Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)

yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu

bangsa. Namun untuk menjalankan peran tersebut, diperlukan sosok PNS

yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi

jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif

dan efisien. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan pelaksanaan

habituasi dan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS.


Penulis berprofesi sebagai dokter umum di UPT Puskesmas Bekawan

dan mengetahui bahwa Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah

satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita

bangsa Indonesia, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan no 36

Tahun 2009. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.


Tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2009 –

2013 salah satu misi Dinas Kesehatan adalah meningkatkan manajemen

kesehatan mendukung desentralisasi yang akuntabel, transparan,

berdayaguna dan berhasilguna. Peningkatan manajemen kesehatan dengan

fokus pada pembenahan perencanaan kebijakan dan pembiayaan serta hukum

I-1
kesehatan dengan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat dan

mutakhir; penerapan kebijakan pembangunan kesehatan juga meliputi swasta

dan masyarakat; memantapkan penyelenggaraan. Sistem Kesehatan Provinsi;

mengurangi disparitas status kesehatan secara menyeluruh; melaksanakan

Good Governance termasuk akuntabilitas pembangunan dan mengedepankan

tata kelola yang efektif dan efisien.


Sistem Informasi Kesehatan bermanfaat untuk mendukung Visi yang

sudah ditetapkan adalah ”Masyarakat Riau Yang Mandiri Untuk Hidup

Sehat Pada Tahun 2020. Tercapaianya masyarakat Riau yang mandiri untuk

hidup sehat dan Kabupaten Sehat akan dimonitor dengan menggunakan

indikator yang disebut sebagai Indikator Kabupaten Sehat dan Indikator

Provinsi Sehat.
Pembangunan kesehatan di kabupaten Indragiri Hilir memiliki strategi

utama yaitu: menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup

sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi

kesehatan serta meningkatkan pembiayaan kesehatan.


Puskesmas Bekawan merupakan salah satu diantara 27 Puskesmas yang

ada di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.Puskesmas Bekawan

adalah pemekaran dari Puskesmas Mandah pada tahun 2015 yang membuat

Kecamatan Mandah memiliki Tiga (3) Puskesmas yaitu Puskesmas Mandah

yang terletak di Ibukota Kecamatan Mandah yaitu Kelurahan Khairiah

Mandah, Puskesmas Batang Tumu yang terletak di Desa Batang Tumu serta

Puskesmas Bekawan yang terletak di Desa Bekawan. Puskesmas Bekawan

sebelum menjadi Puskesmas Induk Merupakan Puskesmas Pembantu Desa

I-2
Bekawan yang pada tanggal 2 Februari 2015 Resmi Beroperasi Sebagai

Puskesmas Rawat Inap.


Puskemas Bekawan memiliki Visi tercapainya pelayanan kesehatan

dasar masyarakat di UPT Puskesmas Bekawan secara maksimal dan

menyeluruh.Dengan motto: memberikan Perlayanan kesehatan yang

berkualitas dan ramah. dengan menerapkan tata nialai yang disingkat dengan

kalimat KAWAN (kekeluargaan, amanah,wawasan kesehatan,adil, dan

nyaman). Saat ini puskesmas akan berbenah untuk mempersiapkan diri

karena akan melaksanakan proses akreditasi. Ada beberapa hal yang

mendasar lain yang harus dipersiapkan, UPT Puskesmas Bekawan memiliki

layanan UGD 24 jam , Rawat Inap KIA dan keperawatan serta pelayayan

pasien rawat jalan. Khusus di UGD 24 jam belum ada proses triase

sebagaimana mestinya dalam melaksanakan penatalaksanaan pasien gawat

darurat, Hal ini terjadi karena Kurangnya pengetahuan Tenaga medis tentang

penerapan proses triase. Sistem triase di UGD adalah sebuah tindakan

pengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya kasus, sehingga tenaga

medis dapat menentukan skala prioritas dalam penangan kasus yang dialami

pasien.
Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun Rancangan

Aktualisasi ini dengan judul “Rancangan aktualisasi Pembuatan Sistem

Triase Di Unit Gawat Darurat(Ugd) Upt Puskesma Bekawan Kecamatan

Mandah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau”.


B. Deskripsi Singkat Lokus

I-3
UPT Puskesmas Bekawan terletak di Kecamatan Mandah yang

merupakah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir

yang memiliki batas wilayah kerja sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Laut Concong

b. Sebelah Selatan : Desa Simbar Kecamatan Kateman

c. Sebelah Timur : Laut Cina Selatan.

d. Sebelah Barat : Desa Belaras Barat Kecamatan Mandah

Diwilayah kerja UPT Puskesmas Bekawan terdapat 5 desa yang

sebagian besarnya menggunakan transportasi air, yaitu Desa Bekawan

dengan luas 28,65 KM2, Desa Belaras dengan luas 258,12 KM2, Desa

Cahaya Baru 14,13 KM2, Desa Batang Sari 81,00 KM 2 dan Desa Bidari

Tanjung Datuk dengan luas 12,00 KM2, keseluruhan luas wilayah kerja

UPT Puskesmas Bekawan sebesar 32.703 hektar.

Wilayah kerja UPT Puskesmas Bekawan dengan keadaan wilayah

dipengaruhi oleh pasang surut dan penduduk yang tersebar tidak merata

menyebabkan sulitnya jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Secara umum Untuk mencapai daerah pedesaan yang merupakan wilayah

kerja Puskesmas Bekawan harus melewati perairan dan menggunakan

sarana transportasi sungai.

Sebagai Dokter umum memiliki tugas dan fungsi di UPT Puskesmas

Bekawan adalah sebagai berikut:

1. Tugas pokok :

I-4
Sebagai dokter umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan

perorangan di dalam maupun luar gedung puskesmas, dengan tetap

memperhatian aspek preventif, promotiv, kuratif dan rehabilitative, dan

pemberdayaan individu dan keluarga agar dapat mandiri untuk hidup sehat

2. Uraian tugas :

a. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan di puskesmas (anamnesa,

pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnose, terapi, evaluasi) dengan lebih

memperhatikan aspek preventif dan promotif, baik dalam maupun luar

gedung

b. Melakukan rujukan atas indikasi

c. Melakukan tindakan medis operatif sesuai kewenangan dokter puskesmas

d. Bekerja sama dengan dokter lainnya (dokter umum dan dokter gigi) dan

paramedic dalam penanganan kasus tertentu

e. Melakukan KIR kesehatan umum dan khusus (CPNS, calon haji)

f. Melakukan visum et repertum atas permintaan kepolisian

g. Melakukan kalakarya / bimbingan kepada paramedic terkait pengetahuan

dan ketrampilan pelayanan kesehatan perorangan (misalnya MTBS, safe

injection, perawatan luka dengan penyulit, dll)

3. Tugas tambahan : Membantu pelaksanaan kegiatan luar gedung misalnya :

UKS,penjaringan anak sekolah, dll

Role model yang dipilih adalah Tn, Emi Indrayanto,Amd.Kep,

karena beliau adalah perawat senior di UPT Puskesmas Bekawan selain

itu, beliau memiliki pengalam bekerja di RSUD Puri Husada Tembilahan

I-5
sebagai tenaga medis di ruang Unit Gawat Darurat yang telah menerapkan

sistem triase dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat.

C. IDENTIFIKASI ISU
Beberapa isu yang menjadi maslah di UPT Puskesmas Bekawan adalah sebagi

berikut:
1. Tidak adanya sistem triase di UGD UPT Puskesmas Bekawan
2. Tidak adanya ruang bermain Khusus anak
3. Tidak tersedianya papan Info tentang alur pelayanan pasien di UPT

Puskesmas Bekawan
D. PERUMUSAN DAN PENETEPAN ISU

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping

itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu

perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan

menggunakan alat APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak), aktual

artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.

Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,

sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang

menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu

yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalahnya. Sedangkan menentukan kualitas isu menggunakan

alat analisis USG (urgency,seriousness, growth).

2. Tabel 2. Identifikasi Isu Menggunakan Teknik Analisis APKL

NO ISU-ISU AKTUAL ANALISIS

I-6
KEKHALAYAKAN
PROBLEMATIK
AKTUAL

LAYAK
1. Tidak adanya sistem triase di UGD
√ √ √ √
UPT Puskesmas Bekawan
2. Tidak adanya ruang bermain
√ √ √ √
Khusus anak
3. Tidak tersedianya papan Info

tentang alur pelayanan pasien di √ √ √ √

UPT Puskesmas Bekawan

Dari tabel diatas ketiga isu yang penulis tetapkan dapat disimpulkan

berdasarkan pendekatan AKPL, ketiga isu tersebut layak untuk tetapkan sebagai

isu yang terjadi di UPT Puskesmas Bekawan.

Penetapan isu berdasarkan pada identifikasi isu yang dianalisa untuk

ditemukan masalah pokok yang menjadi isu prioritas dengan menggunakan

analisa USG (Urgency, Seriously, dan Growth) sebagai berikut:

1. Urgency, yaitu memandang sebera pa mendesak isu tersebut harus

dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras

tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan

isu.
2. Seriousness, yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan

dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang

menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-

I-7
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu

dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat

menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan

suatu masalah lain yang berdiri sendiri.


3. Growth, seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin

memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 1.1 Analisis USG

KRITERIA TOTAL RANKIN


NO ISU – ISU U S G
NILAI G
1 Tidak adanya sistem triase di UGD 5 5 5 15 I

UPT PUSKESMAS BEKAWAN

2 Tidak adanya ruang bermain 3 3 3 10 III

Khusus anak
3 Tidak tersedianya papan Info 4 4 4 12 II

tentang alur pelayanan pasien di

UPT Puskesmas Bekawan


1 = Tidak Mempengaruhi
2 = Kurang Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
4 = sangat Mempengaruhi
5 = Sangat besar Mempengaruhi
Tabel diatas menunjukkna bahwa isu Tidak adanya sistem triase di UGD

UPT Puskesmas Bekawan menjadi prioritas dimana dinilai dari USG isu

I-8
tersebut sangat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan yang berpengaruh

terhadap banyak orang. Sedangkan Isu Tidak adanya ruang bermain Khusus

anak dianggap cukup mempengaruhi dinilai dari ketiga unsur penilaian USG,

karena saat pasien berkunjung ke UPT Puskesmas Bekawan untuk

mendapatkan pelayanan baik untuk anak-anak maupun pasien yang

membawa anak saat berkunjung, tempat bermain khusus anak tersebut

memiliki fungsi agar anak-anak tersebut betah saat menunggu untuk

mendapatkan pelayanan sehingga keadaan sesui dengan yang diharapkan

namun hal ini tidak berpengaruh besar terhadap kelangsungan pelayanan

kesehatan. Dan isu yang terakhir yaitu isu tentang Tidak tersedianya papan

Info tentang alur pelayanan pasien di UPT Puskesmas Bekawan dinilai dari

ketiga aspek USG dinilai sangat mempengaruhi proses pelayanan karena jika

setiap pasien yang berkunjung tidak memahami proses alur pelayanan akan

berdampak langsung terhapap lancarnya proses pelayanan kesehatan di UPT

Puskesmas Bekawan.
E. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN, DAN OUTPUT /

HASIL YANG DIHARAPKAN


Dalam rangka rancangan aktualisasi maka penulis mempunyai beberapa

kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain :

UNIT KERJA : UPT Puskesmas Bekawan Kec.Mandah, Kab – Inhil,

Prov-Riau
IDENTIFIKASI ISU : 1. Tidak adanya sistem triase di UGD UPT

Puskesmas Bekawan
2. Tidak adanya ruang bermain Khusus anak
3. Tidak tersedianya papan Info tentang alur

pelayanan pasien di UPT Puskesmas Bekawan

I-9
ISU YANG : Tidak adanya sistem triase di UGD UPT Puskesmas

DIANGKAT Bekawan
GAGASAN : Pembuatan Sistem triase Di Unit Gawat Darurt UPT

PEMECAHAN ISU Puskesmas Bekawan.

I-10
Kontribusi Penguatan Nilai
N Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi dan atau motto
o Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi
1 Mengajukan 1. Membuat janji Output : Akuntabilitas Kegiatan ini Dengan
1. Jadwal telaah
. telaah staf atau Sebagai bentuk tanggung jawab saya akan melaksanakan
staf.
kepada atasan menjadwalkan 2. Rancangan kepada atasan yaitu kepala berkontribusi kegiatan ini,

langsung yaitu telaah staff. telaah staf. puskesmas saya akan meminta dengan Misi seperti
2. Merancang 3. Catatan hasil
kepala persetujuan sebelum melaksanakan organisasi melaksanakan
telaah staf konsultasi
puskesmas 3. Mengkonsultasi 4. Surat izin kegiatan. yaitu konsultasi dan

terkait kan telaah staf pelaksanaan Nasionalisme Masyarakat berdiskusi dapat

pengajuan dan pendanaan kegiatan Jika terjadi perbedaan pendapat saat Riau Yang meningkatkan

rancangan kegiatan dengan secara tertulis. berdiskusi dan kosultasi saya akan Mandiri Untuk nilai

aktualisasi. atasan langsung. menghargai perbedaan pendapat Hidup Sehat Kekeluargaan.


4. Memperbaiki Hasil :
Atasan tersebut, dan secara bijaksana Pada Tahun

I-11
dan meminta menyetujui memperbaiki kesalahan. 2020.

persetujuan rancangan Etika Publik

atasan. aktualisasi Sebagai seorang staf yang dipimpin

mengenai oleh atasan maka saya akan

pembuatan sistem melakukan koordinasi dan berdiskusi

triase di UGD dengan etika berbicara yang

UPT baik,sopan dan santun kepada atasan

PUSKESMAS saya untuk mendapatkan persetujuan.

BEKAWAN Komitmen mutu

Dalam mengajukan telah staf

kegiatan dari isu yang saya ajukan

dapat dipertanggungjawabkan

manfaat nya untuk kepentingan

pelayanan kesehatan.

I-12
Anti korupsi

Membuat telaah staf dilakukan

dengan cermat dan teliti.


2 Mengumpulkan 1. Mengumpukan Output : Akuntabilitas Kegiatan ini Data atau
peraturan-peraturan terkait akan saya
. peraturan- peraturan 1. Peraturan akan dokumen
kumpulkan dengan teliti sehingga
peraturan tentang triase. terkait berkontribusi dokmen
2. Merekap dan tidak adaperaturan yang terlewatkan
mengenai penatalaksana Nasionalisme dengan Misi pendukung
menyusun untuk menerapkan fungsi ASN
penatalaksaaan an pasien organisasi dijadikan
peraturan terkait sebagai pelayan publik haruslah
pasien Gawat 3. Rangkuman gawat darurat yaitu referensi
memiliki dasar yang kuat dalam
darurat dengan singkat hasil dengan sistem Masyarakat terpercaya untuk
pelaksanaannya.
menerapkan pengumpulan triase. Riau Yang dijadikan dasar
Etika Publik
sistem triase. peraturan. 2. Hasil rekapan Dalam mengumpulkan data saya Mandiri Untuk dalam

3. Rangkuman akan meminta bantuan tenaga medis Hidup Sehat memeberikan

Hasil : lain yang dianggap mampu dan Pada Tahun pelayanan yang

Dengan bersedia membantu dengan cara yang 2020. berkualitas.

I-13
terkumpulnya baik, sopan dan santun.
komitmen mutu
semua peraturan- pengumpulan data dari peraturan –

peraturan tentang peraturan terkait dengan sistem triase

penatalaksanaan ini akan diambil dari sumber

pasien gawat terpercaya dan bisa dipertanggung

darurat dengan jawabkan.


Anti korupsi
sistem triase Dalam melakukan pengumpulan

maka akan dapat ketentuan- ketentuan triase yang

mengetahui sesuai dengan aturan dilaksanakan

komponen dengan penuh tanggung jawab dan

komponen dalam teliti.

penerapannya
3 melaksanakan 1.Mebuat jadwal Terjadwalnya Akuntabilitas Kegiatan ini Penyampaian
Akan membuat jadwal kegiatan
. penyuluhan kegiatan kegiatan akan materi yang
dengan memperhatikan kesesuaian
singkat penyuluhan. penyuluhan berkontribusi berkualitas

I-14
mengenai sistem 2.undangan dengan jadwal kegiatan lain, agas tugas dan dengan Misi adalah upaya

triase kegiatan mengundang tanggung jawab pelayanan pasien organisasi untuk

penyuluhan seluruh staf tidak terganggu yaitu meningkatkan


Nasionalisme
edukasi di PUSKESMAS Untuk mencapai tujuan bersama Masyarakat pelayanan yang

kalangan petugas BEKAWAN untuk dilakukan musyawarah untuk Riau Yang sesuai dengan

kesehatan UPT menghadari mencapai mufakat tentang penerapan Mandiri Untuk motto Puskesmas

Puskesmas penyuuluhan sistem tiase .sesui dengan nilai Hidup Sehat Bekawan

Bekawan tentang sistem Pancasila , Sil ke 4. Pada Tahun


3.Membuat bahan Etika publik
Triase. sebagai dokter umum yang menjadi 2020.
presentasi (ppt)
Bahan PPT untuk pemateri dalam kegiatan, saya akan
untuk
presentasi edukasi berbicara dengan sopan dan santung
dipresentasikan
penyuluhan sistem serta dengan etika bicara yang baik.
kepada seluruh Komitmen mutu
triase. materi yang menjadi sumber dalam
staf Puskesmas
saya menyampaikan informasi
Bekawan.

I-15
Hasil : tentang sistem triase , bersumber dari

bertambahnya sumber yang bermutu dan terpercaya

pengetahuan dan bisa dipertanggung jawabkan.


Anti korupsi
petugas kesehatan untuk makanan ringan dan minuman

di UPT Puskesmas dalam acara staff meeting atau

Bekawan tentang penyuluhan ini digunakan tanpa

sistem triase melakukan mark up dari harga yang

sebagai mana sebenarnya.

mestinya.
4 Membuat jalur 1. Membuat poster Poster Triase Akuntabilitas Kegiatan ini Jalur evakuasi
Dalam proses ini saya akan
. evakuasi sistem tentang akan pasien
bertanggung jawab atas setiap proses
triase pengelompokan berkontribusi berdasarkan
pengerjaan nya.
kasus Nasionalisme dengan Misi warna dalam
Dengan adanya jalur evakuasi pasien
berdasrkan organisasi sistem triase
dengan sistem triase ini, saya dapat
sitem triase Ruangan yang yaitu dapat

I-16
2. Menata ruagan tertata dan memperlakukan semua pasien secara Masyarakat mempermudah

dan fasilitas fasilitas yang adil dan sama berdasarkan skala Riau Yang petugas

ruangan yang sesui dengan prioritas yang dilkasanakan melalui Mandiri Untuk kesehatan dalam

mendukung sistem triase sistem triase trsebut. Hidup Sehat melayani sesui
Etika publik
sistem triase di Tentu saja dalam pelayan pasien saya Pada Tahun dengan tata nilai

UGD akan memperlakukan pasien saya 2020. dan motto

PUSKESMAS sebagai mana saya ingin Puskesmas

BEKAWAN diperlakukan, dan saya akan Bekawan.


3. Memasang jalur
Tersedianya jalur berkomunikasi secara jelas dengan
evakuasi pasien
evakuasi sistem etika bicara yang baik,sopan, dan
berdasarkan
triase pasien santun sehingga mudah dimengerti
sistem triase
Gawat Darurat di oleh pasien maupun kelurga pasien.
Komitmen mutu
UDG Puskesmas dalam penerapan sistem triase akan

Bekawan dilaksanakan dengan teliti sehingga

I-17
tingkat kesalahan dalam pembuatan

Hasil: Penangan poster serta pemasangan jalur

pasien kegawat evakuasi pasien dapat dipastikan

daruratan menjadi tidak keliru.


Anti korupsi
semakin baik Alokasi dana yang digunakan akan

karena dengan sesui dengan penggunaan dana yang

menggunakan sebenarnya.

sistem triase ini

dapat menentukan

jalur evakuasi

pasien

berdasarkan skala

prioritas.
5 evaluasi dan 1. Melakukan 1. Laporan Akuntabilitas Kegiatan ini Laporan
Saya selalu berusaha untuk
. Pelaporan proses diterima oleh akan pertanggung

I-18
kegiatan pelaporan Kapus. bertanggung jawab dalam kegiatan berkontribusi jawaban adalah
2. evaluasi 2. Mencatat
ini hingga kegiatan ini terlaksana dengan Misi bentuk
kegiatan kepada evaluasi hasil
dengan baik. organisasi pembuktian dan
atasan kegiatan Nasionalisme
langsung yaitu 3. Mencatat dan Membuat laporan dan berbica kepada yaitu penilaian

kepala melakukan atsan dengan adab yang baik, sesui Masyarakat terhadap kualitas

Puskesmas perbaikan jika dengan Pancasila Sila ke 2 Riau Yang kegiatan yang
3. menerima Etika publik
ada Daam berkomunikasi sealu Mandiri Untuk dikerjakan.
masukan
kekurangan menerapakan etika berbicara yang Hidup Sehat
sebagai evaluasi
dari kegiatan baik dan sopan. Pada Tahun
untuk perbaikan Komitmen mutu
yang Siap menerima kritikan untuk 2020
kegiatan.
dilakukan. evaluasi agar kegiatan kedepannya

Hasil: penilaian menjadi lebih baik .

hasil kinerja Anti korupsi


Laporan yang dibuat memuat laporan
tenaga kesehatan
pertanggung jawaban salah satunya

I-19
dalam pembuatan mengenai pendaaan yang

sistem triase. diAlokasikan dalam rangkaian

kegiatan pembuatan sistem triase di

UGD Puskesmas Bekawan.

I-20

Anda mungkin juga menyukai