Anda di halaman 1dari 14

Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No.

2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA PESAN PADA IKLAN DJARUM 76


VERSI “CALEG CERDAS-OTAK KOSONG”

oleh:

Immanuel D. B. Silitonga (immanuel184@gmail.com)

Abstrak-Iklan rokok adalah iklan yang dibatasi dengan dilarang memperlihatkan wujud
rokok. Hal tersebut yang membuat iklan rokok berbeda dan para biro iklan rokok harus
berpikir lebih kreatif untuk bisa tetap membuat iklan untuk produk rokok. Iklan Djarum
76 adalah iklan yang memiliki konsep berbeda dengan iklan rokok lainnya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis makna pesan dalam iklan
Djarum 76 Versi Caleg Cerdas dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland
Barthes. Makna pesan tersebut diperoleh dari tanda-tanda audiovisual yang memiliki
makna, yaitu kata (bahasa), isyarat tubuh, teks, konteks dan efek suara. Jenis penelitian
ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu studi
dokumen, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tampilan
visual dari Iklan Djarum 76 Versi “Caleg Cerdas – Otak Kosong”terdiri dari tanda-tanda
audiovisual yang memberikan makna keseluruhan secara utuh ketika semua unsur
digabungkan. Hal tersebut tidka terlepas dari analisis makna denotasi, makna konotasi
dan makna mitos. Sebelumnya melakukan analisis makna terlebih dahulu mengetahu
dan membagi scene berdasarkan video, dimana video ini berdurasi 30 detik dan terbagi
atas 7 scene dalam 1 seguence, yang dibagi menjadi 12 gambar.

Keywords: Iklan, Analisis Semiotika, Roland Barthes

A. Pendahuluan dan musik atau dapat disebut sebagai


Iklan (advertising) berasal dari kata media audio visual.
yunani yang kurang lebih artinya adalah Iklan dapat digunakan untuk
menggiring orang pada gagasan. Proses membangun citra jangka panjang suatu
penyampaian pesan atau informasi produk atau sebagai pemicu penjualan-
kepada sebagian atau seluruh khalayak penjualan cepat. Disadari atau tidak,
dengan menggunakan media. Iklan atau iklan dapat berpengaruh tetapi juga
periklanan didefenisikan sebagai dapat berlalu begitu cepat. Oleh
kegiatan berpromosi atau berkampanye karenanya, aktifitas perpindahan
melalui media massa (Wibowo, informasi tentang produk yang
2003:05). Salah satu media yang diiklankan pada khalayak harus
digunakan dalam beriklan adalah mengandung daya tarik setelah pemirsa
televisi. Televisi merupakan salah satu atau khalayak mengetahui sehingga
media dalam beriklan yang mampu menggugah perasaan. Untuk
menggunakan warna, suara, gerakan menampilkan kekuatan iklan tidak
33
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

hanya sekedar menampilkan pesan karena di batasi peraturan dan kode etik
verbal tetapi juga harus menampilkan periklanan. Mulai dari ketentuan konten
pesan nonverbal yang mendukung iklan. iklannya dan juga jam penayangannya
(Widyatama, 2006:16). pun juga ada peraturannya. Keseluruhan
Awalnya iklan merupakan sebuah regulasi penayangan iklan rokok
produk yang diciptakan untuk tersebut semakin “menyudutkan” ruang
memenuhi kebutuhan pemasang iklan. gerak para produsen beserta biro iklan
Untuk itu pengiklan memanfaatkan rokok untuk memproduksi dan
kaidah- kaidah, norma-norma maupun mendistribusikan iklannya. Sejumlah
ketentuan- ketentuan yang berlaku produsen rokok ini berlomba-lomba
(Kurnia Pari, 1999:03). Ada dua sudut menampilkan iklan yang dapat menarik
pandang tujuan periklanan, yaitu sudut perhatian masyarakat dan
pandang perusahaan dan sudut pandang mempromosikan tagline masing-masing
konsumen. Dari sudut pandang agar merk rokok itu sendiri mudah
perusahaan, menurut Robert V Zacher diingat oleh konsumen tanpa
(Sumartono, 2002:66), tujuan menampilkan rokok yang merupakan
periklanan adalah a. Menyadarkan produk dari perusahaan tersebut.
komunikan dan member informasi Para pembuat iklan rokok di
tentang suatu barang dan jasa atau ide, televisi dituntut harus berfikir dua kali,
b. Menimbulkan dalam diri komunikan selain dituntut untuk ekstra kreatif
suatu perasaan suka akan barang dan dalam pembuatan iklan tetapi juga tidak
jasa ataupun ide yang disajikan dengan sembarangan dalam mendistribusikan
memberi prefensi kepadanya, c. iklannya di televisi. Terlepas dari
Meyakinkan komunikan akan kondisi seperti itu, disisi lain iklan
kebenaran tentang apa yang dianjurkan rokok justru memiliki kebebasan untuk
dalam iklan dan karenanya tampil lebih menonjol dibandingkan
menggerakkan untuk berusaha memiliki iklan produk non-rokok. Regulasi
atau menggunakan barang atau jasa tersebut tidak memenjarakan kreatifitas
yang dianjurkan. Sedangkan dari sudut mereka tetapi justru membuat kreator
pandang konsumen, iklan dipandang iklan rokok lebih bebas “menyelami”
sebagai suatu media penyedia informasi ide kreatifnya dan juga merasa tanpa
tentang kemampuan, harga, fungsi dibatasi oleh mandatori konservatif,
produk maupun atribut lainnya yang koridor brief dan segmentasi iklan yang
berkaitan dengan suatu produk. diminta oleh klien. Pada kenyataannya
Dari sekian banyak iklan komersial para kreator iklan justru menciptakan
di televisi yang pada umumnya, iklan ide yang out of the box dan lebih
akan langsung merujuk pada produk kreatif. Hal ini terlihat dari maraknya
yang diiklankan, namun tidak begitu iklan rokok yang muncul sekarang
halnya dengan iklan rokok. Iklan dengan mengedepankan unsur kreatif
produk rokok termasuk produk yang secara verbal maupun non verbal dan
terbatas dalam memvisualisasikan mengoptimalkan aspek visual tetapi
kelebihan dan keindahan produknya, lebih kreatif dalam menyampaikan
34
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

pesannya yang mengandung multi “membuat perusahaan media


makna, dan lebih popular lagi iklan pemberitaan terkemuka di Indonesia
rokok sekarang ini banyak mengangkat menjadikan kata “wani piro” sebagai
realitas sosial dalam masyarakat sebagai cover title depan majalahnya pada satu
ide besarnya dalam mengkreasi sebuah edisi terbitannya yaitu majalah GATRA
iklan meskipun tanpa adanya relevansi dan TEMPO. Hal ini muncul dari
antara produk dengan ide iklan yang iklannya versi “gayus tambunan”.
ditampilkan. Dengan demikian, iklan (www.djarum.com).
dapat dikatakan telah mengalami Dengan ikon iklan Jin Jawa ini,
pergeseran atau perluasan fungsi iklan rokok djarum 76 selalu mengangkat
itu sendiri, yang asal mulanya iklan fenomena sosial yang dekat dengan
mempunyai fungsi inti sebagai alat kehidupan sosial sehari-hari masyarakat
untuk memasarkan produk telah meluas Indonesia. Contohnya iklan versi “wani
fungsinya menjadi media representasi piro”, “preman dan kuda poni”, “suami
sosial, kontrol sosial dan bahkan kritik takut istri”, “pingin kaya, pingin
sosial. ganteng”, dan lain-lain. Bahkan
Diantara iklan-iklan rokok yang permasalahan yang sulit untuk
saat ini tayang di televisi, rangkaian diberantas di negeri ini, yaitu korupsi
iklan dari rokok bermerk Djarum 76 juga menjadi bahan guyonan dalam
menjadi iklan rokok yang saat ini paling iklan produk rokok ini,dengan versi
mudah diingat dan popular. Beberapa “gayus tambunan” dan “kontes jin”.
kali memenangkan penghargaan citra Sehingga yang menjadi plus minus dari
pariwara dan selalu masuk dalam rangkaian iklan rokok djarum 76 ini
nominasi iklan terbaik (sumber: citra adalah meskipun disampaikan dengan
pariwara). Iklan rokok Djarum 76 jenaka, namun memiliki nilai pesan
menampilkan sosok jin yang unik dari moral yang mendalam.
iklan tersebut. Yaitu jin dengan pakaian Pertengahan tahun 2015 merk
adat Jawa lengkap beserta bahasa dan rokok dengan tagline, “yang penting
logat khas orang Jawa sebagai tokoh hepiiii....!!?” Menayangkan iklan
utama. Tingkah lakunya yang terbaru, yang penggarapannya bekerja
slengekan, nyeleneh, dan pastinya sama dengan biro iklan Netracomm
selalu mengabulkan satu permintaan Film Production yaitu versi “teman
yang pengabulannya selalu berbeda hidup”. Pada iklan yang berdurasi lebih
dengan apa yang diekspektasikan oleh kurang 30 detik ini, dengan visualisasi
yang mengajukan permintaan menampilkan wanita muda dan juga
merupakan salah satu sebab mengapa ia cantik sedang duduk di sebuah kursi
begitu memorable diingatan pemirsa sofa, yang terlihat santai tiba-tiba
televisi, meskipun jin ini muncul kurang dikagetkan oleh kemunculan poci ajaib
dari 30 detik. Kata-kata khas nya “wani yang dari dalamnya muncul sosok jin
piro” sudah menjadi trend dimasyarakat Jawa yang akan mengabulkan satu
dan sering ditirukan dalam percakapan permintaan. Dalam dialognya, wanita
sehari-hari hingga saat ini, yang tersebut menginginkan seorang teman
35
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

hidup yang baik, pengertian, sabar, sebuah iklan harus memiliki sifat
penurut dan yang paling penting setia. persuasi”.
Seolah mengamini permintaan wanita Iklan atau advertising dapat
tersebut, namun dengan ekspresi ragu didefinisikan sebagai tiap bentuk
dan akhirnya yakin jin mengabulkan komunikasi nonpersonal mengenai
permintaan wanita tersebut. Ternyata jin suatu organisasi, produk, servis, atau
malah memberikan seekor anjing lucu ide yang dibayar oleh satu sponsor yang
kepada wanita tersebut yang membuat diketahui. Yang dimaksud “dibayar”
si wanita menjadi tidak terima dan itu disini menunjukkan fakta bahwa ruang
bukan lah hal diinginkannya. Dengan atau waktu bagi suatu pesan iklan pada
mengamati visual dan audio yang ada umumnya harus dibeli, sedangkan
didalam iklan ini, tentu akan didapati maksud kata “nonpersonal” berarti
makna yang ingin disampaikan dalam suatu iklan melibatkan media massa
tayangan iklan ini. (Morrisan, 2010:17).
Berdasarkan latar belakang yang Iklan televisi adalah salah satu
telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk media yang termasuk dalam kategori
melakukan penelitian dan mengangkat lini atas atau above the line. Umumnya
judul “Pemaknaan Iklan Djarum 76 iklan televisi mengandung unsur suara,
versi teman hidup”. gambar dan gerak, sehingga iklan yang
Iklan berasal dari bahasa Arab ditampilkan melalui media televisi yang
iglama, yang dalam bahasa Indonesia notabene juga merupakan perwajawan
artinya pemberitahuan, dalam bahasa “dari sebuah produk komersial tertentu
Inggris advertising berasal dari kata yang disebarluaskan ke masyarakat
Latin abad pertengahan advertere, sehingga masyarakat mendapat
“mengarahkan perhatian kepada”, informasi tentang produk tersebut
sedangkan reklame berasal dari bahasa dengan maksud agar masyarakat yang
Perancis “re-klame” yang berarti sudah memperoleh informasi akan
berulang- ulang (Danesi, 2010:362). mengkonsumsi produk yang telah
Sebenarnya semua istilah di atas diiklankan itu. Dalam pembuatan
mempunyai pengertian yang sama yaitu sebuah video, film, maupun industri
memberi informasi tentang suatu televisi diperlukan pengetahuan
barang/jasa kepada khalayak. berkaitan dengan sudut pengambilan
Menurut KBBI iklan adalah : gambar yang dapat memperjelas makna
“Berita atau pesan untuk visualisasi khusunya pada iklan Djarum
mendorong, membujuk khalayak 76 Versi “Caleg Cerdas–Otak Kosong”
ramai agar tertarik pada barang yang ditayangkan melalui media
dan jasa yang ditawarkan. Dari televisi.
defenisi diatas, terdapat beberapa Semiotika berasal dari bahasa
komponen utama dalam sebuah Yunani, semeion yang berarti “tanda”
iklan yakni mendorong dan atau seme, yang berarti “penafsir
membujuk. Dengan kata lain, tanda”. Semiotika berakar dari studi
klasik dan skolastik atas seni logika,
36
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

retorika, dan poetika. “Tanda” pada dari penanda (1) dan petanda (2). Pada
masa itu masih bermakna pada suatu hal saat bersamaan juga, denotatif adalah
yang menunjukkan pada adanya hal penanda konotatif (4). Jadi menurut
lain. Jika diterapkan pada bahasa, maka konsep Barthes, tanda konotatif tidak
huruf, kata, kalimat, tidak memiliki arti sekedar memiliki makna tambahan
pada dirinya sendiri. Tanda-tanda itu namun juga mengandung kedua bagian
hanya mengemban arti (signifiant) tanda denotatif yang melandasi
dalam kaitannya dengan pembaca. keberadaanya. Bagi Barthes, semiotika
Pembaca itulah yang menghubungkan bertujuan untuk memahami sistem
tanda dengan apa yang ditandakan tanda, apapun substansi dan limitnya,
(signifie) sesuai dengan konvensi dala sehingga seluruh fenomena sosial yang
sistem bahasa yang bersangkutan ada dapat ditafsirkan sebagai “tanda?
(Sobur, 2009: 17). alias layak dianggap sebagai sebuah
Roland Barthes adalah penerus lingkaran linguistik.
pemikiran Saussure. Dalam konsep B. Metode Penelitian
Barthes, tanda konotatif tidak sekedar Penelitian ini menggunakan
memiliki makna tambahan, namun juga pendekatan deskriptif kualitatif. Metode
mengandung kedua bagian tanda yang digunakan dalam penelitian ini
denotatif yang melandasi adalah metode analisis semiotik, dengan
keberadaannya. Ini merupakan sebuah pendekatan analisis semiotika Roland
sumbangan Barthes yang sangat berarti Barthes. Objek penelitian dalam
bagi penyempurnaan semiologi penelitian ini adalah Iklan Djarum 76
Saussure, yang terhenti pada panandaan versi “Caleg Cerdas – Otak Kosong”.
dalam tataran denotatif (Sobur, Yang akan dibahas berupa unit-unit
2004:69). analisis berupa audio, visual dan
Konotasi bagi Barthes justru ekspresi non-verbal dalam tayangan
mendenotasikan sesuatu hal yang ia iklan tersebut. Sehingga akan diperoleh
nyatakan sebagai mitos, dan mitos ini makna denotasi, konotasi, mitos dan
mempunyai konotasi terhadap ideologi juga pesan yang terkandung didalam
tertentu. Skema pemaknaan mitos itu iklan tersebut. Yang menjadi objek pada
oleh Barthes digambarkan sebagai penelitian ini adalah makna pesan
berikut : dalam iklan Djarum 76 Versi “Caleg
Tabel 1. Peta Tanda Roland Barthes Cerdas – Otak Kosong” yang
ditayangkan pada televisi tahun 2019.
Sumber data promer dalam
penelitian ini adalah iklan Djarum 76
Versi “Caleg Cerdas – Otak Kosong”
(Sumber: Cobley and Jansz dalam yang berdurasi 31 detik. Iklan tersebut
Sobur, 2004:69) diunduh dari situs www.youtube.com
yang kemudian dianalisis menggunakan
Dari peta Barthes diatas, akan teknik semiotika untuk mencari makna
terlihat tanda denotative (3) yang terdiri yang terkandung dalam iklan tersebut.
37
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

Sumber data yang digunakan adalah dan sebagainya. Kemudian makna


data-data dari buku referensi, literatur denotasi tersebut menjadi penanda
seperti jurnal, modul, artike, internet sebagai signifikasi tahap kedua untuk
maupun karya-karya ilmiah yang mengetahui makna konotasi. Setelah itu
berkaitan sebagai acuan untuk dilakukan analisis untuk mencari mitos
mendukung penelitian ini. yang terkandung pada makna konotasi
tersebut. Berikut adalah analisis iklan
C. Hasil dan Pembahasan Djarum 76 Versi “Caleg Cerdas – Otak
4.1. Hasil Penelitian Kosong” melalui teori semiotika Roland
Untuk mengkaji iklan Djarum Barthes.
76 Versi “Caleg Cerdas – Otak Tabel 2. Analisis Semiotika iklan
Kosong” digunakan metode analisis Djarum 76 Versi “Caleg Cerdas – Otak
semiotika yang dikemukakan oleh Kosong”
Roland Barthes. Teori semiotika Roland Visual Dialog/ Type Of
Barthes merupakan sebuah kajian yang Suara Shoot
Sound Extreme
berkaitan dengan makna atau symbol
Effect: Long Shot
dalam bahasa atau tanda dalam dua Jingle
tingkatan signifikasi “two order of menyebut
signification’ yaitu tingkat denotasi dan tujuh enam
konotasi serta aspek laindari system dengan
nyaring
penandaan, yaitu mitos. Denotasi adalah
Denotasi Konotasi Mitos
apa yang digambarkan tanda terhadap Gambar tersebut Pada gambar Pada
sebuah objek, sedangkan konotasi tampilan (cuplikan) Tersebut Visualisas
adalah bagaimana menggambarkannya. pembuka dengan tidak i ini tidak
Sementara mitos adalah bagaimana diikuti Jingle terdapat terdapat
Djarum 76 makna mitos
kebudayaan menjelaskan atau
konotasi
memahami beberapa aspek tentang karena
realitas atau gejala alam. Jadi, ketika gambar
suatu tanda yang memiliki makna tersebut
konotasi kemudian berkembang hanya
penampilan
menjadi makna denotasi, makna
cuplikan
denotasi tersebut akan menjadi mitos. pembuka
Sebelum dilakukan analisis pada dari
iklan Djarum 76, dilakukan tayangan
pengelompokan pada setiap scene yang iklan
tersebut.
dianggap mewakili penanda yang
muncul. Masing-masing scene yang
Visual Dialog/ Type Of
dikelompokkan diidentifikasi untuk
Suara Shoot
mengetahui makna denotasi pada Wartawan 1: Medium
signifikasi tahap pertama melalui tanda- Banjir Long
tanda verbal maupun nonverbal seperti gimana pak Shoot
intonasi, bahasa tubuh, ekspresi wajah Wartawan 2:

38
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

Sampah media untuk nnya


Wartawan 3: menanyakan caleg
kemacetan bagaimana sekarang
Wartawan 4: solusi atau merupaka
Kemiskinan, terobosan n ajang
solusinya ide yang gengsi
bagaimana akan popularit
pak? dicanangkan as dan
Denotasi Konotasi Mitos untuk menamba
Pada scene ini Seorang pria caleg atau mengatasi h
menampilkan yang Calon permasalah kekayaan
seorang Caleg yang mengenakan Legislatif yang diri.
baru turun dari pakaian adalah dihadapi di
mobil mewahnya batik dan orang ibukota
dan langsung turun dari yang mengenai
diserbu oleh mobil mencalon banjir,
wartawan untuk mewah kan diri kemacetan,
menanyakan solusi tersebut menjadi kemiskinan
permasalahan menggambar anggota dan sampah
banjir, sampah, kan/mewakil legislatif,
kemacetan, i para calon atau Visual Dialog / Type Of
kemiskinan yang pejabat calon Suara Shoot
dihadapi di kota. negara dari anggota Suara kaki Extreme
mulai dewan tersandung Close-Up
Eksekutif, perwakila sebuah teko
Yudikatif n rakyat (plaakkk)
dan ataupun Seketika
Legislatif di dean timbul suara
negeri ini. perwakila aneh dan
Hal ini juga n rakyat. suara
menandakan Dimana seorang pria Long
bahwa caleg sesunggu jawa dewasa Shoot
ataupun hnya tertawa
pejabat caleg terbahak-
Negara di merupaka bahak
Negeri ini n
begitu perwakila Jin: haa haa
elegen n rakyat haa haaa
dilihat dari di Caleg:
tampilan pemerinta haaaa!!!!
untuk han untuk (terkejut)
meyakinkan menyurak Denotasi Konotasi Mitos
masyarakat/ an apa Caleg berusaha Makna yang Teko
publik. jeritan kabur dari tersirat dari ajaib dan
Caleg dari kepungan adegan jin
tersebut masyarak media/wartawan tersebut adalah
diserbu oleh at. dan tanpa sengaja ialah di cerita
para Namun caleg tersandung kepanikan rakyat
wartawan pada teko/poci ajaib. caleg yang
dari berbagai kenyataa Kemudian muncul tersebut dia berasal

39
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

sesosok jin berangan- dari Iran perminta


berpakaian adat angan untuk yang an
jawa sambil mendapat sering kepada
tertawa dan diikuti bantuan/keaj dikenal Tuannya.
munculnya aiban yang dengan
kepungan asap tak terduga cerita Visual Dialog / Type Of
putih. Sontak Caleg agar dapat dari Suara Shoot
pun terkejut. mengatasi negeri Jin : huuueee Medium
ribuan seribu Minta Close-Up
pertanyaan satu apa?
yang dicecar malam.
ke dirinya Jin
sebagai tersebut
calon keluar
legislatif. dari teko
Bantuan ajaib. Jin Caleg : “Jadi
yang tak yang caleg
terduga berhasil cerdas!”
tersebut keluar Denotasi Konotasi Mitos
ialah dari teko
Jin berseru “minta Jin
meminta oleh
apa?” ketika dia menanyakan
kepada Jin bantuan
keluar dari teko apa yang
ataupun hal orang
ajaib tersebut, lalu ingin
sejenisnya. lain akan
dengan sigapnya si menjadi
memberi
caleg langsung permintaan
kan 3
menjawab “Jadi Tuannya dan
perminta
Caleg Cerdas” akan
an yang
sambil tersenyum menyanggup
akan
tersipu malu. i apa pun
dikabulk
yang
an
menjadi
olehnya.
permintaan
Berbeda
Tuannya
dengan
Kata caleg
iklan ini,
cerdas yang
jin yang
dibayangkan
ditampilk
dan di
an bukan
ucapkan si
berasal
caleg
dari
menggambar
negeri
kan bahwa
Iran
di negeri kita
melainka
kebanyakan
n Jin
para Caleg
Versi
tidak
Budaya
memiliki
Jawa dan
tujuan
hanya
ataupun visi
memberi
misi untuk
kan !
memperbaiki

40
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

keadaan kosong dan diakhiri mengartikan tanah


yang buruk bunyi suara dan bahwa jin (sawah),
yang terjadi tulisan krik krik berusaha berwarna
di negeri ini. krik. mengabulka coklat
Perubahan n dan atau
makna Caleg memahami hitam,
sebagai permintaan bersayap
ajang Tuannya ganda,
bergengsi (caleg) mengelua
dengan Di dalam rkan
penampilan otaknya bunyi
kece dan kosong yang “krik-
berujung terlihat krik’,.
memperkaya hanya Krik Namun
diri sendiri. krik krik. ungkapan
Kata “Krik “Jangkrik
Visual Dialog/ Type Of Krik Krik” (krik krik
Suara Shoot disini krik)”
Jin: hhhmm Medium mengarah disini
Close-Up kepada sejatinya
Oooookkkee Jangkrik dan sindiran
eeee..... bermakna tentang
(mata pada “budaya”
melotot Filosopi korupsi,
sambil Jangkrik kolusi,
(uang perbuatan
menerawang Extreme sogokan / tidak
ke kepala si Close-Up tutup mulut). terpuji.
Caleg) “Jangkrik

semacam
satir,
krikk krik gaya
krikk kriikk.. kritik
khas
terdengar warkop
seperti suara DKI pada
Tahun
jangkrik di 80-an
dalam kepal untuk
si Caleg memarod
Denotasi Konotasi Mitos ikan
Kehidupa
Jin jawa menjawab Wajah Jangkrik
n nyata
permintaan Caleg mengkernyit merupaka
pada
sambil wajahnya sambil fokus n
Rezim
mengernyit dan menatap binatang/
Pemerint
berusaha melihat wajah dan serangga
ahan
isi otak / pikiran kepala caleg yang
yang
Caleg. Terlihat isi (Tuannya) biasa
Korup
otak / pikiran caleg yang hidup di

41
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

pada saat Timur bukan kasar.


itu. bermakna Dengan
uang memakai
Visual Dialog/ Type Of sogokan kata
Suara Shoot seperti jangkrik,
Jin: Close-Up makna alih-alih
janggkkkrriii sebelum. Hal jancuk,
kkkk ini di orang
dukung oleh yang
eksperi diumpat
(terkejut) terkejut oleh biasanya
Otak kosong Jin Jawa tidak
gitu! (sesuai marah.
Imposebeeee dengan Beda
l.... Teks, halnya
Konteks dan ketika
(imposible) Ko-teks). diumpat
Krikk Kata dengan
krikk krriikk jangkrik kata
krikk disini jancuk.
mengacu Kata ini
Caleg : kepada kata lebih
hmmm umpatan sering
(kepala agak “Jancuk” digunaka
mulau yang n ketika
menunduk diplesetkan muncul
dan mata menjadi kata rasa
tersipu malu Jangkrik kesal.
sambil untuk
memnggigit mengurangi
bibir. kekasaran
Denotasi Konotasi Mitos bahasa dan
juga
Scene ini Dalam Kata
merupakan
menampilkan Scene ini “jangkrik
umpatan
bebera adegan yang terdapat 4 ” menjadi
kekesalan.
menarik dan kata yang umpatan
Kedua kata
percakapan yang dituturkan di
“Otak
menarik juga sesuai oleh Jin kalangan
Kosong
dengan yang Jawa dan 1 masyarak
Gitu”
dipaparkan dalam tuturan oleh at Jawa
bermakna
dialog / suara. Caleg, Timur.
bahwa Caleg
sebagai Kata ini
sama sekali
berikut: muncul
tidak
Pertama untuk
mempunya
Kata memples
ide atau
“Jangkrik” etkan
terobasan
yang umpatan
untuk
bermakna jancuk
memajukan /
Umpatan agar tidak
memperbaiki
khas Jawa terlampau

42
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

Kotanya. Keempat
Ketiga kata kata “krik
“Imposebel” krik krik”
bermakna bermakna
bahwa sindiran
mustahil dan bahwa di
sebel, dalam
dimana pikiran
seharusnya Caleg ialah
kata ini uang, uang
bertuliskan dan uang.
“Imposible” Sementara
bukan caleg tidak
“Imposebel” mempunya
(sesuai tujuan (visi
dengan misi) dan
ucapan Jin program
Jawa). unggulan
Maksud dari untuk
perkataan penanggulan
Jin Jawa gan semua
ialah permasalaha
ketidakmung n yang
kinan caleg dihadapi.
akan Kelima kata
menjadi “hhhmmm”
caleg yang bermakna
cerdas malu.
karena caleg
sama sekali Visual Dialog / Type Of
tujuan Suara Shoot
awalnya Muncul Long
mencaleg Suara jingle Shoot
bukan untuk penutup
mengapresia dengan
sikan ide-ide nyaring dan
(terobosan) merdu
untuk “Djarum
kemajuan djarum
Kota. Makna djarummm
kedua dari Tujuuhhhh
kata tersebut enammmm”
ialah “sebel” Denotasi Konotasi Mitos
yang artinya
Scene ini Scene ini Penekana
kesal. Hal
menampilkan logo merupakan n warna
ini di
Djarum 76 Filter scene keemasa
dukung
Gold dengan terakhir n
dengan
berwarna hitam dengan tersebut
ekspresi Jin
keemasan dan juga menunjukan melamba
Jawa.
dengan tagline logo Djarum ngkan

43
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

“Yang Penting 76 Filter kemegah SIMPULAN


Heppiii” Gold dan an dan Berdasarkan hasil analisis terhadap
efek suara kejayaan.
7 scene dalam 1 seguence, yang dibagi
“Tujuh Hal
enam” yang tersebut menjadi 12 gambar dari iklan rokok
menandakan mengarti Djarum 76 Versi “Caleg Cerdas – Otak
bahwa iklan kan Kosong”tahun 2019, maka dapat
ini milik bahwa disimpulkan sebagai berikut:
Djarum 76. dengan
1. Makna Denotasi, Konotasi, dan
Warna latar brand
orange image Mitos pada tayangan iklan Djarum
keemasan yang 76 Versi “Caleg Cerdas – Otak
menandakan diciptaka Kosong”
Corporate n dapat Iklan ini menampilkan sebuah
Brand menjadik
tayangan yang ditampilkan secara
Djarum 76 an
itu sendiri. djarum sederhana, menarik dan juga unik.
Kata tagline 76 Sehingga pemirsa dan target dari
“Yang sebagai produk rokok ini menjadi tahu bahwa
Penting rokok iklan ini merupakan iklan rokok Djarum
Heppiii” yang
76. Hal itu dapat dilihat dari tampilan
mendakan tetap
berakhirnya berjaya awal iklan berupa voice cover dan juga
scene iklan dan karakter jin jawa yang selalu
Djarum 76 megah. ditampilkan dalam setiap iklan rokok
versi Caleg Warna Djarum 76. Tujuannya membentuk
ini dan ini juga
brand awareness dari pemirsa dan juga
mengartikan menanda
bahwa kan target produk rokok ini.
masyarakat bahwa 2. Pesan yang terkandung dalam iklan
yang kemasan Djarum 76 Versi “Caleg Cerdas–
menonton rokok Otak Kosong”
iklan ini Djarum
Dari tayangan iklan tersebut dapat
dapat 76 Filter
terhibur dan Gold diambil pesan yang terkandung kepada
selalu berwarna khalayak penonton mengenai kisah
mengingat yang seorang pria yang ingin/mendambakan
Djarum 76, sama. menjadi seorang caleg yang cerdas dan
atau dengan
mempunyai pikiran yang brilian untuk
kata
sederhanany menghadapi segala persoalan yang
a untuk dihadapi ketika menjadi seorang
menciptakan pemimpin. Kecerdasan tentunya tidak
Brand Image akan datang dengan sendirinya tanpa
kepada
ada usaha dan kemauan untuk
khalayak
ramai. memperbaiki kualitas diri. Hati yang
tulus juga menjadi unsur yang penting
ketika menjabat, bukan dasar atas
keserakahan diri yang ingin
44
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

memperkaya diri sendiri tanpa Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda,


menghiraukan kepentingan orang lain / dan Makna: Buku Teks Dasar
khalayak ramai. Mengenai Semiotika dan Teosi
Semiotika merupakan sebuah teori Komunikasi. Jogyakarta.
untuk membedah makna melalui tanda- Jalasutra.
tanda yang muncul, dan sangat
memungkinkan dalam menganalisa Departemen Pendidikan dan
sebuah tanda yang akan menghasilkan Kebudayaan RI. 1999. Kamus
interpretasi makna yang beragam pada Besar Bahasa Indonesia.
setiap penelitinya. Sehingga diharapkan Jakarta: Perum Balai Pustaka.
pada peneliti yang akan datang
dilakukan analisis pada iklan Djarum 76 Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan
Versi “Caleg Cerdas–Otak Kosong” Teori Komunikasi. UMM press,
dengan menggunakan teori semiotika Yogyakarta.
yang lain, dengan harapan akan
menghasilkan interpretasi makna yang Jefkins, Frank. 1997. Periklanan
lebih luas pada analisis suatu iklan. Jakarta: Erlangga.

DAFTAR PUSATAKA Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi


Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Massa: Sebuah Analisis Media
Penelitian. Renika Cipta, Jakarta Televisi. Jakarta: PT. Reinka
Cipta.
Bungin, Burhan. 2006. Metodelog
Penelitian kualitatif. Kencana. Kushartanti, Untung Yuwono, dan
Jakarta Multamia RMT Lauder. 2005.
Pesona Bahasa Langkah Awal
Christomy, Tommy, 2004. Semiotika Memahami Linguistik. Jakarta:
Budaya. Depok: UI PT. Gramedia Pustaka Utama

Cahyono, Bambang Yudi. 1994. Kriyanto, Rachmat. 2006. Teknik


Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Praktis Riset Komunikasi, Ed. 1
Surabaya: Airlangga University Jakarta: Kencana Perdana Media
Press. Group.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Noviani, Ratna. 2002. Jalan Tengah
Jakarta: Rineka Cipta. Memahami Iklan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Chaer, Abdul. 1994. Pengantar
Semantik Bahasa Indonesia. Lexy MA, Moleong J. 2007. Metode
Jakarta: Penelitian Kualitatif. Bandung.
PT. Remaja Rosdakarya.

45
Bahasa Indonesia Prima, Vol 1, No. 2, 2019
e-ISSN: 2684-6780

Lull, James. 1997. Media, Komunikasi, Masyarakat. Yogyakarta:


Kebudayaan: Suatu Pendekatan Jalasutra
Global, (terj) A. Setiawan Abadi.
Jakarta: Yayasan Obor Widyatama, Rendra. 2006. Bias Gender
Indonesia. Dalam iklan Televisi.
Yogyakarta: Media Pressindo.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami
film. Yogyakarta: Homerian Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar
Pustaka. Periklanan. Jakarta: Buana
Pustaka Indonesia.
Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks
Media: Suatu Pengantar untuk Wibowo, Wahyu. 2011. Semiotika
Analisis Wacana, Analisis Komunikasi: Aplikasi Praktis
Semiotik, dan Analisis Framing. Bagi Penelitian dan Skripsi
Bandung: Remaja Rosdakarya. Komunikasi. Jakarta: Mitra Wac
ana Media
Synontt, Anthony. 2003. Tubuh Sosial,
Symbolisme, Diri, dan

46

Anda mungkin juga menyukai