NPM : 200110160007 Kelas : A Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan
Desa Sebagai Sistem Sosial
Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Sebagai suatu sistem, individu-individu yang terdapat di dalam masyarakat saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, misalnya dengan melakukan kerja sama guna memenuhi kebutuhan hidup masing-masing. a. Sistem Sosial Sistem adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Sistem sosial itu sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari elemenelemen sosial. Elemen tersebut terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut. b. Struktur Sosial Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antarstatus dan antarperan sosial. Di dalam struktur sosial terdapat unsurunsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial. Bagaimana sebetulnya unsur-unsur sosial itu terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat? Melalui proses-proses sosial semua itu dapat dilakukan. Proses sosial itu sendiri merupakan hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dengan memahami dan mematuhi norma-norma yang berlaku. c. Masyarakat sebagai Suatu Sistem Apabila kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara natural maupun kultural, maka akan tampak bahwa keberadaan kedua masyarakat itu merupakan satu-kesatuan. Dengan demikian, kita akan tahu bahwa unsur- unsur yang ada di dalam masyarakat yang masing-masing saling bergantung merupakan satu-kesatuan fungsi. Adanya mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling mendukung antara berbagai unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut sebagai sistem. Masyarakat sebagai suatu sistem selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab akibat (kausal). Apabila ada perubahan pada salah satu unsur atau aspek, maka unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau akibatnya, baik yang positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, sosiologi melihat masyarakat atau perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik, artinya perubahan yang terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi faktor-faktor lain secara menyeluruh dan berjenjang
Fungsi Sistem Sosial
Talcott Parsons memberikan empat paradigma untuk melihat bagaimana sistem sosial berfungsi sehingga dunia sosial berkerja: 1. Adaptation (adaptasi) Mencakup upaya-upaya aktor untuk menyelamatkan sumber daya di lingkungan yang terbatas dan mendistribusikannya sehingga sistem sosial tetap berjalan. 2. Goal attainment (pencapaian tujuan) Meliputi upaya memprioritaskan tujuan-tujuan yang ada agar sistem keseluruhan befungsi sebagaimana mestinya. 3. Integration (integrasi) Mencakup upaya untuk menjaga hubungan antarindividu atau unit mellui tindakan koordinasi agar sistem secara keseluruhan bekerja dengan baik. 4. Laten maintenance (pemeliharaan laten) Meliputi pemeliharaan pola dan manajemen konflik. Pemeliharaan pola yang dimaksud adalah bagaimana meyakinkan aktor lain agar menampilkan karakteristik yang tepat berkaitan dengan status dan peran sosialnya. Manajemen konflik adalah bagaimana mengatur agar ketegangan antar aktor tidak mengganggu sistem secara keseluruhan Dengan teori sistem sosial kita akan melihat komponen-komponen yang membentuk sistem sosial masyarakat perdesaan itu. Ada lima komponen yang membentuk masyarakat perdesaan sebagai suatu sistem sosial, yaitu: 1. Pendidikan baik formal non-formal, maupun informal; yang berfungsi memberi pencerahan kepada masyara-kat yang akan menumbuhkan keberdayaan. Melalui pendidikan ini masyarakat akan mendapatkan berbagai informasi yang akan membentuk pengetahuan, melalui pelatihanpelatihan membentuk keterampilan, dan melalui interaksi sosial dan pengalaman lain akan terbentuk sikap mental. Perpaduan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap mental itu akan membentuk pola perilaku tertentu. Semua jenis kemampuan yang diperlukan daiam hidup diperoleh melalui proses pendidikan ini; termasuk wawasan, interaksi sosial, komunikasi, motivasi, dll. 2. Ekonomi dalam arti luas, yang mencakup produksi (industri, pertanian), penyediaan inputs industri & pertanian, pemasaran, transportasi, komunikasi, kesehatan, lapangan kerja, keuangan & lembaga keuangan, dll. Isu yang penting adalah produktivitas, keberlaniutan dan efisiensi. Fungsi komponen ini adalah mempertahankan "hidup" (survival) dan pengembangan (developmental). 3. Kekuasaan (Power), yang mencakup struktur kekuasaan, kepemimpinan, pemerintahan lokal, keamanan. Fungsi komponen ini adalah pengaturan, pengawasan dan dinamisasi sistem sosial. Yang mencakup ketertiban, keteraturan, kepastian (hukum), keamanan. 4. Struktur Sosial yang mencakup keluarga-keluarga, kelompokkelompok sosial, organisasi-organisasi masyarakat, kelompokkelompok etnis, kelompok-kelompok bisnis, dll. Fungsi komponen ini adalah sebagai pelaku sekaligus se-bagai penerima manfaat atau kerugian dari fungsi semua komponen sosial > pemangku kepentingan. 5. Keagamaan (Religion), yang mencakup lembaga-lembaga keagamaan, nilai-nilai yang diajarkan, pengendalian moral, etika, semangat kebersamaan dan kerukunan. Fungsi komponen ini adalah pencerah moral dan etika hidup bersama yang membangun semangat kebersamaan, gotong royong dan kerukunan. Kelima komponen itu ada dalam setiap masyarakat perdesaan, dan mempengaruhi warganya, meskipun kondisi dan tingkat fungsinya berbeda antar masyarakat..