Anda di halaman 1dari 2

Asam Formiat Asam formiat adalah cairan tidak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air,

alkohol, dan eter yang titik didihnya 100,50C dan titik leburnya 80C. Asam formiat terdapat dalam badan
semut merah, dalam beberapa macam tumbuhtumbuhan yang menyebabkan rasa gatal dan dalam
jumlah kecil juga terdapat dalam air keringat manusia (Sanir, 1997). Asam formiat dalam industri lateks
digunakan untuk menggumpalkan lateks. Dalam industri, asam formiat terbuat dari karbon monoksida
dengan uap air yang dialirkan melalui katalis (oksida-oksida logam pada suhu sekitar 2000C dan tekanan
besar). Reaksi kimia asam formiat dan pembuatannya dalam industri, sebagai berikut: CO + H2O katalis
HCOOH Penggunaan asam formiat dalam penggumpalan lateks harus dengan dosis 55-60 mL per liter
lateks (Vachlepi, 2016). Keuntungan menggunakan asam formiat adalah menghasilkan mutu karet yang
baik dan membutuhkan waktu yang singkat untuk menggumpalkan lateks. Pada umumnya, Asam
formiat yang dijual dipasaran mempunyai kadar 85% dan 90% sedangkan dalam bentuk anhidrat
tersedia dalam jumlah bebas. Asam formiat banyak digunakan untuk koagulan karet, conditioner pada
pencelupan tekstil, industri kulit serta sintesa bahan-bahan farmasi dan bahan kimia lain

Asam Asetat Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak dibutuhkan di Indonesia.
Rumus kimia asam asetat adalah CH3COOH atau C2H4O2. Asam asetat atau asam cuka adalah golongan
asam karboksilat yang digunakan sebagai pemberi rasa asam pada makanan, menurunkan pH dan zat
pengawet (Sutresna, 2007). Asam asetat atau lebih di kenal sebagai asam cuka (CH3COOH) adalah suatu
senyawa berbentuk cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki rasa asam yang tajam dan larut
di dalam air, alkohol, gliserol, dan eter. Pada tekanan asmosferik, titik didihnya 118,1°C. Asam asetat
mempunyai aplikasi yang sangat luas di bidang industri dan pangan. Di Indonesia, kebutuhan asam
asetat masih harus di import, sehingga perlu di usahakan kemandirian dalam penyediaan bahan
(Hardoyono, 2007). Kegunaan asam asetat untuk rumah tangga, industri dan kesehatan yaitu, sebagai
berikut : a. Bahan penyedap rasa pada makanan b. Bahan pengawet untuk beberapa jenis makanan dan
merupakan pengawet makanan secara tradisional. Daya pengawet disebabkan karena kandungan asam
asetatnya sebanyak 0,1 % asam asetat dapat menghambat pertumbuhan bakteri spora penyebab
keracunan makanan. c. Pembuatan obat-obatan (Aspirin). d. Bahan dasar pembuatan anhidrida asam
asetat yang sangat penting diperlukan untuk asetilasi terutama di dalam pembuatan selulosa asetat. e.
Bahan dasar untuk pembuatan banyak persenyawaan lain seperti asetil klorida. f. Di bidang industri
karet (menggumpalkan karet). g. 0,3 % asam asetat dapat mencegah pertumbuhan kapang penghasil
mikotoksin

1. Ambil lateks segar sebanyak 50 ml dan tempatkan dalam gelas piala, kemudian ukur ph
lateks.

2. Beri beberapa asam asetat (sekitar 50-60 tetes), aduk secara merata lalu biarkan membeku.
Sebelum membeku, ukur ph latekks terlebih dahulu.

3. Giling lateks yang telah membeku sebanyak 7 kali sampai serumnya hilang, dan keringkan
dengan selembar kain lap kering (hindari kontak karet dengan tangan)

4. Untuk memastikan kering gunakan kipas angin untuk mengering-anginkan.


Timbang dengan teliti karet kering angin, kemudian hitung dengan rumus KKK cara kebun.

Anda mungkin juga menyukai