Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Beralakang

B. Tujuan

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Practice Teory

B. Corrnelia M. Ruland dan Shirley M. Moore (Peaceful End-of-Life Theory)

a. Sumber Teori PEOL


Peaceful End-of-Life Theory (PEOL) secara bahasa berarti hidup damai diakhir kehidupan.
Teori ini bersumber dari sejumlah kerangka teoritis terutama dari model Donabedian
tentang struktur, proses, hasil, dan sebagian dikembangkan dari teori system secara umum
(Ruland & Moore, 1998). Dalam teori PEOL aturan struktur adalah system keluarga (pasien
sakit terminal dan semua orang terdekat yang bermakna) yang mendapat perawatan dari
profesi keperawatan, dan proses didefinisikan sebagai tindakan-tindakan (intervensi
keperawatan) yang dirancang untuk meningkatkan hasil positif. Sedangkan komponen hasil
yang ingin dicapai adalah: (1) bebas dari nyeri (2) perasaan nyaman (3) merasa bermartabat
dan terhormat (4) berada dalam kedamaian dan (5) merasa kedekatan terhadap orang
terdekat atau orang lain yang bermakna dan peduli dalam kehidupannya (Tomey &Alligood,
2010).
Pada dasarnya tujuan Peaceful End-of-Life Theory bukanlah mengoptimalkan perawatan
yang paling baik dengan menggunakan teknologi canggih, tetapi lebih berfokus kepada
perawatan yang menguatamakan kenyamanan pasien serta keterlibatan keluarga yang
optimal. Sehingga pasien diakhir kehidupannya dapat meningkatkan kualitas hidup dan
menghadapi kematian dengan tenang. Kualitas hidup pada konsep ini didefinisikan sebagai
suatu kepuasan yang dapat dilihat melalui sembuhnya gejala dan kepuasan hubungan
interpesrsonal (Ruland & Moore, 2001 di dalam Tomey & Aligood, 2006).

b. Konsep PEOL
Konsep utama PEOL adalah meliputi 5 kondisi yang merupakan hasil yang diharapkan dari
suatu proses perawatan, yaitu:
1. Bebas dari nyeri
Bebas dari menderita atau gejala distress adalah bagian utama dari pengalaman banyak
pasien di akhir kehidupan. Nyeri adalah mempertimbangkan pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenankan berhubungan dengan kerusakan jaringan baik
actual maupun potensial (Lenz, Suppe, Gift, Pugh, & Milligan, 1995; Pain term, 1979,
dalam Tomey & Alligood, 2010). Kriteria hasil yang diinginkan adalah terbebas dari nyeri.
2. Mendapatkan kenyamanan
Ketidaknyamanan dalam teori ini didefinisikan sebagai bebas dari ketidaknyamanan,
keadaan yang mudah, puas, dan damai, serta apa pun yang membuat hidup mudah atau
menyenankan (Ruland & Moore, 1998). Kriteria hasil yang diinginkan adalah: (1)pasien
tidak merasa mual

BAB III

PEMBAHASAN

A. Hubungan Practice Teory dengan Peaceful End-of-Life Theory

Anda mungkin juga menyukai