
4. Anggaran Dinyatakan dalam bentuk rincian atas kebutuhan untuk kegiatan-kegiatan
Periklanan
b. Element of Advertising Plan
a. Executive Summary (Ringkasan Eksekutif)
 Ringkasan yang berisi butir-butir utama yang disampaikan dalam Advertising Plan
 Fungsinya untuk memberikan gambaran singkat/kerangka rencana yang diusulkan.
 Terdiri dari satu atau dua halaman
b. Situation Analysis
 Riwayat Produk
 Latar Belakang diciptakannya produk
 Budget Periklanan yang sudah dikeluarkan dalam periode tertentu
 Tema iklan yang sudah pernah atau sedang digunakan
 Pengaruh kondisi sosial, politik dan ekonomi yang berkaitan dengan pemasaran
produk
 Problem yang dihadapi dan peluang yang ada
 Hal-hal lain yang dapat mempengaruhi program Periklanan
 Data-data pemasaran penunjang yang diperlukan
c. Product Evaluation
1. Deskripsi produk dibandingkan dengan competitor.
2. Pengembangan, modifikasi dan perubahan-perubahan lain yang terjadi pada
produk selama dipasarkan
3. Persepsi konsumen terhadap produk
4. Distribusi produk

11
5. Pendapat para distributor atau retailer terhadap ketersediaan dan pemasaran
produk
6. Kemasan produk
7. Problem yang dihadapi konsumen terhadap produk tsb
d. Consumer Evaluation
1. Geografi, demografi, psikografi
2. Pendapat terhadap produk : kualitas, harga, kemasan, iklan dan aktivitas promosi
lain, after sales sevice, dsb
3. Pola penggunaan produk
e. Competitive Analysis
1. Kompetitor langsung
2. Kompetitor tidak langsung. Data-data mengenai situation analysis dapat dirangkum
dalam bentuk yang lebih sistematis, yaitu dengan analisa SWOT
f. Marketing Goal
1. Berisi tujuan yang akan dicapai serta strategi pemasaran yang akan dilaksanakan
2. Penjelasan bahwa AP yang dibuat adalah untuk mendukung pencapaian tujuan
pemasaran tsb
g. Advertising Recommendation
1. Target Market Bisa sama dengan yang tercantum dalam consumer evaluation. Atau
lebih spesifik, misal rencana program Periklanan lebih ditekankan pada pemakai
produk kompetitor, pemakai setia atau orang yang belum tahu sama sekali mengenai
produk tsb.
h. Positioning
Kesan/citra apa yang akan ditanamkan dalam benak konsumen tentang produk tsb.
Creative Strategy berdasarkan informasi yang telah dijelaskan dalam analisa situasi maka
ditentukan pendekatan kreatif
a. Tematis : tema yang diangkat menjadi inti pesan iklan produk dalam jangka panjang
b. Taktis : pesan iklan yang dibuat khusus untuk kepentingan jangka pendek dan tetap
berkesinambungan dengan tema iklan yang telah ditetapkan
c. Tone and manner : citra atau kepribadian produk yang ingin ditonjolkan melalui pesan
iklan

12
j. Media Strategy
1. Khalayak sasaran
2. Pemilihan media (Media Selection) Media plan/schedule
3. Executions
 Layout dan copy untuk iklan cetak
 Naskah radio
 Storyboard untuk iklan televisi
4. Brosur, katalog, desain kemasan, dll (tergantung kebutuhan)
k. Budget
1. Pengembangan konsep kreatif dan produksi materi kreatif
2. Pemasangan iklan di media yang ditetapkan
3. Aktivitas komunikasi pemasaran lain

13
F.PERENCANAAN KREATIF PERIKLANAN
Sebagaimana setiap perencanaan , dalam perencanaan kreatif kita perlu menetapkan 4 hal
pokok, yaitu :
1. Tujuan Kreatif Dinyatakan dalam tingkat tanggapan (respons) yang kita inginkan terjadai
pada diri khalayak (audience).
2. Strategi Kreatif Mencakup pemilihan strategi dasar untuk menciptakan iklan dari gagasan
isinya (content). Strategi kreatif ini kemudian akan dituangkan ke dalam bentuk rencana kerja
kreatif (creative workplan) yang kemudian akan dijadikan dasar untuk pelaksanaan eksekusi
kreatif. Creative workplan disusun berdasarkan konsep produk yang telah disiapkan
sebelumnya sebagai identifikasi atas produk, konsumen, kondisi pasar dan persaingan.
Strategi kreatif dinyatakan dalam jabaran yang menetapkan a. Siapa khalayak sasaran kreatif
(creative target audience) b. Bagaimana membuat paduan kreatif (penulisan naskah dan art &
visualisasi) yang lebih efektif terhadap khalayak sasaran tersebut. Dalam praktek di
perusahaan Periklanan, kedua jabaran diatas dilakukan dengan menetapkan : Untuk khalayak
sasaran : siapa individu, keluarga atau kelompok terkecil lain yang dapat mewakili seluruh
khalayak sasaran Periklanan suatu produk.
Makin kecil kelompok ini, makin baik, karena akan sangat memudahkan penulis naskah
(copywriter) artis (art director) untuk menciptakan pesan-pesan iklan yang lebih komunikatif
dengan kelompok tersebut Untuk paduan kreatif, akan ditulis secara singkat namun jelas
tentang patokan-patokan (definitions) yang akan diterapkan dalam pesan iklan tersebut.
Patokan-patokan ini umumnya dijabarkan dalam 6 hal :
(i) posisi produk/merk (product/brand positioning) adalah persepsi apa yang kita inginkan
timbul pada khalayak setiap kali mereka membutuhkan jenis produk kita ataupun di saat
mereka terekspos oleh iklan atau produk tersebut. Paling ideal jika persepsi tersebut sesuatu
yang unik, setidaknya berbeda dari pesaingnya.
(ii) manfaat utama konsumen (key consumers benefit) adalah manfaat langsung atau segera
yang diperoleh konsumen di saat mereka membeli atau di saat awal penggunaan produk
tersebut
(iii) Janji (promise) Adalah manfaat lain yang akan diperoleh konsumen secara tidak
langsung atau setelah penggunaan dengan teratur atau dalam waktu yang relatif lama
(iv) Bukti penunjang (supporting evidence) Adalah penggunaan acuan yang dapat
meyakinkan khalayak tentang manfaat utama dan janji yang kita sampaikan. Meyakinkan
khalayak ini dapat dilakukan dengan memberikan acuan tentang pengalaman konsumen yang
sudah pernah menggunakan produk tersebut, atau dari produk, harga, distribusi dan
promosinya ataupun dari perusahaan pembuat produk itu sendiri. Kadang-kadang malahan
cukup diacu pada akal sehat para khalayak saja.
(v) Citra yang akan dibangun (image) Adalah upaya untuk membentuk persepsi positif
khalayak tentang merek, produk atau perusahaan
(vi) Pembawaan (tone and manner) Adalah rincian tentang hal-hal teknis lain yang tidak
dibahas dalam kelima unsure lainnya. Para praktisi sering memanfaatkannya untuk
membahas struktur metode, teknik, karakter, gaya baik yang menyangkut penulisan naskah
ataupun yang menyangkut seni dan visualisasi. Jenis-Jenis Strategi Kreatif : USP (Uniqe
Selling Preposition) Pernyataan unik yang menjual, mayor selling idea. Pernyataan unik yang
didasarkan pada keunggulan teknis dari produk 3 prinsip pembuatan USP : menyangkut
manfaat produk, pernyataan dibuat harus unik/tidak digunakan oleh produk lain, pernyataan
dibuat bersifat menjual Brand Image.
Menyangkut pengembangan dan upaya mempertahankan citra dari suatu merk Positioning
Strategi positioning dapat memberikan focus dalam pengembangan kampanye Periklanan.
Strategi ini dapat berisi dan diimplementasikan melalui berbagai cara yang diambil dari
atribut, persaingan, dsb. Inherent Drama Pendekatan ini merupakan strategi kreatif yang
dilakukan melalui penonjolan sifat-sifat produk secara dramatis .
Tipe-tipe Himbauan Pesan Iklan :
a. Daya tarik Rasional Cenderung memberikan informasi nyata, digunakan untuk
menunjukkan suatu kenyamanan bagi konsumen terhadap suatu produk dengan menawarkan
keuntungan tertentu Himbauan yang dijadikan daya tarik rasional : Feature appeal Himbauan
pesan lebih menonjolkan keistimewaan /cirri-ciri produk dengan kelengkapan produk
Competitive advance appeal Menonjolkan kelebihan produk disbanding produk pesaing
Favorable appeal Menekankan pada pendektan harga yang menarik, isi pesan yang terfokus
pada penawaran harga yang menarik News appeal Didominasi berita yang menginformasikan
produk baru atau keberadaan produk di pasar Product popularity Penggunaaan popularitas
produk dengan penonjolan seperri banyaknya konsumen yang memakai produk tsb
b. Daya tarik Emosional Ditempatkan dalam kreatif iklan seperti rasa humor, iri atau takut
yang diolah sedemikian rupa supaya dapat membuat khalayak menerimanya sebagai
pertimbangan ketika mengambil keputusan membeli. Daya tarik ini digunakan pula untuk
mempengaruhi interpreatsi konsumen melalui pengalaman mereka dalam penggunaaan
produk.
3. Program Kreatif Dinyatakan dalam bentuk penjabaran strategi kreatif yang dikaitkan
dengan unsure waktu Selain itu, program kreatif juga membahas visualisasi nyata dari
strategi kreatif yang telah ditetapkan baik dalam bentuk teks naskah iklan atau desainnya.
4. Anggaran Kreatif Dinyatakan dalam bentuk rincian atas kebutuhan dan untuk bahan-bahan
Periklanan maupun promosi lainnya, baik untuk penyiapan bahan-bahan iklan pada
perusahaan Periklanan sendiri, seperti desain, artwork, dsb ataupun yang dilakukan pihak
keetiga seperti film positif, separasi warna, barang cetakan dsb.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=komunikasi+periklanan&oq=komunikasi+periklanan&aqs=chrome.69i57,7114j0j9&client=ms-
android-oppo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#sbfbu=0&pi=komunikasi%20periklanan

Anda mungkin juga menyukai