2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
4
PENTINGNYA KEBERSIHAN DAN
1 PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN
Sumber : http://megatantiana.blogspot.co.id/
Gambar 1.Lingkungansekolah yang bersih
1
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan, baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Berdasarkan konteks ilmu pengetauan alam, lingkungan dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
Lingkungan biotik adalah lingkungan di sekitar kita yang terdiri atas
makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Jika kalian berada
disekolah, maka yang termasuk lingkungan biotik adalah teman-teman siswa,
guru, pegawai sekolah, hewan serta tanaman yang ada di sekolah. Sedangkan
lingkungan abiotik adalah lingkungan di sekitar kita yang terdiri atas benda-
benda tak hidup. Lingkungan abiotik yang ada di sekolah antara lain tanah,
air, udara, cahaya matahari, batu, meja, kursi dan semua benda tak hidup
yang ada di sekitar sekolah.
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup akan
rusak jika tidak dijaga dengan baik, begitu pula dengan lingkungan di
sekolah. Contoh perilaku yang dapat merusak lingkungan sekolah, misalkan
siswa sering membuang sampah sembarangan maka sampah akan
berserakan dan bertumpuk dimana-mana yangmenyebabkan lingkungan
sekolah menjadi kotor dan kumuh. Lingkungan sekolah yang kotor dan
kumuh tentu saja akan menjadi sarang berkembangnya kuman penyakit dan
hewan-hewan vektor penyakit.
Manusia berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan
hidup. Manusia sebagai makhluk cipataan Tuhan yang memiliki akal pikiran
mampu mengubah dunia dari pola kehidupan sedehana sampai ke bentuk
kehidupan modern seperti sekarang. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan
kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
2
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara
lain :
a. Terjadinya pencemaran lingkungan yaitu pencemaran udara, air, tanah
dan suara sebagai dampak aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam,
misalnya untuk kegiatan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak tidak disiplinnya manusia dalam
membuang sampah sehingga menyumbat aliran air. Disamping itu
pengerusakan dan penebangan hutan secara liar menyebabkan hutan
menjadi gundul sehingga tidak mampu menyerap dan menahan aliran air
saat terjadinya hujan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan
yang menyebabkan tanah mudah bergeser karena tidak ada akar
pepohonan yang menahan posisi tanah.
1. Kebersihan Lingkungan
Salah satu bentuk menjaga lingkungan adalah menjaga kebersihan
lingkungan sekitar. Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran,
termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau. Ada pepatah yang
mengatakan bahwa kebersihan pangkal kesehatan. Tampaknya pepatah
tersebut benar adanya. Jika kalian lihat tumpukan sampah yang
menggunung,kira-kira penyakit apakah yang bisa ditimbulkan dari sampah
itu?Pada timbunan sampah biasanya hidup bermacam-macam
mikroorganisme dan hewan vektor penyakit. Mikroorganisme ini dapat
menyebar kemana-mana karena dibawa oleh hewan-hewan vektor penyakit
seperti tikus, nyamuk, lalat, kecoak, dan serangga lainnya yang seringada di
tempat sampah. Mikroorganisme ini dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit diantaranya sakitperut atau diare, batuk-batuk dan infeksi saluran
napas, penyakit kulit dansebagainya. Disamping sampah ternyata ludah yang
dibuang sembarangan pun dapat menjadi sumber penularan penyakit.
3
Percikan ludah orang yang terkena penyakit juga dapat menjadi perantara
penularan penyakit, salah satunya penyakit infeksi saluran pernapasan atas.
Oleh karena itu, janganlah meludah sembarangan dan jika bersin atau batuk
harus selalu menutup mulut agar tidak menular kepada orang
lain.Kebersihan berperan penting dalam menciptakan kenyamanan siswa di
sekolah baik dalam belajar maupun melakukan aktivitas lainnya. Jika
lingkungan sekolah kotor dan kumuh, tentu saja siswa tidak akan nyamandi
sekolah sehingga semangat belajarpun akan sirna.
Sumber : https://brainly.co.id
Gambar 2.Lingkungan sekolah yang kotor
4
Oleh karena itu, kebersihan lingkungan sekolah merupakan harga
mutlak untuk menciptakan kenyaman dan ketentraman siswa di sekolah. Jadi
semua warga sekolah termasuk siswa wajib menjaga dan memelihara
lingkungan sekolah, salah satunya melalui sikap disiplin dan
bertanggungjawab dalam menjalankan tugas piket dan tidak membuang
sampah sembarangan.
2. Penghijauan
Untuk dapat menunjang berbagai aktivitas warga sekolah, selain
lingkungan harus bersih juga harus teduh dan hijau. Lingkungan sekolah
akan terasa teduh jika memiliki banyak tanaman hijau. Tanaman tidak hanya
berfungsi untuk menyerap air dan mengikat tanah. Tanaman juga memiliki
fungsi utama dalam mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) yang ada di
udara dengan cara menyerapnya kemudian digunakan untuk proses
fotosintesis yang akan menghasilkan gas oksigen (O2) yang sangat
bermanfaat untuk manusia. Oleh karena itu, jika kalian berada di bawah
pohon pada waktu siang hari, kalian akan merasa nyaman, sejuk dan teduh
karena gas oksigen (O2) yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.
5
Sumber : doc. pribadi
Gambar 3.Sekolah yang hijau
6
menambah sumber air bersih di dalam tanah. Masalah lingkungan tersebut
kerap dipicu oleh maraknya penggundulan hutan. Hutan yang gundul akan
mudah terkikis oleh air huan hingga menjadi tandus. Kondisi ini terjadi
karena tidak ada pohon-pohon yang menahan laju aliran air dalam tanah dan
tidak adanya jaringan akar yang menyimpan air di dalam tanah.
Disamping itu, penghijaun di lingkungan sekolah juga memiliki fungsi
tambahan yaitu sebagai sarana pendidikan. Kebun sekolah dapat dijadikan
salah satu sumber belajar siswa terutama dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan alam. Rindangnya tanaman yang ada di lingkungan sekolah
menjadikan sekolah terasa nyaman dan asri. Pohon dapat berfungsi sebagai
pengatur suhu lingkungan di sekitarnya. Pohon akan mendinginkan suhu dan
tanah di bawahnya saat panas matahari menyengat. Suhu udara di sekitar
pohon menjadi sejuk karena oksigen yang dihasilkannya. Adapun daun,
ranting, dahan dan bagian pohon lainnya akan menghalangi tanah terkena
panas matahari langsung. Sebagai contoh, siswa akan sangat nyaman jika
berada dibawah pohon siang hari saat jam istirahat sekolah. Dengan
demikian, penghijauan sekolah sangat bermanfaat bagi semua warga sekolah.
Jadi, kebersihan dan penghijauan di lingkungan sekolah sangat
penting bukan? Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga dan
memelihara lingkungan sekolah agar lingkungan sekolah menjadi bersih,
sehat dan asri sehingga kita menjadi nyaman berada di lingkungan sekolah.
7
2 SAMPAH
Sumber : http://www.antarasumbar.com
Gambar 4. Sampah yang menumpuk
8
1.1 Klasifikasi Sampah Berdasarkan Sumbernya :
1. Sampah Domestik
Sesuai dengan asal katanya, maka sampah ini berasal dari
lingkungan perumahan atau pemukiman, baik di daerah perkotaan maupun
pedesaan.Ragam sampah di daerah perkotaan biasanya lebih banyak serta
jernis sampah anorganiknya secara kuantitatif dan kualitatif lebih
kompleks.Sampah dipedesaan umumnya lebih berupa bahan-bahan organik
sisa produk pertanian, sedangkan sampah anorganiknya lebih sedikit.
2. Sampah Komersial
Sampah komersial tidaklah berarti sampah tersebut mempunyai
nilai ekonomi untuk dapat langsung diperdagangkan, tetapi lebih merujuk
kepada jenis kegiatan yang mehasilkannya sampah komersial dihasilkan dari
lingkunagan kegiatan perdagangan seperti toko, warung, restoran, dan pasar
atau toko swalayan keragaman jenis sampahnya sangat tinggi, dan dapat
berupa bahan organik ataupun anorganik.
3. Sampah Industri
Seperti telah disebutkan dimuka.Sampah ini merupakan hasil
samping kegiatan industri, yang jenisnya sangat tergantung pada kegiatan
industri itu sendiri.
4. Sampah Alami
Sampah jenis ini dapat berupa dedaunan, sisa bencana alam dan lain-
lain. Selain itu dapat juga sampah-sampah yang dihasilkan oleh taman,
tempat-tempat rekreasi, kendaraan umum, terminal, pelabuhan udara dan
lain-lain (Sa’id, E. 1987)
9
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan.Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2. Sampah anorganik (undegradable)
Sampah anorganik disebut juga sampah kering atau sampah yang
tidak mudah membusuk. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, seperti mineral dan minyak bumi atau dari
proses industri. Sebagian besar sampah organik tidak dapat diuraikan oleh
alam, tetapi beberapa jenis sampah anorganik dapat diuraikan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Contoh sampah anorganik yaitu plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil
atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Tetapi untuk
sebagian sampah lainnya dapat didaur ulang untuk dapat digunakan kembali.
(Anggraeni, Neny. 2015 : 11)
10
2. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sampah
cair dibedakan menjadi :
a. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
b. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
11
1.4 Permasalahan Sampah
Masyarakat yang ingin hidup sehat sudah barang tentu mempunyai
persepsi yang baik terhadap lingkungan.Namun demikian permasalahan
umum yang menonjol dapat di kemukakan dibawah ini.
1. Sampah menimbulkan perasaan tidak estetik, menjijikan, perasaan kotor
dan memuakkan pandangan mata lebih jauh, bila keaadaan ini terlihat
didaerah elit perkotaan oleh para turis asing, akan menurunkan citra
masyarakat Indonesia. Turis umumnya peka terhadap sampah.
2. Sampah, baik yang bersifat organic ataupun an organic akan menjadi
sarang penyakit yang dampaknya akan sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat dan lingkungannya selai itu sampah biasanya mengundang
anjing, kucing dan tikus untuk berebut makanan, sehingga infestasi
penyakit akan semakin meluas.
3. Sampah organik akan membusuk dan menimbulkan bau yang akan
mencemari udara terutama cemaran bau dan kotoran debu berpenyakit.
Bila ini terdapat di daerah pemukiman kumuh, maka tidak pelak lagi
masyarakat sekitarnya akan menderita sakit.
4. Sampah yang terkena air dan membusuk juga akan mencemari air
sekelilingnya baik dengan bau, warna, penyakit dan microorganisme
patogen. Pencemaran melalui aliran sungai akan cepat menyebar
didaerah berikutnya di arah hilir.
5. Sampah kering akan menjadi berterbangan bila diterpa angin, dan ini
amat potensial untuk menimbulkan bahaya kebakaran terutama di
daerah yang padat penduduknya.
6. Sampah yang dibuang sembarangan cenderung masuk ke jalur selokan-
selokan dan menyumbatnya. Keadaan ini akan menjadi rawan dimusim
hujan karena dapat menimbulkan adanya bencana banjir.
12
7. Secara keseluruhan, sampah membutuhkan areal tanah yang luas untuk
pembuangannya. Untuk areal perkotaan, dimana harga tanah sangat
mahal, maka masalah ini merupakan masalah sulit yang memusingkan. .
8. Sampah bersifat stationer, tidak sefleksibel limbah cair atau gas dalam
pegerakannya, sehingga jika telah menumpuk disuatu tempat, akan tetap
berada di tempat tersebut dengan demikian dampak cemaran akan terasa
lebih lama.
9. Keragaman sampah yang tinggi dan tercampur baur sangat menyulitkan
penanganannya, sehingga memerlukan biaya yang relatif mahal.
10. Keaadaan masyarakat yang relatif rendah pendidikannya menyebabkan
prilaku dalam menangani sampah masih sembarangan, tidak perduli, dan
menyerahkan penyelesaiannya pada pemerintah daerah.
11. Fasilitas, sarana dan biaya operasional penanggulangan sampah masih
belum memadai, dan tidak sebanding dengan peningkatan volume
sampah yang cepat. Keadaan ini memberikan peluang pencemaran akan
terus terjadi.
12. Kadang kala aspek penanganan sampah masih belum dilakukan secara
terpadu, sehingga masih memberikan kesan tambal-sulam.
13. Secara total system penanganan sampah masih belum diselaraskan
dengan upaya produksi benda-benda konsumsi yang lebih bernilai
ekonomi, sehingga dari aspek penanganan tidak diperoleh pendapatan
untuk tambahan biaya penanganan sampah berikutnya. (Said, 1987).
13
Tumpukkan sampah yang menggunung dapat menjadi sarang bagi
berbagai organisme vektor penyakit, misalnya tikus, lalat, kecoak dan
nyamuk. Hewan-hewan tersebut dapat menularkan penyakit diare,
muntaber, tifus, kolera, disentri, malaria, demam berdarah, dan lain-lain.
2. Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Tumpukkan sampah yang menggunung ataupun yang bertebaran dapat
menimbulkan pemandangan yang kurang menarik dan menyenangkan
bagi masyarakat. Disamping itu lingkungan pun akan terasa tidak nyaman
karena bau tidak sedap yang ditimbulkannya.
3. Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, misalnya pembuangan
sampah ke badan air dapat menyumbat jalannya air sehingga dapat
menyebabkan terjadinya banjir yang dapat memberi dampak
terganggunya fasilitas pelayanan umum, seperti jalan, jembatan, drainase
dan lain sebagainya. Disamping itu, pembuatan sampah cair ke badan air
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
14
3 PENCEMARAN LINGKUNGAN
15
berdampak langsung pada kehidupan makhluk hidup. Pencemaran tanah
dapat terjadi karena berbagai limbah antara lain :
a. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak
dapatdiuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya
kantongplastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air
mineral,dsb.
b. Limbah cair berupa: tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap ke dalamtanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat
membunuhmikroorganisme di dalam tanah.
c. Limbah industri yang merupakan hasil buanganindustri. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, kertas, dll.
d. Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkantanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida,
pemberantas hamatanaman, misalnya DDT.
Sumber : ilmulingkungan.com
Gambar 5.Pencemaran tanah
16
sulfida. Fisik sampah yang menutupi permukaan tanah membuat tanah tidak
dapat dimanfaatkan. Disamping itu sampah anorganik dapat
menyebabkanlapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan
tidak tembusair sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanahhilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun
akan berkurang,akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak
memperolehmakanan untuk berkembang.
2. Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Air digunakan tidak
hanya untuk minum tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari seperti masak
dan MCK (mandi, cuci, kakus). Air yang ada di bumi ini sangat melimpah,
tetapi kita sering menyaksikan penduduk kekurangan air. Hal ini terjadi
karena beberapa sumber air mengalami penurunan kualitas air karena
terjadinya pencemaran air. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan
di suatu tempatpenampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibataktivitas manusia. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
PencemaranAir. Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannyamakhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air olehkegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentuyang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.Air dikatakan tercemar apabila terjadi perubahan komposisi
ataukondisi yang menyebabkan air menjaditidak layak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup.Indikator air telah tercemar adalah
adanya perubahan atau tandayang dapat diamati melalui :adanya perubahan
suhu air; perubahan pH; perubahan warna, bau dan rasa; timbulnya endapan,
koloidal,bahan pelarut; adanya mikroorganisme; danmeningkatnya
radioaktivitas air lingkungan.
17
Sumber : ilmulingkungan.com
Gambar 6. Pencemaran air
3. Pencemaran Udara
18
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Dalam udara
terdapat gas oksigen yang digunakanuntuk bernafas, gas karbondioksida
untuk fotosintesis, dan lapisan ozonuntuk menahan sinar ultraviolet dari
matahari. Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara
adalahproses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan
udara(atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara
tersebut.Pada dasarnya, secara alamiah alammampu mengurangi
polutanyang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat yang
tidakberbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini.Namun,
apabilajumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi
batasnormal yangdapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah peristiwa
yangdisebut denganpencemaran. Konsentrasi polutan yang masuk
kelingkungan sudah tidak sebanding lagi dengan laju proses
penguraiannya,sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.Pencemaran
yang disebabkan oleh gas karbondioksida adalahsalah satu
contohketidakseimbangan saat ini yang terjadi di alam. Secaraalami gas
karbondioksida (CO2) diperlukan untuk proses fotosintesis olehtumbuhan
untuk menghasilkan gas oksigen. Jumlah gas karbondioksida
yangdikeluarkan semakin hari semakin bertambah karena proses
pembakaranjuga semakin meningkat. Banyaknya kendaraan bermotor,
kebakarandan banyaknya pabrik yang berproduksi, menyebabkanjumlah gas
karbondioksida semakin meningkat.Peningkatan initidak disertai dengan
meningkatnya jumlah tanaman atau tumbuhan yangdapat mengeliminasi
atau mengurangi jumlah karbondioksida di udara.Akibatnyaterjadi
ketidakseimbangan alam, jumlah CO2 yang dikeluarkanlebih besar daripada
yang dimanfaatkan oleh tumbuhan, sehinggaterjadilah pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat terjadi karena adanya bahan pencemar
berupa gas atau partikel. Zat pencemaryang sering dijumpai di lingkungan
perkotaan adalah berupa gas CO2,CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam
Pb.Peningkatan gas CO2 memberikandampak yang lebih besar terhadap
19
lingkungan. Gas CO2 dapat meningkatkansuhu bumi sehingga dapat
menyebabkan pemanasan global.Gas CO dapat menyebabkan terjadinya
keracunan. Gas SO2 dan NO2 tinggi dapat menyebabkan hujan asam.Hujan
asam dapat mengakibatkan tumbuhan dan hewan yang hidup didalam tanah
mati, besi dan logam mudah berkarat, dan bangunan kunoseperti candi
menjadi cepat rusak.
Sumber : ilmulingkungan.com
Gambar 6. Pencemaran udara
20
4 PEMANASAN GLOBAL
21
Sumber : lahiya.com
Gambar 7. Terjadinya pemanasan global
Pemanasan global terjadi ketika konsentrasi gas-gas rumah kaca
meningkat di udara. Hal tersebut terjadi sebagian besar karena aktivitas
manusia. Berbagai aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam akan
menghasilkan sisa buangan yang salah satunya adalah gas rumah kaca. Gas-
gas yang termasuk gas rumah kaca yaitu karbondioksida (CO2), metana
(CH4), Nitrooksida (N2O) dan halokarbon (sekelompok gas yang mengandung
uorine, khlorine dan bromine) (Saraswati, Shrie L. 2016 :77). Gas-gas
tersebut antara lain dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil,
penebangan dan pembakaran hutan yang selanjutnya akan digunakan untuk
pemukiman, industri, penggunaan pendingin dan pemanasan serta
penggunaan bahan-bahan kimia dalam pertanian. Meningkatnya gas-gas
rumah kaca di atmosfer bumi akan mempengaruhi kadar panas bumi.
Keberadaan gas-gas rumah kaca sebenarnya berdampak positif terhadap
bumi. Gas-gas rumah kaca berfungsi untuk memerangkap panas matahari
sehingga terjadi proses pemanasan secara alami yang menyebabkan suhu
bumi tetap ideal untuk kehidupan makhluk hidup. Gas-gas rumah kaca
menangkap dan menyerap radiasi sinar matahari yang memancar ke bumi
kemudian bumi merefleksikannya kembali ke angkasa. Dalam keadaan
normal, jumlah panas yang diserap dan direfleksikan kembali sama. Akan
tetapi dengan semakin meningkatnya gas-gas rumah kaca yang dihasilkan
dari aktivitas makhluk hidup, maka ketika bumi merefleksikan kembali
radiasi matahari ke angkasa maka akan terhalang oleh gas-gas rumah kaca
yang jumlahnya melebihi batas normal di atmosfer. Disamping itu, dengan
semakin maraknya penebangan hutan menyebabkan hutan yang ada di dunia
22
semakin berkurang. Padahal seperti yang kita ketahui hutan berperan
penting dalam mengurangi jumlah CO2 di udara dengan cara menyerapnya
untuk fotosintesis yang selanjutnya menghasilkan gas oksigen (O2). Hal
tersebut akan menyebabkan jumlah CO2 sebagai gas rumah kaca semakin
meningkat. Gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfer bumi menyebabkan
panas matahari terperangkap di permukaan bumi sehingga suhu permukaan
bumi meningkat secara global. Peningkatan rata-rata suhu permukaan bumi
ini selanjutnya akan berdampak pada perubahan yang akan menyebabkan
iklim bumi berubah secara permanen.
23
1. Temperatur bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan wilayah lain mungkin tidak.
2. Tingginya temperatur bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan
dan curah hujan lebih tinggi secara keseluruhan, tetapi masing-masing
wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lain menjadi
kering. Kondisi seperti ini memudahkan perkembangan beberapa virus
dan hewan vektor penyakit, salah satunya nyamuk aides aigepty. Hal
tersebut akan meningkatkan penyebaran berbagai penyakit tropis seperti
demam berdarah dangue.
3. Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu
pula dengan daratan pantai yang landai, lama kelamaan akan mengalami
peningkatan akibat penggenangan air.
4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang
dinyatakan bahwa kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada
tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Seperti
diketahui, bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada
terumbu karang. Hal tersebut terjadi karena lautan menyerap CO2 dari
atmosfer dan selanjutnya bereaksi dengan air membentuk asam karbonat
yang akan membuat laut semakin asam. Selain menurunkan pH air laut,
pembentukan asam karbonat juga akan menurunkan konsentrasi ion
karbonat. Padahal ion karbonat merupakan zat yang digunakan oleh
puluhan spesies hewan laut untuk membentuk cangkang dan tulang
(kerangka) serta karang. Jika keasaman lautan cukup tinggi, air laut
menjadi korosif dan melarutkan cangkang, melemahkan pertumbuhan
hewan laut dan terumbu karang beserta jutaan spesies yang berganung
padanya. Jika tkanan terhadap mereka besar, maka kemungkinan
kepunahan populasi tidak dapat terhindarkan, termasuk ekosistem
terumbu karang.
5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang
dipublikasikan oleh majalah Nature, peningkatan suhu dapat
24
menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Pada saat ini
hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam
punah terus berkembang dan bertambah.
6. Kegagalan panen besar-besaran. Peningkatan suhu terhadap tanaman
menyebabkan peningkatan penguapan tanaman yang menurunkan
produktivitas, peningkatan konsumsi air, percepatan pematangan
buah/biji yang akan menurunkan mutu, dan perkembangan beberapa
organisme pengganggu tanaman.
7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer
yang berada di lapisan stratosfer,yaitu sekitar 17-25 km diatas
permukaan bumi. Lapisan inilah yang melindungi bumi dari bahaya sinar
ultraviolet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit diketahui lapisan ozon
berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
(Widodo, Wahono.dkk. 2016 : 77)
25
Sumber : sharingkali.com
Gambar 9. Penyebab pemanasan global
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2)
yang dilepaskan ke atmosfer ketika pembakaran bahan bakar fosil seperti
minyak dan batu bara. Oleh karena itu, aktivitas manusia menggunakan
bahan bakar fosil turut menyumbang terjadinya peningkatan jumlah gas
karbon dioksida (CO2) di atmosfer yang selanjutnya berdampak pada
terjadinya pemanasan global. Penelitian dari Lousiana Tech University
menemukan bahwa setiap pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang
cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari gas buangan
pengendara mobil selama setahun. (Widodo, Wahono.dkk. 2016 : 78)
Oleh karena itu, kita sebagai individu harus menjadi orang yang
ramah terhadap lingkungan, artinya dalam setiap tindakan kita akan berfikir
apakah yang kita lakukan akan membantu melestarikan lingkungan atau
malah merusak lingkungan. Beberapa langkah praktis yang dapat kita
tempuh untuk menyelamatkan bumi dari bahaya pemanasan global antara
lain :
1. Menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Sehingga
pelepasan karbon dioksida (CO2) ke atmosfer dapat lebih berkurang.
Misalnya menggunakan motor listrik yaitu menggunakan energi listrik
untuk menggantikan bahan bakar bensin atau solar.
2. Mencegah lepasnya karbon dioksida ke atmosfer bumi dengan cara
mengadakan penghijauan yaitu memperbanyak jumlah tanaman hijau
karena tanaman akan menyerap gas karbon dioksida (CO2)dari udara
26
untuk digunakan dalam proses fotosintesis yang akan menghasilkan gas
oksigen. Oleh karena itu, marilah kita menanam banyak pepohonan di
lingkungan sekitar agar semakin sedikit jumlah karbon dioksida dan
semakin banyak jumlah oksigen di udara.
3. Menghemat penggunaan energi dengan cara menghindari penggunaan
energi berlebihan yang akan semakin mengurai sumber energi yang
tersedia, misalnya mematikan alat elektronik jika tidak sedang digunakan
dan menghemat penggunaan air.
4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung
chlorofluorocarbon (CFC) seperti penggunaan alat pendingin udara (AC),
refrigator (lemari pendingin), aerosol dan spray. Sebaiknya mengganti
dengan produk-produk yang ramah lingkungan.
5. Pengelolaan sampah di lingkungan sekitar dilakukan melalui sistem 4R
yaitu Replace (mengganti), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan
kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
27
PENANGANAN DAN PENGELOLAAN
5 SAMPAH(4R)
28
sampah yang dikumpulkan pada suatu lokasi jika tidak segera ditangani akan
menjadi sumber pencemaran lingkungan sehingga membuat aktivitas di
sekolah berlangsung tidak nyaman. Sampah yang terlalu lama ditimbun akan
menghasilkan bau yang tidak enak, menjadi tempat bersarangnya bibit
penyakit dan hewan vektor penyakit sehingga dapat mengganggu kesehatan.
Air lindi yang dikeluarkan dari timbunan sampah juga dapat mencemari air
tanah. Disisi lain, pemusnahan sampah dengan cara dibakar juga dapat
menambah masalah baru pada lingkungan yaitu terjadinya pencemaran
udara.
Sumber : metrodepok.com
Gambar 10. TPA yang sudah overload
29
yang tepat, karena sampah di TPA hanya dibiarkan menumpuk, apalagi
ditambah dengan besarnya produksi sampah harian masyarakat.
Mencermati berbagai dampak negatif sampah terhadap lingkungan
maka diperlukan suatu upaya dalam penanganan dan pengelolaan sampah
sejak dini di lingkungan sekolah khususnya sebagai bagian upaya dalam
sistem penanganan sampah kotayang dilakukan secara efektif dengan
melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah. Menurut UU Nomor 18 Tahun
2008, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah bertujuan mengubah sampahmenjadi material yang
memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah agar menjadi material yang
tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metode dan keahlian
khusus untuk masing masing jenis zat.
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga
terdiri atas :
1. Pengurangan sampah, yang meliputi :
a. Pembatasan timbulan sampah adalah upaya meminimalisasi timbulan
sampah yang dilakukan sejak sebelum dihasilkannya suatu produk
dan/atau kemasan produk sampai dengan saat berakhirnya kegunaan
produk dan/atau kemasan produk. Contoh implementasi timbulan
sampah antara lain : penggunaan barang dan/atau kemasan yang
dapat di daur ulang dan mudah t
b. sampah menjadi barang yang berguna setelah melalui suatu proses
pengolahan terlebih dahulu.
c. Pemanfaatan kembali sampah, adalah upaya untuk men erurai oleh
proses alam. Membatasi penggunaan kantong plastik, menghindari
penggunaan barang dan/atau kemasan sekali pakai.
d. Pendauran ulang sampah adalah upaya memanfaatkan gguna ulang
sampah sesuai dengan fungsi yang sama atau fungsi yang berbeda
30
dan/atau mengguna ulang bagian sampah yang masih bermanfaat
tanpa melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu.
2. Reuse(penggunaan kembali)
yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan
untuk dipakai misalnya penggunaan kembali botol-botol bekas untuk
wadah, tetapi bukan wadah makanan karena botol-botol plastik kemasan
air mineral direkomendasikan hanya boleh digunakan sekali berdasarkan
jenis bahan plastiknya. Menggunakan kantong plastik bekas kemasan
31
belanja sebagai pembungkus. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain
bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pemebrsih (lap) maupun
keperluan lainnya.
3. Reduce (pengurangan)
yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan
sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada. Pengurangan
terhadap sampah dalam kegiatan sehari-hariseperti:
a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah
kantongplastik pembungkus barang belanja.
b. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun
daripadamembeli botol baru setiap kali habis.
c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalampaket
yang besar dari pada membeli beberapa paket kecil untukvolume
yang sama.
32
PEMBUNGKUS MAKANAN DARI
6 BAHAN ORGANIK
33
Sumber : adasmerica.com
Gambar 11. Plastik sebagai wadah nasi
Dengan jumlah warga sekolah yang cukup banyak, maka konsumsi
sehari-hari pun akan menghasilkan sampah plastik yang cukup banyak juga.
Produksi sampah plastik akan menumpuk jika tidak dibarengi dengan usaha
pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, untuk menjaga kesehatan siswa dan untuk mengurangi sampah maka
penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan sebaiknya dikurangi.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh diantaranya yaitu 1) mengurangi
penjualan makanan ringan pabrikan dengan kemasan plastik karena
disamping menghasilkan sampah plastik juga kurang baik untuk kesehatan;
1) menggunakan kemasan makanan dari bahan organik untuk pembungkus
makanan, misalnya menggunakan daun untuk pembungkus nasi dan kue-kue
tradisional, selain dapat mengurangi produksi sampah plastik juga aman
untuk kesehatan.
34
Sumber : brilio.net
Gambar 12. Daun digunakan sebagai pembungkus nasi
35
yang membuatnya sulit tergantikan dengan bahan lainnya untuk berbagai
aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal telah diketahui
bahwa plastik sangat sulit terurai dalam tanah, membutuhkan waktu
berpuluh-puluh tahun dan ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri
dalam penanganannya. Disamping sebagai bahan pencemar, penggunaan
plastik sebagai wadah makanan juga cukup berbahaya karena bahan dasar
yang digunakan adalah bisphenol-A (BPA) karena dapat menguraikan racun
yang ada tubuh.Sedangkan jika didaur ulang, kandungan racun
petropolymers-nya masuk ke dalam tanah dan air. Dalam jangka panjang,
racun ini masuk dalam partikel-partikel kecil dan ikut ada dalam jalur rantai
makanan manusia sehingga secara tidak langsung manusia akan menelan
plastik.
Apalagi jika di sekolah tersebut belum memiliki sistem pengolahan
sampah yang mampu mengatasi masalah sampah plastik sehingga tidak
sebanding dengan volume sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya.
Disamping itu pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
ataupun reuse dan recycle bukanlah solusi yang cukup bijak dalam
pengelolaan sampah plastik ini.Oleh karena itu diperlukan penanganan sejak
dini sebagai upaya mengurangi beban operasional pengangkutan sampah
dan memperpanjang umur TPA (Tempat Pengolahan Akhir Sampah).
Mencermati berbagai dampak negatif sampah terutama sampah
plastik terhadap lingkungan maka diperlukan suatu upaya dalam
penanganan sampah secara efektif dan inovatif di lingkungan sekolah dengan
melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah. Salah satu terobosan yang
dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Program “Botol Kesayangan”.
Program ini merupakan program yang dilaksanakan oleh seluruh warga
sekolah untuk bersama-sama mengurangi jumlah sampah plastik wadah air
mineral baik dalam kemasan gelas maupun kemasan botol.Melalui program
ini konsumsi air mineral dalam kemasan gelas atau botol plastik digantikan
36
dengan “botol kesayangan” yang dibawa dari rumah dan dapat digunakan
berulangkali.
Pada program ini setiap siswa, guru dan staf sekolah disarankan
untuk membawa botol sebagai wadah bekal air dari rumah yang digunakan
setiap hari baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah untuk membantu
mengurangi produksi sampah plastik.Botol yang digunakan merupakan botol
aman untuk digunakan berulang kali. Agar lebih menarik, siswa dapat
menambahkan berbagai sticker, gantungan kunci atau name tag pada
botolnya masing-masing.
37
Program ini sangat bermanfaat bagi siswa karena dengan membawa air dari
rumah ataupun pembelian air isi ulang dengan harga yang cukup terjangkau
maka siswa dapat menghemat pengeluaran uang saku.
38
(Sumber : Doc. Pribadi)
Gambar 15. Siswa menggunakan botol dalam aktivitasnya
39
8 PEMILAHAN SAMPAH
40
hewan pembawa penyakit. Sehingga lingkungan sekolah menjadi tidak sehat
dan aktivitas belajar akan terganggu.
Oleh karena itu diperlukan upaya penanganan sampah secara
berkelanjutan yaitu upaya penanganan dan pengelolaan sampah secara
efektif dengan melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah.Salah satu upaya
mengelola sampah adalah dengan menerapkan metode pemilahan sampah
agar terpilah antara sampah organik dan sampah anorganik untuk
selanjutnya di lakukan pengolahan kembali. Sampah organik selanjutnya
dapat diolah kembali menjadi mol (mikroorganisme lokal) atau kompos,
sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang
agar mempunyai nilai ekonomis.
Pelaksanaan pemilahan sampah sudah dilakukan sejak awal sampah
dibuang yaitu dengan menyiapkan bak-bak penampungan sampah yang
berbeda untuk sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yang
dihasilkan sekolah antara lain sisa-sisa makanan,kertas, daun, dan kayu.
Sedangkan sampah anorganik misalnya : plastik gelas atau botol kemasan air
mineral, plastik pembungkus makanan baik makanan ringan maupun nasi,
pecahan kaca, karet dan logam.
Sumber : alamendah.org
Gambar 16. Tempat sampah organik dan anorganik
41
Pemilahan dilakukan untuk memilah sampah organik yaitu memilih
sampah organik yang dapat diolah kembali menjadi kompos misalnya sisa
makanan,daun, ranting pohon. Sampah yang dapat didaur ulang misalnya
kertas atau kardus. Memisahkan yang tidak dapat diolah menjadi kompos
batang kayu yang cukup keras. Pemilahan sampah anorganik dilakukan
untuk memisahkan sampah kertas nasi, pembungkus makanan, gelas plastik
air mineral, botol air mineral,tas plastik dan pecahan kaca. Sampah-sampah
yang telah dipilah kemudian di tempatkan pada karung-karung
berbeda.Pemisahan sampah tersebut berdasarkan manfaatnya yaitu sampah
yang dapat dijual contohnya gelas dan botol air mineral, sampah yang dapat
didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali serta
mengumpulkan sampah-sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali
untuk diangkut ke tempat pengolahan akhir (TPA).
Melalui sistem pemilahan sampah, maka sampah dengan mudah
dapat diolah lebih lanjut agar lebih bermanfaat serta meminimalkan jumlah
sampah yang dibuang ke TPA. Dengan pemilahan sampah organik maka
pembuatan kompos akan menjadi mudah karena sampah organik yang
digunakan adalah sampah organik yang mudah terurai dan tidak lagi
bercampur dengan batang-batang kayu yang cukup keras yang dapat
memperpanjang waktu pematangan kompos. Sedangkan pemilahan sampah
anorganik akan memisahkan sampah berdasarkan manfaatnya, yaitu
sampah-sampah yang bernilai jual akan mendatangkan hasil yang hasilnya
akan digunakan sebagai kas ekstra Sispala. Selanjutnya sampah-sampah yang
masih bisa didaur ulang akan dimanfaatkan menjadi tas, tutup saji atau
tempat pensil. Sedangkan sampah-sampah yang tidak laku jual dan tidak
dapat didaur ulang akan dikumpulkan pada karung-karung untuk diangkut
ke tempat pengolahan akhir (TPA)
Oleh karena, kita harus menumbuhkan sikap peduli terhadap
lingkungan dengan cara disiplin dalam membuang sampah yaitu selalu
42
membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan dan harus
sesuai dengan peruntukannya masing-masing yaitu sampah organik dan
anorganik.
43
Sumber : web.sman1-demak.sch.id
Gambar 17. Bank sampah sekolah
Oleh karena produksi sampah kertas dan plastik sangat banyak setiap
harinya, maka setiap sekolah sebaiknya mendirikan program bank sampah
atau memfasilitasi untuk bekerja sama dengan bank sampah dari pihak luar.
Mekanisme yang dapat diterapkan yaitu setiap kelas mengadakan pemilahan
sampah dan mengumpulkan sampah yang bernilai jual seperti kertas, gelas
plastik kemasan air mineral, botol plastik kemasan air mineral. Sampah-
sampah yang telah dipilah tersebut kemudian dikumpulkan dalam sebuah
karung untuk selanjutnya ditimbang setiap minggunya di bank sampah
sekolah atau bank sampah yang bekerjasama dengan pihak sekolah. Setelah
terkumpul dalam jumlah yang cukup maka pihak bank sampah sekolah dapat
menjual ke pengepul terdekat. Selanjutnya pihak bank sampah dapat
menyerahkan hasil penjualan dari setiap kelas dalam bentuk alat-alat
kebersihan baru untuk dapat digunakan di kelas. Atau dapat dibayar dalam
bentuk uang tunai untuk dimasukkan sebagai kas kelas.
Dengan demikian marilah sejak dini kita tumbuhkan rasa cinta
kebersihan agarkita menjadi disiplin dalam memilah sampah organik dan
anorganik. Agar nantinya kita tumbuh menjadi generasi yang peduli terhadap
lingkungan.
44
10 DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK
45
tumpukkan sampah tersebut dibiarkan saja maka akan menjadi sumber
pencemar lingkungan.
Bagi beberapa sekolah yang telah memiliki bank sampah, sampah-
sampah tersebut dapat dijual ke bank sampah sekolah, tapi mungkin sampah
tersebut dihargai dengan nilai yang masih rendah. Tahukah kamu jika
sampah-sampah tesebut dapat menjadi barang yang lebih bernilai dan
berguna? Coba renungkan dan pikirkan, bagaimana cara mengubah sampah-
sampah tersebut menjadi barang yang lebih berharga!
Sampah-sampah yang sudah tidak berguna lagi dapat diubah menjadi
barang yang lebih bernilai dengan cara mendaur ulang sampah tersebut.
Dengan mendaur ulang sampah, maka secara langsung kita telah ikut
menjaga lingkungan sekitar.
Daur ulang (recycling) adalah proses mengambil kembali material
mentah untuk digunakan kembali. Melakukan daur ulang berarti lebih
memilih melakukan proses pengumpulan dan penggunaan kembali material-
material daripada membuangnya menjadi sampah. (Nugraha, Adrian R. 2009
: 67).
Sumber : tpasukawinatan.wordpress.com
46
Gambar 18. Daur Ulang sampah anorganik
47
Daur ulang mengurangi terjadinya pencemaran (polusi) karena daur
ulang menghasilkan produk baru dengan lebihsedikit menghasilkan
polusi. Beberapa negara masih menggunakan CFC untuk membuat
produk-produk seperti gelas dan piring plastik. Seperti diketahui CFC
membahayakan lapisan ozon yang ada di atmosfer. Maka dengan
menggunakann plastk daur ulang untuk produk-produk tersebut, dapat
mengurangi bahaya pencemaran.
4. Konservasi lahan
Dengan melakukann daur ulang berbagai material, akan mengurangi
sampah yang harus dibuang. Ketika volume sampah yang harus dibuang
menjadi berkurang maka akan semakin sedikit pula lahan yang
diperlukan untuk menampungan sampah. Denga demikian, kegiatan daur
ulang dapat berperan dalam konservasi lahan.
5. Alasan ekonomi
Daur ulang akan menjadi sumber penghasilan baru. Melalui kegiatan
daur ulang, sampah yang sudah tidak digunakan dapat diubah menjadi
barang yang bernilai guna dan bernilai ekonomis sehingga dapat
dipasarkan kembali dan mendapatkan hasil. Dengan demikian, melalui
kegiatan daur ulang dapat berperan dalam menambah perekonomian.
(Nugraha, Adrian R. 2009 : 69).
48
11 KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK
49
keadaan lingkungan yang basah dan lembab. Istilah kompos lazim digunakan
untuk pupuk organik yang berasal dari daun atau bagian tanaman lain.
Setelah dilapukkan, daun atau bagian tanaman lain akan menjadi bahan yang
berbeda dengan asalnya dan berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi
tanaman. Selain sisa tanaman, kompos dapat dibuat menggunakan sampah
kota atau sampah rumah tangga (Samekto, R. 2006).
Pengomposan dapat terjadi secara alamiah maupun dengan bantuan
manusia. Pengomposan secara alamiah yaitu dengan cara penumpukan
sampah di alam, sedangkan pengomposan dengan bantuan manusia yaitu
dengan cara menggunakan teknologi modern maupun dengan menggunakan
bahan bioaktivator dan menciptakan kondisi ideal sehingga proses
pengomposan dapat terjadi secara optimal dan menghasilkan kompos
berkualitas tinggi.
2. Manfaat Kompos
Kompos digunakan untuk :
1. Menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman
2. Menggemburkan tanah; memperbaiki struktur dan tekstur tanah
3. Meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme tanah
50
4. Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air; memudahkan pertumbuhan
akar tanaman
5. Menyimpan air tanah lebih lama
6. Mencegah lapisan kering pada tanah
7. Mencegah beberapa penyakit akar
8. Menghemat pemakaian pupuk kimia dan atau pupuk buatan.
Kompos yang baik memiliki ciri-ciri: Berwarna coklat, Berstruktur
remah, Berkonsistensi gembur, Berbau daun yang lapuk.
(Sutedjo, M.2008).
3. Keunggulan Kompos
Keunggulan kompos dibandingkan pupuk lain yaitu :
1. Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, walaupun dalam
jumlah sedikit
2. Dapat memperbaiki struktur tanah dengan cara sebagai berikut:
a. Meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan zat hara
b. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme di dalam tanah dengan cara
menyediakan bahan makanan bagi mikroorganisme tersebut
c. Memperbesar daya ikat tanah berpasir, sehingga tidak mudah
terpencar
d. Memperbaiki drainase dan tata udara di dalam tanah
e. Membantu proses pelapukan bahan mineral
f. Melaindungi tanah terhadap kerusakan yang disebabkan erosi
g. Meningkatkan kapasitas tukar kation (K)
3. Beberapa tanaman yang menggunakan kompos lebih tahan terhadap
serangan penyak
4. Menurunkan aktivitas mikroorganisme tanah yang merugikan
(Samekto, R. 2006)
51
4. Pembuatan Kompos
4.1 Cara Pembuatan Kompos
Ada enam langkah yang perlu ditempuh agar pembuatan kompos
lebih terjamin keberhasilannya.
1. Penyusunan tumpukan
Bahan kompos ditumpuk di atas bilah-bilah bambu atau kayu.Selama 1
(satu) sampai 2 (hari) diperciki air sampai lembab, tetapi tidak becek.
2. Pemantauan suhu dan kelembapan tumpukan
Secara sederhana, kelembapan dapat diukur dengan cara memasukkan
tongkat kayu ke dalam tumpukan kompos, lalu mengeluarkannya. Bila
tongkat kering, berarti kelembapannya kurang sehingga perlu dibalik dan
disiram.Bila tongkat basah (lembab), berarti kelembapannya telah
sesuai.Namun, bila tongkat terlalu basah maka kelembapannya terlalu
tinggi, sehingga perlu dibalik. Suhu diukur dengan cara memasukkan
tangan ke dalam tumpukan kompos. Suhu 45-650C, ditandai dengan rasa
hangat.
3. Pembalikan dan penyiraman
Pembalikan tumpukan dilakukan jika terjadi salah satu atau beberapa
keadaan berikut.Suhu tumpukan di atas 650C atau dibawah 450C dan
tumpukan terlalu basah atau kering.Apabila suhu masih 45-650C dan
kelembapan 50%, tumpukan kompos belum waktunya dibalik.
4. Pematangan
Pada hari ke-45, biasanya tumpukan telah memasuki masa
pematangan.Kompos yang matang ditandai dengan suhu tumpukan yang
menurun mendekati suhu ruang, tidak berbau busuk, bentuk fisik
menyerupai tanah, dan berwarna kehitam-hitaman.Pematangan dapat
berlangsung selama 14 (empat belas) hari.Selama itu tetap dilakukan
pemantauan suhu dan kelembapan tumpukan, serta bila perlu dilakukan
pembalikan.
5. Pengayakan kompos
52
Tujuan pengayakan agar memperoleh ukuran kompos sesuai dengan
yang dikehendaki, memilah bahan yang belum terkomposkan secara
sempurna, dan mengendalikan mutu kompos.
6. Pengemasan dan penyimpanan
Kompos yang sudah disaring dikemas ke dalam kantung atau
karung.Selanjutnya, kompos disimpan ditempat yang kering dan aman,
atau diletakkan di atas papan.
(Samekto, R. 2006)
53
mempunyai perbandingan C/N yang rendah sebelum digunakan sebagai
pupuk. Pertimbangan-pertimbangan mengapa kompos perlu dibuat :
1. Susunan bahan organik yang segar yang dibemkan kedalam tanah
kenyataannya masih kasar dan daya ikatnya terhadap air umumnya
masih kecil. Jadi terbenamnya bahan-bahan organik dalam tanah,
terutama tanah-tanah yang ringan, tanah berpasir dan lain-lain dapat
menjadikan keadaan tanah itu lebih terurai. Sedang melapuknya bahan-
bahan organik itu memerlukan waktu dan air, sehingga apabila hujan
turun dengan deras banyak kemungkinan terangkutnya butiran-butiran
tanah yang keadaannya telah menjadi lebih ringan/terurai.
2. Dalam tanah yang keadaannya cukup banyak mengandung udara dan air,
bahan-bahan organik yang telah dibenamkan akan cepat melapuk dan
terurai, sehingga jumlah CO2 dalam tanah akan cepat pula meningkat dan
hal ini akan sangat mengganggu pada pertumbuhan tanaman. Selain itu
jumlah NO3 dalam tanah akan berkurang karena adanya peningkatan-
peningkat oleh jasad renik pengurai bahan-bahan organik tadi.
3. Bahan-bahan organik yang segar jika segera dibenamkan kedalam tanah
ternyata pula hanya sedikit memberikan humus serta unsur-unsur hara
dalam tanah, padahal humus dan unsur-unsur hara tersebut sangat
diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(Sutedjo, M. 2008)
54
Sumber : doc. pribadi
Gambar 19. Pembuatan kompos dari sampah organik
55
maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi
untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air
cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal. Sumber
glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, dan air kelapa, serta
sumber mikroorganisme berasal dari buah yang sudah busuk, terasi, keong,
nasi basi, dan urin sapi (Hadinata, 2008).
Menurut Purwasasmita dan Kunia, (2009) MOL adalah cairan yang
berbahan dari berbagai sumber daya alam yang tersedia setempat. MOL
mengandung unsur hara makro dan mikro dan juga mengandung mikrob
yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan
dan sebagai agen pengendali hama penyakit tanaman. Berdasarkan
kandungan yang terdapat dalam MOL tersebut, maka MOL dapat digunakan
sebagai pendekomposer, pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik
terutama sebagai fungsida. Semua mikroorganisme yang tumbuh pada
bahan-bahan tertentu
membutuhkan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses metabolisme.
Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang pada suatu bahan dapat
menyebabkan berbagai perubahan pada fisik maupun komposisi kimia,
seperti adanya perubahan warna, pembentukan endapan, kekeruhan,
pembentukan gas, dan bau asam (Hidayat, 2006).
Keunggulan penggunaan larutan MOL yang paling utama adalah
murah. Bahan-bahan yang ada disekitar kita seperti buah-buahan busuk,
rebung, daun gamal, keong, urin sapi, urin kelinci serta sisa makanan dapat
digunakan sebagai bahan pembuat MOL. Bahan-bahan tersebut dimasukkan
ke dalam drum yang kemudian dicampur dengan larutan yang mengandung
glukosa seperti air nira, air kelapa atau air gula. Kemudian drum ditutup dan
difermentasi sampai beberapa hari. Setelah itu MOL dapat dipakai untuk
menyemprot tanaman dengan terlebih dahulu diencerkan dengan
perbandingan 400 cc cairan MOL diencerkan dengan 14 liter air dengan dosis
4,8 l/ha (Setianingsih, 2009).
56
Larutan MOL (mikroorganisme lokal) yang telah mengalami proses
fermentasi dapat digunakan sebagai dekomposer dan pupuk cair untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan sumber unsur hara bagi pertumbuhan
tanaman. Larutan MOL harus mempunyai kualitas yang baik sehingga
mampu meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman secara
berkelanjutan. Kualitas merupakan tingkat yang menunjukkan serangkaian
karakteristik yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu. Faktor-faktor
yang menentukan kualitas larutan MOL antara lain media fermentasi, kadar
bahan baku atau substrat, bentuk dan sifat mikroorganisme yang aktif di
dalam proses fermentasi, pH, temperatur, lama fermentasi, dan rasio C/N
dalam bahan (Hadinata, 2008).
57
Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut
phospat.
58
4. Buka sebentar tutup jerigen tiap pagi agar gas dalam jerigen bisa
keluar. Setelah 14 hari siap digunakan
0
bersih juga lingkungan harus teduh dan hijau dengan memiliki banyak
tanaman hijau. Tanaman hijau memiliki fungsi utama dalam mengurangi
jumlah karbon dioksida (CO2) yang ada di udara dengan cara menyerapnya
kemudian digunakan untuk proses fotosintesis yang akan menghasilkan gas
oksigen (O2) yang sangat bermanfaat untuk manusia. Sehingga jika kalian
berada di bawah pohon pada waktu siang hari, kalian akan merasa nyaman,
sejuk dan teduh karena gas oksigen yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.
59
Tentunya sangat asik bukan, jika saat istirahat tiba kita dapat beristirahat
dan bercakap-cakap bersama teman-teman di kebun sekolah. Tetapi
bagaimana jika sekolah kalian termasuk sekolah dnegan lahan yang cukup
sempit? Nah... kalian tidak perlu bersedih, karena kalian masih dapat
membuat kebun sekolah dengan memanfaatkan lahan yang minim yaitu
dengan membuat kebun secara vertikal.
Vertikultur bisa diartikan sebagai budidaya tanaman secara vertikal
sehingga penanamannya dilakukan dengan cara bertingkat atau bersusun.
Tujuan vertikultur adalah memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal.
Tekhnik ini diterapkan pada sebidang tanah dalam suatu musim tanam untuk
budidaya tanaman semusim atau berumur pendek seperti sayuran.
(Desiliyarni, Temmy. Dkk. 2003: 1)
Secara sederhana vertikultur dapat diterapkan dengan cara membuat
rak tanaman secara bertingkat dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap
tanaman tidak saling menutupi. Sistem pengelolaan airnya pun sangat
sederhana dan dapat diterapkan dengan menggunakan sistem penyiraman
antar pot. Sistem penanaman vertikultur memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dapat ditinjau dari segi teknis sedangkan
kekurangannya adalah struktur awalnya membutuhkan investasi yang cukup
besar dan sistem ini rawan terhadap serangan penyakit.
60
Sumber : nuansatani.com
Gambar 21. Metode vertikultur dengan bambu
61
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Rudi. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP Kelas VII Jilid
1. Malang : Pusat penelitian Lingkungan Hidup Lemlit Universitas
Negeri Malang
62
Purwanasasmita dan Kurnia. 2009. Mikroorganisme Lokal Sebagai Pemicu
Siklus Kehidupan Dalam Bioreaktor Tanaman. Makalah Seminar Teknik
Kimia ITB
Saraswati, Shrie L. 2016. Modul Guru Pembelajar : Suhu dan Kalor, Perubahan
Fisika dan Kimia, Serta Pemanasan Global. Bandung : PPPPTK IPA
Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah
Widodo, Wahono. Dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 2 .
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang. Kemdikbud
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
63
PROFIL PENULIS
64
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa naskah buku yang
berjudul
“ From School To Green Earth”
Adalah
1. karya ASLI yang dibuat sendiri;
2. tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis baik pada tingkat
nasional maupun internasional.
Apabila pernyataan yang saya buat tidak benar, saya bersedia didiskualifikasi
oleh panitia.
65
Mengetahui, Yang membuat pernyatan,
Kepala SMP Negeri 1 Negara
66