Pancasila Sebagai Filsafat Dan Ideologi
Pancasila Sebagai Filsafat Dan Ideologi
Oleh :
NIM : B1B1119044
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah dengan judul
“ Pancasila Sebagai filsafat Negara dan Ideologi Nasional” disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta memberikan pengetahuan baru
bagi penulis dan pembaca mengenai pancasila sebagai filsafat negara dan ideologi nasional.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu pada pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa manfaat khususnya
bagi saya dan orang lain yang telah membaca makalah saya.
Kami menyadari bahwa makalah ini kami susun masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dengan tujuan agar makalah ini
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar negara berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada
awalnya bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat,
Fundamental untuk menjadi warga negara yang baik itu adalah sikap moral yang
didasarkan atas landasan falsafah negara pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk
menjadi warga negara yang baik kita dituntut untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna
yang terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, atau dengan kata lain untuk
menjadi warga negara yang baik dengan sikap moral dan perilaku berdasarkan falsafah negara dan
Secara umum, mengajarkan atau memberikan pedoman tentang bagaimana menjadi warga
negara yang baik, misalnya dengan pergaulan masyarakat dan dalam hubungan warga negara
dengan negaranya, yaitu dengan mengajarkan bagaimana cara bertingkah laku sesuai dengan dasar
falsafah Pancasila dan dengan mematuhi peraturan yang ada dengan rasa kesadaran yang tinggi
sebagai warga negara yang baik. Bagitu pun untuk menjadi warga negara yang baik yaitu
diwujudkan dengan sikap moral yang terpuji dan mematuhi semua peraturan negara yang berlaku
dalam masyarakat. Seluruh bangsa Indonesia haruslah mempunyai perilaku politik dan sikap moral
yang sama dengan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Mungkin hal tersebut disebabkan karena kurang mengerti dan pahamnya tentang Pancasila, belum
merata nya orang yang memahami tentang Pancasila serta dugaan bahwa belum sempurna nya
Demi untuk tegaknya Pancasila, maka seharusnya semua warga negara Indonesia bersikap
3
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang pancasila dalam pendekatan filsafat.
2. Mengerti makna pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi nasional.
3. Mengerti tentang implementasi pancasila sebagai dasar negara dan sebagai ideologi
nasional.
4. Mampu menerapkan pancasila atau mampu mengamalkan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
Sanskerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Pancasila merupakan cerminan karakter bangsa dan negara Indonesia yang beragam, hal
itu dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, kepribadian
bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup dan pedoman bangsa Indonesia. Sebagai
warga negara yang setia kepada nusa dan bangsa haruslah mau mepelajari dan menhayati pancasila
yang sekaligus sebagai dasar filsafat negara ( Kaelan dan Zubaidi, Ahmad. 2007 ).
Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan
dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga
bangsa Indonesia ( kemanusiaan yang adil dan beradab ), agar masing-masing dapat hidup layak
selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh
rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa “keadilan sosial” ( Kirdi Dipuyo. 1979:30 ).
Keutuhan negara dan bangsa ini bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa ini
berpegang kepada dasar negara Pancasila. Tugas kita ialah agar seluruh lapisan masyarakat
menyadari tentang makna dan hakikat perlunya berideologi. Kalau bangsa dengan lapisan
masyarakatnya sudah menyadari hal ini maka kita akan ambil sampai kepada tertib politik. Tertib
politik ini ialah kondisi yang diperlukan untuk kestabilan nasional ( Djamal. 1986:10 ).
BAB III
5
PEMBAHASAN
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya “philosophi” adalah
berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim diterjemahkan sebagai “cinta
kearifan” kata philosophia tersebut berakar pada kata “philos” (pilia, cinta) dan “sophia”
(kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan
bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti cinta
kebijaksanaan (Nasution, 1973). Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat
berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi
konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut
Dalam suatu wacana pendidikan filsafat adalah suatu kata yang mudah dipahami
pengertiannya dan sangat sederhana. Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan
menyertai kehidupan manusia. Dengan kata tain selama hidup manusia, maka sebenarnya ia tidak
dapat mengelak dari adanya, atau dalam kehidupannya senantiasa berfilsafat ( Kaelan dan
Zubaidin, Achmad. 2007:7 ). Pengertian pancasila sebagai filsafat pada dasarnya adalah suatu
nilai. Rumusan pancasila sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV adalah sebagai
berikut :
3. Persatuan Indonesia
perwakilan
Sila-sila pancasila pada dasarnya dalah suatu nilai. Nilai yang mencakup perasaan dalam
pancasila tersebut adalah: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan, yang menjadi sumber penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Secara
etimologi, nilai berasal dari kata value (b.inggris) yang berasal dari kata valere (latin) yang berarti
kuat, baik, berharga. Dengan demikian arti nilai (value) secara sederhana adalah sesuatu yang
berguna.
6
1. Suatu realitas abstrak
Seperti sebuah ide, yang tidak dapat ditangkap melalui indra, yang dapat ditangkap
adalah objek yang memiliki nilai. Contoh : pantai akan terlihat indah jika difoto. Pantai
2. Bersifat normatif
Contoh : orang hidup mengharapkan keadilan dan kemakmuran. Jadi nilai bersifat normatif,
1. Nilai dasar, yaitu nilai yang mendasari silai instrumental, nilai dasar adalah azas-azas yang kita
terima dengan dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Dan diterima sebagai sesuatu yang benar
2. Nilai instrumental, yaitu sebagai nilai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya
berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan
dan mekanisme lembaga negara. Dapat mengikuti perkembangan zaman, baik negeri maupun luar
3. Nilai praktis, yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai praktis
sesungguhnya menjadi batu ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup
Nilai pada pancasila termasuk kedalam nilai etik atau nilai moral. Nilai dalam pancasila
termasuk nilai dalam tingkatan dasar, yang berarti nilai itu mendasari nilai berikutnya. Nilai dasar
itu mendasari semua kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bersifat fundamenta
dan tetap.
Dengan dijadikannya pancasila sebagi dasar negara dan ideologi nasional berarti memiliki
konsekuensi logis untuk menerima dan menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai acuan pokok bagi
pengaturan penyelenggaraan bernegara. Hal ini diupayakan dengan menjabarkan nilai pancasila
tersebut kedalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selanjutnya
7
menjadi pedoman penyelenggaraan bernegara sebagai nilai dasar bernegara dan diwujudkan
Indonesia memiliki dasar negara yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa, dimana Indonesia
memiliki pancasila sebagai dasar negara. Pengertian pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari
alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Momerandum DPR-GR
9 juni 1966 yang menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah di murnikan
dan di padatkan oleh PPKI atas nama rakyat indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertip hukum di
Indonesia.
Pancasila memiliki sifat dasar yang pertama dan utama yakni sebagai dasar negara
keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 agustus
1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang
merdeka.
masyarakat indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan pancasila
sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan ( indifferentism ), tetapi merangkum
semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka “bhineka
tunggal ika”.
Penetapan pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia adalah negara pancasila. Hal tu mengandung arti bahwa harus tunduk kepadanya,
membela dan melaksanakan dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, pandangan
tersebut melukiskan pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan
penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melndungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi
semua warga bangsa Indonesia. Perlndungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu
merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah
8
Pancasila seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman
sistematkanya melalui Intruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-piramidal.
“Setiap sila (dasar/azaz) memiliki hubungan yang salng mengikat dan menjiwai satu sama lain
sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari
pembenaran pada sila lainnya adalah tindakan yang sia-sia” . oleh karena itu, pancasila pun harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha
memisah-misahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dari pancasila akan menyebabkan Pancasila
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberikan kekuatan serta
membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang baik. Pancasila merupakan kepribadian
dan pandangan hidub bangsa Indonesia, yang telah diuji kebenaran dan kesaktiannya, sehingga
tidak ada satu kekuatanpun yang mampu memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia pada zaman reformasi telah
menyelamatkan bangsa dari ancaman disintegrasi selama lebih dari puluhan tahun. Sejarah
implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian
bernegara bukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga faktor internasional. Saat ini
terkandung nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
Pengimplementasia pancasila sebagai dasar negara pada dasarnya dapat diwujudkan dengan
pembentukan sistim hukum nasional dalam sistem tertib hukum dimana pancasila sebagai norma
dasarnya.
Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ yang berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-
cita’ dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’. Kata ‘idea’ berasal dari bahasa yunani ‘iedos’ yang artinya
9
‘bentuk’. Di samping itu ada kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Maka secara harfiah, ideologi
berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan artinya
dengan ‘cita-cita’. Cita-cita yang dimaksudkan dalam hal ini adalah cita-cita yang bersifat tetap
yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar,
pandangan atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita merupakan suatu
kesatuan yang sangat berkaitan erat. Dasar ditetapkan karena adanya suatu landasan, asa atau dasar
yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide,
1. Patrick Corbett menyatakan bahwa ideologi sebagai struktur kejiwaan yang tersusun oleh
pengorganisasiannya, seperangkat keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta
yang ia hidup di dalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut
dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi
2. A.S Hornby menyatakan bahwa ideology adalah seperangkat gagasan yang membentuk
landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegang oleh seorang atau kelompok orang.
3. Soejono Soemargono menyatakan secara umum “ideology” sebagai kumpulan gagasan, ide,
keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut bidang politik, social,
4. Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan
5. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa iedologi sebagai suatu system pemikiran yang
RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Paca Karsa ), menyebutkan bahwa Pancasila selain
berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa
Indonesia. Adapun makna pancasila dari ketentuan tersebut adalah bahwa nilai yang terkandung
dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normative bagi penyelenggaraan bernegara. Arah dari
10
yang sudah disebutkan dalam lima sila pada pancasila yaitu kehidupan yang berketuhanan,
Kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini kebenarannya
kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah yang disebut dengan ideologi, karena
memiliki fungsi sebagai cita-cita yang sejalan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi yang
Seperti yang dikatakan oleh Jorge Larrain bahwa ideology as a set of beliefs yang berarti setiap
individu atau kelompok masyarakat memiliki suatu sistem kepercayaan mengenai sesuatu yang
dipandang bernilai dan yang menjadi kekuatan motivasional bagi perilaku individu atau kelompok.
Nilai-nilai itu dipandang sebagai cita-cita dan menjadi landasan bagi cara pandang, cara berpikir
dan cara bertindak seseorang atau suatu bangsa dalam memecahkan setiap persoalan yang
dihadapinya. Begitu pula dengan pancasila yang merupakan kumpulan atau seperangkat nilai yang
diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia
untuk menata/mengatur masyarakat Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh negara
(pemerintah dan rakyat) indonesia secara keseluruhan, bukan milik perseorangan atau golongan
tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.
1. Dilihat dari kandungan muatan suatu ideologi, karena dari setiap ideologi mengandung suatu
sistim nilai yang diyakini sebagai suatu hal yang baik dan benar. Merupakan cita-cita yang akan
2. Tumbuhnya suatu sistim kepercayaan yang terbentuk dari adanya suatu interaksi dengan
berbagai pandangan dan aliran yang berlingkup modial dan menjadi kesepakatan bersama dari
suatu bangsa.
3. Ter-ujinya sistim nilai tersebut melalui perkembangan sejarah secara berkelanjutan dan
menumbuhkan konsensus dasar yang tercermin dalam kesepakatan para pendiri negara ( the
fauding father ).
4. Adanya suatu elemen psikologis yang akan tumbuh dan di bentuk melalui pengalaman
bersama dalam suatu perjalanan sejarah, sehingga memberi kekuatan motivasional yang menuntut
5. Diperolehnya kekuatan konstitusional sebagai dasar negara dan sekaligus menjadi cita-cita
11
Pancasila sebagai ideologi nasional memiliki beberapa dimensi yaitu :
2. Dimensi realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam sumber dari nilai-nilai
hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka dan sudah dikenal oleh mereka.
masyarakatnya yang berupa norma-norma yang harus dipatuhi dan ditaati yang memiliki sifat
positif.
Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran dapat dibedakan menjadi ideologi terbuka dan ideologi
tertutup.
A. Ideologi Terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ideologi terbuka mempunyai ciri-
1. Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan digali dan
2. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari
3. Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.
B. Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi ini mempunyai ciri
sebagai berikut :
1. Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat.
masyarakat.
2. Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri tuntutan-tuntutan
Pancasila sebagai sebuah pemikiran memenuhi ciri sebagai ideoloi terbuka. Nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila bukanlah nilai-nilai luar tetapi bersumber dari kekayaan
rohani bangsa, serta diterimanya nilai bersama itu adalah hasil kesepakatan warga bangsa bukan
12
3.5 Implementasi pancasila sebagai ideologi nasional
Dalam ideologi terkandung nilai-nilai. Nilai-nilai itu dianggap sebagai nilai yang baik,
luhur dan dianggap menguntungkan masyarakat sehingga diterima nilai tersebut. Oleh karena itu,
ideologi digambarkan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama. Seperangkat nilai
yang dianggap benar, baik dan adil dan menguntugkan itu dijadikan nilai bersama. Apabila
sekelompok masyarakat bangsa menjadikan nilai dalam ideologi sebagai nilai bersama maka
ideologi tersebut menjadi ideologi bangsa atau ideologi nasional bangsa yang bersangkutan.
Ada 2 (dua) fungsi utama ideologi dalam masyarakat, Pertama yaitu sebagai tujuan atau
cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat.Kedua, sebagai pemersatu
masyarakat dan karena sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat. Dalam
kaitannya dengan yang pertama, nilai dalam ideologi menjadi cita-cita atau tujuan dari masyarakat.
Tujuan hidup bermasyarakat adalah untu mencapai terwujudnya nila-nilai dalam ideologi itu.
Adapun dalam kaitannya yang kedua , nilai dalam ideologi itu merupakan nilai yang disepakati
bersama sehingga dapat mempersatukan masyarakat itu, serta nilai bersama tersebut dijadikan
acuan bagi penyelesaian suatu masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
1. Visi ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang
2. Visi antara, yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020. Visi tersebut
adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil,
sejahtera, maju, mandiri serta baik dan berseih dalam penyelenggaraan negara.
3. Visi lima tahunan sebagaimana termaktub dalam garis-garis besar haluan negara.
Penerapan pancasila dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting dan
mendasar oleh setiap warga negara serta segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Dengan
diterapkannya pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka akan terwujud tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia.
13
Pancasila selalu menjadi pegangan bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam kondisi aman
maupun dalam kondisi yang kurang aman atau terancam. Hal ini terbukti dalam sejarah dimana
pancasila selalu menjaddi pegangan ketika terjadi kritis nasional dan ancaman terhadap eksistensi
bangsa Indonesia.
Sebelum kita mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka kita harus memahami
nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pada pancasila. Adapun nilai-nilai yang terkandung
a. Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang Maha
Sempurna.
b. Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
c. Pengertian manusia yang beradab yang memilikidaya cipta, rasa, karsa dan keyakinan,
a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah bangsa Indonesia.
b. Bangsa Indonesia adalah peraturan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
c. Pengakuan terhadap ke “Bhineka Tunggal Ika”-an suku bangsa (ethnis) dan kebudayaan
bangsa (berbeda-beda namun tetap satu jwa) yang memberikan arah dalam pembinaan suatu
bangsa.
Permusyawaratan/Perwakilan”
c. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
14
Indonesia.
b. Keadilan dalam kehdupan sosial terutama meliput bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi,
c. Cita-cita masyarakat adil makmur, materiil dan spiritual, yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia.
d. Keseimbangan antara hak dan kewajiba, dan menghormati hak orang lain.
Dari uraian tersebut datas dapat disimpulkan bahwa pengamalan pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana digariskan di dalam ketetapan
1) Sila 1
b. Hormat-mengormati dan berkerja sama antara pemeluk dan penganut kepercayaan yang
2) Sila 2
a. Mengakui dan memperlakukan sesama manusia sebagai makhluk Tuhan, sama derajat dan
tidak membeda-bedakan.
bangsa-bangsa lain.
d. Memperhatikan pembukaan dan pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34 UUD 1945.
3) Sila 3
a. Menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
b. Rela berkorban, cinta tanah air dan bangsa, bangga berkebangsaan Indonesia.
c. Membina persatuan dan kesatuan bangsa atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
4) Sila 4
15
mufakat.
c. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan musyawarah dan dilaksanakan dengan
iktikad baik.
d. Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa., harkat dan
5) Sila 5
a. Sadar bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
d. Suka memberi pertololonga, hak milik tidak untuk usaha yang bersifat pemerasan, tidak untuk
e. Bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan
kesejahteraan bersama.
f. Memperhatikan pembukaan dan pasal 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34 UUD 1945.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
16
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI. Pancasila juga merupakan
Pancasila sebagai ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan
Bangsa Indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya merupakan keinginan dari bangsa
Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan pancasila harus dilakukan dalam berbagai bidang
kehidupan di negara Indonesia agar pancasila benar-benar berperan sebagaimana fungsi dan
kedudukan serta supaya tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia mudah terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
17
diakses tanggal 28 oktober 2019.
Damodiharjo, Darji, dkk. 1981. SANTIAJI PANCASILA surabaya: Usaha Nasional.
18