PREEKLAMPSIA,EKLAMPSIA
No. Dokumen : UKP/SOP/148
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 APRIL 2019
Halaman : 1/5
2
kronik
= ibu dengan riwayat hypertensi kronik
(sudah ada sebelum usia
kehamilan 20 minggu)
= celup urin menunjukkan proteinuria !+
atau trombosit < 100.000 sel/dl pada usia
kehamilan > 20 minggu
- Eklampsia
= kejang umum dan/atau koma
= ada tanda dan gejala preeclampsia
= tidak ada kemungkinan penyebab lain (
misalnya epilepsy, perdarahan
subarachnoid, dan meningitis )
10. Lakukan penanganan
a. Hypertensi kronik
- Anjurkan istirahat lebih banyak
- Pada hypertensi kronik, penurunan TD ibu
akan mengganggu perfusi serta tidak ada
bukti – bukti bahwa TD yang normal akan
mempengaruhi keadaan janin dan ibu.
= Jika pasien sebelum hamil sudah
mendapat obat anti hypertensi, dan
terkontrol dengan baik, lanjutkan
pengobatan tersebut
= Jika tekanan diastolic > 110 mmhg atau
tekanan sistolik > 160 mmhg, berikan
antihypertensi
= Jika terdapat proteinuria atau tanda-tanda
dan gejala lain, pikirkan superimposed
preeclampsia dan tangani seperti
preeclampsia
- Berikan suplemen kalsium 1,5 - 2 g/hari
dan aspirin 75 mg/hari mulai usia
kehamilan 20 minggu
- Pantau pertumbuhan dan kondisi janin
- Jika tidak ada komplikasi, tunggu sampai
aterm
- Jika DJJ < 100 kali/menit atau > 180
3
kali/menit, tangani seperti gawat janin
- Jika terdapat pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan.
b. Hypertensi gestasional
- Pantau TD, urin ( untuk proteinuria) dan
kondisi janin setiap minggu
- Jika TD meningkat, tangani sebagai
preeclampsia ringan
- Jika kondisi janin memburuk atau terjadi
pertumbuhan janin terhambat, rawat untuk
penilaian kesehatan janin
- Beritahu pasien dan keluarga tanda bahaya
dan gejala preeclampsia dan eklampsia
- Jika TD stabil, janin dapat dilahirkan secara
normal
c. Preeclampsia dan Eklampsia
- Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas,
pernapasan (oksigen) dan sirkulasi ( cairan
intravena)
- MgSO4 diberikan secara intravena kepada
ibu dengan eklampsia (sebagai tatalaksana
kejang) dan preeclampsia berat ( sebagai
pencegahan kejang)
- Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan
yang memadai
- Lakukan intubasi jika terjadi kejang
berulang dan kirim rujuk ibu ke ruang ICU (
bila tersedia) yang sudah siap dengan
fisilitas ventilator tekanan positif.
- Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam,
meliputi TD, nadi, RR, reflek patella, dan
jumlah urin
- Bila RR < 16 kali/menit, dan/atau tidak
didapatkan reflek tendon patella, dan/atau
oligoria (produksi urin < 0,5 ml/kgBB/jam),
segara hentikan pemberian MgSO4
4
- Jika terjadi depresi nafas, berikan Ca
glukonas 1 g IV ( 10 ml larutan 10%) bolus
dalam 10 menit
- Selama ibu dengan preeclampsia dan
eklampsia dirujuk, pantau dan nilai adanya
perburukan preeclampsia. Apabila terjadi
eklampsia, lakukan penilaian awal dan
tatalaksana kegawatdaruratan. Berikan
kembali MgSO4 2 gIV perlahan ( 15- 20
menit). Bila setelah pemberian ulangan
masih terdapat kejang, dapat
dipertimbangkan diazepam 10 mg IV selama
2 menit
11. Petugas Memberikan konseling, informasi dan
eduk asi (KIE) pada pasien dan keluarga tentang
hypertensi dalam
kehamilan,preeclampsia,eklampsia, tindakan serta
keputusan selanjutnya yang akan dilakukan.
12. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan,
dokumentasi
13. .Petugas memulangkan pasien atas perintah dokter
14. Petugas menyerahkan dokumen atau RM ke
petugas RM.
6. Unit terkait Ruang poned, Loket Pendaftaran dan Rekam Medis,
laboratotrium, ruang obat,