Jl. Hasanudin No. 806 Salatiga, telp (0298) 326130, fax (0298) 322703
Website www.rspaw.or.id, e-mail rsp_salatiga@rspaw.or.id
SALATIGA - 50701
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 i
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yang sejak berdirinya tahun 1934
sebagai Sanatorium atau tempat peristirahatan atau “tetirah” bagi penderita penyakit
tuberkulosa, telah berkembang menjadi Rumah Sakit Paru dan menjadi Pusat Rujukan
Nasional di bidang kesehatan paru dengan pelayanan unggulan pengembangan
pelayanan pencegahan dan pengobatan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Operasionalisasi rumah sakit paru ini didukung oleh 477 pegawai, yang terdiri dari
tenaga 319 PNS dan 158 orang tenaga non PNS.
Jenis pelayanan yang tersedia saat ini Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap,
dengan pelayanan penunjang mediknya meliputi Radiologi, Laboratorium, Rehabilitasi
Medik, Farmasi, Gizi, dan Rekam Medik, serta pendukung pelayanan yang meliputi
Kesehatan Lingkungan, Sistem Informasi Rumah Sakit, Humas dan Pelayanan
Pelanggan, Logistik, Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, dan Laundry / Washray.
Keberadaan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga sebagai Badan
Layanan Umum (BLU), telah berkembang semakin baik, dengan hasil kinerja organisasi
pada tahun 2010 s.d. 2013 yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun, sebagai
berikut :
Kunjungan Gawat Darurat dari 7.152 kunjungan di tahun 2010 menjadi 9.469
kunjungan di tahun 2013;
Kunjungan Rawat jalan dari 28.165 kunjungan pada tahun 2010 menjadi 35.905
kunjungan pada tahun 2013;
BOR dari 64,01% tahun 2010 menjadi 68,51% tahun 2013;
Pendapatan fungsional meningkat dari sebesar Rp. 20.713.002.631 pada tahun 2010
menjadi Rp. 26.106.049.352 pada tahun 2013.
Hasil analisa SWOT menunjukan Rumah sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
berada pada Kuadran II dengan koordinat (-12.90, 21.95), sehingga arah
pengembangannya di masa depan untuk memfokuskan pada penguatan mutu layanan
sesuai kelas rumah sakit dan dengan pemenuhan persyaratan fasilitas / sumber daya.
Target pencapaian organisasi tahun 2014 diprediksikan sebagai berikut :
Kunjungan rawat jalan sebanyak 117 kunjungan per hari di tahun 2010 menjadi 151
kunjungan per hari di tahun 2014;
Kunjungan rawat darurat sebanyak 22 kunjungan per hari di tahun 2010 menjadi 38
kunjungan per hari di tahun 2014;
Jumlah hari rawat sebanyak 30.500 hari di tahun 2010 menjadi 37.500 hari di tahun
2014;
Jumlah pendapatan sebesar Rp. 20.000.000.000,- di tahun 2010 menjadi sebesar
Rp. 30.000.000.000,- di tahun 2014.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 iii
DAFTAR ISI
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 iv
DAFTAR TABEL
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 v
Tabel 6.3. Estimasi Anggaran Program Pengembangan
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Periode 2015 s.d 2019 ................. 76
Tabel 6.4. Perbandingan Estimasi Pendapatan dan Estimasi Anggaran
Pengeluaran RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
Tahun 2015 s.d. 2019 ............................................................................ 82
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 vi
DAFTAR BAGAN / GRAFIK / GAMBAR
Bagan 2.1. Struktur Organisasi RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga .................... 7
Grafik 2.1 Distribusi Pegawai RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Januari s.d. Juni 2014 .................. 10
Grafik 2.2. Distribusi PNS RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Menurut Golongan, Januari s.d. Juni 2014 ....................................... 10
Grafik 2.3. Pelayanan Rawat Darurat Tahun 2010 s.d. 2013,
dan Target 2014 ................................................................................. 14
Grafik 2.4. Pelayanan Rawat Jalan Tahun 2010 s.d. 2013,
dan Target 2014 ................................................................................. 15
Grafik 2.5. Perbandingan Jumlah Hari Perawatan Tahun 2010 s.d. 2013,
dan Target 2014 ................................................................................. 16
Grafik 2.6. Sepuluh (10) Besar Diagnosa Penyakit
Di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2013 ………………..…..……. 17
Gambar 3.1. Logo RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga ........................................... 21
Gambar 3.2. Posisi Bersaing RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Berada Pada Kuadran II Dengan Nilai (-12.90,21.95) ........................ 30
Gambar 3.3. Peta Strategi BSC RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga ...................... 34
Gambar 4.2.1. Kamus IKU Tingkat Kepuasan Pasien Per Tahun ............................. 38
Gambar 4.2.2. Kamus IKU Tingkat Kesehatan BLU ………………….……………….. 39
Gambar 4.2.3. Kamus IKU % Komplain yang Di TL secara Tuntas ………................ 40
Gambar 4.2.4.1. Kamus IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik …................................. 41
Gambar 4.2.4.2. Kamus IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik …................................. 41
Gambar 4.2.4.3. Kamus IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik …................................. 42
Gambar 4.2.5.1. Kamus IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun ............................. 43
Gambar 4.2.5.2. Kamus IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun ............................. 44
Gambar 4.2.5.3. Kamus IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun ............................. 44
Gambar 4.2.6. Kamus IKU Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional ................. 45
Gambar 4.2.7.1. Kamus IKU Error Rate Laboratorium TB < 5% ...................................46
Gambar 4.2.7.2. Kamus IKU Error Rate Laboratorium TB < 5% ...................................47
Gambar 4.2.8. Kamus IKU Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
(Fornas) .............................................................................................. 48
Gambar 4.2.9. Kamus IKU Angka Kematian di IGD ................................................... 49
Gambar 4.2.10. Kamus IKU Angka Kejadian Phlebitis …………….............................. 50
Gambar 4.2.11. Kamus IKU Waktu Tunggu RJ < 30 Menit ......................................... 51
Gambar 4.2.12. Kamus IKU Pengembalian RM 1 x 24 Jam ....................................... 52
Gambar 4.2.13. Kamus IKU Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada
Tindakan Bronchoscopy ……………………………………………........ 53
Gambar 4.2.14. Kamus IKU Penanganan Emergency Kasus
Ventiel Pneumothoraks < 2 Jam ....................................................... 54
Gambar 4.2.15. Kamus IKU Waktu Tunggu Tindakan
Elektif Bronchoscopy < 24 Jam ………………………………............... 55
Gambar 4.2.16. Kamus IKU Waktu Tunggu Resep Obat Jadi
di Rawat Jalan < 30 Menit …………………......................................... 56
Gambar 4.2.17. Kamus IKU % Karyawan Melebihi Target Kinerja …….……............... 57
Gambar 4.2.18. Kamus IKU % Pendidikan SDM Sesuai Harapan
(persyaratan kompetensi jabatan) ………………............................... 58
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 vii
Gambar 4.2.19. Kamus IKU Jumlah Modul Terintegrasi .............................................. 59
Gambar 4.2.20. Kamus IKU Pemenuhan Peralatan Medik Sesuai Standar ................ 60
Gambar 4.2.21. Kamus IKU Pemeliharaan Peralatan Medik Sesuai Kebutuhan ........ 61
Gambar 4.2.22. Kamus IKU Utilisasi Alat Kedokteran Canggih .................................. 62
Gambar 4.2.23. Kamus IKU % Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional …... 63
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 viii
BAB I
PENDAHULUAN
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 1
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB)
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga sebagai Rumah Sakit Badan Layanan
Umum (BLU), adalah :
1. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan RSP dr. Ario
Wirawan Salatiga selama periode lima tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi
Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI;
2. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu kelembagaan
RSP dr. Ario Wirawan Salatiga;
3. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi dan dalam pencapaian
visi RSP dr. Ario Wirawan Salatiga;
4. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para
stakeholders inti RSP dr. Ario Wirawan Salatiga.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 2
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 438/Menkes/SK/VI/2009 tanggal 18 Juni
2009, tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A;
8. Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya Kesehatan;
9. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-54/PB/2013 tentang Penilaian
Kinerja Satuan Kerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan;
10. Surat Edaran Dirjen Bina Upaya Kesehatan Pedoman Penyusunan Rencana
Strategis Bisnis Bagi Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis Vertikal di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan;
11. Kontrak Kinerja Direktur RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga 2014.
Lampiran
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 3
BAB II
GAMBARAN KINERJA SAAT INI
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, sebelumnya bernama RSTP
Ngawen Salatiga, pada awal berdirinya di tahun 1934, berfungsi sebagai tempat
petirahan bagi penderita kesehatan paru yang pada masa itu lebih banyak didominasi
oleh warga keturunan Belanda. Dari fungsi awal tersebut, sampai saat ini masih banyak
anggota masyarakat yang menyebutnya dengan Sanatorium. Pendirian Sanatorium
tersebut dilatar belakangi dengan kondisi udara yang sejuk karena secara geografis
daerah Ngawen Salatiga memiliki ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan air
laut dengan suhu udara berkisar antara 18 – 29 C. Kondisi tersebut dianggap sangat
ideal sebagai tempat petirahan bagi masyarakat Belanda yang terganggu kesehatan
parunya oleh karena wilayah Salatiga, Ambarawa dan sekitarnya banyak ditinggali oleh
warga negara Belanda, mengingat kota Salatiga dan sekitarnya merupakan daerah
konsentrasi militer/tentara Belanda dengan status sebagai daerah gemeente/kota praja.
Memasuki masa penjajahan Jepang, fungsi sanatorium ini masih tetap berlanjut,
hanya penggunaannya sudah mulai dimanfaatkan oleh warga negara Indonesia
(pribumi), meskipun pada saat itu pemberian pelayanan kesehatan belum juga
dilaksanakan. Baru pada tahun 1952 meskipun masih dengan sebutan sanatorium,
sudah mulai mulai dilakukan pemberian pelayanan ditandai dengan adanya tenaga
dokter, paramedis dan peralatan untuk pengobatan penyakit TBC.
Pada tahun 1978 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
137/MenKes/SK/IV/1978 ditetapkan Struktur Organisasi dengan tugas pokok dan
fungsinya yaitu sebagai rumah sakit khusus yang menyelenggarakan pelayanan
terhadap penderita penyakit TB paru, dengan sebutan RSTP.
Beberapa sanatorium di Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai RSTP hanya
RSTP “Ngawen” Salatiga dan RSTP Kalibakung Slawi Tegal, sedangkan 3 (tiga) eks
sanatorium, masing-masing di Semarang, Klaten dan Purwokerto dikonversi dengan
Rumah Sakit Umum. Selanjutnya pada tanggal 26 September 2002, dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor 1208/Menkes/SK/IX/2002, RSTP “Ngawen”
Salatiga berubah nama menjadi Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan, dan merupakan
satu-satunya rumah sakit paru di Provinsi Jawa Tengah, yang tepatnya berada di Kota
Salatiga.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 4
Peluang ini menjadikan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga memiliki
kesempatan untuk berkembang menjadi rumah sakit, dengan cakupan wilayah yang
cukup luas yaitu wilayah Jawa Tengah dan Provinsi lain yang tidak memiliki RSTP.
Peluang ini bertambah besar bila ditinjau dari letak Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan
Salatiga yang berlokasi diantara 3 (tiga) kota besar yaitu Semarang, Yogyakarta dan
Surakarta, dimana ketiga kota tersebut diharapkan mampu mendukung keberadaan
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga baik dalam pengadaan SDM, sarana
maupun prasarana.
Perubahan situasi dan kondisi serta perilaku hidup masyarakat mengisyaratkan,
bahwa ke depan seharusnya Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga kembali pada
fungsi dan tugas pokok melaksanakan dan penanggulangan dan penyembuhan penyakit
paru (tidak sebatas penanggulangan dan penyembuhan penyakit TB Paru saja). Tugas
ini secara riil telah dilakukan oleh Rumah Sakit Tuberkulosa Paru-Paru “Ngawen”
Salatiga. Hal ini baru terwujud dengan terbitnya SK Menkes RI tanggal 26 Pebruari 2004
Nomor: 190/MENKES/SK/II/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru,
yang membawa konsekuensi bertambahnya beban kerja, kebutuhan dana dan SDM
serta lebih luasnya cakupan pelayanan.
Kebijakan pemerintah selanjutnya, dalam hal ini Departemen Kesehatan RI
menetapkan bahwa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depkes RI sebagai Instansi
Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU) berdasarkan SK Menteri Keuangan no.274/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni
2007 dan SK Menteri Kesehatan No. 756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007.
Perkembangan selanjutnya dengan diterbitkannya Permenkes Nomor
249/Menkes/Per/III/2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga mempunyai kesempatan untuk lebih berkembang, hal ini juga
didukung dengan keluarnya SK Menteri Kesehatan RI Nomor: 438/Menkes/SK/VI/2009
tanggal 18 Juni 2009, tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan
Salatiga menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A Non Pendidikan, sehingga Rumah sakit
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dapat lebih fleksibel dalam melaksanakan pengelolaan
keuangan, peningkatan dan pengembangan pelayanan guna memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat secara paripurna.
Tugas pokok RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, adalah menyelenggarakan
upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan,
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 5
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan paru secara serasi, terpadu dan
berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan
upaya rujukan. Adapun Fungsi RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, sebagai berikut :
Pelaksanaan pelayanan kesehatan paru.
Penatalaksanaan deteksi dini dan pencegahan penyakit paru.
Penatalaksanaan penderita penyakit paru.
Pelaksanaan rehabilitasi penderita penyakit paru.
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan.
Pelaksanaan pelayanan rujukan.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang penanggulangan penyakit
paru.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyakit
paru.
Pelaksanaan administrasi dan keuangan.
Sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang hak atas pelayanan kesehatan,
demikian juga tentang tuntutan agar rumah sakit dapat meningkatkan mutu dan jenis
pelayanan yang dimiliki RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Disamping fungsi-fungsi
tersebut di atas juga melakukan fungsi promotif yang merupakan pelayanan pendukung
utama rumah sakit.
Fungsi promotif yang dilakukan antara lain :
o Kunjungan sosial medis, yakni kegiatan kunjungan dalam rangka sosialisasi TB/HIV
ke Instansi Pemerintah maupun Swasta;
o PKMRS yakni kegiatan penyuluhan reguler baik terhadap pasien itu sendiri keluarga
maupun masyarakat tentang penyakit paru dan pernapasan;
o Penyelenggaraan dan sosialisasi senam asma baik terhadap pasien maupun
anggota masyarakat lain yang membutuhkan.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 6
2.1. Sumber Daya
2.1.1. Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Organisasi dan tatalaksana Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, diatur
dengan Surat Keputusan Menkes RI Nomor : No.249/MENKES/Per/III/2008, tanggal 11
Maret 2008. Adapun Struktur Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga, seperti di bawah ini :
Dewan
Direktur Utama Pengawas
INSTALASI INSTALASI
Staf KJF KJF
Medis
Fungsion
al
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 7
Jumlah Sumber Daya Manusia / Pegawai Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan
salatiga. Hingga saat ini tercatat ada 477 pegawai. Distribusi pegawai menurut jenis
ketenagaan dan pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Distribusi Pegawai Menurut Jenis Ketenagaan dan Kualifikasi
Pendidikan, RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
Januari s.d. Juni 2014
NON
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS Total
PNS
1 2 3 4 5
1 Medis 22 2 24
a Dokter Spesialis Paru 3 3
b Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 3
c Dokter Spesialis Radiologi 1 1
d Dokter Spesialis Anak 1 1
e Dokter Spesialis Nuklir 1 1
f Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1
g Dokter Umum 11 2 13
h Dokter Gigi 1 1
2 Psikolog 1 1 2
a S-2 Psikolog 1 1
b S-1 Psikolog 1 1
3 Keperawatan 129 45 174
a S-1 15 1 16
b D-3 103 44 147
c SPK 11 11
4 Tenaga Kesehatan Non Keperawatan 57 19 76
a Tenaga Farmasi 9 8 17
S -2 Farmasi 1 1
Apoteker 1 1
Akademi Farmasi 3 3 6
Asisten Apoteker (SMF) 4 5 9
b S-2 Kesehatan Masyarakat 5 5
c Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 3
d Tenaga Gizi 7 3 10
- S-1 Gizi 1 1
- D-3 Gizi 6 1 7
- D-3 Boga 1 1
- SPAG 1 1
e D-3 Kesehatan Lingkungan 4 4
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 8
Tabel 2.1. Lanjutan ......
NON
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS Total
PNS
1 2 3 4 5
f D-3 Perekam Medik 5 5
g Tenaga Fisioterapi 4 1 5
D-4 Fisioterapi 1 1
D-3 Fisioterapi 3 1 4
h Tenaga Radiologi 10 3 13
D-4 Radiologi 2 2
D-3 Radiografer 8 3 11
I Laboratorium Kesehatan : 10 3 13
- Akademi Analis Kesehatan 7 3 10
- Sekolah Menengah Analis Kesehatan 3 3
j Akademi Teknik Elektromedik 1 1
5 Tenaga Administrasi/Non Kesehatan 109 91 200
a S-2 Ekonomi 4 4
b S-1 Ekonomi / Akuntansi 7 5 12
c S-1 Hukum 1 2 3
d S-1 Pendidikan 1 1
e S-1 Teknik Informatika 1 1
f D-3 Informatika 3 3
g D-3 Personal Manajemen 1 1
h D-3 Sekretaris 1 2 3
i D-3 Manajemen 3 4 7
j D-3 Akuntansi 1 1 2
k D-3 Elektronika 1 1
l D-2 Pustakawan 1 1
m D-1 Bisnis Akuntansi 1 1
n D-1 Administrasi Keuangan 1 1
o SMU 25 28 53
p STM/SMK/SMEA 34 25 59
q SLTP 21 13 34
q SD 10 3 13
JUMLAH 318 158 476
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 9
Grafik 2.1 Distribusi Pegawai RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Januari s.d. Juni 2014
250
200
150
100
50
0
PASCA SARJANA SARJANA AKADEMI SMA ke bawah
Pegawai 36 38 219 183
160
140
40
20
21
0 9
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 10
2.1.2. Sarana / Prasarana dan Peralatan
Luas tanah yang dikelola Rumah Sakit Paru Salatiga seluas 137.460,00 M2 dan
kesiapan fasilitas gedung yang dimiliki RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, saat ini
seluas 16.124,33 M2, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.2. Fasilitas Gedung Pelayanan RS, Januari s.d. Juni 2014
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 11
Peralatan pendukung pelaksanaan tugas pokok Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga adalah seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3. Peralatan Pendukung Pelayanan, s.d. Juni 2014
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 12
2.1.3. Sumber Daya keuangan (Dana)
Sejak Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah
sebagai PPK-BLU, maka dana operasional diperoleh dari subsidi pemerintah,
pendapataan operasional dan non operasional rumah sakit. Pendapatan subsidi
pemerintah disebut dengan dana rupiah murni (RM) dan dana pendapatan rumah sakit
(PNBP) disebut dengan dana BLU.
Tabel 2.4. Sumber Dana RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga (DIPA)
Sumber
2010 2011 2012 2013 2014
dana
1 2 3 4 5 6
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 13
2. Pelayanan Rawat Inap
a. Ruang Rawat Intensif terdiri dari HCU dan ICU (Infeksi dan Non Infeksi)
b. Ruang Rawat Inap
3. Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan selama 24 Jam, dengan jenis pelayanan adalah Gawat Darurat Paru dan
Umum, serta One Day Care
4. Pelayanan Penunjang Medis
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. Rehabilitasi Medik, terdiri dari Fisioterapi dan Psikologi
d. Farmasi / Apotik
e. Gizi (termasik Klinik Konsultasi Gizi)
f. Rekam Medis
5. Pendukung Pelayanan, terdiri dari Kesehatan Lingkungan, Sistem Informasi Rumah
Sakit, Humas dan Pelayanan Pelanggan, Logistik, Pemeliharaan Sarana Rumah
Sakit, Laundry / Washray.
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
2010 2011 2012 2013 Target 2014
Kunj. IGD 7.152 8.328 8.853 9.469 13.680
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 14
2.2.2. Pelayanan Rawat Jalan
Perkembangan kunjungan rawat jalan (poliklinik dan penunjang) dari dari tahun
2010 s.d. 2014, seperti pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.4. Capaian Pelayanan Rawat Jalan
Tahun 2010 s.d. 2013, dan Target 2014
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
2010 2011 2012 2013 Target 2014
Kunj Rajal 28.165 29.395 32.856 35.905 34.013
37.500
40.000 34.285 35.507
35.000 28.970 31.436
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
2010 2011 2012 2013 Target 2014
Hari Perawatan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019
15
2.2.3.2. Angka BOR, ALOS, BTO, dan TOI
Pencapaian kinerja rawat inap dapat dilihat dari angka BOR, ALOS, BTO, TOI.
Kinerja dari tahun 2010 s.d 2014 menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini
dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 2.5. Pencapaian Kinerja Pelayanan Rawat Inap
Tahun 2010 s.d 2013, dan Target 2014
Tahun Target
No Uraian Kegiatan
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Pelayanan Resep
1. 226.530 254.621 293.276 309.928 350.407
Farmasi / Apotik
Jumlah Kegiatan
2. 9.778 10.588 12.619 12.105 13.315
Pelayanan Radiologi
Jumlah Kegiatan
3. 74.321 88.881 91.946 98.964 107.541
Pelayanan Laboratorium
Jumlah Kegiatan
4. 12.888 11.968 13.403 16.117 15.987
Pelayanan Rehab Medik
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 16
Tabel 2.7. Distribusi Kunjungan di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Berdasarkan Asal Daerah, 2013
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 17
2.3. Gambaran Kinerja Aspek Keuangan
2.3.1. Belanja Barang / Operasional Rumah Sakit
Sumber pembiayaan operasional dan pemeliharaan berasal Rumah Sakit Paru
dr. Ario Wirawan Salatiga dari Rutin. Besaran realisasi dana operasional Rumah Sakit
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dengan jumlah sebagai berikut :
Tabel 2.8. Realisasi Belanja Operasional RSP dr. Ario Wirawan Salatiga,
Tahun 2010 s.d. 2013 dan Target 2014
SUMBER
2010 2011 2012 2013 Target 2014
DANA
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 18
2.3.3. Kinerja Rasio Keuangan
Gambaran kinerja rasio keuangan aspek kinerja keuangan RSP dr. Ario Wirawan
Salatiga untuk tahun 2010 s.d. 2013, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.10. Rasio Keuangan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
Tahun 2010 s.d. 2013
No. Rasio Keuangan 2010 2011 2012 2013
1 Ratio Kas (Cash Ratio) 560,10 % 341,99 % 268,67 % 6.317,53 %
2 Rasio Lancar (Current Ratio) 830,71 % 560,02 % 680,40 % 20.025,50 %
3 Collection Period (CP) 52,00 hr 31,48 hr 30,97 hr 45,54 hr
4 Perputaran Aset Tetap 24,35 x 21,43 x 22,88 x 19,54 x
(Fixed Asset Turnover)
5 Imbalan atas Aktiva Tetap 1,00 % 6,54 % 6,01 % 4,65 %
(Return On Asset)
6 Imbalan Ekuitas (Return On 0,89 % 7,51 % 6,86 % 6,18 %
Equity)
7 Perputaran Persediaan (PP) 152,54 hr 85,37 hr 68,74 hr 64,19 hr
8 Subsidi Rumah Sakit 0,00 % 0,00 % 0,00 % 0,00 %
(Corporate Social
Responsibility)
9 Rasio Pendapatan PNBP 63,38 % 58,16 % 56,75 % 58,60 %
terhadap Biaya Operasional
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 19
BAB III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 20
Cinta, artinya dalam memberikan pelayanan didasarkan pada rasa cinta kasih;
Terpercaya, artinya manajemen dan pelayanan dipercaya.
Jargon yang merupakan Nilai Keyakinan (Core Belief) Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga. Adalah “Menjadi Lebih Baik dan Membanggakan”
Logo Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, seperti gambar di bawah ini :
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 21
3.2. Aspirasi Stakeholders Inti
Harapan dan kekhawatiran dari setiap stakeholders inti terhadap RS Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga dari pelbagai utama yang meliputi Ditjen Bina Upaya Kesehatan dan
Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, Insitusi Pendidikan Kedokteran Terkait,
Pasien, Karyawan, Supplier, dll. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1. Analisis Stakeholders Inti
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 22
4. Peningkatan penyakit akibat polusi udara dan gaya hidup karena perpindahan
kawasan perindustrian di daerah perifer dan peningkatan tingkat kesejahteraan
masyarakat;
5. Peningkatan Kompetensi SDM dan Peningkatan Kualitas dan kuantitas Sarana dan
Prasarana
6. Perubahan pola pembiayaan kesehatan di Indonesia melalui sistem asuransi (BPJS
Kesehatan);
7. Perubahan pola pembinaan pelayanan kesehatan rujukan (rumah sakit) dengan
Sistem Desentralisasi;
8. Terwujudnya sistem TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang handal untuk
pelayanan medik;
9. Tuntutan kesejahteraan karyawan.
3.4. Benchmarking
Benchmarking digunakan untuk memberikan gambaran kemampuan rumah sakit
dan kinerjanya, sebagai salah satu dasar dalam menentukan kemampuan RS Paru dr.
Ario Wirawan Salatiga dalam kurun waktu periode 2015 s.d. 2019. Benchmarking
tersebut dilakukan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang merupakan Rumah Sakit
Umum Daerah namun berskala nasional dan RSUP Persahabatan Jakarta, yang
merupakan Rumah Sakit Umum Pusat dengan unggulan pelayanan pernapasan /
respirasi. Hasil benchmarking secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2. Benchmarking
No. Uraian RSP dr. Ario RSUP Persahabatan RSUD dr. Moewardi
Wirawan Salatiga Jakarta Surakarta
1 2 3 4 5
1. Status RS Khusus Kelas A RS Umum Pusat Kelas A RS Umum Daerah Kelas A
Non Pendidikan, Pendidikan Pendidikan
UPT Pusat
(Kemenkes RI)
2. Pelayanan 1. Pelayanan 1 Instalasi Rawat Jalan 1 Instalasi Rawat Jalan
Rawat Jalan
-. Klinik Reguler Klinik Paru, Klinik Klinik Paru, Klinik
Rehab Medik, Klinik Rehabilitasi Medis,
Akupuntur, Klinik TB Klinik TB MDR
MDR
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 23
Tabel 3.2. Lanjutan ……
No. Uraian RSP dr. Ario RSUP Persahabatan RSUD dr. Moewardi
Wirawan Salatiga Jakarta Surakarta
1 2 3 4 5
-. Klinik Eksekutif Klinik Eksekutif (Griya Klinik Eksekutif
Puspa) (Cendana)
-. Asma Center Klinik Paru, Klinik Klinik Asma, Klinik Paru,
Asma (Asma Center), Klinik Akupuntur,
Klinik Sleep Apneu,
Klinik Akupuntur,
Klinik Berhenti
Merokok
Bedah Thoraks Bedah Thoraks
2 Pelayanan
Rawat Inap
-. 162 TT -. 600 TT -. 789 TT
-. Ruang Rawat -. NICCU/ -. Instalasi Rawat Inap
Intensif terdiri ICCU/ICU/HCU/RICU Paviliun Cendana
dari HCU & ICU
(Infeksi & Non
Infeksi)
-. Ruang Rawat -. Ruang Intermediate -. Instalasi Rawat Inap
Inap dan khusus Anggrek
-. Ruang Rawat Inap -. Instalasi Rawat Inap
Melati
-. Instalasi Rawat Inap
Mawar
3 Pelayanan 3 Instalasi Gawat 3 Instalasi Gawat Darurat
Gawat Darurat Darurat
Pelayanan One stop service Disaster dan Bencana,
selama 24 Jam, untuk melayani Triase dan Observasi
dengan jenis pasien dengan Non Bedah, Resusitasi,
pelayanan kegawatdaruratan, Kamar Operasi Mayor,
adalah dengan kekhususan dan observasi bedah,
pasien Intermediate Care
kegawatdaruratan (IMC), Ponek, One Day
paru. Care (ODC)
Gawat Darurat Gawat Darurat Paru,
Paru dan Umum, Gawat Darurat
serta One Day Bedah, Gawat
Care Darurat Penyakit
Dalam, Gawat
Darurat Anak, Gawat
Darurat Jantung,
Gawat Darurat
Kebidanan, Gawat
Darurat THT, Mata
dan Syaraf
4 Pelayanan 4 Instalasi Bedah 4 Instalasi Ginjal (HD,
Penunjang Sentral CAPD) & Hipertensi
Medis
a Radiologi 5 Instalasi Perawatan 5 Instalasi Perawatan
Intensif Intensiv
b Laboratorium 6 Instalasi Farmasi 6 Instalasi Pelayanan
Jantung Terpadu
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 24
Tabel 3.2. Lanjutan ……
No. Uraian RSP dr. Ario RSUP Persahabatan RSUD dr. Moewardi
Wirawan Salatiga Jakarta Surakarta
1 2 3 4 5
c Rehabilitasi 7 Instalasi Pemeriksaan 7 Instalasi Pengelola Data
Medik : Medik Terpadu Elektronik
Fisioterapi dan (IPMT)
Psikologi
d Farmasi / Apotik 8 Instalasi Manajemen 8 Instalasi Pengelola Aset
Informasi Kesehatan
e Gizi (termasik 9 Unit Pengelolaan 9 Instalasi Pensuci Hama
Klinik Konsultasi Pasien Rawat (UPPR) dan Cuci Jahit
Gizi)
f Rekam Medis 10 Unit Hemodialisa 10 Instalasi Rekam Medis
5 Pendukung 11 Unit Bank Darah 11 Instalasi Kedokteran
Pelayanan : Forensik dan Medico
Legal
a Kesehatan 12 Instalasi Patologi 12 Instalasi Sanitasi
Lingkungan Anatomi dan
Pemulasaraan
Jenazah
b Sistem Informasi 13 Instalasi 13 Instalasi Gizi
Rumah Sakit Radiodiagnostik dan
SMF Radiologi
c Humas & 14 Instalasi Laboratorium 14 Instalasi Farmasi
Pelayanan Patologi Klinik dan
Pelanggan SMF Patologi Klinik
d Logistik 15 Instalasi dan SMF 15 Instalasi Laboratorium
Laboratorium Patologi dan Mikologi
MikrobiologiKlinik
e Pemeliharaan 16 Instalasi danSMF 16 Instalasi Parasitologi
Sarana Rumah Rehabilitasi Medik Dan Mikologi
Sakit
f Laundry / 17 Instalasi - SMF 17 Instalasi Laboratorium
Washray Anestesi dan Mikrobiologis Klinik
Manajemen Nyeri
18 Instalasi dan SMF 18 Instalasi Laboratorium
Radioterapi Patologi Klinik
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 25
Tabel 3.2. Lanjutan ……
No. Uraian RSP dr. Ario RSUP Persahabatan RSUD dr. Moewardi
Wirawan Salatiga Jakarta Surakarta
1 2 3 4 5
20 Instalasi Gizi 24 Instalasi Cendana
21 Instalasi Logistik
22 Instalasi Pelayanan
Pelanggan dan
Humas
23 Instalasi
Pemeliharaan Sarana
24 Instalasi Sistem
Informasi Manajemen
25 Instalasi Pelayanan
Sosial dan Pasien
Jaminan (IPSPJ)
3 SDM 3 Sp.PD, 3 Sp.P, 1 Profesor 3 orang, PhD 3 Profesor 1 orang, PhD 3
Sp.A, 1 Sp.Rad, 1 orang, 11 dokter spesialis orang, 4 dokter spesialis
Sp.PK dan 15 konsultan paru, 8 dokter konsultan paru, 7 dokter
dokter umum spesialis paru ditambah spesialis paru, 2 spesialis
dan 76 dokter umum, 4 Bedah Thoraks
orang spesialis Bedah
Thoraks
4 Alat Medis Bronchoscopy Bronchoscopy, Bronchoscopy
Thorachoscopy, VATS
(Video Assist
Thorachoscopy Surgery)
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 26
Tabel 3.4. Faktor-Faktor yang membentuk Kekuatan dan Kelemahan pada
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 27
Tabel 3.6. Pembobotan Faktor Ancaman
Rating Nilai
No. Faktor Ancaman Bobot
(0 s.d 100) Terbobot
1 2 3 4 5
1 Bertambahnya jumlah dokter spesialis 0,23 50 11,50
paru di sekitar wilayah cakupan rumah
sakit
2 Munculnya rumah sakit berstandar 0,20 40 8,00
internasional dengan tenaga dokter dari
luar negeri
3 Kecenderungan subsidi pemerintah yang 0,19 50 9,50
menurun
4 Tuntutan hukum masyarakat terhadap 0,20 40 8,00
pelayanan rumah sakit
5 Sistem Rujukan BPJS Kesehatan 0,18 50 9,00
Jumlah 1,00 37,00
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 28
Tabel 3.8. Pembobotan Faktor Kelemahan
Rating
Nilai
No. Faktor Kelemahan Bobot (0 s.d 100) Terbobot
1 2 3 4 5
1 Biaya yang terbatas untuk investasi dan 0,23 70 16,10
perawatan sarana dan prasarana
2 Sarana / prasarana medis kurang 0,20 60 12,00
mendukung
3 Jumlah SDM pendukung belum sesuai 0,19 50 9,50
kualifikasi
4 Pemasaran rumah sakit belum optimal 0,22 50 11,00
5 TIK yang berjalan belum sepenuhnya 0,16 30 4,80
mendukung kegiatan manajemen
Jumlah 1,00 53,40
Nilai Sumbu Y = total nilai terbobot peluang dikurangi total nilai terbobot ancaman
Nilai Sumbu Y = 58,95 – 37,00 = 21,95
Nilai Sumbu X = total nilai terbobot kekuatan dikurangi total nilai terbobot kelemahan
Nilai Sumbu X = 40,50 – 53,40
= minus 12.90 atau – 12.90
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 29
Selanjutnya, total nilai kelemahan yang lebih tinggi daripada total nilai kekuatan
dan total nilai peluang usaha yang lebih tinggi daripada total nilai ancaman
mengindikasikan bahwa RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga tersebut direkomendasikan
agar arah pengembangannya di masa depan untuk memfokuskan pada penguatan mutu
layanan sesuai kelas rumah sakit dan dengan pemenuhan persyaratan fasilitas / sumber
daya.
(-12.90,21.95)
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 30
(i) hasil identifikasi kekuatan UPT vertikal dan peluang UPT vertikal
(ii) hasil identifikasi kekuatan UPT vertikal dan ancaman UPT vertikal
(iii) hasil identifikasi kelemahan UPT vertikal dan peluang UPT vertikal
(iv) hasil identifikasi kelemahan UPT vertikal dan ancaman UPT vertikal
Pada setiap kondisi di atas, ditentukan apa saja upaya strategis yang perlu
dilakukan dari segi perspektif finansial, konsumen, proses bisnis, dan pengembangan
SDM dan organisasi dalam kurun waktu periode RSB, seperti tabel di bawah ini :
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 31
Tabel 3.9. Analisa TOWS RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Faktor Kelemahan
Faktor Kekuatan (Strengths)
(Weaknesses)
1. Pelayanan spesialistik yang 1. Biaya yang terbatas untuk
meliputi pelayanan kuratif dan investasi dan perawatan
rehabilitatif serta jenis sarana dan prasarana
pelayanan khusus yang belum 2. Sarana / prasarana medis
dapat diberikan oleh RS lain kurang mendukung
2. RS Khusus Paru yang sudah 3. Jumlah SDM pendukung
dikenal di Pulau Jawa bagian belum sesuai kualifikasi
tengah 4. Pemasaran rumah sakit
3. Masih mendapat subsidi belum optimal
pemerintah (>50%) 5. TIK yang berjalan belum
4. Status sebagai Rumah Sakit sepenuhnya mendukung
Pusat Rujukan Nasional kegiatan manajemen
dengan layanan unggulan
asma – PPOK
5. Tata kelola keuangan telah
mengacu pada Pola
Pengelolaan Badan Layanan
Umum
Faktor Peluang (Opportunities)
1. Angka prevalensi penyakit TB 1. Mewujudkan jalinan 1. Meningkatkan
yang masih tinggi (2,7%), sejalan pelayanan spesialistik Kompetensi SDM (O1,
dengan peningkatan prevalensi guna penurunan O2, ,O3, O4, W3)
HIV/AIDS (0,5%) di Indonesia prevalensi TB dan 2. Mewujudkan pengelolaan
2. Meningkatnya animo golongan
menengah ke atas untuk
HIV/AIDS, Paru dan RS yg bermutu, efektif &
mendapatkan pelayanan secara Pernapasan (O1, S1) efisien
khusus (eksekutif) (57%) 2. Mewujudkan Peralatan (O1,O2,O3,O4,O5,
3. Kerja sama dengan pihak ke tiga Medik Sesuai Standar W1,W2,W3,W4)
dalam hal penyediaan peralatan (O3,S4) 3. Mewujudkan jalinan
penunjang dan SDM (KSO kemitraan dengan
Laboratorium, Radiologi, FK institusi RS, pendidikan
UNS, Outsourching, Dokter Mitra dan vendor (O3,W1, W2,
dan Institusi pendidikan lainnya) W3, W4, W5)
4. Peningkatan penyakit paru dan
pernapasan akibat polusi dan
gaya hidup (75% dari total pasien
rumah sakit)
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 32
3.8. Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC)
Berdasarkan upaya-upaya strategis yang telah diidentifikasi pada tabel 3.9
Analisa TOWS RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga di atas, maka dapat disusun peta
strategi BSC pada RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk kurun waktu periode 2015
s.d 2019. Peta strategi BSC tersebut menggambarkan jalinan sebab-akibat berbagai
sasaran strategis dalam kurun waktu periode 2015 s.d 2019 yang dikelompokkan dalam
perspektif finansial, konsumen, proses bisnis, dan pengembangan personil dan
organisasi RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Peta strategi yang dihasilkan dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 33
Visi : Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Paru dan Pernapasan
Terpercaya Nasional Tahun 2019
Perspektif
Perspektif Stake Holder
Terwujudnya Finansial
peningkatan kepuasan
stakeholder
Terwujudnya layanan,
pendidikan dan
penelitian yang unggul
Terwujudnya pelayanan
spesialistik terpadu guna
Terwujudnya Terwujudnya
penurunan prevalensi TB
integrasi pelayanan, Sistem Rujukan Terwujudnya
& HIV/AIDS, Paru &
pendidikan dan yang Terpadu peningkatan
Pernapasan
penelitian revenue dan
efisinsi biaya
Terwujudnya
jalinan kemitraan Terwujudnya
dengan institusi Pengelolaan RS yang
pendidikan dan Bermutu, Efektif dan
vendor Efisien
Perspektif Pengembangan
Personil & Organisasi Terwujudnya
Budaya Kerja yang
baik
Gambar 3.3. Peta Strategi BSC RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 34
BAB IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS
Beberapa ukuran kinerja utama dan target ukuran kinerja utama yang hendak
dicapai untuk mengawal kemajuan pencapaian visi RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
pada kurun waktu periode 2015 s.d 2019. Adapun program kerja strategis merupakan
upaya konkrit utama yang akan dilakukan guna mewujudkan sasaran strategis RS Paru
dr. Ario Wirawan Salatiga dalam kurun waktu periode 2015 s.d 2019.
5. Jumlah Supervisi 6 Kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali Direktur Medik dan
Residen Per Tahun Keperawatan
6. Jumlah Publikasi 2 Jumlah 1 2 3 4 5 Direktur Medik dan
Penelitian Tingkat Keperawatan
Nasional
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 35
Tabel 4.1. Lanjutan ……..
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 36
Tabel 4.1. Lanjutan ……..
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 37
4.2.1. Kamus IKU Tingkat Kepuasan Pasien Per tahun
Definisi : Tingkat Kepuasan Pasien Pertahun adalah angka yang diperoleh dari hasil
survey kepuasan pasien dengan menggunakan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) dalam hal ini pasien per tahun penilaian. Pengukuran IKM
dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KEP/25/M.PAN/2/2004)
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 38
4.2.2. Kamus IKU Tingkat Kesehatan BLU
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 39
4.2.3. Kamus IKU % Komplain Yang di TL Secara Tuntas
Definisi : % Komplain yang di TL (Tindak Lanjuti) secara Tuntas adalah nilai yang didapat
dari jumlah pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola
pelayanan pelanggan dan telah direspon/ditindaklanjuti sampai tuntas oleh
manajemen rumah sakit dalam periode satu tahun, dibandingkan dengan
jumlah semua pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan dalam periode
tahun yang sama dikalikan 100%. Standar persentase penanganan pengaduan
/ komplain adalah ≥ 60%
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 40
4.2.4. Kamus IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Definisi : Tingkat Kepuasan Peserta Didik adalah angka yang diperoleh dari hasil survey
kepuasan peserta didik dengan menilai 5 dimensi kepuasan
Definisi : Tingkat Kepuasan Peserta Didik adalah angka yang diperoleh dari hasil survey
kepuasan peserta didik dengan menilai 5 dimensi kepuasan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 41
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Definisi : Tingkat Kepuasan Peserta Didik adalah angka yang diperoleh dari hasil
survey kepuasan peserta didik dengan menilai 5 dimensi kepuasan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 42
4.2.5. Kamus IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun
Definisi : Jumlah Supervisi Residen Per Tahun adalah jumlah supervisi yang
dilakukan oleh Supervisor dari Fakultas Kedokteran untuk mengevaluasi
proses belajar mengajar residen di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
pertahunnya
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 43
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Definisi : Jumlah Supervisi Residen Per Tahun adalah jumlah supervisi yang dilakukan oleh
Supervisor dari Fakultas Kedokteran untuk mengevaluasi proses belajar mengajar
residen di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, pertahunnya
Definisi : Jumlah Supervisi Residen Per Tahun adalah jumlah supervisi yang dilakukan oleh
Supervisor dari Fakultas Kedokteran untuk mengevaluasi proses belajar mengajar
residen di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, pertahunnya
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 44
4.2.6. Kamus IKU Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional
Perspektif : Stakeholder
Definisi : Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional adalah jumlah publikasi atas
naskah penelitian yang dihasilkan oleh SDM rumah sakit yang dimuat
pada media informasi tingkat nasional
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 45
4.2.7. Kamus IKU Error Rate Laboratorium TB < 5%
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 46
Perspektif : Proses Bisnis Internal
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 47
4.2.8. Kamus IKU Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 48
4.2.9. Kamus IKU Angka Kematian di IGD
Definisi : Angka Kematian di IGD adalah kematian pasien di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) yang terjadi dalam periode ≤ 24 jam sejak pasien datang ke rumah
sakit.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 49
4.2.10. Kamus IKU Angka Kejadian Phlebitis
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 50
4.2.11. Kamus IKU Waktu Tunggu RJ < 30 Menit
Definisi : Waktu tunggu RJ < 30 menit adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien
mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis di Rawat Jalan (RJ), dengan
waktu standar umumnya adalah ≤ 30 menit
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 51
4.2.12. Kamus IKU Waktu Pengembalian RM 1 x 24 Jam
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 52
4.2.13. Kamus IKU Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchoscopy
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 53
4.2.14. Kamus IKU Penanganan Emergency kasus Ventiel Pneumothoraks < 2 jam
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 54
4.2.15. Kamus IKU Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy < 24 jam
Definisi : Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy < 24 jam adalah tenggang
waktu sejak pasien masuk sampai dengan rencana tindakan elektif
bronchoscopy dilaksanakan dengan waktu standar < 24 jam
Gambar 4.2.15. Kamus IKU Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy < 24 Jam
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 55
4.2.16. Kamus IKU Waktu Tunggu Resep Obat Jadi di Rawat Jalan < 30 menit
IKU : Waktu Tunggu Resep Obat Jadi di Rawat Jalan < 30 menit
Definisi : Waktu Tunggu Resep Obat Jadi di Rawat Jalan (RJ) < 30 menit adalah
jumlah waktu yang diperlukan untuk menyediakan obat sejak resep diserahkan
oleh pasien ke petugas farmasi rumah sakit sampai dengan pasien menerima
obat jadi, dengan standar waktu < 30 menit.
Formula : ∑ pelayanan dgn waktu tunggu resep obat jadi di RJ < 30 menit
x 100%
∑ resep jadi yang dilayani
Gambar 4.2.16. Kamus IKU Waktu Tunggu Resep Obat Jadi di Rawat Jalan < 30 menit
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 56
4.2.17. Kamus IKU % Karyawan Melebihi Target Kinerja
Definisi : % Karyawan Melebihi Target Kinerja merupakan jumlah beban kerja yang
akan dicapai oleh seseorang sesuai dengan tanggungjawabnya
dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 57
4.2.18. Kamus IKU % Pendidikan SDM Sesuai Harapan
(persyaratan kompetensi jabatan)
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 58
4.2.19. Kamus IKU Jumlah Modul Terintegrasi
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 59
4.2.20. Kamus IKU % Pemenuhan Peralatan Medik Sesuai Standar
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 60
4.2.21. Kamus IKU % Pemeliharaan Peralatan Medik Sesuai Kebutuhan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 61
4.2.22. Kamus IKU Utilisasi Alat Kedokteran Canggih
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 62
4.2.23. Kamus IKU % Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
Perspektif : Finansial
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 63
4.3. Program Kerja Strategis
Program kerja strategis RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga guna mewujudkan
sasaran strategis dalam kurun waktu periode 2015 s.d 2019, seperti pada tabel di bawah
ini :
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 64
Tabel 4.2. Program Kerja Strategis RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
Periode 2015 s.d. 2019
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 65
BAB V
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 66
Tabel 5.1. Lanjutan ……
No. Sasaran Strategis Risiko
1 2 3
III Perspektif Pengembangan Personil dan
Organisasi
8 Terwujudnya Budaya Kerja yang baik n. Kurangnya pemahaman tentang budaya
kerja pegawai pemerintah
9 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi o. Ketersediaan anggaran yang masih kurang
SDM
p. Kesempatan untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan yang terbatas
10 Terwujudnya TIK yang handal q. Dukungan pendanaan belum optmal
11 Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai r. Subsidi pemerintah semakin kurang
Standar
IV Perspektif Finansial
12 Terwujudnya Peningkatan Revenue dan s. Peningkatan pendapatan yang belum
Efisiensi Biaya diiringi dengan efisiensi disektor
pembiayaan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 67
kemungkinan risiko terjadi sangat kecil : kemungkinan sangat kecil risiko dapat
terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis UPT vertikal dengan nilai
kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0 sampai dengan 0,2.
Guna menentukan besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis pada
RSPAru dr. Ario Wirawan Salatiga, digunakan patokan sebagai berikut:
Dampak risiko tidak penting : risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu
sasaran strategis UPT vertikal, namun sasaran strategis tersebut masih bisa dicapai.
Dampak risiko minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran strategis
UPT vertikal dan memerlukan sedikit upaya penanganan.
Dampak risiko medium : risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu sasaran
strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.
Dampak risiko mayor atau besar : risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu
sasaran strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya serius penanganannya.
Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu
sasaran strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya sangat serius
penanganannya.
Gambaran Penilaian Tingkat Risiko RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dengan
kualifikasi Risiko Rendah (kode R), Risiko Moderat (kode M), Risiko Tinggi (kode T,
warna kuning), Risiko Ekstrim (kode E, warna merah), seperti terlihat pada tabel 5.2 di
bawah ini :
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 68
Tabel 5.3. Penilaian Tingkat Risiko RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
No. Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan Tingkat
Dampak Warna
Risiko Terjadi Risiko Risiko
1 2 3 4 5 6 7
I Perspektif Stake Holder
1 Terwujudnya a. Kurang tertibnya
peningkatan kepuasan pencatatan dan
Stake Holder pelaporan atas besar mayor Ekstrim
komplain
f. Kemampuan SDM
yang masih kurang besar mayor Ekstrim
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 69
Tabel 5.3. Lanjutan …..
No. Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan Tingkat
Dampak Warna
Risiko Terjadi Risiko Risiko
1 2 3 4 5 6 7
7 Terwujudnya k. Kurang profesionalnya
Pengelolaan RS yang tenaga pengelola RS besar mayor Ekstrim
Bermutu, Efektif dan
Efisien l. Kurang efektif dan
efisiennya pengelolaan
besar malapetaka Ekstrim
rumah sakit
m. Belum sepenuhnya
terpenuhi azas on the
right man on the right besar mayor Ekstrim
place
9 Terwujudnya o. Ketersediaan
Peningkatan anggaran yang masih
Kompetensi SDM sedang medium medium
kurang
p. Kesempatan untuk
mengikuti pendidikan
dan pelatihan yang sedang medium medium
terbatas
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 70
Keseluruhan risiko yang teridentifikasi dalam tabel 5.1 s.d 5.3 di atas dapat dilihat
pada matriks risiko, seperti tertuang pada tabel 5.4 di bawah ini :
Tabel 5.4. Posisi Berbagai Risiko Dalam Matriks Risiko
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 71
Tabel 5.5. Penentuan Rencana Mitigasi Risiko
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Kemung
Dam-
kinan Tingkat War- Rencana Penanggung-
No. Sasaran Strategis Risiko pak
Risiko Risiko na Mitigasi Risiko jawab
Risiko
Terjadi
I Perspektif Stake Holder
1 Terwujudnya a Kurang tertibnya Pelatihan dan Dir Keuangan
peningkatan pencatatan dan Pemantapan dan Adm Umum
besar mayor Ekstrim
kepuasan Stake pelaporan atas Unit Pelaksana
Holder komplain
b Tindak Lanjut Pengembangan Dir Medik dan
atas komplain besar mayor Ekstrim prosedur dan Keperawatan
masih kurang koordinasi
c SDM kurang Medi- Pendidikan dan Dir Medik dan
sedang medium
ramah um Pelatihan SDM Keperawatan
2 Terwujudnya d Sarpras kurang Pemenuhan Dir Keuangan
besar mayor Ekstrim
Layanan, Pendidikan mendukung Sarpras dan Adm Umum
dan Penelitian yang e Kurang tertibnya Diklat SDM dan Dir Keuangan
unggul administrasi dan besar mayor Ekstrim Penguatan dan Adm Umum
keuangan SPIP
f Kemampuan Pengembangan Dir Keuangan
SDM yang masih besar mayor Ekstrim SDM dan Adm Umum
kurang
II Perspektif Proses Bisnis Internal
3 Terwujudnya g Koordinasi antar Pemantapan Dir Medik dan
Integrasi Layanan unit pelayanan Koordinasi dan Keperawatan
Pendidikan dan internal dan Medi- Komunikasi
besar medium
Penelitian eksternal rumah um
sakit belum
optimal
4 Terwujudnya Jalinan h Kurang Pemenuhan Dir Medik dan
Kemitraan dgn terpenuhinya sumber daya Keperawatan
Institusi Pendidikan standar sesuai standar
besar mayor Ekstrim
persyaratan kelas rumah
sesuai kelas sakit
rumah sakit
5 Terwujudnya i Kurangnya Pemenuhan Dir Medik dan
Pelayanan ketersediaan sumber daya Keperawatan
Spesialistik Terpadu sumber daya melalui pihak
guna Penurunan besar mayor Ekstrim ke-3
Prevalensi TB &
HIV/AIDS, Paru dan
Pernapasan
6 Terwujudnya Sistem j Belum optimalnya Peningkatan Dir Keuangan
Rujukan yang komunikasi dan peran dan dan Adm Umum
Medi-
Terpadu koordinasi antar besar medium fungsi
um
Instansi kehumasan /
kerjasama
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 72
Tabel 5.5. Lanjutan ....
Kemung
Dam-
kinan Tingkat War- Rencana Penanggung-
No. Sasaran Strategis Risiko pak
Risiko Risiko na Mitigasi Risiko jawab
Risiko
Terjadi
7 Terwujudnya kKurang Pendidikan dan Dir Keuangan
Pengelolaan RS yg profesionalnya Pelatihan SDM dan Adm Umum
besar mayor Ekstrim
Bermutu, Efektif dan tenaga pengelola
Efisien RS
l Kurang efektif dan Pendidikan dan Dir Medik dan
efisiennya Mala- Pelatihan SDM Keperawatan
besar Ekstrim
pengelolaan petaka
rumah sakit
m Belum Pengembangan Dir Keuangan
sepenuhnya SDM dan Adm Umum
terpenuhi azas on besar mayor Ekstrim
the right man on
the right place
III Perspektif Pengembangan Personil dan
Organisasi
8 Terwujudnya Budaya n Kurangnya Pengembangan Dir Keuangan
Kerja yang baik pemahaman Reward dan dan Adm Umum
Medi-
tentang budaya sedang medium Punishment
um
kerja pegawai
pemerintah
9 Terwujudnya o Ketersediaan Evaluasi Dir Medik dan
Peningkatan anggaran yang Medi- pendidikan dan Keperawatan
sedang medium
Kompetensi SDM masih kurang um pelatihan SDM
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 73
BAB VI
PROYEKSI FINANSIAL
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 74
Tabel 6.2. Estimasi Anggaran Operasional RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
Periode 2015 s.d 2019
Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Jenis
No Tahun
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
Sekarang
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Gaji dan 13.370.849.000 22.743.512.000 24.562.990.000 26.528.032.000 28.650.275.000 30.942.297.000
tunjangan
2 Belanja Gaji 14.000.000.000 18.212.016.000 21.060.000.000 24.300.000.000 27.540.000.000 30.780.000.000
dan
Tunjangan
3 Operasional 4.051.915.000 6.964.505.000 7.703.980.000 8.539.980.000 9.378.055.000 10.251.283.000
dan
pemeliharaan
BLU
4 Perjalanan 150.000.000 162.180.000 224.740.000 231.484.000 238.428.000 245.582.000
dinas BLU
5 Belanja Jasa 300.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000
6 Penyeleng- 13.289.430.000 13.151.644.000 14.395.791.000 15.602.345.000 16.806.740.000 18.069.948.000
garaan
Operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran
bahan dan
barang
7 Penyeleng- 6.532.000.000 3.817.800.000 3.766.978.000 3.717.687.000 3.669.915.000 3.601.435.000
garaan
Operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran
Total 52.902.849.000 65.451.657.000 72.114.479.000 79.319.417.000 86.683.413.000 94.290.545.000
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 75
Tabel 6.3. Estimasi Anggaran Program Pengembangan
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Periode 2015 s.d 2019
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 76
Tabel 6.3 Lanjutan …….
Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Nama Program
No Tahun
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Sekarang
2 Terwujudnya
Layanan, Pendidikan
dan Penelitian yang
unggul
II Perspektif Proses
Bisnis Internal
3 Terwujudnya
Integrasi Layanan
Pendidikan dan
Penelitian
4 Terwujudnya Jalinan
Kemitraan dgn
Institusi Pendidikan
3. % Komplain yang di
TL secara Tuntas
4. Tingkat Kepuasan
Peserta Didik
5. Jumlah Supervisi
Residen Per Tahun
6. Jumlah Publikasi
Penelitian Tingkat
Nasional
a. Pengembangan
Pulmonary Medical
33,770,000
Tourism Regional
Jawa bagian tengah
b. Pemantapan
Pulmonary Medical
33,770,000
Tourism Regional
Jawa bagian tengah
c. Pengembangan
Pulmonary Medical 38,500,000
Tourism Nasional
d. Pemantapan
Pulmonary Medical 38,500,000
Tourism Nasional
e. Pulmonary Medical
39,035,000
Tourism
5 Terwujudnya
Pelayanan
Spesialistik Terpadu
guna Penurunan
Prevalensi TB &
HIV/AIDS, Paru dan
Pernapasan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 77
Tabel 6.3 Lanjutan …….
Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Nama Program
No Tahun
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Sekarang
7. Error Rate
Laboratorium TB < 5%
a. Pengembangan
sumber daya Diklat 32,920,000
Paru Nasonal
b. Pusat Diklat Paru
33,335,000
Nasional
c. Pemantapan Pusat
33,770,000
Diklat Paru Nasional
d. RS Khusus
38,500,000
Pendidikan
e. Pemantapan RS
39,035,000
Khusus Pendidikan
6 Terwujudnya Sistem
Rujukan yang
Terpadu
a. Pengembangan
Sistem dan Jejaring
100,000,000
Rujukan Regional
Jawa Tengah
b. Pengembangan
Sistem dan Jejaring 115,000,000
Rujukan Nasional
c. Pusat Pelayanan Paru
400,000,000
Nasional
d. Pengembangan Pusat
Rujukan Rujukan 405,834,000
Nasional
e. Pemantapan Pusat
Rujukan Rujukan 410,015,000
Nasional
7 Terwujudnya
Pengelolaan RS yg
Bermutu, Efektif dan
Efisien
8. Kepatuhan
penggunaan 32,920,000 33,335,000 33,770,000 38,500,000 39,035,000
Formularium Nasional
9. Angka Kematian di
IGD
10. Angka Kejadian
Phlebitis
11. Waktu Tunggu RJ
< 30 Menit
12. Waktu Pengembalian
RM 1 x 24 jam
13. Prosentase Kasus
Perdarahan Masif
pada Tindakan
Bronchoscopy
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 78
Tabel 6.3 Lanjutan …….
Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Nama Program
No Tahun
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Sekarang
14. Penanganan Emer-
gency Kasus Ventiel
Pneumothoraks
15. Waktu Tunggu Tin-
dakan Elektif Bron-
choscopy < 24 Jam
III Perspektif
Pengembangan
Personil dan
Organisasi
8 Terwujudnya Budaya
Kerja yang baik
16. Waktu Tunggu Resep
Obat Jadi di Rawat
Jalan < 30 Menit
17. % Karyawan Melebihi
Target kinerja
a. Monev Kinerja
9 Terwujudnya
Peningkatan
Kompetensi SDM
18. % pendidikan SDM
sesuai harapan
(persyaratan
kompetensi jabatan)
a. Pendidikan dan
Pelatihan 32,920,000 33,335,000 33,770,000 38,500,000 39,035,000
Berkelanjutan
10 Terwujudnya TIK
yang handal
19. Jumlah modul
terintegrasi
a. Pengembangan SIRS
100,000,000
tahap I
b. Pengembangan SIRS
tahap II 100,000,000
(Telemedicine)
c. Pengembangan SIRS
409,570,000
tahap III
d. Pengembangan SIRS
1,000,000,000
terintegrasi
e. Pemantapan SIRS
1,500,000,000
terintegrasi
11 Terwujudnya
Peralatan Medik
yang Sesuai Standar
20. % pemenuhan
peralatan medik
sesuai standar
21. % pemeliharaan
peralatan medik
sesuai kebutuhan
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 79
Tabel 6.3 Lanjutan …….
Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Nama Program
No Tahun
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Sekarang
a. Pemenuhan
Fasilitas Medik 2,000,000,000
Kelas A
b. Optimalisasi
Fasilitas Medik 2,500,000,000
Kelas A
c. Penambahan
Fasilitas Medik
800,000,000
sesuai layanan
unggulan RS
d. Pemeliharaan
Fasilitas Medik 350,000,000
sesuai standar
22. Utilisasi alat
kedokteran canggih
a. Pengembangan
Pelayanan
Pendukung I 1,000,000,000
(Bedah Umum,
Anestesi)
b. Pengembangan
Pelayanan
Pendukung II 2,000,000,000
(Launching Bedah
Toraks)
c. Pengembangan
Pelayanan 2,500,000,000
Pendukung III
d. Pengembangan
Pelayanan 4,200,000,000
Pendukung IV
e. Pengembangan
Pelayanan 2,650,000,000
Pendukung V
IV Perspektif
Finansial
12 Terwujudnya
peningkatan
revenue dan
efisinsi biaya
23. % PNBP terhadap
biaya operasional
a. Peningkatan
Pendapatan Unit
Revenue Center
32,920,000
Ranap, Rajal, IGD
dan efisiensi Biaya
Operasional
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 80
Tabel 6.3 Lanjutan …….
Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Nama Program
No Tahun
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Sekarang
b. Peningkatan
Pendapatan Unit
Pelayanan Penunjang 33,335,000
dan efisiensi Biaya
Operasional
c. Peningkatan
Pendapatan Unit
Pelayanan
33,770,000
Pendukung dan
efisiensi Biaya
Operasional
d. Peningkatan Investasi
dan pengelolaan iddle 38,500,000
cash
e. Pengelolaan iddle
39,035,000
asset
B. Mitigasi Risiko
a. Pelatihan dan
Pemantapan Unit 32,920,000
Pelaksana
b. Pengembangan
prosedur dan 32,920,000
koordinasi
c. Pendidikan dan
32,920,000 33,335,000
Pelatihan SDM
d. Pemenuhan Sarpras 2,000,000,000
e. Diklat SDM dan
Penguatan SPIP 33,335,000
f. Pengembangan SDM 33,335,000
g. Pemantapan
Koordinasi dan 33,770,000
Komunikasi
h. Pemenuhan sumber
daya melalui pihak ke- 33,780,000
3
i. Peningkatan peran
dan fungsi
39,035,000
kehumasan /
kerjasama
j. Pengembangan
Reward dan 38,520,000
Punishment
k. Pengembangan TIK
38,520,000
secara bertahap
l. Peningkatan
Pendapatan dan 33,375,000
Efisiensi Biaya
m. Pengembangan unit-
39,057,000
unit pelayanan
Jumlah 808,530,000 5,848,825,000 6,384,470,000 7,013,874,000 7,522,317,000
Keterangan : *) dari belanja barang
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 81
6.3. Rencana Pendanaan
Rencana pendanaan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, disusun dengan
membandingkan pendapatan dan anggaran pengeluaran, sehingga dapat diketahui
posisi keuangannya serta rencana pendanaanya, hal ini dilakukan terutama jika proyeksi
anggaran melebihi proyeksi pendapatan.
Gambaran perbandingan antara estimasi pendapatan dan estimasi anggaran
pengeluaran, seperti pada tabel di bawah ini :
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 82
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategi Busnis (RSB) RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga ini,
merupakan suatu proses berkelanjutan dengan berorientasi pada hasil yang akan
dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, yaitu tahun 2015 s.d. 2019, dengan
memperhitungkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(Opportunity) dan ancaman (Threats) yang ada atau mungkin timbul. Selanjutnya RSB
ini juga merupakan integrasi antara kompetensi SDM, pemanfaatan sumber daya serta
pemanfaatan kondisi lingkungan strategis organisasi secara efektif, efisien dan
ekonomis, yang dilaksanakan secara terus menerus menuju perubahan ke arah
perbaikan dan secara adaktif mampu bertahan dalam lingkungan yang selalu berubah
secara cepat.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan renstra ini adalah :
1. Organisasi dapat memberikan komitmen yang berorientasi ke masa depan;
2. Adanya upaya untuk mengelola keberhasilan / keunggulan bersaing (competetive
advantage), melalui pemanfaatan kapabilitas dan sumber daya yang ada;
3. Organisasi dapat lebih adaftif dan proaktif dalam mengelola sumber daya guna
peningkatan kinerja;
4. Adanya peningkatan integritas karyawan, unit kerja dan organisasi RS untuk
kebersamaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan organisasi untuk
mencapai visi, misi dan tujuan sesuai dengan siklus administrasi, adalah :
1. Komitmen dan konsensus seluruh insan organisasi dalam shared vision;
2. Sumber Daya Manusia adalah target point orientation;
3. Continously Evaluation Systems sebagai alat kontrol berkelanjutan berperan penting
untuk menopang keberhasilan organisasi RS.
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 83