Anda di halaman 1dari 27

PEMBAHASAN

A. Pengertian Urogenital
Sistem urogenital terdiri atas dua bagian yaitu sistem ekskresi dan sistem urogenital.
Sistem ekskresi ikan berfungsi untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam
dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Sehingga berkembang 3 tipe
ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Air, garam dan sisa metabolisme dalam
aliran darah masuk ke dalam kapsula dan mengalir ke dalam tubulus ke duktus arkinepridikus
dan akhirnya ke luar tubuh.

B. Pengertian Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal
bagian atas .bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial.
Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur - struktur pembuluh darah,system
limfatik,system saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal. Ginjal dibangun oleh tiga
komponen dasar yaitu glomeruli,tubuli ginjal dan sepasang duktus longitudinal. (Sri, 2008)
Fungsi ginjal adalah sebagai osmoregulator yang mempertahankan konsentrasi
osmotic yang tepat dengan cara mengeliminasi kelebihan air ( jika ada ) dan mencegah
hilangnya air jika dibutuhkan atau dengan cara mengatur ekskresi garam – garam tertentu.
(Sri, 2008)

C. Fungsi Ginjal
Fungsi dari pada ginjal adalah:
1. Mengekskresikan sebagian terbesar produk akhir metabolisme tubuh
2. Mengontrol sekresi hormon – hormon aldosteorn dan ADH dalam mengatur jumlah
cairan tubuh
3. Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D
4. Mengahasilkan beberapa hormone antara lain :
 Eritropoetin yang berfungsi sebagai pembentukan sel darah merah
 Renin yang berperan dalam mengatur tekanan darah serta hormon
prostaglandin.

D. Struktur Ginjal
Struktur ginjal terdiri dari:
1. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula fibrosa
(truecapsule) ginjal dan diluar terdapat jaringan lemak perirenal.
2. Disebelah posterior ginjal dilindungi oleh otot-otot punggung yang tebal serta tulang
iga.
3. Sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh organ intra peritoneal.
4. Ginjal kanan dikelilingi oleh hati,kolon dan duodenum sehingga letaknya lebih rendah
dari yang kiri sedangkan ginjla kiri dikelilingi oleh lien,lambung,pancreas,jejunum
dan kolon.
5. Secara anatomis ginjal dibagi dua yaitu korteks medulla ginjal.
6. Didalam korteks terdapat berjuta nefron sedangkan didalam medulla banyak terdapat
duktus ginjal.
7. Darah yang membawa sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi didalam
glomerulus.ditubuli ginjal,beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami
reabsorbsi dan zat – zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air
membentuk urin
8. System pelvikalis ginjal terdiri atas kaliks minor,infundibullum,kliks mayor dan
pileum / pelvis renalis.
9. Dibagian tengah tengah ginjal terdapat celah cekung yang dikenal dengan istilah
hilum,pada hilum inilah pembulu nadi ginjal ( arteri renalis ) dan saraf ginjal masuk
ke ginjal,sedangkan pembuluh balik ginjal ( vena renalis ) keluar dari ginjal
Kemampuan ginjal mamalia untuk menghemat air merupakan suatu adaptasi terestrial
yang utama,diaman duktus pengumpul,yang permeabel terhadap air tetapi tidak pada garam,
membawa filtrate melalui gradien osmolaritas ginjal,dan lebih banyak air keluar melalui
osmosis. Urea juga berdifusi keluar dari tubula dan bersama dangan garam membentuk
gradien osmotic yang memampukan ginjal menghasilkan urin yang hiperosmotik terhadap
darah. (Sri, 2008)

 Nefron
Nefron adalah alat penyaring darah pada kulit ginjal. Nefron merupakan satuan
fungsional ginjal mengandung kira – kira 1,3 juta nefron dan tiap nefron dapat membentuk
urina sendiri selama 24 jam dapat menyaring 170 liter darah. Pada dasarnya nefron terdiri
dari bagian-bagian sebagai berikut :
 Glomerulus
Glomerulus merupakan anyaman kapiler arteri dimana air,ion dan substansi tertentu
dari darah mengalami penyaringan. Glomerulus merupakan tempat utama untuk pembuangan
air pada spesies – spesies tertentu,ukurannya sangat besar sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang atau dengan kaca pembesar,sedangkan pada spesies lainnya bersifat mikroskopik.
(Sri, 2008)
Glomerolus yang paling primitive menggantung di selom dan disebut glomerulus
eksterna sedangkan glomerulus interna adalah glomerulus yang diliputi oleh suatu bagian
tubulus ginjal yang membentuk kapsula didalam glomerulus terdapat arteriol glomerulus
alfferent yang selanjutnya membangun anyaman kapiler peritubular. Selanjutnya fenula
mengalirkan darah dari kapiler peritubular menuju vena renalis. (Sri, 2008)

 Lapisan Glomerulus
Lapisan pada membrane glomerulus :
1. Lapisan endotel kapiler
2. membran basalis
3. lapisan sel epitel yang dilustrasikan pada permukaan luar kapiler glomerulus, tetapi
permeabilitas kapiler membrane glomerulus 100 – 1000 kali permeabilitas kapiler
biasa.
Komposisi cairan filtrasi glomerulus hampir sama dengan cairan yang merembes dari
ujung arteri kedalam cairan interstisial. Factor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus :
a. Tekanan arteri,bila tekanan arteri meningkat,ini jelas meningkatkan tekanan didalam
glomerulus sehingga lajunya meningkat,tetapi peningkatan filtrasi masih diatur oleh
autoregulasi untuk menjaga tekanan glomerulus yang meningkat drastic
b. Efek kontriksi arterior aferen,pada laju filtrasi glomerulus kontriksi arteriol aferen
meunurunkan kecepatan aliran darah kedalam glomerulus dan juga menurunkan
tekanan,akibatnya terjadi penurunan filtrasi.
c. Efek kontriksi arteri eferen,kontriksi arterior eferen meningkatkan tahanan terhadap
aliran keluar dari glomerulus dan akan meningkatkan laju glomerulus dan filtrasinya
d. Efek aliran darah glomeulus atas laju filtrasi,bila arteriol aferen dan eferen
berkontraksi,maka jumlah darah yang mengalir ke glomerulus tiap menitnya akan
menurun.
 Tubulus Ginjal
Tubulus ginjal berfungsi untuk menampung filtart glomerulus dan meneruskannya ke
duktus longitudinal. Tubulus ginjal terdiri atas beberapa segmen,setiap segmen dapat
menambahkan atau mengurangi substansi tertentu ked an dari filtrate glomerulus yang
melewatinya. Filtrate glomerulus dalam perjalanannya didalam tubulus ginjal,substansi yang
diperlukan oleh tubuh akan diabsorbsi kembali. Oleh karena itu tubulus ginjal berperan
mengatur jumlah air,garam – garam dan substansi lain yang akan mencapai duktus
longitudinalis. Dalam pembentukannya,tubulus ginjal terdiferensiasi dari mesoderem
intermediate yang disebut nefrotom. (Sri, 2008)

 Duktus Longitudinal
Duktus longitudinal tumbuh dari hasil fusi ujung – ujung tubulus ginjal,dan
selanjutnya tumbuh kaudad dan bermuara di kloaka. Terdapat tiga jenis ginjal :
a. Pronefros
b. Mesonefros
c. Metanefros

1. Ginjal Pronefros
Disebut pronefros , karena tubuli ginjal tumbuh dari bagian anterior nefrotom (
jaringan nefrongenik ). Tubula ginjal pronefros disebut tubuli pronefros karena jumlanya
tidak banyak,misalnya tiga pasang pada larva katak dan tujuh pasanh pada embrio manusia.
Pronoefros bersifat temporer, bila ginjal berikutnya ( mesonefros )mulai berfungsi,maka
pronefros mulai tumbuh kecuali duktus pronefros yang akan berfungsi sebagai duktus
longitudinal mesonefros. (Sri, 2008)

2. Ginjal Mesonefros
Dibawah pengaruh duktus pronefros yang bertindak sebagai inductor,tubuli ginjal
yang baru berdiferensiasi dari bagian tengah – tengah nefrotom dan posterior dari pronefros.
Tubulus ginjal ini mengadakan hubungan dengan duktus pronefros yang telah ada dan tubuli
yang anterior masih tersusun segmental. Mesonefros adalah ginjal yang fungsional pada
cyclostoma, ikan dan amfibia serta pada embrio amniota. Bila mesonefros bertindak sebagai
ginjal dewasa kadang – kadang disebut juga opistonefros. Pada pisces dan amfibia jantan
tubuli ginjal mesonefros yang anterior berubah fungsi menjadi saluran – saluran untuk
mengakut spermatozoa dari testis ke duktus mesonefros. Duktus mesonefros diwilayah ini
berliku – liku jalanya dan disebut duktus epididymis. (Sri, 2008)

3. Ginjal Metanefros
Metanefros dibentuk dari bagian ujung kaudal mesoderm nefrogenik. Sementara
mesonefros berfungsi pada suatu ginjal baru yang terbentuk pada bagian posterior dari
mesonefros yaitu metanefros.selanjutnya menjadi ginjal yang fungsional,sementara itu
berdegenerasi dan hanya tinggal sisa – sisanya. Diferensisi ginjal metanefros dimulai pada
saat kuncup metanefros tumbuh pada ujung kaudal duktus mesonefros.kuncup ini diselubungi
oleh mesoderm nefrogenik yang akan membentuk tubuli mesonefros.kuncup metanefros
tumbuh terus kearah sefalad dan laterad,sambil membawa mesoderm nefrogenik. (Sri, 2008)
Bagian proksimal kuncup metanefros akan menjadi ureter,sedang bagian distalnya
menggelembung membentuk bakal pelvis .tonjolan – tonjolan seperti jari tumbuh dari pelvis
menyusup ke jaringannefrogenik untuk membentuk kalika dan pembuluh penampung.
Sementara itu jaringan nefrogenik membentuk tubuli metanefros. Tubuli metanefros terdiri
atas kapsula bowman. Tubulus kontortus proksimal,gelung henle dan tubulus kontortus distal.
Diferensiasi ginjal metanefros dimulai pada saat kuncup metanefros tumbuh pada ujung
caudal duktus mesonefros.kencup ini diselubungi oleh mesoderm nefrogenik yang akan
membentuk tubuli nesonefros kuncup metanefros tumbuh terus kearah sefalad dan
laterad.Ginjal terdiri atas korteksyang mengandung badan renalis ( badan malpighi,terdiri atas
kapsula bowman ,dan glomerulus ) dan tubulus kontortus serta medulla yang mengandung
geung henle dan pembuluh penampung yang besar. Medulla dibangun oleh pyramid –
pyramid ginjal yang ujungnya ditampung oleh kaliks pada mamalia sisa mesonefros terdapat
sebagai tubuli ginjal yang buntu dan dikenal sebagai paradidymis. Dan apendiks dari
epididymis yang terdapat dekat epididymis sebagai paraoforon dekat ovarium duktus
mesonefros tetap berfungsi sebagai saluran pembuangan untuk spermatozoa.sedang pada
yang betina berdegenerasi dan tinggal sebagai saluran pendek dan buntu yang disebut duktus
gartner,terdapat dalam mesenterium oviduk. Vas efferentia merupakan tubuli mesonefros
yang berubah fungsi,menyalurkan spermatozoa dari testes ke duktus epididymis. (Sri, 2008)

 Kandung Kemih
Kandung kemih adalah reservoir urine. Ukuran,bentuk dan posisinya bervariasi sesuai
dengan jumlah cairan yang dikandungnya. Jika kosong,kandung ini berada dalam pelvis
minor,tetapi saat penuh dengan urine ,ia membesar keatas dan kedepan ,ke rongga abdomen.
Kandung kemih mempunyai tiga lapisan yaitu :
1. Lapisan serosa luar adalah peritoneum,tetapi ini hanya ditemukan pada permukaan
superior.
2. Lapisan muscular mengandung serat otot sirkular dan longitudinal dimana terdapat
dua pita serat oblik yang berada dekat lubang ureterik dan yang mencegah aliran balik
urine ke dalam ureter. Lapisan mukosa dalam longgar dan dibuang kedalam rugae
ketika kandung kemih kosong,
3. Dilapisi oleh jaringan epitel transisi yang memungkinkan ekspansi ketika organ ini
penuh

E. Gonad dan Salurannya


 Gonad
Gonad embrionik berasal dari sepasang pematang genital ( genital ridges ). Pada
dinding dorsal tubuh, median dari mesonefros. Pematang genital lebih panjang dari gonad
matur terbentuk kemudian. Ini menandakan bahwa pada suatu ketika gonad mungkin rentang
sepanjang rongga pleuroperitoneal. Suatu kondisi yang tetap dapat ditemui pada cyclostanata.
(Sri, 2008)
Gonad jantan disebut testis dengan mesentrium dorsalnya mesorkium ( mesorchium ),
sedangkan gonad betina disebut ovarium dengan mesenterium dorsalnya mesovarum.
Meskipun pematang genital berpasangan,mungkin saja hanya ditemui sebuah
gonad,disebabkan Karena terjadi fusi antara kedua gonad atau karena kedua bakal gonad
gagal berdifrensiasi atau mengalami involusi. Testis dewasa biasanya lebih kecil dari
ovarium, karena spermatozoa meskipun lebih banyak, ukurannya jauh lebih kecil dari pada
telur. Testis mamalia sebaliknya lebih besar dari pada ovarium,karena telur mamalia tidak
mengandung yolk ( kecuali pada monotremata dan pada suatu waktu hanya beberapa saja
yang masak dan ukuranya mikroskopis. (Sri, 2008)
Proses spermatogenesis berlangsung didalam tubulus seminifenus. Epitel tubulus
dibangun oleh spermatogina,spermatosid ,spermatid dan spermatozoa yang merupakan sel –
sel spermatogenik. Disamping itu terdapat pula sel sertoli yang ukurannya setebal epitel
tubulus dan berfungsi memberi nutrisi kepada sel spermatogenik dapat berfagositose dan
menghasilkan Androgen – Binding Protein ( ABP ). Diantara tubulus seminiferus terdapat
jaringan interstitial yang mengandung kolesterol yang dibutuhkan untuk mensintesis
testosterone. Produksi testosteron berada dibawah rangsangan hormone LH dan ICSH (
Interctitial Cell Stimulating Hormone ). (Sri, 2008)
Testis embrio anura dapat dibagi menjadi bagian anterior ( organ beddier ) yang
biasanya hilang sebelum pematangan seksual dan bagian yang lebih kaudal yang nantinya
akan menjadi dewasa. Organ bidder tetap ada pada organ katak jantan. Bila testis dibuang,
organ bidder akan berkembang menjadi ovarium fungsionaldan system saluran betina dari
rudimeter berkembang dibawah hormone – hormone betinadari ovarium yang baru
terbentuk.Selama perkembangan awal,Seks gonad belum dapat dibedakan. Pada setiap
embrio berkembang biak saluran jantan maupun saluran betina. Dibawah pengaruh
kromosom seks dan hormone atau ovarium dan saluran – saluran yang sesuai ( saluran jantan
atau saluran betina ) akan berkembang,sedangkan pasangannya menjadi ruimeter atau hilang
sama sekali. (Sri, 2008)
Ovarium terdapat tiga macam,pada kebanyakan hewan vertebrate ovarium merupakan
organ yang padat, bila masak maka telur di ovulasikan ke rongga selom. Hal ini dijumpai
pada mamalia. Pada teleostei,ovariumnya berbentuk kantung dan rongga ovarium langsung
berhubungan dengan lumen oviduct. Telur yang masak di ovulasikan ke dalam rongga
ovarium. Pada amfibia ovariumnya juga berongga,tetapi telurnya di ovulasikan kedalam
selom. Ovarium terdiri atas medulla dan korteks. Medulla mengandung pembuluh darah dan
jaringan ikat,sedang korteks mengandung folikel telur dan stroma ovarium. Pada mamalia ,
folikel primer atau folikel primordium terdiri atas sel telur dengansatu lapisan sel folikel. Di
bawah pengaruh FSH dan LH sel telur akan menjalani proses oogenesis. Sel folikel akan
berprolifenasi dan selanjutnya menghasilkan estrogen. Stroma ovarium akan berkondensasi
meliputi folikel telur sebagai teks interna atau teks eksterna. Sesudah ovulasi,sel – sel folikel
berikut sel dari tekaluteum yang menghasilkan hormone progeteron. (Sri, 2008)

A. Saluran Genital Jantan


Duktus mesonefros pada vertebrate jantan berperan untuk mengangkut spermatozoa.
Hubungan antara testis dengan mesonefros terbentuk pada perkembangan awal embrio.
Beberapa tubulus mesonefros yang anterior mengadakan hubungan dengan testis ( rete testis
).menjadi vasa eferensia. Akibatnya duktus mesonefros menjadi saluran yang juga
mengangkut spermatozoa. Bila mesonefros hanya berfungsi sebagai saluran pengangkut
spermatozoa saja,maka disebut duktus deferens atau vasa deferens. (Sri, 2008)
Pada amphibia,reptilian dan aves,duktus mesonefros bermuara dikloaka,sedang pada
mamalia vasa deferens bermuara di uretra,keterkaitan anatomis saluran – saluran sperma pada
mamalia adalah ditentukan oleh pemisahan yang sempurna kloaka embrio menjadi sinus
irogenital dan rectum serta migrasi kaudal dari testis . Uretra pada mamlia jantan sering juga
dinamakan uretra prostatik dimana kelenjar – kelenjar prostate bermuara,uretra membranous
dari prostate hingga penis dan uretra spons didalam penis. (Sri, 2008)

B. Saluran Ginjal Betina


Saluran ginjal betina berasal dari sepasang duktus Mueller yang dimiliki baik oleh
embrio betina maupun embrio jantan. Pada jantan duktus Mueller tetap rudimenter atau
hilang sama sekali,sedang pada betina tumbuh dan berkembang menjadi saluran reproduksi
yang membuka ke selom melalui ostium. Pada hewan betina dewasa, saluran reproduksi
berfungsi untuk mengangkut telur,melengkapi telur dengan selaput pelindung atau
nutrisi,memelihara telur atau embrio hingga saatnya dikeluarkan dari tubuh induk,menerima
organ kopulasi dan menyimpan spermatozoa hingga telur siap dibuahi. (Sri, 2008)
Pada amfibia, duktus Mueller berkembang menjadi sepasang oviduk yang berliku –
liku.bagian kaudalnya membentuk ovisac ( kantung telur ), tempat menyimpan telur untuk
sementara waktu sebelum di oviposisikan. Dinding oviduk kaya akan kelenjar – kelenjar
lendir dan bermuara di kloaka. Pada reptilia dan aves , duktus Mueller berkembang menjadi
sepasang oviduk yang berliku –liku. Meskipun demikian pada buaya,beberapa jenis kadal dan
beberapa jenis burung hanya dijumpai sebuah oviduk. Pada amniota yang ovivar terdapat
bagian oviduk yang mensekresikan albumin dan bagian yang menghasilkan cangkang. Pada
burung, bagian yang mensekresikan albumin disebut magnum. (Sri, 2008)
Pada mamalia duktus Mueller membentuk oviduk, uterus dan vagina. Uterus
merupakan bagian saluran reproduksi tempat tumbuh dan berkembangnya embrio. Ujung
kaudal dari duktus Mueller mengalami fusi membentuk sebuah vagina ( kecuali pada
marsupiala ). Oviduk relative pendek dan berliku – liku. Selain vagina bagian kaudal uterus
pun dapat berfusi sehingga terbentuk sebuah badan uterus denagn dua tanduk uterus, disebut
uteus bipartite sedangkan bila hanya terdapat satu ruangan saja dianamakan uterus
bikornuatus. Pada primata,manusia,beberapa jenis kelelawar dan armadillo.kedua uterus
seluruhnya mengalami fusi dan oviduk langsung membuka dibadan uterus. Uterus jenis ini
disebut uterus simpleks. (Sri, 2008)

F. Sistem Urogenital Pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata


 Hewan Invertebrata
 Protozoa
Semua fungsi fisiologi atau kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Tidak
memiliki organ atau pun jaringan. (Sri, 2008)
 Porifera
Semua aktivitas hidup juga dilakukan oleh sel itu sendiri. Tidak mempunyai organ
tubuh yang lengkap(Sri, 2008)

 Coelentrata
Dari tiap kandung gastrogenital berjalan tiga saluran radial yang pergi ketempat
umbrella dan bermuara pada saluran cirkuler didalam tepi umbrella. Saluaran yang tengah
terletak interradial. Ia kemudian bercabang menjadi 3,kemudian cabangnya bercabang lagi
dan seterusnya. (Sri, 2008)

 Platyhelmintes
Organ genitalnya yaitu:
 Ovarium  Tetstis
 Oviduct  Ductus spermaticcus
 Glandula vitelina  Fesicula seminalis
 Atrium  Penis
 Porus genitalis  Saccus capulatrix

 Nemantyelminthes
Organ genital jantan terdiri atas:
 Testis
 Vas deferens
 Vasicula seminalis
 Ductus ejakulatorius
Organa genitalia betina terdiri atas
 Ovarium
 Oviduct
 Receptaculum seminalis
 Uterus
 Ove jector
 Vagin

 Annelida
Organ terdiri atas sepasang nepridia pada setiap segmen. Tiap nepridium terdiri atas
suatu banguan berbentuk corong dan bersilia yang disebut neprostoma dan saluran atau pipa
yang berkelok-kelok. (Sri, 2008)

 Molusca
Organ genitalis pada achatina ialah thermaphrodit,tetapi untuk fertilisasi telur-telur
nya diperlukan spermatozoa dari achatina lain,karena spermatozoa dari hewan yang sama
tidak dapat membuahi telur-telurnya. Ova dari spermatozoa dibentuk bersama di dalam
ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih kemerah-merahan terletak melekat
diantara kelenjar pencernaan,pada apex dari masa viscera. Pada ovotestis terdapat saluran –
saluran halus, yang kemudian bersatu menjadi ductus hermaprodictus berjalan berkelok-kelok
melanjutkan sebagai spermoviduct. Sebelumnya lebih dahulu menerima saluran dari glandula
albumen. (Sri, 2008)
Spermoviduct sesungguhnya terdiri atas 2 ( dua ) buah saluran yang berjalan
parallel,dan tampak sebagai satu bangunan karena keduanya diselubungi jaringan pengikat.
Kedua saluran itu masing-masing ialah saluran telur dan saluran semen. Seperdua bagian
saluran ini yang di stal tanpak jelas terbagi dua ialah saluran telur atau oviduct dan
fasdeferens.selanjutnya oviduct berakhir pada vagina dan fasdeferens berakhir pada penis.
Kedalam vagina itu juga berakhir suatu saluaran yang berasal dari receptaculum seminis.
Penis ialah banguna muscular dan memiliki oto khusus yang disebut musculus retractor
penis. Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan yaitu atrium
genitale, yang mempunyai lubang keluar ialah porus genitalis. (Sri, 2008)

 Antrophoda
Udang umumnya bersifat gonochoristis,tetapi dijumpai adanya dua alat pembiakkan
jantan dan betina terdapat dalam satu individu,keadaan semacam ini disebut hermapoditisme.
(Sri, 2008)

 Echinodermata
Asterias memperbanyak diri secar amphigoni gonocoristis. Testis atau ovarium
terdapat sepasang-sepasang didalam pangkal radii saluran-saluran keluarnya bermuara pada
pori pada sepasang laminae oribrivormes.pada datarn aboral basis radii dekat tepi mereka.
(Sri, 2008)
 Hewan Vertebrata
 Pisces
Pada ikan jantan terdapat sepasang testis yang panjang. Mereka terletak ventaral dari
ren. Pada ujung caudal mulai fas deferens yang bermuara kedalam sinus urogenitalis. Pada
ikan betina terdapat sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang ke
caudal melanjutkan diri kedalam oviduct, yang bermuara kedalam sinus urogenitalis
fertilisasi dilakukan didalam air. (Sri, 2008)

Gambar: Organ Reproduksi Pada Ikan Betina

Gambar Organ Reproduksi Pada Ikan jantan

Amphibi
Pada katak jantan terdapat sepasang testis,yang terletak pada permukaan ventral ujung
anterior ren yang berbentuk oval dari setiap testis keluar sejumlah pembuluh-pembuluh halus
ialah vasa efferentia yang berjalan kemedial untuk kemudian masuk kedalam jaringan ren dan
berhubungan dengan tubuli collective yang selanjutnya bermuara pada ureter. Jadi pada katak
jantan ureter berfungsi rangkap yaitu sebagai saluran urin dan sperma. Spermatozoa dari
testis mulai ureter ditampung didalam vesikula seminalis masuk melalui pembuluh –
pembuluh halus pada dinding sisi luar ureter penimbunan ini berlangsung sebelum amplexus.
Pada katak betina terdapat sepasang ovaria yang besar,berupa kantong yang berlipat-
lipat,terdiri atas banyak lobi.ovaria yang sudah masak menenmpati hamper seluruh bagian
cellom. Lubang pada ujung anterior berupa celah dan disebut ostium abdominal,terletak dekat
basis pulmo pada ujung posterior masing-masing oviduct melebar kemudian menyempit dan
akhirnya bermuara kedalam kloaka.(Sri, 2008)

Reptil
Dari sisi ventral ren keluar sepasang ureter. Pada yang jantan kedua ureter bermuara
kedalam kloaka bersatu dulu dengan vas deferens. Tetapi pada yang betina bermuara
langsung kedalam kloaka. Dinding ventral dari kloaka mengadakan suatu penonjolan berupa
kantong tipis, disebut vesika urinaria. (Sri, 2008)
Organa genitalis pada hewan betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Ovarium
berjumlah sepasang terletak retroperitoneal tepat diventral dari kolumna vertebralis sedikit ke
kaudal dari pertengahan badan. Oviduct terletak lateral dari ovarium,mulai dengan pelebaran
sebagai corong yang disebut infundibulum dengan lubang masuknya disebut ostium
abdominal. Oviduct dilanjutka dengan uterus yang bermuara dalam kloaka didinding dorsal
agak ke cranial dari muara ureter. Organ genitalia pada Hewan Jantan terdiri dari : Testis,
Epididimis, Vasdeferens dan Hemipenis. Testis berjumlah sepasang,berbentuk oval,kecil
agak keputih-putihan.dari testis keluar saluran halus yang berkelok-kelok terletak dekat
sisilateral testis disebut epididimis. (Sri, 2008)

Reptil Jantan
Reptil Betina

Aves
Pada Hewan Jantan terdiri dari :
o Sepasang Testis bentuk oval,terletak sebelah ventral dari lobus renis yang paling cranial
o Sepasang Epididimis,kecil,terletak pada sisi dorsal testis. Berupa suatu saluran yang
dilalui oleh spermatozoa dalam perjalanannya menuju keduktus deferens
o Sepasang Ductus Deferentes. Pada hewan muda terlihat lurus pada hewan tua kelihatan
berkelok-kelok. Berjalan ke kaudal menyilagi ureter kemudian bermuara pada kloaka
sebelah lateral
o Mesorchium ialah alat penggantung testis,berjumlah sepasang,merupakan lipatan dari
peritoneum.
o Alat Kopulatio. Pada hewan ini dan sejenisnya tidak terdapat alat kopulasi
Pada Hewan Betina terdiri dari:
Oviduct sebelah kanan ialah rudimenter sedang oviduct sebelah kiri tumbuh dengan
baik. Juga ovarium hanya terdapat disebelah kiri saja. Oviduct pada hewan muda lurus pada
yang dewasa berkelok-kelok.Oviduct ini terdiri atas :
o Infundibulum tubae, ialah bagian oviduct sebelah cranial ,berbentuk corong, dengan
lubangnya disebut ostium abdominal
o Pars glandularis, ialah bagian oviduct yang mengandung banyak mengandung kelenjar-
kelenjar
o Isthmus, ialah bagian yang terletak antara pars glandularis dan uterus dimana disebelah
ini ova mendapatkan bungkus telur sekunder.
o Uterus ( shellgland ) adalah pelebaran oviduct ke kaudal, bagian ini mengandung
banyak kelenjar-kelenjar.kulit telur dibentuk dibagian ini ialah : waktu ova berjalan ke
kaudal,di daerah pars glandularis ia diselubungi oleh secret dan kelenjar-kelenjar yang
terdapat pada dinding dari bagian ini. Secret ini berupa albumen ( putih telur )
selanjutnya didalam isthmus ova mendapatkan bungkus telur sekunder yang ditimbun
mengelilingi albumen yang terakhir didalam uterus ia mendapatkan bungkus telur yang
sekunder yang berupa kulit kapur. Bungkus telur ini keras karena terdiri dari calsium.
Oviduct bagin kanan mereduksi. Apabila ovarium kiri di hilangkan maka oviduct kanan
akan berkembang menjadi alat yang mempunyai testis.

Burung jantan

Burung betina

Mamalia
Penis
Penis dibentuk oleh jaringan erectil, yang dapat mengeras (ereksi) dan dipakai untuk
melakukan copulasi. Ereksi terjadi oleh karena rongga-rongga di dalam jaringan erectil terisi
darah. Terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian yang difiksasi, disebut radix penis, dan
bagian yang mobil dan dinamakan corpus penis. Radix penis terletak pada trigonum
urogenitale. Terdiri atas tiga buah batang jaringan erectil. Bagian yang berada pada linea
mediana disebut corpus spongiosum penis, meluas ke dorsal menjadi bulbus penis. Bagian ini
dibungkus oleh bulbospongiosus. ujung posterior bulbus penis membesar dan ditembusi oleh
urethra, yang selanjutnya berjalan didalam corpus spongiosum penis.Corpus cavernosum
penisada dua buah, masing-masing dibagian dorsal membentuk crus penis. (Sri, 2008)
Crus penis difiksasi pada ramus pubo-ischiadicus dan pada membrana perinealis,
dibungkus oleh m.ischiocavernosus, berada di sebelah lateral dari bulbus penis. Corpus penis
terletak bebas dan mudah bergarak, dibungkus oleh kulit. Dorsum penis adalah bagian dari
penis yang menghadap ke arah ventral pada saat penis berada dalam keadaan flaccid (lemas),
dan menghadap ke arah cranial pada penis yang ereksi. Urethra menghadap ke arah caudal
pada penis yang ereksi. Pada permukaan ini terdapat raphe penis, yang melanjutkan diri pada
raphe scroti. Corpus penis mengandung kedua buah corpus cavernosum penis dan corpus
spongiosum penis. Corpora cavernosa penis merupakan bagian yang utama dari corpus penis,
membentuk dorsum penis dan bagian lateral penis. Kedua corpora tersebut bersatu pada
facies urethralis, pada linea mediana, membentuk sebuah cekungan yang ditempati oleh
corpus spongiosum penis. Ujung anterior buntu dan dibungkus oleh glans penis. (Sri, 2008)
Corpus spongiosum penis mempunyai bentuk yang lebih kecil daripada corpus
cavernosum penis, terletak di sepanjang corpus penis, dan ujung anterior membesar
membentuk glans penis. Antara glans penis dan corpus penis terdapat suatu cekungan,
disebut collum glandis. Tepi dari glans penis yang agak menonjol, berada dekat pada collum
glandis, disebut corona glandis.dekat ujung glans penis, pada linea mediana, terdapat ostium
urethrae externum. Kulit yang membungkus glans pemnis disebut preputium penis, yang
meluas dari collum glandis. Frenulum preputi adalah lipatan kulit yang menonjol pada linea
mediana, meluas dari permukaan interna preputium menuju ke ostium urethrae externum.
(Sri, 2008)
Kulit penis licin, halus, elastis, berwarna gelap. Dekat pada radix penis kulit
ditumbuhi rambut. Pada corpus penis kulit melekat longgar pada jaringan subcutaneus,
kecuali pada glans penis. Di daerah collum glandis dan corona glandis terdapat sejumlah
glandulae preputiales yang memproduksi smegma, mempunyai bau yang khas. Penis
dibungkus oleh fascia penis superficialis, yang merupakan jaringan subcutaneus,
mengandung beberapa myofibril, dan tidak mengandung jaringan lemak. Fascia ini
melanjutkan diri pada tunica dertos (scrotum) dan fascia perinei superficialis. Fascia penis
profunda merupakan lanjutan dari fascia perinealis profunda, kuat, membungkus kedua
corpora cavernosa dan corpus spongiosum penis secara keseluruhan. Fascia ini hanya
mencapai collum glandis dan tidak sampai pada glans penis. (Sri, 2008)
Di sebelah profunda dari fascia penis profunda terdapat tunica albuginea. Tunica
albuginea corporum cavernosum terdiridari serabut jaringan ikat longitudinal di sebelah
superficial yang membungkus kedua corpora cavernosa penis, dan jaringan ikat yang circular
berada di bagian profunda membungkus setiap corpus cavernosum penis. Jaringan ikat yang
arahnya circular ini bertemu pada bidang mediana membentuk septum penis, yang bentuknya
tebal dan utuh dekat pada radix penis, sedangkan makin ke arah terminal menjadi tipis
sehingga terjadi hubungan antara corpus cavernosum penis kiri dan kanan. Tunica albuginea
corporis spongiosi membungkus corpus spongiosum penis, berbentuk tipis dan bersifat
elastis. (Sri, 2008)
Di dalam corpus cavernosum penis terdapat trabeculae corporum cavernosum dan di
dalam corpus spongiosum penis terdapat juga trabeculae corporis spongiosi. Trabeculae ini
meluas mulai dari permukaan tunica albuginea ke arah medial, membatasi rongga-rongga
caverve yang dapat berisi darah. Trabecula ini dibentuk oleh jaringan ikat collagen, elastin
dan serabut otot polos, dilalui oleh pembuluh arteri dan serabut-serabut saraf. Ligamentum
fundiforme penis memfiksir penis pada batas antara radix dan corpus, dibentuk oleh serabut-
serabut jaringan ikat dari linea alba dan jaringan subcutaneus, yang terpisah menjadi pars
sinistra dan pars dextra, melekat pada sisi- sisi penis. Kedua bagian ligamentum tersebut
bersatu pada facies urethralis, dan meluas sampai pada septum scroti. (Sri, 2008)
Di sebelah profunda ligamnetum fundiforme penis terdapatliga mentum suspensorium
penis, yang pada satu sisi melekat di bagian ventral ymphysisosseum pubis dan pada sisi lain
melekat pada fascia penis profunda, di sisi lateral penis. (Sri, 2008)

Ovarium
Ada dua buah yang memproduksi oocyte sesudah usia pubertas. Selain itu ovarium
menghasilkan dua jenis hormon, yaitu :
1. Oestrogen (= follicular hormone) yang dihasilkan oleh sel-sel follicle pada ovarium;
hormon ini mempengaruhi tanda-tanda sex secunder, seperti pembesaran mamma,
timbunan lemak pada regio glutea, pertumbuhan rambut pada pubis dan axilla, selain itu
juga mempengaruhi pertumbuhan endomentrium selama cyclus menstruasi berlangsung
2. Progesteron ( hormon copus luteum ), dihasilkan oleh corpus luteum, yang
berperan pada saat implantasi aacyte yang telah mengalami fertilisasi, serta
pertumbuhan awal dari embryo. Produksi kedua hormon tersebut di atas dipengaruhi oleh
hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh hypophyse pars distalis. Masih ada hormon
yang ketiga, yakni relaxin, yang dihasilkan oleh ovarium pada masa hamil. Hormon ini
berfungsi menghalangi otot uterus berkontraksi sebelum waktunya. (Sri, 2008)
Ovarium adalah suatu organ yang homolog dengan testis. Pada wanita nullipara
ovarium terletak di dalam fossa ovarica, yang berada pada dinding lateral pelvis. Letaknya
setinggi spina iliaca anterior superior, difiksasi pada uterus, sehingga posisinya dapat berubah
mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi pada uterus. Fossa ovarica dibatasi di bagian
anterior sisa arteria umbilicalis, di bagian dorsal oleh ureter dan arteria iliaca interna.
Sebelum mengalami ovulasi pertama, permukaan ovarium halus dan berwarna pink, setelah
mengalami beberapa kali ovulasi maka permukaannya menjadi kasar oleh karena jaringan
ikat yang mengisi follicle terkait, berwarna abu- abu. Ukuran panjang ovarium adalah kira-
kira 4 cm, lebar 2 cm dan tebal 1 cm, berat 7 gram, dipengaruhi oleh usia dan cyclus
menstruasi. (Sri, 2008)
Sumbu panjang ovarium terletak hampir vertikal, mempunyai facies medialis dan
facies mesovaricus. Facies lateralis ditutupi oleh peritoneum parieta;e, dan di antara
keduanya ini terdapat jaringan extraperitoneal, yang sekaligus membungkus vasa obturatoria
dan nervus obturatorius. Facies medialis ditutupi oleh tuba uterina. Margo anterior atau
margo mesovaricus melekat pada mesovarium dan menghadap ke arah sisa arteria
umbilicalis. Pada margo tersebut terdapat hilum ovarii, yaitu tempat masuk keluarnya vasa
ovarica, pembuluh lymphe dan nervus ovaricus. (Sri, 2008)
Margo liber atau margo posterior berhubungan dengan tuba uterina dan ureter.
Extremitas tubaria (tubale) atau extramitas superior mempunyai hubungan erat dengan tuba
uterina melalui ligamentum suspensorium ovarii. Di dalam ligamentum tersebut terdapat vasa
ovarica dan plexus nervosus. Extramitas uterina atau extramitas inferior difiksasi oleh
ligamentum ovarii proprium pada tempat bermuara tuba uterina pada corpus uteri. (Sri, 2008)
Ovarium mendapatkan vascularisasi dari :
1. Arteria ovarica, berjalan di dalam ligamentum suspensorium ovarii, berada di antara
kedua lembaran ligamentum latum uteri, mencapai mesovarium dan masuk kedalam
ovarium melalui hilus ;
2. Ramus ovaricus a.uterina, berjalan ke arah lateral di dalam ligamentum latum uteri
menuju ke mesovarium, dan mengadakan anatomose dengan arteria ovarica ;
3. Vena ovarica sinistra bermuara kedalam vena renalis sinistra ;
4. Vena ovarica dextra bermuara kedalam vena inferior pembuluh lymphe dari ovarium
berjalan bersama-sama dengan vasa ovarica menuju ke lymphnodus lumbalis.
Ovarium mendapat persarafan dari percabangan plexus ovaricus yang mengandung
komponen vasomotoris.

Tuba Uterina (= Tuba Fallopi )


Dalam bahasa Yunani tuba uterina disebut salpinx yang berarti terompet atau tuba. Di
klinik radang pada tuba uterina disebut salpingitis. Ada dua buah tuba uterina yang berfungsi
tempat mengalir ovum ( oocyte ) dari ovarium menuju ke uterus. Fertilisasi terjadi pada tuba
uterina. Tuba uterina terletak pada margo superior ligamentum latum uteri dan berada di
antara kedua lembaran ligamentum tersebut, mempunyai ukuran panjang kira-kira 10 cm,
berjalan ke lateral dari uterus menuju ke extremitas uterina ovarii. Lalu berjalan di cranialis
margo mesovarium, melengkung di sebelah cranial extremitas tubaria ovarii, berakhir pada
margo liber dan faciess medialis ovarii. (Sri, 2008)
Terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Pars uterina, berada didalam dinding uterus, berakhir didalam cavitas uteri, di tempat ini
terdapat ostium uterinum tubae
2. Isthmus tubae uterinae adalah bagian yang paling sempit dan mempunyai dinding yang
lebih tebal daripada ampulla. Ampulla tubae uterinae, merupakan bagian yang paling
panjang dan paling lebar, bentuk berkelok-kelok, mempunyai dinding yang relatif tipis,
di tempat ini terjadi fertilisasi
4. Infudibulum tubae uterinae, padda ujung terminalnya terdapatostiu mabdominale tubae
uterinae, mempunyai diameter 2 cm, dilalui oleh ovum melalui ostium ini terjadi
hubungan antara cavitas peritonealis dengan dunia luar. Pada ostium abdominale tubae
uterrinae terdapat fimbriae tubae, beupa tonjolan-tonjolan kecil, irregular, dan salah
satu tonjolan mempunyai bentuk yang lebih daripada yang lainnya, disebut fimbria
ovarica, sering melekat pada extremitas tubaria ovarii.
Tuba uterina mendapat suplai darah dari ramus tubarius a.ovarica dan cabang-cabang
kecil dari arteria ovarica. Pembuluh vena berjalan mengikuti arteri menuju ke plexus venosus
ovaricus dan vena uterina. Pembuluh-pembuluh lymphe berjalan bersama-sama dengan
pembuluh darah, bergabung dengan pembuluh-pembuluh lymphe dari ovarium menuju ke
lymphonodus lumbalis. Tuba uterina dipersarafi oleh serabut saraf sympathis dan
parasympathis. Saraf sympathis berasal dari plexus hypogastricus, dan komponen
parasympathis dari N.vagus mempersarafi tuba uterina bagian lateral, sedangkan bagian
medial dan tuba uterina dipersarafi oleh nervus splanchinicus pelvicus. Serabut-serabut
afferen menuju ke medial spinalis thoracal 11 – lumabl 2. (Sri, 2008)

Uterus
Dalam bahasa Yunani uterus disebut hystera. Uterus adalah organ muscular,
berdinding tebal, mempunyai bentuk seperti buah peer. Mempunyai ukuran panjang 7,5 cm,
lebar 5 cm dan tebal 3 – 4 cm. Pada wanita yang pernah melahirkan maka ukuran-ukuran
tersebut menjadi lebih besar. Permukaan anterior datar, ditempati oleh vesica urinaria,
dinamakan facies vesicalis. Permukaan dorsal berbentuk konveks, disebut facies intestinalis.
Pada tepi lateral uterus terdapat ligamentum latum uteri. Uterus terletak di dalam cavitas
pelvis, membentuk sudut 90 derajat dengan vagina; posisi ini disebut angle of anteversion.
Letak uterus tidak tepat pada linea mediana, banyak kali berada di sebelah kanan. (Sri, 2008)
Posisi uterus sangat bervariasi baik dalam ukuran, bentuk, lokalisasi maupun struktur,
yang dipengaruhi oleh usia, kondisi gravid dan keadaan organ-organ yang berada
disekitarnya, seperti vesica urinaria dan rectum. Uterus dibagi menjadi empat bagian, sebagai
berikut :
1. Fundus uteri yang letaknya di bagian cranial dan mempunyai permukaan yang
bundar
2.Corpus uteri, merupakan bagian yang palaing utama, terletak menghadap ke arah
caudal dan dorsal. Facies vesicalis uteri dipisahkan dari vesica urinaria oleh spatium
uterovesicalis. Facies intestinalis uteri dipisahkan dari colon sigmoideum di bagian
cranial dan dorsal oleh excavatio rectouterina. Pada margo lateralis melekat
ligamentum latum uteri
1. Isthimus uteri, bagian ini mengecil, panjang kira-kira 1 cm. Pada waktu gravid bagian
ini menjadi bagian dari corpus uteri, yang klinik disebut “ lower uterina segment
“Cervix uteri, letak mengarah ke caudal dan dorsal. Merupakan bagian yang terletak
di antara isthimus uteri dan vagina. Dibagi dua bagian oleh dinding anterior vagina
menjadi portio supravaginalis (cervicis) dan portio vaginalis(cervicis).
(a) Portio supravaginalis dipisahkan dari vesica urinaria oleh jaringan ikat longgar, dan
dari rectum oleh excavatio rectouterina (= cavum Douglassi ). disebelah lateralnya
terdapat ureter dan arteria uterina
(b)Portio vaginalis meluas kedalam vagina. Di ujungnya terdapat orificium externum
uteri. Bagian anteriornya membentuk labium anterius dan bagian posterior
membentuk labium posterius.
Di dalam cervix terdapat canalis cervicis uteri yang sempit di bagian caudal. Pada
dinding anterior dan dinding posterior terdapat lipatan mucosa yang dinamakan plica
palmata, letaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling bertemu terjadi pada dinding uterus.
Di dalam uterus terdapat cavitas uteri, yang bersama-sama dengan vagina membentuk jalan
lahir. Posisi uterus adalahanteversi ( posisi uterus terhadap vagina) dananteflexi (posisi
corpus uteri terhadap cervix). Spatium uterovesicalis dibentuk oleh reflexi peritoneum dari
facies posterior vesica urinaria, menuju ke isthmus uteri, lalu berjalan ke cranial pada facies
vesicalis corpus uteri. (Sri, 2008)
Setelah membungkus fundus, peritoneum berjalan ke caudal pada facies intestinalis
sampai di bagian dorsal cervix uteri dan pars cranialis vagina, kemudian menutupi facies
ventralis rectum, lekukan inimembentuk excavatio rectouterina. Uterus dibagi atas :
1) Diaphragma pelvis, terutama m.levator ani.
2) Ligamentum fibromuscular, yakni penebalan fascia pelvis yang mengandung
serabut-serabut otot polos, terdiri atas :
(a)Ligamentum pubocervicale, memfiksasi bagian anterior cervix pada facies dorsalis
symphysis osseum pubis ( = ligamentum puboprostaticum latrale et mediale )
(b)Ligamentum cardinale, disebut juga ligamentum cervicale larerale atau ligamentum
transversum colli (Mackenrodt) menghubungkan sisi laterale cervix bersama bagian
cranial dinding vagina dengan dinding laterale pelvis. Dibentuk oleh penebalan jaringan
ikat yang membungkus vasa uterina, mulai dari tempat percabangan dari arteria iliaca
interna sampai pada cervix
(c)Ligamentum uterosacrale memfiksir cervix pada os sacrum, berada didalam plica
rectouterina
(d)Ligamentum teres uteri memfiksir corpus uteri pada dinding ventral abdomen, turut
membentuk posisi anteflexi uterus. Ligamnetum ini dibentuk oleh jaringan
fibromuscular, di satu pihak melekat di bagian inferior pertemuan tuba uterina dengan
uterus dan di pihak lain melekat pada labium majus pudendi. Ligamentum ini
melanjutkan diri menjadi ligamentum suspensorium ovarii. Ligamentum teres uteri
berjalan ke lateral, berada di dalam ligamentum latum uteri, mencapai dinding lateral
pelvis, lalu berjalan ke ventral dan cranial menyilang sisa arteria umbilicalis dan vasa
iliaca extrena, mencapai anulus inguinalis internus, lalu membelok dengan tajam di
sebelah lateral arteria epigastrica inferior, masuk kedalam canalis inguinalis, keluar dari
anulus inguinalis externus dan mengadakan perlekatan pada labium majus pudendi.
(e)Ligamentum latum uteri, dibentuk oleh peritoneum yang menutup facies vasicalis dan
facies intestinalis uteri, meluas ke dinding lateral pelvis. Ligamnetum latum uteri terdiri
atas dua lembaran, meluas ke cranial dan membungkus tuba uterina. Kedua lembaran
tersebut salaing mendekati ke arah uterus, ke arah lateral dan caudal saling menjauhi.
Lamina anterior melanjutkan diri dengan peritoneum yang menutupi lantai dan dinding
lateral pelvis. Lamina posterior meluas ke bagian dorsal uterus membentuk plica
rectouterina.
Plica tersebut membentuk batas lateral dan excavatio rectouterina, berjalan
sepanjang sisi rectum mencapai dinding posterior pelvis. Mesosalpinx adalah bagian
dari ligamentum latum uteri yang berada di antara tuba uterina dan tempat peralihan
ligamentum latum uteri yang membentuk mesosalpinx. Mesometrium adalah bagian
dari ligamentum latum uteri yang berada di sebelah caudal mesosalpinx dan
mesovarium.
3) Lipatan peritoneum yang membentuk :
(a) Plica vesicouterina (= ligamentum anterior ) adalah reflexi peritoneum dari
dinding anterior uterus, pada batas cervix dengan corpus, menuju ke facies posterior vesica
urinaria.
(b) Plica rectovaginalis (= ligamnetum posterior ) adalah reflexi peritoneum dari
facies fornix posterior vaginae menuju ke facies anterior rectum.
(c) Plica rectouterina, disebut juga plica sacrogenitalis adalah lipatan peritoneum yang
membungkus ligamentum uterosacrale.
Suplai darah diperoleh dari arteria uterina, yang dipercabangkan oleh arteria iliaca
interna, seringkali luga dipercabangkan oleh arteria vesicalis superior. Arteri ini berjalan ke
arah medial pada facies superior ligamentum cervicale laterale, memberi percabangan kepada
cervix dan vagina bagian cranial, lau membelok ke cranial, berjalan didalam ligamentum
latum uteri dekat pada sisi cranial uterus, dan memberi cabang-cabang pada kedua
permukaan corpus uteri. Selama gravid srteri ini menjadi besar, dan sesudah partus arteri ini
menjadi berkelok-kelok. Mengadakan anastomose dengan ramus uterinus a.ovarica. Vena
uterina berjalan mengikuti arteria uterina, bermuara kedalam vena iliaca interna. Innervasi
sympathis diperoleh dari medulla spinalis segmental thoracalis XII – lumbalis I. Serabut
parasympathis berasal dari medulla spinalis segmental sacralis. Serabut-serabut efferent
sympathis dan parasympathis mencapai uterus melalui plexus nervosus hypogastricus dan
plexus nervosus pelvicus. Rasa nyeri dari uterus berasal dari kontraksi otot uterus oleh karena
ischaemia otot-otot tersebut. stimulus tersebut diproyeksikan pada dermatome thoracalis XI
dan XII, serta regio lumbosacralis. (Sri, 2008)

Vagina
Vagina ( L. = sheath ) adalah sebuah “organ of copulation” selain itu berfungsi juga
untuk jalan lahir dan sebagi saluran untuk mengeluarkan darah menstruasi. Saluran vagina
mempunyai hubungan dengan cavitas uteri, dan ke arah caudal bermuara pada vestibulum
vaginae, suatu ruangan yang terletak di antara kedua labia minora pudendi, melalui ostium
vaginae. Kedudukan vagina adalah caudo-ventral pada satu bidang yang kira-kira paralel
dengan apertura pelvis superior, membentuk sudut sebesar 60 derajat dengan bidang
horizontal. Apabila vesica urinaria dalam keadaan kosong, maka axis. (Sri, 2008)
Vagina membentuk sudut kira-kira 90 derajat dengan sumbu uterus. Dengan
bertambahnya volume vesica urinaria maka sudut tersebut tadi menjadi bertambah besar.
Vagina sangat elastis, terutama bagian yang berada di sebelah cranial diaphragma pelvis.
Lumen vagina berbentuk huruf “H” pada penampang melintang. Facies interna dinding
anterior (= paries anterior ) dan facies interna dinding posterior (= paries posterior ) letak
saling bersentuhan. Baik pada paries anterior maupun paries posterior terdapat tonjolan
longitudinal, disebut columna rugarium anterior dan columna rugarium posterior. Ujung
caudal columna rugarium anterior membentuk penonjolan yang disebut carina urethalis
vaginae. Mucosa dinding vagina membentuk lipatan-lipatan horizontal yang dinamakan rugae
vaginales. (Sri, 2008)
Dinding anterior ditembusi oleh cervix uteri, mempunyai ukuran panjang sebesar 1,5
cm, dan dinding posterior berukuran 9 cm. Dinding lateral di bagian cranial difiksasi pada
ligamentum cervicale laterale dan di bagian caudal difiksasi pada diaphragma pelvis.
Cekungan yang terbentuk antara portio vaginalis cervicis dan dinding vagina, disebut fornix
vaginae, yang dapat dibagi menjadi fornix anterior, fornix posterior dan fornix lateral. Fornix
superior membentuk cekungna yang paling dalam dan dindingnya berhubungan dengan
peritoneum yang membeatasi excavatio rectouterina. Pada fornix lateral terdapat ligamentum
latum uteri, arteria uterina dan ureter. (Sri, 2008)
Pada nullipara (= virgin) terdapathymen, yaitu lipatan mucosa yang terdapat pada
ujung vagina ketika bermuara kedalam vestibulum vaginae. Lipatan di bagian posterior lebih
besar daripada lipatan di bagian anterior. Ada berbagai bentuk hymen, seperti cincin
(anularis), seminularis, cribriformis, fimbriatus dan imperforatus. Apabila hymen robek, pada
coitus pertama, maka sisa-sisanya yang masih tertinggal disebut carunculae hymenalis (perlu
dibedakan dari hymen fimbriatus). (Sri, 2008)
Dinding anterior di bagian cranial (1/3 bagian) mempunyai hubungan dengan basis
vesica urinaria, dan di bagian caudal (2/3 bagian) bersatu dengan dinding posterior urethra.
Orifium vaginae berada di bagian dorsal dari ostium urethrae externum. Dinding dorsal
dibagian cranial mempunyai hubungan dengan excavatio rectouterina, di bagian caudal
dipisahkan dari rectum oleh jaringan ikat. Di bagian lateral dan cranial vagina mempunyai
hubungan dengan jaringan ikat yang mengandung plexus venosus vaginalis, kedua ureter,
a.uterina dan beberapa ligamenta. M.pubococcygeus membungkus vagina kira-kira 3 cm di
sebelah cranial orificium vaginae, dan berperan sebagai sphincter. Selanjutnya vagina
berjalan menembusi diaphragma urogenitale dan dinding lateralnya mengadakan hubungan
dengan bulbus vestibuli, m.bulbospongiosus dan glandula vestibularis major (= Bartholini),
bagian ini merupakan bagian yang paling sempit. Bagian caudal vagina bersatu dengan
centrum tendineum. Vagina mendapatkan vascularisasi dari :
1) Percabangan arteria uterina,mensuplai vagina pars cranialis
2) Arteria vaginalis memberi percabangan kepada dinding ventral dan dorsal vagina,
mengadakan anastomose pada linea mediana, membentuk arteria azygos anterior dan
arteria azygos posterior percabangan dari arteria bulbi vaginae yang mensuplai darah
kepada bagian caudal vagina.
Arteria uterina dan arteria vaginalis adalah cabang dari iarteria iliaca interna. Arteria
bulbi vaginae dipercabangkan oleh arteria pudenda interna, sedangkan arteria pudenda
interna adalah cabang dari arteria iliaca interna. Pembuluh vena berkumpul membentuk
plexus venosus vaginalis, mengadakan anastomose dengan plexus venosus uterinus serta
plexus venosus vesicalis. Pembuluh-pembuluh lymphe dari pars cranialis vagina berjalan
mengikuti uterina menuju ke lymphonodus iliacus internus dan lymphonodus iliacus
externus. Dari pars medialis vaginae pembuluh lymphe berjalan mengikuti vagianlis
bermuara kedalam lymphnodus iliacus internus. Pembuluh-pembuluh lymphe dari bagian
caudal vagina berjalan menuju ke lymphonodus sacralis dan lymphonodus iliacus communis.
Pembuluh-pembuluh lymphe dari bagian yang berdekatan dengan hymen berjalan menuju ke
lymphonodus inguinalis superficialiss. (Sri, 2008)
Vagina mendapat innervasi sympathis dari plexus hypogastricus, dan serabut- serabut
afferen berada dalam nervus pudendus. Persarafan parasympathis berpusat pada medulla
spinalis segmen sacralis 2 – 3, yang membawa komponen vasodilator untuk arteri. Pars
caudalis vaginae dipersarafi oleh nervus pudendus. (Sri, 2008)
Vulva (= Organ Genitalis Femina Externa )
Nama lain adalahpudendu m, terdiri atas beberapa organ. Mons Pubis ,Mons pubis
adalah suatu penonjolan yang berada di sebelah ventral symphysis osseum pubis, dibentuk
oleh jaringan lemak. Pada usia pubertas mons pubis (= mons veneris) ditumbuhi rambut yang
kasar dan membentuk batas cranial yang horizontal. (Sri, 2008)

Labium Majus Pudendi


Terdiri dari dua buah labia majora, dibentuk oleh lipatan kulit, yang terletak
(mengarah) caudo-dorsal, mulai dari mons pubis. Kedua labia majora ini membatasi suatu
celah yang dinamakan rima pudendi. Pada facies externa terdapat banyak pigmen, ditumbuhi
rambut pada usia pubertas,mengandung banyak kelenjar sebacea dan kelenjar keringat. Facies
internanya licin dan tidak ditumbuhi rambut. Labium majus pudendi sinister dan labium
majus pudendi dexter bertemu di bagian anterior membentuk commissura labiorum anterior.
Di bagian posterior ujung labia majora bertemu dengan penonjolan centrum tendineum
perinei membentuk commissura labiorum posterior. Jaringan subcutaneus mengandung
banyak lemak, mempunyai hubungan dengan jaringan subcutaneus regio urogenitale, mons
pubis dan dinding ventral abdomen. Pada labium majus pudendi melekat ligamentum teres
uteri, dan labium majus pudendi homolog dengan scrotum. (Sri, 2008)

Labium Minus Pudendi


Berbentuk dua buah lipatan kulit yang kecil, terletak di sebelah medial labium majus
pudendi, permukannya licin, tidak mengandung jaringan lemak, berwarna pink. Labium
minus pudendi di bagian dorsal bergabung dengan facies medial, medialis labium majus
pudendi dan saling bertemu dengan pihak sebelah membentuk lipatan transversal. Disebut
frenulum labiorum pudendi (= fourchette). Bangunan ini tampak jelas pada nullipara. Di
bagian anterior labium minus pudendi terbagi menjadi pars medialis dan pars lateralis. Pars
lateralis dari labium minus pudendi sinister bertemu dengan pars lateralis dari labium minus
pudendi dexter membentuk preputium clitoridis. Pars medialis dari kedua labia minora
pudendi saling bertemu di bagian caudal dari clitoris membentuk frenulum clitoridis. Labium
minus pudendi terletak tersembunyi di balik labium majus pudendi, kecuali pada anak-anak
dan pada wanita yang telah mengalami menopause. (Sri, 2008)
Vestibulum Vaginae
vestibulum vaginae adalah suatu celah yang terdapat di antara kedua labia minora,
dan di tempat ini terdapat muara dari vagina, disebut orificium vaginae, ostium yretrae
externum dan muara ductus excretorius glandula vestibularis major. Ostium urethrae
externum terletak 2,5 cm di sebelah dorsal dari clitoris, dan berada di sebelah ventral dari
orificium vaginae, terletak pada linea mediana dengan tepinya yang sedikit
menonjol.Orificium vaginae mempunyai bentuk yang lebih besar dari ostium urethrae
externum, terletak pada linea mediana. Ukuran dan bentuknya ditentukan oleh bentuk dari
hymen. Ductus excretorius dari glandula vestibularis major ada dua buah, masing-masing
bermuara di antara orificium vaginae dan labium minus pudendi. Saluran keluar dari
glandulae vestibulares minores bermuara didalam vestibulum vaginae di antara orificium
vaginae dan ostium urethrae externum. Fossa navicularis (= fossa vestibuli vaginae) adalah
suatu cekungan yang berada di antara orificium vaginae dan frenulum labiorum pudendi. (Sri,
2008)

Clitoris
Organ ini homolog dengan penis. Terdiri dari jaringan erectil, dapat ereksi, tidak
dilalui oleh urethra. Ukuran panjang 2,5 cm, dibentuk oleh dua buah corpora cavernosa.
Terletak di sebelah dorsal commissura labiorum anterior, ditutupi oleh kedua labia minora.
Corpus cavernosum ke arah dorso-lateral melekat pada arcus pubicus melalui crus clitoridsi.
Crus clitoridis ditutupi oleh m.ischiocavernosus, dan m.bulbospongiosus melekat pada radix
clitoridis. M.bulbospongiosus melekat pada centrum tendenium, lalu membungkus pars
caudalis vaginae dan orificium vaginae, melekat pada radix clitoridis, selanjutnya melekat
pada sisi arcus pubis. Kedua crus clitoridis saling bertemu dan melanjutkan diri menjadi dua
buah corpora cavernosa clitoridis ( corpus cavernosus clitoridis sinistrum et dextrum )
membentuk corpus clitoridis. Kedua corpora cavernoasa ini dibungkus oleh fascia clitoridis.
Antara corpus cavernosus kiri dan kanan terdapat septum corporum cavernosum. Ujung
anterior corpus clitoridis membentuk glans clitoridis, suatu tonjolan yang bundar dan sangat
sensitif. Radix clitoridis difiksasi pada facies ventralis symphysis osseum pubis oleh
ligamentum suspensorium clitoridis. (Sri, 2008)

Bulbus Vestibuli
Ada sepasang jaringan erectil yang memanjang, terletak pada sisi ostium vaginae,
ditutupi oleh m.bulbospongiosus. di bagian dorsal bentuknya besar dan di bagian anterior
kecil dan saling bertemu (bersatu), berada di sepanjang tepi caudal corporis clitoridis sampai
pada glans clitoridis. Bulbus vestibuli homolog dengan bulbus penis dan corpus spongiosus
penis. (Sri, 2008)

Glandula Vestibularis Major ( Bartholini )


Ada dua buah kelenjar kecil berbentuk bundar, berada di sebelah dorsal bulbus
vestibuli. Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada celah yang terdapat di antara labium
minus pudendi dan tepi hymen. Glandula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada
pria. Kelenjar ini tertekan pada wakti coitus dan mengeluarkan secresinya untuk membasahi
(melicinkan) permukaan vagina di bagian caudal. Vascularisasi diperoleh dari :
1. Rami labiales anteriores yang dipercabangkan oleh arteria pudenda externa, memberi
suplai darah kepada labia major dan labia minora
2. Rami labiales posteriores, dipercabangkan oleh arteria pudenda interna,memberi juga
suplai darah kepada labia majora dan labia minora
3. Arteria profunda clitoridis, memberi suplai darah kepada crus clitoridis dan corpus
cavernosum clitoridis
4. Arteria dorsalis clitoridis memberi vascularisasi kepada glans clitoridis
5. Arteia bulbi vestibuli ( vaginae ) memberi vascularisasi kepada bulbus vestibuli dan
glandula vestibularis major. Pembuluh-pembuluh lymphe berjalan menuju ke
lymphonodus inguinalis externus.
Labia major dan labia minora dipersarafi oleh rami labiales anteriores yang
dipercabangkan oleh nervus ilioinguinalis dan rr.labiales posteriores yang dipercabangkan
dari nervus pudendus. Bulbus vestibuli mendapatkan innervasi dari plexus uterovaginalis,
yang melanjutkan diri menjadi ervus cavernosus clitoridis. Clitoris juga mendapat persarafan
dari nervus dorsalis clitoridis Innervasi otonom diperuntukkan kepada pembuluh darah dan
kelenjar. (Sri, 2008)

Anda mungkin juga menyukai