PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata merupakan salah satu panca indera yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Terlebih lebih dengan majunya teknologi, indra penglihatan yang baik
merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Apalagi dengan sempitnya
lapangan kerja, hanya orang-orang yang sempurna dengan segala indranya saja yang
mendapat kesempatan kerja termasuk matanya.mata merupakan anggota badan yang
sangat peka. Trauma seperti debu sekecil apapun yang masuk kedalam mata, sudah
cukup untuk menimbulkangangguan yang hebat, apabila keadaan ini diabaikan, dapat
menimbulkan penyakit yang sangat gawat.
Salah satu penyakitnya yaitu glaukoma.Glaukoma adalah penyebab kebutaan
kedua terbesar di dunia setelah katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai
tahun 2010 akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena
glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan masalah glaukoma dapat
dikendalikan.
Glaukoma disebut sebagai pencuri penglihatan karena sering berkembang
tanpa gejala yang nyata. Penderita glaukoma sering tidak menyadari adanya
gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut.
Diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak menyadari mereka menderita penyakit
tersebut. Karena kerusakan yang dikarenakan oleh glaukoma tidak dapat diperbaiki,
maka deteksi, diagnosa dan penanganan wajib dilakukan sedini mungkin.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian glaukoma.
2. Menjelaskan patofisiologi glaukoma.
3. Menjelaskan penyebab glaukoma.
4. Menjelaskan tanda dan gejala glaukoma.
5. Menjelaskan klasifikasi glaukoma.
6. Menjelaskan pemeriksaan diagnostik glaukoma.
7. Menjelaskan penatalaksanaan medis glaukoma.
8. Menjelaskan fokus pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, serta
perencanaan pada glaukoma.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian glaukoma.
2. Untuk mengetahui patofisiologi glaukoma.
3. Untuk mengetahui penyebab glaukoma.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala glaukoma.
5. Untuk mengetahui klasifikasi glaukoma.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik glaukoma.
B. PATOFISIOLOGI
Tekanan intraokuler dipertahankan oleh produksi dan pengaliran Aqueus
humor dimana secara kontinue diproduksi oleh badan silier (sel epitel prosesus
ciliary bilik mata belakang untuk memberikan nutrien pada lensa. Aqueua humor
yang mengalir melalui jaring-jaring trabekuler, pupil, bilik mata depan, trabekuler
mesh work dan kanal schlem. Tekanan intra okuler (TIO) dipertahankan dalam
batas 10-21 mmHg tergantung keseimbangan produksi dan pegeluaran (aliran) AqH
di bilik mata depan.
Peningkatan TIO akan menekan aliran darah ke saraf optik atau nervus
optikus dan retina sehingga dapat merusak serabut saraf optik menjadi iskemik dan
mati. Selanjutnya menyebabkan kerusakan jaringan yang dimulai dari perifer menuju
ke fovea sentralis. Hal ini menyebabkan penurunan lapang pandang yang dimulai dari
derah nasal atas dan sisa terakhir pada temporal.
iskemia
Luka
operasi
insisisi
op.
Resiko infeksi
cemas
C. ETIOLOGI
Menurut Marlene Hurst, 2008 :
1. Umur : Umur, terutama setelah usia 60, adalah nomor satu faktor risiko untuk
pembentukan glaukoma.
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Marlene Hurst, 2008 :
1. Glaukoma Sudut Terbuka
– Tidak ada gejala : Pada awal pengembangan glaukoma, penumpukan cairan lambat,
dan seperti bagian lain dari tubuh, dapat mengkompensasi untuk sementara
waktu.Jadi individu bahkan mungkin tidak menyadari bahwa masalah telah dimulai
dengan peningkatan TIO yang pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan saraf
optik.
– Kehilangan penglihatan perifer : Sebagai IOP terus berkembang/berubah naik, saraf
optik menjadi terpengaruh. Tekanan ini kompres pada saraf optik dan penurunan
suplai oksigen terjadi. Hasil Kerusakan saraf jika tidak ditangani. Akhirnya, orang
tersebut kehilangan penglihatan perifer.
– Visi terowongan dan akhirnya kebutaan : Sebagai glaukoma berlanjut, lebih banyak
tekanan yang diberikan pada saraf optik ke titik yang terjadi visi terowongan. Jumlah
E. KLASIFIKASI
1. Glaukoma Sudut Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum
dijumpai tetapi seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf
optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Glaukoma jenis ini bersifat
turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga.
Disebut sudut terbuka karena humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke
jaringan trabekuler. Sudut bilik depan terbuka normal, pengaliran dihambat karena
adanya perubahan degeratif jaringan trebuekuler, saluran schelem dan saluran yang
berdekatan. adanya hambatan aliran AgH tidak secepat produksi, bila berlangsung
secara terus menerus, maka menyebabkan degenerasi syaraf optik, sel gangglion,
atropi iris dan siliare tetapi hal ini biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang
perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Gejala yang timbul awal biasanya tidak ada kelainan biasanya diketahui
dengan adanya peningkatan IOP dan sudut ruang anterior normal seperti: mata terasa
berat, pening, pengelihatan kabur, halo di sekitar cahaya, kelainan lapang pandang ,
membesarnya titik buta. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi
dan penanganan dini. Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan
pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah
kerusakan lebih lanjut.
2. Glaukoma Akut Sudut Tertutup
Glaukoma sudut tertutup akut adalah terganggunya aliran akibat tertutupnya
atau terjadinya penyempitan sudut antara iris dan kornea, Glaukoma ini lebih sering
ditemukan karena keluhannya yang mengganggu.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Lapang Pandang
Pemeriksaan lapang penglihatan atau Perimetry bertujuan untuk melihat
luasnya kerusakan syaraf mata. Selama pemeriksaan ini Anda akan diminta untuk
melihat suatu titik di tengah layar dan menekan tombol ketika Anda melihat
munculnya titik-titik cahaya di sekitar layar.
2. Foto Syaraf Optik
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan yang
terjadi akibat glaukoma, pada kebanyakan masalah glaukoma dapat dikendalikan.
Glaukoma dapat ditangani dengan obat tetes mata, tablet, tindakan laser atau operasi
yang bertujuan untuk menurunkan/menstabilkan tekanan bola mata dan mencegah
kerusakan penglihatan lebih lanjut.
1. Obat Tetes Mata
Obat tetes mata glaukoma adalah bentuk penanganan yang paling umum dan paling
awal diberikan oleh dokter mata Anda.
2. Pengobatan untuk Glaukoma sudut terbuka (Johns Hopkins dkk, 2012)
a. Laser Trabeculoplasty (LTP)
Laser Trabeculoplasty (LTP) adalah prosedur laser yang diberdayakan untuk
menangani glaukoma sudut-terbuka. Laser trabeculoplasty merupakan sebuah
prosedur di mana energi laser (argon, YAG, dioda) diterapkan untuk meshwork
trabecular dalam upaya untuk mengurangi resistensi terhadap aliran keluar humor
aqueous itu. Prosedur memerlukan anestesi topikal dan cermin suatu lensa kontak.
Ada kalanya Anda tetap perlu melanjutkan penggunaan obat tetes mata glaukoma
sesudah Laser Trabeculoplasty.
b. Operasi Filtrasi Mata (Trabeculectomy)
Bila obat-obatan atau prosedur laser tidak dapat mengendalikan tekanan pada
mata Anda, maka akan dilakukan tindakan operasi untuk membuat saluran baru yang
akan memudahkan cairan mata keluar dari mata.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peningkatan TIO
2. Penurunan persepsi sensori visual / penglihatan berhubungan dengan serabut saraf
oleh karena peningkatan tekanan intra okuler.
3. Cemas berhubungan dengan penurunan penglihatan, kurang pengetahuan tentang
penyakit
4. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan op.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi operasi
6. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan dengan mual
muntah
f. Kolaborasi f. Untuk
dengan tim mempercepat
medis dalam proses
pemberian penyembuhan
terapi.
e. Dengan
e. Siapkan bel memberikan
ditempat tidur perhatian akan
dan instruksi menambah
Klien kepercayaan klien.
memberikan
tanda bila
mohon bantuan
f. Diharapkan dapat
f. Kolaborasi mempercepat
dengan tim proses
medis dalam penyembuhan
pemberian
terapi
b. Anjurkan
untuk
melaporkan
perkembangan b. Meningkatkan
nyeri setiap hari kolaborasi ,
atau segera saat memberikan rasa
terjadi aman untuk
peningkatan peningkatan
nyeri dukungan
mendadak. psikologis.
c. Anjurkan pada
klien untuk
tidak
melakukan
gerakan tiba- c. Beberapa kegiatan
tiba yang dapat klien dapat
memicu nyeri. meningkatkan nyeri
seperti gerakan
tiba-tiba,
membungkuk,
d. Ajarkan teknik mengucek mata,
distraksi dan batuk, dan
relaksasi. mengejan.
e. Lakukan d. Mengurangi
tindakan ketegangan,
kolaboratif mengurangi nyeri.
dalam
pemberian e. Mengurangi nyeri
analgesik dengan
topikal/ meningkatan
sistemik. ambang nyeri.