Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI
PERCOBAAN I
“ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT”

OLEH :
NAMA : LIDYA AGRININGSIH HARUNA
NIM : O1A1 17 101
KELAS :C
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : DEWA GEDE OKA RAHANGGA

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Susu merupakan salah satu pangan tertinggi kandungan gizi nya, jika ditinjau

dari kandungan protein, lemak, mineral, dan beberapa vitamin. Dalam memenuhi

kebutuhan protein terutama pada kasus ketersediaan gizi buruk. Susu merupakan

pilihan pertama sehingga ketersediaan susu perlu diperhatikan untuk memenuhi

angka kecukupan gizi yang diperlukan. Susu juga merupakan media untuk

pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya baagi kesehatan manusia.

Lemak adalah salah satu komponen makanan multi fungsiyang sangat penting

untuk kehidupan. Fungsi lemak dalam tubuh adalah sebagai sumber energy

pelindung organ tubuh srrta pelarut vitamin A,D,E, dan K. Lemak merupakan

sekumpulan senyawa dalam tubuh yang memiliki ciri-ciri yang serupa dengan

malam, gemuk, atau minyak. Lipid merupakan ester asam lemak yang tersebar

dalam bentuk nabati maupun hewani.

Percobaan penentukan kadar lemak yang terkandung di dalam susu yang

sering dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, dan berguna dalam mengontrol

kadar lemak yang masuk kedalam tubuh agar tetap keadaan stabil.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan Penentuan Kadar Lemak Susu adalah

bagaimana cara untuk menentukan Kadar Lemak dari Susu?


C. Tujuan
Tujuan pada percobaan Penentuan Kadar Lemak Susu adalah untuk

menentukan Kadar Lemak dari Susu.


D. Manfaat
Manfaat pada percobaan Penentuan Kadar Lemak Susu adalah dapat
menentukan Kadar Lemak dari Susu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Susu merupakan sumber protein hewani, karbohidrat, vitamin, serta mineral,

kaya akan kandungan kalsium sertaa vitamin D yang merupakan salah satu faktor

gizi penting untuk pertumbuhan tinggi anak. (Anita dan Karjadidja, 2018). Susu

mengandung zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan bagi kehidupan

masyarakat dari segala lapisan umur untuk menjaga pertumbuhan, kesehatan, dan

kecerdasan berpikir (Rusdiana dan Sejati, 2018).


Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu. Selain kandungan

kalsiumnya yang tinggi, susu merupakan salah satu bahan makanan yang

mengandung zat makronutrient yang dibutuhkan oleh tubuh (febriani dkk, 2018).
Susu merupakan produk pangan yang banyak dikaji dan dimanfaatkan

dengan adanya salah satu kandungan komponen aktifnya yang dapat

memberikan manfaat bagi kesehatan dimana didalam susu terdapat nutrient yang

disebut asam linolet terkonjugasi yang memiliki potensi mengurangi risiko

kanker, obesitas, diabetes, cholesterol-depressing, menurunkan lemak adipose,

dan menurunkan trigliserida hati (Ardigunita dkk, 2017).


Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahann berat jenis susu adalah factor

dari susu itu sendiri yang terdiri dari protein, lemak, laktosa, gas, dan mineral

dalam susu. Susu juga mudah rusak oleh beberapa bakkteri yang memanfaatkan

kandungan nutrisi susus sebagai media perrtumbuhannya, seperti Ersxherichia

coli, Salmonela sp., dan strephylococus aureus (Arifin dkk., 2017).


Lemak merupakan senyawa organic non-polar yang hanya dapat larut dalam

pelarut yang memiliki kepolaran serupa atau juga bersifat non polar. Lemak

tersusun atas rantai hidrokarbon panjang, berantai lurus, bercabang, atau

membentuk struktur siklis. Lemak berperan sebagai penyusun membran yang


sangat penting untuk berbagai tugas metabolism. Selsin itu lemak berfungsi

untuk melaruutkan vitamin A,D,E, dan K (Sjamsiah dkk.,2018).


Kehadiran lemak sendiri didalam tubuh sesungguhnya memiliki fungsi

sebagai zat gizi yang sangat penting diperlukan oleh tubuh, disamping zat gizi

lainnya seperti karbohidrat , protein, vitamin, dan mineral (widyastuti, 2017).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu, 14 Oktober 2018 pukul 08.00

WITA sampai selesai yang bertempat di Laboratorium Farmasi, Fakultas Farmasi,

Universitas Halu Oleo.


B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah elektromantel,

gelas kimia 100 mL (pyrex), gelas ukur 50 mL (pyrex), pipet tetes dan cawan

poselin.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades,

aluminium foil, amil alcohol, asam sulfat, kertas label, tissue, sampel (susu

Boneto, Hilo, dan Frisian Flag).


C. Prosedur Kerja

Sampel A 11 mL Sampel B 11 mL
- Dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 mL
- Ditambahkan 10 mL H2SO4
- Ditambahkan 2 mL amil alkohol

Campuran
- Ditutup gelas ukur dengan penutup karet
- Dikocok
- Didiamkan selama 1 jam
o
- Dipanaskan pada suhu 65 C selama 3 menit
- Dihitung persen kadar lemaknya

Sampel A = susu kambing coklat


Sampel B = susu real good
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan

Hasil
No. Perlakuan Hasil
Sebelum Sesudah

Susu kambing
coklat mL + 10
1. 1 mL
mL H2SO4 + 2
mL amilalkohol

Susu real good 11


mL + 10 mL
2. mL
H2SO4 + 2 mL
amilalkohol

2. Perhitungan
Rumus :

Dimana, A = Bobot Lemak


B = Bobot Contoh (Susu)
Diketahui : Bobot lemak susu kambing = 1 mL
Bobot susu Kambing = 11 mL
Bobot lemak susu kambing = 2 mL
Bobot susu real good = 11 mL
Ditanyakan : % Kadar lemak susu yang terbentuk = …..?

Penyelesaian :
B. Pembahasan
Penentuan kadar lemak pada susu dapat dilakukan dalam beberapa metode,

yaitu metode gerber dengan menggunakan laktodernsi meter dengan prinsip

benda padat yang dimasukkan kedalam suuatu cairan yang dipindahkan, dan

metode kjehdahl yang menggunakan prinsip pemanasan contoh suhu dalam asam

sulfat pekat mengakibatkan terjadinya destruksi protein menjadi unsur-usurnyaa.


Penentuan kadar lemak susu pada percobaan kadar lemak susu pada

perrcobaan ini menggunakan metode gerber yang banyak di gunakan di Eropa

sebagai analisa rutin. Alat yang digunakan pada umumnya adalah pipet babcock.

Tetapi Karen keterbatasan alat yang ada di laboratorium, maka pada percobaan

ini menggunakan pipet volum pada pipet biasa.


Penentuan kadar lemak susu dilakukan dengan cara asam sulfat (H2SO4)

sebanyak 10 mL di masukkan kedalam gelas ukur. Tujuan H2SO4 ini yaitu untuk

merombak dan melarutkan kasein serta protein lainnya, sehingga menyebabkan

hilangnya bentuk disperse lemak. Lalu, kedalam gelas ukur tadi segera masukan

II mL sampel susu dan dilanjutkan dengan 1 mL amil alcohol yang akan

mencairkan lemak dengan panas yang ditimbulkannya. Kemudian gelas ukur


ditutup rapat menggunakan aluminium foil dan dihomogenkan sehingga akan

terbentuk warna ungu kehitaman.


Diamkan selama 1 jam agar terbentuk dua fase antara fase air dan fase kemaj

secara maksimal, selanjutnya dilakukan pemanasan dengan menggunakan

elektromantel dengan suhu 650C selama 3 menit sehingga akan terlihat jelas

terpisahnya lemak susu yang dapat memudahkan kita dalam mengamati endapan

yang terbentuk pada sampel susu, dengan begitu kita dapat menentukan seberapa

besar jumlah lemak susu didalam sampel susu dengna melihat skala yang ada di

gelas ukur.
Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah untuk sampel A memiliki

volume sebesar 1 ml dengan kadar lemaknya 9,1 %, sampel susu B memiliki

volume sebesar 0,7 ml dengan kadar lemak nya 6,37 %, dan sampel susu C

memiliki volume sebesar 0,4 ml dengan kadar lemak 33,64 %.


Manfaat dilakukannya percobaan ini adalah menentukan kadar lemak susu

yag beredar di pasaran apakah sudah sesuai dengan yang tertera pada kemasan

agar kadar lemak yang akan masuk kedalam tubuh dapat terkontrol demi

menghindarkan penyakit seperti obesitas.

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa

penentuan kadar lemak susu dapat dilakukan dengan merode uji Gerber yaitu

menggunakan H2SO4 sebagai pereaksi dan juga amil alcohol. Hasil yang
didapatkan yaitu terbentuknya 2 lapisan berbeda serta butir lemak pada gelas

ukur yang berisi sampel dan pereaksinya.

DAFTAR PUSTAKA

Anita.S dan Karjadidjaja.I.,2018, Hubungan pola asupan susu dann Hasil ollahan
susu dengan tinggi badan pada anak kelas 4 SD Bunda hati kudus periode
Februari 2014, Tarumanegara Medical Journal, Vol.1 (1).

Ardigurnita. F, Suhartati F.M dan Suryapratama. W., 2017, Penggunaan susu sapi
yang kaya asam lemak linoleeat terkonjugasi pengaruhnya terhadap
kandungan trigliserida, SEOT dan SGPT Darah tikus putih (Rattus
Norvegicus), prosiding seminar teknologi dan agribisnis peternakan V.

Arifin. M, Oktaviana A.Y, Wihansyah .R.R.S, Yusuf.M, Rifkhan, Negara.


J.K,Sio.A.k,2017, Kualitas Fisik, Kimia dan mikkrobiiologi susu kambing
pada wakttu pemerahan yang berbeda dipeternakan cangkurawok,Balumbang
Jaya, Bogor, Jurnal Ilmu Produksi dan teknologi hasiil peternakan, Vol.4(2),
ISSN : 2303-2227.

Febriani.D, Ariani.D. dan Kumastuty.I, 2018, pengaruh konsumsi susu sapi terhadap
penurunan intensitas nyeeri dismenore primer pada siswi jurusan keperawatan
di SMKN 2 Malang , Journal Of Isseus in Midwifery, Vol.2(2), ISSN :2549-
6581.

Rusdiana S dan Sejati W.K.,2018, upaya pengembangan agribisnis sapi perah dan
peningkatan produksi susu melalui pemberdayaan koperasi susu, Forum
Penelitian Agro,Vol.27(1).

Sjamsiah, Jaya.A, Suriani., 2018, analisis proksimat pada beras hybrid yang terbuat
dari singkong (manihot esculenta) dan labu kuning (curcubita moschata),
Jurnal Sainsmat, Vol.7(1), ISSN : 2579-5686.

Widyastuti. R., 2017, Pengaruh pemberian sari tebu terhadap kadar kolesterol darah
mencit, The jurnal of muhamadiyah medical labolatory technologist. Vol.
1(2), ISSN l:2597-3681.

Anda mungkin juga menyukai