Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : ASI Eksklusif


Pokok Bahasan : ASI Eksklusif dan cara pemberian ASI perah yang benar
Target/sasaran : Keluarga dan ibu yang ada di ruang NICU RSUD dr.Soedono
Madiun
Tempat : Ruang NICU RSUD dr. Soedono Madiun
Hari/tanggal : / Oktober2019
Waktu : 30 menit
Penyaji : 1. Adinda Vici Pandulum
2. Lulut Ardiansyah
3. Sintha Bella Veratama
4. Tiflatul Amin Hidayah

A. TUJUAN
1. Tujuan instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan pembelajaran diharapkan peserta dapat mengetahui,
memahami tentang ASI Eksklusif dan mengaplikasikan bagaimana cara
pemberian ASI perah yang benar
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga mampu:
1) Menyebutkan Definisi ASI Eksklusif
2) Menyebutkan Komposisi ASI
3) Menyebutkan 3 Keuntungan ASI bagi Bayi
4) Menyebutkan 2 Keuntungan ASI bagi Ibu
5) Menyebutkan 2 dari 4 Tips Menyusui yang benar
6) Mengulang Langkah-langkah dalam Menyusui
7) Menyebutkan langkah pemberian ASI perah
B. SASARAN
Keluarga dan ibu yang datang di ruang NICU RSUD dr. Soedono Madiun
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
Leaflet
PPT

E. MATERI
Materi yang akan di sampaikan:
1) Mengetahui Definisi ASI Eksklusif
2) Mengetahui Komposisi ASI
3) Memahami Keuntungan ASI bagi Bayi
4) Memahami Keuntungan ASI bagi Ibu
5) Mengaplikasikan cara Menyusui yang benar
6) Memahami cara pemberian ASI perah yang benar
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Kegiatan membuka penyuluhan
 Mengucap salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mengenal petugas
 Menggali pengetahuan tentang penyuluhan
bayi ASI Eksklusif  Mengemukakan
 Menjelaskan tujuan yang akan pendapat sesuai dengan
dicapai berkaitan dengan materi apa yang diketahui
penyuluhan yang akan  Menyimak dengan
disampaikan seksama
2. 15 Kegiatan inti
menit  Menjelaskan pengertian ASI  Mendengar dengan
Eksklusif seksama
 Menyebutkan Komposisi ASI  Menyimak dengan
Eksklusif seksama
 Menyebutkan Keuntungan ASI  Keluarga mendengarkan
Eksklusif bagi Ibu dan juga Bayi penjelasan
 Menjelaskan cara menyusui yang  Keluarga mendengarkan
benar penjelasan

3. 5 menit Tanya Jawab


1. Meminta peserta untuk  Peserta menjelaskan
menjelaskan kembali materi yang kembali materi yang
telah disampaikan dengan singkat telah disampaikan
menggunakan bahasa peserta dengan singkat
sendiri menggunakan bahasa
2. Memberikan pertanyaan kepada peserta sendiri
peserta tentang materi yang telah  Pererta dan Keluarga
disampaikan menjawab pertanyaan
 Apa pengertian dari ASI
Eksklusif?
 Apa saja komposisi yang
terkandung pada ASI Eksklusif?
 Apa keuntungan dari ASI
Eksklusif bagi ibu dan juga bayi?
 Bagaimana cara menyusui bayi
yang benar?
 Apa saja tanda bayi yang cukup
ASI?
 Bagaimana cara pemberian ASI
perah yang benar?
4. 5 menit Kegiatan menutup penyuluhan
 Mengajukan pertanyaan sebagai  Keluarga menjawab
evaluasi pertanyaan yang
 Mengucapkan salam penutup. diberikan
 Menjawab salam.
G. EVALUASI
1. Evaluasi proses
 Keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir acara
penyuluhan
 Penyaji dapat memberikan materi dan menjawab pertanyaan keluarga
dengan baik
 Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
 Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar
2. Evaluasi hasil
 Keluarga tahu dan memahami sehingga menerapkan dalam praktiknya
individu maupun kelompok seperti materi yang telah disampaikan
dalam penyuluhan
 Keluarga akan membagikan pengetahuannya yang telah di dapat dalam
penyuluhan kepada masyarakat yang lainya
MATERI PENYULUHAN
Perawatan Bayi BBLR di Rumah

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI tanpa memberikan makanan
dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan,
kecuali obat dan vitamin (DEPKES 2004).
ASI Ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan
seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.
(Roesli 2004).
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun.
2. Komposisi ASI
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang
secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan
memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Komposisi zat utama dalam ASI:
1. Laktosa 7gr/100ml
Manfaatnya:
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. Lemak 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida 10-12 gr/ltr.
4. Protein 0,8-1,0gr/100ml.
Perbedaan komposisi dengan susu formula secara garis besar yaitu
kandungan lemak, energi, laktosa, vitamin C pada ASI jauh lebih banyak
daripada susu formula. (Sumber : Diah Krisnatuti, 2000)
3. Keuntungan ASI Bagi Bayi
1) ASI adalah makanan bayi alamiah yang disediakan untuk bayi anda,
dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi yang
sehat.
2) ASI mudah dicerna oleh bayi sehingga jarang menyebabkan konstipasi
3) Nutrisi yang dikandung dalam ASI sangat mudah diserap oleh bayi
4) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi
untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.
5) ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah,
infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi
mendadak.
6) Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
4. Keuntungan ASI Bagi Ibu
1) Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu
kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
2) Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3) Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
4) Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali
dan ASI diberikan secara ekslusif.
5) Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh
6) Steril, aman dari pencemaran kuman
7) Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8) Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
9) Tidak ada bahaya alergi
5. Tips Menyusui Yang Benar
1) Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
2) Posisi perlekatan mulut bayi mulut bayi saat menyusu adalah memasukan
puting beserta areola mamae (daerah hitam pada payudara) ke dalam mulut
bayi, bukan hanya putingnya saja sehingga tidak membuat puting ibu
menjadi lecet.
3) Waktu menyusui paling tepat adalah saat bayi selesai dimandikan. Dalam
kondisi tersebut bayi merasa segar dan akan meminum susu lebih banyak.
4) Belai dan dekap bayi anda pada saat menyusui.
5) Bersihkan puting dan hindari dari bau-bauan yang tajam yang dapat
membuat pusing bayi anda.
6. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar
1. Langkah-langkah menyusui
 Ibu duduk atau berbaring santai
 Mencuci tangan
 Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan areola sekitarnya
 Bayi menghadap perut ibu/payudara
 Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah
 Posisikan bayi sehingga putting berada diatas bibir atas bayi
 Rangsang bibir bawah bayi dengan menempelkan putting hingga
membuka lebar
 Secepatnyadekatkan bayi ke payudara dengan menekan punggung
dan bahu bayi
 Masukkan putting susu hingga ke daerah yang berwarna hitam
 Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi
 Sendawakan bayi setelah dirasa cukup kenyang dengan menepuk-
nepuk secara halus bagian punggung atas bayi
7. Tanda Bayi Cukup ASI
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.

3. Mulut bayi terbuka lebar.

4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.

6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7. Puting susu tidak terasa nyeri.

8. Kepala bayi agak menengadah.

8. Cara pembrian ASI perah yang benar

 Mulailah Dari ASI yang Paling Lama Disimpan


Tatalah posisi ASI pada kulkas sesuai dari urutan yang terlama
hingga yang terbaru. Hal ini akan memudahkan Anda untuk menentukan
ASI mana yang akan dihangatkan terlebih dulu.
Jangan sampai Anda meletakkannya secara acak hingga setelah
terkumpul berbotol-botol ASI, Anda lupa mana yang terlebih dulu masuk.
Ada baiknya Anda memberikan label tanggal atau nomor untuk
memudahkan identifikasi. Akan lebih baik jika ASI tidak terlalu lama
berada di kulkas dan bisa segera disajikan untuk bayi.

 Jangan Gunakan Microwave ataupun Memasaknya Hingga Mendidih


Jangan memanaskan ASI dengan memasukkannya ke dalam
microwave ataupun memanaskan ke dalam panci berisi air dan
memasaknya hingga mendidih di atas kompor. Hal ini dapat
menghilangkan kandungan vitamin dan mineral yang terkandung di dalam
ASI. Seringkali apabila dipanaskan di dalam microwave akan
meninggalkan bercak panas di permukaan botol ASI. Hal ini sangat
membahayakan bagi kesehatan bayi.

 Pindahkan ASI dari Suhu Beku ke Suhu Dingin


Apabila ASI disimpan di dalam ‘freezer’ dengan suhu -18 hingga -
24 derajat Celcius, maka cara terbaik untuk mencairkannya adalah dengan
cara menaruhnya ke bagian bawah kulkas yang suhunya tidak membeku,
antara 4 derajat Celcius, selama semalaman atau kurang lebih 8 jam. Anda
dapat memilih untuk meletakkan ASI tersebut di bagian pintu kulkas
karena lebih hangat dibandingkan bagian dalam kulkas namun tetap aman
untuk mencairkan ASI. Maka ASI yang membeku tersebut akan mencair
secara alami, tidak secara drastis dan kualitas ASI masih tetap terjaga.

 Hangatkan ASI Dengan Mengalirkan atau Merendamnya Dalam Air


Hangat
ASI yang disimpan dari kulkas bersuhu kira-kira 4 derajat Celcius
(dingin tapi tidak beku) maka cara terbaik untuk menghangatkannya
adalah dengan mengalirkan air hangat ke bagian luar permukaan botol
yang berisi ASI. Cara lain adalah dengan merendam sebagian permukaan
botol ASI tersebut ke dalam wadah berisi air hangat. Diamkan selama
beberapa saat hingga ASI dalam botol terasa cukup hangat atau sesuai
dengan suhu yang disukai oleh bayi. Ada juga bayi yang dapat langsung
mengkonsumsi ASI yang telah disimpan dalam kulkas bersuhu ini tanpa
perlu menghangatkannya terlebih dulu.

 Campur Rata ASI Secara Perlahan Sebelum Disajikan


Sebelum menyajikannya ke bayi, pastikan seluruh bagian susu
telah tercampur rata karena biasanya setelah tersimpan lama di dalam
kulkas, lemak pada susu akan terpisah. Oleh karena itu, Anda dapat
melakukannya secara perlahan dengan memutar-mutar botol susu yang
berisi ASI hingga seluruh bagian dari lemak susu tercampur rata. Hindari
cara mengocok dengan menggoyang-goyangkan botol ASI ke atas dan ke
bawah. Hindari pula mengaduk-aduk ASI dengan sendok. Hal-hal tersebut
akan sedikit banyak mempengaruhi kualitas ASI.

 Tuang ASI sesuai kebutuhan sebelum dihangatkan dan sisanya bisa


disimpan kembali di kulkas bukan freezer
Sebagai contoh bayi sekali minum butuh 60 cc sedangkan hasil
pompa satu botol penuh maka tuanglah sesuai kebutuhan.
Daftar Pustaka

Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta


Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas Kedokteran
Universirtas Indonesia, Jakarta
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.
Roesli Utami,2001,Asi Ekslusif,Pustaka Bunda,Jakarta
FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal,
Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
http: //depkes.go.id
Lampiran

Daftar Hadir Penyaji Penyuluhan

No Nama TTD
1. Adinda Vici Pandulum

2. Lulut Ardiansyah

3. Sintha Bella Veratama

4. Tiflatul Amin Hidayah


Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

No Nama TTD
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

Anda mungkin juga menyukai