Anda di halaman 1dari 36

KONSEPSI NEGARA

Konsepsi Negara
Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing,
yakni state (bahasa Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa
Perancis), kata state,staat, etat itu diambil dari kata bahasa
latin status atau statum,yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu
yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara
satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam
daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Max Weber (Funny, 2008) mendefinisikan bahwa Negara adalah suatu
masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara
sah dalam suatu wilayah dengan berdasarkan system hukum yang diselenggarakan
oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.
Roger F. Soultau (Oetari Budiyanto, 2012), Negara adalah alat (agency)
atau wewenang atau authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat.
Aristoteles (Oetari Budiyanto, 2012), Negara adalah perpaduan beberapa
keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri
sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
Berdasarkan pendapat-pendapat, dapat disimpulkan bahwa Negara
adalah organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang berfungsi
sebagai alat (agency) yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas
nama masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam wilayah
tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat dengan berdasarkan sistem
hukum yang diselenggarakan dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

Teori Tentang Terbentuknya Negara


Adapun beberapa teori tentang terbentuknya suatu Negara yakni sebagai
berikut.
1. Teori kontrak sosial (social contract)/ Teori Perjanjian Masyarakat
Teori ini beranggapan bahwa Negara dibentuk berdasarkan perjanjian-
perjanjian masyarakat. Beberapa pakar penganut teori kontrak sosial yang
menjelaskan teori asal-mula Negara, diantaranya:
a. Thomas Hobbes (1588-1679)
Menurutnya syarat membentuk Negara adalah dengan mengadakan
perjanjian bersama individu-individu yang tadinya dalam keadaan alamiah
berjanji akan menyerahkan semua hak-hak kodrat yang dimilikinya kepada
seseorang atau sebuah badan. Teknik perjanjian masyarakat yang dibuat
Hobbes sebagai berikut setiap individu mengatakan kepada individu
lainnya bahwa “Saya memberikan kekuasaan dan menyerahkan hak
memerintah kepada orang ini atau kepada orang-orang yang ada di dalam
dewan ini dengan syarat bahwa saya memberikan hak kepadanya dan
memberikan keabsahan seluruh tindakan dalam suatu cara tertentu.

1
b. John locke (1632-1704)
Dasar kontraktual dan Negara dikemukakan Locke sebagai peringatan
bahwa kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak tetapi selalu terbatas,
sebab dalam mengadakan perjanjian dengan seseorang atau sekelompok
orang, individu-individu tidak menyerahkan seluruh hak-hak alamiah
mereka.
c. Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Keadaan alamiah diumapamakannya sebagai keadaan alamiah, hidup
individu bebas dan sederajat, semuanya dihasilkan sendiri oleh individu
dan individu itu puas. Menurut “Negara” atau “badan korporatif” dibentuk
untuk menyatakan “kemauan umumnya” (general will) dan ditujukan pada
kebahagiaan besama. Selain itu Negara juga memperhatikan kepentingan-
kepentingan individual (particular interest). Kedaulatannya berada dalam
tangan rakyat melalui kemauan umumnya.
2. Teori Ketuhanan
Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpin Negara ditunjuk oleh
Tuhan Raja dan pemimpin-pemimpin Negara hanya bertanggung jawab pada
Tuhan dan tidak pada siapapun. Penganut teori ini adalah Agustinus, Yulius
Stahi, Haller, Kranenburg dan Thomas Aquinas.
3. Teori kekuatan
Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi yang kuat
terhadap kelompok yang lemah, Negara terbentuk dengan penaklukan dan
pendudukan. Dengan penaklukan dan pendudukan dari suatu kelompok etnis
yang lebih kuat atas kelompok etnis yang lebih lemah, dimulailah proses
pembentukan Negara. Penganut teori ini adalah H.J. Laski, L. Duguit, Karl
Marx, Oppenheimer dan Kollikles.
4. Teori Organis
Menurut Dede Rosyada, dkk (2005: 54) mengemukakan konsepsi organis
tentang hakikat dan asal mula negara adalah suatu konsep bilogis yang
melukiskan negara dengan istilah-istilah ilmu alam. Negara dianggap atau
disamakan dengan makhluk hidup, manusia atau binatang individu yang
merupakan komponen-komponen Negara dianggap sebagai sel-sel dari
makhluk hidup itu. Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan sebagai
tulang belulang manusia, undang-undang sebagai urat syaraf, raja (kaisar)
sebagai kepala dan para individu sebagai daging makhluk itu.
5. Teori Historis
Teori ini menyatakan bahwa lembaga-lambaga sosial tidak dibuat, tetapi
tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
6. Teori kedaulatan hukum
Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) (Mienu, 2010) menyatakan
semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini
adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne Staats Idee.
7. Teori Hukum Alam
Filsufgaul (2012) menuliskan teori hukum alam yakni negara terjadi karena
kehendak alam yang merupakan lembaga alamiah yang diperlukan manusia
untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Penganut teori ini adalah Plato,
Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.
2
Proses Terbentuknya Negara
Adapun proses terbentuknya Negara yakni sebagai berikut.
1. Terjadinya negara secara primer
Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer adalah teori
yang membahas tentang terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan
negara yang telah ada sebelumnya. Ada 4 fase terjadinya negara yakni
sebagai berikut.
a. Fase genootschap
Pada fase ini merupakan perkelompokan dari orang-orang yang
menggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama dan disandarkan
pada persamaan. Mereka menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama dan kepemimpinan disini dipilih secara primus
interpares atau yang terkemuka diantara yang sama. Jadi yang penting
disini adalah unsurbangsa.
b. Fase rijk
Pada fase ini kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah
sadar akan hak milik atas tanah hingga muncullah tuan yang berkuasa
atas tanah dan orang-orang yang menyewa tanah. Sehingga timbul sistem
feodalisme. Jadi yang penting pada masa ini adalah unsur wilayah.
c. Fase staat
Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi
bernegara dan mereka dan mereka telah sadar bahwa mereka berada
pada satu kelompok. Jadi yang penting pada masa ini adalah bahwa
ketiga unsur dari negara yaitu bangsa, wilayah, dan pemerintah yang
berdaulat telah terpenuhi.
d. Fase democratische natie (negara demokrasi)
Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat, dimana
democratische natie ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi
nasional, kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat.
2. Terjadinya negara secara sekunder
Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara yang
telah ada sebelumnya. Fase terjadinya Negara yakni.
a. Occupatie (pendudukan)
Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai,
kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu.
Contohnya Liberia.
b. Fusi (peleburan)
Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah, mengadakan
perjanjian untuk saling melebur menjadi negara baru atau dapat dikatakan
suatu penggabungan dua atau lebih Negara menjadi Negara baru.
Misalnya Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi Negara
Jerman.
c. Cessie (penyerahan)
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan
perjanjian tertentu. Penyerahan ini juga dapat diikatakan pemberian
3
kemerdekakaan kepada suatu koloni oleh Negara lain yang umumnya
adalah bekas jajahannya. Contohnya Kongo dimerdekakan oleh Francis.
d. Acessie (penarikan)
Awalnya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai/ timbul dari
dasar laut (delta). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok
orang sehingga akhirnya membentuk negara. Contohnya Mesir yang
terbentuk dari delta Sungai Nil.
e. Anexatie (pencaplokan/ penguasaan)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain tanpa
reaksi berarti. Contohnya Israel mencaplok Palestina.
f. Proklamasi
Terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh
bangsa lain mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil
merebut kembali wilayahnya dan menyatakan kemerdekaan. Contohnya
Indonesia merdeka dari Jepang dan Belanda pada tanggal 17 Agustus
1945.
g. Innovation (pembentukan baru)
Suatu negara baru muncul di atas suatu negara yang pecah karena suatu
hal dan kemudian lenyap. Contohnya Columbia lenyap, kemudian menjadi
Venezuela dan Columbia yang baru.

h. Separatis (pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula
menguasainya kemudian menyatakan kemerdekaan. Contohnya Belgia
memisahkan diri dari Belanda pada tahun 1939 dan menyatakan
kemerdekaan.
i. Pendudukan Atas Wilayah yang Belum Ada Pemerintahan Sebelumnya.
Pendudukan terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak
berpemerintahan. Misalnya Australia merupakan daerah baru yang
ditemukan Inggris meskipun di sana terdapat suku Aborigin. Daerah
Australia selanjutnya dibuat koloni-koloni di mana penduduknya
didatangkan dari daratan Eropa. Australia dimerdekakan tahun 1901.

Bentuk, Unsur, Sifat, Tujuan, dan Fungsi Negara


Bentuk negara
Bentuk negara terbagi menjadi yakni sebagai berikut :
a. Negara konfederasi
Negara konfederasi adalah negara yang terdiri dari persatuan beberapa
negara yang berdaulat. Persatuan tersebut diantaranya dilakukan guna
mempertahankan kedaulatan dari negara-negara yang masuk ke dalam
Konfederasi tersebut.
b. Negara Kesatuan
Negara ini disebut juga negara unitaris. Ditinjau dari segi susunannya,
negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa negara,
sifatnya tunggal. Artinya, hanya ada satu negara, tidak seperti negara
federal dimana ada negara di dalam negara. Dengan demikian, di dalam
negara kesatuan hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat
4
yang mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala
lapangan pemerintahan. Ciri-ciri Negara kesatuan anta lain :
1) Mempunyai 1 UUD
2) Mempunyai 1 presiden
3) Hanya pusat yang berhak membuat UU
Negara kesatuan ini terbagi 2 macam, yaitu:
1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yaitu urusan Negara
langsung diatur oleh pemerintah pusat.
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yakni kepala daerah
sebagai pemerintah daerah yang diberikan hak otonomi
yakni diberikan kekuasaan mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri.
c. Negara Serikat (Federal)
Negara Serikat (Federal) adalah negara yang tersusun dari beberapa
negara yang semula berdiri sendiri-sendiri dan kemudian negara-negara
tersebut mengadakan ikatan kerjasama yang efektif, tetapi disamping itu,
Negara-negara tersebut masih ingin mempunyai wewenang-wewenang
yang dapat diurus sendiri. Jadi disini tidak semua urusan diserahkan
kepada pemerintah gabungannya (pemerintah federal), tetapi masih ada
beberapa urusan yang diserahkan oleh pemerintah negara-negara bagian
kepada pemerintah federal, yaitu urusan-urusan yang menyangkut
kepentingan bersama misalnya urusan keuangan, pertahanan, angkatan
bersenjata, hubungan luar negeri, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri Negara
serikat yakni :
1. Tiap negara bagian mempunyai satu UUD dan satu Lembaga
Legislatif.
2. Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan ke
dalam, kedaulatan keluar dipegang pusat.
3. Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan daerah, harus
dengan persetujuan parlemen negara bagian.
Selain ketiga bentuk Negara tersebut. Bentuk Negara ke dalam tiga kelompok
yaitu:
a. Monarki
Negara monarki adalah bentuk Negara yang dalam pemerintahannya
hanya dikuasai dan diperintah (yang berhak memerintah) oleh satu orang
saja.
b. Oligarki
Oligarki ini biasanya diperintah dari kelompok orang yang berasal dari
kalangan feudal.
c. Demokrasi
Rakyat memiliki kekuasaan penuh dalam menjalankan pemerintahan.

Unsur negara
Berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1933 (Fakultas Hukum Universitas
Andalas: 2010), ada 5 unsur yang harus dipenuhi untuk terbentuknya sebuah
negara, yaitu :
a. Penghuni (penduduk/rakyat).
5
b. Wilayah.
c. Kekuasaan tertinggi (pemerintah yang berdaulat).
d. Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain
e. Pengakuan dari negara lain.
Keempat unsur pertama disebut unsur konstitutif atau unsur pembentuk yang
harus terpenuhi agar terbentuk negara, sedangkan unsur yang kelima disebut
unsur deklaratif yakni unsur yang sifatnya menyatakan, bukan unsur mutlak.
4. Penduduk/ rakyat
Penduduk suatu negara adalah semua orang yang pada suatu
waktu mendiami wilayah negara. Mereka itu secara sosiologis lazim
disebut rakyat dari negara itu. Rakyat dalam hubungan ini diartikan
sebagai sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa
persamaan dan mendiami suatu wilayah yang sama.
Ditinjau dari segi hukum, rakyat merupakan warga negara suatu
negara. Warga negara adalah seluruh individu yang mempunyai ikatan
hukum dengan suatu negara tertentu. Setiap negara mempunyai sejumlah
individu yang menyebut dirinya warga negara (rakyat) dari negara itu.
Berdasarkan hukum internasional, tiap-tiap negara berhak untuk
menetapkan sendiri siapa yang akan menjadi warga negaranya. Ada dua
asas yang dipakai dalam pembentukan kewarganegaraan, yaitu asas ius
soli dan asas ius sanguinis. Asas ius soli (law of the soil), menentukan
warga negaranya berdasarkan tempat tinggal. Artinya, siapa pun yang
bertempat tinggal di suatu negara adalah warga negara tersebut.
Asas ius sanguinis (law of the blood) menentukan warga negara
berdasarkan pertalian darah, dalam arti siapa pun seorang anak kandung
(yang sedarah seketurunan) dilahirkan oleh seorang warga negara
tertentu, maka anak tersebut juga dianggap warga negara yang
bersangkutan.
Berikut perbedaan antara penduduk, bukan penduduk, warga
Negara dan bukan warga Negara sebagai berikut
Penduduk Bukan Penduduk Warga Negara Bukan Warga
Negara
Penduduk Bukan Penduduk Warga Negara Bukan Warga
adalah mereka adalah mereka adalah mereka Negara adalah
yang bertempat yang berada di yang mereka yang
tinggal tetap dalam wilayah berdasarkan mengakui
atau berdomisili Negara, tetapi hukum Negara lain
tetap di dalam tidak bermaksud merupakan sebagai
wilayah Negara bertempat tinggal anggota dari negaranya
(menetap). di Negara itu. Negara
Misalnya (menurut
wisatawan Asing undang-undang
yang sedang diakui sebagai
melakukan warga negara).
perjalanan
wisata.

6
5. Wilayah
Wilayah adalah landasan materiil atau landasan fisik suatu negara. Luas
wilayah negara ditentukan oleh perbatasan-perbatasan. Negara
menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang berada di
dalam batas-batas wilayah itu, kecuali beberapa golongan orang dan
benda yang dibebaskan dari yurisdiksi itu.
Wilayah yang dimaksud dalam pengertian di atas adalah bukan hanya
wilayah geografis atau wilayah dalam arti sempit, melainkan dalam arti
luas. Wilayah dalam arti luas ini merupakan wilayah dilaksanakannya
yurisdiksi negara. Wilayah ini meliputi wilayah daratan dan udara di
atasnya, serta laut di sekitar pantai negara itu, yaitu apa yang disebut laut
teritorial. Batas-batas wilayah dalam arti luas ini berarti negara berwenang
untuk menjalankan kedaulatan teritorialnya. Sekelompok manusia dengan
pemerintahannya tidak dapat menciptakan negara tanpa adanya suatu
wilayah.
1. Daratan
Batas wilayah darat suatu Negara biasanya ditentukan dengan
perjanjian antara suatu Negara dengan Negara lain dalam bentuk
traktat. Perbatasan antara Negara dapat berupa:
a. Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan, atau lembah.
b. Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar kawat berduri.
c. Batas menurut geofisika, misalnya: lintang utara/selatan, bujur
timur/barat.
2. Lautan
Berdasarkan Konferensi Hukum Laut internasional III pada 10
Desember 1982 yang diselenggrakan oleh PBB di Montego Bay,
Jamaica, menghasilkan batas wilayah Negara sebagai berikut:
1. Laut Teritorial
Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut territorial selebar 12
mil laut, yang diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis
dasar (base line) garis pantai kearah laut bebas.
2. Zona Bersebelahan
Zona bersebelahan merupakan batas laut selebar 12 mil laut dari
garis batas laut territorial atau batas laut selebar 24 mil laut dari
garis dasar.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas lautan suatu negara
pantai lebarnya 200 mil laut dari garis dasar. Dalam batas ini,
negara pantai berhak menggali kekayaan alam yang ada dan
menangkap para nelayan asing yang kedapatan sedang melakukan
penangkapan ikan.
4. Landas Benua
Landas benua adalah wilayah daratan negara pantai yang berada di
bawah lautan di laut ZEE, selebar lebih kurang 200 mil di lautan
bebas.
5. Landas Kontinen
7
Landas kontinen merupakan daratan yang berada di bawah
permukaan air di luar laut territorial sampai kedalaman 200 m. Bagi
negara pantai, landas kontinen dinyatakan sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari wilayah daratan.
3. Udara
Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan wilayah
lautan Negara itu. Pembatasan wilayah suatu negara sangat penting
sekali karena menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu negara
dalam segala bentuk, seperti hal-hal berikut :
a. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada di dalamnya.
b. Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya
dalam wilayah tersebut bila tidak memiliki izin dari negara itu.
c. Pemerintah yang Berdaulat.
2. Pemerintah yang Berdaulat
Sekalipun telah ada sekelompok individu yang mendiami suatu wilayah,
tetapi belum juga dapat diwujudkan suatu negara, jika tidak ada segelintir
orang yang berwenang mengatur dan menyusun kehidupan bersama.
Pemerintah adalah organisasi yang mengatur dan memimpin negara.
Tanpa pemerintah tidak mungkin negara itu berjalan secara baik.
Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan sebagai berikut:
a. Kedaulatan ke dalam, artinya wibawa, berwenang menentukan dan
menegakkan hukum atas warga dan wilayah negaranya.
b. Kedaulatan keluar adalah mempunyai kedudukan yang sederajat
dengan negara lain, sehingga bebas untuk menentukan hubungan
diplomatik dengan negara lain.
Pemerintah menegakkan hukum dan memberantas kekacauan,
mengadakan perdamaian, dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan
yang bertentangan. Oleh karena itu, sungguh mustahil ada masyarakat
tanpa pemerintahan. Pemerintah yang menetapkan, menyatakan, dan
menjalankan kemauan individu-individu yang tergabung dalam organisasi
politik yang disebut negara.
Pemerintah melaksanakan tujuan-tujuan negara dan menjalankan fungsi-
fungsi kesejahteraan bersama. Untuk dapat menjalankan fungsi-fungsinya
dengan baik dan efektif, kedaulatan sebagai atribut negara diwujudkan.
Kekuasaan pemerintah biasanya dibagi atas legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.
3. Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain
Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain, yaitu ketika negara
itu dapat melakukan hubungan-hubungan dengan negara lain dalam
bidang ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya.
4. Pengakuan dari negara lain
Negara yang bersangkutan, keberadaannya secara diplomatik diakui oleh
Negara-negara yang lebih dahulu ada. Hal ini ditunjukkan dengan
dibukanya hubungan diplomatik antara suatu negara dengan negara
tersebut.

Sifat Negara

8
Menurut Miriam Budiardjo (Oetari Budiyanto, 2012), pada umumnya
setiap Negara mempunyai sifat seperti :
a. Sifat Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memakai
kekerasan, agar peraturan perundang-undangan ditaati dengan demikian
penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkis dicegah.
Sebagai contoh setiap warga Negara harus membayar pajak dan orang
yang menghindarinya akan dikenakan denda.
b. Sifat Monopoli yaitu negara mempunyai monopoli dalam menetapkan
tujuan bersama dari masyarakat atau untuk mencapai cita-cita Negara.
Sebagai contoh aliran kepercayaan atau aliran politik dilarang
bertentangan dengan tujuan masyarakat.
c. Mencakup Semua yakni semua peraturan perundang-undangan berlaku
untuk semua orang tanpa terkecuali. Sebagai contoh keharusan
membayar pajak.

Tujuan Negara
Menurut A. Ubaedillah & Abdul Rozak (2008: 91), Negara mempunyai
tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Memperluas kekuasaan.
b. Menyelenggarakan ketertiban hukum.
c. Mencapai kesejahteraan umum.
Beberapa pandangan mengenai tujuan negara antara lain sebagai
berikut :
a. Menurut Plato tujuan Negara adalah untuk memajukan kesusilaan
manusia, sebagai perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial.
Sedangkan menurut Roger H. Soltau tujuan Negara adalah
memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya
ciptanya sebebas mungkin (the freest possible development and creative
self-expression of its members).
b. Negara menurut ajaran teokrasi (yang diwakili oleh Thomas dan
Agustinus) bertujuan untuk mencapai kehidupan aman dan tenteram harus
dengan taat kepadan dan di bawah pimpinan Tuhan. Pimpinan negara
menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan kekuasaan Tuhan yang
diberikan kepadanya.
c. Ajaran negara hukum bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban
hukum dengan berdasarkan dan berpedoman kepada hukum. Dalam
negara hukum segala kekuasaan alat-alat pemerintahannya didasarkan
atas hukum. Semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat kepada
hukum. Dalam negara hukum, hak-hak rakyat dijamin sepenuhnya oleh
negara. Sebaliknya, rakyat berkewajiban mematuhi seluruh peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah negara itu.
d. Negara menurut teori negara kesejahteraanbertujuan mewujudkan
kesejahteraan umum. Dalam hal ini negara dipandang sebagai alat belaka
yang dibentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, kemakmuran,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara itu.

9
e. Dalam Islam, seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Arabi, tujuan Negara
adalah agar manusia bisa menjalankan kehidupannya dengan baik, jauh
dari sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak asing.
f. Dalam konteks Negara Indonesia, tujuan Negara adalah untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Fungsi negara
Fungsi Negara merupakan gambaran apa yang dilakukan Negara
untuk mencapai tujuannya. Fungsi Negara dapat dikatakan sebagai tugas
daripada Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan dibentuk untuk
menjalankan tugas-tugas tertentu.
Di bawah ini adalah fungsi Negara menurut beberapa ahli (Winarno,
2007: 39) antara lain sebagai berikut :
1. John Locke
Seorang sarjana Inggris membagi fungsi Negara menjadi tiga fungsi yaitu :
a. Fungsi legislatif, untuk membuat peraturan.
b. Fungsi eksekutif, untuk melaksanakan peraturan.
c. Fungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan
perang dan damai.
2. Montesquieu
Tiga fungsi Negara menurut Montesquieu adalah
a. Fungsi legislatif, untuk membuat Undang-Undang.
b. Fungsi eksekutif, untuk melaksanakan Undang-Undang.
c. Fungsi yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi
mengadili), yang populer dengan Trias Politika.
3. Van Vollen Hoven
Seorang sarjana dari negeri Belanda, menurutnya fungsi Negara dibagi
menjadi.
a. Regeling, membuat peraturan.
b. Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan.
c. Rechtspraak, fungsi mengadili.
d. Politie, fungsi ketertiban dan keamanan.
4. Goodnow
Menurut Goodnow, fungsi Negara secara prinsipal dibagi menjadi dua
bagian yang dikenal dengan sebutan Dwipraja (dichotomy) yakni :
a. Policy making, kebijaksanaan Negara untuk waktu tertentu, untuk
seluruh masyarakat.
b. Policy executing, kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk
tercapainya policy making.
5. Mirriam Budiardjo
Menurut Mirriam Budiardjo, fungsi pokok Negara adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyaraakat. Dapat dikatakan
bahwa Negara bertindak sebagai stabilisator.

10
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Fungsi ini
dijalankan dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.
c. Pertahanan. Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan
dari luar. Untuk ini Negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
d. Menegakkan keadilan. Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan
pengadilan.
Pada dasarnya setiap negara, terlepas dari ideologi yang dianut,
menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak perlu, yaitu
sebagai berikut :
1. Melaksanakan ketertiban umum (law and order) dalam mencapai tujuan
bersama dan mencegah konflik dalam masyarakat (negara bertindak
sebagai stabilisator).
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang ada pada
saat ini fungsinya dianggap sangat penting, terutama bagi negara-negara
baru.
3. Melaksanakan pertahanan untuk menjaga kemungkinan serangan dari
luar.
4. Menegakkan keadilan yang dilaksanakan oleh badan-badan pengadilan.
Oetari Budiyanto mengemukakan fungsi Negara sebagai berikut.
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan (Hankam)
Negara harus dapat melindungi rakyat, wilayah serta pemerintahan dari
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar.
2. Fungsi Keadilan
Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa adanya
unsur kepentingan tertentu. Setiap warga negara harus dipandang sama di
depan hukum.
3. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban
Negara harus mempunyai peraturan (UU) dan peraturan-peraturan lainnya
untuk menjalankannya agar terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara harus mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan
pendapatan rakyat guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

11
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

Pengertian dan Sistem Pemerintahan NKRI


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten
dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
Negara Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar
yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta
didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain, dan
tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan Bhinneka
Tunggal Ika. Mengingat keberadaan dan demi menjaga penyelenggaran tertib
pemerintah yang baik dan efisien, maka kekuasaan negara tentu tidak dapat
dipusatkan dalam satu tangan kekuasaan saja. Oleh sebab itu penyebaran
kekuasaan haruslah dijalankan secara efektif untuk mencapai cita-cita dan tujuan
akhir negara sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 45. Sebagai
konsekuensinya, maka wilayah negara kesatuan republik Indonesia haruslah dibagi
atas beberap daerah, baik besar maupun kecil.

12
Amanat konstitusi diatas implementasinya diatur oleh peraturan perundang-
undangan tentang pemerintahan daerah dan terakhir diatur dalam UU No. 32 Tahun
2004 tentang pemerintahan daerah yang mengatur pemerintahan local yang bersifat
otonom (local outonomous government) sebagai pencerminan dilaksanakannya asas
desentralisasi dibidang pemerintahan. Keberadaan pemerintahan local yang bersifat
otonom diatas ditandai oleh pemberian wewenang yang sekaligus menjadi kewajiban
bagi daerah untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban untuk
mengurus urusan rumah tangga sendiri inilah yang disebut dengan otonomi.
Untuk menyelenggarakan otonomi pemerintah pusat menyerahkan sejumlah
urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangga daerah otonom baik pada
daerah provinsi maupun daerah kabupaten dan kota, berdasarkan kondisi politik,
ekonomi, social, dan budaya, pertahanan dan keamanan, serta syarat-syarat
keadaan dan kemampuan daerah otonom yang bersangkutan. Dalam politik
desentralisasi terkandung juga masalah pengaturan sumber-sumber pembiayaan
bagi daerah otonom (keuangan daerah). Oleh sebab itu sumber-sumber keuangan
bagi daerah otonom dipandang essensial untuk mengembangkan potensi daerah
yang bersangkutan. Perhatian yang mendasar terhadap keuangan daerah semakin
dibutuhkan, mengingat daerah-daerah otonom di Indonesia juga dibebani kewajiban
untuk melaksanakn berbagai kepentingan daerah pusat yang terdapat didaerah-
daerah.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai kelebihan dan
kekurangan NKRI, antara lain:
Kelebihan Sistem Sentralisasi:
- Keseragaman peraturan di semua wilayah,
- Kesederhanaan hukum,
- Pendapatan daerah dapat di alokasikan ke semua daerah dengan adil dan
sesuai kebutuhan.
Kelemahan Sistem Sentralisasi:
- Penumpukan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja
pemerintahan,
- Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi lapangan
di daerah,
- Pemerintah daerah menjadi pasif dan kurang inisiatif,
- Peran masyarakat daerah sangat kurang mendapat kesempatan,
- Keterlambatan respon dari pemerintah pusat karena kondisi geografis
Indonesia yang luas dan berat.
Sedangkan jika negara menggunakan sistem desentralisasi, daerah memiliki
kewenangan (otonomi) mengatur rumah tangga daerah untuk membuat kebijakan
dan membuat peraturan ( selain 6 kewenangan pemerintah pusat di atas) namun
tetap harus selaras dengan pemerintah pusat.
Kelebihan Sistem Desentralisasi
- Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat,
- Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah,

13
- Kinerja pemerintahan lebih lancar,
- Partisipasi rakyat lebih tinggi.
Kekurangan Sistem Desentralisasi
- Ketidakseragaman peraturan pusat dan daerah.

Proses Penentuan Bentuk Negara Indonesia


Awal tahun 1950 merupakan periode krusial bagi Indonesia. Pertentangan
dan konflik untuk menentukan bentuk negara bagi bangsa dan negara Indonesia
tengah berlangsung. Pada satu sisi, secara resmi saat itu Indonesia merupakan
negara federal, sebagaimana hasil Konferensi Meja Bundar (KMB). Akan tetapi,
pada saat yang bersamaan muncul gerakan yang menentang keberadaan negara
federal itu. Gerakan ini eksis bukan saja dari kalangan elit. Tetapi juga dikalangan
masyarakat bawah. Gerakan tersebut menghendaki diubahnya bentuk negara
federal menjadi Negara Kesatuan.
Dengan diratifikasinya hasil-hasil KMB oleh KNIP yang bersidang tanggal 6-15
Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara yang
berbentuk federal ini terdiri dari 16 negara bagian yang masing-masing mempunyai
luas daerah dan jumlah penduduk yang berbeda. Negara bagian yang terpenting,
selain Republik Indonesia yang mempunyai daerah terluas dan penduduk yang
terbanyak, ialah Negara Sumatra Timur, Negara Sumatra Selatan, Negara
Pasundan, Dan Negara Indonesia Timur. Sebagian besar negara bagian yang
tergabung dalam RIS mendukung untuk terbentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Bagian terpenting dari keputusan KMB adalah terbentuknya Negara Republik
Indonesia Serikat. Memang hasil KMB diterima oleh pemerintah Republik Indonesia.
Namun hanya setengah hati. Hal ini terbukti dengan adanya pertentangan dan
perbedaan antar kelompok bangsa.
Dampak dari terbentuknya negara RIS adalah konstitusi yang digunakan
bukan lagi UUD 1945, melainkan konstitusi RIS tahun 1949. Dalam pemerintahan
RIS jabatan presiden dipegang oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad hatta
sebagai perdana menteri. Berdasarkan pandangan kaum nasionalis pembentukan
RIS merupakan strategi pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah
kekuatan bangsa indonesia sehingga belanda akan mudah mempertahankan
kekuasaan dan pengaruhnya di Republik Indonesia. Reaksi rakyat atas terbentuknya
RIS terjadinya demontrasi-demontrasi yang menghendaki pembubaran RIS dan
penggabungan beberapa Negara bagian RIS.
Belanda membentuk federal sementara yang akan berfungsi sampai
terbentuknya negara Indonesia Serikat. Dalam hal ini, RI baru akan diizinkan masuk
dalam NIS jika permasalahan dengan Belanda sudah dapat teratasi. Selain itu,
Belanda berusaha melenyapkan RI dengan melaksanakan Agresi Militer II. Belanda
berharap jika RI dilenyapkan, Belanda dapat dengan mudah mengatur negara-
negara bonekanya. Akan tetapi, perhitungan Belanda melesat. Agresi militer belanda
II, menyebabkan Indonesia mendapatkan simpati dari negara Internasional.

14
Akhirnya, Belanda harus mengakui Kedaulatan Indonesia berdasarkan hasil
Konferensi Meja Bundar.
Pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan penandatanganan pengakuan
kedaulatan. Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda, Indonesia berubah
menjadi Negara Serikat. Akibatnya terbentuklah Republik Negara Serikat. Meskipun
demikian, bangsa Indonesia bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kurang dari delapan bulan masa berlakunya, RIS
berhasil dikalahkan oleh semangat persatuan bangsa Indonesia.
Proses kembalinya ke NKRI:
1. Beberapa negara bagian membubarkan diri dan bergabung dengan RI, Negara
Jawa Timur, Negara Pasundan, Negara Sumatra Selatan, Negara Kaltim,
Kalteng, Dayak, Bangka, Belitung dan Riau.
2. Negara Padang bergabung dengan Sumatra Barat, Sabang bergabung dengan
Aceh.
3. Tanggal 5 April 1950 RIS hanya terdiri dari : Negara Sumatra Timur, Negara
Indonesia Timur, Republik Indonesia.
4. Ketiga negara ini (Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara
Sumatra Timur) kemudian bersama RIS sepakat untuk kembali ke negara
kesatuan dan bukan melabur ke dalam Republik.
5. Pada tanggal 3 April 1950 dilangsungkan konferensi antara RIS- NIS-NST. Kedua
negara bagian tersebut menyerahkan mendatnya kepada perdana Menteri RIS
Moh. Hatta pada tanggal 12 Mei 1950.
6. Pada 19 Mei 1950 diadakan kesepakatan dan persetujuan yang masing-masing
diwakili oleh : RIS oleh Moh. Hatta, RI oleh dr. Abdul Halim.
7. Hasil kesepakatan “ NKRI akan dibentuk di Jogjakarta, dan pembentukan panitia
perancang UUD.”
8. Pada 15 Agustus 1950, setelah melalui berbagai proses, dilakukan pengesahan
UUS RIS yang bersifat sementara sehingga dikenal dengan UUD’S 1950. Ini
menunjukkan akan terjadi perubahan. UUDS ini di sahkan oleh presiden RIS.
UUD RIS terdiri dari campuran UUD 45 dan UUD RIS.
9. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke
bentuk negara kesatuan.
Indonesia mengalami perubahan bentuk Negara kesatuan menjadi Negara
federal bukan saja disebabkan oleh faktor dalam negeri, tetapi ada hubungannya
dengan kehadiran Belanda. Kuatnya keinginan Belanda sebagai Negara koloni untuk
mempertahankan pengaruh dan kekuasaanya di Indonesia membuat Negara ini
sempat mengalami perubahan bentuk Negara. Terjadinya perubahan dari Negara
federal menjadi Negara kesatuan tidak dapat disangkal disebabkan dukungan politik
dari masyarakat Indonesia terhadap ide Negara federal sesunguhnya sangat lemah.
Ide negara federal muncul dari ambisi politik orang-orang Belanda yang sepertinya
takut negerinya tidak lagi mempunyai peran di Asia. Oleh karena itulah ketika
masalah kemerdekaan Indonesia sudah tidak dapat ditawar lagi, mereka
memperkenalkan ide mengenai pembentukan negara federal.

15
Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal itu tidak disenangi oleh
sebagian besar rakyat Indonesia, karena sistem federal digunakan oleh Belanda
sebagai muslimat untuk menghancurkan RI selain itu bentuk negara serikat tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan tidak sesuai dengan cita-cita
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. Disamping itu,
konstitusi federal dianggap hanya menimbulkan perpecahan. Hal tersebut
mendorong keinginan untuk kembali ke negara kesatuan. Pada dasarnya
pembentukan negara-negara bagian adalah keinginan Belanda, bukan kehendak
rakyat karena Belanda ingin menanamkan pengaruhnya dalam RIS. Rapat-rapat
umum diselenggarakan di berbagai daerah, juga demontrasi-demontrasi yang
membentuk pembubaran RIS. Sebagian dari pemimpin RI termasuk yang ada dalam
parlemen, bertekat untuk secepat mungkin menghapus sistem federal dan
membentuk negara kesatuan.
Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan konstitusi
yang berlaku UUDS 1950 pasal 1 ayat (1) banyak sekali timbul upaya
pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat
penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil tindakan
dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya konstitusi Negara
Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu meyakinkan kembali bahwa negara
kesatuan merupakan yang terbaik dan menghilangkan keraguan akan pecahnya
negara Indonesia. Dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia
ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.” dan Pasal 37 ayat (5) "Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan".
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kokoh setelah
dilaksanakan amandemen dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yang diawali dari adanya kesepakatan MPR yang salah satunya yaitu
tidak mengganti bunyi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sedikitpun & terus mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia menjadi bentuk final negara Indonesia. Kesepakatan untuk tetap
mempertahankan bentuk negara kesatuan dilandasi pertimbangan bahwa negara
kesatuan merupakan bentuk yang ditetapkan dari mulai berdirinya negara Indonesia
& dianggap paling pas untuk mengakomodasi ide persatuan sebuah bangsa yang
plural atau majemuk dilihat dari berbagai latar belakang.
UUD RI tahun 1945 secara nyata memiliki spirit agar Indonesia terus bersatu,
baik yang terdapat dalam Pembukaan ataupun dalam pasal-pasal Undang-Undang
Dasar yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan RI dalam 5 Pasal,
yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37
ayat (5) UUD RI tahun 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam upaya membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

16
seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan menyadari seutuhnya bahwa dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
dasar berdirinya bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan, Pembukaan tersebut
tetap dipertahankan & dijadikan pedoman. (Echo, 2015)

Fungsi dan Tujuan NKRI


Dalam kaitan dengan negara, tujuan adalah apa yang secara ideal akan
dicapai oleh negara, sedangkan fungsi merupakan pelaksanaan tujuan yang hendak
dicapai. Jadi, negara adalah alat dan bukan sebagai tujuan itu sendiri.
Pembukaan UUD 1945 secara lebih lengkap menyebutkan tujuan nasional
negara Indonesia sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Menurut Miriam Budiardjo, setiap negara menyelenggarakan beberapa
minimum fungsi, yaitu:
1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat,
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
3. Pertahanan, untuk menjaga serangan dari luar,
4. Menegakkan keadilan melalui badan-badan pengadilan.

Menjaga Keutuhan NKRI


Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa
Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak
untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para
pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski dalam
perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu
tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara
kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa kita merasa
terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara. Berikut beberapa sikap
dan perilaku mempertahankan NKRI:
1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga
seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga
keutuhan, kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit.
Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan
menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan
bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki
bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki

17
pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah putih.
Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945.
5. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu
semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek
kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang
sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerjasama, dan
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen
masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu, antara lain Pancasila sebagai
landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. Ketentuan
lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang
mengatur kehidupan bermasyarakat.
6. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan
dengan tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi
kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan. (Pusaka Indonesia,
2014)
Generasi muda tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara
dan membangun masyarakat dan negara. Pemuda memiliki peran yang lebih berat
karena merekalah yang akan hidup dan menikmati masa depan. Sejarah
memperlihatkan kiprah kaum muda selalu mengikuti setiap tapak-tapak penting
sejarah. Pemuda sering tampil sebagai kekuatan utama dalam proses modernisasi
dan perubahan.

18
LAMPIRAN
PENJAJAHAN DAN PERLAWANAN MELAWAN BELANDA DI INDONESIA

VOC masuk ke
Indonesia
20/3/1602
Penguasa Belanda Perlawanan Politik Etis di era Alexander WF
di Indonesia Idenburgh
a. Aceh : dibawah pimpinan Iskandar Muda, VOC terusir (1909-1916)
dari Aceh (1641)
b. Maluku : Dipimpin Sultan Khaerun, selanjutnya Pencetus : Ratu Wilhelmina
Deandels Janssen (1811) Sultan Baabullah
(1808-1811) Batavia Jatuh ke Inggris c. Mataram : Dipimpin Sultan Agung. Berusaha
Tugas: Terkait:
menyerang Batavia tapi gagal. Mataram kemudian a. Edukasi : Bangun seklah
a. Mempertahankan Jawa dipimpin Amangkurat tapi lemah
dari Inggris Inggris : Raffles (1811- b. Irigasi : Bangun irigasi
1816) d. Banten : Dipimpin Sultan Agung Tirtayasa c. Transmigrasi : Mengajak penduduk untuk
b. Meningkatkan pertahanan e. Maluku : Dipimpin Pattimura dan Christina Martha T.
dan administrasi a. Kurang rasa terimakasih pindah
b. Konflik dengan keraton f. Gowa : Dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. Lokasi:
c. Memberantas feodalisme Benteng Somba Opu. Kemudian ada Pernjian Bongaya
d. Tentara pribumi Jogja Politik etis ini terjadi karena kritik dari
c. Menetapkan sewa tanah g. Bali : Perang puputan dipimpin oleh I Gusti Ketut
e. Membuat jalan anyer- Jelantik Van Deventer dalam artikel
d. Menghapus pajak dan
panarukan h. Batak : Dipimping Sisingamangaraja Een Eereschlud‟ (hutang kehormatan)
f. Membentuk 3 peradilan penyerahan wajib hasl
bumi i. Sumatera Barat : Perang Padri dipimpin Imam
e. Tidak ada kerja rodi Bonjol
f. Tidak ada monopoli j. Jogja dan Surakarta : Dipimpin Pangeran
g. Dibentuk „desa‟ Diponegoro

1816 : Jatuh ke Belanda lagi

a. Perwakilan di Indonesia :
Johannes Bosch
b. Terkenal dengan “Tanam Paksa”
c. Kemudian dikomplain Max
Havelar dan lahirlah UU Agraria

www.iilnailuredha.blogspot.com
ORGANISASI AWAL PERGERAKAN (Bag.1)

Boedi Utomo
20/5/1908
Oleh Wahidin Sudirohusodo Partai Komunis Indonesia
Diperingati sbg Hari (PKI)
Kebangkitan Nasional Indische Partij Muhammadiyah NU Majlis Islam „Ala Indonesia
1912 18/11/1912 Surabaya, (MIAI) Di Belanda berdiri ISDV
Pendiri: 3 serangkai; 31/1/1925 (Indische Sociaal Democratische
Serekat Islam (SI)  dr. Cipto Pendiri: KH. Ahmad NB: Ketika zaman Jepang, Vereninging).
Solo, 1908 Mangunkusumo, Dahlan Pendiri: KH. MIAI diizinkan untuk terus 1921 : SI pecah, SI Merah
Awalnya bernama Serekat  KH. Dewantara Hasyim melakukan kegiatannya karena bergabung dgn ISDV
Dagang Islam (SD), tahun  Douwes Dekker „Aisyiyah: Ashari dianggap tiidak mengancam 1924 : Berganti nama jadi PKI
1913 berubah menjadi SI Organisasi .
Muhammadiyah utk 1943  BUBAR Tokoh : Semaun dan Darsono
Tahun 1921, SI pecah wanita. Lalu diganti MASYUMSI (dibuang ke Rusia), Tan Malaka,
Abdul Muis

SI Putih SI Merah
Tokoh : Agus Salim Tokoh : Semaun dan Darsono
(kemudian bergabung dengan
PKI)

ORGANISASI AWAL PERGERAKAN (Bag.2)

Perhimpunan Indonesia Organisasi Pemuda


Taman Siswa

Berdiri : 1908 Tokoh : KH. Dewantara


Awalnya didirikan oleh R.M Notosuroto,
Tri Koro Darmo Jong Sumatera Perhimpunan
R. Panji Sostrokartono, R. Husein Slogan: Jong Minahasa,
7/3/1915
Jajadiningrat. Punya Media : Hindia Ing Ngarsa Sung Tulada Jong Celebes, Bond Pelajar-pelajar
Anggota: Pemuda
Poetra Ing Madya Mangun Karsa Indonesia (PPPI)
Jawa (berubah jadi Jong Ambon
Tut Wuri Handayani Tokoh: M.Hatta
Jong Java)
1924, ganti ke PI, dipimpin oleh Iwa dan M.Yamin Didirikan oleh
Kusuma Sumantri, JB. Sitanala, Signifikansi: Berdiri di JKT Mahasiswa Jakarta dan
Bergabung jadi
Moh.Hatta, Sastramulyono, dan Mengajukan Sistem tahun 1917 Bandung Tahun 1925
D. Mangunkusumo. Pendidikan Nasional
Indonesia Moeda
Slogan : Self reliance, not 31/12/1930
mendiancy www.iilnailuredha.blogspot.com
MENUJU SUMPAH PEMUDA MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
Kongres Pemuda 1
30/4-2/5 1926
Pembentukan Rukun
Kongres pemuda di Jakarta
Tentangga (RT)
Ketua: M.Tabrani Latar Belakang
Jepang membentuk
Tujuan: untuk membentuk perkumpulan pemuda yang  Muncul ambisi untuk
tunggal pemerintahan sipil berupa RT
membangun
Imperialisme Jepang
Pidato M.Yamin tentang penggunaan Bhs Melayu sbg Tujuan: untuk mengawasi rakyat
setelah menang dalam
bahasa pergaulan mendapat perhatian Respon org Istilah:
perang Asia Timur
Indonesia a. Ken (Kabupaten)
Raya.
Hasil: Menerima cita-cita persatuan Indonesia b. Son (Kecamatan)
 Menyerang Indonesia c. Ku (Desa)
untuk kebutuhan Menyambut gembira
logistik. karena dianggap
15/8/1926 : Jong Indonesia berdiri “saudara tua”.

Org Indonesia welcome Militer Jepang di


Kongres Pemuda 2 karena Jepang: Indonesia
28/10/1928 a. Izinkan bendera
merah putih
a. AD 45 untuk Sumatera
Lahir SUMPAH PEMUDA berkibar
(pusat: Bukittinggi)
b. Boleh nyanyi
b. AD 16 untuk Jawa dan
Indonesia raya
Madura (pusat: Jakarta)
PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI) c. Kampanye Tiga A
c. AL untuk Kalimantan,
Sulawesi, dan Maluku
Jepang masuk ke (pusat: Makassar)
Didirikan oleh Soekarno (4/7/1927)
Indonesia melalui
Pidato Soekarno pembelaan (Pledoi) Soekarno ketika TARAKAN
ditangkap berjudul “Indonesia menggugat” Tanggal 12/1/1942.

Selama Soekarno dipenjara, PNI pecah

Pertindo PNI Baru


(Soekarno) (Hatta dan Syahrir)

Menekankan Menekankan
mobilisasi massa organisasi kader

www.iilnailuredha.blogspot.com
ORGANISASI MASA PENJAJAHAN JEPANG

Sosial Kemasyarakatan Militer

Heiho PETA
Gerakan 3A MIAI dan
29/3/1942 Masyumi Pasukan pembantu perang, 3/10/1943
usia 18-25 tahun, sehat, Harus ikut wajib militer
Punya: baitul maal, minimal SD
Putera universitas, dan
16/4/1943 mesjid agung Tujuan: untuk membantu
tentara Jepang
Tokoh:
Soekarno, Hatta, KH.
Mas Mansur, KH.
Dewantara

Semi militer

Seinendan Hizbullah

Keibodan Barisan Pelopor Pasukan khusus


Korp. Pemuda
islam
Korp. Kewaspadaan 1/11/1944
Tugas: membantu Ketua: Soekarno
polisi, Satpol PP, dan
Satlantas kala itu

www.iilnailuredha.blogspot.com
KEBIJAKAN JEPANG DI INDONESIA

Ekonomi Pendidikan dan Romusha Perlawanan


Kebudayaan
 Indonesia dijadikan Untuk menarik simpati, Penderitaan rakyat tidak berkurang
sebagai sumber logistic  Jumlah sekolah romusha dilabeli “Pejuang
 Jepang mengontrol berkurang ekonomi/Pahlawan Muncul perlawanan:
harga  Jepang mengharuskan pekerja” a. Aceh : Abdul Jalil
 Ekonomi perang kerja bakti b. Singaparna : Zainal Mustafa
c. Indramayu:
d. Kalimantan: Pang Suma
e. Irian Barat (Biak): Gerakan
Koreri (Rumkorem)
f. PETA di Blitar: Supriyadi

AKIBAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Politik Sosial Budaya dan Pendidikan Birokrasi dan


Ekonomi Militer
 Melarang penggunaan
 Wajib pendidikan tingkat dasar (6 thn)
bahasa Belanda  Romusha  Bahasa Indonesia dijadikan bhs pengantar PETA  BKR  TKR
 Wajib berbahasa  Banyak romusha yang di sekolah
Jepang meniggal  Wajib belajar budaya dan bahasa Jepang
 7/9/1943  Pertama  Obat-obatan susah didapat  Dibuka beberapa perguruan tinggi, yaitu
kali janji kemerdekaan  Semua saluran komunikasi kedokteran (Jakarta), Teknik (bandung),
disebutkan dan ekonomi dikuasai pamong praja (Jakarta), hewan (bogor)
Jepang

JANJI KEMERDEKAAN

Proklamasi
17/8/1945

Di Jl. Pegangsaan Timur 56


September 1944
(Tidak jadi di IKADA karena
Kuniaki Kaiso
potensi konflik dengan Jepang)
Mengizinkan bendera
merah putih berkibar Dibentuk BPUPKI Jepang Jatuh
disamping bendera 1/3/1945 Peristiwa
6/8/1945  Bom
Dibentuk PPKI
Jepang 7/8/1945 Rengasdengklok
Sidang 1 18/5 – 1/6 Hiroshima 16/8/1945
1945 9/8/1945  Bom
Pancasila lahir Nagasaki Jenderal Terauchi
Soekarno-Hatta dibawa ke
menyetujui
Rengasdengklok
Sidang 2  10- 15/8/1945  pembentukan PPKI
11/6/1945 Jepang menyerah Tokoh Muda: Yusuf Kunto,
Menjadikan Pancasila tanpa syarat pada Piagam Jakarta sah
Wikana, Chairul Shaleh
sebagai dasar negara sekutu menjadi pembukaan
UUD 1945
Tokoh Tua: Ahmad Subarjo
Tokoh: Panitia 9
www.iilnailuredha.blogspot.com
SETELAH KEMERDEKAAN

Usaha perebutan pasca Sidang PPKI pasca- Kondisi Indonesia Pasca Belanda Masuk Lagi Pertempuran setelah
Proklamasi proklamasi Kemerdekaan kemerdekaan
 Sekutu masuk ke Indonesia
 Berita kemerdekaan  18/8/1945  penyusunan  Secara politis masih belum dibonceng NICA.  Pertempuran 5 hari di
disebarkan melalui radio dan dan pengesahan UUD 1945. mapan. Masih ada  16/9/1945  Rombongan Semarang melawan Jepang
media cetak Pengesahan pancasila dengan ketegangan dan kekacauan. NICA (Van Mook) dan terkait penyerahan senjata (14-
 20/8/1945  Pemancar radio perubahan pada sila-1.  Belanda (NICA) masuk Sekutu (WR. Patterson) 19/10/1945).
disegel, lalu pemuda buat baru Secara aklamasi, Soekarno- kembali dengan masuk ke Indonesia  Pertempuran di Jogja melawan
di Menteng31 Hatta dipilih sebagai membonceng sekutu. melalui Tanjung Perak Jepang (26/9/1945). 27/9
 3/9/1945  berhasil ambil alih Presiden dan Wakil Presiden  Terjadi inflasi yang cukup Surabaya. kekuasaan jatuh ke Indonesia.
kereta api dan bengkel di Indonesia (atas usul Otto parah karena peredaran  29/9/1945  3 divisi  7/10/1945  perebutan senjata
Manggarai Iskandardinata). rupiah Jepang yang tidak AFNEI bentukan sekutu jepang di Jogja
 19/8/1945  Sidang  25/10/1945  Pasukan AWS
 5/9/1945  gedung radio terkendali. ditempatkan di Indonesia
pembentukan departemen  1/10/1945  Pimpinan
dikuasai kembali  Ada blockade yang Mallaby mendarat di Surabaya
dan pemda. Wilayah NKRI utk melucuti senjata Jepang.
 11/9/1945  Seluruh Jawatan dibagi jadi 8 provinsi: Jawa
dilakukan NICA sehingga AFNEI mengakui
ekonomi makin parah Indonesia secara de facto Tapi ingkar janji.
radio berhasil dikuasai. tengah, jawa timur, borneo,  Arek-arek Surabaya melawan
Sekarang jadi hari lahir RRI Sulawesi, Maluku, sunda  Ada 3 jenis mata uang yang tetapi kemudian dilanggar.
sekutu 10/11/1945. Dipimpin
 19/9/1945  Rapat besar di kecil, sumatera, jawa barat + beredar waktu itu + mata
Bung Tomo.
lapangan IKADA (sekarang uang NICA ketika mereka
DIY dan Surakarta. Selain itu
masuk lagi.  Pertempuran ambarawa 
monas) dibentuk 12 departemen 29/11 – 15/12/1945 melawan
 19/9/1945  Dukungan dari  Pertemuan kecil 19/8/1945 :  1/10/1946  Keluar ORI
inggris. Dipimpin Kolonel
kesultanan menunjuk anggota KNIP (Oeang Republik Indonesia).
Sudirman
 19/9/1945  Bendera merah  22/8/1945  KNIP  Sudah tidak ada lagi  Medan Area karena bendera
putih biru dikibarkan di Hotel diresmikan, dan anggota diskriminasi. Dan merah putih diinjak oleh salah
Yamato Surabaya. Pemuda dilantik pada 29/8/1945. pendidikan diselenggarakan satu penghuni hotel.
menyerang hotel Yamato dgn alam kemerdekaan.
KNPI memutuskan  Bandung lautan api  NICA
pembentukan partai politik menyerang rakyat Bandung
 2/9/1945  Kabinet pertama yang sedang kebanjiran.
terbentuk. 23/3/1946  sekutu ultimatum
 5/10/1945  TKR dibentuk agar Bandung dikosongkan.
Kolonel AH. Nasution
perintahkan rakyat untuk
mengungsi tgl 24/3/1946 dan
membakar bangunan.
 Operasi lintas laut banyuwangi
– bali.

www.iilnailuredha.blogspot.com
PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perjanjian Linggarjati Agresi Militer I Agresi Militer II Persetujuan Roem Royen Konferensi Meja Bundar
11-15/11/1946 14/4/1949 (KMB)
 Wakil Belanda : Van Mook  21/7/1947  Belanda  Sudah ada tanda-tanda Den Haag, 23/8/1949
 Wakil Indonesia : Syahrir menyerang Indonesia. Belanda akan langgar  Wakil Indonesia : Muh. Hasil:
menguasai seluruh pelabuhan Renville. Roem.  Belanda mengakui RIS sebagai
Hasil:
di Jawa. Penangkapan orang  19/12/1947  Agresi Militer  Wakil Belanda : Van negara merdeka dan berdaulat.
 Belanda mengakui kekuasan
china di Jawa Barat. II Royen  Masalah Irian Barat akan
Bangsawan di Sumatera 
defacto Indonesia (Jawa, Ibu Kota Jogjakarta berhasil  Wakil AS : Merle Cochran diselesaikan setahun kemudian
dibunuh. dikuasai.  Corak pemerintahan RIS akan
Madura, dan Sumatera).
 29/8/1947 Belanda
Daerah yang dikuasai belanda  Pimpinan negara ditawan Hasil: diatur dengan konstitusi oleh
deklarasikan garis demarkasi
dan sekutu akan dikembalikan Belanda.  Indonesia akan hentikan para delegasi di KMB.
Van Mook yang membuat  Akan dibentuk Uni Indonesia-
berangsur-angsur
wilayah Indonesia lbh sedikit  Syafruddin Prawiranegara perang gerilya, ikut dalam
 Dibentuk Negara Indonesia membentuk PDRI dengan KMB di den haag. Belanda yang sifatnya longgar
 18/9/1947  Komisi 3  RIS harus bayar hutang Hindia
Serikat (NIS)
negara dibentuk utk ibukota Bukittinggi.  Belanda mengembalikan
 Pem. Belanda dan RI akan  Panglima Sudirman RI ke Jogja, bebaskan Belanda
menyelesaikan masalah.  RIS akan kembalikan hak milik
bentuk Uni Indonesia-Belanda melalukan perang gerilya seluruh tahanan politik, dan
 NIS dan Uni Indonesia- menghentikan gerakan belanda dan kasih izin untuk
Belanda selesai sblm 1/1/1949 militer., dan menyetujui RI perusahaan Belanda
 Pem. RI mengakui, akan Perjanjian Renville sebagai bagian dari NIS
memulihkan dan lindungi hak 8/12/1947 24/12/1947
milik asing  Upaya untuk menyelesaikan
 Pem Rid an belanda sepakat masalah di Agresi Militer 1. DK PBB membuat resolusi agar 16/12/1949
untuk kurangi jumlah tentara  Delegasi Indonesia dipimpin Indonesia dan Belanda berhenti
 Kalau ada perselisihan, akan Amir Syarifuddin perang dan memerintahkan Soekarno terpilih jadi Presiden
diselesaikan oleh komite  Belanda dipimpin : R. Belanda untuk membebaskan RIS. Presiden RI sementara diisi
arbitrase Abdulkadir Wijoyoatmojo tahanan politik. oleh Mr. Assaat (Ketua KNIP)
 Perjanjian diadakan diatas
kapal Renville.

Hasil: 17/8/1950
 Garis demarkasi Van Mook
diterima RIS berakhir, dan
 Sepakat utk menyelesaikan terbentuklah NKRI.
masalah secara damai
 Kedaulatan Indonesia berada
ditangan belanda selama
masa peralihan
www.iilnailuredha.blogspot.com
SISTEM, STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA (Bag. 1)

Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimpin


Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal Orde Baru (1965-1998)
(1959-1965)
(1950-1959)
 Mandat Soekarno pada Soeharto melalui
 Perdana Menteri (PM) pertama adalah Syahrir.  Kehidupan sospol Indonesia ketika Demokrasi liberal supersemar untuk memulihakan
tidak pernah stabil.
 Sering terjadi pergantian kabinet karena kewibawaan negara
perbedaan kepentingan masing-masing parpol  Soekarno mengeluarkan dekrit 5/7/1959 yang berisi  Terjadi dualisme kepemimpinan; Soekarno
tentang pembubaran konstituante, kembali ke UUD
 Sistem pemerintahan seperti ini mendorong masih menjabat presiden, tapi pamor turun,
1945, dan pembentukan MPRS. sementara Soeharto pamor naik karena
munculnya banyak partai
 Kabinet pertama pada era ini adalah kabinet kerja
 Pemilu parlemen (1955) dilaksanakan pertama berhasil membubarkan PKI.
yang dipimpin oleh Soekarno sebagai PM.  Tahun 1968, Soeharto dikukuhkan menjadi
kali ketika kabinet Burhanuddin Harahap.
 Konflik antara DPR dengan Presiden sehingga DPR
 Kebijakan ekonomi “gunting syarifuddin” presiden RI.
hasil pemilu dibubarkan Soekarno pada 5/3/1960.  Soeharto mengembalikan politik luar negeri
diterapkan untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar  Dwi tunggal mulai retak ke Politik bebas aktif.
 Kondisi ekonomi Indonesia makin parah karena  Kekuatan politik di era ini berpusat di tangan  Melaksanakan Repelita dan pemilu
masih ada hutang pada Belanda. Soekarno  Mengikis habis sisa-sisa PKI di Indonesia.
 Indonesia berusaha merundingkan masalah  PKI bangkit kembali  Pelaksanaan program P4 ditingkat nasional
ekonomi tersebut, tapi ditolak belanda. Akhirnya  Sistem ekonomi  Sistem ekonomi komando dan daerah
Indonesia secara sepihak membubarkan diri dari  Untuk mengurangi jumlah uang beredar, pemerintah  Dwifungsi ABRI
Uni Indonesia-Belanda (13/2/1956 melakukan devaluasi mata uang (1000  100).  Kebijakan ekonomi orde baru menunjukkan
Kemudian berubah lagi dari Rp. 1000  Rp.1. hasil positif dan inflasi terus turun.
 Harga minyak naik, dan muncullah TRITURA  Kebijakan selama orde baru: SD inpres,
 Pembebasan Irian Barat. 1/5/1963 Irian Barat swasembada pangan, KB, posyandu,
diserahkan ke Indonesia.  Integrasi timor-timor ke Indonesia
 Terjadi konfrontasi dengan malaysia

www.iilnailuredha.blogspot.com
SISTEM, STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA (Bag. 2)

Reformasi (1998 – sekarang) Reformasi (1998 – sekarang) Reformasi (1998 – sekarang) Reformasi (1998 – sekarang)
Kepemipinan BJ Habibie Abdurrahmahman Wahid Megawati Soekarno Putri SBY

 Krisis moneter, politik, hukum, dan  Terpilih tgl 20/10/1999  Membentuk KPK  Presiden pertama yang dipilih melalui
kepercayaan pada orde baru mendorong  Amandemen UUD 1945 yang ke-2  Amandemen UUD 1945 yg ke-3 pemilu langsung.
REFORMASI 1998. (tahun 2000) (2001).  Program BLT untuk memberantas
 Agenda reformasi: suksesi  Amandemen berkaitan dgn susunan  Perubahan penting terkait pemilu kemisikinan
kepemimpinan nasional, amandemen pemerintahan pusat, provinsi, presiden dan wakil secara langsung  Bantuan dana BOS untuk pendidikan
UUD 1945, pemberantasan KKN, hapus kabupaten, dan kota. yang akan diadakan thn 2004  Otonomi khusus bagi Papua
dwifungsi ABRI, tegakkan supremasi  Pemisahan TNI dan POLRI.  Tingkat inflasi rendah dan stabilnya  Terpilih lagi di pemilu 2009
hukum, pelaksanaan otoda.  Pemulihan hak minoritas keturunan cadangan devisa
 21/5/1998  Soeharto mengumumkan Tionghoa untuk memeluk agama  2 provinsi (NAD dan Papua)
mundur dari jabatan Presiden RI. Konghuchu berkeinginan untuk melepaskan diri
 Kepemimpinan digantikan BJ Habibie  Gusdur mendukung pluralism dari Indonesia.
 Krisis ekonomi terburuk dalam 30 tahun  Gusdur diberhentikan oleh MPR dan  Terjadi sengketa Sipadan dan
terakhir. mengangkat Megawati sebagai Ligitan
 Dimulainya amandemen UUD 1945 presiden tgl 23/7/2001  Keluar UU Tipikor
yang pertama tahun 1999  Pemilu langsung pertama thn 2004
 Pencabutan P4 sukses dilaksanakan.
 Masa jabatan presiden dan wakil
dibatasi jadi 5 tahun
 Penghapusan dwifungsi ABRI
 Keluar TAP-MPR terkait kebebasan
berpendapat, pers, berserikat, dan
pembebasan tapol.
 Diberlakukannya otonomi daerah
 Aturan pembatasan partai DICABUT
 Pemilu 1999
 Referendum Timor-timor (pisah dari
Indonesia)
 MPR tgl 20/10/1999 menolak LPJ BJ.
Habibie. Paginya beliau mengumumkan
mundur dari jabatan.

www.iilnailuredha.blogspot.com
PEMBAGIAN KEKUASAN INDONESIA (SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL)

Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan Legislatif Kekuasaan Eksekutif

DPR DPD MPR Presiden dan Wakil Mahkamah Konstitusi Mahkamah Agung Komisi Yudisial
Presiden
Fungsi DPR: Merupakan badan Jumlah anggota 550 Dibantu menteri- Tugas dan MA adalah pengadilan  KY berwenang
Fungsi legislasi, legislative yang baru org/4x DPD menteri (kabinet) wewenang: negara tertinggi untuk menjaga
fungsi anggaran, dan dalam sistem (kasasi) dan menegakkan
fungsi pengawasan pemerintahan  Berhak merubah  Menguji UU kehormatan para
Indonesia dan menetapkan Presiden punya terhadap UUD 1945 Fungsi: hakim
Hak DPR: UUD kekuasaan sebagai  Memutus sengketa Fungsi peradilan,
Hak Interpretasi, Fungsi DPD:  Berhak kepala pemerintahan lembaga negara fungsi pengawasan,  Membuka
hak angket, Fungsi Legislasi, melantik/memberh dan kepala negara:  Memutus fungsi legislasi pendaftaran,
hak mengajukan fungsi pengawasan, entikan presiden pembubaran parpol seleksi, dan
pendapat fungsi pengawasan Dasar Hukum  Memutus Tugas: menetapkan calon
(terkait dengan Kelengkapan MPR: Pasal 4 (1), 5 (1), 11 perselisihan hasil  Mengadili di hakim agung
Kelengkapan DPR: kegiatan otonomi)  Pimpinan Majlis (1), 12, 13 (1), 14 (1), pemilu tingkat kasasi
Pimpinan,  Badan Pekerja 15,16, 17 (2), 20 (2),  Memberikan putusan  Menguji peraturan Dasar Hukum:
Badan Musyawarah, DPD dapat Majlis 24A (3), dan 24C (3) atas pendapat DPR perundang- 24A (3) dan 24B (1)
Badan Urusan Rumah mengusulkan RUU  Komisi Majlis UUD 1945 bahwa undangan dibawah UUD 1945
tangga, Komisi terkait otonomi  Ad Hoc presiden/wakil UU
daerah melakukan  Mengawasi
Dasar hukum: Dasar Hukum pelanggaran kegiatan pengadilan
Pasal 11 (2), 14 (2), 20 Jumlah anggota 1/3 Pasal 2 dan 3 UUD di lingkungan
(1,2), 22 (2), 23 (2), anggota DPR 1945 Dasar Hukum: peradilan
22D (3), 22E (2), 24B 24C (1 dan 2) UUD
(3), dan 24A (3) UUD Dasar hukum: 1945 Dasar Hukum:
1945 22D (1,2,3) dan 23F 24 (2), 24A (1), dan
(1) UUD 1945 24C (3) UUD 1945

www.iilnailuredha.blogspot.com
SUMMARY ISI UU 1945*
P A Kandungan 5 : 2 : Diangkat dan diberhentikan
Prosedur pemberhentian Presiden
BAB 1: Bentuk dan Kedaulatan 6 : presiden
dan/atau wakil
1 1 : Indonesia adalah NKRI 7 : 3 : Menteri membidangi urusan
2 : Kedaulatan ada di tangan rakyat 7C : Presiden tidak dapat membubarkan tertentu
3 : Indonesia adalah negara hukum DPR 4 : Pembentukan pengubagan, dan
BAB 2 : MPR 8 1 : Jika presiden mundur, digantikan pembubaran kementrian diatur UU
2 1 : Anggota MPR wakil presiden BAB 6 : Pemerintah Daerah
2 : Sidang min. 1x5 thn di ibukota 2 : Jika jabatan wakil kosong, max.60 18 1 :
negara hari sudah dipilih penggantinya 2 :
3 : Putusan MPR ditetapkan melalui 3 : Jika keduanya mangkat, tugas 3 :
Pemerintah daerah, otonomi seluas-
voting kepresidenan diisi oleh mendagri, 4 :
luasnya
3 1 : MPR berwenang mengubah UUD menlu, dan menhan. 5 :
2 : Melantik presiden dan wakil 9 1 : Sumpah presiden 6 :
3 : MPR dapat memberhentikan 2 : Pelantikan presiden jika MPR tdk 7 :
pres/wakil bisa sidang 18A 1 : Hubungan pusat dan daerah
BAB 3 : Kekuasaan Pemerintahan Negara 10 : Presiden pemegang kekuasaan memperhatikan keberagaman
4 1 : Presiden memegang kekuasaan tertinggi AD, AL, dan AU daerah
pemerintahan 11 1 : Presiden nyatakan perang atas izin 2 : Hub. Keuangan, pelayanan,
2 : Presiden dibantu wakil presiden DPR pemanfaatan SDA dilakukan scr
5 1 : Presiden boleh mengajukan RUU 2 : Presiden membuat perjanjian adil
2 : Presiden menetapkan PP internasional atas izin DPR 18B 1 : Negara mengakui dan menghormari
6 1 : Calon presiden dan wakil harus 3 : Berikutnya diatur dalam UU satuan pemda khusus
WNI 12 : Presiden menyatakan keadaan 2 : Negara mengakui dan menghormati
2 : syarat calon ditetapkan melalui UU bahaya masy. Hukum adat
6A 1 : Presiden dan wakil dipilih langsung 13 1 : Presiden angkat duta dan konsul BAB 7 : DPR
oleh rakyat 2 : Harus perhatikan pertimbangan 19 1 : Anggota DPR dipilih melalui
2 : Pasangan calon diusulkan oleh DPR pemilu
parpol peserta pemilu 3 : Menerima penempatan duta negara 2 : Susunan DPR diatur dlm UU
3 : Ketentuan calon yang menang lain atas pertimbangan DPR 3 : Sedang DPR min 1x1thn
4 : Putaran 2 pemilu 14 1 : Kasih grasi dan rehabilitasi atas 20 1 : Punya kuasa untuk membentuk UU
5 : Tatacara pemilu diatur dalam UU pertimbangan MA 2 : Setiap RUU dibahas oleh DPR
7 : Masa jabatan presiden dan wakil 2 : Kasih amnesty dan abolisi atas 3 : Jika tidak disetujui, RUU bisa
(2x5thn) pertimbangan DPR diajukan lagi
7A : MPR dapat memberhentikan 15 : Ketentuan memberi gelar dan tanda 4 : Presiden mengesahkan RUU  UU
presiden/wakil atas usul DPR jasa, dan tanda lainnya 5 : Pengesahan RUU  UU jika tidak
7B 1 : 16 : Pembentukan dewan pertimbangan disahkan presiden
2 : Prosedur pemberhentian Presiden BAB 4 : Dewan Pertimbangan Agung 20A 1 : Fungsi DPR
3 : dan/atau wakil (DIHAPUS) 2 Hak DPR
4 : BAB 5 : Kementrian Negara 3 : Hak anggota DPR
17 1 : Presiden dibantu menteri 4 : Ketentuan selanjutnya dalam UU
www.iilnailuredha.blogspot.com
21 : Anggota DPR boleh ajukan RUU BAB 9 : Kekuasaan Kehakiman penddikan, teknologi, seni, dll
22 1 : Presiden bisa tetapkan PP 24 1 : Sifat kekuasaan kehakiman 2 : Hak memperjuangankan hak secara
2 : PP harus disetujui DPR 2 : Pelaksana kekuasaan kehakiman kolektif
3 : Jika tidak disetujui, harus dicabut 3 : Badan kekuasaan kehakiman lain 28D 1 : Hak pengakuan, jaminan,
22A : Ketentuan berikutnya diatur UU diatur dlm UU perlindungan, kepastian hukum
22B : Anggota DPR dapat diberhentikan 24A 1 : Mahkamah Agung 2 : Hak untuk dapat gaji yang layak
BAB 7A : DPD 2 : 3 : Hak untuk dapat kesempatan yang
22C 1 : Anggota DPD dipilih melalui 3 : sama di pemerintahan
pemilu 4 : 4 : Hak atas status kewarganegaraan
2 : Jumlah anggota DPD 5 : 28E 1 : Hak memeluk agama dan beribadah
3 : Min. sidang 1x1 thn 24B 1 : Komisi Yudisial 2 : Hak bebas meyakini
4 : Susunan DPD diatur dlm UU 2 : kepercayaannya
22D 1 : Hak mengajukan RUU ttg otoda 3 : 3 : Hak untuk berserikat, berkumpul,
2 : Ikut membahasa RUU otoda 4 : dan berpendapat
3 : Kegiatan pengawasan DPD 24C 1 : Mahkamah Konstitusi 28F : Hak untuk berkomunikasi dan
4 : Anggota DPD dapat diberhentikan 2 : peroleh informasi
BAB 7B : Pemilu 3 : 28G 1 : Hak perlindungan harkat dan
22E 1 : Pemilu luber jurdil 4 : martabat
2 : Siapa yang dipilih melalui pemilu 5 : 2 : Hak bebas dari penyiksaan dan
3 : peserta pemilu DPR = parpol 6 : bebas dr perlakuan merendahkan
4 : Peserta pemilu PDD = individu 25 : Syarat hakim diatur dalam UU 28H 1 : Hak hidup sejahtera lahir batin
5 : Sifat pemilu BAB 9A : Wilayah Negara 2 : Hak untuk dapat kemudahan
6 : Ketentuan berikutnya dlm UU 25 : NKRI 3 : Hak jaminan sisal
BAB 8 : Hal Keuangan BAB 10 : Warga Negara dan Penduduk 4 : Hak untuk punya hak milik pribadi
23 1 : APBN ditetapkan dgn UU 26 1 : Pengertian WNI 28I 1 : Hak untuk hidup dan tidak disiksa,
2 : RUU APBN diajukan presiden 2 : Pengertian penduduk merdeka, tidak diperbudak
3 : Jika RUU APBN tidak disetujui 3 : Ketentuan WN dan penduduk 2 : Hak bebas dari diskriminasi
DPR, pakai APBN tahun lalu diatur dalam UU 3 : Identitas dan hak masyarakat
23A : Pajak 27 1 : Kedudukan dihadapan hukum tradisional
23B : Mata uang 2 : Berhak atas pekerjaan dan 4 : Pemenuhan HAM adalah tugas
23C : Ketentuan keuangan lain diatur dlm penghidupan yang layak pemerintah
UU 3 : Setiap WN wajib ikut bela negara 5 : Ketentuan HAM lain diatur dalam
23D : Bank Sentral (Dasar Hukum BI) 28 : UU
BAB 8A: BPK BAB 10A : HAM 28J 1 : Wajib menghormati hak orang lain
23E 1 : Fungsi BPK 28A : Hak hidup dan mempertahankan 2 : Wajib tunduk pada pembatasan
2 : Pelaporan hasil pemeriksaan BPK hidup yang diatur dalam UU
3 : Tindaklanjut laporan BPK 28B 1 : Hak berkeluarga dan punya BAB 11 : Agama
23F 1 : Anggota BPK keturunan 29 1 : Negara berdasar Ketuhanan YME
2 : Pimpinan BPK 2 : Hak atas kelangsungan hidup dan 2 : Negara jamin kebebasan beragama
23G 1 : Kedudukan BPK perlindungan dari kekerasan BAB 12 : Pertahanan dan Keamanan Negara
2 : Ketentuan BPK lain dalam UU 28C 1 : Hak mengembangkan diri melalui 30 1 : Setiap WN wajib ikut menjaga

www.iilnailuredha.blogspot.com
pertahanan dan keamanan negara BAB 16 : Perubahan UUD PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2 : Usaha pertahanan dilakukan 37 1 : Usul perubahan diagendakan dlm LAIN YANG PENTING DIKETAHUI
melalui sistem pertahanan sidang MPR
3 : TNI 2 : Setiap usulan harus tertulis 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
4 : POLRI 3 : Perubahan harus dihadiri min. 2/3 ASN
5 : Susunan TNI dan POLRI diatur anggota MPR 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
dalam UU 4 : Putusan harus diambil min 50%+1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB 13 : Pendidikan dan Kebudayaan anggota MPR 3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002
31 1 : Setiap WN berhak atas pendidikan 5 : Bentuk Negara Kesatuan RI tidak tentang KPK
2 : Setiap WN wajib ikut pendidikan boleh dirubah 4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
dasar dan pemerintah harus biayai pemilu
3 : Sistem pendidikan nasional 5. Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang
Keterangan: Sistem Jaminan Sosial Nasional
4 : Anggaran pendidikan min. 20%
 P : Pasal 6. Undang-undang nomor 24 tahun 2011 tentang
5 : Nilai agama dan persatuan dalam
 A : Ayat penyelenggaraan BPJS
pendidikan
7. TAP MPR nomor 6 Tahun 2000 tentang
32 1 : Kebebasan memelihara budaya  UUD 1945 diamandemen sebanyak 4 kali yaitu
pemisahan POLRI dan TNI
2 : Menghormati bahasa daerah tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002
8. TAP MPR nomor 15 tahun 1998 tentang
BAB 14 : Perekonomian nasional dan  Hasil amandemen UUD 1945 pertama disahkan
pencabutan P$
kesejahteraan sosial tanggal 19 Oktober 1999
9. TAP MPR nomor 3 tahun 2000 tentang sumber
33 1 : Asas kekeluargaan dalam ekonomi  Hasil amandemen UUD 1945 kedua disahkan hukum dan urutan peraturan perundang-
2 : Cabang produksi penting dikuasai tanggal 18 Agustus 2000 undangan
negara  Hasil amandemen UUD 1945 ketiga disahkan 10. Peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010
3 : Bumi, air, dan isinya digunakan tanggal 9 November 2001, dan tentang Disiplin PNS
untuk kesejahteraan rakyat  Hasil amandemen UUD 1945 keempat disahkan 11. TAP MPR nomor 9 tahun 1999 tentang
4 : Asas demokrasi ekonomi dan tanggal 10 Agustus 2002. pancasila sebagai sumber hukum
prinsip ekonomi nasional 12. Undang-undang nomor 22 tahun 2007 tentang
5 : Ketentuan selanjutnya dalam UU *Disclaimer : Kandungan UUD yang dalam tabel KPU
34 1 : Fakir miskin dipelihara negara diatas hanyalah GARIS BESAR dari isi UUD 1945 13. Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang
2 : Sistem jaminan sosial agar mudah dihafal. Untuk pemahanan yang lebih pelayanan publik
3 : Negara wajib sedikan fasilitas komprehensif, silahkan merujuk langsung ke UUD 14. Peraturan pemerintah nomor 81 tahun 2010
pelayanan kesehatan dan umum 1945 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
yang layak
4 : Ketentuan berikutnya diatur UU
BAB 15 : Bendera, bahasa, lambing, dan lagu
kebangsaan
35 : Bendera merah putih
36 : Bahasa Indonesia
36A : Lambang  garuda pancasila
36B : Lagu  Indonesia raya
36C : Ketentuan selanjutnya diatur dlm
UU

www.iilnailuredha.blogspot.com
OTONOMI DAERAH

Dasar Hukum Pola Anggaran


UU nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah MONEY
Daerah FOLLOW
FUNCTIONS

Jenis Pembagian Klasifikasi Urusan


Pemerintah

Desentralisasi Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Pemerintahan umum


Absolut
Penyerahan urusan Pelimpahan Penyerahan tugas Politik luar negeri,
pemerintah pusat ke wewenang secara pusat ke daerah Pertahanan, Keamanan
daerah vertikan disertai pembiayaan Yustisi, Moneter dan
Konkuren
(perpanjangan tangan fiscal, Agama
pemerintah di daerah
dan disertai (tidak diserahkan ke
pembiayaan) daerah)
Wajib Pilihan

Berkaitan dengan Tidak berkaitan dengan


pelayanan dasar pelayanan dasar

www.iilnailuredha.blogspot.com
PANCASILA DAN KANDUNGANNYA
1. Sila ke-1 : “Ketuahanan Yang Maha Esa 5. Sila ke-5: “Keadilan Sosial Bagi Seluruh SEJARAH RUMUSAN PANCASILA
Kandungan: Rakyat Indonesia”
a. Percaya kepada Tuhan Kandungan: 1. Rumusan Soepomo (diajukan 31/7/1945)
b. Saling menghormati sesame pemeluk a. Rasa kekeluargaan a. Persatuan
agama b. Gotong royong b. Kekeluargaan
c. Hidup rukun c. Seimbang antara hak dan kewajiban c. Keseimbangan lahir dan batin
d. Agama adalah urusan pribadi d. Menghormati hak orang lain d. Musyawarah
e. Tidak memaksakan keyakinan pada orang e. Saling tolong menolong e. Keadilan rakyat
lain f. Rendah hati dan sederhana
g. Tidak merugikan orang lain 2. Usulan M.Yamin (diajukan tertulis)
2. Sila ke-2 : “Kemanusiaan Yang Adil dan h. Menyukai kegiatan sosial a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Beradab b. Kebangsaan Persatuan Indonesia
Kandungan:  Pancasila adalah dasar negara c. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan
a. Mengakui dan memperlakukan manusia Beradab
sesuai martabatnya  Menjadi pedoman hidup bernegara d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
b. Persamaan derajat Kebijaksanaan dalam
c. Saling mencintai dan tenggang rasa  Fungsi pancasila : sebagai dasar negara, permusyawaratan/perwakilan
d. Melakukan kegiatan kemanusiaan sebagai pandangan hidup, dan sebagai e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
e. Mendorong kebaikan dan memerangi ideology Indonesia.
kejahatan
3. Usulan Soekarno (diajukan 1/6/1945)
3. Sila ke-3 : “Persatuan Indonesia a. Kebangsaan Indonesia
Kandungan: b. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
a. Rela berkorban untuk negara c. Mufakat atau demokrasi
b. Bangga tanah air d. Kesejahteraan sosial
c. Tertib bernegara e. Ketuhanan yang berkebudayaan
d. Persatuan
4. Rumusan Piagam Jakarta (22/6/1945)
4. Sila ke-4 : “Kerakyatan yang Dipimpin a. Ketuhanan dengan kewajiban
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam menjalankan syariat islam bagi
permusyawaratan/perwakilan” pemeluknya
Kandungan: b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
a. Setiap warga negara punya hak dan c. Persatuan Indonesia
kewajiban yang sama d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
b. Musyawarah Kebijaksanaan dalam
c. Tidak memaksakan kehendak permusyawaratan/perwakilan
d. Menghormati hasil musyawarah e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
e. Menerima dan menjalankan hasil Indonesia.
musyawarah
f. Mendukung kepentingan bersama

www.iilnailuredha.blogspot.com
NEGARA

Pengertian Kedaulatan

“sekumpulan orang,  Kedaulatan Tuhan


menempati wilayah tertentu,  Kedaulatan Negara
diorganisir oleh pemerintah  Kedaulatan Hukum
yang sah, dan berdaulat”  Kedaulatan Rakyat

Syarat negara Bentuk

Pokok Deklaratif Menurut heroditos Menurut Plato

 Rakyat  De facto  Monarki : Dikuasai 1 orang  Tirani : Dikuasai 1 orang


 Wilayah  De jure  Oligarki : Dikuasai beberapa  Aristokrasi : Dikuasai
 Pemerintah orang beberapa orang
Yang Berdaulat  Demokrasi : Dikuasai rakyat  Okhlorasi : Dikuasi rakyat

Sifatnya “BAIK” Sifatnya “JELEK”

PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA


 Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab
 Mewujudkan rasa keadilan sosial
 Pengambilan keputusan dengan musyawarah
 Mengutaman persatuan nasioanl dan kekeluargaan
 Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional

-Semoga Bermanfaat-

www.iilnailuredha.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai