Anda di halaman 1dari 3

Resume tentang “Computing Reserves Of Mineral Deposits: Principles

And Conventional Methods”

 Definisi dan Tujuan Perhitungan Cadangan


Kegiatan usaha pertambangan di Indonesia memiliki prospek yang sangat besar hal ini
juga didukung dengan keadaan geologi Indonesia yang sangat kompleks dan sumber daya alam
yang melimpah. Agar suatu perusahaan pertambangan dapat berjalan dengan baik dengan
menggunakan metode perhitungan cadangan pada tubuh mineral, batubara dsb yang
merupakan operasi penting dan harus dilaksanakan oleh industry mineral dan batubara dalam
evaluasi deposit sumber daya alam disetiap tahap kegiatan pertambangan.
Tujuan dari dilakukannya perhitungan cadangan adalah untuk menentukan kualitas,
kuantitas serta kelayakan untuk melakukan eksploitas komersial bahan baku, tahapan kegiatan
perusahaan pertambangan dalam menghitung cadangan mulai dari eksplorasi geologi,
penemuan lokasi Pengamatan, pengambilan sampel, Analisa, pemboran, hingga penutupan
bekas tambang. Perhitungan cadangan memiliki ciri metode yang ideal, efisien, sederhana,
tepat, akurat dan dapat diandalkan.
 Metode Perhitungan Cadangan
Pembagian perhitungan cadangan terbagi menjadi dua, yaitu yang pertama Metode
produktivitas didapatkan setelah melakukan perhitungan cadangan sehingga dapat menentukan
tingkat eksplorasi, pengembangan perusahaan, distribusi nilai hasil tahunan, umur produkif
tambang. Metode kedua berupa metode ekstrasi, metode ini lebih menekankan mengenai
perawatan, pemrosesan alat tambang serta persyaratan modal baik dari segi tenaga kerja yang
dibutuhkan hingga bahan penunjang kegiatan tambang lainnya. Prosedur yang dipilih akan
memfasilitasi proses perhitungan dan memberikan tingkat akurasi yang sama dengan metode
yang lebih rumit.
 Elemen Utama dan Parameter
Perhitungan cadangan deposit mineral menggunakan metode umum dan modifikasi
yang sesuai kebutuhan perusahaan. Melingkupi deposit mineral padat/solid (yaitu, logam, non
logam, batu bara, dan minyak). Tingkat kemampuan dan pengetahuan seorang geologist
merupakan factor penting dalam menentukan keakuratan asumsi dan interpretasi data lapangan
lalu agar data lapangan dapat lebih akurat dilakukan analisis kimia dan lab. Data geometri
lapangan berupa ketebalan, Panjang, luas, kedudukan lapisan pengamatan tunggal atau rata-
rata yang dihitung, dapat disajikan pada peta dengan angka yang ditunjukkan untuk lokasi
tertentu, atau sebagai garis dengan numerik panjang yang diplot ke skala.
Parameter dasar yang digunakan untuk menghitung cadangan deposit mineral, ketebalan dan
luas indikator kuantitatif bentuk, ukuran, dan volume tubuh mineral. Grade - indikator
kualitatif nilai dan distribusinya dalam deposit dan faktor berat atau
gravitv - indikator spesifik untuk perhitungan tonase.

 Kesalahan dalam Perhitungan Cadangan


Adapun kesalahan dalam menginterpretasi, representasi dan keakuratan keadaan geologi
dilapangan karena hipotesis yang diterima dari asal usul deposit, asumsi kesamaan geologis
dengan deposit lain, interpretasi atau asumsi perubahan litologi batuan pada kedalaman tertentu
pada saat pemboran dapat membuat kerugian secara finansial yang cukup signifikan. Hal
tersebut hanyalah kesalahan penilaian geologist yang tergantung pada pelatihan dan
pengalaman orang yang menilai atau melakukan penyelidikan.
Hasil eksplorasi umumnya diungkapkan oleh serangkaian rencana dan bagian-bagian yang
mewakili tubuh mineral dalam bentuk grafik . Dengan demikian, Pengetahuan seorang
geologist tentang deposit mineral tertentu tergantung pada hasil pembuatan dan pengolahan
data lapangan yang dimodelkan dalam bentuk peta sesuai data lapangan yang
didapatkan, tergantung pada jenis deposit mineral, dan keakuratan pengukuran.

Metode Konvensial
Metode yang digunakan dalam perhitungan cadangan, antara lain :
Kelompok 1, average factors and area methods, mencakup analogi dan geologis metode blok.
Area digambarkan berdasarkan geologi dan, sebagian, berdasarkan kriteria penambangan dan
ekonomi, dan elemen dasar (ketebalan, kadar, dan faktorberat) ditentukan secara langsung,
dihitung, atau diambil dari bagian lain dari deposit yang sama atau serupa.
Kelompok 2, mining block method, melibatkan penggambaran area blok dengan cara kerja
bawah tanah dan dengan pertimbangan geologis dan ekonomi; faktor-faktor untuk setiap blok
dihitung dengan berbagai cara. Sesuai namanya, metode ini digunakan terutama untuk
ekstraksi.
Kelompok 3, cross-section methods, termasuk standar, linier, dan isolin. Badan mineral
digambarkan dan blok dibangun berdasarkan prinsip-prinsip tertentu dari interpretasi data
eksplorasi; parameter blok dan seluruh badan ditentukan dengan berbagai cara.
Kelompok 4, analytical methods, membagi tubuh mineral secara grafis menjadi blok-blok
bentuk geometris sederhana - prisma segitiga atau poligonal. Faktor-faktor untuk setiap blok
ditentukan secara langsung, dihitung sebagai rata-rata aritmatika, atau dengan cara lain.

Anda mungkin juga menyukai