Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMTEK PENINGKATAN

KAPASITAS PENGEMBANGAN DESA WISATA BUFFERZONE KEK


TANJUNG LESUNG BIDANG AREA I ASDEP PENGEMBANGAN
DESTINASI REGIONAL II
Di HOTEL HORISON ALTAMA,PANDEGLANG

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA


ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN DESTINASI REGIONAL II
KEMENTERIAN PARIWISATA
TAHUN 2018
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

BAB I. LATAR BELAKANG ...........................................................................................

A. Kata Pengantar ..........................................................................................................

B. Latar Belakang ...........................................................................................................

C. Maksud dan Tujuan .................................................................................................

D. Penerima Manfaat ....................................................................................................

E. Keluaran .......................................................................................................................

F. Strategi Pencapaian Keluaran .............................................................................

G. Tahapan dan Waktu Pelaksana ...........................................................................

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. BIMTEK PENINGKATAN KAPASITAS DESA WISATA BUFFERZONE KEK

TANJUNG LESUNG....................................................................................................

B. BIMTEK PENGEMBANGAN DESTINASI GEOPARK KAWASAN UJUNG

KULON-SELAT SUNDA ...........................................................................................

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran ...........................................................................................

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT, sehingga Kegiatan

BIMTEK PENINGKATAN KAPASITAS PENGEMBANGAN DESA WISATA

BUFFERZONE KEK TANJUNG LESUNG Di HOTEL HORISON ALTAMA

PANDEGLANG yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2018 Di Hotel Horison

Altama Pandeglang, dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan ini

dilaksanakan guna membawa dampak positif terhadap pelaku usaha.

Penyelenggaraan Kegiatan BIMTEK PENINGKANTAN KAPASITAS

PENGEMBANGAN DESA WISATA BUFFERZONE KEK TANJUNG LESUNG dapat

terlaksana dengan baik, mulai dari proses persiapan hingga akhir pelaksanaan

kegiatan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

2. Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II, Kementerian Pariwisata

Republik Indonesia.

3. Pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Besar harapan kami semoga penyelenggaraan BIMTEK PENINGKANTAN

KAPASITAS PENGEMBANGAN DESA WISATA BUFFERZONE KEK TANJUNG

sehingga Kegiatan dapat memberikan wawasan yang luas bagi semua pihak yang
terlibat dalam usaha pariwisata dan dapat di jadikan bahan referensi bagi daerah

- daerah lain dalam mengembangkan pariwisata di daerah masing - masing.

Jakarta, Agustus 2018

Drs. Reza Fahlevi,M,Si.


ASDEP PENGEMBANGAN DESTINASI
REGIONAL II
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peraturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah

a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

b) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan;

d) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

e) Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015;

f) Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja

Pemerintah tahun 2018;

g) Instruksi Presiden RI Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pembangunan

Pariwisata secara terpadu;

h) Peraturan Menteri Pariwisata No. 11 Tahun 2017 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata;

i) Peraturan Menteri Pariwisata No. 8 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan di

Lingkungan Kementerian Pariwisata;


j) Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pariwisata 2015-2019.

k) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor PMK-49

/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2018.

1. Gambaran Umum

Pengembangan pariwisata sangat erat kaitannya dengan

pembangunan perekonomian suatu daerah dan dalam pengembangannya

harus direncanakan secara menyeluruh antara customer management

(mengelola pelanggan), marketing management (menjalankan strategi

pemasaran) dan product management (mengelola produk). Customer

management dan product management dilakukan untuk penetrasi pasar ke

Negara-negara yang menjadi target pasar (customer management) dengan

melihat kondisi demografi, psikografi dan perilaku konsumen. Strategi product

management untuk pengembangan destinasi pariwisata yaitu 3 A (Atraksi,

Aksesibilitas dan Amenitas). Tiga ukuran tersebut untuk menilai kesiapan

destinasi untuk dipromosikan sehingga dapat mendatangkan wisatawan.

Kinerja pariwisata Indonesia dapat terlihat salah satunya melalui

indeks daya saing pariwisata yang dikelurakan oleh Word Economic Forum

(WEF). Pada tahun 2017, menurut WEF dalam The Travel & Tourism

Competitiveness Report, daya saing Indonesia menempati urutan ke 42 dunia

dari 136 negara yang diteliti. Rangking tersebut masih terpaut 12 poin dari

target 30 besar yang ditargetkan Kementerian Pariwisata pada tahun 2019.

Target utama pariwisata Indonesia tahun 2019 adalah jumlah wisatawan

sebesar 20 juta wisatawan mancanegara dan devisa yang dihasilkan adalah

US$ 20 Miliar
Untuk mencapai target pariwisata Indonesia, fokus pengembangan

destinasi pariwisata akan dibagi per area, yaitu area barat (area Sumatera),

area tengah (area Jawa dan Kalimantan) dan area timur (Bali, NTT, NTB,

Sulawesi, Maluku dan Papua). Asisten Deputi Pengembangan destinasi

wilayah Tengah, akan fokus pada pengembangan destinasi di area 1 (Banten

dan DKI Jakarta) yang memiliki banyak daya tarik wisata yang potensial dan

menarik untuk dikembangkan. Perkembangan pariwisata di Baten dan DKI

Jakarta cukup signifikan, ditandai dengan kunjungan wisatawan mancanegara

dan kenaikan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) yang mengalami peningkatan

di beberapa wilayah Banten dan DKI Jakarta, seperti:

Provinsi Indikator Tahun


2016 2017
Banten dan DKI Jumlah Wisatawan (melalui 2 2.476.382 22.625.852
pintu masuk: Bandara
Soekarno Hatta dan Pelabuhan
Tanjung Priuk
Tingkat Penghunian Kamar Banten 50,53% 57,65%
Tingkat Penghunian Kamar DKI Jakarta 62,04% 66,37%
Sumber : bps.go.id tahun 2017

Data tersebut diatas, menunjukkan bahwa pariwisata di area Banten

dan DKI Jakarta semakin berkembang, sehingga sangat diperlukan

peningkatan diaspek atraksi, amenitas dan aksesibilitas menuju destinasi

wisata di area Banten dan DKI Jakarta. Oleh karena itu, Kementerian

Pariwisata yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Destinasi

Regional II ( Wilayah Tengah), Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata


harus dapat menjalankan kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan

Destinasi Pariwisata Wilayah Tengah Area I pada area Banten dan DKI Jakarta

untuk meningkatkan kualitas destinasi pariwiisata melalui elemen atraksi,

aksesibilitas dan amenitas pariwisata. Kegiatan Bimbingan Teknis

Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah Tengah Area I diharapkan akan

memberikan informasi mengenai:

a. Faktor-faktor penentu (Key Success Factor) Pengembangan Destinasi

Wilayah Banten dan DKI Jakarta melalui elemen 3 A;

b. Masalah kendala, tantangan dan hambatan yang terjadi dalam

pengembangan destinasi wilayah Banten dan DKI Jakarta;

c. Rekomendasi terhadap pengembangan destinasi pariwisata untuk

diteruskan kepada industri/kementerian/lembaga terkait.

B. MAKNA DAN TUJUAN

1. Maksud Kegiatan

Maksud dari kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Wilayah

Banten dan DKI Jakarta adalah untuk mengidentifikasi elemen pengembangan

destinasi pariwisata (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) di Wilayah Banten dan

DKI Jakarta.

2. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Wilayah

Banten dan DKI Jakarta ini dilakukan untuk:

a. Melatih para pemangku kepentingan untuk identifikasi pengembangan

product (destinasi) 3 A dan mengelola destinasi di wilayah Banten dan

DKI Jakarta.
b. Mendapatkan hasil identifikasi Top 5 daya tarik wisata / atraksi

unggulan dan kebutuhan amenitas di Destinasi Wilayah Banten dan DKI

Jakarta untuk dikembangkan oleh Industri Pariwisata;

c. Memperoleh rekomendasi kebutuhan pengembangan aksesibilitas di

Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta untuk dikembangkan oleh

Kementerian / Lembaga terkait.

C. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan

Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta adalah pemangku kepentingan

yang terdiri dari Academies, Business, Community, Government dan Media

(ABCGM). Pemerintah Pusat bersama-sama dengan para pemangku

kepentingan di destinasi pariwisata regional II bekerja bersama-sama

untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan pariwisata

3 A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) sehingga hasil identifikasi

tersebut dapat direkomendasikan kepada

Kementerian/Lembaga/Industri terkait.

D. KELUARAN

Keluaran (output) dari Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan

Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta ini adalah berupa dokumen

rekomendasi pengembangan destinasi wilayah Banten dan DKI Jakarta

(hardcopy dan softcopy).


E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Wilayah

Banten dan DKI Jakarta dikerjakan oleh secara swakelola/kontraktual.

Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai dari persiapan, rapat koordinasi,

pelaksanaan dan perumusan rekomendasi/ strategi sesuai sasaran output dan

jadwal yang ditentukan serta evaluasi kegiatan. Kegiatan akan dilaksanakan di

Wilayah Banten dan DKI Jakarta.

2. Tenaga Ahli

Di dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan

Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta akan melibatkan Tenaga Ahli yang

berasal dari Akademisi/ Praktisi/pakar pengembangan destinasi pariwisata

untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan

destinasi pariwisata dan mampu merumuskan rekomendasi-rekomendasi

pengembangan destinasi pariwisata yang terdiri dari elemen 3 A.

3. Peserta

Peserta kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Wilayah

Banten dan DKI Jakarta adalah dari Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota, industri, akademisi, komunitas dan media.

E. TAHAPAN DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Lingkup Kegiatan
a. Melaksanakan rapat-rapat pra-pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis

Pengembangan Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta dengan

mengundang Tenaga Ahli / Tim dan Tim Teknis Asisten Deputi

Pengembangan Wisata Regional II area I untuk bersama-sama

membahas output yang akan dicapai pada kegiatan tersebut.

b. Menyusun draft Meeting, Plan, Agenda dan Summary (MAPS) sebagai

dokumen bersama untuk pengembangan destinasi wilayah Banten dan

DKI Jakarta.

c. Melaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi

Wilayah Banten dan DKI Jakarta.

d. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi kegiatan Bimbingan Teknis

Pengembangan Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta.

2. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi

Wilayah Banten dan DKI Jakarta berupa Dokumen Rekomendasi

Pengembangan Destinasi Wilayah Banten dan DKI Jakarta yang harus dapat

terlaksana dalam kurun waktu bulan Februari sampai dengan bulan Juni

2018 yang mencakup didalamnya kegiatan persiapan, pelaksanaan dan

monitoring dan evaluasi kegiatan.

3. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi

Wilayah Banten dan DKI Jakarta T.A 2018 dimulai pada bulan pertama

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Bulan
Kegiatan
01 02 03 04 05
PERSIAPAN
Rapat persiapan dan perencanaan pelaksanaan Kegiatan
Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Wilayah Banten dan
DKI Jakarta untuk :
▪ Mempersiapkan Meeting, Agenda, Plan and Summary (MAPS)
Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi
Pariwisata Wilayah Tengah Area I Banten dan DKI Jakarta
▪ Mempersiapkan koordinasi dengan Tenaga
Ahli/Pakar/Praktisi/Akademisi terkait sebagai narasumber
kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi
Pariwisata Wilayah Tengah Area I Banten dan DKI Jakarta

PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan
Destinasi Pariwisata Wilayah Tengah Area I Banten dan DKI
Jakarta
▪ Perumusan rekomendasi pengembangan destinasi yang
terdiri dari elemen 3 A
Menetapkan rencana aksi
▪ Menyangkut arahan kegiatan bersifat quick wins meliputi
tindak lanjut pengembangan elemen 3 A
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring pelaksanaan rencana aksi
▪ Komunikasi intensif dengan Dinas Pariwisata
Prov/Kab/Kota terkait dengan pengembangan 3 A di
Wilayah Banten dan DKI Jakarta
▪ Komunikasi dengan industri / kementerian / Lembaga
terkait dengan rekomendasi pengembangan 3 A di wilayah
Banten dan DKI Jakarta
BAB II
PELAKSANAAN

A. BIMTEK PENINGKATAN KAPASITAS DESA WISATA


BUFFERZONE KEK TANJUNG LESUNG

1. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Kapasitas Desa Wisata

Bufferzone Kek Tanjung Lesung melalui sistem penataan dan pengelolaan

yang sinergi dan harmoni di antara pemangku kepentingan dan stakeholder

pariwisata khususnya. Selain itu, mendorong peningkatan kerjasama antar

K/L, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan

kualitas destinasi pariwisata di Kek Tanjung Lesung melalui kepedulian,

kesadaran dan peran serta yang lebih baik agar terciptanya destinasi

pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan serta memiliki daya

saing global.

Sasaran

Sasaran dari dilaksanakannya kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas

Desa Wisata Bufferzone Kek Tanjung Lesung tahun 2018, yaitu:

1) Untuk meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan dalam

Peningkatan Kapasitas Desa Wisata Bufferzone Kek Tanjung Lesung.

2) Menyamakan persepsi baik internal maupun eksternal para pemangku

kepentingan mengenai Peningkatan Kapasitas Desa Wisata Bufferzone.


2. INDIKATOR KEBERHASILAN

a. Terwujudnya destinasi pariwisata yang berkualitas, bertanggung jawab

serta berkelanjutan melalui peran serta, keterlibatan pemangku

kepentingan yang berkolaborasi, bersinergi dan harmonis melalui

berbagai rangkaian aktivitas, kegiatan dan program untuk percepatan

pembangunan kepariwisataan di provinsi Banten sebagai salah salah

satu destinasi prioritas nasional. Indikator lainnya adalah terpetakannya

potensi Kampung Wisata Cikadu sebagai bufferzone KEK Tanjung

Lesung dan sekitarnya,

b. Menjadi dasar untuk pengembangan destinasi Kampung Wisata Cikadu

sebagai pilot project bagi pengembangan destinasi kampung wisata

lainnya di sekitar KEK Tanjung Lesung yang dialksanakan secara

berkesinambungan dan secara langsung akan memberikan dampak

positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan (wisatawan

mancanegara dan wisatawan nusantara), pemerataan Ekonomi dan

Kelestarian ekosistem.
3. PESERTA

Peserta terdiri dari para pemangku kepentingan baik di Pusat maupun

Daerah, antara lain: K/L terkait baik Pusat dan Daerah, akademisi, pelaku usaha

pariwisata, komunitas pariwisata, dengan peserta 51 orang dan narasumber: 9

orang.

4. Waktu dan Kegiatan

Acara rencana akan dilaksanakan pada:

Tempat : Hotel Horison Altama, Kabupaten Pandeglang

Hari/Tanggal : Senin, 20 Agustus 2018

Jam : 08.30 – 16.00 WIB


5. JADWAL ACARA

AGENDA ACARA BIMTEK PENINGKATAN KAPASITAS DESA


WISATA BUFFERZONE KEK TANJUNG LESUNG
Pandeglang, 20 Agustus 2018

WAKTU AGENDA KETERANGAN


08.30 – Panitia
Registrasi peserta
09.00
09.00 – Menyanyikan Lagu Kebangsaan Panitia
09.05 Indonesia Raya
09.05 –
Pembacaan Doa Panitia
09.10
Sambutan/Arahan sekaligus Asdep Pengembangan Destinasi
09.10 - 09.25
membuka acara Regional II, Bapak Reza Fahlevi
09.25 –
Sambutan Kadispar Prov. Banten Kepala Dinaspar Prov.Banten
09.40
09.40 -
Panel:
12.15
Strategi Pengembangan Destinasi
09.40 - 10.25 Ibu Ida Irawati
Tanjung Lesung
Kemendes PDTT/UKM (Sosialisasi
10.25 – Kementerian Desa, Pembangunan
Program Kemendes PDTT untuk
11.10 Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Pembangunan Desa Tahun 2019)
11.10 – Moderator : Pak Rohendi (Dispar
Tanya Jawab
12.15 Pemprov)
12.15 –
ISHOMA Panitia
13.15
13.15 –
Panel:
15.45
13.15 –
Tim Percepatan Desa Wisata DR. Vitria Ariani, A.Par, MSc.
13.45
13.45 –
Praktisi / Pengelola Ekowisata Bapak Sugeng Handoko, S.T.
14.30
14.30 –
Tanya Jawab / Diskusi Moderator : Bu Ida Fahmiwati
15.00
15.00 - 15.45

16.00

BAB III
PENUTUP

6. Kesimpulan dan Saran

1. Pariwisata harus dapat meningkatkan potensi atraksi menjadi produk


pariwisata yang siap untuk mendatangkan wisatawan;
2. Pariwisata harus melibatkan dan memberdayakan masyarakat ;
3. Dalam pengembangan desa wisata berbasis kelokalan yang bertujuan
untuk mensejahterakan masyarakat, melestarikan lingkungan desa, serta
mengembangkan potensi budaya dalam pelestarian dan
pengembangannya;
4. Pemngembangan desa wisata yang berkelanjutan;
5. Komitmen Kepala Desa dalam pengembangan desa wisata;
6. Sinergi dan kolaborasi dengan semua komponen.
LAMPIRAN

DAFTAR NARASUMBER:
DAFTAR PESERTA
Foto pelaksanaan bimtek peningkatan kapasitas desa wisata
bufferzone kek Tanjung Lesung, tgl 20 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai