Bab 8
Bab 8
E. Analisi Korelasi
Analisi Korelasi erat kaitannya dengan analisis regtresi, analisis regresi yang di cari
adalah hubungan fungsional antara dua variable atau lebih, sedangkan pada analisis korelasi
yang dicari adalah derajat tingkat keeratan hubungan variable – variable itu. Derajat tingkat
keeratan hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien yang dsebut koefisisen korelasi.
Kita dapat memprediksi Y dari X yang diketahui. Makin besar haraga mutlak korelasi anatar X
dan Y, makin akurat prediksi yang bisa dibuat. Prediksi sempurna terjadi, jika korelasi antara X
dan Y sama dengan 1 atau -1.
Diberikan titik – titik (x1,y1), (x2,y2)…….(xn,yn) pada bidang koordinat kartesius dengan sumbu
x dan sumbu y. misalnya persamaan “garis lurus pendekatan terbaik” dari data tersebut adalah :
Y = ayx + byx x
Jika korelasi antara x dan y, 1 atau -1, maka regresi y terhadap x dan regresi x terhadap y identik.
Dalam hal ini terjadi “prediksi sempurna”
nilai r
digunakan untuk mengukur “derajat korelasi” antara dua variable.
Koefisien korelasi bukan suatu proporsi; artinya suatu koefisien korelasi 0,05 bukan berarti
sebuah derajat korelasi yang dua kali derajat koefisien karena 0,025. Begitu pula, selisih
koefisien korelasi – korelasi 0,20 dan 0,30 tidak sama dengan selisih koefisien 0,050 dan
0,60
Dalam memprediksi y dengan menggunakan x, sebuah skor di y dapat ditulis sebagai
berikut : y = y’ + (y-y’) dimana y’ adalah prediksi dari skor y.