Anda di halaman 1dari 8

“An-nisa 155-158”

ٍّ‫اْل َنْ ب ِ ي َ ا َء ب ِ غ َ ي ِْر َح ق‬


ْ ُ‫َّللا ِ َو ق َ ت ْ لِ ِه م‬
‫ت ه‬ ِ ‫ض ِه ْم ِم ي ث َا ق َ هُ ْم َو كُ فْ ِر ِه ْم ب ِ آ ي َ ا‬ ِ ْ‫ف َ ب ِ َم ا ن َ ق‬
‫َّللا ُ عَ ل َ يْ َه ا ب ِ كُ فْ ِر ِه ْم ف َ ََل ي ُ ْؤ ِم ن ُو َن إ ِ هَّل‬
‫ف ۚ ب َ ْل طَ ب َ َع ه‬ ٌ ْ‫َو ق َ ْو لِ ِه ْم ق ُ ل ُو ب ُ ن َا غُ ل‬
‫ق َ لِ يل ا‬
Arti :» (An-nisa ayat 155).Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan),
disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-
keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan:
"Hati kami tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena
kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.

ِ َ‫َو ب ِ كُ فْ ِر ِه ْم َو ق َ ْو لِ ِه ْم عَ ل َ ٰى َم ْر ي َ َم ب ُ ْه ت َان ا ع‬
‫ظ يم ا‬
Arti :» (An-nisa ayat 156).Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka
terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina).

ُ‫َّللا َو َما قَتَلُوه‬


ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫سى ابْنَ َم ْريَ َم َر‬ َ ‫َوقَ ْو ِل ِه ْم ِإنَّا قَت َ ْلنَا ْال َم ِسي َح ِعي‬
ِ ‫ُاختَلَفواُ ِفي ِهُلَ ِفيُش ٍَّك‬
ُ‫ُم ْنهُۚ َما‬ ْ َ‫ُو َٰلَ ِك ْنُش ِبهَُلَه ْمُ َۚو ِإ َّنُالَّ ُِذين‬ َ ‫صلَبوه‬َ ُ‫ُ َو َما‬
َّ ‫ع‬
‫ُالظ ِنُ َۚو َماُقَتَلوهُ َي ِقينُا‬ َ ‫ُم ْنُ ِع ْل ٍّمُإِ ََّّلُاتِ َبا‬
ِ ‫لَه ْمُبِ ِه‬
Arti :»( An-nisa ayat 157). dan karena ucapan mereka:" Sesungguhnya kami telah membunuh
Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa.
Tafsir » 157. (Serta karena ucapan mereka) dengan membanggakan diri ("Sesungguhnya kami
telah membunuh Almasih Isa putra Maryam utusan Allah") yakni menurut dugaan dan
pengakuan mereka. Artinya disebabkan semua itu Kami siksa mereka. Dan Allah berfirman
menolak pengakuan mereka telah membunuhnya itu (padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak pula menyalibnya tetapi diserupakan bagi mereka dengan Isa) maksudnya yang mereka
bunuh dan mereka salib itu ialah sahabat mereka sendiri yang diserupakan Allah dengan Isa
hingga mereka kira Nabi Isa sendiri. (Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
padanya) maksudnya pada Isa (sesungguhnya dalam keragu-raguan terhadapnya) maksudnya
terhadap pembunuhan itu. Agar terlihat orang yang dibunuh itu, sebagian mereka berkata,
"Mukanya seperti muka Isa, tetapi tubuhnya lain, jadi sebenarnya bukan dia!" Dan kata sebagian
pula, "Memang dia itu Isa!" (mereka tidak mempunyai terhadapnya) maksudnya pembunuhan itu
(keyakinan kecuali mengikuti persangkaan belaka) disebut sebagai istitsna munqathi'; artinya
mereka hanya mengikuti dugaan-dugaan hasil khayal atau lamunan belaka (mereka tidak yakin
telah membunuh Isa) menjadi hal yang menyangkal pembunuhan Isa itu.

‫ع ِزيزاُ َح ِكيما‬ َّ َ‫َُّللاُ ِإلَ ْي ُِهُ َۚو َكان‬


َ ُ‫َُّللا‬ َّ ‫ُرفَعَه‬
َ ‫بَ ْل‬
Arti :»(An-nisa ayat 158). Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Dan adalah Allah Maha Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Tafsir » 158. (Tetapi Allah telah mengangkatnya kepada-Nya dan Allah Maha Tangguh) dalam
kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.
NAMA :ADITYA BADRI
NIM : 131.16.0270
TEKNIK SIPIL SORE B

Proses Kehamilan Maryam binti ‘Imran Melalui


“Kalimat” Allah Swt.
Dalam Bab sebelumnya telah dikemukakan firman Allah Swt. Mengenai kehebohan di
kalangan para pendeta akibat kehamilan gadis Maryam yang sedang mewakafkan dirinya di
rumah peribadatan, firman-Nya:
‫ت لَدَ ۡي ِہ ۡم ا ِۡذ ي ُۡلقُ ۡونَ ا َ ۡق ََل َم ُہ ۡم اَيُّ ُہ ۡم َي ۡکفُ ُل َم ۡر َي َم ۪ َو َما‬
َ ‫کؕ َو َما ُک ۡن‬ ِ ‫ک ِم ۡن ا َ ۡۢۡن َبا ٓ ِء ۡالغ َۡي‬
َ ‫ب نُ ۡو ِح ۡي ِہ اِلَ ۡي‬ َ ‫ٰذ ِل‬
﴾﴿ َ‫ص ُم ۡون‬ ِ َ ‫ت لَدَ ۡي ِہ ۡم ا ِۡذ َي ۡخت‬ َ ‫ُک ۡن‬
Yang demikian itu sebagian dari kabar-kabar gaib yang Kami mewahyukannya kepada
engkau. Dan engkau sekali-kali tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan panah-
panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam,
danengkau sekali-kali tidak bersama mereka ketika mereka berbantah. (Āli ‘Imran [3]:45).
Banyak fakta yang telah dijelaskan oleh Al-Quran mengenai Siti Maryam, dan tidak terdapat
dalam Kitab-kitab Suci sebelumnya. Oleh karena itu fakta-fakta itu dibicarakan di sini sebagai
hal-halُ yangُ “gaib.”ُ Sepertiُ dituturkanُ dalamُ ayat-ayat berikutnya, Siti Maryam telah
menjadihamil,padahal beliau sedang hidup mewakafkan diri dan tinggal di tempatperibadatan.

Merekayasa Pernikahan Gadis Maryam


yang Sedang Hamil dengan Yusuf yang Punya Istri

para pendeta menjadi resah ketika mereka mengetahui kenyataan yangmengejutkan itu.
Mereka khawatir jangan-jangan telah terjadi perbuatan tidak senonoh dan perselisihan pun
terjadi di antara mereka sendiri, lalu mereka mengadakan undian untuk menentukan siapa
harus mengurus Siti Maryam dan mengatur pernikahan beliau dengan seseorang.
Orang bernama Yusuf, seorang tukang kayu, seperti disebut dalam Injil, dianggap cocok
untuk menjadi suaminya. Dibujuklah ia agar menerima keadaan yang kisruh itu. Tentu saja
semuanya itu dilakukan secara rahasiadan dengan demikian hal itu
merupakan sesuatu yang gaib dan telah disingkapkan oleh Allah Swt. dalam Al-Quran kepada
Nabi Besar Muhammad saw..
Dengan demikian kehebohan yang terjadi di kalangan para pendeta Yahudi akibat hamilnya
gadis Maryam tersebut sekali gus sebagainubuatan (kabar gaib) -- dan juga peringatan -- untuk
membuktikan bahwa rahbaniyah sama sekali bukanlah ajaran dari Allah Swt. melainkan
suatu bid’ah yang dibuat-buat di kalangan agama Yahudi – yang akanmelahirkan berbagai
bentuk skandal yang berkaitan dengan masalah seks-- firman-Nya:

‫َکثِی ٌر ِمن ُہم ٰف ِسقُونَ ﴿﴾ ث ُ َّم‬ َ ‫ال ِک ٰت‬


‫ب َف ِمن ُہم ُّمہت َ ٍد ۚ َو‬ ‫َو‬ َ ‫النُّب َُّوۃ‬ ‫سلنَا نُو ًحا َّو اِب ٰرہِی َم َو َج َعلنَا فِی ذُ ِریَّتِ ِہ َما‬ َ ‫َو لَ َقد ا َ ٰۤر‬
َ‫ب الَّذِین‬
ِ ‫َج َعلنَا فِی قُلُو‬ ‫ٰات َی ٰنہُ اۡلِن ِجی َل ۬ۙ َو‬ ‫َو‬ ‫َمریَ َم‬ ‫سی اب ِن‬ َ ‫س ِلنَا َو قَفَّینَا ِب ِعی‬
ُ ‫ارہِم ِب ُر‬ِ َ ‫ع ٰلی ٰاث‬ َ ‫َقفَّینَا‬
َ ‫عوہَا َح َّق ِر‬
ۚ ‫عایَتِ َہا‬ َ ‫ّللا فَ َما َر‬ ِ ‫علَی ِہم ا َِّۡل ابتِغَا ٓ َء ِرض َو‬
ِ ٰ ‫ان‬ َ ‫عوہَا َما َکت َب ٰن َہا‬
ُ ‫اتَّبَعُوہُ َرافَ ًۃ َّو َرح َم ًۃؕ َو َرہبَانِیَّ َۃ ابت َ َد‬
﴾﴿ َ‫فَ ٰات َینَا الَّذِینَ ٰا َمنُوا ِمن ُہم اَج َرہ ُم ۚ َو َکثِی ٌر ِمن ُہم ٰف ِسقُون‬
Dan sungguh Kami benar-benar telah mengutus Nuh danIbrahim, dan Kami
meletakkan di antara benih keturunan mereka berdua kenabian dan Kitab,
maka sebagian mereka mengikuti petunjuk tetapi kebanyakan dari mereka itu
fasik. Kemudian Kami mengikutkan di atas jejak-jejak mereka rasul-rasul Kami,
dan Kami mengikutkan pula Isa Ibnu Maryam, danKami memberikan kepadanya
Injil, dan Kami menjadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa
santun dan kasih sayang. Dan cara hidup merahib yang dibuat-buat mereka Kami
sekali-kali tidak mewajibkannya atas mereka, kecuali untukmencari keridhaan
Allah, tetapi mereka tidak melaksanakannya sebagaimana seharusnya
dilaksanakan, maka Kami menganugerahkan kepada orang-orang yang beriman di
antara mereka ganjaran mereka, tetapi kebanyakan dari mereka fasik. (Al-
Hadīd [57]:27-28).
Demikianlah penjelasan mengenai firman Allah Swt. kepada Nabi Besar
Muhammad saw. sebelum ini:

َ‫کؕ َو َما ُکنتَ لَ َدی ِہم اِذ یُلقُونَ اَق ََل َم ُہم اَیُّ ُہم َیکفُ ُل َمریَ َم ۪ َو َما ُکنت‬ ِ ‫ک ِمن ا َ ۢۡن َبا ٓ ِء الغَی‬
َ ‫ب نُو ِحی ِہ اِلَی‬ َ ‫ٰذ ِل‬
ِ ‫لَ َدی ِہم اِذ َیخت‬
﴾﴿ َ‫َص ُمون‬
Yang demikian itu sebagian dari kabar-kabar gaib yang Kami mewahyukannya kepada
engkau. Dan engkau sekali-kali tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan panah-
panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam,
danengkau sekali-kali tidak bersama mereka ketika mereka berbantah. (Āli ‘Imran [3]:45).

Proses Kehamilan Gadis Maryam


Melalui “Kalimat” (Perintah) Allah Swt.

Selanjutnya Allah Swt. menjelaskan mengenai proses kehamilanyang terjadi pada gadis
Maryam di lingkungan rumah peribadatan, sehingga Allah Swt. telah menjadikan kasus yang
terjadi para gadis Maryam tersebut sebagai misal mengenai hamba-hamba Allah yang menjaga
secara ketat kesucian jiwanya seperti gadis Maryam (QS.66:13), firman-Nya:
ٓ
‫سی اب ُن َمریَ َم َو ِجی ًہا فِی الدُّنیَا َو‬َ ‫ک بِ َک ِل َم ٍۃ ِمنہُ ٭ۖ اس ُمہُ ال َم ِسی ُح ِعی‬
ِ ‫ّللا یُبَ ِش ُر‬َ ٰ ‫ت ال َم ٰلئِ َک ُۃ ٰی َمریَ ُم ا َِّن‬
ِ َ‫اِذ قَال‬
ٰ ‫اس فِی ال َمہ ِد َو کَہ ًَل َّو ِمنَ ال‬
﴾﴿ َ‫ص ِل ِحین‬ َ َّ‫اۡل ِخ َرۃِ َو ِمنَ ال ُمقَ َّربِینَ ﴿ ﴾ َو یُک َِل ُم الن‬ ٰ
Ingatlah ketikaُ paraُ malaikatُ berkata:ُ “Hai Maryam, sesungguhnya Allah memberi
engkau kabar gembira dengan satu kalimat dari-Nya tentang kelahiran seorang anak laki-
laki namanya Al-Masih Isa Ibnu Maryam, yang dimuliakan di dunia serta di akhirat, dan ia
adalah dari antaraorang-orang yang didekatkan kepada Allah. Dan ia akan bertutur-kata
dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah setengah umur, dan ia dari kalangan orang-
orang saleh. (Āli ‘Imran [3]:46-47).
Kalimah berarti: sebuah kata, putusan, perintah (Al-Mufradat). Kata ini bersama-sama dengan
kata ruh yang terdapat dalam QS.4:172, menjelaskan tanpa sekelumit pun keraguan bahwa jauh
darimembenarkannya, bahkan kata-kata itu dipakai untuk menghancurkandan menolak
keras paham yang menganggap Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. -- na’ūdzubillāhi min dzālik --
adalah Tuhan dan anak Tuhan.
Dalam ayat ini Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. disebut Kalimatullāh (kalimat Allah) karena kata-kata
(ucapan-ucapan) beliau membantu untuk kepentingan Kebenaran. Seperti halnya orang yang
membela kepentingan kebenaran dengan keberaniannya disebut Saifullāh (Pedang Allah)
atauAsadullāh (Singa Allah), demikian pula Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. disebutKalimatullāh, sebab kelahirannya tidak terjadi dengan perantaraanseorang
ayah melainkanُatasُ“perintah”ُlangsung dari Allah Swt. (QS.19:22).
Selain arti harfiah yang tercantum di atas, Al-Quran telah memakai katakalimah dalam arti-
artiُberikut:ُ(1)ُ“Tanda”ُ(QS.66:13ُdanُQS.8:8);ُ(2)ُ“hukuman”ُ(QS.10:97);ُ(3)ُ“rencana”ُatauُ
“rancangan”ُ(QS.9:40);ُ (4)ُ“kabarُ gembira”ُ (QS.7:138);ُ(5)ُ “ciptaanُTuhan”ُ (QS.18:110);ُ (6)ُ
“semata-mataُucapan”ُatauُ“semata-mataُpernyataan”ُ(QS.23:101).
Diambil dalam rangkuman salah satu arti di atas, penggunaan katakalimah mengenai Nabi Isa
Ibnu Maryam sekali-kali tidak memberikan kepada beliau suatu martabat yang lebih baik
daripada nabi-nabi lainnya. Tambahan pula, bila Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. disebut Kalimah dalam Al-Quran, Nabi Besar Muhammad saw. telah
disebut Dzikr, artinya Kitab ataunasihat yang baik (QS.65:11-12), yang tentunya terdiri atas
banyakkalimat.
Pada hakikatnya, bila Kalimatullāh diambilُ dalamُ artiُ “Firman Allah”, paling-paling kita
hanya dapat mengatakan bahwa Allah Swt. telahmenyatakan Diri-Nya lewat Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. seperti halnya Allah Swt. menyatakan Diri-Nya melalui para nabi Allah lainnya,
bahkan yang terbesar dan tersempurna adalah melalui Nabi Besar Muhammad saw., sehingga
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. telah menyebut Nabi Besar Muhammad saw. seakan-akan
“kedatanganُTuhan”,ُyakniُ“Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan”ُ(Matius 23:37-
39).
Jadi, kata-kata (kalimat) tidak lain hanya wahana untuk pengungkapanpikiran-pikiran. Kata-
kata (kalimat) tidak merupakan bagian wujud kita dan tidak pula menjadi titisan manusia, karena
itu adaُ alasanُ untukُ mengartikanُ kataُ “Kalimah”ُ secaraُ berlebihanُ mengenai kehamilan Siti
Maryam dan kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam a.s..
Kata ‘Isa agaknya bentuk ubahan dari kata Ibrani Yasu’, sedangkan Yesusadalah bentuk bahasa
Yunani dari kata Yosua dan Yesua (Encyclopaedia Biblica). Sebutan Ibn Maryam itu nama-
keluarga Nabi Isa a.s. yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai kuniyah. Yesus disebut Ibn
Maryam mungkin karena disebabkan lahir tanpa ayah, beliau tidak dapat dikenal kecuali
dengan nama ibunya.

Makna Mahd (Usia dalam Buaian) &


Kahl (Usia Setengah Umur)

Ungkapanُkalimatُ“ia adalah dari antara orang-orang yang didekatkan“ tidak memberikan


kepada Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. martabat yang lebih tinggi daripada seorang abdi-
Allah (hamba Allah) yang bertakwa. Semua orang yang tinggi tingkat ketakwaannya dalam Al-
Quran disebut sebagai dianugerahi kedekatan kepada Tuhan (QS.56:11, 12).
Arti yang pokok dari kata mahd dalamُkalimatُ“Dan ia akan bertutur-kata dengan
manusia dalam buaian dan ketika sudah setengah umur,“ُadalahُkeadaanُatau masa
persiapan ketika orang seolah-olah disiapkandan dibenahi untuk memangku tugas-tugas yang
akan diserahkan kepadanya ketika menginjak usia matang.
Disebutkannya kedua masa kuhulah dan mahd bersama-sama menunjukkan bahwa tiada
waktu-selang yang memisahkan antara kedua masa itu. Seluruh masa sebelum kuhulah (setengah
umur) ialah mahd. Kahl berarti orang setengah umur atau umur ketika rambutnya mulai
bercampur uban; atau kata itu berarti orang yang berumur antara 30 atau 34 dan 51, atau 40 dan
51 tahun (Lexicon Lane & Tsa’labi).
Bahwa Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. mengucapkan kata-kata penuh hikmah di masa kanak-
kanak, tidak merupakan hal yang kemukjizat mukjizatan atau adikudrati (supernatural), sebab
banyak anak-anak cerdas dan berpendidikan-baik berkata-kata seperti itu. Seluruh kalimat itu
berarti bahwa beliau biasa mengucapkan kata-kata yang penuh dengan hikmahdan ilmu
ruhani yang luar biasa, jauh melebihi umur dan pengalamannya, kesemuanya pada masa
persiapan sebagai seorang belia dan juga pada waktu setengah umur.
Penunjukkan kepada dua masa yang berlainan dari kehidupan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
dapat pula dianggap sebagai isyarat bahwa tutur kata beliau ketika sudah menginjak setengah
umur, akan berbeda sifatnya dengan tutur kata beliau waktu masih remaja. Pada waktu setengah
umur beliau biasa berbicara kepada orang-orang sebagai nabi Allah.
Jadi kabar gembira yang disampaikan kepada Siti Maryam terletak dalam hal bahwa Nabi Isa
Ibnu Maryam a.s. bukan saja ditakdirkan akan menjadi pemuda yang cerdas, tetapi juga akan
hidup sampai masa tua sebagai abdi-Allāh (hambaُ Allāh)ُ yangُ bertakwa.ُ Nabiُ Besarُ
Muhammad saw. bersabda bahwa usia Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. ketika wafat adalah 120 tahun
(Ad-Daruqutni).

Makna Gelar Al-Masih &


“Pengembala yang Baik”

Al-Masih diserap dari masaha yang berarti: ia menyapu bersih kotoran dari barang itu dengan
tangannya; ia mengurapinya (menggosoknya) dengan minyak; ia berjalan di muka bumi; Tuhan
memberkatinya (Aqrab-ul-Mawarid). Jadi, Masih berarti: (1) orang yang diurapi; (2) orang yang
banyak mengadakan perjalanan; (3) orang yang diberkati. Al-Masih adalah bentuk kata Arab
dari Mesiah yang sama dengan Masyiah dalam bahasa Ibrani, artinya orang yang diurapi [dalam
upacara pembaptisan, Pent.] (Encuclopaedia Biblica; Encyclopaedia of Religions & Ethics).
Masih sepertiُ disebutُ diُ atasُ berartiُ pulaُ “yangُ diurapi”ُ ,ُ karenakelahiran Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. tidak sebagaimana lazimnya sehingga mudah dipandang tidak sah, maka untuk
melenyapkan tuduhan yangُ mungkinُ dilancarkanُ beliauُ disebutُ “telahُ diurapi”ُ
dengan urapan Allah Swt. Sendiri, sama seperti para nabi Allah semuanya
telah diurapi(disucikan).
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. diberi nama Al-Masih karena beliau banyak
mengadakan perjalanan mencari 10 suku-suku (domba-domba) Israil yanghilang (tercerai-berai)
di luar Palestina. Tetapi kalau mengikuti penuturan Injil, tugas beliau hanya terbatas untuk
masa 3 tahun saja, dan perjalanan beliau hanya ke beberapa kota Palestina atau Suriah saja,
sebab ketika itu di Palestina hanya ada 2 suku Bani Israil, dengan demikian gelar Masih itu
sekali-kali tidak cocok bagi beliau.
Penyelidikan sejarah akhir-akhir ini telah membuktikan, bahwa sesudah beliau pulih dari rasa
terkejut dan luka-luka akibat penyaliban (QS.4:158-159), Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. menempuh perjalanan jauh ke negeri-negeri sebelah timur dan akhirnya sampai ke Kasymir
untuk menyampaikan amanat Ilahi kepada suku-suku Bani Israil yang hilang dan tinggal di
bagian-bagian negeri itu.
Kepergian Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. dari Palestina tersebut sangat wajar sekali, sebab (1) kalau
beliau tetap berada di wilayah Palestina pasti akan ditangkap kembali dan dibunuh oleh para
ulama Yahudi; (2) beliau harus menggenapi gelar sebagai Al-Masih (Mesiah/Mesias)
yakni melakukan pengembaraan mencariُ “10ُ dombaُ (suku)ُ Israil”ُ yangُ hilang,ُ yangُ harusُ
berliauُ“gembalakan”ُ(Yohanes 10:11-17).
Dalam firman Allah Swt. berikut ini Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. pada
akhir pengembaraan beliau yang lama dan panjang telah diberiperlindungan oleh Allah Swt. di
suatu dataran tinggi pegunungan Himalaya di wilayah Kasymir, firman-Nya:
ِ ‫َو َج َع ۡلنَا ۡابنَ َم ۡر َي َم َو ا ُ همہ ٰا َيۃ هو ٰا َو ۡي ٰن ُہ َما ا ِٰلی َر ۡب َو ٍّۃ ذَا‬
﴾٪﴿ ‫ت قَ َر ٍّار هو َم ِع ۡي ٍّن‬
Dan Kami menjadikan Ibnu Maryam dan ibunya suatu Tanda, dan Kami melindungi
keduanya ke suatu dataran yang tinggiyang memiliki lembah-lembah hijau dan sumber-
sumber mata air yang mengalir. (Al-Mu’minun [23]:51).
Dengan demikian tidak benar bahwa setelah mengalami peristiwapenyaliban lalu Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. naik ke langit (ke Surga) meninggalkan ibunya dan para pengikutnya di dunia ini –
termasukkesepuluh “domba-domba”ُ(suku-suku) Bani Israil yang bercerai-berai di luar
“kandang”ُ(Palestina)ُ– karena kisah yang dibuat-buat mengenaikenaikan Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. tersebut bukan saja bertentangan dengan makna kata (gelar) Al-
Masih (Mesiah/Messias), juga bertentangan dengan pengakuan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
sendiriُsebagaiُ“gembala yang baik”ُyangُakanُmencariُ“domba-domba gembalaannya”ُ
yangtersesat di permukaan bumi ini, walau pun harus mengorbankan nyawasekali pun
(Injil Yohanes 10:11-16).

Keistimewaan Nabi Isa Sebagai salah satu nabi yang memiliki julukan Ulul
Azmi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu
temannya, kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua dan seorang anak perempuan satu-
satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di zamannya dan Isa
membangkitkan pula Sam bin Nuh atas permintaan orang Yahudi. Mukjizat Isa diantaranya
adalah:

 Lahir tanpa adanya seorang ayah,


 Dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus
untuk bani Israel
 Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak
perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi
 Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung,
 Menyembuhkan orang buta,
 Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak,
 Menghidupkan kembali orang yang telah mati,
 Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak
menyaksikannya secara langsung,
 Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun,

Anda mungkin juga menyukai