Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dan clean government dalam
penyelenggaraan otonomi daerah, perlu diselenggarakan pengelolaan keuangan daerah
secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah
ditetapkan dalam undang undang.
Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah telah menetapkan visi
organisasi yakni Menjadi Katalisator Bagi Kesuksesan Otonomi Daerah Melalui Pengawasan
Profesional di Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, dengan salah satu misinya yaitu
mendorong dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sistem penyelenggaraan
keuangan daerah. Dalam rangka melaksanakan misi tersebut maka dilakukan kegiatan
penyusunan sistem pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi yang dapat
membantu pemerintah daerah dalam menghasilkan informasi keuangan yang relevan,
cepat, akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya.
Untuk melengkapi implementasi pengelolaan keuangan pemerintah daerah
menggunakan aplikasi Simda Keuangan, Tim Aplikasi SIMDA mengembangkan subsistem
perencanaan yang dapat digunakan untuk pelaksanaan perencanaan daerah sesuai
ketentuan dan praktik pengelolaan yang baik.
Sebagai pelengkap pengembangan Program Aplikasi SIMDA Perencanaan tersebut,
disusun pedoman pengoperasian sebagai petunjuk bagi para pengguna untuk
mengoperasikan Aplikasi SIMDA Perencanaan. Buku ini disajikan dalam bentuk tutorial
tahap demi tahap yang singkat dan praktis agar menuntun penggunaan aplikasi memahami
fasilitas yang dimiliki aplikasi SIMDA Perencanaan.
Saran dan kritik dari para pembaca dan pengguna kami terima sebagai bahan
perbaikan dan penyempurnaan. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan upaya yang telah
serta akan terus dilakukan, mendapat rahmat dan hidayahNya.
Penanggung Jawab
1. Requirements Teknis
Web Server yang telah terkonfigurasi untuk menjalankan PHP dan MySQL.
o Web Server dapat berupa IIS atau Apache dan sejenisnya
o Database Engine berupa MySQL versi 5.0.
o PHP versi 5.6.
Jika diperlukan akses melalui internet, diperlukan IP Public beserta pengamanannya
(firewall, proxy, dan sejenisnya).
Dengan integrasi antara proses perencanaan dengan penentuan pagu yang sistematis,
dapat dihasilkan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) yang telah cukup detail untuk dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) di Aplikasi SIMDA
Keuangan. Agar integrasi antara aplikasi SIMDA Perencanaan dengan aplikasi SIMDA
Keuangan, maka:
Susunan SKPD dalam Aplikasi SIMDA Perencanaan harus sama dengan susunan SKPD
dalam Aplikasi SIMDA Keuangan.
Program dan Kegiatan untuk SKPD (dalam Renstra dan Renja) harus sama dengan
Program dan Kegiatan yang ada di Aplikasi SIMDA Keuangan.
Rekening Belanja untuk penentuan belanja dalam Aplikasi SIMDA Perencanaan harus
sama dengan Aplikasi SIMDA Keuangan
3. Ruang Lingkup
1. Hirarki Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan Bersifat Linear
Hirarki yang lebih tinggi dapat didukung oleh beberapa hirarki di bawahnya, namun
tidak sebaliknya.
Misal: satu sasaran dapat didukung oleh beberapa program, namun satu program
tidak dapat mendukung beberapa sasaran.
Program dalam RPJMD merupakan penjabaran dari visi dan misi Kepala Daerah,
sehingga dapat lebih fleksibel.
Program dalam Renstra SKPD mengacu pada Program dan Kegiatan dalam
Permendagri 13/2007 beserta perubahannya.
Dalam Program RPJMD sudah ditentukan Unit SKPD Pelaksananya.
Dalam Program Renstra sudah ditentukan Sub Unit SKPD Pelaksana kegiatannya.
Satu Program dalam RPJMD dapat didukung oleh beberapa Program di Renstra.
Satu Program dalam Renstra hanya dapat mendukung satu Program di RPJMD.
Pagu Program di RPJMD harus sama dengan jumlah pagu Program seluruh Renstra
SKPD Pelaksana.
Indikator dalam RPJMD belum dikaitkan secara langsung dengan indikator dalam
Renstra.
Indikator diidentifikasi menjadi:
o Absolut, akumulasi, atau incremental.
§ Absolut: target kinerja sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD/Renstra
tahun berkenaan
§ Akumulasi: target kinerja merupakan akumulasi target sampai dengan tahun
berkenaan
§ Incremental: target kinerja merupakan perubahan dari target tahun
berkenaan terhadap target tahun sebelumnya
o Positif atau negatif
§ Positif: semakin besar targetnya semakin baik kinerjanya
§ Negatif: semakin kecil targetnya semakin baik kinerjanya
Usulan Program wajib memuat indikator dan pagu indikatif per tahun selama lima
tahun.
Usulan Program wajib mempertimbangkan sumber dana atas program tersebut.
o Jika dari pendapatan, tentukan dari pendapatan mana (DAK, PAD, atau lainnya).
o Jika pengalihan dari Program lain, tentukan program mana yang dikurangi atau
dihapus.
Persetujuan atas usulan Program RPJMD bersifat diterima atau ditolak seluruhnya
(tidak dimungkinkan diterima sebagian).
8. Dalam RPJMD dan Renstra sudah termasuk Pendapatan dan Belanja Tidak Langsung
RPJMD dan Renstra meliputi juga Pendapatan dan Belanja Tidak Langsung
o Pendapatan diperlakukan sebagai Misi tersendiri (Misi 99)
o Belanja Tidak Langsung diperlakukan sebagai Misi tersendiri (Misi 98)
Target Pendapatan dan Pagu Belanja Tidak Langsung dirinci per tahun.
Unit pelaksana Program Pendapatan ditentukan dalam RPJMD, dan Sub Unit
Pelaksananya ditentukan dalam Renstra.
Perencanaan tahunan meliputi Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Kerja.
Penyusunan RKPD dilaksanakan oleh SKPD yang memilik fungsi perencanaan di Pemerintah
Daerah. Penyusunan Renja dilaksanakan oleh fungsi perencanaan di masing-masing SKPD.
Rancangan Awal RKPD dan Rancangan Awal Renja berdasarkan pada RPJMD dan
Renstra untuk tahun bersangkutan.
Program dalam RPJMD/Renstra dapat dilaksanakan pada tahun yang berbeda dari
rencana pelaksanaan RPJMD/Renstra.
o Pergeseran tahun pelaksanaan Program dimungkinkan sepanjang telah tersedia
dalam RPJMD dan Renstra.
o Penambahan Program di luar RPJMD dan Renstra memerlukan revisi RPJMD dan
Renstra.
Mengingat RKPD dan Renja Awal berdasarkan RPJMD dan Renstra, maka
requirement yang berlaku di RPJMD dan Renstra juga berlaku bagi RKPD dan Renja:
o Hirarki Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan Bersifat Linear
o Program dalam RKPD dapat berbeda dengan Program dalam Renja
o Dalam RKPD dan Renja sudah termasuk Pendapatan dan Belanja Tidak Langsung
2. Fungsi Perencanaan Pemda dan SKPD menentukan Kegiatan yang Dapat Dibahas di
Musrenbang Desa/Kecamatan
Usulan
o Usulan hanya dapat dilakukan oleh RW.
o Usulan dilakukan dengan memilih aktivitas yang telah ditetapkan untuk dibahas
di Musrenbang.
o Usulan oleh RW dapat dibatasi jumlah usulannya.
Persetujuan, Perubahan, dan Penolakan Usulan
Pagu Program di RKPD harus sama dengan jumlah pagu Program tersebut di Renja
Unit Pelaksana
Pagu Program di Renja harus sama dengan jumlah pagu Kegiatan atas Program
tersebut di Sub Unit Pelaksana.
6. Proses Penyusunan Renja Paralel dengan Proses Musrenbang Desa/Kecamatan
Pada saat Musrenbang Desa/Kecamatan berjalan, SKPD juga menyusun Renja secara
teknokratis.
Sinkronisasi antara hasil Musrenbang Desa/Kecamatan dilakukan di Forum SKPD.
7. Finalisasi Renja yang Dilakukan Setelah Penetapan RKPD, Menjadi Dasar PPA
Hasil Forum SKPD dibahas di Musrenbang RKPD sampai dengan finalisasi RKPD
Atas RKPD final tersebut SKPD menyesuaikan Renja sebelum difinalisasi
Hasil Renja Final menjadi dasar penetapan Prioritas dan Plafon Anggaran
Penetapan SSH dan ASB dilakukan oleh Tim Anggaran atau SKPD yang berwenang
menetapkan standar harga dan/atau standar belanja.
ASB akan mengambil harga satuan di SSH untuk menghitung harga satuan per aktivitas di ASB.
Oleh sebab itu SSH harus sudah selesai sebelum menetapkan ASB.
SSH dan ASB ditetapkan setiap tahun. Penetapan ASB dan SSH dilakukan secara utuh
(tidak hanya menetapkan yang berubah saja namun menetapkan keseluruhan
ASB/SSH).
Untuk keperluan Musrenbang Desa/Kecamatan, ASB atas kegiatan yang ditawarkan
dalam Musrenbang harus sudah ditetapkan sebelum Musrenbang Desa/Kecamatan
o Jika pada saat Musrenbang Desa/Kecamatan ternyata ASB belum ditetapkan,
dapat menggunakan ASB tahun sebelumnya, dan akan diperbarui jika ASB untuk
tahun berjalan telah ditetapkan sebelum Forum SKPD.
Untuk keperluan penyusunan Renja SKPD, ASB dan SSH telah ditetapkan sebelum
penyusunan Renja SKPD.
o Jika pada saat penyusunan Renja SKPD ternyata ASB belum ditetapkan, dapat
menggunakan ASB tahun sebelumnya, dan akan diperbarui jika ASB untuk tahun
berjalan telah ditetapkan sebelum Forum SKPD.
o Jika pada saat Forum SKPD ternyata ASB dan SSH untuk tahun berjalan belum
ditetapkan, digunakan ASB dan SSH tahun sebelumnya, dan tidak dapat
diperbarui sampai dengan finalisasi Renja menjadi PPA.
3. SSH Disusun dengan Kedalaman Empat Level, dan Dikaitkan dengan Rekening Belanja
SSH disusun dengan kedalaman empat level clustering: Golongan, Kelompok, Sub
Kelompok, dan Tarif.
Level terakhir (keempat) mengandung harga satuan.
Level terakhir (keempat) dikaitkan dengan rekening belanja.
o Rekening Belanja berpedoman pada Permendagri 13/2006 dan perubahannya
sebagaimana yang digunakan untuk dasar penyusunan rekening belanja dalam
penganggaran.
Penyusunan ASB dilakukan dengan tiga level aktivitas, komponen, dan komponen
rinci.
o Aktivitas; sub kegiatan, detail terhadap suatu kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Permendagri 13/2006 beserta perubahannya
o Komponen; berisi hal-hal yang perlu dilakukan untuk melaksanakan aktivitas
o Komponen Rinci; berisi rumus perhitungan untuk dalam komponen
Perhitungan dalam Formula dikaitkan ke SSH untuk mendapatkan harga aktivitas.
Aktivitas dikaitkan ke Rekening Belanja
o Rekening Belanja berpedoman pada Permendagri 13/2006 dan perubahannya
sebagaimana yang digunakan untuk dasar penyusunan rekening belanja dalam
penganggaran.
o Satu aktivitas dikaitkan ke satu rekening belanja
Aktivitas dikaitkan ke Kegiatan dalam Renstra untuk mendapatkan nilai kegiatan.
a. Ketika RPJMD/Renstra telah berjalan, maka RPJMD dan Renstra yang telah disusun di
luar aplikasi, di entry ke dalam aplikasi.
b. Untuk menjalankan proses Musrenbang Desa dan Kecamatan, sekurangnya Renja Awal
telah dipilah kegiatan yang akan ditawarkan ke Musrenbang, dan ASB sekurangnya telah
tersedia untuk kegiatan yang ditawarkan dalam Musrenbang Desa/Kecamatan.
c. Untuk menjalankan proses penyusunan Renja SKPD, telah telah tersedia ASB/SSH yang
memadai.
d. Penerapan tidak dapat dilakukan parsial untuk beberapa SKPD saja.
Pengarah
Dadang Kurnia
Penanggung Jawab
Iskandar Novianto
Wakil Penanggung Jawab
Aisyah
Anggota
Irene YK
Meidijanto
Wiwik Priyantoro
S. Hananto
Iwan Ari Sulistiyono
Dwi Iwan Susanto
Agus Budi Priyono
Ahmad Roziqin
Ariesanti Surya
Mochammad Ramadhan
Heru Arief Wijaya
Regi Riandani
Yadi Yose Safari
Agviani Devi
Minang Firmansyah
Herry Sulistyo
Dora Bernadisman