Bahan Mentah
Bahan Mentah
finishing). Secara sederhana, electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan
menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material
yang hendak dilapis.
Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan
lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan utama dari
pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan, adalah larutan elektrolisisnya. Dalam penelitian yang baru belakangan
ini (tahun 2004), dilakukan oleh Tadashi Doi dan Kazunari Mizumoto, mereka menemukan larutan baru (elektrolisis)
yang dinamakan larutan citrate ( kekerasan deposit mencapai 440 VHN)
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu contoh perubahan
fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta
bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan
dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
Karena itu, tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu
logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan (decorative)
Prinsip Dasar Electroplating
Kita mengenal istilah anoda, katoda, larutan elektrolit. Ketiga istilah tersebut digunakan seluruh literatur yang
berhubungan dengan pelapisan material khususnya logam dan diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik. Anoda dalam larutan
elektrolit ada yang
larut dan ada yang tidak. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja., sedangkan anoda
yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik, juga sebagai bahan baku pelapis.
Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang akan dilapisi, dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber
arus listrik.
Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang
bermuatan positf atau negatif.
Karena electroplating adalah suatu proses yang menghasilkan lapisan tipis logam di atas permukaan logam lainnya
dengan cara elektrolisis, maka perlu kita ketahui skema proses electroplating tersebut.
Skema Proses Electroplating
Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit sehinnga ion logam mengendap pada
benda padat yang akan dilapisi. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam di dalam
elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai katoda.
Pada KATODA
Pembentukan lapisan Nikel
Metode 1
Menggunakan Aluminium Foil
1.
1
Gunakan aluminium foil untuk menghilangkan karat pada krom dengan mudah
dan murah. Aluminium bereaksi secara kimiawi dengan karat, dan menghasilkan
bahan yang mudah dibersihkan. Karena aluminium lebih lunak dibandingkan
sebagian besar logam lainnya, aluminium tidak akan menggores permukaan krom
maupun logam di bawahnya. [1]
2.
2
Bersihkan krom. Sebelum mencoba menghilangkan karat pada krom, bersihkan
kotoran dan debu dari permukaannya menggunakan air sabun atau sabun cuci mobil
jika Anda membersihkan karat dari komponen mobil. Dengan begitu, Anda akan
lebih mudah menemukan dan membersihkan bagian yang berkarat.
Untuk permukaan yang sangat kotor atau berkarat tebal, gunakan cuka atau asam
lemah yang disarankan di bawah ini, kemudian lanjutkan dengan aluminium foil.
3.
3
Celupkan aluminium foil ke dalam air. Anda bisa menggunakan air apa saja,
namun air garam adalah pilihan yang terbaik karena elektrolit dan garam akan
membantu mempercepat reaksi kimia. Sobek lembaran aluminium foil sehingga
mudah Anda gunakan pada bagian yang berkarat.
4.
4
Gosokkan aluminium foil di bagian yang berkarat. Gosokkan aluminium foil ke
depan dan belakang di permukaan yang berkarat. Anda tidak harus menekannya
terlalu kuat, walaupun bagian tertentu mungkin harus Anda tekan cukup kuat dan
gosok lebih lama.
Celupkan aluminium foil ke dalam air lagi bila mengering.
Jika bagian yang Anda bersihkan melengkung cukup dalam, coba isi cekungan
tersebut dengan gulungan selembar aluminium foil. Tepi gulungan aluminium foil
akan memperhalus permukaan logam dan mengisi cekungan yang berkarat.
5.
5
Berhentilah sesekali untuk membersihkan lapisan karat yang mengelupas. Bila
serpihan karat menebal, berhentilah dan bersihkan dengan lap atau handuk terlebih
dahulu. Dengan begitu, sisa bagian yang berkarat akan terlihat dan dapat Anda
gosok kembali dengan aluminium foil.
6.
6
Bilas permukaan krom. Setelah Anda membersihkan lapisan karat, lap
permukaannya sehingga logam mengilap di bawahnya tampak.
7.
7
Keringkan seluruh permukaan krom. Tetesan air dapat meninggalkan noda
dengan mudah pada permukaan krom, dan menyebabkan logam di bawahnya
berkarat. Gunakan tisu atau pengering rambut untuk mengeringkan permukaan
krom. Jika perlu, bawa bagian tersebut ke tempat reparasi untuk memperbaiki
kerusakan dan mencegahnnya semakin berkarat.
Pastikan untuk mengoleskan pengilap atau wax pada krom yang telah Anda
bersihkan untuk mencegahnya berkarat kembali.
Metode 2
Menggunakan Asam Lemah
1.
1
Gunakan minuman kola, sari jeruk nipis, atau asam lemah di rumah
lainnya.Minuman bersoda atau kola yang mengandung asam fosfat dapat
digunakan untuk membersihkan karat. Pilihan lainnya adalah sari jeruk nipis dan
cuka. Asam lemah dapat menghilangkan karat tanpa menyebabkan kerusakan berat
pada logam di sekitarnya.
Minuman kola diet tidak mengandung gula sehingga tidak akan terlalu lengket.
Namun gula dapat membantu asam melekat pada lapisan karat.
Jangan gunakan asam kuat atau pekat, yang dapat menggores dan membuat
lapisan logam di bawah krom lemah. Jika asam lemah ini tidak cukup efektif, coba
gunakan asam fosfat, namun nyalakan kipas angin untuk mengusir uap beracunnya
dari wajah Anda.
2.
2
Bersihkan krom. Sebelum Anda mencoba menghilangkan karat pada krom,
sebaiknya bersihkan debu dan kotoran lainnya terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda
lebih mudah melihat dan membersihkan lapisan karat. Gunakan sabun cuci mobil
untuk membersihkan krom pada peralatan mobil, dan air sabun bisa untuk benda
berlapis krom lainnya.
3.
3
Rendam benda berlapis krom di dalam asam lemah, atau tuangkan asam
lemah ke atasnya. Jika benda tersebut tidak dapat Anda rendam, cukup tuangkan
asam lemah ke permukaannya.
4.
4
Lap atau gosok hingga lapisan karatnya mengelupas. Anda mungkin harus
menggunakan spons atau sikat piring lembut untuk mengelupas karat. Sikat
pembersih alat masak berbahan kaca biasanya cukup aman untuk menggosok
krom. Untuk mengangkat lapisan karat yang tebal, gosokkan dengan lembaran
aluminium foil atau gosok dengan spons cuci piring.
5.
5
Bersihkan sisanya dengan sabun yang lembut. Jika Anda membersihkan mobil,
gunakan sabun cuci mobil untuk membersihkan karat dan sisa asam. Sabun cuci
piring tidak boleh digunakan pada cat mobil, karena dapat membuatnya terkelupas.
Bagian yang tidak berlapis cat dapat dibersihkan dengan sabun biasa dan air.
6.
6
Keringkan dan rawat mobil Anda. Keringkan mobil dengan tisu untuk mencegah
karat timbul kembali. Jika karat menimbulkan kerusakan yang cukup berat, baca
bagian perawatan lanjutan.
Oleskan lapisan pengilap atau wax pada permukaan krom untuk mencegah karat
kembali timbul.
Metode 3
Menggunakan Minyak atau Pengilap Krom
1.
1
Gunakan pengilap krom untuk membersihkan karat dengan cepat, atau minyak
jika Anda ingin berhemat. Pengilap krom adalah pilihan yang paling mahal untuk
menghilangkan karat, namun produk yang berkualitas akan membuat proses ini
mudah dan cepat. Minyak yang dapat meresap seperti WD40, CLR, atau CRC dapat
digunakan sebagai pengganti pengilap krom dan biasanya harganya pun lebih
murah.
2.
2
Bersihkan krom dengan air sabun. Sebelum Anda mencoba menghilangkan karat
pada krom, sebaiknya bersihkan debu dan kotorannya terlebih dahulu. Dengan
begitu, Anda bisa melihat dan membersihkan lapisan karat dengan lebih mudah.
Jika kotoran pada krom sulit dibersihkan, Anda juga bisa menggunakan cuka untuk
membersihkan permukaannya. Cuka adalah asam lemah dan dapat membantu
proses penghilangan karat juga.
3.
3
Oleskan minyak atau pengilap krom ke bagian yang berkarat. Ratakan produk
pembersih ke bagian yang berkarat pada krom, dan pastikan seluruhnya terlapisi
secara merata agar tidak tergores.
4.
4
Oleskan minyak atau pengilap krom menggunakan serat baja atau sikat kawat
kuningan. Serat baja atau sikat kawat kuningan lembut adalah pilihan yang terbaik
dalam cara ini, karena kemungkinannya menyebabkan goresan cukup rendah. Jika
Anda tidak punya sikat kuningan, gunakan serat baja yang paling lembut sebagai
gantinya, lebih baik lagi dengan nomor # 0000. Lapisi serat baja dengan pengilap
krom lagi untuk mencegahnya menggores.
5.
5
Gosokkan serat baja dengan lembut pada bagian yang berkarat. Gosokkan
secara memutar dengan lembut sambil memastikan bagian yang digosok tetap
lembap. Tidak perlu menggosok sambil menekan, atau Anda berisiko merusak
permukaan krom.
Jika bagian tersebut mengering, tambahkan minyak atau pengilap krom lagi.
Menggosok permukaan yang kering dengan serat baja dapat menimbulkan goresan
dan kerusakan.
6.
6
Bilas bagian tersebut dengan air bersih. Bersihkan pengilap logam dan karat
dengan mencucinya dengan air.
7.
7
Periksa bagian lainnya yang berkarat. Jika permukaan krom belum sepenuhnya
bersih dari karat, gunakan pengilap krom lagi untuk membersihkannya dengan cara
yang sama.
8.
8
Keringkan seluruh permukaan krom. Tetesan air dapat meninggalkan noda
dengan mudah pada permukaan krom, sehingga sebaiknya Anda mengeringkannya
untuk menjaga kilap dan kilaunya.
Pastikan untuk mengoleskan pengilap atau wax pada permukaan krom untuk
mencegah karat timbul kembali.
Jika Anda masih membutuhkan perawatan lanjutan, baca bagian di bawah ini.
Metode 4
Memperbaiki dan Melindungi Krom Setelah Menghilangkan
Karat
1.
1
Keringkan dan gosok permukaan krom. Jika karat hanya muncul seperti goresan
di permukaan krom, mengeringkannya saja dengan handuk setelah dibersihkan
mungkin sudah cukup untuk mengembalikan tampilan krom.
2.
2
Lindungi logam menggunakan pengilap atau wax. Oleskan wax atau pengilap ke
permukaan krom untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Gunakan produk khusus
untuk langkah ini, seperti car wax untuk kendaraan berlapis krom.
Umumnya, wax dioleskan, digosok, dan dibiarkan hingga kering, kemudian lapisan
kedua dioleskan di atasnya dan digosok kembali.
3.
3
Lapisi dengan cat perak. Cat ini akan menjaga kilap krom, namun kemampuannya
melindungi dari karat ditentukan oleh merek dan cara pelapisannya. Pilih cat yang
sesuai untuk krom, terutama cat otomotif, dan oleskan secara merata di bagian yang
cekung akibat karat. Gunakan ampelas 1200 grit untuk menghaluskannya setelah
kering, berhati-hatilah agar tidak mengelupas bagian yang tidak berlapis cat.
4.
4
Lapisi kembali dengan krom. Pilihan ini cukup mahal, dan biasanya hanya
dilakukan pada mobil yang mengalami kerusakan berat akibat karat. Minta bantuan
mekanik yang menawarkan jasa pengecatan krom profesional jika Anda ingin
melapisi mobil Anda kembali dengan krom. Jika merasa mampu, Anda bisa
mencoba untuk melapiskan krom sendiri di rumah, khususnya pada benda
berukuran kecil.
Tips
Umumnya, tujuan benda dilapisi krom adalah untuk mencegahnya berkarat. Karat
mulai muncul biasanya jika lapisan krom mengelupas di beberapa titik, sehingga
besi atau baja di bawahnya rentan berkarat. Dalam kasus berat, karat dapat
menyebar ke bagian sekitarnya dan membuat logam di bawahnya menggelembung.
Karat bisa timbul kembali dengan cepat jika permukaan benda basah, jadi pastikan
untuk mengeringkannya jika terkena air. Oleskan pengilap krom ke permukaan
benda setelah kering untuk mencegahnya kembali berkarat.
Peringatan
Beberapa mobil menggunakan plastik atau cat yang menyerupai krom, namun
bukan krom. Walaupun cara dalam artikel ini ditujukan untuk membersihkan karat,
bukan krom, hasilnya tidak dapat diprediksi pada mobil yang berlapis bahan yang
tidak diketahui jenisnya.
Mengampelas atau mengasah tidak disarankan untuk menghilangkan karat, karena
dapat menyebabkan kerusakan pada logam di bawahnya.
Sumber
1. ↑ http://www.robertscycle.com/chrome-clean.html
Penggunaan Kromium
dalam
Proses Elektroplating
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meningkat pesatnya dunia
perindustrian, jenis-jenis logam yang ditemukan pun semakin banyak dan
aplikasinya semakin beragam. Logam banyak digunakan dalam berbagai
kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari transportasi, rumah tangga, hingga urusan
pertahanan negara. Suatu jenis logam yang terdiri dari berbagai unsur atau
senyawa, dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Ada jenis logam yang
memiliki daya tahan rendah dan ada yang memiliki daya tahan tinggi. Ada jenis
logam yang mudah berkarat dan ada yang tahan karat. Ada jenis logam yang
mudah mengalami korosi dan ada yang tidak, dan sebagainya. Interaksi besi atau
baja dengan udara dapat menyebabkan terbentuknya Fe2O3 yang merupakan
penyebab timbulnya karat dan membuat ketahanan besi maupun baja menjadi
rapuh.
Terkadang dalam suatu industri manufaktur, diperlukan logam yang memiliki
gabungan sifat dari beberapa jenis logam. Misalnya logam yang memiliki kekuatan
tinggi tetapi juga tahan terharap korosi, dengan biaya yang terjangkau. Maka
seringkali ditemukan kendala karena kesulitan memperoleh jenis logam yang
memiliki sifat-sifat tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun
diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut, seperti mengolah logam tertentu
terhadap logam lainnya dengan memanfaatkan proses kimia untuk memperoleh
benda dengan gabungan sifat-sifat logam yang diperlukan. Dalam hal ini, logam
yang dimanfaatkan adalah logam kromium dengan menggunakan proses
elektroplating.
TUJUAN PENULISAN
Berbagai benda hasil pengolahan suatu industri manufaktur dibuat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dengan semakin berkembangnya
taraf hidup masyarakat, maka kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat.
Tuntutan yang harus dipenuhi suatu industri manufaktur juga semakin meningkat.
Oleh karena itu, perlu dilakukan proses elektroplating untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Proses elektroplating ini dilakukan untuk melapisi suatu benda logam atau
nonlogam sehingga sifatnya menjadi tahan korosi. Proses elektroplating ini
biasanya dilakukan dengan melapisi benda tersebut dengan tembaga, nikel, dan
krom.
Kromium (Cr) digunakan untuk pelapisan tahap akhir pada proses elektroplating.
Digunakannya logam kromium dalam proses elektroplating adalah selain karena
sifatnya yang tahan korosi, krom juga digunakan untuk memperindah tampilan
suatu benda karena membuat permukaan benda menjadi keras dan mengkilat.
Salah satu ciri khas krom adalah warnanya yang putih kemilau.
RUANG LINGKUP
Karakteristik logam kromium
Kromium (Cr) merupakan unsur yang terletak pada golongan transisi VI B.
Kromium merupakan logam yang tidak dapat ditemukan dalam bentuk unsur atau
senyawa, tetapi kromium dapat ditemukan dalam bentuk paduan, biasanya berupa
bijih kromium. Kromium memiliki sifat keras dan berkilau sehingga banyak
digunakan untuk pelapisan benda.
Proses elektroplating
Proses elektroplating dilakukan dengan prinsip elektrokimia dengan menggunakan
anoda dan katoda. Anoda merupakan logam yang digunakan untuk melapisi benda
lainnya, dalam hal ini krom digunakan sebagai anoda. Katoda merupakan objek
benda yang akan dilapisi, dapat berupa baja, plastik, dan lain-lain. Anoda
dihubungkan dengan kutub positif sumber listrik, sedangkan katoda dihubungkan
dengan kutup negatif sumber listrik. Anoda dan katoda sama-sama dimasukkan ke
dalam suatu wadah yang diisi dengan suatu cairan elektrolit yang berfungsi untuk
menghantarkan listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGENALAN KROMIUM
Kromium (Cr) merupakan unsur logam yang bersifat keras, berkilau, dan berwarna
perak atau abu-abu. Akan tetapi, kromium tidak ditemukan dalam bentuk unsur
atau senyawa. Kromium ditemukan dalam bentuk paduan, yang paling banyak
ditemukan dalam bentuk bijih kromium (PbCrO4) yang berwarna merah dan dapat
digunakan pada cat minyak sebagai pigmen merah.
Meskipun senyawa kromium beracun, tetapi kromium banyak digunakan dalam
berbagai bidang, misalnya dalam bidang biologi kromium diperlukan dalam
metabolisme glukosa, dalam bidang kimia kromium digunakan sebagai katalis,
dalam industri tekstil kromium digunakan sebagai mordants, dan isotop kromium
digunakan untuk aplikasi medis.
SUMBER KROMIUM
Kromium tidak dapat ditemukan sebagai logam bebas di alam. Kromium
ditemukan dalam bentuk bijih kromit dan senyawa PbCrO4 yang banyak ditemukan
di Rusia, Brazil, Amerika Serikat, dan Tasmania. Kromium juga dapat ditemukan
di matahari, meteorit, kerak batu, dan air laut.
Kromium juga dapat dihasilkan melalui proses isolasi laboratorium. Sumber yang
paling berguna adalah bijih kromit atau Fe(CrO2)2. Oksidasi bijih ini dilakukan
melalui udara dalam cairan alkali dengan memberikan natrium kromat (Na2CrO4),
kemudian dikonversi menjadi Cr(III) oksida (Cr2O3) dengan ekstraksi ke dalam air,
curah hujan, dan direduksi dengan karbon. Oksida tersebut kemudian dikurangi
lagi dengan aluminium atau silikon untuk membentuk logam kromium. Selain itu,
isolasi jenis lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan krom adalah melalui
proses elektroplating. Proses ini melibatkan pembubaran Cr2O3 dalam asam sulfat
untuk memberikan suatu elektrolit yang digunakan untuk elektroplating krom.
Kromium dihasilkan dalam dua bentuk yaitu ferokromium dan kromium murni.
Ferokromium merupakan suatu paduan yang mengandung Fe, Cr, dan C.
Ferokromium diperoleh melalui reduksi kromit oleh C menjadi paduan
ferokromium yang mengandung karbon. Ferokromium banyak digunakan dalam
pembuatan stainless steel.
KEGUNAAN KROMIUM
Beberapa kegunaan kromium antara lain sebagai berikut :
Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas, brass,
tembaga, nikel dan krom. Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda
yang digunakan, yaitu larutan elektrolitnya.
Proses elektroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu
material. Contoh perubahan fisik adalah bertambahnya daya tahan material
terhadap korosi dan bertambahnya kapasitas konduktivitasnya. Contoh perubahan
mekanik adalah perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material
sesudah mengalami pelapisan. Tujuan pelapisan logam adalah untuk meningkatkan
sifat teknik atau mekanik dari suatu logam, melindungi logam dari korosi, dan
memperindah tampilan (dekoratif).
Prinsip dasar pelapisan krom adalah perpindahan partikel dari plat anoda dengan
plat katoda melalui media larutan kimia atau disebut juga larutan elektrolit. Anoda
merupakan terminal positif yang dihubungkan dengan kutub positif dari sumber
arus litrik. Katoda merupakan benda kerja yang akan dilapisi, dihubungkan dengan
kutub negatif dari sumber arus listrik. Larutan elektrolit merupakan larutan yang
molekulnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang
bermuatan positif atau negatif. (Prinsip dasar pelapisan krom dapat dilihat pada
lampiran Gambar 6.1)
Larutan krom platting dipublikasikan pada tahun 1856 oleh Dr. Guther di
Gottingen, Jerman bahwa larutan krom platting yang digunakannya mengandung
asam kromat, yang mungkin mengandung sedikit endapan sulfat. Karena endapan
sulfat yang tidak ikut dipublikasikan, maka penggunaan asam kromat banyak
mengalami kegagalan sampai 40 tahun berikutnya. Pada tahun 1924, Profesor C.
Fink dan asisten-asistennya menghasilkan percobaan yang menggunakan asam
kromat sebagai larutan dasarnya, dicampur dengan sedikit ion sulfat atau fluorit
kompleks yang berfungsi sebagai katalis. Larutan tersebut digunakan hingga saat
ini.
1. Lapis tembaga, merupakan lapisan pertama dalam teknik pelapisan krom yang
berfungsi untuk meningkatkan kekuatan rekatan krom. Lapis tembaga dapat
diganti dengan lapis brass, karena brass memiliki senyawa logam yang sama
dengan tembaga dan tidak mempengaruhi hasil kerja.
2. Lapis nikel, menjadikan logam yang dilapisi tahan karat dan memberi dasar
yang mengkilap terhadap lapisan krom.
3. Lapis krom, menyempurnakan ketahanan logam yang sudah dilapisi nikel
terhadap karat dan menambah keindahan logam.
Pelapisan krom menggunakan bahan dasar asam kromat dan asam sulfat sebagai
pemicu arus, dengan perbandingan yang umum digunakan yaitu 100:1 sampai
400:1. Asam kromat berwarna kuning kemerahan, berbentuk kristal, mudah larut
dalam air karena kelarutannya tinggi. Faktor lain yang sangat berpengaruh pada
proses pelapisan krom adalah temperatur cairan dan besar arus listrik yang
mengalir pada saat pelapisan. Temperatur pelapisan bervariasi antara 35 ºC sampai
dengan 60 ºC, sementara besar arus listrik antara 18 A/dm2 sampai 27 A/dm2.
Elektroda yang digunakan pada pelapisan krom adalah timbal (Pb) sebagai anoda
(kutub positif) dan benda yang akan dilapisi sebagai katoda (kutub negatif). Jarak
antar elektroda antara 9 cm sampai 29 cm. Sumber listrik yang digunakan adalah
arus searah antara 10-25 Volt, atau bisa juga menggunakan aki mobil.
Perpindahan ion logam dilakukan dengan bantuan arus listrik melalui larutan
elektrolit sehingga ion logam dapat mengendap pada benda padat atau katoda yang
akan dilapisi. Ion logam dapat diperoleh dari larutan elektrolit maupun dari
pelarutan anoda logam di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja
yang berlaku sebagai katoda.
1. Logam penghantar listrik (baja, seng berbasis logam cor celup, kuningan,
perunggu, besi). Logam jenis ini dapat dilapisi dengan 3 langkah proses
pelapisan yaitu pelapisan tembaga, pelapisan nikel, dan pelapisan krom.
2. Logam yang daya induktivitasnya rendah (aluminium murni dan campuran).
Sebelum melakukan 3 langkah proses pelapisan pada logam jenis ini, perlu
diberikan lapisan tambahan seperti lapisan alumon, zinkcate, bondal dip, atau
lainnya.
Contoh hasil akhir proses elektroplating krom dapat dilihat pada lampiran Gambar
6.3.
BAB III
KESIMPULAN
Kromium merupakan logam yang tidak dapat ditemukan dalam bentuk unsur
atau senyawa, tetapi dalam bentuk paduan yang biasanya berupa bijih kromium
(PbCrO4).
Kromium memiliki sifat tahan karat dan putih berkilau sehingga digunakan
untuk melapisi logam lainnya yang ketahanan terhadap karatnya lebih rendah
atau melapisi bahan nonlogam sehingga dapat dialiri listrik dan memperindah
permukaannya.
Proses pelapisan atau elektroplating dilakukan dengan menggunakan timbal
sebagai anoda, benda kerja yang akan dilapisi sebagai katoda, dan larutan
elektrolit berupa asam kromat dan asam sulfat untuk menghantarkan arus
listrik.
Benda kerja yang biasanya dilapisi dengan proses elektroplating adalah besi,
baja, perunggu, tembaga, plastik, dan stainless steel. Stainless steel dapat
dilapisi krom secara langsung. Selain stainless steel, benda kerja lainnya perlu
melalui 3 langkah proses pelapisan yaitu pelapisan tembaga, pelapisan nikel,
kemudian terakhir pelapisan krom.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
BAB V
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 4.1 Sifat Fisik Kromium
Karakteristik Cr
24
Tingkat
Oksidasi Oksida Hidroksida Sifat Ion Nama Warna
Kromo
+2 CrO Cr(OH2) Basa Cr 2+
kromium(II) Biru muda
Cr2+ atau Kromi atau Violet
+3 Cr2O3(hijau) Cr(OH)3 Amfoterik [Cr(H2O)6] kromium(III) hijau
3+
[Cr(OH)3]
Nomor Atom 24
Massa Atom 51,9961 g/mol
Golongan, Periode, Blok VI B, 4, d
Konfigurasi elektron [18Ar] 3d54s1
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 13, 1
Afinitas elektron 64,3 kJ/mol
Ikatan energi dalam gas 142,9 ± 5,4 kJ/mol
Panjang ikatan Cr-Cr 249 pm
Senyawa beracun dan mudah terbakar