Oleh :
DHIMAS NUGROHO, S.Pd
NIP.199003222014031002
Guru Mata Pelajaran Matematika di SMPN 6 Muara Teweh
Kabupaten Barito Utara
1
LEMBAR PENGESAHAN
Benar-benar merupakan karya asli saya dan bukan merupakan plagiasi. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Menyetujui dan mengesahkan
2
BIODATA PENULIS
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga Best Practice ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai pemaparan hasil
penyelesaian masalah dengan aksi terbaik pada kelas IX di SMPN 6 Muara Teweh.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... i
BIODATA PENULIS .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................ 1
B. JENIS KEGIATAN ......................................................................................... 3
C. MANFAAT KEGIATAN ............................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa
itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak Sumber Daya Manusia
melainkan bersifat formal, meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru
kualitas pendidikan yang bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan
hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan
guru sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap
motivasi belajar siswa, misalnya gaya mengajar mana yang memberi kesan positif
pada diri siswa selama ini, strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep
selama ini, metode dan model pembelajaran mana yang tepat untuk dipakai dalam
dalam belajar.
Hal tersebut memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih kreatif
6
menyenangkan pada diri siswa yang pada akhirnya meningkatkan motivasi belajar
siswa.
7
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas IX untuk kompetensi dasar menjelaskan
persamaan kuadrat dan karakteristiknya berdasarkan akar-akarnya serta cara
penyelesaiannya.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa
dalam pembelajaran matematika yang berorientasi HOTS.
8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah materi kelas IX
untuk mata pelajaran matematika pada materi ajar persamaan kuadrat dengan sub
materi menentukan akar persamaan kuadrat dengan menggunakan rumus ABC.
b. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para siswa
mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan belajar penemuan, misalnya
c. Guru juga harus memperhatikan cara penyajian yang enaktif, ikonik, dan
simbolik.
9
jangan mengungkapkan terlebIh dahulu prinsip atau aturan yang akan dipelajari,
e. Menilai hasil belajar merupakan suatu masalah dalam belajar penemuan. Secara
garis besar tujuan belajar penemuan ialah mempelajari generalisasi-generalisasi
dengan menemukan generalisai-generalisasi itu
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model discovery learning adalah sebagai berikut:
a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).
Tahap ini Guru bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh anak
pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
10
c) Data collection (pengumpulan data).
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian anak didik diberi
membaca literature, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji
Data processing merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu
ditafsirkan.
e) Verification (pentahkikan/pembuktian).
Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
11
verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu.
Akhirnya dirumuskannya dengan kata-kata prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
discovery learning mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
3. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan;
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali
dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
pembahasan), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang menentukan akar persamaan kuadrat dengan
menggunakan cara rumus ABC dibangun oleh siswa melalui diskusi yang
menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
13
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar
dengan model discovery learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan
yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih
percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru
melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah sarana prasarana yang kurang memadai. Keadaan
sekolah yang hanya memiliki proyektor yang terbatas serta instalasi listrik yang
masih jauh dari kategori baik membuat proses pembelajaran berbasis IT masih
terkendala. Sehingga media pembelajaran hanya terbatas pada LKPD.
14
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran discovery learning
layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan,
berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran discovery learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran matematika yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan
cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan
lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan
guru lain tentang pembelajaran HOTS.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ardi-lamadi.blogspot.com/2010/02/peningkatan-hasil-belajar-matematika
dalam Usaha Peningkatan Motivasi Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP
http-3A-2Findex-of-ppt.com-2FMetode-2Pembelajaran-2FDiscovery-2FLearning-2F
www.firstload.com
16
Lampiran 1 : Foto-Foto Kegiatan
Foto Keterangan
Baris sebelum masuk ke dalam kelas
17
15 menit pertama diisi dengan kegiatan
literasi
Kegiatan pendahuluan
18
Siswa berdiskusi dan menyiapkan
bahan untuk presentasi
19
Lampiran 2 : RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Menjelaskan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan
kuadrat
Menganalisis faktor-faktor bentuk aljabar dalam persamaan kuadrat,
penyelesaian (akar-akar) dari persamaan kuadrat, cara menentukan akar-
akar persamaan kuadrat
20
D. Materi Pembelajaran
Persamaan kuadrat
Menentukan akar persamaan kuadrat dengan menggunakan cara kuadratik
(rumus ABC)
Akar-akar persmaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, jika 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 bilangan real dan
𝑎 ≠ 0, maka akar-akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 ditentukan oleh:
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
contoh: tentukan akar-akar persamaan 𝑥 2 + 10𝑥 + 16 = 0 dengan menggunakan
rumus!
Jawab: 𝑥 2 + 10𝑥 + 16 = 0, dengan 𝑎 = 1, 𝑏 = 10, dan 𝑐 = 16
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
Substitusi 𝑎 = 1, 𝑏 = 10, dan 𝑐 = 16 ke rumus persamaan kuadrat
−10±√(10)2 −4(1)(16)
𝑥1,2 =
2(1)
−10±√100−64
𝑥1,2 =
2
−10±6
=
2
−10+6 −10−6
𝑥1 = atau 𝑥2 =
2 2
= −2 = −8
Jenis Akar Persamaan Kuadrat Dikaitkan Nilai Diskriminan
Pada persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0; 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ, 𝑎 ≠ 0, bilangan real
dengan diskriminan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 maka memiliki akar-akar real sebagai berikut!
1. Jika 𝐷 > 0 maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real berlainan
a. Jika D berbentuk kuadrat sempurna, maka kedua akarnya rasional
b. Jika D tidak berbentuk kuadrat sempurna, maka kedua akarnya irasional
2. Jika 𝐷 = 0 maka persamaan kuadratnya mempunyai dua akar yang sama dan
rasional
3. Jika 𝐷 < 0 maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real atau kedua
akhirnya imajiner
Contoh:
Tentukan jenis akar persamaan kuadrat dari persamaan kuadrat di bawah ini!
1. 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 = 0
Jawab: 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 = 0
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
21
= (−5)2 − 4.1.6
=1
Karena 𝐷 > 0 dan 𝐷 = 1 = (1)2 berbentuk kuadrat sempurna maka persamaan
kuadrat 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 = 0 memiliki dua akar real yang berlainan dan rasional.
2. 𝑥 2 + 6𝑥 + 9 = 0
Jawab: 𝑥 2 + 6𝑥 + 9 = 0
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
= 62 − 4.1.9
=0
Karena 𝐷 = 0, maka persamaan kuadratnya memiliki dua akar real yang sama
(kembar), real, dan rasinal.
3. 𝑥 2 + 2𝑥 + 2 = 0
Jawab: 𝑥 2 + 2𝑥 + 2 = 0
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
= 22 − 4.1.2
= −4
Karena 𝐷 < 0, maka persamaan kuadratnya memiliki dua akar kompleks yang
berlainan.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Based Learning
3. Metode : Diskusi Kelompok
F. Media Pembelajaran
1. LKPD
G. Sumber Belajar
Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika, Kelas IX,
Kemendikbud, Revisi Tahun 2018
Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
22
Apersepsi 2. Menanyakan kepada peserta didik tentang: 10 menit
Data 15 menit
collection Peserta didik mengamati LKPD yang
(pengumpulan diberikan guru
data) Guru membimbing peserta didik dalam
mengerjakan LKPD
23
Verification Siswa melakukan pemeriksaan secara 10 menit
(pembuktian) cermat
Peserta didik perwakilan dari kelompok
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
tentang menentukan akar-akar persamaan
kuadrat dengan menggunakan cara
kuadratik (rumus ABC)
Peserta didik yang lain diminta untuk
memberi tanggapan, saran atau
pertanyaan atas hasil diskusi kelompok
tersebut.
Peserta didik lain juga diberi kesempatan
untuk saling menanggapi dengan sopan.
Bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa
Peserta didik menyelesaikan soal latihan
yang diberikan oleh guru untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
Generalization Guru membimbing siswa untuk 10 menit
(menarik menyimpulkan tentang menentukan akar-
kesimpulan) akar persamaan kuadrat dengan
menggunakan cara kuadratik (rumus ABC)
C. Kegiatan Penutup
I. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c. Indikator yang dinilai :
Sikap Indikator yang dinilai
24
2. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian: Penilaian antar teman, penilaian diri dan observasi
b. Bentuk Instrumen: Angket dan lembar observasi
c. Indikator yang dinilai :
Sikap Indikator yang dinilai
25
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi:
26
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Menentukan akar persamaan kuadrat dengan menggunakan cara kuadratik
(rumus ABC)
Akar-akar persmaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, jika 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 bilangan real dan
𝑎 ≠ 0, maka akar-akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 ditentukan oleh:
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
contoh: tentukan akar-akar persamaan 𝑥 2 + 10𝑥 + 16 = 0 dengan menggunakan
rumus!
Jawab: 𝑥 2 + 10𝑥 + 16 = 0, dengan 𝑎 = 1, 𝑏 = 10, dan 𝑐 = 16
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
Substitusi 𝑎 = 1, 𝑏 = 10, dan 𝑐 = 16 ke rumus persamaan kuadrat
−10±√(10)2 −4(1)(16)
𝑥1,2 =
2(1)
−10±√100−64
𝑥1,2 =
2
−10±6
=
2
−10+6 −10−6
𝑥1 = atau 𝑥2 =
2 2
= −2 = −8
Jenis Akar Persamaan Kuadrat Dikaitkan Nilai Diskriminan
Pada persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0; 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ, 𝑎 ≠ 0, bilangan real
dengan diskriminan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 maka memiliki akar-akar real sebagai berikut!
4. Jika 𝐷 > 0 maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real berlainan
c. Jika D berbentuk kuadrat sempurna, maka kedua akarnya rasional
d. Jika D tidak berbentuk kuadrat sempurna, maka kedua akarnya irasional
5. Jika 𝐷 = 0 maka persamaan kuadratnya mempunyai dua akar yang sama dan
rasional
6. Jika 𝐷 < 0 maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real atau kedua
akhirnya imajiner
Contoh:
Tentukan jenis akar persamaan kuadrat dari persamaan kuadrat di bawah ini!
4. 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 = 0
Jawab: 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 = 0
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
27
= (−5)2 − 4.1.6
=1
Karena 𝐷 > 0 dan 𝐷 = 1 = (1)2 berbentuk kuadrat sempurna maka persamaan
kuadrat 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 = 0 memiliki dua akar real yang berlainan dan rasional.
5. 𝑥 2 + 6𝑥 + 9 = 0
Jawab: 𝑥 2 + 6𝑥 + 9 = 0
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
= 62 − 4.1.9
=0
Karena 𝐷 = 0, maka persamaan kuadratnya memiliki dua akar real yang sama
(kembar), real, dan rasinal.
6. 𝑥 2 + 2𝑥 + 2 = 0
Jawab: 𝑥 2 + 2𝑥 + 2 = 0
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
= 22 − 4.1.2
= −4
Karena 𝐷 < 0, maka persamaan kuadratnya memiliki dua akar kompleks yang
berlainan.
28
Lampiran 4 : LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MENENTUKAN PERSAMAAN KUADRAT DENGAN RUMUS ABC
Waktu : 30 menit
29
Rumus di atas merupakan salah satu dari tiga cara untuk menemukan akar – akar
suatu persamaan kuadrat. Untuk lebih jelasnya mari kita selesaikan soal di bawah
ini!
30
𝑥1 = ⋯
LATIHAN SOAL
Tentukan akar persamaan kuadrat berikut dengan rumus.
1. x2 + 13x + 40 = 0
2. 3x2 – 7x - 6 = 0
3. x2 – 16 = 0
31
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal uraian
Materi Indikator Soal Nomor
No. Kompetensi Dasar IPK Level Bentuk Soal
Pokok Soal
1 2 3 4 5 6 7
2. 3.2 Menjelaskan Menentukan akar-akar Persamaan Kuadrat Diberikan L3 Uraian 1,2, dan 3
persamaan kuadrat dan
dari persamaan kuadrat persamaan kuadrat,
karakteristiknya berdasarkan peserta didik dapat
akar-akarnya serta cara menentukan akar –
penyelesaiannya akar persamaan
kuadratnya dengan
metode rumus ABC
32
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Soal
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat
1. x2 + 13x + 40 = 0
2. 3x2 – 7x - 6 = 0
3. x2 – 16 = 0
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
x2 + 13x + 40 = 0 3
1. a= 1 , b= 13 dan c= 40
33
−10
𝑥1 =
2
𝑥1 = −5 atau
−13 − 3
𝑥2 =
2
−16
𝑥2 =
2
𝑥2 = −8
2. 3x2 – 7x - 6 = 0 4
a= 3, b= -7 dan c= -6
34
3. x2 – 16 = 0 3
−0 ± √02 − 4(1)(−16)
𝑥1,2 =
2(1)
0 ± √64
𝑥1,2 =
2
±8
𝑥1,2 =
2
𝑥1 = 4 atau 𝑥1 = −4
Jumlah skor 10
35