Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Darah pada manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Pada percobaan kali ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah, mula-mula yang dilakukan
adalah menyiapkan objek glass. Objek glass berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan
diamati. Kemudian mensterilkan salah satu ujung jari yaitu jari manis dengan alkohol 70%. Alkohol 70%
berfungsi untuk mensterilkan jari manis dari kuman. Kemudian menusukkan lancet ke jari manis yang
telah disterilkan tadi, ditusukkan pada pembuluh darah arteri. Setelah itu, menekan ujung jari yang telah
ditusuk tadi sehingga mengeluarkan darah dan meneteskan darah tersebut pada objek glass, di sebelah
kiri dan sebelah kanan, kemudian meneteskan serum alfa di sebelah darah yang berada disebelah kanan,
dan meneteskan serum beta disebelah darah yang berada di sebelah kiri, lalu mengaduknya dengan
gerakan memutar dengan menggunakan tusuk gigi. Serum alfa dan serum beta berfungsi untuk
menentukan jenis golongan darah yang ditandai dengan adanya aglutinasi dan tidak adanya aglutinasi.

Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, Pada uji golongan darah yang
bernama Ashar dan Heru. Object glass di letakan di meja dan masing-masing di atasnya di beri label yaitu
object glass pertama Ashar dan kedua Heru. Kemudian jari manis mereka di bersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan alcohol. Setelah di bersihkan dengan alcohol jari ditusuk menggunakan lancet
sehingga mengeluarkan darah. Kemudian darah tersbut di letakan di sisi kanan dan kiri object glass.
Perlakuan pada object glass, setelah darah ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan
dan setelah darah di tetesi anti B darah juga tidak mengalami penggumpalan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sampel darah yang terdapat pada Ashar dan Heru adalah O, begitupun pada Fikri,
Susanti, Anitatia, Viqi, Ifana, Miflahul, Dyah, dan Harni ( No 3, 4, 5, 6, 8, 11, 15, dan 16 pada tabel di
atas ).

Pada uji golongan darah yang bernama Shalha, Indah, Siti, dan Dewi (No 7, 10, 12 dan 13 pada tabel di
atas ) didapatkan golongan darah A. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut
mengalami penggumpalan dan setelah ditetesi anti B darah tidak mengalami penggumpalan.

Pada Miftahul dan Rahayu (No 9 dan 14 pada tabel di atas ) di dapatkan darah bergolongan B. Hal ini
terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut tidak menggumpal dan setelah ditetesi anti B
darah tersebut menggumpal.

Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi.
Antingen biasanya berupa protein atau polisarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk
molekul kecil dipasangkan dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen
B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan darah A dan O,
sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang bergolongan darah B dan O.

Dikatakan bergolongan darah A, karena setelah darah tersebut dicampur dengan serum alfa (anti A),
darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut
mengandung aglutinogen A, dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-B.

Dikatakan bergolongan darah B, karena setelah darah tersebut dicampur dengan serum beta (anti B),
darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut
mengandung aglutinogen B, dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A.

Dikatakan bergolongan darah O, karena tidak mengalami aglutinasi setelah dicampurkan serum alfa (anti
A) maupun serum beta (anti B). Hal ini dikarenakan di dalam sel darah tersebut tidak mengandung
aglutinogen, dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A dan agglutinin anti-B.

Pada percobaan ini juga telah di buktikan bahwa golongan darah O merupakan golongan darah yang
paling banyak dimiliki manusia. Dari penelitian yang dilakukan pada 16 orang tadi 62% bergolongan
darah O, 25% bergolongan darah A, 12,5% bergolongan darah B, dan 0% brgolongan darah AB.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya dibagi
menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.

2. Apabila darah + anti A mengalami penggumpalan dan darah + anti B tidak menggumpal maka
golongan darah orang tersebut adalah A.

3. Apabila darah + anti B tidak menggumpal dan darah + anti B mengalami penggumpalan maka
golongan darah orang tersebut adalah B.

4. Apa bila darah + anti A tidak menggumpal dan darah + anti B tidak menggumpal maka golongan
darah orang tersebut adalah O.

5. Golongan darah terbanyak yaitu golongan darah O sebanyak 62,5%, kemudian golongan darah A
sebanyak 25% , golongan darah B sebanyak 12,5%, dan golongan darah AB sebanyak 0%(tidak ada).

Anda mungkin juga menyukai