Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani : oceanus (samudera)
dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai arti deskripsi
tentang samudera. Tetapi lingkup oseanografi pa da kenyataannya lebih dari sekedar
deskripsi tentang samudera, karena samudera sendiri akan melibatkan berbagai
disiplin ilmu jika ingin diungkapkan.
Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai
studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan seg ala fenomenanya.
Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari
bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas
yang disebut atmosfer.
Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk
hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Para ahli oseanografi
mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus
samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar
laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-
batasnya.
Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli
oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera d an memahami
proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika. Beberapa
sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar ya ng membedakan antara
oseanografi dan oseanologi.
1.2 Tujan
1. Oseanografi Fisik
2. Sejara dan Perkembangan
1.3 Manfaat
1. Mengetahui Oseanografi Fisik Kimia
2. Mengetahui Sejara Oseanografi dalam Fisika Laut
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oseanografi Fisika
Oseanografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari lautan dimana semata-
mata bukanlah merupakan satuan ilmu yang murni, tetapi merupakan suatu ilmu-ilmu
dasar yang lain. Dalam hal ini salah satu diantaranya adalah ilmu fisika dimana dalam
oseanografi dikenal dengan nama oseanografi fisika (Efendi, 2003).
Fisika oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-
sifat yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfir
dan daratan. Hal ini termasuk kejadian-kejadian pokok seperti terjadinya tenaga
pembangkit pasang surut dan gelombang, iklim dan sistem arus-arus yang terdapat di
lautan dunia. Lautan tidak tersebar merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi
lebih dari 80% belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61% belahan bumi utara
dimana terdapat sebagian besar daratan dunia (Hutabarat dan Evans, 2000).
Air laut dalam keadaan bergerak. Gerakan-gerakan air laut disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti angin yang berhembus di atas permukaan laut, pengadukan
yang terjadi karena perbedaan suhu air dari dua lapiasan permukaan laut, pasang
surut, dan lain-lain. Gerakan air laut ini sangat penting bagi berbagai proses alam
laut, baik itu biologis atau non-biologis (Hutabarat dan Evans, 2000).
Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang
ilmu utama yaitu:
1. Geologi Oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah
laut;
2. Fisika Oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus,
gelombang, pasang surut dan temperatur air laut;
3. Kimia Oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan
yang terakhir
4. Biologi Oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan
dengan flora dan fauna atau biota di laut.
Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan
dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis
bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang
berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam
laporan yang diedit oleh Murray.
Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen
laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan
tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi
mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-
ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali
didirikan adalah The International Council for the Exploration of the Sea (1901).
Oseanografi fisis meliputi dua kegiatan utama:
1. studi observasi langsung pada samudera dan penyiapan peta sinoptik elemen –
elemen yang membangun karakter samudera, serta
2. study teoritis proses fisis yang diharapkan dapat member arah dalam observasi
samudera (William, 1962). Keduanya tidak dapat berdiri sendiri tanpa
informasi dari sisi kimiawi, biologi, dan geologi sebagai bagian dari deskripsi
samudera dan sebagai validitas kondisi fisisnya.
2.2 Sejarah Oseanografi Kimia
Manusia tertarik pada lautan di mulai pada awal zaman peradaban manusia.
Saat penegtahuan tenatng dunia di batasi pada negara-negara dimana kapal-kapal laut
dapat pulang dan pergi. Pada waktu itu bentuk dari sebuah peta sangat penting.
Artinya bahwa diamana peta akan semakin akurat ketika pelayaran menyebrangi
lautan semakin lama semakin jauh dan sering di lakukan. Pada zaman Ptolemeus,
abad kedua sebelum masehi, lautan mediterania, bagian utara Afrika dan bagian
pantai selatan Asia telah di petakan dengan sempurna. Pada abad ke empat sebelum
masehi, Aristoteles melakukan penelitian mendetail tentang hewan-hewan dan
tumbuhan di laut, diamana dia telah cermat mengklasifikasikan organisme-organisme
tersebut, ahirnya pada abad ke satu sebelum masehi, hubungan antara gerakan pasang
surut dan letak dari bulan telah di mengerti oleh manusia untuk pertama kali.
Manusia pada mulanya telah menggunakan pengalaman mereka tentang
adanya perubahan iklim di lautan sehingga dapat memanfaatkanya sebagai sarana
untuk berdagang, angin musim yang bertiup dari arah tenggara pada waktu terjadi
musim panas di belahan bumi utara dan akan bertiup dari arah yang berlawanan
(timur laut) pada waktu di belahan bumi sebelah utara terjadi musim dingin. Hal ini
memungkinkan kapal-kapal dengan peralatan pelayaran yang paling sederhana dapat
menyebrangi lautan pada satu musim dan kembali pada musim berikutnya. di bawah
ini merupakan gambar peredaran angin dunia yang di manfaat oleh orang-orang
zaman terdahulu untuk melakukan pelayaran.
Pada abad ke delapan belas seoarang bangsa Inggris yang bernama James
Cook membuat seluruh peta dari lautan pasifik dan memperlihatkan adanya sebuah
daratan yang terletak pada bagian selatan kutub yang selalu tertutup oleh es.
Beberapa ekspedisi oseanografi penting lainya telah di lakukan oleh
Challenger (1872-1875), Gazelle (1874-1876), Vitiaz (1886-1889) dan Meteor (1925-
1927). Ekspedisi Challenger telah mengadakan pelayaran sejauh 68.890 mil laut.
Membuat 492 kali pengukuran kedalaman, 133 kali pengambilan contoh dasar laut
dan mengumpulkan data-data iklim, arus laut, suhu, komposisi air laut dan contoh-
contoh sedimen dasar dari 362 stasiun penelitian yang berbeda.
Penelitian oseanografi di Indonesia pertama kali di mulai pada tahun 1904.
Ketika Koningsbenser mendirikan sebuah laboratorium perikanan di Jakarta. Pada
tahun 1919, laboratorium ini di ubah menjadi sebuah laboratorium Biologi Laut.
Setelah ini mengalami beberapa kali perubahan nama dan ahirnya pada tahun 1970
berubah nama menjadi Lembaga Oseanologi Nasional.
III. PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
Oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah
mengenai laut dan seg ala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer.
Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian
cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer.

Fisika oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-


sifat yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfir
dan daratan. Hal ini termasuk kejadian-kejadian pokok seperti terjadinya tenaga
pembangkit pasang surut dan gelombang, iklim dan sistem arus-arus yang terdapat di
lautan dunia. Lautan tidak tersebar merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi
lebih dari 80% belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61% belahan bumi utara
dimana terdapat sebagian besar daratan dunia.
Pada abad ke delapan belas seoarang bangsa Inggris yang bernama James
Cook membuat seluruh peta dari lautan pasifik dan memperlihatkan adanya sebuah
daratan yang terletak pada bagian selatan kutub yang selalu tertutup oleh es.
DAFTAR ISI

Akhmad Sulaiman.1992.Pengantar Oseanografi.Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada
Effendi, H. 2003. Telaah Kualita Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan.
Kanisus. Yogyakarta
Hutabarat, Sahala dan Evans. 2000. Pengantar Oseanografi.
Universitas Indonesia.Jakarta.
(http://astrophysicsblogs.blogspot.com/2013/05/fisika-kelautan-oseanografi-
fisik.html?m=1)
http://anggapradita-angga.blogspot.com/2011/01/pengertian-oseanografi.html
https://marinescienceunpad.wordpress.com/2012/05/16/ekspedisi-challenger/

Anda mungkin juga menyukai