KONSEP MEDIS
A. Definisi
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa
terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
saja di dalam traktus urinarius kendati paling sering ditemukan pada piala ginjal
(pelvis renis) atau kalises. Batu ginjal memiliki ukuran yang beragam dan bias
soliter atau multiple. Batu ginjal lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan
pada wanita dan jarang ditemukan pada anak-anak. Batu kalsium umumnya
menyerupai batu di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat
limbah di dalam darah yang dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap dan
Dari penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan batu ginjal adalah
B. Etiologi
1. Dehidrasi
2. Infeksi
urinarius.
6. Faktor metabolic
7. Faktor makanan
8. Faktor penyakit renal
saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik,
2) Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun karena terjadinya
3) Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone
belt.
Tempat yang bersuhu dingin (ruang AC) menyebabkan kulit kering dan
d. Diet
seperti susu, keju, kacang polong, kacang tanah dan coklat. Tinggi purin
e. Pekerjaan
f. Infeksi
C. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala batu ginjal yang mungkin meliputi (Kowalak ,2011):
5. Distensi abdomen
6. Anuria akibat obstruksi bilateral atau obstruksi pada ginjal yang tinggal
keluhan utama nyeri pada pinggang dan hematuria. Keluhan yang disampaikan
oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu, dan penyulit yang
telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada
pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik maupun bukan kolik.
Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun
ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih.
sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri.
Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
kedaruratan di bidang urologi. Dalam hal ini harus secepatnya ditentukan letak
kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan
2009).
disuria) dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu
menyebabkan sedikit gejala namun secara perlahan merusak unit fungsional
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Urinalisa
menunjukkan adanya sel darah merah, sel darah putih dan kristal serta
dan batu asam urat). Pada Urine 24 jam didapatkan kreatinin, asam urat,
b. Pemeriksaan hematologi:
c. Pemeriksaan Imaging
Urografi
saluran kemih yaitu ginjal, ureter dan vesika urinaria (KUB). Tetapi
Jika pada pemeriksaan secara klinik dan foto tidak dapat menunjukkan
Ultrasonografi (USG)
CT scan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk banyak kasus pada pasien yang nyeri
yang tidak dapat ditunjukkan pada IVP. Batu akan terlihat sebagian batu
yang keruh.
MRI
sebagai batu.
D. Penatalaksaan
kemih yaitu obstruksi jalan kemih, infeksi, nyeri menetap atau nyeri berulang-
ulang, batu yang akan menyebabkan infeksi atau obstruksi, batu metabolic yang
1. Terapi Konservatif
b. α - blocker
c. NSAID
syarat lain untuk observasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada
tidaknya infeksi dan obstruksi. Adanya kolik berulang atau ISK menyebabkan
dan penurunan fungsi ginjal ) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. Pasien
obat penangkal nyeri. Pasien akan berbaring di suatu alat dan akan dikenakan
terakhir pasien bisa dioperasi dari ruangan terpisah. Jadi, begitu lokasi ginjal
sudah ditemukan, dokter hanya menekan tombol dan ESWL di ruang operasi
akan bergerak. Posisi pasien sendiri bisa telentang atau telungkup sesuai
posisi batu ginjal. Batu ginjal yang sudah pecah akan keluar bersama air seni.
air atau gelatin sebagai medium untuk merambatkan gelombang kejut. Air
dan gelatin mempunyai sifat akustik paling mendekati sifat akustik tubuh
sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit pada saat gelombang kejut
masuk tubuh.
ginjal atau saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih (kecuali yang
terhalang oleh tulang panggul). Batu yang keras (misalnya kalsium oksalat
monohidrat) sulit pecah dan perlu beberapa kali tindakan. ESWL tidak boleh
darah dan fungsi ginjal, wanita hamil dan anak-anak, serta berat badan
berlebih (obesitas).
Penggunaan ESWL untuk terapi batu ureter distal pada wanita dan
kemungkinan terjadi kerusakan pada ovarium. Meskipun belum ada data yang
jelasnya
3. Endourologi
mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan
uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Proses pemecahan batu
sistem kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau
Keterbatasan URS adalah tidak bisa untuk ekstraksi langsung batu ureter
yang besar, sehingga perlu alat pemecah batu seperti yang disebutkan di
4. Bedah Terbuka
pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Tidak jarang
sudah sangat tipis, atau mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih
5. Pemasangan Stent
batu ureter. Misalnya pada penderita sepsis yang disertai tanda-tanda obstruksi,
pemakaian stent sangat perlu. Juga pada batu ureter yang melekat (impacted).
Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kurang
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
klien.
a. Identitas pasien yaitu: mencakup nama, umur, agama, alamat, jenis kelamin,
dll.
b. Riwayat Kesehatan
berbagai macam makanan atau minuman dibuat dari susu/ produk susu.
lainnya.
Berdasarkan klasifikasi Doenges, riwayat keperawatan yang perlu
dikaji adalah:
a. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
b. Sirkulasi
Tanda:
c. Eliminasi
Gejala:
Diare
Tanda:
Gejala:
Tanda:
Muntah
e. Nyeri/kenyamanan:
Gejala:
Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu
Tanda:
f. Keamanan:
Gejala:
Penggunaan alkohol
Demam/menggigil
g. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
hiperparatiroidisme
Pre- Operasi
kontraksi ureteral
kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan
peradangan.
mual/muntah (iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter,
penyakit
yang ada.
Post Operasi
Gerakan melindungi Tanda vital dalam rentang normal Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
Tingkah laku berhati-hati Tidak mengalami gangguan tidur intervensi
Cepat kenyang setelah makan Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
Steatorea
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
Parasimpatik
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan denyut nadi
- Diare, mual,vertigo
- Letih, gangguan tidur
- Kesemutan pada
ekstremitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera
berkemih
Kognitif
- Menyadari gejala
fisiologis
- Bloking pikiran, konfusi
- Penurunan lapang
persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan
untuk belajar
- Penurunan kemampuan
untuk memecahkan
masalah
- Ketakutan terhadap
konsekuensi yang tidak
spesifik
- Lupa, gangguan
perhatian
- Khawatir, melamun
- Cenderung menyalahkan
orang lain.
Faktor yang berhubungan:
Perubahan dalam(status
ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola
interaksi,fungsi peran, status
peran)
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
Herediter
Infeksi/kontaminan
interpersonal
Penularan penyakit
interpersonal
Krisis maturasi
Krisis situasional
Stres, ancaman kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada (status
ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran,
konsep diri)
Konflik tidak disadari
mengenai tujuan penting
hidup
Konflik tidak disadari
mengenai nilai yang esensial
atau penting.
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Deficit Pengetahuan NOC: NIC :
Definisi: Ketiadaan atau defisiensi Knowledge : disease
Teaching: disease process
informasi kognitif yang berkaitan process
dengan topic tertentu. Knowledge : health Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
Factor yang berhubungan: Pasien dan keluarga mampu kondisi, dengan cara yang tepat
Keterbatasan kognitif menjelaskan kembali apa Sediakan bagi keluarga informasi tentang
yang dijelaskan perawat/tim kemajuan pasien dengan cara yang tepat
Salah interpretasi informasi
kesehatan lainnya Diskusikan perubhan gaya hidup yang
Kurang pajanan
mungkin diperlukan untuk mencegah
Kurang minat dalam belajar
komplikasi di masa yang akan dating dan atau
Kurang dapat mengingat
proses pengontrolan penyakit.
Tidak familier dengan
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
sumber informasi.
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara
yang tepat atau diindikasikan
Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas lokal dengan cara yang tepat.
Instruksikan pasien mengenai tanda gejala
untuk melaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan dengan cara yang tepat.
Post operasi
Tingkah laku berhati-hati Tidak mengalami gangguan Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
Muka topeng tidur intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Gangguan tidur (mata sayu,
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
tampak capek, sulit atau
gerakan kacau, menyeringai) Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Terfokus pada diri sendiri
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
Fokus menyempit (penurunan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
persepsi waktu, kerusakan
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
proses berpikir, penurunan
nyeri
interaksi dengan orang dan
lingkungan)
Tingkah laku distraksi, contoh Analgesic Administration
: jalan-jalan, menemui orang Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
lain dan/atau aktivitas, derajat nyeri sebelum pemberian obat
aktivitas berulang-ulang) Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
Respon autonom (seperti frekuensi
diaphoresis, perubahan Cek riwayat alergi
tekanan darah, perubahan Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
nafas, nadi dan dilatasi pupil) dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
Perubahan autonomic dalam Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
tonus otot (mungkin dalam beratnya nyeri
rentang dari lemah ke kaku) Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
psikologis).