Anda di halaman 1dari 5

Land-Use Planning

Adela Purba Departemen Arsitektur


170406111 Universitas Sumatera Utara
adelapurba20@gmail.com Perencanaan Kota C

I. Abstrak
Penulisan karya kertas kerja (Working Paper) tulis ini bertujuan untuk memaparkan tentang Land Use
Planning yang didalamnya terdapat pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, aspek-aspek yang akan
direncanakan, contoh peta, proses perancangan, isu pembangunan berkelanjutan, dan beberapa hal penting
lainnya. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan untuk mendalami ilmu Tata Guna Lahan dalam
mata kuliah Perencanaan Kota.
Perencanaan Penggunaan Lahan (Tata Guna Lahan) adalah proses mengatur penggunaan lahan dalam
upaya untuk sosial dan lingkungan serta penggunaan sumber daya lebih efisien serta mancapai Quality of
life (Health, Safety, Economy). Tujuan perencanaan penggunaan lahan dapat mencakup konservasi
lingkungan, minimalisasi biaya transportasi, pencegahan konflik penggunaan lahan, dan pengurangan
paparan polusi.
Dalam perencanaannya dibutuhkan planner dan yang termasuk edukasi pada masyarakat tentang aturan tata
guna lahan dan juga tidak sembarangan prosesnya. Agar tercipta lingkungan yang baik sesuai dengan Land-
use planning yang telah direncanakan.
Kata kunci: Tata Guna Lahan, Quality of life, masyarakat, perencanaan, penggunaan lahan

II. Pendahuluan
Manfaat karya kertas kerja ini untuk menyelesaikan permasalahan kualitas hidup masyarakat melalui
penataan guna lahan sesuai konteks, kebutuhan, dan bentuk. Maka, tulisan ini membahas perencanaan yang
baik dan berdampak baik pula bagi sekitarnya.

III. Pembahasan
Pengertian

Land Use Planning (Perencanaan penggunaan lahan) adalah proses mengatur penggunaan lahan dalam
upaya untuk sosial dan lingkungan serta penggunaan sumber daya lebih efisien serta mancapai Quality of
life. Tujuan perencanaan penggunaan lahan dapat mencakup konservasi lingkungan, minimalisasi biaya
transportasi, pencegahan konflik penggunaan lahan, dan pengurangan paparan polusi. Pada umumnya,
penggunaan lahan menentukan beragam aktivitas sosial ekonomi yang terjadi di wilayah tertentu, pola
perilaku manusia yang mereka hasilkan, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Perencanaan penggunaan lahan didefinisikan sebagai: proses di mana bentuk-bentuk penggunaan dan
pengelolaan lahan yang optimal ditunjukkan, dengan mempertimbangkan kondisi biofisik, teknologi,
sosial, ekonomi dan politik dari suatu wilayah tertentu.
Tujuan perencanaan penggunaan lahan adalah untuk memengaruhi, mengendalikan, atau mengarahkan
perubahan dalam penggunaan lahan, sehingga didedikasikan untuk penggunaan yang paling bermanfaat,
sambil menjaga kualitas lingkungan dan mempromosikan konservasi sumber daya lahan.

Tujuan Tata Guna Lahan


1. Untuk mengatur semua fasilitas secara tepat seperti halnya kkota mengembangkan fungsi dari
perencanaan komprehensifnya.
2. Untuk membimbing pengembang kota yang teratur, untuk mengembangkan kesehatan,
keselamatan, dan kenyamanan masyarakat.
3. Perencanaan ini mengatur dan mengkoordinasi hubuungan lengkap antar kota dan tata guna lahan
dan aktifitas-aktifitas penduduk kota.
4. Untuk mengekspresikan tujuan dan ambisi dari sebuah kumpulan masyarakat, menggambarkan
bentuk dan karakter yang ingin dicapai
5. Menuntun pengembangan fisik masyarakat dan lingkungannya sendiri dalam hubungannya dengan
kehidupan sosial dan ekonomi.
Faktor-Faktor
Perencanaan penggunaan lahan merupakan suatu upaya untuk mewujudkan keputusan dalam keberlanjutan
penggunaan tanah di suatu wilayah secara baik. Dalam perencanaan penggunaan lahan tersebut dikenal
istilah reasonable, feasible, dan economic.

Reasonable mempunyai makna masuk akal. Proses dalam perencanaan penggunaan lahan harus masuk akal
dan mampu diterima nalar. Misalnya ketika melakukan perencanaan penggunaan lahan dengan
menempatkan suatu daerah sebagai kawasan pariwisata, tentunya daerah tersebut harus memiliki beberapa
objek wisata sehingga objek wisata yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Jadi akan sangat tidak
masuk akal jika suatu daerah tidak memiliki objek wisata, akan tetapi pemerintah yang berkuasa ingin
menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan pariwisata.

Feasible mempunyai makna memungkinkan. Memungkinkan dari segi fisik daerah juga dari segi waktu
dan biaya. Perencanaan penggunaan lahan yang dilakukan harus mempertimbangkan pertanyaan “Dapatkah
perencanaan penggunaan lahan dilakukan disini?” Sehingga aspek fisik, sosial, ekonomi wilayah perlu
dipertimbangkan dalam konteks feasible. Perlu dipertimbangkan aspek geomorfologi, tanah, kondisi
geologi daerah/patahan, sumber air/airtanah dan sebagainya.

Economic memiliki makna ekonomi. Artinya dalam perencanaan penggunaan lahan juga harus
mempertimbangkan aspek ekonomi. Biaya yang dikeluarkan harus dipertimbangkan sesuai dengan
mendahulukan yang paling penting. Selain itu juga perencanaan penggunaan lahan juga dapat menghasilkan
nilai ekonomi bagi daerah tersebut. Misalnya di daerah X, didirikan Pusat Pembelanjaan, maka tempat
tersebut diharapkan dapat menambah nilai ekonomi bagi daerah X.
Faktor yang mempengaruhi perencanaan penggunaan lahan adalah :
a. Faktor fisik lahan b. Faktor manusia
• Topografi • Keinginan politik
• Relief • Kebutuhan manusia
• Jenis tanah
• Ketersediaan air
• Geomorfologi
• Geologi
Aspek-aspek yang direncanakan
1. Mengakomodasikan kawasan, unit-unit, dan fasilitas yang ada sesuai dengan guna.
2. Aturan standart-standart yang berlaku sebagai patokan agar dapat diidentifikasi.
3. Perencanaan akan mencatat hubungan antar kawasan secara luas dan memperkenalkan integrasi
kota dengan pembagian lahan tersebut.

Proses perencanaan Tata Guna Lahan


Proses bersifat umum karena dapat diterapkan secara sama, dan dalam bentuk apapun, pada semua
perencanaan masyarakat. Proses perencanaan tata guna lahan meliputi tiga tahap : Dimana tempat
masyarakat, Kemana masyarakat hendak pergi, dan Bagaimana cara penyampaiannya
Proses perencanaan tata guna lahan:
1. Identifikasi masalah-masalah dan peluang-peluang masyarakat
2. Kumpulkan informasi
3. Analisa Informasi
4. Tentukan sasaran – sasaran masyarakat
5. Ciptakan rencana-rencana alternatif
6. Bandingkan rencana-rencana alternative
7. Pemilihan rencana yang paling tepat
8. Wujudkan rencana
9. Pelaksanaan proyek dan program
10. Hasil pemantauan dan kondisi-kondisi yang berubah
Contoh peta Land-Use Planning
Pembangunan berkelanjutan
Tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mencegah perubahan nilai tanah dan berdampak signifikan,
karena jelas akan ada perbedaan harga nilai tanah pada kawasan komersial atau huni atau pertanian.
Pengaplikasian untuk penggunaan lahan harus dilakukan berlanjut untuk mencegah hal tersebut sesuai
dengan prosedur.
Contohnya sendiri di Indonesia, pembangunan di kota-kota yang berkembang pesat berada pada bagian
pusat kota dan kawasan komersial berbeda pada lahan di sektor pertanian atau hunian biasa. Indonesia
berpotensi dalam wisata nya sehingga penataan lahan yang berada di pinggiran bukan di pusat kota maka,
penataan lahan sebaiknya dilakukan secara merata dan berlanjut.

IV. Kesimpulan
Tata Guna Lahan menyelesaikan permasalahan kualitas hidup masyarakat melalui penataan guna lahan
sesuai konteks, kebutuhan, dan bentuk. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang memberikan
kenyamanan dan berdampak baik pula bagi sekitarnya.

V. Daftar pustaka

Administrator Pemko Medan. 2017. Tata Guna Lahan. http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-966-tata-


guna-lahan.html
Ari. 2019. Penggunaan Tata Guna Lahan dan Konsepnya. https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/tata-
guna-lahan
Marpaung, Beny O. Y., S.T., M.T., Phd. Modul Mata Kuliah Arsitektur Kota, Departemen Arsitektur FT
USU.
Saputra, Agustian Juang. 2016. ASPEK TATA GUNA TANAH DALAM PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DI KABUPATEN BANTUL. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4450
Sitorus, Santun R. P. Januari, 2017. Perencanaan Penggunaan Lahan.
https://www.researchgate.net/publication/321996261_Perencanaan_Penggunaan_Lahan

Anda mungkin juga menyukai