Anda di halaman 1dari 15

KEMATIAN MENURUT PANDANGAN ISLAM

Disusun Oleh :
Kelompok 4

T. Rafli Baihaki (180100095) Tasya Amelia S (180100111)


Nita Permata Ryzkynta L. (180100099) May Nisa Adhwiyah H. (180100113)
Afni Mutiara Simamora (180100105) Ihsan Maulana (180100115)
Erlina Yanti (180100107) Alya Zikra (180100125)
Alia Namira (180100109)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kematian Menurut Pandangan Islam”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami sepenuhnya menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka, kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat ataupun
inspirasi terhadap pembaca sekalian.

Medan, Oktober 2018

Penyusun

2
ABSTRAK
Kematian adalah akhir dari kehidupan. Kematian menurut Al-Quran adalah terpisahnya Ruh
dari jasad. Penyusun makalah ingin membahas masalah kematian dari sudut pandang islam
untuk mengetahui apa itu hakikat dari kematian dan bagaimana kematian dilihat dari sudut
pandang islam. Didalam makalah ini terdapat enam topik yang akan dibahas. Yaitu tentang
kematian menurut Quran, tanda-tanda kematian menurut islam, dahsyatnya proses sakaratul
maut, hal-hal yang dilakukan pada awal kematian seseorang, kewajiban terhadap orang yang
sudah meninggal, dan alam barzah. Kesimpulan yang didapat adalah kematian merupakan
peringatan (selalu mengingatkan kita bahwa kita pasti akan kembali kepada Allah SWT), kita
harus senantiasa meningkatkan Iman dan Takwa, dan juga selalu berpasrah hanya kepada
Allah SWT sehingga kita akan mendapatkan nikmat dunia dan akhirat.

3
DAFTAR ISI
Halaman Depan ................................................................................................................ 1
Kata Pengantar ................................................................................................................ 2
Abstrak .............................................................................................................................. 3
Daftar Isi ........................................................................................................................... 4

Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 5
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6

Bab II : Pembahasan
2.1. Kematian Menurut Qur’an ..................................................................................... 7
2.2. Tanda-Tanda Kematian Menurut Islam ................................................................. 8
2.3. Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut ........................................................................ 9
2.4. Hal-Hal yang Dilakukan pada Awal Kematian Seseorang .................................... 11
2.5. Kewajiban Terhadap Orang yang Sudah Meninggal ............................................. 12
2.6. Alam Barzah ........................................................................................................... 13

Bab III : Penutup


3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
3.2. Saran ...................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 15

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelahiran dan kematian adalah salah satu misteri paling besar bagi manusia.
Kematian, yang pada dasarnya semua orang tahu, adalah kewajaran dalam hidup. Kematian
memang menjadi pasangan dari kehidupan.
Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Tidak ada yang kekal abadi,
kecuali Allah SMT. Tetapi, kita memang sering tidak mengetahui bagaimana cara kita untuk
menghadapi sang maut.
Kematian datang kepada diri kita bagaikan pencuri, yang menyelinap dan masuk
kemudian keluar membawa ruh kehidupan kita dengan meninggalkan jasad tergolek tak
berdaya. Terasa hidup menjadi singkat. Terasa banyak kewajiban yang belum terselesaikan.
Tidak begitu mudah untuk menerima kematian. Kita semua merasakan kesedihan
yang luar biasa ketika melihat orang – orang terdekat kita meninggalkan dunia ini. Walaupun
kita tahu kita akan menyusul mereka.
Masalah-masalah tersebut yang mengantarkan manusia pada suatu kesadaran bahwa
mengapa ia harus mengalami kematian. Pertanyaan tentang kematiaan adalah pertanyaan
yang muncul dari kesangsian. Kesangsian lahir dari ketidakpastian. Ketidakpastian
menimbulkan kegelisahan. Kegelisahan pada akhirnya membawa manusia pada keadaan
kecemasan dan ketakutan. Jadi, kesadaran manusia akan kematian masih berupa ketakutan
terhadap kematian itu.
Dan sesungguhnya ketakutan akan kematian hanya melekat pada orang yang tidak
mengetahui apa hakikat mati itu, atau tidak tahu kemana tujuan dirinya sesudah mati, atau
orang yang menyangka bahwa setelah jasmaninya rusak maka dirinya pun akan hilang pula,
atau orang yang mengira bahwa alam ini akan terus lestari sedang dirinya sudah musnah
karena ia tidak mengerti bahwa diri dan jiwa itu kekal. Ia tidak mengerti bagaimana jiwa itu
kembali ke hadapan Allah SWT.
Berdasarkan latar belakang itulah, maka penyusun ingin membahas masalah kematian
dari sudut pandang islam, sehingga kita bisa mengetahui apa itu hakikat dari kematian dan
bagaimana kematian dilihat dari sudut pandang islam.

1.2. Perumusan Masalah


1. Apa itu kematian menurut Al-Quran
2. Apa saja tanda-tanda kematian menurut islam
3. Bagaimana dahsyatnya proses sakaratul maut
4. Hal apa saja yang dilakukan pada awal kematian seseorang
5. Kewajiban apa saja yang harus dilakukan terhadap orang yang sudah meninggal
6. Apa itu alam barzah

5
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tentang kematian menurut Al-Quran.
2. Mengetahui tanda-tanda kematian menurut islam.
3. Mengetahui bagaimana dahsyatnya proses sakaratul maut.
4. Mengetahui hal-hal yang dilakukan pada awal kematian seseorang.
5. Mengetahui kewajiban terhadap orang yang sudah meninggal.
6. Mengetahui tentang alam barzah.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Mempelajari dan mengetahui semua hal tentang kematian menurut pandangan islam.
2. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
3. Meyakini bahwa kematian pasti datang menghampiri kita karena hanya Allah SWT
yang kekal abadi.

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kematian Menurut Al-Quran
Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme
biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena
penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah
kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.
Mati menurut Al-Qur’an adalah terpisahnya Ruh dari jasad dan hidup adalah
bertemunya Ruh dengan Jasad. Kita mengalami saat terpisahnya Ruh dari jasad sebanyak dua
kali dan mengalami pertemuan Ruh dengan jasad sebanyak dua kali pula.
Ada beberapa sifat kematian, yaitu:
1. Bersifat memaksa dan akan menghampiri siapapun walau berusaha menghindari.
Seperti yang tertulis di dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 154 yang artinya:
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Dan
Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
2. Akan mengejar siapapun walau dia berupaya lari.
Seperti yang tertulis di dalam Al-Quran surah Al-Jumuah ayat 8 yang artinya:
Katakanlah: “sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
3. Tidak dapat ditunda atau dipercepat atau pasti waktunya.
Seperti yang tertulis di dalam Al-Quran surah Al-Munafiqun ayat 11 yang artinya:
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Tidak bisa lari atau sembunyi dimanapun walau di tempat yang kuat atau
tersembunyi.
Seperti yang tertulis di dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 78 yang artinya:
Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah,” dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana
mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah:
“Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?

7
5. Datang tiba-tiba dan waktunya tidak ada yang mengetahui.
Seperti yang tertulis di dalam Al-Quran surah Luqman ayat 34 yang artinya:
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalak pengetahuan tentang Hari Kiamat;
dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

2.2. Tanda-Tanda Kematian Menurut Islam


1. 100 hari sebelum kematian
Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari
oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Namun semua orang Islam akan mendapat
tanda ini, hanya apakah mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya
setelah waktu Ashar. Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
akan mengalami getaran, seakan-akan menggigil. Contohnya seperti daging
sapi/kambing yang baru disembelih. Di mana jika diperhatikan dengan teliti kita akan
mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.
2. 40 hari sebelum kematian
Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu Ashar. Bagian pusat kita akan berdenyut-
denyut. Pada saat ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang
letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun
tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita. Antaranya adalah ia akan
mulai mengikuti kita sepanjang waktu. Akan terjadi malaikat maut ini akan
memperlihatkan wajahnya sekilas dan jika ini terjadi. Mereka yang terpilih ini akan
merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma
seorang. Tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah setara dengan jumlah nyawa
yang akan dicabutnya.
3. 7 hari sebelum kematian
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah
sakit. Di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba dia berselera untuk
makan
4. 3 hari sebelum kematian
Pada saat iitu akan terasa denyutan di bagian tengah dahi seseorang yaitu di antara
dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat diketahui/dipahami maka berpuasalah.
Setelah itu supaya perut kita tidak mengandung banyak najis. Dan ini akan
memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata
hitam seseorang itu tidak akan bersinar lagi. Dan bagi orang yang sakit hidungnya
akan perlahan-lahan turun. Dan ini dapat diketahui jika seseorang melihatnya dari
bagian sisi. Telinganya akan layu di mana bagian ujungnya akan berangsur-angsur
masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan
dan sukar ditegakkan.

8
5. 1 hari sebelum kematian
Akan berlaku sesudah waktu Ashar di mana akan merasakan satu denyutan di sebelah
belakang. Yaitu di bagian ubun-ubun di mana ini menandakan tidak akan sempat
untuk menemui waktu Ashar keesokan harinya.
6. Tanda akhir
Akan terjadi kondisi di mana akan merasakan satu kondisi udara di bagian pusat dan
akan turun ke pinggang. Dan seterusnya akan naik ke bagian jakun. Ketika ini harus
kita terus mengucap kalimat syahadat dan berdiam diri. Dan menantikan kedatangan
malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah
menghidupkan kita.
Doa menjelang sakaratul maut:

Pada saat sakaratul maut Nabi SAW memasukkan kedua tangannya ke dalam air, lalu
beliau mengusapkannya ke wajah seraya berdoa: laa ilaaha illallaah, inna lil mauti la
sakaraat “Tidak ada tuhan selain Allah. Sesungguhnya kematian itu didahului dengan
penderitaan hebat (sakarat). (HR. Bukhari)

2.3. Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut


Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejap,
lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan
melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri
(Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan). Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut
itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh
duri yang menancap di selembar kain sutera .( HR Bukhari)
Ka'b al-Ahbar berpendapat : "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang
dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-
kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya
dan meninggalkan yang tersisa".
Imam Ghozali berpendapat : "Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut
menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang
sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf,
persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki".
Lalu kita mungkin bertanya-tanya adakah perbedaan sakaratul maut bagi orang yang
bertaqwa dan orang yang zhalim. Jawabannya tentu saja ada, walaupun tetap sama-sama
merasakan sakit yang luar biasa.

9
1. Sakaratul maut orang yang zhalim
Imam Ghazali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Nabi
Ibrahim a.s untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang
zalim. Allah S.W.T pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai
seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata,
satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan,
dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim a.s pun pingsan tak
sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahawa dengan memandang
wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk
menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih
dahsyat dari itu
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malaikatul Maut saja sudah
menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa
roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang
masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat
melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat
dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh
dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun
maka kita tidak akan lagi boleh tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa
hidup kita.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas
dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya". (QS Al-An’am 6:93 )
"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim
kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-
kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka
masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah
tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu". (QS, An-Nahl, 16 : 28-29 )
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua
Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zalim, si malaikat akan berkata:,
“Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami
terpaksa hadir di tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir
menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan
burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! "
Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu. Ketika
sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai
merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut
mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat.

10
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kamu yang akan
meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan
padanya tempatnya di syurga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zalim di
neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan
siksa neraka”.
2. Sakaratul maut orang yang bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghazali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa
Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi
yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan
oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-
orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi
orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di
bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang
mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamualaikum, masuklah kamu
ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 :
30-31-32 )
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan syurga yang
akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiralah, wahai
sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa
menunggumu”.

2.4. Hal-Hal yang Dilakukan pada Awal Kematian Seseorang


1. Memejamkan matanya, dan menyebutkan kebaikan, serta mendoakan dan
memintakan ampunan atas segala dosanya.
Apabila kamu menghadapi orang mati, maka hendaklah kamu tutup matanya, karena
sesungguhnya mata itu mengikuti ruh. Dan hendaklah kamu mengucapkan yang baik,
karena sesungguhnya ia dipercaya sesuai apa yang dikatakan ahlinya. (HR. Ibnu
Majah)
2. Menutup seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan kepadanya dan supaya
tidak terbuka auratnya.
Sesungguhnya Rasulullah SAW, ketika beliau wafat ditutup dengan kain. (HR.
Bukhari Muslim)
3. Dibolehkan mencium jenazah bagi keluarga dan sahabat yang sangat sayang
kepadanya.
Rasulullah SAW telah mencium Usman bin Mashu’un ketika ia telah mati hingga
tampak air mata menngalir di muka beliau. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

11
4. Bagi Ahli mayat yang mampu hendaknya segera membayar hutang di mayat.
Diri orang mukmin itu tergantung (tak sampai kehadirat Allah), karena hutangnya,
hingga dibayar dulu hutangnya itu (oleh kerabatnya). (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

2.5. Kewajiban Terhadap Orang yang Sudah Meninggal


1. Memandikan jenazah
Jenazah orang muslim wajib dimandikan kecuali janazah orang yang mati syahid.
Cara memandikannya adalah:

 Dengan Jumlah ganjil, tiga kali atau lima kali dan seterusnya. Pertama dengan air
yang biasa, serta dipoles dengan sabun, seterusnya disiram dengan air yang bersih.

 Kemudian dengan air wangi-wangian yang telah bercampur dengan kapur barus
dan sebaginya.

 Mememandikan dimulai dari sebelah kanan, dengan ketentuan mayat laki-laki


oleh laki-laki, mayat perempuan yang memandikan adalah perempuan.
2. Mengafani jenazah

 Sebelum dikafani semua peralatan dan bahannya telah dipersiapkan sebelumnya.


Kain kafan dan semua pembiayaan diambil dari harta si mayat jika ia
meninggalkan harta, kalau tidak memiliki harta, maka wajib atas orang yang wajib
memberi belanjanya ketika ia hidup.

 Kain kafan menutupi seluruh tubuh mayat, dan sebaiknya dengan kain yang putih,
minimal tiga lembar.

 Di atas kain kafan telah dipersiapkan wangi-wangian dan kemenyan serta kapas.
Inti dari mengafani mayat adalah menutup seluruh tubuhnya, selain itu adalah
sunat.

 Menghindari dari sifat berfoya-foya dalam mengafankan si mayat, artinya ang


wajar-wajar saja tidak berlebihan.
3. Menshalati jenazah
Menshalati jenazah muslim hukumnya fardhu kifayah, baik laki-laki maupun
perempuan. Pelaksanaan shalat jenazah sebagai berikut:
Shalat jenazah terdiri dari empat takbir, pada takbir pertama dibaca Al-Fatihah, takbir
kedua selawat kepada Nabi dan takbir ketiga dan empat di baca do’a bagi si mayat.
Untuk mayat laki-laki dibaca “allahummaghfirlahu… dst, ( ‫ )ه‬sedangkan bagi wanita
diganti dengan ( ‫ ) ھا‬dan seterusnya sampai akhir. Shalat jenazah lebih baik berjamaah
dengan ketentuan imam sama seperti shalat fardhu.

12
4. Menguburkan jenazah
Ketentuan penguburan jenazah adalah:

 Kuburan perempuan lebih dalam dari pada kuburan laki-laki.

 Kedalaman kuburan laki-laki minimal sejajar dada orang dewasa, yang penting
jauh dari ciuman binatang buas.

 Setelah penguburan selesai sunat melakukan peninggian kuburan, memberikan


batasan seperti batu nisan, menyirami dengan air bunga serta sebelum pulang
keluarga berdoa untuk mayat lebih utama dari pada orang lain.

2.6. Alam Barzah


Alam Barzah adalah alam bagi orang yang telah meninggal dunia sementara
menunggu hari kebangkitan semula pada akhirat.

 Bagi orang mukmin


 Mendapat nikmat dan Ketenangan.
 Orang mukmin yang taat akan dilapangkan kuburnya.
 Mereka akan dilayani oleh Malaikat seumpama berada di taman Syurga.

 Bagi orang kafir dan fasik


 Mendapat azab dan sengsara.
 Orang fasik seperti meninggalkan shalat akan dihimpit oleh kubur sehingga
tulang rusuk kanan akan bertemu tulang rusuk kiri.
 Akan datang hewan buas yang akan mematuk dan menyengat mereka sampai
hari Kiamat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dipetik adalah:
1. Kita harus dapat menghayati akan makna yang terkandung dalam surah Ali Imran
ayat 185 yang bunyinya “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” Sehingga manusia harus mengerti akan makna hidup yang
sebenarnya. Dan setiap yang bernyawa pasti mengalami kematian.
2. Mati menurut Al-Quran adalah terpisahnya ruh dari jasad dan hidup adalah
bertemunya ruh dengan jasad. Kita mengalami saat terpisahnya ruh dan jasad
sebanyak dua kali dan mengalami pertemuan ruh dengan jasad sebanyak dua kali.
3. Tanda-tanda kematian untuk orang mukmim yaitu Tanda 100 hari sebelum mati, 40
hari sebelum mati, 7 hari, 3 hari, 1 hari, dan tanda hari terakhir.
4. Kematian itu tidak dapat dihindari, akan mengejar siapapun walau ia berusaha lari,
datang tiba tiba tanpa ada yang mengetahui, dan tidak dapat dipercepat dan ditunda.
5. Kematian sebagai peringatan (selalu mengingatkan kita bahwa kita pasti akan kembali
kepada Allah SWT), Meningkatkan Iman dan Takwa, Selalu berpasrah hanya kepada
Allah SWT dan kita akan mendapatkan nikmat dunia dan akhirat.

3.2. Saran
Perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya kita sebagai umat islam untuk terus
mempersiapkan diri untuk kematian, bukan takut akan kematian.

14
DAFTAR PUSTAKA
slideplayer.info/slide/12550429/
kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library/libraryislam/knowledge/DAHSYATNYA%20PROSES%
20SAKARATUL%20MAUT.ppt
sudutpendidikan1.blogspot.com/2017/04/kewajiban-orang-hidup-terhadap-jenazah.html?m=1
islamedia.web.id/blog/2017/05/05/tanda-tanda-kematian-menurut-islam/
google.co.id/amp/wow.tribunnews.com/amp/2017/07/31/6-pertanda-pada-tubuh-anda-saat-
100-hari-sebelum-kematian
dl.dokumen.tips/download/58421d69b4c43e07c56152c554fd532aec3ae0fcc8761745d8aaac9
06f9b5726994ba3925aa8c9a69345194cad7b724b829f7fb327f5aba59491d66e477aceacYNEi
PmDRFvwe9+3OTDX8fggAXBU8OyHu7o53MZ6F7Z9ir%2FhWsZPNEr1Dy1kOsKrp

15

Anda mungkin juga menyukai