ِ ََو ب ِ كُ فْ ِر ِه ْم َو ق َ ْو لِ ِه ْم عَ ل َ ٰى َم ْر ي َ َم ب ُ ْه ت َان ا ع
ظ يم ا
Arti :» (An-nisa ayat 156).Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka
terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina).
para pendeta menjadi resah ketika mereka mengetahui kenyataan yangmengejutkan itu.
Mereka khawatir jangan-jangan telah terjadi perbuatan tidak senonoh dan perselisihan pun
terjadi di antara mereka sendiri, lalu mereka mengadakan undian untuk menentukan siapa
harus mengurus Siti Maryam dan mengatur pernikahan beliau dengan seseorang.
Orang bernama Yusuf, seorang tukang kayu, seperti disebut dalam Injil, dianggap cocok
untuk menjadi suaminya. Dibujuklah ia agar menerima keadaan yang kisruh itu. Tentu saja
semuanya itu dilakukan secara rahasiadan dengan demikian hal itu
merupakan sesuatu yang gaib dan telah disingkapkan oleh Allah Swt. dalam Al-Quran kepada
Nabi Besar Muhammad saw..
Dengan demikian kehebohan yang terjadi di kalangan para pendeta Yahudi akibat hamilnya
gadis Maryam tersebut sekali gus sebagainubuatan (kabar gaib) -- dan juga peringatan -- untuk
membuktikan bahwa rahbaniyah sama sekali bukanlah ajaran dari Allah Swt. melainkan
suatu bid’ah yang dibuat-buat di kalangan agama Yahudi – yang akanmelahirkan berbagai
bentuk skandal yang berkaitan dengan masalah seks-- firman-Nya:
َکؕ َو َما ُکنتَ لَ َدی ِہم اِذ یُلقُونَ اَق ََل َم ُہم اَیُّ ُہم َیکفُ ُل َمریَ َم ۪ َو َما ُکنت ِ ک ِمن ا َ ۢۡن َبا ٓ ِء الغَی
َ ب نُو ِحی ِہ اِلَی َ ٰذ ِل
ِ لَ َدی ِہم اِذ َیخت
﴾﴿ ََص ُمون
Yang demikian itu sebagian dari kabar-kabar gaib yang Kami mewahyukannya kepada
engkau. Dan engkau sekali-kali tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan panah-
panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam,
danengkau sekali-kali tidak bersama mereka ketika mereka berbantah. (Āli ‘Imran [3]:45).
Selanjutnya Allah Swt. menjelaskan mengenai proses kehamilanyang terjadi pada gadis
Maryam di lingkungan rumah peribadatan, sehingga Allah Swt. telah menjadikan kasus yang
terjadi para gadis Maryam tersebut sebagai misal mengenai hamba-hamba Allah yang menjaga
secara ketat kesucian jiwanya seperti gadis Maryam (QS.66:13), firman-Nya:
ٓ
سی اب ُن َمریَ َم َو ِجی ًہا فِی الدُّنیَا َوَ ک بِ َک ِل َم ٍۃ ِمنہُ ٭ۖ اس ُمہُ ال َم ِسی ُح ِعی
ِ ّللا یُبَ ِش ُرَ ٰ ت ال َم ٰلئِ َک ُۃ ٰی َمریَ ُم ا َِّن
ِ َاِذ قَال
ٰ اس فِی ال َمہ ِد َو کَہ ًَل َّو ِمنَ ال
﴾﴿ َص ِل ِحین َ َّاۡل ِخ َرۃِ َو ِمنَ ال ُمقَ َّربِینَ ﴿ ﴾ َو یُک َِل ُم الن ٰ
Ingatlah ketikaُ paraُ malaikatُ berkata:ُ “Hai Maryam, sesungguhnya Allah memberi
engkau kabar gembira dengan satu kalimat dari-Nya tentang kelahiran seorang anak laki-
laki namanya Al-Masih Isa Ibnu Maryam, yang dimuliakan di dunia serta di akhirat, dan ia
adalah dari antaraorang-orang yang didekatkan kepada Allah. Dan ia akan bertutur-kata
dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah setengah umur, dan ia dari kalangan orang-
orang saleh. (Āli ‘Imran [3]:46-47).
Kalimah berarti: sebuah kata, putusan, perintah (Al-Mufradat). Kata ini bersama-sama dengan
kata ruh yang terdapat dalam QS.4:172, menjelaskan tanpa sekelumit pun keraguan bahwa jauh
darimembenarkannya, bahkan kata-kata itu dipakai untuk menghancurkandan menolak
keras paham yang menganggap Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. -- na’ūdzubillāhi min dzālik --
adalah Tuhan dan anak Tuhan.
Dalam ayat ini Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. disebut Kalimatullāh (kalimat Allah) karena kata-kata
(ucapan-ucapan) beliau membantu untuk kepentingan Kebenaran. Seperti halnya orang yang
membela kepentingan kebenaran dengan keberaniannya disebut Saifullāh (Pedang Allah)
atauAsadullāh (Singa Allah), demikian pula Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. disebutKalimatullāh, sebab kelahirannya tidak terjadi dengan perantaraanseorang
ayah melainkanُatasُ“perintah”ُlangsung dari Allah Swt. (QS.19:22).
Selain arti harfiah yang tercantum di atas, Al-Quran telah memakai katakalimah dalam arti-
artiُberikut:ُ(1)ُ“Tanda”ُ(QS.66:13ُdanُQS.8:8);ُ(2)ُ“hukuman”ُ(QS.10:97);ُ(3)ُ“rencana”ُatauُ
“rancangan”ُ(QS.9:40);ُ (4)ُ“kabarُ gembira”ُ (QS.7:138);ُ(5)ُ “ciptaanُTuhan”ُ (QS.18:110);ُ (6)ُ
“semata-mataُucapan”ُatauُ“semata-mataُpernyataan”ُ(QS.23:101).
Diambil dalam rangkuman salah satu arti di atas, penggunaan katakalimah mengenai Nabi Isa
Ibnu Maryam sekali-kali tidak memberikan kepada beliau suatu martabat yang lebih baik
daripada nabi-nabi lainnya. Tambahan pula, bila Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. disebut Kalimah dalam Al-Quran, Nabi Besar Muhammad saw. telah
disebut Dzikr, artinya Kitab ataunasihat yang baik (QS.65:11-12), yang tentunya terdiri atas
banyakkalimat.
Pada hakikatnya, bila Kalimatullāh diambilُ dalamُ artiُ “Firman Allah”, paling-paling kita
hanya dapat mengatakan bahwa Allah Swt. telahmenyatakan Diri-Nya lewat Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. seperti halnya Allah Swt. menyatakan Diri-Nya melalui para nabi Allah lainnya,
bahkan yang terbesar dan tersempurna adalah melalui Nabi Besar Muhammad saw., sehingga
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. telah menyebut Nabi Besar Muhammad saw. seakan-akan
“kedatanganُTuhan”,ُyakniُ“Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan”ُ(Matius 23:37-
39).
Jadi, kata-kata (kalimat) tidak lain hanya wahana untuk pengungkapanpikiran-pikiran. Kata-
kata (kalimat) tidak merupakan bagian wujud kita dan tidak pula menjadi titisan manusia, karena
itu adaُ alasanُ untukُ mengartikanُ kataُ “Kalimah”ُ secaraُ berlebihanُ mengenai kehamilan Siti
Maryam dan kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam a.s..
Kata ‘Isa agaknya bentuk ubahan dari kata Ibrani Yasu’, sedangkan Yesusadalah bentuk bahasa
Yunani dari kata Yosua dan Yesua (Encyclopaedia Biblica). Sebutan Ibn Maryam itu nama-
keluarga Nabi Isa a.s. yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai kuniyah. Yesus disebut Ibn
Maryam mungkin karena disebabkan lahir tanpa ayah, beliau tidak dapat dikenal kecuali
dengan nama ibunya.
Al-Masih diserap dari masaha yang berarti: ia menyapu bersih kotoran dari barang itu dengan
tangannya; ia mengurapinya (menggosoknya) dengan minyak; ia berjalan di muka bumi; Tuhan
memberkatinya (Aqrab-ul-Mawarid). Jadi, Masih berarti: (1) orang yang diurapi; (2) orang yang
banyak mengadakan perjalanan; (3) orang yang diberkati. Al-Masih adalah bentuk kata Arab
dari Mesiah yang sama dengan Masyiah dalam bahasa Ibrani, artinya orang yang diurapi [dalam
upacara pembaptisan, Pent.] (Encuclopaedia Biblica; Encyclopaedia of Religions & Ethics).
Masih sepertiُ disebutُ diُ atasُ berartiُ pulaُ “yangُ diurapi”ُ ,ُ karenakelahiran Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. tidak sebagaimana lazimnya sehingga mudah dipandang tidak sah, maka untuk
melenyapkan tuduhan yangُ mungkinُ dilancarkanُ beliauُ disebutُ “telahُ diurapi”ُ
dengan urapan Allah Swt. Sendiri, sama seperti para nabi Allah semuanya
telah diurapi(disucikan).
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. diberi nama Al-Masih karena beliau banyak
mengadakan perjalanan mencari 10 suku-suku (domba-domba) Israil yanghilang (tercerai-berai)
di luar Palestina. Tetapi kalau mengikuti penuturan Injil, tugas beliau hanya terbatas untuk
masa 3 tahun saja, dan perjalanan beliau hanya ke beberapa kota Palestina atau Suriah saja,
sebab ketika itu di Palestina hanya ada 2 suku Bani Israil, dengan demikian gelar Masih itu
sekali-kali tidak cocok bagi beliau.
Penyelidikan sejarah akhir-akhir ini telah membuktikan, bahwa sesudah beliau pulih dari rasa
terkejut dan luka-luka akibat penyaliban (QS.4:158-159), Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. menempuh perjalanan jauh ke negeri-negeri sebelah timur dan akhirnya sampai ke Kasymir
untuk menyampaikan amanat Ilahi kepada suku-suku Bani Israil yang hilang dan tinggal di
bagian-bagian negeri itu.
Kepergian Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. dari Palestina tersebut sangat wajar sekali, sebab (1) kalau
beliau tetap berada di wilayah Palestina pasti akan ditangkap kembali dan dibunuh oleh para
ulama Yahudi; (2) beliau harus menggenapi gelar sebagai Al-Masih (Mesiah/Mesias)
yakni melakukan pengembaraan mencariُ “10ُ dombaُ (suku)ُ Israil”ُ yangُ hilang,ُ yangُ harusُ
berliauُ“gembalakan”ُ(Yohanes 10:11-17).
Dalam firman Allah Swt. berikut ini Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. pada
akhir pengembaraan beliau yang lama dan panjang telah diberiperlindungan oleh Allah Swt. di
suatu dataran tinggi pegunungan Himalaya di wilayah Kasymir, firman-Nya:
ِ َو َج َع ۡلنَا ۡابنَ َم ۡر َي َم َو ا ُ همہ ٰا َيۃ هو ٰا َو ۡي ٰن ُہ َما ا ِٰلی َر ۡب َو ٍّۃ ذَا
﴾٪﴿ ت قَ َر ٍّار هو َم ِع ۡي ٍّن
Dan Kami menjadikan Ibnu Maryam dan ibunya suatu Tanda, dan Kami melindungi
keduanya ke suatu dataran yang tinggiyang memiliki lembah-lembah hijau dan sumber-
sumber mata air yang mengalir. (Al-Mu’minun [23]:51).
Dengan demikian tidak benar bahwa setelah mengalami peristiwapenyaliban lalu Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. naik ke langit (ke Surga) meninggalkan ibunya dan para pengikutnya di dunia ini –
termasukkesepuluh “domba-domba”ُ(suku-suku) Bani Israil yang bercerai-berai di luar
“kandang”ُ(Palestina)ُ– karena kisah yang dibuat-buat mengenaikenaikan Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. tersebut bukan saja bertentangan dengan makna kata (gelar) Al-
Masih (Mesiah/Messias), juga bertentangan dengan pengakuan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
sendiriُsebagaiُ“gembala yang baik”ُyangُakanُmencariُ“domba-domba gembalaannya”ُ
yangtersesat di permukaan bumi ini, walau pun harus mengorbankan nyawasekali pun
(Injil Yohanes 10:11-16).
Keistimewaan Nabi Isa Sebagai salah satu nabi yang memiliki julukan Ulul
Azmi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu
temannya, kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua dan seorang anak perempuan satu-
satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di zamannya dan Isa
membangkitkan pula Sam bin Nuh atas permintaan orang Yahudi. Mukjizat Isa diantaranya
adalah: