Salma Zulfa N

21040116130082
Kelas B

Review Kepuasan Warga Dengan Barang Publik dan Jasa Pemerintah di Kota Global Bagian
Selatan: Sebuah Studi Kasus dari Cali, Kolombia

Saat ini parameter mengenai suatu wialayah atauoun kota tidak hanya dapat diukur secara
kuantitatif saja, namun juga dapat diukur melalui kualitatif. Salah satunya adalah dengan tingkat kepuasan
dan kebahagiaan masyarakat. Kepuasan sendiri dapat didefinisikan sebagai salah satu emosi positif dalam
diri manusia. Dapat diketahui juga bahwa rasa terhadap suatu tempat merupakan salah satu bagian dari
emosi. Sehingga dapat diterjemahkan ke dalam identifikasi suatu kota. Dalam suatu kota tingkat
kebahagiaan dan kepuasan masyarakat dapat dilihat dari kajian tingkat kebahagiaan dengan barang dan
jasa. Studi kasus dalam kajian tersebut dilakukan di Cali yang merupakan kota terbesar ke tiga di Negara
Colombia. Cali sendiri memiliki penduduk sekitar 2,3 juta dan dikenal dibidang bahan kimia dan farmasi.
Kota Cali memiliki riwayat panjang termasuk riwayat buruk mengenai kriminalitas yang tinggi.

Aspek yang digunakan dalam kajian ini adalah keamanan, ruang publik, utilitas, norma sipil, dan
kinerja pemerintah. kelimanya diukur menggunakan parameter sangat puas hingga tidak puas dengan
angka satu hingga tiga serta angka dua mewakili netral. Responded yang digunakan terbagi menjadi dua
golongan yaitu golongan dengan lingkungan miskin dan golongan dengan lingkungan kaya. Kedua
golongan dapat dibagi menjadi 3 strata yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Dari hasil yang didapat dari
responden didapati tingkat kepuasan lima aspek.

Aspek pertama adalah aspek keamanan didapati bahwa lingkungan orang-orang kaya merasa
lebih puas dengan lingkungan yang ada di sekitar mereke. Sedangkan lingkungan orang miskin
menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih rendah. Hal tersebut dikarenakan tingkat kriminalitas yang
terjadi lingkungan miskin mulai dari pembunuhan hingga merajalelanya narkoba. Meski telah dilakukan
upaya untuk menurunkan angka kriminalitas tersebut keamanan pada lingkungan orang kaya lebih tinggi.
Aspek kedua adalah aspek ruang publik, didapati hasil secara keseluruhan bahwa tingkat sosial ekonomi
yang rendah di lingkungan yang juga rendah menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap ruang
publik kota secara keseuruhan akan tetapi menunjukkan ketidakpuasan pada ruang public lingkungan.
Lingkungan masyarakat rendah memang sangat minim dengan ruang public sehingga tingkat kepuasan
tinggi yang di dapat di hasilkan dari masyarakat social ekonomi rendah yang mengakses ruang public di
wilayah atau di bagian kota lainnya. Aspek ketiga adalah utilitas, masyarakat dengan sosial ekonomi
rendah yang tinggal di lingkungan rendah menunjukkan tingkat kepuasan yang rendah meskipun terdapat
kawasan lainnya dengan kondisi yang sama telah memiliki utilitas baik. Lingkungan masyarakay kaya
 Salma Zulfa N
21040116130082
Kelas B

cenderung memiliki utilitas kawasan yang baik. Aspek keempat adalah norma sipil, aspek ini juga
menunjukkan seperti sebelumnya. Kurangnya lahan dan fasilitas membuat norma sipil kurang berfungsi
sehingga menimbulkan ketegangan antar masyarakat. Aspek terakhir adalah kinerja pemerintah dengan
hasil yang masih sama dengan sebelumnya meski saat ini pemerintahan telah berubah menjadi demikratis
namun, suara dari sosial ekonomi rendah belum tersampaikan.

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan demi menyikapi hasil dari kajian adalah pertama
meningkatkan keamanan. Kemananan bukan semerta-merta milik orang kaya saja akan tetapi seluruh
masyarakat berhak untuk menjalankan aktivitasnya atas dasar keamanan yang mereka peroleh. Kedua
adalah dengan meningkatkan kinerja pemerintah kota dengan tolak ukur akuntabilitas yang lebih eksplisit
pada kawasan-kawasan miskin. Ketiga adalah ruang publik yang seharusnya dialokasikan secara merata
ke seluruh penjuru kota dan tidak hanya terfokus di kawasan lingkungan orang kaya saja. Terakhir adalah
norma sipil, perlu adanya membangun norma dan kepercayaan sosial sebagai salah satu bagian dari
kebijakan public dan bagian dari program perkotaan.