Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM GENETIKA

LAPORAN KE 8

PINDAH SILANG

OLEH:

KELOMPOK 3

1. Amirah Nabilah Farina (06091381621032)


2. Delfin Arisandhi (06091381621029)
3. Rahmah Rahmdani (06091381621046)
4. Shinta Delyana Fajar (06091381621038)

DOSEN PEMBIMBING : Dra. Rahmi Susanti, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ........................................................................ 3

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 3


1.2 Tujuan Praktikum.............................................................................. 5
1.3 Landasan Teori.................................................................................. 5
1.3 Bahan dan Alat Praktikum ................................................................ 8
2. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 10

2.1 Prosedur Kerja ................................................................................ 10


3. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 11

3.1 Hasil Pengamatan............................................................................ 11


1.2 Pembahasan..................................................................................... 14
4. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 16

4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 16


4.2 Saran................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 17

LAMPIRAN ....................................................................................... 18

Laporan Genetika 2
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pindah silang adalah proses yang menyebabkan bagian kromosom homolog
saling bertukar, menghasilkan rekombinasi baru gen-gen pada kromosom yang sama.
Pindah silang dan asortasi bebas merupakan mekanisme untuk menghasilkan
kombinasi baru gen. Seleksi alam kemudian bertindak untuk melestarikan kombinasi
baru tersebut yang menghasilkan mahluk hidup dengan kesesuaian maksimum, yaitu
peluang maksimum pelestarian genotipe tersebut. Pindah silang terjadi sewaktu
sinapsis kromosom homolog pada profase I (zigoten dan pakhiten) meiosis.
Sebelumnya kita harus memahami bahwa lokasi gen pada kromosom disebut
lokus yang tersusun dalam sekuen linier. Lokus juga berarti lokasi serangkaian gen
yang berurutan dengan fungsi yang berkaitan. Kedua alel pada suatu gen heterozigot
menempati posisi yang sama dalam kromosom homolog, yaitu alel A pada kromosom
homolog yang satu dan alel a menempati posisi yang sama pada kromosomhomolog
yang lainnya. Pindah silang terjadi pada tahap tedtrad sesudah replikasi kromosom
sewaktu interfase, yaitu sesudah kromosom mengganda sehingga terdapat empat
kromatid untuk setiap kromosom homolog. Pindah silang melibatkan pematahan
masing-masing kedua kromosom homolog (kromatid) dan patahan tersebut saling
bertukaran. Peluang terjadinya pindah silang diantara dua lokus meningkat dengan
meningkatnya jarak antara dua lokus tersebut pada kromosom.
Gen-gen yang mengalami tautan pada satu kromosom tidak selalu bersama-sama
pada saat pembentukan gamet melalui pembelahan meiosis. Gen-gen yang tertaut tersebut dapat
mengalami pindah silang. Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran
gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya
(Suryo, 2010).
Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-kromatid
bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang sangat umum terjadi pada
saat pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau

Laporan Genetika 3
awal metafase I yang terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pindah
silang umumnya terjadi pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari
tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada
kromatid-kromatid yang lain (Campbell. 2004).
Selama meiosis, kromosom homolog saling berpasangan membentuk tetrad. Pada keadaan ini,
terjadi pertukaran materi genetik antara kromosom dan pasangan homolognya. Menyebabkan gen-
gen dapat berpindah dari satu kromosom ke kromosom homolognya.Perpindahan ini dapat terjadi
sepanjang pasangan kromosom. Proses ini disebut juga pindah silang (crossing over).
Pada proses meiosis, pindah silang terjadi pada kiasma. Oleh karena materi serta
susunan gen berubah akibat pindah silang, proses ini disebut juga rekombinasi gen (Yatim,
1986).
Peristiwa pindah silang diikuti oleh patah dan melekatnya kromatid pada
waktu profase dalam pembelahan meiosis. Pindah silang mengakibatkan rekombinasi
sehingga dihasilkan kombinasi parental dan rekombinasi pada fenotipenya. Dalam
menghitung presentase tipe rekombinan di antara keturunan dapat digunakan unit
peta, yaitu jarak antara gen-gen untuk menyatakan posisi relatifnya pada suatu
kromosom. Untuk menentukan unit peta antara gen-gen, terlebih dahulu dihitung nilai
pindah silang (NPS) = (jumlah tipe rekombinan /jumlah individu seluruhnya) x 100%
(Hardjosubroto, 1998).
Muller menegaskan bahwa suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat
tentu menghambat terjadinya pindah silang lain yang berdekatan. Inilah yang
dinamakan interferensi. Untuk mencari besarnya interferensi harus dicari besarnya
koefisien koinsidens (KK) dahulu, yaitu perbandingan antara banyaknya pindah
silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang
diharapkan (Elrod & Stansfield, 2002).

Laporan Genetika 4
1.2 Tujuan Praktikum
1. Memahami dasar genetika pindah silang (crossing over) sebagai mekanisme
penting dalam kombinasi baru gen
2. Melakukan simulasi bergai bentuk pindah silang.

1.3 Landasan Teori


Pindah silang adalah proses yang menyebabkan bagian kromosom homolog
saling bertukar, menghasilkan rekombinasi baru gen-gen pada kromosom yang
sama. Pindah silang dan asortasi bebas merupakan mekanisme untuk menghasilkan
kombinasi baru gen. Seleksi alam kemudian bertindak untuk melestarikan kombinasi
baru tersebut yang menghasilkan mahluk hidup dengan kesesuaian maksimum, yaitu
peluang maksimum pelestarian genotipe tersebut. Pindah silang terjadi sewaktu
sinapsis kromosom homolog pada profase I (zigoten dan pakhiten) meiosis.
Sebelumnya kita harus memahami bahwa lokasi gen pada kromosom disebut
lokus yang tersusun dalam sekuen linier. Lokus juga berarti lokasi serangkaian gen
yang berurutan dengan fungsi yang berkaitan. Kedua alel pada suatu gen heterozigot
menempati posisi yang sama dalam kromosom homolog, yaitu alel A pada kromosom
homolog yang satu dan alel a menempati posisi yang sama pada kromosomhomolog
yang lainnya. Pindah silang terjadi pada tahap tedtrad sesudah replikasi kromosom
sewaktu interfase, yaitu sesudah kromosom mengganda sehingga terdapat empat
kromatid untuk setiap kromosom homolog. Pindah silang melibatkan pematahan
masing-masing kedua kromosom homolog (kromatid) dan patahan tersebut saling
bertukaran. Peluang terjadinya pindah silang diantara dua lokus meningkat dengan
meningkatnya jarak antara dua lokus tersebut pada kromosom.
Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis pada semua
mahluk hidup. Pindah silang ialah proses penukaran segmen dari kromatid, terjadi
antara kromatid yang bukan pasangannya dari kromosom homolong dan berlangsung
pada saat kromosom mengganda menjadi 2 kromatid berpasangan (bersinapsis) dan
yang homolog bergandeng pada bidang ekuator. Kejadiannya berlangsung pada tahap

Laporan Genetika 5
akhir profase dan metaphase pada pembelahan meiosis I. Tempat persilangangan 2
kromatid disebut chiasma. Kromatid-kromatid yang bersilangan itu akan melekat dan
putus di bagian chiasma, kemudia tiap potongan akan melekat pada kromatid
sebelahnya secara timbal balik. (Didjosepoetro, 1974 ).
Akibat pindah silang adalah tertukarnya materi kromosom. Pindah silang
dibedakan atas : 1.Pindah silang tunggal ialah pindah silang yang terjadi pada satu
tempat dan menyebabkan terbentuknya 4 macam gamet, yaitu CF dan cf yang disebut
tipe gamet tetua/tipe parental karena memiliki gen seperti yang dimiliki
induk/parentalnya dan Cf dan cF yang disebut tipe gamet rekombinasi karena
merupakan gamet tipe baru sebagai hasil adalanya pindah silang. Gamet tipe parental
dibentuk dalam jumlah yang lebih banyak karena tidak mengalami gangguan pindah
silang sedangkan gamet tipe rekombinasi dibentuk lebih sedikit. Akibatnya keturunan
yang mempunyai sifat seperti parental selalu berjumlah lebih banyak dibandingkan
dengan keturunan tipe rekombinasi (lihat gambar 1). Jika individu hasil pindah silang
ini ditestcross (disilangkan dengan ccff) maka hasil persilangannya adalah 79,4 &
fenotipe tetua dan 20,6 % fenotip rekombinasi. 2. Pindah silang ganda ialah pindah
silang yang terjadi di dua tempat (“double crossing over”). Biasanya terjadi pada 3
buah gen yang berangkai pada satu kromosom (lihat gambar 1).
A B

Gambar 1, a. Pindah silang tunggal b. Pindah silang ganda

Laporan Genetika 6
Pindah silang ganda dua faktor
1. Pindah silang ganda dua strand terjadi bila kedua pindah silang melibatkan dua
kromatid yang sama
2. Pindah silang ganda tiga strand terjadi bila pindah silang yang kedua melibatkan
satu kromatid yang sama dengan pindah silang yang pertama dan kromatid tersebut
berpindah silang dengan kromatid ketiga.
3. Pindah silang ganda empat strand terjadi bila pindah silang pertama dan pindah
silang kedua melibatkan pasangan kromatid yang berbeda. (Suryo.1984 )
Gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama cenderung untuk tetap
bersama (berpautan) waktu diwariskan kepada turunannya. Pindah silang terjadi
antara kromatid pada sebuah tetrad yang melibatkan dua atau lebih kromatid.
Peristiwa pindah silang menghasilkan kombinasi baru (rekombinasi) gen, yang
berlainan dengan susunan gen pada induk. Apabila jarak antara dua atau lebih gen
yang berpautan itu panjang maka kemungkinan terjadinya pindah silang pun menjadi
besar. Selain itu pula pindah silang pada kromosom yang panjang, dapat terjadi sekali
(tunggal) atau ganda. (Ayala and Kiger, 1984).
Faktor yang mendasari pindah silang adalah jarak antar gen. Karena , jarak ini
mempengaruhi kemampuan suatu gen untuk ’saling berpindah tempat’ dengan alel
pada gamet diseberangnya. Suhu yang ekstrim pun merupakan faktor dari pindah
silang karena suhu tinggi atau rendah mempengaruhi meiosis dan juga mempengaruhi
rekombinan . Penggunaan bahan kimia atau radiasi dapat meningkatkan pindah
silang. Dan juga kontrol gen, beberapa lokus gen telah diidentifikasi meningkatkan
atau menurunkan frekuensi rekombinan. Beberapa lokus ini mempengaruhi pada
waktu kromosom berpasangan ketika meiosis, yang lainnya sesudah kromosom
berpasangan. (Anonim A. 2009)

Laporan Genetika 7
1.3 Bahan dan Alat Praktikum
Alat dan Bahan Praktikum
No Bahan Gambar
1. Benang wol
berbagai
warna,

2. Kertas putih

3. Penggaris
Plastik

4. Pensil Warna

Laporan Genetika 8
5. Gunting

6. Lem

Laporan Genetika 9
2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Prosedur Kerja


1. Benang wol dipotong sepanjang 30 cm dengan berbagai warna, mulai dari
warna toska, hijau, pink dan biru.
2. Setelah itu letakan kertas putih diatas meja praktikum, lalu tempelkan seluruh
benang wol Selurusan dengan kertas putih dan diujung benang ditempelkan
lem agar mudah untuk Dipindah silangkan.
3. Lalu siapkan strand pada setiap benang untuk gen A, B dan C menggunakan
pensil warna,Kemudian ditentukan pindah silang.
a. Khiasma tunggal 2 strand (1 dan 4)
b. Double Khiasmata 2 strand (2 dan 3), (2 dan 3)
c. Double Khiasmata 4 strand (2 dan 3), (1 dan 4)
d. Double khiasmata 3 strand (2 dan 3), (1 dan 2)
e. Triple Khiasmata 3 strand ( 1 dan 3), (2 dan 4), ( 2 dan 3)

4. Tentukan mana gamet parental dan yang mana gamet kombinasi! Gunakan
pensil berwarna untuk menggambarkan kejadian pindah silang dalam laporan
anda.

Laporan Genetika 10
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


NO. HASIL GAMBAR
1. Khiasma tunggal 2 strand
(1 dan 4)

2. Double Khiasmata 2
strand (2 dan 3), (2 dan 3)

3. Double Khiasmata 4
strand (2 dan 3), (1 dan 4)

Laporan Genetika 11
4. Double khiasmata 3
strand (2 dan 3), (1 dan 2)

5. Triple Khiasmata 3 strand


( 1 dan 3), (2 dan 4), ( 2
dan 3)

SKETSA GAMBAR

SKETSA GAMBAR

Laporan Genetika 12
SKETSA GAMBAR

SKETSA GAMBAR

SKETSA GAMBAR

Laporan Genetika 13
1.2 Pembahasan
Penyimpangan dapat disebabkan oleh tautan dan pindah silang. Hal ini
disebabkan organisme memiliki jumlah gen lebih banyak daripada jumlah kromosom.
Selain itu, pengamatan Mendel juga pada kromosom yang berlainan sehingga terjadi
segregasi secara bebas. Namun, dalam hal ini jika sifat yang diamati pada kromosom
yang sama (homolog) maka tidak akan terjadi rasio fenotip 9:3:3:1 pada F2 nya,
artinya hukum pemisahan secara bebas tidak berlaku karena terjadi tautan. Tautan
(linkage) merupakan 2 gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak dapat
bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama. Melalui pengamatan
fenotip, kita mengetahui suatu sifat terpaut yaitu dengan melakukan test cross. Tautan
dapat terjadi pada kromosom tubuh maupun kromosom kelamin. Tautan pada
kromosom tubuh disebut tautan autosomal atau tautan non-kelamin. Sedangkan
tautan kelamin disebut juga tautan seks.
Selain karena tautan, penyimpangan Hukum Mendel juga terjadi karena pindah
silang. Pindah silang merupakan salah satu kejadian dalam ilmu genetika dimana
kromosom tidak berpasangan dengan kromosom homolognya (Yatim,1986). Pindah
silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu kromatid dengan
gen-gen kromatid homolognya (Suryo, 2010).
Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-
kromatid bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang
sangat umum terjadi pada saat pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk.
Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang terjadi pada saat
kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pindah silang umumnya terjadi
pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad
kromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid
yang lain (Campbell, 2004).
Pindah silang dibedakan menjadi dua, yaitu pindah silang tunggal dan pindah silang ganda.
Pindah silang tunggal terjadi pada satu tempat kromatid pada kromosom homolog,
sedangkan pindah silang ganda terjadi pada dua tempat, berlangsung diantara dua buah gen yang

Laporan Genetika 14
terangkai (misalnya gen A dan gen B), maka terjadinya pindah silang ganda itu tidak akan
nampak dalam fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tipe parental saja,
atau tipe rekombinan saja, atau dari tipe parental dan tipe rekombinan akibat pindah silang tunggal.
Pindah silang antara dua kromatid bertetangga akan menghasilkan kromosom
rekombinan yang merupakan hasil perpindahan fragmen-fragmen kromatid ke
kromosom homolog tetangganya. Akibatnya pada kromosom rekombinan tersebut
akan terdapat alel-alel hasil penyebrangan, prosisi trans, arau pertukaran dari
kromatid tetangga. Disebut tipe trans karena alel-alel dari tetua yang sama sekarang
terdapat pada kromosom yang bersebrangan. Bila antara kromatid bertetangga tidak
terjadi pindah silang maka alel-alel dari tetua yang sama akan tetap berada
berdampingan dalam satu kromosom, atau posisi cis.
Susunan gen yang terangkai mempengaruhi macam gamet yang terbentuk,
karena gen yang terangkai tidak akan terlepas saat segregasi bebas, sehingga macam gamet yang
terbentuk akan berbeda jika dibandingkan dengan gamet yang terbentuk pada gen tidak terangkai.
Contohnya yaitu persilangan antara gamet ABC dengan abc dimana gen AB terangkai atau
terpaut, maka saat terjadi segregasi bebas gen A dan B tidak akan terpisah sehingga
terbentuk AB dan C dan juga ab dan c, sehingga kemungkinan keturunan yang dihasilkan akan
bergenotip ABc atau abC, sedangkan jika tidak terpaut maka gen a dan b akan
terpisah sehingga kemungkinan keturunan yang dihasilkan akan bergenotip ABc,
AbC, aBC, Abc, abC, atau aBc

Laporan Genetika 15
4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Peristiwa pautan merupakan 2 gen yang terletak pada kromosom yang sama
tidakdapat bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama.
2. Peristiwa pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen
darikromatid-kromatid bukan saudara dari sepasang kromosom homolog
3. Gamet yang terbentuk dari peristiwa pautan dan pindah silang yang
kamisimulasikan yaitu ABC, abc sebagai parental dan ABC, dan abc sebagai
rekombinan.

4.2 Saran
Kami harap praktikum selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan kepada setiap
kelompok menyiapkan alat dan bahan percobaan sesuai buku panduan demi
berjalannya praktikum sesuai yang diinginkan bersama dan mempelajari terlebih
dahulu modul yang telah di bagikan.

Laporan Genetika 16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2009. Pindah Silang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pindah_silang(di akses


27 maret 2019 oukul 22.30)

Ayala, F.J. and Kiger, J.A. (1984). Modern Genetics. 2nd ed. Menlo Park:
The Benjamin/Cunning Publ.Co.,Inc.

Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.

Laporan Genetika 17
LAMPIRAN

Laporan Genetika 18

Anda mungkin juga menyukai