Perencanaan Sistem Instalasi Listrik
Perencanaan Sistem Instalasi Listrik
sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN. Apabila PLN mati
atau mengalami gangguan maka sumber untuk suplai listrik menggunakan 3 (tiga) buah
diesel generator set sebesar 800 kVA. Diesel generator set ini merupakan sumber
tenaga listrik cadangan, dimana ketiga diesel generator set ini bekerja secara bersamaan
dengan cara disinkronisasi sehingga dapat mensuplai tenaga listrik yang dibutuhkan.
(PDTM) yang berada di ruang trafo, PDTR dan PDTM di lantai basemen 1. Kemudian
dihubungkan dengan 2 buah trafo penurun tegangan (step down) 20 kV/400 V dengan
Distribusi Tegangan Rendah (PDTR-1 dan PDTR-2), yang dilengkapi dengan Capasitor
Bank dimasing-masing PDTR, yang berfungsi sebagai koreksi faktor daya. Tegangan
rendah 400 V/220 V dari PDTR akan didistribusikan ke panel-panel lantai. Dalam
Panel Utama (PU), karena digunakan 2 buah busduct yang langsung terhubung ke
PDTR dengan menggunakan kabel. Pada panel lantai ini terdapat beban listrik yang
berupa penerangan dan kotak-kontak koridor serta unit-unit kantor atau tenant yang
Kebutuhan daya per lantai dapat ditentukan dengan menghitung jumlah beban
• Lantai Basemen 3
terdapat kantin dan ruang utiliti atau genset dengan luas 1541 m2.
Tabel1.1 Beban di lantai basemen 3
ruang genset
Total 54884
• Lantai Basemen 2
Total 35716
• Lantai Basemen 1
Total 44952
• Lantai 1
2. AC lobby 28870
4. AC unit A 30000
5. Penerangan dan kotak-kontak Unit B 6538
6. AC unit B 22000
Total 107977
• Lantai 2
2. AC lobby 26300
4. AC koridor 7800
6. AC unit A 15000
8. AC unit B 22000
Total 95756
• Lantai Tipikal
2. AC lobby 8790
6. AC unit B 7500
8. AC unit C 18500
Total 124464
Daya
Daya
Jadi total kebutuhan daya untuk mensuplai gedung perkantoran Talavera Suite adalah
2.800.030 VA. Untuk kapasitas transformator daya yang akan dipasang adalah 2 unit
transformator step down masing-masing 1250 kVA. Sebenarnya beban total ini
melebihi estimasi atau perkiraan beban total saat pertama kali dalam merencanakan
sistem instalasi listrik tetapi hal ini tidak akan menjadi masalah karena kedua
transformator ini akan memenuhi kebutuhan daya gedung perkantoran Talavera Suite,
diperkirakan beban tidak akan terpakai secara keseluruhan sebesar 2.800.030 VA.
1.3. Analisa Perhitungan Pemutus Arus (circuit breaker) dan Besar Penampang
Kabel
Untuk menentukan besar penampang kabel yang dibutuhkan maka yang harus
diperhatikan adalah kemampuan hantar arus (KHA) dari kabel tersebut. Berdasarkan
PUIL 2000 pasal 4.2.2.2 dinyatakan bahwa semua penghantar harus mempunyai KHA
dengan besarnya kapasitas daya terpasang pada panel-panel distribusi tersebut, tetapi
dengan adanya faktor keserempakan kerja dari peralatan-peralatan yang bekerja tidak
Pada perhitungan besar penampang untuk sirkit motor maka berdasarkan PUIL
2000 pasal 5.5.3 yang menyatakan bahwa penghantar sirkit akhir yang mensuplai dua
motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh
semua motor itu ditambah dengan 25 % arus beban penuh motor terbesar dalam
kelompok tersebut. Yang dimaksud motor terbesar adalah yang mempunyai arus beban
tertinggi.
1. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel pada
mengambil data pada tabel 4.6 dan persamaan (2.2), sebagai berikut:
Dengan panjang kabel yang digunakan 10 meter dan rugi tegangan yang
11
Ukuran kabel minimum yang tersedia dipasaran adalah ukuran 1,5 mm 2.
Tetapi untuk instalasi tiga fase dengan MCB 20 A digunakan kabel NYY
12
mm2 tetapi untuk memenuhi standar dari perusahaan penulis bekerja hal
2. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel pada
panel P-8 (salah satu contoh untuk lantai tipikal) dengan total beban 124.464 W.
mengambil data pada tabel 4.6 dan persamaan (2.2) serta persamaan
arus yang didapat akan dikalikan 120% sehingga arusnya menjadi 236.4
katalog kabel.
Berdasarkan perhitungan kuat hantar arus diatas, maka digunakan jenis
3. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel di panel
karena ACB 1899.7 A tidak terdapat dipasaran. ACB dipilih karena lebih
juga mempunyai fasilitas proteksi yang lebih lengkap untuk arus besar
yang mengalir.
dari tabel 4.7 dan persamaan (2.2) serta persamaan (2.4) adalah:
Untuk pemutus arus (circuit breaker) yang digunakan juga ACB 2000 A.
Dihubungkan dulu dengan kabel jenis tembaga yaitu NYY 3(4 x 1c x 300
=1899,7A
Digunakan pemutus arus (circuit breaker) jenis ACB 4 pole 2000 A, karena
lantai 10). Dengan beban total = 1.230.405 W yang mengambil data dari
ACB yang digunakan tidak boleh besar dengan pemutus arus utama PDTR-2
dengan transformator 2 sebesar 2000 A. Hal ini dapat terjadi karena pembagian
besar beban yang tidak seimbang antara PDTR- 1 dan PDTR-2. Sama seperti di
PDTR- 1, dihubungkan dulu dengan kabel jenis tembaga yaitu NYY 3(4 x 1c x 300
aluminium dengan kapasitas arus 2000 A.4. Perhitungan pemutus arus (circuit
a. Kuat hantar arus pada panel PDTM dan besar penampang kabel
mm2 . Kabel ini merupakan jenis kabel tanah yang akan ditanam didalam
b. Kuat hantar arus dan besar penampang kabel pada sisi keluaran
Berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.2.3 menyatakan bahwa susut tegangan antara
panel hubung bagi (PHB) utama dan setiap titik beban tidak boleh lebih dari 5%
dari tegangan PHB utama, bila semua penghantar instalasi dilalui arus
30 m (0,03 km)
Panjang kabel (l) :
Jenis kabel : NYY 4 x 35 mm2 + BC 25 mm2
V : 380 V
Cos φ : 0,8
Sin φ : 0,6
2
Daya hantar tembaga : 56,2 m/ohm mm
a. Perhitungan jatuh tegangan berdasarkan persamaan (2.8)
22
Sehingga besar jatuh tegangan dalam % untuk saluran PDTR-2 ke PU-
POMPA adalah:
2,15 V
Vdrop =
= 0,57%
diperoleh nilai yang hampir sama yaitu 0,5% untuk persamaan (2.8) dan
23
0,57% untuk persamaan (3.2). Nilai jatuh tegangan yang diperoleh tidak
melebihi dari yang disyaratkan yaitu 5%, hal ini berarti telah memenuhi
Sebagai contoh untuk panel tipikal seperti P-8 besar penampang kabelnya
adalah 150 mm2, untuk kabel grounding adalah setengahnya maka digunakan
jenis BC 70 mm2.
2
Sedangkan untuk besar penampang kurang dari atau sama dengan 16 mm maka
untuk kabel grounding yang digunakan adalah sama dengan besar penampang
Pada suatu instalasi listrik gedung bertingkat dimana banyak terdapat beban-
(lagging) terhadap tegangan dengan sudut yang besar, sehingga nilai cos φ
menjadi kecil, dan akan menyebabkan besarnya daya kVAR yang merugikan.
Q 1= P x tan φ 1
o
= 1.362,087 x tan 36,869 =
1.021,5 kVAR
Q2 = P x tan φ 2
o
= 1.362,087 x tan 18.19
= 447.57 kVAR
Q = Q1 – Q 2
= 1.021,5 – 447,57
= 573,93 kVAR
Sesuai dengan perhitungan diatas maka kapasitor bank yang digunakan untuk